• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor : 736 K/Pdt/2011

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara :

DIRUN NGADIMIN, bertempat tinggal di Pantai Indah Dadap Blok BH No.1, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang, dalam hal ini memberi kuasa kepada Dipl.-Ing. HARJADI JAHJA, S.H.,M.H. dan kawan, para Advokat, berkantor di Apartemen Slipi 8Eth Floor/Tower I, Jalan Let. Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta

Barat, Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding ; m e l a w a n :

SUDIARTO, bertempat tinggal di Jalan Taman Setaman Indah NN No. 18 RT. 011/RW. 011, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Termohon Kasasi dahulu Penggugat/ Terbanding ;

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Temohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Tangerang pada pokoknya atas dalil-dalil :

Bahwa sekitar tahun 2006 pihak Tergugat mengajak pihak Penggugat untuk memberikan modal dalam rangka usaha jual-beli limbah plastik ; halmana sesuai kesepakatan lisan tersebut, pihak Tergugat akan menjadi pengelola usaha, sedangkan Penggugat sebagai pemilik modal;

Bahwa atas permintaan Tergugat, maka Penggugat menyerahkan kepada Tergugat sejumlah uang untuk digunakan sebagai modal yakni sebesar Rp 258.834.411 (dua ratus lima puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh empat ribu empat ratus sebelas rupiah),dengan cara bertahap, yakni :

I. Tahap Pertama

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• uang tunai sebesar : Rp

48.605.400,-• uang tunai sebesar : Rp

6.000.000,-• kerugian Mitra Plastik : Rp --- +

total : Rp 87.084.411,- II. Tahap Kedua

Pembelian mesin-mesin untuk pengolahan limbah plastik, yakni :

• Mesin giling daun sebanyak 2 (dua) unit : Rp 63.700.000,-

• Mesin giling daun sedot : Rp 35.750.000,-

• Mesin giling daun cakar : Rp

25.300.000,-• Mesin asah pisau : Rp

20.000.000,-• Blower AHUA sebanyak 2 (dua) unit : Rp

9.000.000,-• Cylo Tank sebanyak 3 (tiga) unit : Rp

4.500.000,-• Blower Giling sebanyak 2 (dua) unit : Rp

9.000.000,-• Travo Las : Rp

3.500.000,-• Pross Cut : Rp ____________ +

Rp171.750.000,-

Sehingga total modal yang diserahkan Penggugat kepada Tergugat adalah : Rp 87.084.411,- + Rp 171.750.000,- = Rp 258.834.411,- (dua ratus lima puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh empat ribu empat ratus sebelas rupiah) ;

Bahwa usaha jual-beli limbah plastik yang dikelola oleh Tergugat dilakukan di Pergudangan Pantai Indah Dadap Blok BH No. 1 Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang;

Bahwa ternyata setelah 2 (dua) tahun usaha pengolahan limbah plastik yang dikelola Tergugat tersebut berhenti dengan alasan tidak ada keuntungan,

sehingga Penggugat meminta kepada Tergugat agar mengembalikan modal yang dipergunakan sebesar Rp 258.834.411 (dua ratus lima puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh empat ribu empat ratus sebelas rupiah) ;

Bahwa penghentian usaha pengolahan limbah plastik yang dilakukan secara sepihak oleh Tergugat adalah suatu perbuatan melawan hukum

(onrechtmatige daad), karena telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum , yakni :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- adanya perbuatan yang melawan hukum ; - adanya kesalahan ;

- adanya kerugian ;

- adanya hubungan sebab - akibat (kausalitas);

Bahwa sekitar tanggal 28 Juni 2007 pihak Penggugat bertemu dengan Tergugat di .Pergudangan Pantai Indah Dadap Blok BH No.1 Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang dengan maksud meminta Tergugat untuk beritikad baik mengembalikan modal usaha pengolahan limbah plastik ; incasu pihak Tergugat bersedia mengembalikan modal usahanya sebesar Rp 258.834.411 (dua ratus lima puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh empat ribu empat ratus sebelas rupiah) kepada Penggugat dengan menggunakan 22 lembar Bilyet Giro dengan masing-masing Bilyet Giro senilai Rp 11.765.000, - (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) yang sudah ditandatangani serta dibuatkan tanggal jatuh tempo per bulan dimulai sejak bulan Juni 2007 ;

Bahwa ternyata 8 (delapan) lembar Bilyet Giro (BG) dari 22 (dua puluh dua) lembar Bilyet Giro yang diserahkan Tergugat kepada Penggugat tidak dapat dikliring oleh Penggugat yakni sebesar, Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah) yakni :

a. BG No. Warkat BE 577435 tertanggal 1 Oktober 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak

oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

b. BG No. Warkat BE 577436 tertanggal 1 November 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak

oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

c. BG No. Warkat BE 577437 tertanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak

oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

d. BG No. Warkat BE 577438 tertanggal1 Januari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak

oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup;

Hal. 3 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

e. BG No. Warkat BE 577439 tertanggal 1 Februari 2009 sebesar

Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ; f. BG No. Warkat BE 577440 tertanggal 1 Maret 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

g. BG No. Warkat BE 577441 tertanggal 1 April 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

h. Bllyet Giro No. Warkat BE 577442 tertanggal 1 Mei 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) belum di

Kliring (belum disetorkan) oleh Penggugat.

Bahwa pada tanggal 27 April 2009 pihak Penggugat mendapat informasi dari Bank Ekonomi selaku penerbit Bilyet Giro bahwa ke- 8 (delapan) lembar

Bilyet Giro yang diserahkan oleh Tergugat kepada Penggugat senilai Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah)

yang tldak dapat dikliring oleh Penggugat disebabkan karena Rekening atas nama Tergugat telah ditutup ;

Bahwa selanjutnya Penggugat menemui Tergugat untuk meminta pertanggungjawabannya agar Penggugat dapat mengkliring 8 (delapan) lembar Bilyet Giro sebesar Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah);

Bahwa pihak Tergugat sama sekali tidak menunjukkan itikad baik untuk melakukan pembayarannya sesuai nilai 8 (delapan) lembar Bilyet Giro sebesar Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah) kepada Penggugat sampai dengan gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Tangerang, sehingga menimbulkan kerugian atas seluruh biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak Penggugat ;

Bahwa menurut hukum Tergugat yang telah menimbulkan kerugian waiib mempertanggungjawabkan ganti kerugian terhadap pihak Penggugat, sebagaimana diatur Pasal 1365 KUHPerdata yang berbunyi :

“tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut" ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang dilakukan oleh pihak Tergugat telah menimbulkan kerugian-kerugian bagi pihak Penggugat dengan uraian sebagai berikut :

a. Kerugian Materill

Pembayaran 8 (delapan) lembar Bilyet Giro yang diterbitkan oleh BANK EKONOMI atas nama pemilik Rekening Dirun Ngadimin, yakni :

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577435 tertanggal 1 Oktober 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bllyet Giro No. Warkat BE 577436 tertanggal 1 November 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bllyet Giro No. Warkat BE 577437 tertanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577438 tertanggal 1 Januari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekenlng Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577439 tertanggal 1 Februari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577440 tertanggal 1 Maret 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577441 tertanggal 1 April 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

Hal. 5 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577442 tertanggal 5 Mei 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) belum di Kllring ( belum di setorkan) oleh Penggugat ;

Sehingga kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat yakni sebesar Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah)

b) Kerugian Immateriil :

Bahwa keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh Penggugat, apabila dihitung dengan bunga Bank per bulan sejak bulan Oktober 2008 sampai dengan gugatan ini diajukan adalah sebagai berikut :

Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah) X 3 % x 15 bln = Rp 42.354.000,- (empat puluh dua juta tiga ratus lima puluh empat ribu rupiah)

bahwa seluruh jumlah kerugian yang diderita oleh Penggugat, baik itu kerugian

Materiil maupun kerugian Immateriil adalah sebesar Rp 94.120.000 + Rp 42.354.000 = Rp 136.474.000, - (seratus tiga puluh enam juta empat ratus

tujuh puluh empat ribu rupiah);

Bahwa gugatan ini didasarkan pada surat yang sah (Authentieke Titel) serta adanya bukti-bukti yang mempunyai kekuatan pembuktian dan mengenai perselisihan hutang, maka berdasar Pasal 180 HIR, putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun ada Perlawan (verzet), Banding maupun Kasasi (uitvoerbaar bij voorraad) ;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat menuntut kepada Pengadilan Negeri Tangerang supaya memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan bahwa Tergugat adalah Pihak yang tidak beritikad baik; 3. Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan

Hukum ;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian yang dialami oleh Penggugat, baik itu kerugian Materill maupun keruglan Immateriil dengan seketika dan tunai uang ganti kerugian, dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak putusan ini diucapkan atau diberitahukan, yakni berupa :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

a. Kerugian Materill

Pembayaran 8 (delapan) lembar Bilyet Giro yang diterbitkan oleh BANK EKONOMI atas nama pemilik Rekening Dirun Ngadimin, yakni :

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577435 tertanggal 1 Oktober 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bllyet Giro No. Warkat BE 577436 tertanggal 1 November 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bllyet Giro No. Warkat BE 577437 tertanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577438 tertanggal 1 Januari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekenlng Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577439 tertanggal 1 Februari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577440 tertanggal 1 Maret 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577441 tertanggal 1 April 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh Bank BCA cabang Muara Karang, karena rekening Giro sudah ditutup ;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577442 tertanggal 5 Mei 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus anam puluh lima ribu rupiah) belum di Kliring ( belum di setorkan) oleh Penggugat ;

Hal. 7 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sehingga kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat yakni sebesar Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah)

b) Kerugian Immateriil :

Bahwa keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh Penggugat, apabila dihitung dengan bunga Bank per bulan sejak bulan Oktober 2008 sampai dengan gugatan ini diajukan adalah sebagai berikut :

Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah) X 3 % x 15 bin = Rp 42.354.000,- (empat puluh dua juta tiga ratus lima puluh empat ribu rupiah)

sehingga seluruh jumlah kerugian yang diderita oleh Penggugat, baik itu kerugian Materiil maupun kerugian Immateriil adalah sebesar Rp 94.120.000 + Rp 42.354.000 = Rp 136.474.000, - (seratus tiga puluh enam juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah);

5. Menyatakan putusan Ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walapun ada Perlawanan, Banding atau Kasasi (uitvoerbaar bij voorraad) ;

6. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara dalam tingkat pertama ini ;

SUBSIDAIR:

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

Disqualificatoir

Bahwa, kerugian-kerugian (quad non) dimaksud dalam posita gugatan Penggugat Konvensi, tidak benar seluruhnya kerugian Penggugat Konvensi, melainkan sebagian besar adalah juga kerugian Tergugat Konvensi, karena Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi sama-sama Pemegang Saharn suatu Perseroan PT MITRA JAYA PERTIWI ;

Bahwa, PT MITRA JAYA PERTIWI adalah Perseroan Terbatas yang didirikan secara bersama-sama dengan Anggaran Dasar oleh Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi pada tanggal 11 April 2005 berdasarkan

"Perjanjian" dan dicatat dalam suatu Akta, Nomor 9 yang dibuat oleh Nyonya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

IRMA SAVYNA FIRDAUS, Sarjana Hukum Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggerang (Vide Bukti P-) serta Berita Acara Rapat tentang perubahan susunan pengurus melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 16 Pebruari 2006 yang dicatat dalam suatu Akta Nomor 19 yang dibuat oleh Nyonya IRMA SAVYNA FIRDAUS, Sarjana Hukum Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggerang (Vide Bukti P-);

Bahwa, Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi, keduanya selaku pemegang saham telah sepakat menentukan jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, modal mana kesemuanya diatur pada ketentuan pasal 4 ayat 1, ayat 2.a. b dan ayat 3 sebagai berikut;

a. Modal dasar perseroan berjumlah Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) terbagi atas 1.000 (seribu) saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah);

b. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang saham, yaitu:

- Penghadap Tuan SUDIARTO, tersebut sebanyak 160 (seratus enam puluh) saham, atau sebesar Rp 160.000.000, - (seratus enam puluh juta rupiah);

- Penghadap Tuan DIRUN NGADIMIN, tersebut sebanyak 160 (seratus enam puluh) saham, atau sebesar Rp 160.000.000, - (seratus enam puluh juta rupiah);

c. 100 % (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah Rp 320.000.000,- (tiga ratus dua puluh juta rupiah) telah disetor penuh dengan uang tunai kepada Perseroan oleh masing-masing Pemegang Saham pada saat penandatanganan akta pendirian ini.

Bahwa, kegiatan usaha Perseroan, antara lain yang diatur pada ketentuan pasal 3 ayat 2.b dalam Anggaran Dasar adalah "Mengusahakan dan menjalankan usaha dalam bidang Industri Plastik dan Fibre" incasu usaha jual beli limbah plastik dan pengolahan limbah plastik sebagaimana dalil Penggugat Konvensi pada butir 1, 3, 4, 5 dan 6 dalam posita gugatannya.

Bahwa, karena Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi sama-sama Pemegang Saham, seharusnya masing-masing menempatkan lagi modal dari

Hal. 9 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

modal dasar sebatas yang disepakati, kemudian menyetor untuk menutupi kerugian Perseroan, membeli mesin-mesin dan lain sebagainya, sedangkan yang diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, Pemegang Saham tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi modal dasar atau saham yang dimiliki.

Bahwa, dengan dalil dalil tersebut di atas, sangat jelas Penggugat Konvensi tidak berhak menggugat Tergugat Konvensi, kecuali Penggugat Konvensi dapat membuktikan kalau Tergugat Konvensi Wanprestasi.

Bahwa, berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, oleh karenanya pantas dan patut gugatan a quo ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

Obscuur Libelli

Bahwa, gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan Penggugat Konvensi sangat tidak: beralasan hukum karena secara de facto hubungan hukum antara Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi berdasarkan suatu Perikatan yang lahir dari Perjanjian dan bukan yang lahir dari Undang-Undang incasu ketentuan Pasal 1365 KUHPerd.

Bahwa, hubungan hukum antara Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi berdasarkan Perjanjian dimaksud di atas adalah kesepakatan antar kedua belah pihak untuk mendirikan Perseroan Terbatas dengan nama PT MITRA JAYA PERTIWI yang kegiatannya antara lain jual beli limbah plastik dan pengolahan limbah plastik.

Bahwa, bilamana salah satu pihak ingkar janji, maka pihak yang dirugikan dapat mengajukan gugatan Wanprestasi dan bukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum.

Bahwa, Gugatan Wanprestasi dan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum adalah 2 (dua) hal yang berbeda. Wanprestasi terjadi bilamana ada salah satu pihak yang dirugikan dalam suatu Perjanjian, sedangkan Perbuatan Melawan Hukum terjadi bukan dari suatu Perjanjian, melainkan berdasarkan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata.

Bahwa, oleh karena itu gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan Penggugat Konvensi dalam perkara a quo tidak beralasan dan tidak tepat pada sasaran (kabur), karena baik secara de facto, maupun secara de jure

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

hubungan hukum antara Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi terjadi dari suatu Perikatan yang lahir dari Perjanjian.

Bahwa, berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, oleh karenanya pantas dan patut gugatan a quo ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

Plurium Litis Consortium

Bahwa, kerugian sebagaimana dimaksud dalam posita gugatan Penggugat Konvensi, teramat nyata dan jelas direkayasa oleh Penggugat Konvensi selaku Direksi dalam Perseroan, karena sebagaimana yang didalilkan Penggugat Konvensi pada butir 2.I dan II dalam posita gugatannya, Tergugat Konvensi selaku Pribadi memang benar menerima uang tunai sebesar Rp 48.605.400,- (empat puluh delapan juta enam ratus lima empat ratus rupiah) dan Rp 6.000.000,- (enam juta rupiah) untuk membantu mengelola usaha, namun selebihnya yang terdiri dari kerugian Mitra Plastik sebesar Rp 32.479.011,- (tiga puluh dua juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu sebelas rupiah) dan pembelian mesin-mesin untuk pengolahan limbah plastik yang keseluruhannya berjumlah Rp 171.750.000,-, (seratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), kesemuanya merupakan hasil rekayasa Penggugat Rekonvensi karena Tergugat Konvensi sama sekali tidak pernah menerima uang tersebut.

Bahwa, kerugian Mitra Plastik sebesar Rp 32.479.011,- (tiga puluh dua juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu sebelas rupiah) dimaksud di atas, sangat nyata dan jelas merupakan kerugian PT MITRA JAYA PERTIWI yang harus dipertanggung jawabkan oleh Penggugat Konvensi selaku Direksi dalam Perseroan, apalagi laporan keuangan yang wajib diaudit oleh Akuntan Publik berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, hingga kini tidak pernah diserahkan oleh Penggugat Konvensi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai Organ Perseroan yang mempunyai kekuasaan tertinggi.

Bahwa, dengan dalil dalil tersebut di atas, sangat jelas tanpa PT MITRA JAYA PERTIWI, maka subyek perkara dalam perkara a quo tidak lengkap.

Bahwa, berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, oleh karenanya pantas dan patut gugatan a quo ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

Hal. 11 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat telah menyangkal dalil-dalil gugatan tersebut dan sebaliknya mengajukan gugatan balik (rekonvensi) yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

Bahwa, uraian dalam Konvensi merupakan satu kesatuan dengan Rekonvensi dan oleh karenanya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Bahwa, Tergugat Rekonvensi secara sengaja dengan niat jahat telah memanfaatkan kelemahan Penggugat Rekonvensi dalam bidang Hukum, khususnya Hukum Perusahaan dengan maksud dan tujuan melindungi kepentingannya yang tersembunyi incasu menyingkirkan Penggugat Rekonvensi sebagai Pemegang Saham dan atau Komisaris Utama Perseroan PT PT MITRA JAYA PERTIWI. Caranya yaitu dengan tindakan-tindakan sebagai berikut;

a. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 23 Maret 2007 yang dicatat dalam suatu Akta Nomor 09, dibuat oleh HARTONO Sarjana Hukum, Notaris di Tanggerang dengan agenda rapat (Vide Bukti- );

- Persetujuan Penjualan Saham-Saham dalam Perseroan. - Perubahan susunan Pengurus Perseroan.

- Dan lain-lain.

b. Menjebak Penggugat Rekonvensi harus menanggung kerugian Perseroan dan pembelian mesin-mesin pengolahan limbah plastik seorang diri dengan menyerahkan 22 (dua puluh dua) lembar Bilyet Giro dengan masing-masing Bilyet Giro senilai Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) atau seluruhnya bernilai Rp 258.830.000,- (dua ratus lima puluh delapanjuta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah), bahkan diantaranya 14 (empat belas) Bilyet Giro sudah dicairkan dan tidak distor ke Perseroan senilai Rp 164.710.000,- (seratus enam puluh empat juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah).

Bahwa, belum dilaksanakannya jual beli saham hingga saat ini disertai tindakan-tindakan Tergugat Rekonvensi tersebut di atas, sangat beralasan hukum kuat hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tertuang dalam Akta Nomor 09, dibuat oleh HARTONO Sarjana Hukum, Notaris di Tanggerang dinyatakan batal atau tidak sah;

Bahwa, dari 22 (dua puluh dua) lembar Bilyet Giro, ternyata 8 (delapan) diantaranya sebesar Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah) tidak dapat dikliring oleh Tergugat Rekonvensi karena

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rekening atas nama Penggugat Rekonvensi sempat ditutup, di mana pada waktu itu Penggugat Rekonvensi keburu sadar akan niat jahat dari Tergugat Rekonvensi;

Bahwa, dengan tidak dapat di kliring ke 8 (delapan) Bilyet Giro dimaksud di atas oleh Tergugat Rekonvensi, maka niat jahat nya dilanjutkan dengan membuat Laporan Polisi Nomor No.Pol.: LP/1855/K/VI/2009/Restro Tng Kab, tanggal 13 Juni 2009 a.n. Pelapor Yansen Sidik (kuasa Tergugat Rekonvensi), tentang tindak pidana "pengggelapan, penipuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372, 378 KUHP", di mana Penggugat Rekonvensi telah ditetapkan sebagai Tersangka.

Bahwa, tidak puas dengan Laporan Polisi sebagaimana dimaksud di atas karena tahapan penyidikan masih P-18 (berkas kurang) sehingga proses penyidikan tidak bisa dilanjut, maka Tergugat Rekonvensi mencari jalan lain untuk mewujudkan niat jahatnya dengan membuat Laporan Polisi Nomor: S.Pgl/1635/XI/2009/Reskrim,tanggal 06 November 2009 a.n. Pelapor Yansen Sidik (kuasa Tergugat Rekonvensi), tentang tindak pidana "memasuki pekarangan orang lain tanpa izin yang berhak sebagaimana dimaksud dalam pasal 167 KUHP", di mana Penggugat Rekonvensi telah diminta keterangannya sebagai saksi;

Bahwa, Ingkar Janji atau Wanprestasi dari Tergugat Rekonvensi karena jelas-jelas tidak melaksanakan Perjanjian dengan iktikad baik dan melakukan sesuatu di luar kesepakatan bersama incasu memaksa Penggugat Rekonvensi membayar sejumlah uang sebesar Rp 258,834.411 (dua ratus lima puluh delapan juta delapan ratus tiga puluh empat ribu empat ratus sebelas rupiah) dengan 22 (dua puluh dua) lembar Bilyet Giro dan membuat 2 (dua) laporan Polisi sebagaimana dimaksud di atas, bahkan dari laporan tersebut salah satunya Penggugat Rekonvensi telah dinyatakan sebagai Tersangka, sehingga Perbuatan Tergugat Rekonvensi sudah merupakan perbuatan keji, yaitu melakukan tindak pidana rekayasa dengan unsur "fitnah" yang mengakibatkan Penggugat Rekonvensi dijadikan Tersangka (pasal 318 KUHP) dan oleh karenanya Penggugat Rekonvensi menderita kerugian, baik itu kerugian secara materiil maupun immateriil, kerugian mana bila dirinci adalah sebagai berikut :

a. Kerugian Materiil :

Hal. 13 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Uang sebesar Rp 164.710.000,- (seratus enam puluh empat juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah) dari 14 (empat belas) Bilyet Giro yang telah dicairkan dan diterima oleh Tergugat Rekonvensi, kemudian dikurangi/ dipotong uang yang diberikan Tergugat Rekonvensi kepada Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 48.605.400,- + Rp 6.000.000,- = Rp 54.605.400,- (lima puluh empat juta enam ratus lima ribu empat ratus rupiah), sehingga hasilnya sebesar Rp 110.104.600,- (seratus sepuluh juta seratus empat ribu enam ratus rupiah) tidak distor ke Perseroan oleh Tergugat Rekonvensi.

- Biaya mempertahankan hak subjektif Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);

Kerugian materill sebagaimana dimaksud di atas seluruhnya adalah Rp 135.104.600,- (seratus tiga puluh lima juta seratus empat ribu enam ratus rupiah)

b. Kerugian Immateriil :

Bahwa kerugian immateriil Penggugat Rekonvensi selaku kepala keluarga yang mencari nafkah buat menjamin kehidupan keluarga, yaitu tekanan-tekanan kejiwaan akibat Laporan Polisi yang hingga kini tidak kunjung selesai, telah membuat Penggugat Rekonvensi tidak dapat lagi berkonsentrasi bekerja, stress, menanggung rasa malu, rasa takut melihat kondisi keluarga, istri dan anak-anak yang terancam masa depan yang sangat suram. Dari peristiwa ini semua telah mengakibatkan Penggugat Rekonvensi menderita sakit jasmani atau rohani secara terus menerus sehingga tidak mampu lagi melakukan tugas sebagai kepala keluarga dengan baik. Dari kesemua tekanan psikis atau mental tersebut, berakibat langsung terhadap kerugian immateriil yang diderita Penggugat Rekonvensi, kerugian mana bila diekuivalenkan dengan nilai uang adalah sebesar Rp16.000.000.000,- (enam belas miliar rupiah);

Dari rincian tersebut di atas, diperhitungkan secara keseluruhan total kerugian Materiil dan Immateriil Penggugat Rekonvensi sebagaimana dimaksud butir "a" dan "b" di atas adalah sebesar Rp 16.135.104.600,- (enam belas miliar seratus tiga puluh lima juta seratus empat ribu enam ratus rupiah).

Bahwa berdasarkan dalil-dalil Penggugat Rekonvensi terurai di atas, baik dalam Konvensi maupun dalam Rekonvensi, menunjukan suatu perbuatan yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sangat teramat nyata dan jelas, Tergugat Rekonvensi tidak melaksanakan Perjanjian dengan iktikad baik dan secara de facto telah melakukan sesuatu perbuatan yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar incasu Tergugat Rekonvensi membuat Laporan Polisi sebagaimana dimaksud di atas, yang menimbulkan kerugian kepada Penggugat Rekonvensi baik secara Materiil maupun Immateriil, kerugian mana mewajibkan Tergugat Rekonvensi untuk mengganti seluruh kerugian sebesar Rp 16.135.104.600,- (enam belas miliar seratus tiga puluh lima juta seratus empat ribu enam ratus rupiah).

Bahwa mengingat adanya kekhawatiran Penggugat Rekonvensi akan mengalihkan benda-benda bergerak dan/atau tidak bergerak miliknya kepada pihak ketiga, serta dapat menjamin agar Gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi tidak sia-sia (illusoir), maka sepatut dan selayaknya barang-barang berupa;

a. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di Pluit Karang Sari II Blok R7/U15 Jakarta Utara.

b. Tanah dan Bangunan Gudang berikut segala isinya, yang terletak di Pergudangan Mutiara Kosambi I Blok C8 Nomor 11 Desa Kosambi Timur Kecamatan Kosambi Tanggerang.

c. Tanah dan Bangunan Gudang berikut segala isinya, yang terletak di Pergudangan Pantai Indah Dadap Blok CB Nomor 31 Desa Kosambi Timur Kecamatan Kosambi Tanggerang.

d. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di

Perumahan Griya Dadap Blok G3B Nomor 4 Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tanggerang.

e. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di

Perumahan Duta Bandara Blok L 7 Desa Jati Mulya Kecamatan Kosambi Kabupaten Tanggerang.

f. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di Perumahan Villa Taman Bandara Blok 0 Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tanggerang.

kesemuanya diletakkan Sita Jaminan (conservatoir beschlag) dengan segala akibat hukumnya sampai dengan Tergugat Rekonvensi membayar seluruh

Hal. 15 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

kerugian materiil dan immateriil Penggugat Rekonvensi secara tunai dan langsung.

Bahwa sehubungan dengan adanya wanprestasi ini, sepantasnya Tergugat Rekonvensi dihukum untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam Perkara ini.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam rekonvensi menuntut kepada Pengadilan Negeri Tangerang supaya memberikan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi seluruhnya;

2. Menyatakan, batal atau tidak sah hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 23 Maret 2007 yang dicatat dalam suatu Akta Nomor 09, dibuat oleh HARTONO Sarjana Hukum, Notaris di Tanggerang;

3. Menyatakan, Tergugat Rekonvensi telah melakukan Wanprestasi sehubungan dengan;

- Penyerahan 22 (dua puluh dua) lembar Bilyet Giro oleh Penggugat Rekonvensi kepada Tergugat Rekonvensi yang sempat 14 (empat belas)

diantaranya dicairkan dan tidak distor ke Perseroan senilai Rp 164.710.000,- (seratus enam puluh empat juta tujuh ratus sepuluh

ribu rupiah).

- Laporan Polisi Nomor No.Pol.: LP/1855/KNI/2009/Restro Tng Kab, tanggal 13 Juni 2009 a.n. Pelapor Yansen Sidik (kuasa Tergugat Rekonvensi) tentang tindak pidana "pengggelapan, penipuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372. 378 KUHP" dan Laporan Polisi Nomor: S.Pgl/1635/XI/2009/Reskrim,tanggal 06 November 2009 a.n. Pelapor Yansen Sidik (kuasa Tergugat Rekonvensi) tentang tindak pidana "memasuki pekarangan orang lain tanpa izin yang berhak sebagaimana dimaksud dalam pasal 167 KUHP".

sehingga dari perbuatannya tersebut di atas telah mengakibatkan kerugian materiil dan immateriil terhadap Penggugat Rekonvensi

4. Menghukum, Tergugat Rekonvensi untuk membayar seluruh kerugian Penggugat Rekonvensi sejumlah Rp 16.135: 104.600,- (enam belas miliar seratus tiga puluh lima juta seratus empat ribu enam ratus rupiah) yang rinciannya terdiri dari;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

a. Kerugian Materiil.

- Uang sebesar Rp 164.710.000,- (seratus enam puluh empat juta tujuh ratus sepuluh ribu rupiah) dari 14 (empat belas) Bilyet Giro yang telah dicairkan dan diterima oleh Tergugat Rekonvensi, kemudian dikurangi/dipotong uang yang diterima dari Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 48.605.400,- + Rp 6.000.000,- = Rp 54.605.400,- (lima puluh empat juta enam ratus lima ribu empat ratus rupiah), sehingga hasilnya sebesar Rp 110.104.600,- (seratus sepuluh juta seratus empat ribu enam ratus rupiah) yang tidak distor ke Perseroan.

- Biaya mempertahankan hak subjektif Penggugat Rekonvensi sebesar Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);

Kerugian materill sebagaimana dimaksud di atas seluruhnya adalah Rp 135.104.600,- (seratus tiga puluh lima juta seratus empat ribu enam ratus rupiah);

b. Kerugian Immateriil.

Kerugian immateriil Penggugat Rekonvensi selaku kepala keluarga yang mencari nafkah buat menjamin kehidupan keluarga, yaitu tekanan-tekanan kejiwaan akibat Laporan Polisi yang hingga kini tidak kunjung selesai, telah membuat Penggugat Rekonvensi tidak dapat lagi berkonsentrasi bekerja, stress, menanggung rasa malu, rasa takut melihat kondisi keluarga, istri dan anak-anak yang terancam masa depan yang sangat suram. Dari peristiwa ini semua telah mengakibatkan Penggugat Rekonvensi menderita sakit jasmani atau rohani secara terus menerus sehingga tidak mampu lagi melakukan tugas sebagai kepala keluarga dengan baik. Dari kesemua tekanan psikis atau mental tersebut, berakibat Iangsung terhadap kerugian immateriil yang diderita Penggugat Rekonvensi, kerugian mana bila diekuivalenkan dengan nilai uang adalah sebesar Rp16.000.000.000,- (enam belas miliar rupiah);

5. Menghukum, Tergugat Rekonvensi membayar uang paksa (dwangsom)

sebesar masing-masing Rp 1000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari nya yang dapat ditagih segera dan sekaligus oleh Penggugat Rekonvensi karena lalai melaksanakan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dalam Perkara ini;

Hal. 17 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

6. Menyatakan, sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diajukan oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi terhadap barang-barang;

a. Tanah dan Bangunan Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di Pluit Karang Sari II Blok R7/U15 Jakarta Utara. b. Tanah dan Bangunan Tanah dan Bangunan Gudang berikut segala isinya, yang terletak di Pergudangan Mutiara Kosambi I Blok C8 Nomor 11 Desa Kosambi Timur Kecamatan Kosambi Tanggerang.

c. Tanah dan Bangunan Tanah dan Bangunan Gudang berikut segala isinya, yang terletak di Pergudangan Pantai Indah Dadap Blok CB Nomor 31 Desa Kosambi Timur Kecamatan Kosambi Tanggerang.

d. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di Perumahan Griya Dadap Blok G3B Nomor 4 Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tanggerang.

e. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di Perumahan Duta Bandara Blok L 7 Desa Jati Mulya Kecamatan Kosambi Kabupaten Tanggerang.

f. Tanah dan Bangunan Rumah Tinggal berikut segala isinya, yang terletak di Perumahan Villa Taman Bandara Blok O Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tanggerang.

- Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Apabila yang mulia majelis hakim Pengadilan Negeri Tanggerang yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (et aequo et bono).

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Tangerang telah mengambil putusan, yaitu putusan Nomor : 26/Pdt.G/2010/PN.TNG tanggal 1 Juli 2010 yang amarnya sebagai berikut :

DALAM KONVENSI DALAM EKSEPSI :

• Menolak Eksepsi Tergugat Konvensi untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi untuk sebagian;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Menyatakan bahwa Tergugat Konvensi adalah Pihak yang tidak beritikad

baik;

3. Menyatakan bahwa Tergugat Konvensi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

4. Menghukum Tergugat Konvensi untuk membayar kerugian yang dialami oleh Penggugat Konvensi, baik itu kerugian Materil maupun kerugian immateril dengan seketika dan uang tunai ganti kerugian, dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, yakni berupa:

a. Kerugian Materil

Pembayaran 8 (delapan) lembar Bilyet Giro yang diterbitkan oleh BANK EKONOMI atas nama pemilik Rekening Dirun Ngadimin,yakni: - Bilyet Giro No. Warkat BE 577435 tertanggal 1 Oktober 2008 sebesar

Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577436 tertanggal 1 November 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577437 tertanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577438 tertanggal 1 Januari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577439 tertanggal 1 Februari 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577440 tertanggal 1 Maret 2009 sebesar Rp 11.765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh

Hal. 19 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577441 tertanggal 1 April 2009 sebesar Rp 11. 765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) ditolak oleh pihak Bank BCA cabang Muara Karang dengan alasan rekening Giro sudah ditutup;

- Bilyet Giro No. Warkat BE 577442 tertanggal 5 Mei 2009 sebesar Rp 11. 765.000,- (sebelas juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah) belum dikliring (belum di setorkan) oleh Penggugat.

Sehingga kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat yakni sebesar Rp 94.120.000,- (sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah)

b. Kerugian Immateriil

Bahwa keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh Penggugat Konvensi dihitung dengan bungan bank perbulan sejak bulan Oktober 2008 sampai dengan gugatan ini diajukan adalah sebagai berikut:

Rp 94.120.000,-(sembilan puluh empat juta seratus dua puluh ribu rupiah) x 0,5 % x 15 bin = Rp 7.059.000,- (tujuh juta lima puluh sembilan ribu rupiah)

sehingga seluruh jumlah kerugian yang diderita oleh Penggugat Konvensi dan harus dibayar oleh Tergugat Konvensi baik itu kerugian materiil maupun kerigian Immateriil adalah sebesar Rp 94.120.000 + Rp 7.059.000,- = Rp 101.179.000,- (seratus satu juta seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah).

5. Menolak gugatan Penggugat Konvensi untuk selain dan selebihnya ; DALAM REKONVENSI :

• Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:

• Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar

biaya perkara ini sebesar Rp 466.000,- (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Banten dengan putusannya Nomor : 61/PDT/2010/PT.BTN. tanggal 09 November 2010 ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal 29 November 2010 kemudian terhadapnya oleh Tergugat/Pembanding (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa tanggal 17 Februari 2010) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 13 Desember 2010 sebagaimana ternyata dari Akta Pernyataan Permohonan Kasasi No. 26/Pdt.G/2010/PN/TNG yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Tangerang, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal itu juga ;

bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 12 Januari 2011 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat/Pembanding, namun tidak diajukan jawaban memori kasasi ;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

Bahwa Pemohon Kasasi menyatakan dengan tegas menolak Putusan Pengadilan Tinggi Banten Serang, No. 61/PDT/2010/PT BTN, tanggal 09 November 2010, karena Majelis Hakim Tinggi selaku Judex Facti di tingkat Banding dalam Putusannya telah menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tanggerang No. 26/PDT.G/2010/PN.TNG tanggal 01 Juli 2010, ternyata telah bersikap tidak adil, di mana Pengadilan Tinggi Banten Serang tidak mempertimbangkan secara baik dan cermat akan dalil-dalil dari Pemohon Kasasi (Pembanding/Tergugat), yang sebenarnya sangat beralasan dan sudah berdasarkan Hukum yang kuat karena didukung oleh Bukti-Bukti sebagaimana yang telah Pemohon Kasasi (Pembanding/Tergugat) kemukakan baik dalam Jawaban, Duplik, Bukti-Bukti, Kesimpulan maupun Memori Banding dalam Perkara ini.

Bahwa apabila dilihat dari Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Tinggi ditingkat Banding, terkesan Pengadilan Tinggi selaku Judex Facti yang

Hal. 21 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

memeriksa dan mengadili perkara a quo telah memberikan penilaian Hukum yang tidak adil dan tidak obyektif atas Fakta Hukum yang ada dalam perkara ini, sehingga Pengadilan Tinggi Banten Serang selaku institusi Pengadilan di tingkat Banding yang semula diharapkan dapat memberikan Putusan yang adil dan benar sesuai fakta-fakta perkara yang sebenarnya, ternyata telah memberikan Putusan yang bertentangan dengan hukum, bahkan jauh dari rasa keadilan yang menjadi harapan dari pencari keadilan incasu Pemohon Kasasi yang ketika itu selaku Pembanding/Tergugat.

Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi Banten Serang No. 61/PDT/2010/PT BTN tanggal 09 November 2010, dengan amarnya sebagaimana telah dikutip di atas menunjukkan bahwa Judex Facti ditingkat Banding telah bertindak dengan tidak melaksanakan Hukum atau salah menerapkan Hukum, bila pertimbangan-pertimbangan hukumnya dikaitkan dengan fakta hukum dalam Perkara ini disertai dukungan Bukti-Bukti yang benar menurut Hukum yang telah diajukan Pemohon Kasasi selaku Pembanding/Tergugat kepada Pengadilan Tinggi Banten Serang selaku Judex Facti ternyata telah tidak melaksanakan peradilan yang wajib dituruti/ditaati menurut Undang-Undang, di mana tindakannya dalam mengambil keputusan terbukti bertentangan dengan butir 3 (tiga) Surat Edaran Mahkamah Agung RI (S.E.M.A.) Nomor 03 Tahun 1974 yang menyatakan ;

"Dengan tidak/kurang memberikan pertimbangan, bahkan alasan-alasan itu kurang jelas sukar dapat dimengerti atau bertentangan satu dengan yang lain, maka hal yang demikian dapat dipandang sebagai kelalaian dalam acara (Vorn Verzium) yang mengakibatkan batalnya putusan Pengadilan yang bersangkutan".

Bahwa tindakan Pengadilan yang harus mentaati ketentuan yang dituangkan dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI (S.E.M.A.) Nomor 03 Tahun 1974 tersebut merupapan satu keharusan sebagaimana ditetapkan lebih lanjut dalam butir 4 Surat Edaran dimaksud.

Bahwa apa yang telah ditetapkan Mahkamah Agung RI dalam S.E.M.A. Nomor 03 tahun 1974 butir 3 dan butir 4 tersebut, ternyata tidak ditaati oleh Pengadilan Tinggi Banten Serang selaku Judex Facti ditingkat Banding dalam memeriksa dan memutus Perkara ini, berakibat sangat merugikan Kepentingan Pemohon Kasasi yang ketika itu selaku Pembanding/Tergugat, sehingga melalui Permohonan Kasasi ini sebagai satu-satunya Upaya Hukum yang dapat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(23)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

ditempuh oleh Pemohon Kasasi guna mencari kebenaran dan keadilan hukum atas perkara ini;

Bahwa adapun alasan-alasan yang menjadi dasar Keberatan yang hendak diajukan Pemohon Kasasi atas Putusan Pengadilan Tinggi Banten Serang No. 61/PDT/2010/PT BTN, tanggal 09 November 2010 adalah sebagai berikut;

1. Bahwa, Pengadilan Tinggi Banten Serang telah salah menerapkan

hukum serta lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kurang cukup Pertimbangan Hukumnya dalam memeriksa dan memutus Perkara ini, oleh karenanya Pemohon Kasasi mohon agar semua dalil-dalil dan bukti-bukti yang telah dikemukakan maupun diajukan dalam Jawaban/Rekonvensi, Duplik, Bukti-Bukti, Kesimpulan maupun Memori Banding merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan terkait erat dengan memori kasasi ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkarnah Agung RI nomor : 663 K/SIP/1971 tanggal 6 Agustus 1973 yang menyatakan ;

"Apabila dikehendaki dasar Banding boleh dimasukkan kedalam risalah kasasi”.

2. Bahwa, berdasarkan fakta-fakta hukum dipersidangan yang tidak

terbantahkan serta didukung oleh Bukti-Bukti T-1 s/d T-7, Pemohon Kasasi menyatakan bahwa :

a. Bahwa, antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi telah sama-sama

mendirikan Perusahaan incasu Perseroan Terbatas (PT) MITRA JAYA PERTIWI.

b. Bahwa, antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi tidak pernah

terjadi jual beli saham.

c. Bahwa, yang terjadi hanya hasil putusan Rapat Umum Pemegang

Saham tentang jual beli saham.

3. Bahwa, dengan tidak pernah terjadi jual beli saham antara Pemohon

Kasasi dan Termohon Kasasi, maka hutang-piutang, khususnya kerugian perusahaan seluruhnya masih menjadi tanggung jawab Perusahaan dan bukan Pemohon Kasasi yang harus menanggungnya dengan mengeluarkan 8 (delapan) lembar Bilyet Giro yang diterbitkan oleh BANK EKONOMI dalam obyek sengketa perkara a quo.

Hal. 23 dari 24 hal. Put. Nomor : 736 K/Pdt/2011

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi, gejala yang terjadi pada Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi di SMK Muhammadiyah Karangmojo adalah 25% siswa dalam

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sama halnya dengan gandang tambur, gandang sarunai Sungai Pagu ini juga mempunyai dua kepala (double headed) dengan ukuran diameter kepala berbeda, yang satu

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Perencanaan Kegiatan

untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur berdasarkan suatu standar. Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada.. ruang lingkup

apabila jawaban salah tidak mengurangi poin. Ketentuan poin untuk soal lemparan, tim yang menjawab benar akan mendapat poin. 100, apabila jawaban salah tidak mengurangi poin

Data dalam penelitian ini diambil menggunakan angket kesiapan belajar, lembar observasi aktivitas guru, siswa dan komunikasi lisan siswa, serta tes evaluasi

The dichotomy of the real sector and monetary economics does not occur in Islam because of the absence of interest and banning trade system as commodity money so that patterns