• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Sistem Informasi Kebencanaan Otomatis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inovasi Sistem Informasi Kebencanaan Otomatis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com cybertokoh @cybertokoh @cybertokoh Edisi 015/ 11 - 24 FEBRUARi 2019

2

DENPASAR

S

alah satu pejabat yang di-lantik Drs.I Made Rentin AP., M.Si. sebagai Kepala Pelaksana Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali. Apa gebrakannya set-elah dilantik?

Memulai karier sebagai staf di persidangan di DPRD Bali, Rentin mendapatkan promosi dan dipin-dahkan ke Biro Organisasi kemudian ke Biro Humas dan Protokol Sekda Provinsi Bali. Di sanalah ia merangkul para wartawan sehingga mampu menghasilkan kebijakan untuk men-gadakan press tour.

Kemudian, ketika ia dipindahkan sebagai Kabag Umum yang juga membidangi humas protokol di Sekretariat DPRD Bali, program yang sudah berjalan dengan baik di Biro Humas dan Protokol, ia getoktular-kan. “Walaupun hanya bertugas 11 bulan, saya merasa cukup bangga,” ujarnya.

Rentin yang sempat menjabat sebagai plt.Sekretaris BPBD Bali ini berharap, setelah menjabat di tempat yang baru sebagai Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, sinergi dengan media akan tetap berlanjut. “Kami sangat berkepentingan dengan media. Sinergi ini sudah kami jalankan sebelumnya, dan ke depan akan makin kami tingkatkan,” ujar Rentin, usai dilantik.

Memiliki latar belakang dunia tulis menulis dan kehu-masan, Drs. I Gusti Ngurah Wiryanata, M.Si, akhirnya mendapatkan kenaikan jabatan sebagai Kepala Bagian Publikasi dan Penyaringan Informasi, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali yang resmi dilantik Gu-bernur Wayan Koster di Gedung Wiswa Sabha, pada Rabu (6/2).

Sebelumnya, lelaki yang juga Bendesa Pakraman Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem ini bertugas sebagai Kepala Seksi Deposit Kearsipan dan Perpusta-kaan Provinsi Bali.

Wiryanata semasa kuliah adalah aktivis mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Udayana dan aktif di or-ganisasi kemasyarakatan pemuda KNPI dan Peradah Bali. Berbekal mengelola majalah kampus, ia terus menularkan bakat menulisnya sampai berkarier sebagai wartawan Suara Pembaharuan di Kupang.

Ketika ada informasi pembukaan CPNS di Kupang, ia ikut tes dan lulus dan mengabdikan diri di Pemda Kupang. Kemudian dia pindah ke Bali dan meneruskan karier PNS di Pemprov Bali.

Ia mengatakan, bukanlah baru di dunia kehumasan karena sempat bertugas di Biro Umum dulu ketika baru pindah ke Pemprov Bali dan sering mendapat tugas mengurus tamu sehingga tugas dan jabatan baru di Publikasi dan Informasi merupakan kelanjutan dari tugas sebelumnya. Bahkan, sejak bertugas di Kearsipan dan Perpustakaan, Wiryanata juga sering ditugaskan menerima dan menangani tamu,

termasuk membuat rilis berita.

Dari pengamatannya selama bertugas di Kearsipan dan Perpustakaan, masih minim penulis Bali membuat buku yang bertujuan memberi khasanah pengetahuan bagi generasi muda. Maka dari itu, ia terobsesi mela-hirkan karya dalam bentuk buku khususnya penulis muda.

Ada satu harapan yang ia ingin lakukan sebagai ge-brakan program awal di kehumasan adalah mengadakan diklat jurnalistik kepada para siswa se-Bali. “Saya ingin membuat suatu diklat jurnalistik kepada para siswa se-Bali degan tema ‘Nangun Sat Kertih Loka Bali’. Para pengajar akan melibatkan para wartawan dan penulis kreatif. Mereka ini selain mengajar juga menjadi mentor para siswa untuk mengawal sampai menjadi satu karya jurnalistik. Kemudian hasil karya ini dirangkum dalam satu buah buku,” kata Wiryanata.

Ia menambahkan, buku hasil kerja siswa ini akan diluncurkan dan dibedah oleh siswa sendiri. Tujuannya, kata dia, sejauh mana siswa bisa mengaplikasikan materi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sesuai dengan daerahnya masing-masing. “Ini semacam obsesi saya sebenarnya tapi saya yakin pimpinan pasti mendukung,” katanya sembari tersenyum.

Wiryanata juga berharap, dengan jabatan barunya di humas, lebih meningkatkan hubungan media dan pemerintah dan semua awak media bersama-sama bekerja sama mendukung program pemerintah “Nangun Sat Kertih Loka Bali”. (Wirati Astiti).

Inovasi Sistem Informasi

Kebencanaan Otomatis

I Made RentIn

Gubernur Bali Wayan Koster melantik dan

mengambil sumpah/janji 373 pejabat struktural

yang menempati Jabatan Tinggi Pratama,

Ad-ministrasi dan Pengawas di Ruang Wiswa Sabha

Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (6/2).

I GustI nGuRah WIRyanata

Obsesi Tuangkan

“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dalam Buku

Kata Rentin, tiap bulan atau tiga bulan sekali, akan digelar coffee morning bersama seluruh media, untuk duduk bersama membahas soal kebencanaan di Bali. Ia juga me-negaskan, tantangan ke depan, sesuai dengan pidato Gubernur Bali Wayan Koster yang mengatakan, “tolong bantu saya”, artinya, setiap pejabat harus menciptakan inovasi untuk membantu kinerja Gubernur.

“Salah satu inovasi yang se-dang kami kerjakan dan sese-dang berjalan, adalah Sistem Informasi Kebencanaan Otomatis. Sistem ini merupakan program di ponsel

android, yang ketika, memotret satu kejadian bencana, akan terlihat dan tercantum titik koordinatnya, jadi ketika itu diunggah, petugas akan tahu dimana titik lokasi BPBD

yang terdekat. Sehingga tidak harus petugas BPBD Provinsi Bali yang bergerak ke sana. Akan ada petu-gas dari BPBD kab/kota terdekat yang atensi,” ucap Rentin. Dengan

sistem ini, kata dia, masyarakat akan lebih proaktif terutama melaporkan bencana yang memerlukan reaksi cepat BPBD Bali dan kabupaten/ kota. (Wirati Astiti).

I Gusti Ngurah Wiryanata

Pelantikan 373 pejabat struktural di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali

(2)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com cybertokoh @cybertokoh @cybertokoh Edisi 015/ 11 - 24 FEBRUARi 2019

2

DENPASAR

S

alah satu pejabat yang di-lantik Drs.I Made Rentin AP., M.Si. sebagai Kepala Pelaksana Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali. Apa gebrakannya set-elah dilantik?

Memulai karier sebagai staf di persidangan di DPRD Bali, Rentin mendapatkan promosi dan dipin-dahkan ke Biro Organisasi kemudian ke Biro Humas dan Protokol Sekda Provinsi Bali. Di sanalah ia merangkul para wartawan sehingga mampu menghasilkan kebijakan untuk men-gadakan press tour.

Kemudian, ketika ia dipindahkan sebagai Kabag Umum yang juga membidangi humas protokol di Sekretariat DPRD Bali, program yang sudah berjalan dengan baik di Biro Humas dan Protokol, ia getoktular-kan. “Walaupun hanya bertugas 11 bulan, saya merasa cukup bangga,” ujarnya.

Rentin yang sempat menjabat sebagai plt.Sekretaris BPBD Bali ini berharap, setelah menjabat di tempat yang baru sebagai Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, sinergi dengan media akan tetap berlanjut. “Kami sangat berkepentingan dengan media. Sinergi ini sudah kami jalankan sebelumnya, dan ke depan akan makin kami tingkatkan,” ujar Rentin, usai dilantik.

Memiliki latar belakang dunia tulis menulis dan kehu-masan, Drs. I Gusti Ngurah Wiryanata, M.Si, akhirnya mendapatkan kenaikan jabatan sebagai Kepala Bagian Publikasi dan Penyaringan Informasi, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali yang resmi dilantik Gu-bernur Wayan Koster di Gedung Wiswa Sabha, pada Rabu (6/2).

Sebelumnya, lelaki yang juga Bendesa Pakraman Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem ini bertugas sebagai Kepala Seksi Deposit Kearsipan dan Perpusta-kaan Provinsi Bali.

Wiryanata semasa kuliah adalah aktivis mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Udayana dan aktif di or-ganisasi kemasyarakatan pemuda KNPI dan Peradah Bali. Berbekal mengelola majalah kampus, ia terus menularkan bakat menulisnya sampai berkarier sebagai wartawan Suara Pembaharuan di Kupang.

Ketika ada informasi pembukaan CPNS di Kupang, ia ikut tes dan lulus dan mengabdikan diri di Pemda Kupang. Kemudian dia pindah ke Bali dan meneruskan karier PNS di Pemprov Bali.

Ia mengatakan, bukanlah baru di dunia kehumasan karena sempat bertugas di Biro Umum dulu ketika baru pindah ke Pemprov Bali dan sering mendapat tugas mengurus tamu sehingga tugas dan jabatan baru di Publikasi dan Informasi merupakan kelanjutan dari tugas sebelumnya. Bahkan, sejak bertugas di Kearsipan dan Perpustakaan, Wiryanata juga sering ditugaskan menerima dan menangani tamu,

termasuk membuat rilis berita.

Dari pengamatannya selama bertugas di Kearsipan dan Perpustakaan, masih minim penulis Bali membuat buku yang bertujuan memberi khasanah pengetahuan bagi generasi muda. Maka dari itu, ia terobsesi mela-hirkan karya dalam bentuk buku khususnya penulis muda.

Ada satu harapan yang ia ingin lakukan sebagai ge-brakan program awal di kehumasan adalah mengadakan diklat jurnalistik kepada para siswa se-Bali. “Saya ingin membuat suatu diklat jurnalistik kepada para siswa se-Bali degan tema ‘Nangun Sat Kertih Loka Bali’. Para pengajar akan melibatkan para wartawan dan penulis kreatif. Mereka ini selain mengajar juga menjadi mentor para siswa untuk mengawal sampai menjadi satu karya jurnalistik. Kemudian hasil karya ini dirangkum dalam satu buah buku,” kata Wiryanata.

Ia menambahkan, buku hasil kerja siswa ini akan diluncurkan dan dibedah oleh siswa sendiri. Tujuannya, kata dia, sejauh mana siswa bisa mengaplikasikan materi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sesuai dengan daerahnya masing-masing. “Ini semacam obsesi saya sebenarnya tapi saya yakin pimpinan pasti mendukung,” katanya sembari tersenyum.

Wiryanata juga berharap, dengan jabatan barunya di humas, lebih meningkatkan hubungan media dan pemerintah dan semua awak media bersama-sama bekerja sama mendukung program pemerintah “Nangun Sat Kertih Loka Bali”. (Wirati Astiti).

Inovasi Sistem Informasi

Kebencanaan Otomatis

I Made RentIn

Gubernur Bali Wayan Koster melantik dan

mengambil sumpah/janji 373 pejabat struktural

yang menempati Jabatan Tinggi Pratama,

Ad-ministrasi dan Pengawas di Ruang Wiswa Sabha

Utama Kantor Gubernur Bali, Rabu (6/2).

I GustI nGuRah WIRyanata

Obsesi Tuangkan

“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dalam Buku

Kata Rentin, tiap bulan atau tiga bulan sekali, akan digelar coffee morning bersama seluruh media, untuk duduk bersama membahas soal kebencanaan di Bali. Ia juga me-negaskan, tantangan ke depan, sesuai dengan pidato Gubernur Bali Wayan Koster yang mengatakan, “tolong bantu saya”, artinya, setiap pejabat harus menciptakan inovasi untuk membantu kinerja Gubernur.

“Salah satu inovasi yang se-dang kami kerjakan dan sese-dang berjalan, adalah Sistem Informasi Kebencanaan Otomatis. Sistem ini merupakan program di ponsel

android, yang ketika, memotret satu kejadian bencana, akan terlihat dan tercantum titik koordinatnya, jadi ketika itu diunggah, petugas akan tahu dimana titik lokasi BPBD

yang terdekat. Sehingga tidak harus petugas BPBD Provinsi Bali yang bergerak ke sana. Akan ada petu-gas dari BPBD kab/kota terdekat yang atensi,” ucap Rentin. Dengan

sistem ini, kata dia, masyarakat akan lebih proaktif terutama melaporkan bencana yang memerlukan reaksi cepat BPBD Bali dan kabupaten/ kota. (Wirati Astiti).

I Gusti Ngurah Wiryanata

Pelantikan 373 pejabat struktural di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali

(3)

3

5

Edisi 015/11 - 24 FEBRUARi 2019

COVER

Edisi 015/ 11 - 24 FEBRUARi 2019

NTB

R

akornas ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang menyampaikan arahannya, agar dibuat sistem informasi bencana di setiap daerah.

“Masyarakat kita di Indonesia ini sebagian besarnya tinggal di daerah cincin api yang sewaktu-waktu dapat terjadi bencana. Untuk itu, sistem in-formasi bencana itu harus segera ada di setiap daerah supaya masyarakat lebih cepat mendapatkan informasi tentang kebencanaan,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip Tim Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi NTB.

Presiden juga mengungkapkan perlunya dilakukan pendidikan ke-bencanaan kepada masyarakat su-paya masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi.

“Saya pernah menonton video dimana masyarakat Jepang dengan tenang menghadapi gempa yang men-impa mereka. Ketika alarm peringatan berbunyi, mereka sudah tau apa yang harus dilakukan untuk menyelamat-kan diri,” kata Presiden. Saat terjadi bencana, hal yang masih sangat sulit untuk dimanage dengan baik adalah menyangkut masalah koordinasi antar pihak-pihak terkait. “Masalah koordinasi antar pihak terkait ini menjadi salah satu yang masih sangat sulit dilakukan manakala bencana sedang terjadi. Ke depan, ini harus benar-benar diperhatikan dengan baik dan serius untuk memudahkan penanganan saat terjadi bencana,” demikian penekanan Presiden.

Dalam Rakornas BNPB 2019 yang mengangkat tema “Kita Jaga Alam Jaga Kita”, Wakil Gubernur NTB hadir didampingi Kalak BPBD NTB Muhammad Rum, S.T., M.T., Kepala Bappeda NTB Ir. Ridwansyah, M.Sc dan Plt. Karo Humas dan Protokol NTB Najamuddin, S.Sos, M.M.

(Naniek I. Taufan)

Lapangan kantor Bupati Dompu dipadati oleh masyarakat yang mengikuti kegiatan Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi. Keg-iatan rutin Jumat yang dilakukan dua kali dalam seminggu yang biasanya di gelar Pulau Lombok, kala itu digelar di Pulau Sumba-wa yakni di Kabupaten Dompu. Masyarakat Dompu cukup antu-sias menyambut kegiatan yang selalu digelar di halaman kantor Gubernur pada Jum’at pagi.

Namun, mengingat antusi-asme masyarakat yang meng-inginkan agar acara tersebut digelar di setiap kabupaten/kota, Gubernur NTB, Dr. Zulkiefli-mansyah langsung meresponsnya dengan menggelar acara itu di Kabupaten Dompu.

Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi kali ini untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, sehingga mereka yang tidak sempat hadir di halaman kantor Gubernur NTB, dapat langsung bertatap muka dan menyampaikan uneg-unegnya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Gubernur menyampaikan visi besarnya adalah membangun NTB Gemilang. Ia men-guraikan satu persatu yang dimaksud dengan NTB Gemilang itu. Pertama, NTB Gemilang itu adalah NTB yang masyarakatnya sejahtera dan mandiri.

Kedua, NTB gemilang itu adalah yang asri dan lestari. “NTB ke depan adalah NTB yang indah, asri dan selalu menyapa kita sehari-hari,” jelas alumni Inggris itu.

Ketiga, yang dimaksud NTB Gemilang kata Gubernur adalah masyarakatnya sehat dan cerdas. “Apa gunanya sejahtera, mandiri, asri dan lestari namun masyarakatnya sakit-sakitan,” jelasnya.

Keempat lanjut Gubernur, NTB Gemilang adalah bersih dan melayani. “Orang dihormati di zaman sekarang kalau orangnya bersih,” jelas Gubernur yang pernah menjabat anggota DPR RI hampir 15 tahun itu.

Kelima jelas Gubernur, NTB Gemilang itu adalah NTB yang adil dan berkah. “Tidak

boleh hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas, “ tegasnya

Yang terakhir kata Gu-bernur, NTB Gemilang itu adalah masyarakatnya siap bangkit kembali dan aman. Bencana yang menyapa kita beberapa waktu lalu katanya harus dijadikan pelajaran.

Sebelumnya Bupati Dompu menegaskan kesia-pannya bersinergi dengan pemerintah Provinsi NTB untuk membangun daerah menuju NTB Gemilang.

Dompu saat ini dalam keadaan kondusif dan jauh dari hal-hal yang ber-hubungan dengan gangguan keamanan.

“Ini berkat sinergi dari berbagai pihak, “ ungkap Bupati yang memimpin Dana Nggahi Rawi Pahu itu.

Seperti tujuan awalnya, kegiatan ini digagas untuk merespon langsung kebutuhan masyarakat oleh Gubernur NTB. Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi harus melewati sistem birokrasi yang panjang dan membutuh-kan waktu lama. Sejauh ini, banyak persoalan masyarakat yang langsung dijawab gubernur melalui kepala dinas terkait, di acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi ini. Misalnya, terkait kebutuhan fasilitas kesekretari-atan bagi kaum disabilitas di Pulau Lombok yang saat sudah mereka tempati. Kemudian masalah sampah, beasiswa ke luar negeri, infrastruktur, kepemudaan, sengketa lahan, hingga urusan kebutuhan langsung sehari-hari masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan dalam kepemimpinan Zul - Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. (Naniek I. Taufan)

Sistem Informasi Bencana

Harus Ada di Tiap Daerah

Minggu lalu Wakil

Gubernur NTB Dr. Ir.

Hj. Sitti Rohmi Djalilah

menghadiri pembukaan

Rapat Kerja Nasional

Badan

Penanggulan-gan Bencana Nasional

(BNPB) yang

diseleng-garakan di Jatim Expo

Surabaya Jawa Timur.

Gubernur Sampaikan Visi NTB Gemilang

M

enurut Sakdek, yang penting mer-eka selalu order balik dan rezeki mereka, ia dan tim kerjanya jadi lancar. Kebaya katanya, merupa-kan hasil pergumulan batin yang cukup lama. Sebab, pada awalnya order yang diterima sebagian besar uniform dari beberapa villa. Namun, ketertarikannya akan detail yang terpasang pada ke-baya membuatnya tertantang me-nekuninya. “Saya mengumpulkan keberanian dibarengi ‘nekad dan tekad’. Akhirnya setelah 11 tahun perusahaan kami ada,” jelasnya

Begitulah, ia memutuskan fokus mengerjakan kebaya. Menggarap kebaya, ia bisa senang dan ba-hagia menuangkan imajinasinya. Begitu pula idenya mengalir deras ketika mendesain kebaya. Hal ini, menjadikan karyanya istimewa. Kemampuannya dan timnya pun semakin kuat menunjang kein-dahan sepotong kebaya, utamanya saat finish-ing. ‘‘Pastinya kar-ena kami ada di Bali yang ‘notabene’ aktivitas adatnya menggu-nakan ke-baya. Ter-masuk kini, u n t u k k e kantor pada hari tertentu menjadikan ke-butuhan berkebaya sangat tinggi,’’ cetus Sakdek.

Sakdek mengakui, bahwa se-muanya memang melalui proses. Betapa ia berulangkali mencoba dan berlatih hingga menemukan teknik dengan hasil yang maksi-mal. Namun, lanjutnya ia tetap perlu belajar lagi agar kedepannya terus lebih baik. ‘‘Kami banyak melakukan hal-hal diluar

kebi-asaan. Kel-uar dari zona nyaman demi lebih lagi mengeksplor ide. Ini adalah salah satu cara kami untuk bertahan di tengah persain-gan saat ini,’’ tuturnya.

Menurutnya, seiring berjalan-nya waktu kebaya pula yang membantunya berproses. Sebab, dengan adanya kegagalan ternyata membuatnya semakin terampil. Proses ini tidak saja membuat

kami makin terampil, melainkan menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar mengendalikan ego masing-masing karena kami adalah tim.

“Buat saya pribadi kebaya ada-lah saada-lah satu cara Tuhan untuk saya berproses. Berproses untuk lebih sabar, lebih teliti, lebih iklas, lebih bersyukur dan tentunya lebih rendah hati untuk menerima semua yang datang, baik ataupun buruk, dengan tetap penuh cinta.

Selama ini,

keban-yakan

customer

me-nyebut karyanya

den-gan ‘Kebaya Sakdek’

Sebutan yang identik

dengan nama

panggi-lannya. Padahal brand

usahanya adalah G&S

Mode “ Namun, hal ini

tak dipermasalahkan

sang pemilik Desak

Made Arisanthi Dewi

yang biasa disapa

Sakdek ini.

KreATIf

DengAn KeBAyA

Semangat berkarya dan mari ber-proses,’’ cetusnya penuh otimis.

SiMpel dan nyaMan untuk keRja

Selanjutnya Ni Luh Nyoman To-linia Sukma Wardhani, juga bicara tentang kebaya. Blus tradisional yang dikenakan wanita Indonesia ini, diantaranya berbahan brokat, satin dan sifon. Kebaya menajdi elegan dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan

tradis-ional lainnya seperti songket motif warna-warni.

Kebaya, katanya trennya kini tak terbendung, desainnya san-gat beragam. Kebaya umumnya menjadi salah satu busana andalan pada pesta perayaan tertentu. Mulai dari pesta formal dengan rekan bisnis, pernikahan, acara tradisional, hingga perayaan ke-lulusan sekolah seperti wisuda. Bahkan, kebaya juga dikenakan sebagai seragam resmi pramugari Singapore Airlines, Malaysia Air-lines dan Garuda Indonesia.

Namun sekarang, kebaya tidak hanya dijadikan pakaian traditional atau nasonal. Sejak Gubernur Bali, I Wayan Koster menerbitkan intruksinya penggunaan busana adat secara serentak di seluruh Bali setiap hari Kamis, Purnama dan Tilem termasuk juga saat hari jadi Provinsi Bali dan hari jadi Kabupaten/Kota.

Menurut pemilik ‘‘Wardhani House of Kebaya’’ ini, untuk kebaya yang dipakai kerja lebih kepada model kebaya simpel, nyaman serta sesuai dengan nilai kesopansantunan. Juga tidak terlalu banyak beads atau payet dan tanpa modifikasi namun tetap indah. Bahan yang dipilih pun lebih tertutup seperti satin,sifon atau beberapa brokat yang bunganya lebih rapat. Dan, kebaya ready to wear dengan fix size (s,m,l,xl ) semakin banyak menjadi dipilih dibandingkan kebaya customize . Sementara bicara tren model kebaya dari waktu ke waktu tentu mengalami perubahan. Bahwa, pernah suatu ketika kebaya yang digemari adalah kebaya lengan pendek dengan cutting asimetris, ada juga yang sexi backless. Na-mun sekarang, perubahan terjadi lagi, yakni mengadopsi kebaya dengan siluet panjang dengan tema simpel klasik.

“Apapun model kebaya yang sedang tren dan digemari, saya sebagai salah satu penggerak in-dustri kebaya merasa bersyukur. Kebaya, khususnya di Bali akan terus dipakai di segala kalangan, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. Nampaknya tampilan ke-baya untuk kerja, warna pastel dengan model klasik lebih dimi-nati,’’ pungkasnya. (Sri Ardhini)

Sakdek dan Toly Sukma

‘‘Kami banyak

melakukan hal-hal

di-luar kebia saan. Kedi-luar

dari zona nyaman demi

lebih lagi mengeksplor

ide. Ini adalah salah

satu cara kami untuk

bertahan di tengah

(4)

4

Buleleng

Gencar Promosi Jurusan

Universitas Pendidikan Ganesha sebagai perguruan tinggi negeri terbesar di

Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E.,M.Si.

Bali Utara dikenal mampu mencetak tenaga pendidik yang berkualitas.

Ber-bagai disiplin ilmu di bidang keguruan ditawarkan dengan keunggulan

masing-masing. Universitas yang memiliki visi menjadi universitas unggul

berlandas-kan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045 ini juga mulai menghapus

stigma di masyarakat yang menempatkannya sebagai produsen guru semata.

D

i Undiksha saat ini ada 27 program studi nonkepen-didikan, yang artinya Un-diksha tidak lagi hanya mencetak calon guru tetapi juga sumber daya manusia yang sesuai kualifikasi yang dibutuhkan masyarakat. Salah satu program studi non kependidikan adalah program studi manajemen.

Koordinator Prodi S1 Manajemen, Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E.,M.Si., mengatakan sebagai prodi yang baru

sembilan tahun berdiri, prodi manaje-men belum dikenal secara luas oleh masyarakat Bali. Hal ini dapat dilihat dari jumlah input yang masih mayoritas masyarakat Buleleng. “Kalau ditanya jumlah, kami punya mahasiswa yang cukup banyak hanya saja kebanyakan dari mereka adalah masayarakat Bule-leng,” jelasnya.

Sebagai Korprodi yang baru enam bulan menjabat, Suarmanayasa ingin kembali menggencarkan promosi prodi S1 Manajemen. Pihaknya ingin menepis anggapan masyarakat bahwa Undiksha hanya sebagai kampus pencetak guru melainkan Undiksha juga memiliki bidang ilmu murni. “Kami ingin sebagai salah satu alternatif prodi yang diminati di Bali, bukan prodi yang hanya diminati oleh masyarakat Buleleng,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pengawas PK BLU Undiksha tersebut.

Selain lebih memaksimalkan promosi, pria kelahiran Bangli, 20 Februari 1985 ini juga mengatakan akan meningkat-kan kualitas lulusan dengan menggelar seminar-seminar penguatan konsentrasi dengan harapan mahasiswa semester 7 dapat secara tepat memilih konsentrasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diinginkan. Hal tersebut menjadi tang-gung jawab jurusan untuk mengarahkan mahasiswa agar mencapai goal yang di-capai. “Jangan sampai mereka memilih

konsentrasi karena ikut-ikutan teman,” imbuhnya.

Suarmanayasa menambah-kan jika mahasiswa lulusan program S1 Manajemen memiliki peluang yang sangat besar dalam dunia kerja. Lulusan S1 prodi Manaje-men dapat masuk di berbagai perusa-haan, lembaga pe-merintahan mau-pun perbankan dengan berba-gai posisi yang didukung dengan kompetensi yang dimiliki. Hanya saja dirinya tidak

menampik jika lulusannya sering tidak berhasil pada saat interview. Hal tersebut karena kurangnya ketrampi-lan komunikasi yang tidak diberikan secara khusus dalam mata kuliah. Maka dari itu, pihaknya beren-cana akan menambahkan mata kuliah Komunikasi Bisnis dalam kurikulum tahun 2019.

“Kami akan menggeser mata kuliah yang kurang relevan dan mengganti-nya dengan Komunikasi Bisnis, selain itu kami juga akan lebih sering meng-gelar seminar penguatan kemampuan komunikasi melalui HMJ,”tandasnya.

(Wiwin Meliana) Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E.,M.Si.

(5)

3

5

Edisi 015/11 - 24 FEBRUARi 2019

COVER

Edisi 015/ 11 - 24 FEBRUARi 2019

NTB

R

akornas ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang menyampaikan arahannya, agar dibuat sistem informasi bencana di setiap daerah.

“Masyarakat kita di Indonesia ini sebagian besarnya tinggal di daerah cincin api yang sewaktu-waktu dapat terjadi bencana. Untuk itu, sistem in-formasi bencana itu harus segera ada di setiap daerah supaya masyarakat lebih cepat mendapatkan informasi tentang kebencanaan,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip Tim Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi NTB.

Presiden juga mengungkapkan perlunya dilakukan pendidikan ke-bencanaan kepada masyarakat su-paya masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi.

“Saya pernah menonton video dimana masyarakat Jepang dengan tenang menghadapi gempa yang men-impa mereka. Ketika alarm peringatan berbunyi, mereka sudah tau apa yang harus dilakukan untuk menyelamat-kan diri,” kata Presiden. Saat terjadi bencana, hal yang masih sangat sulit untuk dimanage dengan baik adalah menyangkut masalah koordinasi antar pihak-pihak terkait. “Masalah koordinasi antar pihak terkait ini menjadi salah satu yang masih sangat sulit dilakukan manakala bencana sedang terjadi. Ke depan, ini harus benar-benar diperhatikan dengan baik dan serius untuk memudahkan penanganan saat terjadi bencana,” demikian penekanan Presiden.

Dalam Rakornas BNPB 2019 yang mengangkat tema “Kita Jaga Alam Jaga Kita”, Wakil Gubernur NTB hadir didampingi Kalak BPBD NTB Muhammad Rum, S.T., M.T., Kepala Bappeda NTB Ir. Ridwansyah, M.Sc dan Plt. Karo Humas dan Protokol NTB Najamuddin, S.Sos, M.M.

(Naniek I. Taufan)

Lapangan kantor Bupati Dompu dipadati oleh masyarakat yang mengikuti kegiatan Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi. Keg-iatan rutin Jumat yang dilakukan dua kali dalam seminggu yang biasanya di gelar Pulau Lombok, kala itu digelar di Pulau Sumba-wa yakni di Kabupaten Dompu. Masyarakat Dompu cukup antu-sias menyambut kegiatan yang selalu digelar di halaman kantor Gubernur pada Jum’at pagi.

Namun, mengingat antusi-asme masyarakat yang meng-inginkan agar acara tersebut digelar di setiap kabupaten/kota, Gubernur NTB, Dr. Zulkiefli-mansyah langsung meresponsnya dengan menggelar acara itu di Kabupaten Dompu.

Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi kali ini untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, sehingga mereka yang tidak sempat hadir di halaman kantor Gubernur NTB, dapat langsung bertatap muka dan menyampaikan uneg-unegnya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.

Gubernur menyampaikan visi besarnya adalah membangun NTB Gemilang. Ia men-guraikan satu persatu yang dimaksud dengan NTB Gemilang itu. Pertama, NTB Gemilang itu adalah NTB yang masyarakatnya sejahtera dan mandiri.

Kedua, NTB gemilang itu adalah yang asri dan lestari. “NTB ke depan adalah NTB yang indah, asri dan selalu menyapa kita sehari-hari,” jelas alumni Inggris itu.

Ketiga, yang dimaksud NTB Gemilang kata Gubernur adalah masyarakatnya sehat dan cerdas. “Apa gunanya sejahtera, mandiri, asri dan lestari namun masyarakatnya sakit-sakitan,” jelasnya.

Keempat lanjut Gubernur, NTB Gemilang adalah bersih dan melayani. “Orang dihormati di zaman sekarang kalau orangnya bersih,” jelas Gubernur yang pernah menjabat anggota DPR RI hampir 15 tahun itu.

Kelima jelas Gubernur, NTB Gemilang itu adalah NTB yang adil dan berkah. “Tidak

boleh hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas, “ tegasnya

Yang terakhir kata Gu-bernur, NTB Gemilang itu adalah masyarakatnya siap bangkit kembali dan aman. Bencana yang menyapa kita beberapa waktu lalu katanya harus dijadikan pelajaran.

Sebelumnya Bupati Dompu menegaskan kesia-pannya bersinergi dengan pemerintah Provinsi NTB untuk membangun daerah menuju NTB Gemilang.

Dompu saat ini dalam keadaan kondusif dan jauh dari hal-hal yang ber-hubungan dengan gangguan keamanan.

“Ini berkat sinergi dari berbagai pihak, “ ungkap Bupati yang memimpin Dana Nggahi Rawi Pahu itu.

Seperti tujuan awalnya, kegiatan ini digagas untuk merespon langsung kebutuhan masyarakat oleh Gubernur NTB. Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi harus melewati sistem birokrasi yang panjang dan membutuh-kan waktu lama. Sejauh ini, banyak persoalan masyarakat yang langsung dijawab gubernur melalui kepala dinas terkait, di acara Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi ini. Misalnya, terkait kebutuhan fasilitas kesekretari-atan bagi kaum disabilitas di Pulau Lombok yang saat sudah mereka tempati. Kemudian masalah sampah, beasiswa ke luar negeri, infrastruktur, kepemudaan, sengketa lahan, hingga urusan kebutuhan langsung sehari-hari masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan dalam kepemimpinan Zul - Rohmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. (Naniek I. Taufan)

Sistem Informasi Bencana

Harus Ada di Tiap Daerah

Minggu lalu Wakil

Gubernur NTB Dr. Ir.

Hj. Sitti Rohmi Djalilah

menghadiri pembukaan

Rapat Kerja Nasional

Badan

Penanggulan-gan Bencana Nasional

(BNPB) yang

diseleng-garakan di Jatim Expo

Surabaya Jawa Timur.

Gubernur Sampaikan Visi NTB Gemilang

M

enurut Sakdek, yang penting mer-eka selalu order balik dan rezeki mereka, ia dan tim kerjanya jadi lancar. Kebaya katanya, merupa-kan hasil pergumulan batin yang cukup lama. Sebab, pada awalnya order yang diterima sebagian besar uniform dari beberapa villa. Namun, ketertarikannya akan detail yang terpasang pada ke-baya membuatnya tertantang me-nekuninya. “Saya mengumpulkan keberanian dibarengi ‘nekad dan tekad’. Akhirnya setelah 11 tahun perusahaan kami ada,” jelasnya

Begitulah, ia memutuskan fokus mengerjakan kebaya. Menggarap kebaya, ia bisa senang dan ba-hagia menuangkan imajinasinya. Begitu pula idenya mengalir deras ketika mendesain kebaya. Hal ini, menjadikan karyanya istimewa. Kemampuannya dan timnya pun semakin kuat menunjang kein-dahan sepotong kebaya, utamanya saat finish-ing. ‘‘Pastinya kar-ena kami ada di Bali yang ‘notabene’ aktivitas adatnya menggu-nakan ke-baya. Ter-masuk kini, u n t u k k e kantor pada hari tertentu menjadikan ke-butuhan berkebaya sangat tinggi,’’ cetus Sakdek.

Sakdek mengakui, bahwa se-muanya memang melalui proses. Betapa ia berulangkali mencoba dan berlatih hingga menemukan teknik dengan hasil yang maksi-mal. Namun, lanjutnya ia tetap perlu belajar lagi agar kedepannya terus lebih baik. ‘‘Kami banyak melakukan hal-hal diluar

kebi-asaan. Kel-uar dari zona nyaman demi lebih lagi mengeksplor ide. Ini adalah salah satu cara kami untuk bertahan di tengah persain-gan saat ini,’’ tuturnya.

Menurutnya, seiring berjalan-nya waktu kebaya pula yang membantunya berproses. Sebab, dengan adanya kegagalan ternyata membuatnya semakin terampil. Proses ini tidak saja membuat

kami makin terampil, melainkan menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar mengendalikan ego masing-masing karena kami adalah tim.

“Buat saya pribadi kebaya ada-lah saada-lah satu cara Tuhan untuk saya berproses. Berproses untuk lebih sabar, lebih teliti, lebih iklas, lebih bersyukur dan tentunya lebih rendah hati untuk menerima semua yang datang, baik ataupun buruk, dengan tetap penuh cinta.

Selama ini,

keban-yakan

customer

me-nyebut karyanya

den-gan ‘Kebaya Sakdek’

Sebutan yang identik

dengan nama

panggi-lannya. Padahal brand

usahanya adalah G&S

Mode “ Namun, hal ini

tak dipermasalahkan

sang pemilik Desak

Made Arisanthi Dewi

yang biasa disapa

Sakdek ini.

KreATIf

DengAn KeBAyA

Semangat berkarya dan mari ber-proses,’’ cetusnya penuh otimis.

SiMpel dan nyaMan untuk keRja

Selanjutnya Ni Luh Nyoman To-linia Sukma Wardhani, juga bicara tentang kebaya. Blus tradisional yang dikenakan wanita Indonesia ini, diantaranya berbahan brokat, satin dan sifon. Kebaya menajdi elegan dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan

tradis-ional lainnya seperti songket motif warna-warni.

Kebaya, katanya trennya kini tak terbendung, desainnya san-gat beragam. Kebaya umumnya menjadi salah satu busana andalan pada pesta perayaan tertentu. Mulai dari pesta formal dengan rekan bisnis, pernikahan, acara tradisional, hingga perayaan ke-lulusan sekolah seperti wisuda. Bahkan, kebaya juga dikenakan sebagai seragam resmi pramugari Singapore Airlines, Malaysia Air-lines dan Garuda Indonesia.

Namun sekarang, kebaya tidak hanya dijadikan pakaian traditional atau nasonal. Sejak Gubernur Bali, I Wayan Koster menerbitkan intruksinya penggunaan busana adat secara serentak di seluruh Bali setiap hari Kamis, Purnama dan Tilem termasuk juga saat hari jadi Provinsi Bali dan hari jadi Kabupaten/Kota.

Menurut pemilik ‘‘Wardhani House of Kebaya’’ ini, untuk kebaya yang dipakai kerja lebih kepada model kebaya simpel, nyaman serta sesuai dengan nilai kesopansantunan. Juga tidak terlalu banyak beads atau payet dan tanpa modifikasi namun tetap indah. Bahan yang dipilih pun lebih tertutup seperti satin,sifon atau beberapa brokat yang bunganya lebih rapat. Dan, kebaya ready to wear dengan fix size (s,m,l,xl ) semakin banyak menjadi dipilih dibandingkan kebaya customize . Sementara bicara tren model kebaya dari waktu ke waktu tentu mengalami perubahan. Bahwa, pernah suatu ketika kebaya yang digemari adalah kebaya lengan pendek dengan cutting asimetris, ada juga yang sexi backless. Na-mun sekarang, perubahan terjadi lagi, yakni mengadopsi kebaya dengan siluet panjang dengan tema simpel klasik.

“Apapun model kebaya yang sedang tren dan digemari, saya sebagai salah satu penggerak in-dustri kebaya merasa bersyukur. Kebaya, khususnya di Bali akan terus dipakai di segala kalangan, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. Nampaknya tampilan ke-baya untuk kerja, warna pastel dengan model klasik lebih dimi-nati,’’ pungkasnya. (Sri Ardhini)

Sakdek dan Toly Sukma

‘‘Kami banyak

melakukan hal-hal

di-luar kebia saan. Kedi-luar

dari zona nyaman demi

lebih lagi mengeksplor

ide. Ini adalah salah

satu cara kami untuk

bertahan di tengah

(6)

6

jakarta

23 Tahun Berkilau

di Panggung Hiburan

Rossa

Rosa bakal konser lagi. Sungguh luar biasa. Padahal baru Desember 2018 lalu dia menggelar konser.

Kini di bulan Februari 2019, tepatnya pas ‘Hari Valentine’ wanita cantik bersuara emas ini kembali

menggelar konser tunggal. Yang lebih luar biasa, hanya dalam tempo 30 menit, tiket konsernya sudah

ludes terjual. Padahal harganya tidak murah, dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

“S

yukur alhamdulilah,” ujar Rossa dengan wa-jah bahagia. Ia seakan tak mampu mengucapkan lebih banyak kata selain dua kata itu sak-ing takjubnya. Ia bersyukur karena eksistensinya sebagai penyanyi tetap diperhitungkan di belantika musik Indonesia meski banyak penyanyi muda yang juga berkibar pada saat ini.

Lebih bersyukur lagi, sekalipun belum lama menggelar konser, na-mun animo masyarakat tetap tinggi. Buktinya tiket ludes terjual dalam tempo tidak sampai satu jam. Padaa-hal, di bulan ini, Februari, agenda dunia hiburan nasional cukup padat, juga banyak konser musik digelar. Namun tetap saja orang memilih menyaksikan penampilannya.

Eksistensi penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Han-dayani ini memang tak terbantah-kan. Dia adalah satu dari sedikit penyanyi senior yang kariernya tetap berkilau sampai sekarang. Jika dihitung-hitung sejak kemunculan-nya di pentas musik nasional, sudah 23 tahun Rossa malang-melintang di dunia hiburan, khususnya menyanyi. Banyak penghargaan dari dunia menyanyi yang telah diterimanya. Namun Rossa tak berpuas diri. Penghargaan maupun apresiasi masyarakat terhadap karyanya justru semakin melecutnya untuk selalu menyuguhkan karya terbaik.

Meski terlihat hebat dan se-lalu bersinar di manapun dia tampil, ternyata ibu satu anak ini pernah juga merasakan kejenuhan yang sangat. Saking jenuhnya, dia sempat berpikir untuk mundur dari dunia hiburan yang telah membesarkan namanya. Dia merasa sudah ‘mentok’ tak tahu harus membuat karya apa lagi.

“Itu kejadian tahun 2015. Aku merasa bosan, jenuh. Rasanya waktu itu aku pengen mundur, berhenti jadi penyanyi. Aku ingin tinggal di luar negeri saja, hahahah. Nggak cuma sekadar mikir lho, aku malah sudah cari tempat tinggal di luar negeri, trus mau jual semua aset yang aku punya, heheh,” ujar Rossa mengenang masa itu.

Entah untung atau tidak, tapi saat itu banyak pihak tak setuju kepu-tusannya. Baik orangtua maupun teman. “Orangtua aku keberatan. Mereka tidak setuju,” ucapnya. Ros-sa sempat galau. Pada Ros-saat bimbang itulah muncul tawaran dari seorang musisi untuk mengisi soundtrack film ‘ILY From 38.000 FT’. Kepada Rossa disodorkan lagu ‘Jangan Hilangkan Dia’. “Aku lihat liriknya, trus baca naskah filmnya, langsung suka. Tiba tiba semangat muncul lagi. Rasa bo-san, jenuh, langsung hilang,” ungkap Rossa yang sejak itu semangatnya untuk kembali berkarya di dunia hiburan menggebu lagi.

Bahkan kiprahnya di dunia hiburan menjadi penuh warna, bukan hanya

menyanyi tapi juga dunia akting, menjadi juri berbagai ajang pen-carian bakat, dll. Prestasinya yang terus berkilau membuat Rossa pun didaulat menjadi brand ambasador

belasan produk terkenal. Di bidang sosial, ia pun diangkat menjadi Duta Yayasan Kanker Indonesia ‘YKPI Pita Pink’, Duta Anti Narkoba In-donesia, Duta Lingkungan Hidup & Kehutanan serta Duta ‘Wonderful Indonesia & Pesona Indonesia’.

“Aku bersyukur atas pencapaian selama dua dekade lebih berkarier. Banyak sudah yang aku dapat dalam karier aku. Aku juga punya usaha (bisnis) yang harus aku urus. Jadi aku nggak mau mikir macam-macam, apa yang aku dapat ya itu lah yang aku jaga, kembangkan. Aku harus bersyukur untuk itu semua. Rasanya lebih dari cukup,” ungkap ibu satu anak ini.

MENYANYI TAK DIBAYAR

Dulu, tutur Rossa, ketika memu-lai kariernya di dunia menyanyi tak membayangkan atau bahkan menar-getkan akan mencapai hasil seperti sekarang. “Dulu tuh aku menyanyi dari panggung ke panggung di Sume-dang (daerah kelahiran Rossa) Jawa Barat. Menyanyi biasanya saja karena memang sudah suka menyanyi dari kecil. Aku nyanyi malah pernah ng-gak dibayar juga, hahaha,” ungkap penyanyi bertubuh mungil ini.

Waktu ke Jakarta, sebenarnya bukan maksud untuk mencoba pe-runtungan menyanyi di Ibukota.

Me-lainkan untuk kuliah. Berkat prestasinya di bidang akademik semasa SMA, rinya berhasil di-terima di Universi-tas Indonesia lewat jalur PMDK. Nah, sambil kuliah, Rossa pun mencoba untuk menyanyi. Album per-tamanya ‘Nada Nada Cinta’, 1996, lumayan diterima masyarakat. Namun ketika ia me-luncurkan album ‘Tegar’ , baru lah nama Rossa melejit di pentas musik nasional. Lagu ‘Tegar’ yang diluncurkan pada 1999 ‘booming’, bahkan lagu itu masih sangat dige-mari hingga saat ini.

“Setelah ‘Nada Nada Cinta’ aku memang sempat vakum tiga tahun. Nunggu lagu yang pas, juga kuliah. Baru tahun 1999 dapat lagu ‘Tegar’. Lagu ini unik karena sebelumnya sudah ditawarkan ke penyanyi lain, tapi nggak ada yang mau. Pas aku dengerin, aku lang-sung suka banget. Dan benar saja, lagu itu malah ‘meledak’ dipasaran dan melejitkan nama aku. Alham-dulilah, rezeki lagu,” ucap jebolan FISIP Universitas Indonesia ini.

Kembali ke soal konser yang bakal digelar di The Pallas SCBD 14 Februari 2019 mendatang. Rossa menjanjikan hal yang me-narik dalam konsernya mendatang. “Pokoknya konser nanti berbeda. Tahun lalu aku juga konser di sini, maka tahun ini nggak mungkin aku

kasih suguhan yang sama dengan tahun lalu. Pasti beda lah. Tunggu saja,” kata Rossa yang mengundang penasaran.

Untuk mempersiapkan konser, mantan istri Yoyo Padi, giat berlatih di studio di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Secara umum, katanya, sesuai julukan yang dis-ematkan padanya yakni ‘penyanyi percintaan’, maka lagu-lagu yang disuguhkan pada Live Concert itu adalah lagu-lagu percintaan. Nah yang beda, penontonya. Konser kali ini lebih banyak festivalnya, jadi lebih fresh dan muda. Selain itu, akan diperdengarkan juga lagu baru yang ditulis oleh Yovie dan Nino. “Pokoknya nanti suguhannya spesial,” ucap Rossa yang mengaku deg-degan menanti hari ‘H’.

Yang juga menarik, Rossa juga akan membawakan lagu-lagu yang selama ini jarang dinyanyikannya. Salah satunya adalah lagu yang bisa membuatnya menangis. “Aku jarang menyanyikan lagu itu. Tapi nanti aku akan beranikan diri menyanyikannya. Judulnya ‘Tega’,” kata Rossa yang mengaku sedih setiap kali menyanyi-kan lagu itu. ‘Mamenyanyi-kanya aku biasanya menghindar banget nyanyiin lagu itu. Tapi besok (konser) ya aku berani-kan diri,” ujarnya sambil tertawa.

(Diana Runtu)

Edisi 015/ 11 - 24 fEbruari 2019

Rossa bersama orangtua serta putra tunggalnya, Rizky

R O S S A

Foto: kapanlagi.com

Referensi

Dokumen terkait

Selama Sepekan lalu, sektor properti mencatatkan pelemahan terbesar mencapai 4,1%, ditekan oleh saham POLL yang melemah sebesar 28,3% yang merupakan emiten dengan market cap terbesar

Guna merespon kesan buruk birokrasi seperti itu, birokrasi perlu melakukan beberapa perubahan sikap dan perilakunya antara lain: (a) birokrasi harus lebih mengutamakan

Berdasarkan hasil survei terhadap kondisi penampung air hujan (PAH) pada Desa Seruni, tingkat kekeruhan yang melebihi baku mutu kualitas air bersih dan air

• Dislokasi elbow merupakan suatu injuri berupa keadaan yg abnormal pd regio siku, dimana olekranon tidak berhubungan secara normal dengan epycondylus humeri, atau bergesernya

Teknologi sistem informasi ini sangat perlu diterapkan dan dikembangkan lagi dikalangan masyarakat khususnya Arina Laundry untuk memudahkan pihak pegawai laundry dalam hal

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi

Berdasarkan permasalahan dari data tersebut peneliti mendapatkan bahwa indeks presentasi izin mendirikan bangunan (IMB) tersebut mengalami penurunan, yang

Bekasi – Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Junaedi mengatakan,Upaya mengatasi gelandangan, mengemis, pengamen jalanan, anak jalanan, wanita tuna sosial/ PSK yang