PENGARUH PERUBAHAN LABA AKUNTANSI PERUSAHAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam LQ45 Tahun 2001- Tahun 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
TUTIN WINDA SANTI 021334013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
M OTTO
•
Tuhan menjadikan sesuatu itu indah pada waktunya.
Segala upaya dan usaha pasti akan ada hasilnya.
•
M iliki mimpi dan ‘take actions and take the risk’ untuk
mimpi itu.
L akukan dengan sepenuh hati. Kunci utamanya adalah
percaya diri.
-I ndra Bekti-
•
Kegagalan merupakan penunjuk arah untuk menuju
keberhasilan
•
I lmu bagaikan O2 dalam kehidupan....
M enyertai disetiap hirupan nafas kita...mengikuti setiap
tetes aliran darah kita...dan ada dalam setiap detakan
jantung kita.
•
H idup adalah perjuangan, bukanlah arah dan tujuan.
H idup adalah perjalanan
-D hani Ahmad-
•
D i dunia ini tak ada satupun yang abadi...
vi
PE RSE M BAH AN
D engan sepenuh hati dan segenap jiwa-raga ini,
kupersembahkan hasil karyaku kepada :
AL L AH SW T yang telah mejadikan segala sesuatu itu ada
dan tiada
Junjunganku N abi M uhammad SAW
Pahlawan terhebatku didunia ini “I bu dan Bapakku tercinta”
Seluruh Keluargaku
Sahabat-sahabatku tersayang, yang slalu ada untukku
Para guru & dosen-dosenku
vii ABSTRAK
PENGARUH PERUBAHAN LABA AKUNTANSI PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam LQ45 Tahun 2001 - 2005
Tutin Winda Santi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan laba akuntansi perusahaan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 tahun 2001 – 2005. Penelitian studi kasus ini dilakukan di “Pojok Bursa Efek Jakarta”, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada bulan Desember 2006.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 pada tahun 2001 – 2005. Sampel yang diambil berjumlah 14 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik analisis data penelitian yang digunakan adalah uji Independen dengan Chi-kuadrat (χ2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan laba akuntansi perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
viii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF COMPANY’S ACCOUNTING EARNING CHANGES ON STOCK PRICE CHANGES
A Case Study On Companies Listed On LQ45 Year 2001 - 2005
Tutin Winda Santi Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The aims of this research were to know the influence of company’s accounting earning changes on stock price changes in the companies listed on the LQ45 in 2001 – 2005. This research of the case study was conducted at “Pojok Bursa Efek Jakarta”, Islamic Indonesian University Yogyakarta on Desember 2006.
The research population was companies listed on the LQ45 in 2001 – 2005. The samples were taken from 14 companies. The technique which was used to take the samples was purposive sampling. The techique of research data analysis that was used was independent test with Chi-Quadrat (χ2).
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Perubahan
Laba Akuntansi terhadap Perubahan Harga Saham. Studi kasus pada Perusahaan yang
Terdaftar dalam LQ45 Tahun 2001 – 2005.
Penyelesaian penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Pd.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. S. Widanarto Prijowuntarto, S. Pd., M. Si selaku ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. S. Widanarto Prijowuntarto, S. Pd., M. Si selaku dosen pembimbing I yang telah
menyediakan waktu, memberikan bantuan, saran dan pengarahan kepada penulis,
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
5. L. Saptono, S. Pd., M. Si. selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, memberikan bantuan, saran dan pengarahan kepada penulis, sehingga
x
6. Natalina Premastuti B, S. Pd. yang telah memberikan bantuan dan saran kepada
penulis.
7. Seluruh dosen Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi yang telah
membagikan ilmunya, serta senantiasa mendidik dan mendampingi mahasiswa
selama study di Universitas Sanata Dharma.
8. Pengolola “Pojok Bursa Efek Jakarta” MM UII Yogyakarta (mb Erni & mb Tatik)
yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data-data selama penelitian.
9. Staff Sekretariat PAK USD (mb Aris, pak Wawik, dkk ) yang telah memberikan
bantuan dan melayani para mahasiswa, sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar.
10. Staff Perpustakaan Pusat USD yang telah memberikan bantuan dan pelayanan,
sehingga segalanya dapat berjalan dengan lancar.
11. Keluarga besar Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma untuk
persahabatan dan persaudaraan yang indah yang telah terjalin selama ini.
12. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
xi
Bapak dan Ibuku
Trimakasih atas segala yang telah diberikan dan dilakukan untukku, sehingga aku dapat menjadi seperti sekarang ini.
Mas Eko
~Mas..adikmu dah lulus nih, thanks ya untuk doa, dukungan dan kasih sayangnya~
Keluarga Besarku
Alm. mbah Akung, mbah putri, Alm. mbah Reso, Alm. mbah Tinom, Om2q, bulek2q, tante2q, sepupu2q ~matur suwun doanipun~, K’Dani, Diah ~makasih ya buat infonya ‘N dah nemenin ke BEJ~
Vita, my best friend + konsultanku yang ok ~Thanks for all...akhirnya aku bisa juga menyusulmu
ha..ha..ha..? ~
Deden ~ thanks for all…you are be little star in my night ~
Sporter2ku yang sudah datang dan menunggu pendadaranku; Danik, my best friend ~thanks for all ma..tetap smangat! kamu pasti bisa~, Desy bersama dengan sikembarnya, Bruder, Suster, Edi blekele ~thank jo tips’e ok tenan..~, Sisil ~makasih boz atas bantuannya~, Lia, Siska,
Banu, dan juga temen2 seperjuanganku (Rita spears, 3sna, Hanik, keket, tiara) ~akhirnya qta bisa lu2s bareng~, dllnya yg ga bisa disebutin satu2.
“pokok’e makasih banget buat dukungan, semangat dan doany a”
Dosenku yang paling baik sedunia..
xii
Ephan ~thank ya udah ngasih inspirasi aku untuk buat skripsi ini~, Ruri, Elfira, Ana, Yulie, Wati, Febri, Sila, Ajie
master technology qta ~nuwon yo info +solusinya~, Citra~makasih buat kebersamaannya slama ini~, Dewix, Iis, Yayuk, Anita (sporter terhebohku).
“Friends..pendadaranku lancar&sukses, makasih y a doany a..”
Anak2 x-BBÇ ’01; Ayu, Ika Sety, Sinyot, Erick, Pagob, Budi, Anna, dkk yang laennya, PIT-Crew yang keren n ok banget ~Thanks... X-an udach menjadi pelangi terindah buat q~ My friends in NY 02: Itta, Hny,
Rita, Hesti, Wahdan, Sigit, etc. “ Thanks for all friends…”
Temen-temen PAK USD Angkt. ‘02 n ‘01 ~thanks atas kebersamaan, persahabatan, dan
persaudaraan selama ini~
“ Berjuang..dan berdoa.. biar letih smangat ku jaga, langkahkan kaki… beri sedikit arti untuk dunia... tataplah hari ini bukan hari kemarin...
karena masa depan tlah ditangan qta… ”
Our sweet library… yang senantiasa menampungku untuk belajar dan telah
menyediakan berbagai buku n fasilitas pendukung slama aku study & menyusun skripsi.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 3
B. Batasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
xiv
A. Pasar Modal ... 6
1. Pengertian Pasar modal ... 6
2. Peranan Pasar Modal ... 7
3. Macam- macam Pasar Modal ... 8
B. Saham ... 9
1. Pengertian Saham ... 9
2. Jenis-jenis Saham ... 10
3. Nilai-nilai Saham ... 14
4. Harga Saham ... 17
C. Laba ... 21
1. Pengertian Laba ... 21
2. Konsep Laba ... 22
3. Macam- macam Laba ... 23
4. Manfaat Informasi Laba ... 24
D. LQ45 ... 25
E. Pengaruh Perubahan Laba akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham ... 25
F. Perumusan Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian ... 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 29
xv
E. Populasi dan Sampel ... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ... 32
G. Uji Prasyarat ... 32
H. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Deskripsi Data ... 40
B. Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 47
C. Uji Hipotesis ... 49
D. Pembahasan ... 53
BAB V PENUTUP ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Keterbatasan Penelitian ... 62
C. Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Kontingensi Data Observasi ... 37
Tabel 3.2 Tabel Kontingensi Data Observasi dan Harapan ... 37
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 41
Tabel 4.2 Data Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan ... 42
Tabel 4.3 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan Perusahaan... 45
Tabel 4.4 Data Perubahan Harga Saham Perusahaan ... 45
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 47
Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas ... 48
Tabel 4.7 Tabel Kontingensi Data Observasi ... 51
Tabel 4.8 Tabel Kontingensi Data Observasi ... 51
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Trend Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan ... 43
Gambar 4.2 Trend Perubahan Harga saham ... 46
Gambar 4.3 Rata-rata Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan... 54
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Perusahaan Sampel ... 67
Lampiran II Laba Rugi Bersih dan Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan ... 69
Lampiran III Tanggal Publikasi Laporan Laba Rugi Perusahaan ... 72
Lampiran IV Harga Saham dan Perubahan Harga Saham ... 74
Lampiran V Perhitungan Garis Trend ... 85
Lampiran VI Uji Normalitas ... 87
Lampiran VII Uji Linieritas ... 89
Lampiran VIII Perhitungan Mean & Standar Deviasi dan Pengkategorian & Pengelompokan Data ... 91
Lampiran IX Tabel Chi-kuadrat ... 97
Lampiran X Laju Inflasi, Bunga Deposito Bank, Kurs BI ... 99
Lampiran XI Tabel F ... 103
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan pasar untuk perdagangan surat-surat berharga
(sekuritas). Pasar modal berfungsi dalam menjembatani antara pihak yang
memiliki kelebihan dana (lender) dengan pihak yang kekurangan dana
(borrower). Lender dapat melakukan investasi dalam sekuritas yang ditawarkan
oleh emiten (borrower yang merupakan perusahaan go public) melalui pasar
modal.
Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang diperdagangkan di pasar
modal. Menurut Sunariyah (2004:127), saham menunjukkan bahwa seseorang
memiliki hak terhadap bagian dari perusahaan. Para investor yang menanamkan
modal dalam sekuritas ini berharap mendapatkan keuntungan berupa deviden
dan capital gain. Deviden adalah keuntungan yang diberikan oleh emiten atas
keuntungan operasi perusahaan sebesar yang diputuskan dalam RUPS.
Sedangkan capital gain adalah selisih lebih antara harga jual dengan harga beli
saham. Saham yang paling dikenal oleh masyarakat dan banyak digunakan
untuk menarik dana adalah saham biasa (common stock).
Harga saham atau nilai suatu saham di pasar dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Menurut Abdul Halim dan Sarwoko (1995:7-10), faktor- faktor tersebut
yaitu pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Sunariyah (2004:141)
adanya aksi emiten (corporate action). Seperti, pembagian saham bonus,
perpecahan saham, stock buyback,dan right issue. Selain faktor-faktor internal
di atas, Sebastianus Widanarto (2003:82) menyebutkan bahwa harga saham juga
dipengaruhi oleh faktor- faktor eksternal, seperti kondisi perekonomian,
kebijakan pemerintah, politik, keamanan, dan suku bunga.
Dalam penelitian ini, faktor penduga tinggi rendahnya harga saham
difokuskan pada perubahan laba akuntansi perusahaan. Pada umumnya,
perkembangan laba digunakan sebagai ukuran oleh para investor untuk melihat
sejauh mana perkembangan kinerja keuangan emiten. Semakin besar
keuntungan perusahaan, semakin bagus pula kinerjanya, dan semakin besar
keuntungan membuat nilai perusahaan semakin tinggi (Skandal-skandal di Wall
Street dalam http://www.kompas.com).
Para emiten saling bersaing dalam menciptakan nilai perusahaan yang
tinggi di mata investor. Berbagai strategi diterapkan oleh perusahaan agar dapat
meningkatkan laba, sehingga dapat menarik investor lebih banyak dan
mendorong terjadinya perubahan harga saham perusahaan. Bahkan, ada juga
perusahaan yang sengaja melakukan praktik-praktik tidak layak dalam
perusahaan, seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Perusahaan merekayasa
laporan keuangannya dengan tujuan memperlihatkan adanya perubahan laba
yang besar dalam perusahaan, sehingga mendorong terjadinya perubahan harga
saham perusahaan.
Banyak perusahaan yang mengalami perubahan harga saham searah
meningkat meskipun tidak ada perubahan laba atau justru laba menurun.
Penelitian yang dilakukan oleh Ewijaya dan Nur Indriantoro (1999)
menunjukkan bahwa perubahan laba per saham tidak memberikan pengaruh
yang signifikan pada perubahan harga saham. Penelitian Adiwijaya (2000)
dalam Veno Ajie (2003:174), memperlihatkan bahwa pelaporan keuangan
perusahaan yang meningkat labanya dengan perusahaan yang menurun labanya
tidak berpengaruh terhadap harga saham di BEJ. Sedangkan penelitian Brown
dan Hancock (1977) dalam Triyono dan Jogiyanto (2000:57) menemukan
bahwa publikasi laba akuntansi mempunyai pengaruh pada harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Jati (1998) dala m Veno Ajie (2003:174)
menunjukkan bukti empiris adanya signifikansi hubungan antara laba dengan
harga saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan
untuk menyelidiki pengaruh perubahan laba akuntansi terhadap perubahan harga
saham. Peneliti memilih judul penelitian “Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Perus ahaan Terhadap Perubahan Harga Saham”. Penelitian merupakan studi kasus pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ45
selama tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005.
B. Batasan Masalah
Perubahan saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
pendapatan, dividen, aliran kas, pertumbuhan, aksi emiten, kondisi
Penelitian ini memfokuskan pada faktor pertumbuhan yaitu perubahan laba
akuntansi perusahaan. Untuk meminimumkan faktor- faktor lain (di luar
perubahan laba akuntansi perusahaan) yang dapat mempengaruhi perubahan
harga saham, waktu penelitian difokuskan pada lima hari sebelum
pengumuman/publikasi laporan laba rugi perusahaan sampai dengan lima
hari sesudah pengumuman/publikasi laporan laba rugi perusahaan.
Mengingat banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek, maka
peneliti membatasi penelitian pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar
dalam LQ45 selama sepuluh periode atau lima tahun berturut-turut, yaitu
tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan
penelitian ini yaitu apakah perubahan laba akuntansi berpengaruh positif
tehadap perubahan harga saham?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah perubahan laba akuntansi perusahaan berpengaruh positif terhadap
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi :
1. Universitas
Dapat menjadi tambahan bahan referensi dalam mempelajari investasi
sekuritas di pasar modal, terutama sehubungan dengan laba akuntansi dan
harga saham.
2. Investor
Dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi investor dalam rangka
pengambilan keputusan investasi saham.
3. Masyarakat
Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak dalam masyarakat, yang ingin
mengetahui dan mempelajari mengenai investasi pada pasar modal.
4. Penulis
Menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan selama ini,
sehingga dapat menambah wawasan penulis sehubungan dengan investasi
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan
pengertian bahwa pasar modal yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek”. Definisi lain dari pasar modal dirumuskan sebagai berikut.
a. Menurut Saleh Basir M. Fakhruddin (2005:5), pasar modal (capital
market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri.
b. Suad Husnan (1998:3) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk
berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik
yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun swasta.
c. Sunariyah (2004:4-5) memberikan definisi bahwa pasar modal merupakan
suatu pasar yang disiapkan untuk memperdagangkan surat berharga
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal
adalah pasar yang digunakan untuk penawaran umum dan perdagangan
sekuritas jangka panjang dengan melalui para perantara pedagang efek.
2. Peranan Pasar Modal
Pasar modal dapat ditemukan di banyak negara, karena pasar modal
mempunyai berbagai peranan penting. Menurut Sunariyah (2004:7-10)
peranan pasar modal adalah sebagai berikut.
a. Ditinjau dari Aspek Mikro (Sisi Pelaku Pasar Modal)
1) Sebagai fasilitas melakukan transaksi antara penjual dan pembeli
untuk menentukan harga sekuritas yang diperjual-belikan.
2) Pasar modal memberi kesempatan kepada para pemodal untuk
menentukan hasil yang diharapkan.
3) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali sekuritas yang dimilikinya.
4) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dengan perkembangan suatu perekonomian.
5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
b. Ditinjau dari Aspek Makro (Perekonomian Secara Nasional)
1) Fungsi Menabung
Masyarakat dapat memilih alternatif menabung ke wilayah investasi.
Surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal memberi jalan
2) Fungsi Kekayaan
Pasar modal merupakan cara untuk menyimpan kekayaan sampai
dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan lagi. Cara ini lebih baik
karena sekuritas tidak mengalami depresiasi.
3) Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang disimpan dalam sekuritas bisa dilikuidasi melalui
pasar modal dengan risiko yang sangat minimal dibanding dengan
aktiva lain.
4) Fungsi Pinjaman
Pasar modal bagi perekonomian suatu negara merupakan sumber
pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari
masyarakat.
3. Macam- macam Pasar Modal
Pasar modal dalam perdagangan efek dapat dibedakan menjadi empat
macam, yaitu (Sunariyah, 2004:12-15):
a. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana merupakan penawaran saham atau sekuritas lainnya yang
dijual untuk pertama kalinya, sebelum diperdagangkan di pasar sekunder.
Harga saham ditentukan oleh penjamin emisi dan emiten berdasarkan
b. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar Sekundar adalah pasar untuk memperjual-belikan saham dan
sekuritas lainnya secara luas, setelah melalui pasar perdana. Harga saham
di pasar sekunder ditentukan oleh penawaran dan permintaan antara
penjual dan pembeli.
c. Pasar Ketiga (Third Market)
Pasar ketiga merupakan tempat perdagangan saham atau sekuritas lainnya
di luar bursa. Pasar ketiga tidak memiliki floor trading (lantai bursa).
Operasi yang ada berupa pemusatan informasi yang disebut “trading
information”. Bursa paralel merupakan pasar ketiga, dilaksanakan oleh
perserikatan perdagangan uang dan efek dengan diawasi dan dibina oleh
Badan Pengawas Pasar Modal.
d. Pasar Keempat (Fourth Market)
Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau
pengalihan saham dari pemegang saham yang satu ke pemegang saham
yang lain tanpa melalui pelantara pedagang efek. Transaksi efek ini
biasanya dilakukan dalam jumlah besar. Transaksi yang terjadi pada pasar
keempat juga harus dilaporkan dan dicatat di bursa efek.
B. Saham
1. Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang menyatakan bahwa pemilik saham
saham itu (Sawidji Widoatmodjo, 2004:39). Wujud saham adalah selembar
kertas yang biasanya tertulis nama perusahaan penerbit saham, nilai nominal
saham, serta nama pemilik saham. Perusahaan yang menerbitkan saham dan
menjualnya kepada masyarakat umum disebut dengan emiten. Suatu
perusahaan dapat menjadi emiten apabila perusahaan yang bersangkutan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan telah go public.
2. Jenis-jenis Saham
Saham dapat dibedakan menjadi dua jenis saham, yaitu saham bia sa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock).
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan saham yang paling dikenal oleh masyarakat dan
paling banyak diperdagangkan. Pemegang saham biasa adalah pemilik
dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan
operasi perusahaan (Jogiyanto, 2003:73).
1) Karakteristik Saham Biasa
Karakteristik-karakteristik dari saham biasa adala h sebagai berikut
(Saleh Basir dan Henry M. Fakhruddin, 2005:11-12):
a) Klaim Atas Keuntungan Perusahaan
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk mendapatkan bagian
dari keuntungan perusahaan. Pembagian keuntungan yang dikenal
dengan istilah dividen, mengacu kepada perolehan laba perusahaan.
Besarnya dividen yang dibagikan sesuai dengan yang diputuskan
b) Hak Atas Harta Perusahaan
Pemegang saham biasa mempuyai hak atas harta perusahaan.
Apabila perusahaan bubar atau dilikuidasi, pemegang saham biasa
berhak atas sisa kekayaan perusahaan tersebut.
c) Hak Suara dalam RUPS
Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS.
Pemegang saham dapat memberikan suaranya sehubungan dengan
penentuan keputusan perusahaan dalam rapat pemegang saham.
d) Tanggung Jawab Terbatas
Pemegang saham bertanggung jawab kepada pihak ketiga (kreditur)
sebatas jumlah kepemilikan saham di perusahaan tersebut.
e) Hak Memiliki Efek Terlebih Dahulu
Pemegang saham lama mempunyai hak terlebih dahulu atas saham
baru yang akan dikeluarkan perusahaan.
2) Klasifikasi Saham Biasa
Menurut Dyah Ratih Sulistyastuti (2002:6-8), saham biasa dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:
a) Berdasarkan Nilai Kapitalisasi
(1) Big-Cap
Big-cap disebut juga blue chip, merupakan saham papan atas,
yaitu saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai kapitalisasi
perusahaan yang profesionalitasnya telah sangat dipercaya oleh
masyarakat.
(2) Mid-Cap
Mid-cap atau saham lapis kedua adalah kelompok saham yang
berkapitalisasi besar dengan nilai 100 milyar sampai dengan 1
trilyun rupiah.
(3) Small-Cap
Small-cap adalah kelompok saham dengan nilai kapitalisasi
dibawah 100 milyar rupiah.
b) Berdasarkan Fundamental Perusahaan dan Kondisi Perekonomian
Perusahaan
(1) Income Stocks
Saham ini mampu memberikan dividen semakin besar dari
rata-rata dividen yang diberikan tahun sebelumnya.
(2) Growth Stocks
Saham ini mampu memberikan dividen yang relatif tinggi.
Harga saham ini relatif mahal.
(3) Speculative Stocks
Emiten dari saham ini tidak konsisten dalam memberikan
dividen, karena pendapatan perusahaan belum pasti.
(4) Cyclical Stocks
Cyclical Stock merupakan kelompok saham yang
(5) Defensive Stocks
Saham ini adalah saham yang tidak terpengaruh oleh
perekonomian makro maupun turbulensi sosial-politik, karena
produknya selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Preferen merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham
biasa, karena saham preferen memiliki karakteristik seperti obligasi dan
saham biasa (Sawidji Widoatmodjo, 2004:47).
1) Karakteristik Saham Preferen
Menurut Jogiyanto (2003:68-70) karakteristik saham preferen adalah
sebagai berikut:
a) Preferen Terhadap Dividen
Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen
terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
Saham preferen pada umumnya juga kumulatif, yaitu berhak
menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan
(dividends in arrears), sebelum pemegang saham biasa menerima
dividennya.
b) Preferen Pada Waktu Likuidasi
Pada saat terjadi likuidasi, pemegang saham preferen mempunyai
hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan
2) Macam- macam Saham Preferen
Beberapa macam saham preferen telah dibentuk untuk menarik minat
investor dan memberikan berbagai alteratif keuntungan. Macam dari
saham preferen ini yaitu (Jogianto, 2003:70-73):
a) Convertible Preferred Stock
Saham preferen semacam ini memungkinkan pemilik saham untuk
menukarkan saham tersebut dengan saha m biasa.
b) Callable Preferred Stock
Saham preferen yang memberikan hak kepada perusahaan penerbit
saham untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham
pada tanggal tertentu di masa datang dengan nilai tertentu.
c) Floating atau Adjustable-rate Preferred Stock
Saham preferen ini tidak membayar dividen secara tetap, tingkat
dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return (hasil) dari
sekuritas treasury bill (di Indonesia adalah SBI).
3. Nilai-nilai Saham
Nilai saham menggambarkan nilai perusahaan, dimana nilai
perusahaan tersebut tercermin pada nilai kekayaan bersih yang dimilikinya
(Rita Eny Purwanti, 1998:64). Nilai sua tu saham dapat dilihat dengan
menggunakan tiga konsep yang memiliki makna berbeda (Jogiyanto,
a. Nilai Buku
Nilai buku adalah nilai yang dicatat ketika saham dijual oleh perusahaan.
Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki
oleh pemega ng saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai buku
per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang
beredar. Untuk menghitung total ekuitas perlu diketahui nilai nominal,
agio saham, nilai modal disetor, dan laba ditahan.
1) Nilai Nominal
Nilai nominal adalah nilai kewajiban yang ditetapkan untuk per lembar
saham dalam kaitannya dengan kepentingan akuntansi dan hukum.
Saham yang tidak memiliki nilai nominal, nilai saham tersebut akan
ditetapkan sendiri oleh dewan direksi. Apabila tidak ada ketetapan,
maka semua penerimaan bersih yang diterima emiten pada waktu
mengeluarkan saham tersebut secara hukum dianggap sebagai modal.
2) Agio Saham
Agio saham adalah selisih antara modal yang dibayar oleh pemegang
saham dengan nilai nominal saham.
3) Nilai Modal Disetor
Nilai modal merupakan total modal yang dibayar oleh pemegang
saham kepada perusahaan emiten untuk ditukar dengan saham.
4) Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan. Laba ini diinvestasikan
b. Nilai Pasar
Nilai pasar adalah harga dari saham di bursa pada saat tertentu, yang
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan.
c. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya/nyata dari suatu saham yang
ditentukan oleh faktor- faktor fundamental perusahaan. Nilai intrinsik ini
tercermin pada fakta seperti aktiva, pandapatan, dan sebagainya.
Menurut Rita Eny Purwanti (1998), ada dua pendekatan untuk
penilaian investasi saham, yaitu:
a. Pendekatan Tradisional
Dalam pendekatan tradisional ada dua analisis yang dapat digunakan,
yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
1) Analisis Teknikal
Analisis ini menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri
untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran saham. Data
yang digunakan adalah data pasar yang dipublikasikan seperti harga
saham.
2) Analisis Fundamental
Analisis ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham
memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari
variabel- variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk
menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu risiko yang
dibandingkan dengan harga pasar sekarang. Apabila nilai intrinsik
sama dengan harga pasar sekarang, maka harga saham benar. Apabila
nilai intrinsik lebih besar dari harga pasar sekarang, maka saham
dinyatakan undervalued dan seharusnya dibeli. Tetapi, apabila nilai
intrinsik lebih kecil dari harga pasar sekarang, maka saham dinyatakan
overvalued dan seharusnya dijual.
b. Pendekatan Portofolio Modern
Para analis atau investor mendasarkan pada anggapan terdapat pasar
efisien dalam bursa, yaitu harga saham akan terefleksi pada seluruh
informasi yang ada. Sehingga, analisis secara sistematik terhadap
faktor-faktor eksternal (ekonomi, keamanan, industri, kebijakan-kebijakan
pemerintah, dan sebagainya) dan faktor internal (kinerja perusahaan)
perlu dilakukan secara cermat.
4. Harga Saham
a. Macam- macam Harga
Macam- macam harga yang ada di pasar modal adalah sebagai berikut
(Lani Salim, 2003:7-8):
1) Harga Pembuka (Open)
Harga pembuka adalah harga pada saat pembukaan/ perdagangan
pertama untuk suatu periode.
2) Harga Tertinggi (High)
Harga tertinggi adalah harga perdagangan tertinggi untuk suatu
3) Harga Terendah (Low)
Harga terendah adalah harga perdagangan terendah untuk suatu
periode.
4) Harga Penutup (Close)
Harga penutup adalah harga perdagangan terakhir untuk suatu periode.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Harga saham dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal perusahaan.
1) Faktor Internal
Faktor interna l adalah faktor yang mempengaruhi harga saham yang
berasal dari perusahaan yang bersangkutan. Menurut Abdul Halim dan
Sarwoko (1995:7-10) faktor-faktor tersebut adalah:
a) Pendapatan
Pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan-pendapatan
yang dilaporkan maupun yang diramalkan. Pendapatan-pendapatan
tersebut membantu para investor dalam memperkirakan atau
meramalkan arus dividen di masa mendatang. Pengamatan dari
pasar surat berharga akan dengan cepat menegaskan bahwa
pendapatan merupakan penentu harga saham.
b) Dividen
Harga saham merupakan nilai sekarang dari seluruh dividen yang
diharapkan di masa mendatang. Jadi, pengaruh dividen dalam
c) Aliran Kas
Hasil analisis dari aliran kas memberikan wawasan yang berharga
terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itulah investor yang
serius pasti ingin memeriksa aliran kas dari perusahaan dengan
hati-hati.
d) Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perkembangan penjualan,
perkembangan laba atau perkembangan aktiva. Perkembangan
penjualan berarti bahwa perusahaan mampu mengatasi persaingan.
Perkembangan laba digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam mengubah pertumbuhan penjualan dan kegiatan
operasionalnya kedalam kenaikan penghasilan bagi pemegang
saham.
Sunariyah (2004:141) menambahkah bahwa perubahan harga saham
dapat pula dipengaruhi oleh adanya aksi emiten (corporate action).
Menurut Dyah Ratih Sulistyastuti (2002:25), aksi emiten (corporate
action) merupakan
“kegiatan yang dilakukan oleh emiten yang bobotnya cukup material sehingga mempunyai kemungkinan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di bursa efek maupun keputusan investor”
Jenis-jenis aksi emiten (corporate action) antara lain adalah
a) Perpecahan Saham (Stock Split)
Stock split adalah perpecahan nominal saham menjadi nominal
yang lebih kecil. Stock split dilakukan agar saham emiten
menjadi lebih likuid.
b) Saham Bonus
Saham bonus adalah saham yang dibagikan perusahaan kepada
pemegang saham. Saham yang dibagikan merupakan
kapitalisasi dari agio saham.
c) Right Issue
Right issue merupakan cara bagi emiten untuk meningkatkan
jumlah modal disetornya dengan memberikan penawaran
terlebih dahulu kepada pemegang saham lama unt uk menambah
modalnya di perusahaan emiten. Right issue berkaitan erat
dengan preemptive rights.
d) Stok Buyback
Stock buyback adalah pembelian kembali sebagian saham yang
telah dilepas ke publik oleh emiten. Tujuan dilakukan stock
buyback antara lain untuk meningkatkan laba per lembar
saham, meningkatkan likuiditas saham, dibagikan kepada
karyawan, dan menghindari akuisisi oleh perusahaan lain.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi harga saham yang
(2003:82), faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham
meliputi kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, politik,
keamanan, dan suku bunga.
C. Laba
1. Pengertian Laba
Menurut Anis Chariri dan Imam Ghozali (2003:213), tidak ada
persamaan pendapat dalam mendefinisikan laba secara tepat karena
penggunaan konsep laba yang luas. Pengertian laba yang dianut oleh struktur
akuntansi sekarang adalah laba akuntansi yang merupakan selisih
pengukuran pendapat dan biaya (Suwardjono, 1989:242). Hendriksen
(1988:129) mengemukakan beberapa kritik atas laba akuntansi sebagai
berikut:
a. Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas.
b. Tidak ada dasar teoritis jangka panjang untuk perhitungan dan penyajian
laba akuntansi.
c. Praktik-praktik akuntansi yang diterima umum memungkinkan
ketidakkonsistenan dalam pengukuran laba periodik dari berbagai
perusahaan dan bahkan di antara berbagai tahun dari perusahaan yang
sama.
d. Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur dalam nilai
e. Informasi lain mungkin lebih berguna bagi para investor dan pemegang
saham untuk mengambil keputusan investasi.
Laba akuntansi memiliki karakteristik sebagai berikut (Belkaoui, 1993
dalam Anis Chariri dan Imam Ghozali, 2003:214):
a. Didasarkan pada transaksi aktual, terutama yang berasal dari penjualan
barang/jasa.
b. Didasarkan pada postulat periodisasi dan mengacu pada kinerja
perusahaan selama satu periode tertentu.
c. Didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman
khusus tentang definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.
d. Memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost historis.
e. Menghendaki adanya perbandingan antara pendapatan dengan biaya yang
relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
2. Konsep Laba
Laba akuntansi dapat digunakan sebagai ukuran dalam menilai kinerja
perusahaan. Konsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba
perusahaan ada dua, yaitu (Anis Chariri dan Imam Ghozali, 2003:226-227):
a. Konsep Laba Periode
Konsep laba ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan.
Ukuran efisiensi dilakukan dengan membandingkan laba periode berjalan
dengan laba periode sebelumnya atau dengan laba perusahaan lain pada
industri yang sama. Pusat perhatian konsep laba periode adalah laba
b. Konsep Laba Koprehensif
Berdasarkan FASB, laba komprehensif terdiri dari seluruh perubahan
aktiva bersih yang berasal dari transaksi operasi perusahaan. Selain
memiliki kompenen yang sama dengan komponen laba periode
(pendapatan, biaya, untung, dan rugi), laba komprehensif juga memiliki
komponen tertentu, yaitu:
1) Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu yang
dialami dalam periode berjalan diperlukan sebagai penentu besarnya
laba.
2) Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya yang diakui dalam periode
berjalan.
3. Macam- macam Laba
Laba dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu laba kotor, laba
operasi, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
a. Laba Kotor
Laba kotor adalah selisih lebih dari penjualan bersih dikurangi dengan
harga pokok penjualan.
b. Laba Operasi
Laba operasi adalah selisih lebih antara penjualan dengan seluruh beban
operasi (Wild, 2005:25).
c. Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak adalah laba dari operasi berjalan sebelum cadangan
d. Laba Bersih
Laba bersih adalah laba terakhir yang tertera dalam laporan laba rugi
perusahaan. Laba bersih merupakan kenaikan atas ekuitas pemilik pada
periode yang bersangkutan (Sebastianus Widanarto, 2003:35).
4. Manfaat Informasi Laba
Pelaporan laba digunakan untuk memberikan informasi mengenai laba
yang mampu dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Suwardjono (1989:242),
informasi laba dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu sebagai:
a. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan
yang diwujudkan dalam tingkat pengembalian.
b. Pengukur prestasi manajemen
c. Dasar penentuan pengenaan pajak
d. Alat pengendalian alokasi sumberdaya ekonomi suatu negara
e. Dasar kompensasi dan pembagian bonus
f. Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan
g. Dasar untuk menilai kenaikan kemakmuran
h. Dasar pembagian dividen.
5. Laba Per Lembar saham
Laba per lembar saham adalah jumlah laba untuk setiap lembar saham
dalam suatu periode. Laba per lembar saham sering digunakan para investor
untuk menilai perusahaan, karena itulah informasi laba per lembar saham
selalu dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan. Laba per lembar
jumlah dividen saham preferen) dengan jumlah rata-rata tertimbang dari
saham beredar (Zaki Baridwan, 1984:352).
D. LQ45
LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan yang dipilih setelah melalui
beberapa kriteria, sehingga terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas
tinggi. Kriteria-kriteria dalam pemilihan saham LQ45 yaitu (Indeks BEJ dalam
http://www.jsx.co.id/education.asp?cmd=menu5):
1. Masuk dalam top 60 dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai
transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Masuk dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapit alisasi pasar (rata-rata
kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEJ sekurang-kurangnya 3 bulan
4. Kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi
dan jumlah transaksi di pasar reguler.
E. Pengaruh Perubahan Laba Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham
Investor menggunakan pertumbuhan keuntungan perusahaan untuk
mengukur perkembangan kinerja emiten. Pertumbuhan keuntungan perusahaan
ini dapat dilihat melalui perubahan laba akuntansi perusahaan yang
bersangkutan. Perubahan laba yang lebih baik mencerminkan pertumbuhan
keuntungan perusahaan yang semakin baik, sehingga memberikan nilai bagi
Investor hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yang telah
memiliki nilai lebih. Oleh karena itulah, emiten yang mengalami pertumbuhan
keuntungan, sahamnya akan banyak diminati oleh para investor. Apabila
investor yang ingin menanamkan modalnya pada suatu perusahaan semakin
banyak, maka akan berdapak pada meningkatnya harga saham yang
diperdagangkan.
Beberapa penelitian tentang hubungan laba akuntansi dengan harga
saham telah dilakukan sebelumnya, antara lain:
1. Beaver (1968) dalam Ewijaya dan Nur Indriantoro (1999:56-57), meneliti
apakah laba tahunan mempunyai reaksi pasar yang dicerminkan oleh
perubahan harga. Penelitian dilakukan dengan menguji hipotesis adanya
kandungan informasi pada laba dengan melakukan pengamatan di sekitar
hari pengumuman, hasilnya secara statistik terjadi reaksi harga yang
signifikan sehari sebelum dan sesudah pengumuman laba.
2. Niederhaffer dan Regan dalam Abdul Halim dan Sarwoko (1995:8), hasil
penelitian menunjukkan bahwa 50 macam saham yang harganya berubah
paling besar selama 5 tahun (1966-1970) juga mengalami kenaikan EPS
selama periode waktu yang sama, sedangkan saham-saham yang mengalami
penurunan harga cenderung mengalami penurunan EPS.
3. Brown dan Hancock (1977) dalam Triyono dan Jogiyanto (2000:57)
menemukan bahwa publikasi laba akuntansi mempunyai pengaruh pada
4. Jati (1998) dalam Veno Ajie (2003:174), meneliti mengenai pengaruh laba
terhadap perubahan harga saham 60 perusahaan di BEJ selama periode
1992-1996. Menghasilkan bukti empiris adanya signifikansi hubungan antara laba
dengan harga saham dengan tingkat signifikansi sebesar 7,32-10,44%.
F. Perumusan Hipotesis
Perubahan laba akuntansi memperlihatkan pertumbuhan keuntungan
suatu emiten. Informasi perubahan laba akuntansi sering digunakan investor
untuk mengukur perkembangan kinerja emiten. Semakin baik perkembangan
kinerja emiten, semakin baik pula penilaian investor terhadap emiten. Apabila
emiten dinilai baik, maka saham-saham emiten yang bersangkutan akan
diminati oleh para investor. Sehingga, permintaan saham emiten pun menjadi
tinggi.
Harga saham terbentuk karena adanya penawaran dan permintaan
saham di pasar modal. Titik pertemuan antara penawaran dan permintaan
merupakan kesepakatan harga perdagangan saham yang terjadi. Permintaan
yang semakin tinggi akan menyebabkan harga yang terbentuk semakin tinggi
pula. Dengan demikian, apabila permintaan saham oleh para investor
meningkat, maka harga saham pun akan semakin tinggi.
Penelitian mengenai pengaruh perubahan laba akuntansi terhadap
perubahan harga saham perlu dilakukan untuk membuktikan kebenaran rumusan
di atas. Dengan begitu, dapat membantu berbagai pihak dalam memberikan
oleh para investor untuk melakukan investasi saham, berdasarkan atas alasan
dan pertimbangan yang tepat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dirumuskan hipotesis penelitian ini:
Ha: Perubahan laba akuntansi perusahaan berpengaruh positif terhadap
29 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengamati sejumlah objek penelitian dari populasi yang memiliki
karakteristik tertentu, dan hasilnya hanya berlaku bagi objek itu sendiri.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2006
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Pojok BEJ UII Yogyakarta
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta pada tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah harga saham perusahaan LQ45 untuk tahun
2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006. Serta laba-rugi akuntansi perusahaan
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah perubahan laba
akuntansi perusahaan. Perubahan laba akuntansi perusahaan merupakan
perubahan dari laba atau rugi bersih perusahaan untuk tahun 2001, 2002,
2003, 2004, dan 2005. Laba atau rugi bersih perusahaan yang dimaksud
adalah yang tertera dalam laporan laba rugi perusahaan
∆Ei t =
1 t i 1 t i t i E E -E Keterangan:
∆Ei t = Perubahan laba akuntansi perusahaan i tahun t
Ei t = Laba perusahaan i tahun t
Ei t-1 = Laba perusahaan i tahun t-1
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham.
Perubahan harga saham merupakan rata-rata perubahan dari harga penutupan
perdagangan saham selama waktu penelitian, yaitu lima hari sebelum
pengumuman/publikasi laporan laba rugi perusahaan sampai dengan lima
hari sesudah pengumuman/publikasi laporan laba rugi perusahaan. Waktu
penelitian tersebut dipilih untuk meminimumkan faktor-faktor lain (di luar
perubahan laba akuntansi perusahaan) yang dapat mempengaruhi perubahan
harga saham.
? Hi t = 11 h 5) (k 5) -(k m m i
∑
+ = ∆ Keterangan:? Hi t = Rata-rata perubahan harga saham perusahaan i tahun t
? hi m = Perubahan harga saham perusahaan i hari ke m
m = (k-5, k-4, k-3, k-2, k-1, k, ..., k+5) k = Hari pengumuman laba rugi perusahaan
Perubahan harga saham dihitung dengan rumus berikut.
∆hi m =
1 -m i 1 -m i m i h h -h Keterangan:
∆him = Perubahan harga saham perusahaan i hari ke m
hi m = Harga penutupan perdagangan saham perusahaan i hari ke m
hi m-1 = Harga penutupan perdagangan saham perusahaan i hari ke m-1
m = (k-5, k-4, k-3, k-2, k-1, k, ..., k+5) k = Hari pengumuman laba rugi perusahaan
E. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang mempunyai karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 pada tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan
2005.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik
tertentu dan dapat mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini diambil dengan cara purposive sampling, yaitu dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel adalah sebagai
1. Perusahaan merupakan perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 selama lima
tahun (sepuluh periode) berturut-turut, ya itu tahun 2001, 2002, 2003, 2004,
dan 2005.
2. Perusahaan memberikan/mempublikasikan laporan laba rugi perusahaan
untuk tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005.
F. Teknik Peng umpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi,
yaitu mengumpulkan, mencatat, dan mempelajari data-data yang diperlukan
dalam penelitian. Data-data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu
data yang telah diolah dan diperoleh dari pihak lain dalam bentuk publikasi.
G. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data
yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Selain itu,
hasil uji normalitas juga dapat digunakan untuk menentukan jenis uji
hipotesis yang akan dipakai. Apabila hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa data penelitian berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis
penelitian digunakan uji parametrik. Tetapi, apabila data penelitian
Dalam pengujian normalitas data ini digunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS. Persamaan rumus One
Sample Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut (Imam Ghozali; 2002:36).
) (Xi S (Xi) Fo Max
D= − N
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo (Hi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan SN (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Hipotesis yang diuji yaitu:
Ho : Distribusi data normal
Ha : Distribusi data tidak normal
Keputusan Ho diterima apabila dari hasil pengujian diperoleh bahwa
probabilitas > 0.05, dan Ho ditolak bila probabilitas ≤ 0.05.
2. Uji Linieritas
Pengujian linieritas data digunakan untuk mengetahui apakah antara
variabel X (perubahan laba akuntansi perusahaan) mempunyai hubungan
linier atau tidak dengan variabel Y (perubahan harga saham). Pengujian ini
dilakukan dengan bantuan program SPSS. Rumus yang digunakan adalah
rumus persamaan garis regresi (Sudjana, 1996:332).
F =
e 2 2 S TC S
S2TC =
S2e = k -n JK(E)
Keterangan:
S2TC = Varian tuna cocok S2e = Varian kekeliruan
JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = Jumlah kuadrat tuna kekeliruan
Hipotesis yang diuji yaitu :
Ho : Model regresi linier
Ha : Model regresi tidak linier
Pengujian linieritas dilakukan dengan menguji signifikansi nilai F.
Kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linier apabila F<F(1-a )(k-2,n-k)
pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut =
(n-k).
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menurut Ronald E. Walpole (1988:2) adalah
metode- metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu
gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Dalam penelitian
ini, data-data disajikan dalam bentuk tabel yang menginformasikan variabel
X dan Y (perubahan laba akuntansi dan perubahan harga saham) untuk
masing- masing sampel pada setiap tahunnya. Untuk variabel perubahan laba
Sedangkan untuk variabel perubahan harga saham, akan dilakukan
perhitungan mean, nilai maksimum, dan nilai minimum.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas (lihat lampiran VI halaman 87)
menunjukkan bahwa data perubahan harga saham (probabilitas = 0,979 >
0,05) berdistribusi normal. Sedangkan data perubahan laba akuntansi
(probabilitas = 0,000 < 0,05) berdistribusi tidak normal, maka untuk me nguji
hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji non-parametrik yaitu uji
Independen dengan Chi-kuadrat (χ2). Langkah- langkah pengujian hipotesis
adalah sebagai berikut:
a. Formulasi Hipotesis
Ho : ? ≤ 0, Perubahan laba akuntansi perusahaan tidak berpengaruh
positif terhadap perubahan harga saham.
Ha : ? > 0, Perubahan laba akuntansi perusahaan berpengaruh positif
terhadap perubahan harga saham.
b. Taraf Signifikan dan Nilai Tabel
Taraf signifikan a = 5%
Derajat kebebasan (dk) = (b-1)(k-1)
b: jumlah baris, k: jumlah kolom
χ2
tabel = χ2(1-α;dk)
c. Nilai Hitung Chi-kuadrat
Untuk memperoleh nilai χ2hitung, langkah-langkah yang harus dilakukan
1) Membuat kategori data observasi
Data-data perubahan laba akuntansi (faktor I) dan perubahan harga
saham (faktor II) dikategorikan dengan PAN (tipe I). Pengkategorian
adalah sebagai berikut.
Besar Perubahan Kategori M + 2,25 S
M + 1,75 S Sangat Tinggi M + 1,25 S
M + 0,75 S Tinggi
M + 0,25 S
M – 0,25 S Cukup
M – 0,75 S
M – 1,25 S Rendah
M – 1,75 S
M – 2,25 S Sangat Rendah
M =
N x
∑
Keterangan:
M : Mean
X : Total perubahan N : Jumlah sampel
S = 2
( )
2x x N N 1 ∑ − ∑ Keterangan:
S : deviasi standar
2) Membuat tabel kontingensi data observasi.
Setelah semua data diberi kategori dan dikelompokkan, langkah
selanjutnya adalah mengisi tabel kontingensi data observasi dengan
frekuensi observasi sesuai hasil pengelompokan data. Berikut ini
Tabel 3.1
Tabel Kontingensi Data Observasi
Faktor II Kategori
1 2 … k Total
1 O11 O12 … O1k nk1
2 O21 O22 … O2k nk2
… … … …
Faktor I
b Ob1 Ob2 … Obk nkb
Total nb1 nb2 … nbk n
Keterangan:
Obk : Frekuensi observasi untuk data kategori b faktor I yang disertai
kategori k faktor II nkb = Ob1 + Ob2 +…+ Obk
nbk = O1k + O2k +…+ Obk
n = jumlah sampel = nb1+ nb2+…+nbk = nk1+ nk2+…+ nkb
3) Membuat tabel kontingensi data observasi dan harapan
Tabel kontingensi data observasi dan harapan berisi frekuensi
observasi (O) dan frekuensi harapan (E). Tabel kontingensi data
observasi dan harapan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Tabel Kontingensi Data Observasi dan Harapan
Faktor II Kategori
1 2 … k Total
1 O11 E11
O12
E12 …
O1k
E1k nk1
2 O21 E21
O22
E22
… O2k E2k
nk2
… ... … … … …
Faktor I
b Ob1 Eb1
Ob2
Eb2
… Obk Ebk
nkb
Total nb1 nb2 … nbk n
Frekuensi harapan dapat dihitung dengan rumus berikut (Dergibson
Ebk = n
.n nbk kb
Apabila dalam uji Chi-kuadrat terdapat frekuensi observasi bernilai 0
(nol), maka digabungkan dengan baris atau kolom yang berdekatan
sampai tidak ada nilai nol (Dergibson Siagian, 2002:314).
4) Menghitung χ2hitung
Pengujian hipotesis untuk tabel kontingensi berukuran b x k digunakan
rumus berikut (Dergibson Siagian, 2002:313).
χ2
hitung =
∑
(
−)
E E O 2
Keterangan:
O : frekuensi observasi E : frekuensi harapan
Apabila tabel kontingensi yang digunakan berukuran 2x2, maka dalam
pengujian hipotesis digunakan koreksi Yates dengan rumus berikut
(Dergibson Siagian, 2002:314).
χ2
hitung =
∑
(
− −)
E5 . 0 E
O 2
d. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika χ2hitung ≤χ2tabel , dan Ho ditolak jika χ2hitung > χ2tabel.
e. Koefisien Kontingensi
Apabila hipotesis penelitian diterima, perlu dinilai derajat asosiasi antara
faktor yang satu dengan faktor yang lain. Rumus untuk menilai derajat
r = maks C C C = n 2 2 + χ χ
Cmaks =
m 1 m−
Keterangan:
m: harga minimum antara banyaknya baris dan kolom.
Kontribusi perubahan laba akuntansi terhadap perubahan harga saham
adalah sebesar r2.
3. Regresi
Apabila hasil pengujian hipotesis penelitian diterima, maka langkah
selanjutnya adalah dilakukan analisis regresi. Pengaruh perubahan laba
akuntansi perusahaan (X) terhadap perubahan harga saham (Y) dapat
diketahui dengan menggunakan analisis regresi. Dalam analisis ini
digunakan persamaan yang menyatakan hubungan fungsional antara
variabel- variabel. Bentuk persamaan regresi sebagai berikut (Sudjana,
1996:312).
Y = a+bX
Koefisien a dan b merupakan koefisien-koefisien regresi yang dapat
dihitung dengan rumus:
a =
( )
( )
( )(
)
( )
22 2 X X n XY X X Y ∑ ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑ −
b =
( )( )
( )2
40 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Jumlah emiten yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sampai dengan
tahun 2006 telah mencapai 343 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut
diklasifikasikan kedalam sembilan sektor usaha, yaitu:
1. Sektor Pertanian
2. Sektor Pertambangan
3. Sektor Industri Dasar dan Kimia
4. Sektor Aneka Industri
5. Sektor Industri Barang Konsumsi
6. Sektor Properti dan Real Estat
7. Sektor transportasi dan Infrastruktur
8. Sektor Keuangan
9. Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan teknik
purposive sampling. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan merupakan perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 selama lima
tahun (sepuluh periode) berturut-turut, yaitu tahun 2001, 2002, 2003, 2004,
dan 2005.
2. Perusahaan memberikan/mempublikasikan laporan laba rugi perusahaan
Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, diperoleh 14 emiten
yang dijadikan sampel dalam penelitian. Berikut ini data 14 emiten:
Tabel 4.1
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal
Berdiri
Tanggal Listing
1 AALI ASTRA AGRO LESTARI TBK 03 Okt 1988 09 Des 1997
2 ANTM ANEKA TAMBANG (PERSERO) TBK 05 Jul 1968 27 Nov 1997
3 ASII ASTRA INTERNATIONAL TBK 20 Feb 1957 04 Apr 1990
4 BBCA BANK CENTRAL ASIA TBK. 10 Okt 1955 31 Mei 2000
5 GGRM GUDANG GARAM TBK 30 Jun 1971 27 Agu 1990
6 INDF INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 14 Agu 1990 14 Jul 1994
7 INTP INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA TBK 16 Jan 1985 05 Des 1989
8 ISAT INDOSAT TBK 10 Nov 1967 19 Okt 1994
9 KLBF KALBE FARMA TBK 10 Sep 1966 30 Jul 1991
10 PNBN PAN INDONESIA BANK TBK 17 Agu 1971 29 Des 1982
11 RALS RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK 14 Des 1983 24 Jul 1996
12 TINS TAMBANG TIMAH (PERSERO) TBK 01 Agu 1976 19 Okt 1995
13 TLKM TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK 11 Jan 1901 14 Nov 1995
14 UNTR UNITED TRACTORS TBK 11 Jan 1901 19 Sep 1989
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh
dari Bursa Efek Jakarta dalam bentuk publikasi. Berdasarkan data tersebut,
selanjutnya dilakukan perhitungan perubahan laba akuntansi perusahaan dan
perubahan harga saham.
1. Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan
Perubahan laba akuntansi perusahaan merupakan perubahan dari laba
atau rugi bersih perusahaan untuk tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2005.
∆Ei t =
Keterangan:
∆Ei t = Perubahan laba akuntansi perusahaan i tahun t
Ei t = Laba perusahaan i tahun t
Ei t-1 = Laba perusahaan i tahun t-1
Berikut ini disajikan data perubahan laba akuntansi perusahaan dari
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 untuk setiap perusahaan yang menjadi
sampel penelitian (Informasi lebih lengkap lihat lampiran II halaman 69).
Tabel 4.2
Data Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan
2001 2002 2003 2004 2005
AALI 0.2688 1.5704 0.2225 1.8531 -0.0129
ANTM -0.0652 -0.4359 0.1214 2.5765 0.0391
ASII 4.5379 3.3062 0.2159 0.2225 0.0095
BBCA 0.7309 -0.1852 -0.0593 0.3365 0.1258
GGRM -0.0695 -0.0002 -0.1189 -0.0264 0.0555
INDF 0.1550 0.0754 -0.2481 -0.3589 -0.6795
INTP 0.9278 17.4908 -0.3561 -0.8269 5.3753
ISAT -0.1153 -0.7685 17.0875 -0.7315 -0.0060
KLBF 2.1518 7.1717 0.2096 0.3958 0.4496
PNBN -0.9235 44.6769 3.1514 1.0958 -0.4233
RALS 0.2445 -0.0637 0.0095 0.0305 -0.0302
TINS -0.8891 -0.6348 4.6862 1.3295 -0.3958
TLKM 0.3516 0.9761 -0.2429 0.0866 0.2085
UNTR 37.8269 0.4395 -0.1226 2.6579 -0.0445 Tabel 4.2 di atas menginformasikan perubahan laba akuntansi setiap
perusahaan sampel untuk setiap tahunnya, dari tahun 2001 sampai dengan
tahun 2005. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa laba akuntansi setiap
perusahaan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 selalu mengalami
perubahan. Angka positif menyatakan bahwa laba akuntansi tahun yang
Sedangkan angka negatif menyatakan bahwa laba akuntansi tahun yang
bersangkutan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan laba akuntansi terbesar terjadi pada PT Pan Indonesia
Bank pada tahun 2002, yaitu sebesar 44,6769 kali (4.467,69%) dari laba
akuntansi tahun 2001. Sedangkan penurunan laba akuntansi terbesar terjadi
pada PT Indocement Tunggal Perkasa pada tahun 2001, yaitu sebesar 0,9278
kali (92,78%) dari laba akuntansi tahun 2000.
Gambar 4.1
Trend Perubahan Laba Akuntansi Perusahaan
2001 2002 2003 2004 2005
Tahun
0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000
Rata-rata perubahan laba
data asli trend
Berdasarkan gambar 4.1, rata-rata perubahan laba akuntasi periode
2001-2005 bergaris trend turun atau negatif. Trend rata-rata perubahan laba
menurun dari 4,3218 pada tahun 2001 hingga menjadi 0,153 pada tahun
2005. Trend rata perubahan laba yang negatif menunjukkan bahwa
rata-rata perubahan laba akuntansi perusahaan setiap tahun (selama tahun
2. Perubahan Harga Saham
Perubahan harga saham merupakan rata-rata perubahan dari harga
penutupan perdagangan saham mulai dari lima hari sebelum
pengumuman/publikasi laporan laba rugi perusahaan sampai dengan lima
hari sesudah pengumuman/publikasi laporan laba rugi perusahaan.
Perubahan harga saham dimulai dari tahun 2002, karena laporan laba rugi
perusahaan dipublikasikan pada tahun berikutnya (seperti laporan laba rugi
perusahaan untuk tahun 2001 dipublikasikan pada tahun 2002).
? Hi t = 11 h 5) (k 5) -(k m m i
∑
+ = ∆ Keterangan:? Hi t = Rata-rata perubahan harga saham perusahaan i tahun t
? hi m = Perubahan harga saham perusahaan i hari ke m
m = (k-5, k-4, k-3, k-2, k-1, k, ..., k+5) k = Hari pengumuman laba rugi perusahaan
Perubahan harga saham dihitung dengan rumus berikut.
∆hi m =
1 -m i 1 -m i m i h h -h Keterangan:
∆him = Perubahan harga saham perusahaan i hari ke m
hi m = Harga penutupan perdagangan saham perusahaan i hari ke m
hi m-1 = Harga penutupan perdagangan saham perusahaan i hari ke m-1
m = (k-5, k-4, k-3, k-2, k-1, k, ..., k+5) k = Hari pengumuman laba rugi perusahaan
Berikut ini adalah data tanggal publikasi laporan laba rugi dari setiap
Tabel 4.3
Tanggal Publikasi Laporan Laba R ugi Perusahaan Perusahaan Untuk Laporan Laba Rugi Tahun
2001 2002 2003 2004 2005
AALI 4/25/2002 3/27/2003 4/24/2004 3/21/2005 3/27/2006 ANTM 4/9/2002 3/31/2003 2/1/2005 3/31/2005 3/24/2006 ASII 4/30/2002 3/28/2003 4/24/2004 3/22/2005 3/24/2006 BBCA 3/28/2002 3/11/2003 4/24/2004 3/24/2005 3/14/2006 GGRM 3/28/2002 3/28/2003 4/24/2004 5/13/2005 3/29/2006 INDF 4/29/2002 3/31/2003 4/24/2004 4/1/2005 3/31/2006 INTP 4/26/2002 3/24/2003 4/24/2004 3/23/2005 3/1/2006 ISAT 4/30/2002 3/31/2003 4/24/2004 3/29/2005 3/24/2006 KLBF 4/29/2002 3/31/2003 4/24/2004 4/1/2005 3/31/2006 PNBN 4/30/2002 3/31/2003 4/24/2004 4/1/2005 3/29/2006 RALS 4/25/2002 3/31/2003 4/24/2004 3/31/2005 3/31/2006 TINS 2/28/2002 3/31/2003 4/24/2004 3/29/2005 3/31/2006 TLKM 4/25/2002 4/1/2003 7/10/2004 5/2/2005 3/31/2006 UNTR 4/30/2002 3/28/2003 6/20/2004 3/21/2005 3/24/2006
Data perubahan harga saham masing- masing perusahaan dari tahun
2002 sampai dengan tahun 2006 disajikan sebagai berikut (lihat lampiran IV
halaman 74).
Tabel 4.4
Data Perubahan Harga Saham Perusahaan
2002 2003 2004 2005 2006
AALI -0.0060 0.0053 0.0014 0.0039 -0.0014
ANTM 0.0204 0.0004 0.0006 -0.0049 0.0072
ASII 0.0015 0.0210 0.0071 -0.0020 0.0074
BBCA 0.0120 -0.0014 0.0044 -0.0092 0.0097
GGRM 0.0005 0.0060 0.0078 -0.0111 0.0019
INDF -0.0019 0.0139 0.0034 -0.0026 0.0022
INTP -0.0074 0.0006 -0.0034 -0.0116 -0.0031
ISAT 0.0037 0.0024 -0.0029 0.0090 0.0036
KLBF -0.0043 0.0136 0.0003 -0.0015 -0.0006
PNBN -0.0067 0.0087 -0.0011 -0.0030 0.0048
RALS -0.0102 0.0042 0.0136 -0.0021 -0.0055
TINS 0.0038 -0.0031 -0.0046 -0.0113 0.0044
TLKM 0.0014 0.0110 0.0039 0.0048 0.0014
Tabel 4.4 di atas menginformasikan rata-rata perubahan harga saham
setiap tahun (dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006) untuk
masing-masing perusahaan sampel. Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa
rata-rata perubahan harga saham masing- masing perusahaan dari tahun 2002
sampai dengan tahun 2006 setiap saat mengalami perubahan. Angka positif
menyatakan bahwa pada tahun yang bersangkutan, harga saham perusahaan
rata-rata mengalami peningkatan. Sedangkan angka negatif menyatakan
bahwa pada tahun yang bersangkutan, harga saham perusahaan rata-rata
mengalami penurunan.
Perusahaan yang rata-rata kenaikan harga sahamnya tertinggi adalah
PT Astra Internasional pada tahun 2003, ya itu sebesar 0,0210 atau 2,10%.
Sedangkan perusahaan yang rata-rata penurunan harga sahamnya tertinggi
adalah PT United Tractors pada tahun 2005, yaitu sebesar 0,0174 atau
1,74%.
Gambar 4.2
Trend Perubahan Harga Saham
2002 2003 2004 2005 2006
Tahun
-0.0050 -0.0025 0.0000 0.0025 0.0050 0.0075
rata-rata perubahan harga saham
Berdasarkan gambar 4.2, rata-rata perubahan harga saham periode
2002-2006 bergaris trend turun atau negatif. Trend rata-rata harga saham
menurun dari 0,0032 pada tahun 2002 hingga menjadi 0,0004 pada tahun
2006. Trend rata-rata perubahan harga saham yang negatif menunjukkan
bahwa rata-rata peru