• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN PENYEDIAAN JARINGAN AIR BAKU WOSUSOKAS (KONSENTRASI : ANALISIS HIDRAULIKA) - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN PENYEDIAAN JARINGAN AIR BAKU WOSUSOKAS (KONSENTRASI : ANALISIS HIDRAULIKA) - Unika Repository"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN PENYEDIAAN JARINGAN AIR BAKU WOSUSOKAS

(KONSENTRASI : ANALISIS HIDRAULIKA)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Ujian Akhir Pada Program Studi Teknik Sipil Strata I Fakultas Teknik

Universitas Katolik Soegijapranata

Disusun Oleh : Suryo Hadi Indra Krisna

12.12.0062

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN PENYEDIAAN AIR BAKU WOSUSOKAS

(KONSENTRASI : ANALISIS HIDRAULIKA) Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Ujian Akhir

Pada Program Studi Teknik Sipil Strata I Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata

Disusun Oleh : Suryo Hadi Indra Krisna

12.12.0062

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

(3)

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN PENYEDIAAN AIR BAKU WOSUSOKAS

(KONSENTRASI : ANALISIS HIDRAULIKA)

Disusun Oleh : Suryo Hadi Indra Krisna

12.12.0062

Telah diperiksa dan setujui, Semarang,……….

Ketua Program Studi Teknik Sipil, Dosen Pembimbing,

(4)

LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam laporan praktik kerja yang berjudul “Perencanaan Detail Engineering Design Penyediaan Air Baku Wosusokas (Konsentrasi : Analisis Hidraulika)” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh nilai mata kuliah praktik kerja, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terbukti bahwa laporan praktik kerja ini sebagian atau seluruhnya hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan, dengan segera akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Univesitas Katolik Soegijapranata dan/atau peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Semarang, Februari 2016

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktik kerja mengenai Perencanaan Detail Engineering Design Jaringan Air Baku WOSUSOKAS dengan lancar. Laporan praktik kerja ini dibuat sebagai laporan pertanggungjawaban selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender atas apa yang dilakukan selama berada di kantor maupun dilapangan. Selain itu, laporan ini dibuat untuk memenuhi penilaian mata kuliah praktik kerja serta sebagai salah satu syarat mengikuti Tugas Akhir (TA).

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu saya dalam proses praktik kerja serta pembuatan laporan ini.

1. Fisnu Yudha Pramono, ST., MT selaku Direktur PT INAKKO Internasional Konsulindo cabang Semarang yang telah mengijinkan saya untuk praktik kerja di pekerjaan konsultasn yang dilakukan beliau.

2. Wahyu Widayanto, ST selaku pembimbing lapangan yang membimbing dalam pelaksanaan praktik kerja baik dilapangan dan dikantor perencana dalam bentuk lisan maupun tulisan. Baik pengetahuan berupa akademik ataupun non

akademik (moral).

3. Ir. Budi Santosa, MT selaku dosen pembimbing praktik kerja yang membimbing saya baik selama proses praktik kerja serta penyusunan laporan, serta banyak memberikan masukkan – masukkan untuk saya ketika berada di lokasi proyek.

Tak lupa juga, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman – teman saya dan rekan – rekan kerja yang telah membantu berupa dukungan maupun masukan dan tenaga ketika saya kesulitan saat melakukan tugas yang diberikan oleh pihak konsultan dan dalam pembuatan laporan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

(6)

laporan ini menjadi lebih baik lagi.

Hormat Saya,

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

DAFTAR ISI

2.3. Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dengan Konsultan ... 20

BAB III ... 37

(16)

3.1.3. Analisis Data ... 43

3.1.4. Penyusunan Desain ... 44

3.1.5. Diskusi dan Pelaporan ... 45

3.1.6. Gambar A3 ... 49

3.1.7. Album Gambar A1 ... 49

3.1.8. Dokumen Tender dan Spesifikasi Teknik ... 49

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Daftar Penyedia Jasa yang Ikut dalam Poses Pelelangan ... 8

Tabel 1.2. Daftar Kelengkapan Masing-Masing Penyedia Jasa ... 9

Tabel 1.3. Peringkat Teknis Berdasarkan Nilai Teknis ... 9

Tabel 1.4. Penawaran Harga Masing-Masing Penyedia Jasa ... 10

Tabel 1.5. Nilai Hasil Evaluasi Biaya ... 10

Tabel 1.6. Daftar Pemenang ... 11

Tabel 3.1. Hasil Uji Konsistensi Data Hujan Stasiun Nawangan ... 51

Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Debit dengan Menggunakan Metode Mock ... 53

Tabel 3.3. Perhitungan Debit Menggunakan Perbandingan DAS Pos Duga Peren ... 54

Tabel 3.4. Kebutuhan Air per Kabupaten ... 55

Tabel 3.5. Hasil Deskripsi Tanah ... 60

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Wilayah Jangkauan Proyek ... 3

Gambar 1.2. Peta Wilayah Proyek ditampilkan Melalui Google Maps ... 4

Gambar 1.3. Pengumuman Pelelangan ... 7

Gambar 1.4. Surat Penunjukan Pemenang Kepada Pemenang Kontrak ... 11

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS ... 12

Gambar 2.2.Struktur Organisasi Pelaksanaan Konsultansi Proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS ... 16

Gambar 2.3. Hubungan Antara Pemilik Proyek dan Konsultan Perencana ... 21

Gambar 3.1. Alat Echosounder ... 40

Gambar 3.2. Total Station ... 41

Gambar 3.3. Kegiatan Pengeboran Tanah dan Sondir ... 42

Gambar 3.4. Wawancara Terhadap Masyarakat ... 42

Gambar 3.5. Grafik Perbandingan Debit Andalan dengan Kebutuhan Air dengan Metode Mock ... 56

Gambar 3.6. Perbandingan Debit Andalan dan Kebutuhan Air Menggunakan DAS Pos Duga Peren ... 57

Gambar 3.7. Satuan Batu Pasir yang Terdapat di Lokasi ... 58

Gambar 3.8. Arah Pelapisan dan Sesar Naik ... 59

Gambar 3.9. Satuan tuff lapilli diselingi dengan Breksi Polimit ... 60

Gambar 3.10. Gambar Jalur Pipa dari Intake Sampai dengan Reservoir ... 66

Gambar 3.11. Gambar Jalur Pipa yang digambar Melalui AutoCAD ... 66

Gambar 3.12. Tampilan Defaults pada ID Labels yang Harus diisi. ... 67

Gambar 3.13. Tampilan Defaults pada Hidraulics yang Harus diisi ... 67

Gambar 3.14. Tampilan Program EPACAD ... 68

Gambar 3.15. Hasil dari Transfer EPACAD ke EPANET ... 69

Gambar 3.16. Junction dan Pipa yang diganti Menjadi Reservoir dan Pump ... 69

Gambar 3.17. Contoh Data Elevasi yang dimasukan Pada Junction n127 ... 70

Gambar 3.18. Data Elevasi Waduk dari Permukaan Air Laut dimasukan Pada Total Head. ... 71

(19)

Editor dan dipilih dari Pump Curve. ... 72

Gambar 3.21. Gambar Pompa yang dipakai ... 73

Gambar 3.22. Spesifikasi Pompa yang dipakai ... 74

Gambar 3.23. Memasukan Data Kebutuhan Air pada Base Demand. ... 75

Gambar 3.24. Membuka Report Pada Menu Bar lalu Pilih Table. ... 76

Gambar 3.25. Untuk Melihat Analisis pada Junction Pilih Network Nodes at dan Setting 24 Jam. ... 76

Gambar 3.26. Halaman Colums yang di Centang Semua. ... 77

Gambar 3.27. Halaman Analisis Junction Setelah di OK ... 77

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Data Hujan Stasiun Nawangan Tahun 2000 – 2012 ... 86

LAMPIRAN 2 Data Hujan Stasiun Parang Joho Tahun 2000 - 2012 ... 99

LAMPIRAN 3 Data Hujan Stasiun Hujan Song Putri Tahun 2000 – 2012 ... 112

LAMPIRAN 4 Hasil Borelog ... 125

LAMPIRAN 5 Hasil Test Pit ... 129

LAMPIRAN 6 Hasil dari Running EPANET pada Junction ... 131

LAMPIRAN 7 Hasil dari Running EPANET pada Pipa ... 135

LAMPIRAN 8 Kurva S Perencanaan Proyek Detail Engineering Design Jaringan Air Baku WOSUSOKAS ... 141

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Proyek

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi semua makhluk hidup baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuhan. Waduk merupakan salah satu tempat penyimpanan air yang pada akhirnya air itu di gunakan untuk kebutuhan pengairan. Proyek DED (Detail Engineering Design) penyediaan air baku WOSUSOKAS (Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Karanganyar, dan Sragen) merupakan proyek untuk memenuhi kebutuhan air baku yang ditujukan di 5 wilayah yaitu Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, dan yang terakhir Kabupaten Sragen. Lima wilayah ini merupakan sebuah wilayah berbasis industri yang pertumbuhan penduduknya sangatlah cepat di sektor industri. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan air baku sangatlah dibutuhkan, baik untuk keperluan domestik maupun keperluan untuk pertanian.

Daerah-daerah yang akan dilakukan proyek DED penyediaan air baku WOSUSOKAS merupakan daerah-daerah yang tingkat kebutuhan airnya sangat tinggi, terutama saat menginjak musim kemarau yang sangat panjang dan dapat menyebabkan kekeringan.

(22)

1.2.Tujuan Praktik Kerja

Tujuan dari praktik kerja yang dilakukan selama 90 hari kalender atau terhitung 3 bulan lamanya pada perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS yang berkonsentrasi pada analisis hidraulika yaitu :

1. Untuk memenuhi persyaratan ujian akhir mata kuliah praktik kerja pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata.

2. Mahasiswa dapat menerapkan materi yang dipelajari dalam perkuliahan pada kegiatan lapangan maupun kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh pihak konsultan untuk merencanakan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

3. Mengetahui langkah perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS dalam pelaksanaan analisis hidraulika.

4. Mahasiswa dapat mendalami lebih lanjut pengetahuan tentang analisis hidraulika.

5. Mendalami program EPANET yang dimana program tersebut digunakan untuk membantu analisis hidraulika pada perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

6. Mempelajari pengambaran jalur trase pipa pada program EPANET beserta data – data yang dibutuhkan untuk dimasukan pada program terssebut.

7. Memahami dan mempelajari pembacaan tabel pada hasil analisis yang di lakukan oleh program EPANET.

1.3.Lokasi Proyek

(23)
(24)

Gambar 1.1 menunjukan wilayah-wilayah yang akan dilewati jaringan pipa-pipa seperti yang ditunjukan garis berwarna merah, yang akan menyalurkan air ke wilayah-wilayah meliputi Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Solo dan Sragen.

Gambar 1.2. Peta Wilayah Proyek ditampilkan Melalui Google Maps

Sumber : https://www.google.co.id/maps/@-7.838307,110.9226724,16z?hl=id

Gambar 1.2. menunjukan wilayah penyaluran pipa di ambil dari Google Maps

yang pada gambar tersebut menunjukan lokasi rencana intake yang diletakan pada

Rencana Reservoir 1

Jalur Pipa

Intake

(25)

pinggir Waduk Gajah Mungkur, jalur saluran pipa, dan rencana letak reservoir pada 2 tempat yang berbeda.

1.4.Fungsi Bangunan

Bangunan jaringan pipa yang ditujukan untuk 5 wilayah (Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Solo, dan Sragen) tersebut difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air yang di alirkan dari bangunan intake atau yang lebih sering dikenal sebagai waduk maupun bendungan yang dipompa mengalir melalui pipa dan ditampung di reservoir pengumpul atau sering dikenal dengan sebutan bak tampungan. Ada beberapa bangunan dalam proyek ini, yaitu :

1.3.1.Intake

Intake adalah sebuah bangunan yang fungsi bangunan tersebut untuk mengambil air dari sumber air berupa sungai, waduk, bendungan dan lain-lain. Pemilihan lokasi intake pun berbeda-beda namun penempatan lokasi intake tergantung dari lokasi sumber air yang ada. Intake yang akan dipakai untuk proyek DED Penyediaan Air Baku Wosusokas ini merupakan reservoir intake. Dengan ketinggian yang berbeda-beda yang sangat bervariasi untuk mengatasi adanya fluktuasi muka air, beberapa inlet akan melengkapi bangunan ini. Reservoir intake juga memiliki pertimbangan-pertimbangan yang sangat berpengaruh dalam memilih untuk penempatan lokasi intake seperti :

1. Karakteristik air yang tidak diketahui adanya bakteri atau tidak 2. Kondisi pantai, kecepatan dan arah angina

3. Lokasi yang dipilih apakah termasuk sumber pencemaran 4. Adanya endapan

5. Kemungkinan terjadi banjir

(26)

1.3.2.Pipa Transmisi

Bangunan pipa transmisi ini merupakan sebuah bangunan yang berupa pipa berfungsi sebagai peyalur air dari intake sampai dengan reservoir pengumpul. Pipa sebaiknya diletakkan pada tempat dibawah level garis hidrolis untuk penjaminan aliran dan supaya debit aliran pada pipa masih sesuai dengan harapan.

Jalur pipa yang dibuat mempunyai ketentuan teknis berupa jalur pembuatan pipa di buat sependek mungkin, menghindari jalur yang membuat sulit dan mahal, tinggi hidrolis minimal 5 m di atas pipa, dan menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar.

Bahan pipa harus dipilih sedemikian rupa dan harus memenuhi SNI antara lain :

a. Spesifikasi pipa PVC mengikuti Standar SNI 03-6419-2000 tentang spesifikasi pipa PVC berdiameter 110-135 mm untuk air bersih dan SK S-20-1990-2003 tentang spesifikasi pipa PVC untuk air minum.

b. SI 06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum. c. Standar BS 1287067 untuk pipa baja kelas medium.

d. Fabrikasi pipa baja harus sesuai denga ketentuan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989 / SII 2527-90 / JIS G 3425 dan JIS G 3457.

e. Standar pipa ductile menggunakan standar ISO 2531 dan BS 4772.

1.3.3.Reservoir Pengumpul

(27)

1.4. Tata Cara Pelelangan

Proses pelelangan proyek ini dilaksanakan dengan sistem lelang online yang di lakukan dalam website www.pu.go.id dimana langkah-langkah pelelangan akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengumuman Pelelangan

Pengumuman pelelangan proyek ini dilakukan pada tanggal 2 April 2015 yang pendaftarannya dibuka pada tanggal 2 April – 15 April 2015. Cara pengadaannya dengan cara seleksi umum, metode evaluasi kualitas dan biaya, dan 2 sampul. Peserta yang mengikuti lelang harus memenuhi syarat dalam bentuk usaha, klasifikasi bidang atau subbidang, dan kualifikasi.

(28)

2. Pengumuman Hasil Prakualifikasi

Pengumuman hasil prakualifikasi menampilkan daftar peserta yang mengikuti paket pekerjaan Detail Engineering Design Penyediaan Air Baku Wosusokas. Daftar peserta yang mengikuti paket pekerjaan tersebut sebanyak 27 peserta yang diantaranya termasuk PT. INAKKO Internasional Konsulindo. Dan diumumkan yang lulus masuk shortlist, lulus tidak masuk shortlist, dan yang tidak lulus.

Tabel 1.1. Daftar Penyedia Jasa yang Ikut dalam Poses Pelelangan

Sumber : www.pu.go.id, 2015

3. Sanggahan Hasil Prakualifikasi Tidak ada sanggahan.

4. Undangan Kepada Peserta yang Lulus Kualifikasi

(29)

5. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)

Dilakukan penyerahan dokumen adminsitrasi & teknis dan Dokumen harga atau biaya. Selanjutnya dilakukan pembukaan dokumen administrasi & teknis

6. Pembukaan Administrasi dan Teknis

Dalam pembukaan administrasi dan teknis ditunjukan kelengkapan admin dan teknis untuk masing-masing penyedia jasa untuk proyek ini. Dan didapat 5 nama penyedia jasa yang menurut panitia masuk ketentuan yang ditentukan.

Tabel 1.2. Daftar Kelengkapan Masing-Masing Penyedia Jasa

Sumber : www.pu.go.id , 2015

7. Pengumuman Peringkat Teknis

Pengumuman peringkat teknis menunjukan peringkat hasil evaluasi teknis yang mempunyai nilai ambang batas yaitu 65. 5 penyedia jasa tersebut nilainya diatas 65 dan paling rendah bernilakan 67,35.

(30)

8. Sanggahan Pengumuman Peringkat Teknis Tidak ada sanggahan.

9. Pembukaan Penawaran Harga

Pembukaan penawaran harga dilakukan oleh masing-masing penyedia jasa untuk mengetahui seberapa besar biaya untuk proyek tersebut, semakin kecil nilai penawaran semakin besar nilainya. Dalam tabel nilai koreksi ada perhitungan koreksi dari pihak panitia untuk kebenaran perhitungan biaya tersebut.

Tabel 1.4. Penawaran Harga Masing-Masing Penyedia Jasa

Sumber : www.pu.go.id , 2015

10. Hasil Evaluasi Penawaran Harga/Biaya

Hasil evaluasi penawaran harga atau biaya ini menunjukan hasil nilai penawaran harga yang paling rendah, jika nilai penawaran semakin rendah nilai hasil evaluasi biayanya semakin besar.

Tabel 1.5. Nilai Hasil Evaluasi Biaya

Sumber : www.pu.go.id , 2015

11. Pengumuman Pemenang

(31)

menunjukan penyedia jasa yang akan mendapat proyek tersebut. Namun, pemenang kedua dan ketiga tetap menjadi cadangan untuk menggantikan pemenang pertama jika pemenang pertama mundur.

Tabel 1.6. Daftar Pemenang

Sumber : www.pu.go.id , 2015

12. Sanggahan Pengumuman Pemenang Tidak ada sanggahan.

13. Penunjukan Pemenang

Penunjukan pemenang ini seperti surat yang didalamnya menunjukan penyedia jasa yang menang dengan nilai kontrak, nomor kontrak, tanggal kontrak, nomor agency, tanggal agency, nilai dan waktu

(32)

BAB II

PENGELOLA PROYEK

2.1.Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek atau owner merupakan pemilik dari sebuah proyek yang dilelang untuk dikerjakan oleh pihak yang lain yang mampu untuk mengerjakan proyek tersebut melalui persetujuan kontrak dengan pihak yang lain.

Dalam suatu proyek owner mempunyai kewajiban untuk membiayai proyek sampai proyek tersebut selesai dan diresmikan. Owner dari proyek Detail Engineering Design Jaringan Air Baku Wosusokas ini sendiri adalah Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. BBWS Bengawan Solo memiliki tugas dan wewenang sebagai pemilik proyek.

(33)

2.1.1. Tugas dan Tanggung Jawab

- Melaporkan seluruh kegiatan yang dilaksanakan kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Tanggung Jawab

- Bertanggungjawab atas pemasukan atau pengeluaran dana yang dibebani oleh APBN.

- Bertanggungjawab atas laporan Barang Milik Negara dan Anggaran kepada Satker yang dipimpinnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pejabat Penguji Surat Permintaan Pembayaran (SPP)/Penerbit

Satuan Peminjaman Mutu (SPM)

a. Tugas

- Menyusun perencanaan di dalam penggunaan barang/jasa.

- Menetapkan Harga Prakiraan Sendiri (HPS), penjadwalan, tata cara pelaksanaan dan lokasi pelaksanaan yang telah disusun oleh panitia. - Mengendalikan pelaksanaan kontrak.

b. Tanggung Jawab

- Bertanggungjawab atas kebenaran nilai dan mutu material dan akibat yang terjadi dari Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat-surat yang ditandatangani.

(34)

- Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa.

- Menyimpan dan menjaga dokumen-dokumen dalam pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa.

- Mengendalikan pelaksanaan kontrak kerja sesuai dengan aturan yang berlaku.

b. Tanggung Jawab

- Melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa. - Menyusun HPS dan spesifikasi barang dan jasa. - Menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan.

4. Bendahara

a. Tugas

- Membuat pembukuan seluruh transaksi keuangan yang dilaksanakan dalam Satuan Kerja.

- Menyiapkan rincian jumlah pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP)

- Mempunyai wewenang untuk menolak perintah bayar dari Pejabat Pembuat Komitmen apabila persyaratan pembayaran tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Tanggung Jawab

- Bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja.

(35)

b. Tanggung Jawab

- Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan seperti penunjukan staf pembantu. - Bertanggungjawab atas surat perintah perjalanan dinas.

7. Pelaksana Teknis

a. Tugas

- Membantu PPK dalam menyiapkan, melaksanakan dan pengendalian perjanjian kontrak dengan pihak penyedia barang dan jasa.

- Melaksanakan tugas teknis di lapangan sesuai bidangnya.

- Membantu mencari solusi didalam permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan.

b. Tanggung Jawab

- Bertanggungjawab kepada PPK.

- Bertanggungjawab atas pekerjaan teknis di lapangan baik fisik maupun non fisik.

8. Ketua Direksi

a. Tugas

- Memeriksa laporan-laporan perencanaan maupun pelaksanaan di lapangan sesuai dengan KAK yang telah disusun.

(36)

b. Tanggung Jawab

Bertanggungjawab atas kelalaian pada tim direksi masing-masing yang melakukan kesalahan.

2.2.Konsultan Perencana

Konsultan pada proyek kali ini adalah konsultan perencana. Konsultan perencana adalah pelaksana proyek yang bertugaskan untuk membuat perencanaan sebuah bangunan secara keseluruhan melalui bidang arsitektur, sipil, dan bidang lain yang berkaitan dengan pembangunan yang sedang diberi oleh owner. Konsultan perencana bisa berupa perseorangan maupun dalam suatu penyedia jasa yang berpotensi dibidang perencanaan.

(37)

\

(38)

2.2.1. Tugas dan Tanggung Jawab

1.Ketua Tim

a. Tugas

1. Memimpin dalam diskusi tim,

2. Mewakili pihak konsultan jika harus berhubungan dengan pihak-pihak terkait baik instansi pemerintah maupun swasta selama dalam pelaksanaan pekerjaan ini,

3. Membuat program dan strategi pelaksanaan pekerjaan, baik rencana kerja maupun rencana penugasan personil sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

b. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab langsung kepada PPK dan Direksi atas jalannya pekerjaan dari awal sampai selesai dan seluruh hasil pekerjaannya sesuai dengan syarat- syarat yang ditentukan dalam kontrak.

2. Bertanggungjawab atas pengendalikan jadwal pelaksanaan, jadwal personil, dan jadwal peralatan termasuk jadwal diskusi, presentasi dan penyerahan laporan laporan.

3. Bertanggungjawab atas susunan laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan.

2.Tenaga Ahli

a. Tugas dan Kewajiban

1. Membantu dalam pembuatan Draft dan Laporan Akhir, serta membantu pembuatan laporan-laporan lainnya.

2. Ikut melaksanakan diskusi-diskusi dan presentasi dengan pihak pengguna jasa sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

b. Tanggung Jawab

(39)

lingkungan ,tenaga ahli geodesi ,tenaga ahli cost estimator ,tenaga ahli geologi ,tenaga ahli struktur dan tenaga ahli OP,

2. Bertanggung jawab atas desain yang telah dibuat.

3.Asisten Tenaga Ahli

1. Bertanggung jawab atas perintah dari tenaga ahli

4.Bor Master

1. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan pengukuran topografi dilapangan.

6.Tenaga Lokal

a. Tugas dan Kewajiban

(40)

2. Mengikuti survey lapangan b. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab atas perintah yang diberikan dilapangan.

7.Operator Komputer

a. Tugas dan Kewajiban

1. Membantu dalam inputing data lapangan. 2. Membantu dalam persiapan presentasi umum. 3. Mengeprint laporan yang telah disusun. 4. Mengirim email laporan kepada atasan. b. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab atas data yang telah di input kedalam komputer.

8. Drafter

a. Tugas dan Kewajiban

1. Menggambar design rancangan bangunan sesuai dengan perintah tenaga ahli dan kenyataan lapangan.

2. Mengurus diskusi yang diadakan oleh ketua direksi maupun tenaga ahli.

3. Membantu mengatur dalam pendanaan. b. Tanggung Jawab

(41)

2.3.Hubungan Kerja antara Pemilik Proyek dengan Konsultan

Dalam proyek ini terdapat hubungan kerja antara pemilik proyek dan pihak konsultan diantaranya adalah :

1. Hubungan Fungsional

Adalah hubungan sesuai dengan fungsi masing-masing pihak yang terlibat dalam proyek. Dalam DED Penyediaan Jaringan Air Baku WOSUSOKAS, BBWS berfungsi sebagai pemilik (Owner) sedangkan PT. INAKKO Internasional Konsulindo berfungsi sebagai Konsultan Perencana.

2. Hubungan Kontrak

(42)
(43)

BAB III

PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1.Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Proyek perencanaan DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS mempunyai metode pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui tahapan-tahapan kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh pihak konsultan. Dalam merencanakan proyek tersebut terdapat beberapa metode pelaksanaan yaitu :

1. Pekerjaan Persiapan dan Pengumpulan Data

a. Mobilisasi personil dan peralatan serta penyusunan rencana kerja b. Pengumpulan data sekunder, peta, dan studi terdahulu

(44)

b. Gambar Desain

c. Perhitungan volume pekerjaan, rencana anggaran biaya, manual OP, serta spesifikasi teknik

c. Bill of quantity dan rencana anggaran biaya 9. Album Foto Dokumentasi

10. Harddisk Eksternal

Berikut adalah penjelasan metode pelaksanaan pekerjaan untuk proyek DED Jaringan Air Baku WOSUSOKAS seperti urutan diatas.

3.1.1. Pekerjaan Persiapan dan Pengumpulan Data.

Dalam pekerjaan persiapan dan pengumpulan data ini terdapat beberapa aspek didalamnya antara lain :

1. Mobilisasi personil dan peralatan serta penyusunan rencana kerja.

Dilakukan pencarian personil untuk membantu pekerjaan konsultansi proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS serta penyiapan alat – alat yang digunakan untuk membantu survey dilapangan dan di susun rencana kerja untuk mengetahui pekerjaan apa saja yang harus dilakukan

2. Pengumpulan data sekunder, peta dan studi terdahulu

(45)

3.1.2. Survey dan Pengumpulan Data Primer.

Survey dan pengumpulan data primer meliputi survey – survey yang dilakukan dilapangan untuk mencari data. Data survey tersebut akan dipakai untuk dilakukan analisis pada tahap selanjutnya. Suvey dan pengumpulan data primer tersebut meliputi :

1. Survey lokasi reservoir terpilih

Survey ini dilakukan untuk memilih lokasi reservoir yang dapat digunakan untuk menampung air yang akan dipompa dari waduk. Survey ini berdasarkan melihat luas lahan dan elevasi +120 m yang direkomendasikan dari Dinas Cipta Karya yang akan dijadikan reservoir. Hasil dari survey tersebut digunakan untuk membandingkan tempat yang cocok untuk digunakan reservoir menurut kebutuhan.

2. Survey hidrologi

Pada proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS tidak melakukan survey hidrologi.

3. Survey bathimetri

Survey ini bertujuan untuk mengetahui kondisi topografi pada waduk untuk penetuan lokasi intake. Alat – alat yang digunakan dalam survey ini adalah :

a. Echosounder

b. Global Positioning System (GPS) c. Bambu

(46)

Penangkap Sinyal Getaran Berupa Data Pemantul Getaran

Gambar 3.1. Alat Echosounder Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

4. Survey pengukuran topografi

Survey pengukuran topografi dilakukan untuk pemetaan situasi rencana lokasi intake, lokasi reservoir dan rencana jalur pipa transmisi dari intake ke reservoir. Alat yang digunakan untuk survey ini adalah:

a. Total Station b. Handie Talkie

(47)

Gambar 3.2. Total Station Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

5. Survey geologi dan geoteknik

Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data tanah dan kondisi geologi pada lokasi berupa data fisik tanah dan data geologi yang akan digunakan sebagai analisis geologi dalam proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS. Alat yang digunakan sebagai berikut :

a. Bor Mesin b. Tali

(48)

Gambar 3.3. Kegiatan Pengeboran Tanah dan Sondir Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

6. Survey sosial ekonomi

Survey ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dari warga di daerah yang akan dilakukan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS. Alat yang dipakai berupa kuesioner. Dari survey ini akan didapat pendapat dan respon dari warga setempat tentang proyek tersebut yang nantinya akan terkena dampak dari proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS

\

(49)

3.1.3. Analisis Data

Pekerjaan analisis data meliputi beberapa aspek, yaitu:

1. Analisis data topografi

Analisis data topografi dilakukan dengan menganalisis data survey topografi yang dilakukan dilapangan dengan cara menggambarkan titik – titik elevasi sehingga mendapatkan suatu peta kontur untuk mengetahui elevasi tanah pada lapangan..

2. Analisis geologi dan geoteknik

Analisis geologi dan geoteknik didalam proyek ini, pihak konsultan menganalisis permukaan, jenis, fisik batuan serta struktur geologi pada lokasi proyek tersebut. Analisis geologi dan geoteknik dilakukan untuk rekomendasi tempat lokasi reservoir dan intake.

3. Analisis hidrologi

Analisis hidrologi pada perencanaan DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS membahas tentang hujan rancangan, debit andalan, dan neraca air. Hasil analisis diambil dari perhitungan atau analisis yang telah dilakukan.

4. Analisis hidraulika

Dalam proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS ini, analisis hidraulika dibantu dengan program yang berhubungan dengan air dan pengaliran air yaitu software EPANET. Hasil dari analisis hidraulika dengan program EPANET berupa tabel yang didalamnya terdapat tekanan / pressure untuk menentukan model pipa yang dipakai.

5. Analisis sosial ekonomi

(50)

DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS dan dampaknya untuk masyarakat pada akhirnya.

6. Analisis lingkungan / kualitas air

Analisis ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan sampel yang telah didapat pada survey kualitas air. Hasil dari analisis ini digunakan untuk melihat kualitas air pada waduk tersebut apakah memenuhi kriteria air baku sesuai dengan peraturan pemerintah atau tidak.

3.1.4. Penyusunan Desain

Penyusunan desain ini terdiri dari beberapa kegiatan yang diantaranya adalah :

1. Desain jaringan air WOSUSOKAS

Desain ini dilakukan untuk mengetahui jalur pipa sesuai dengan yang direncanakan oleh pihak konsultan. Desain ini di tentukan tidak sembarangan karena mengingat medan dan situasi daerah jalur pipa yang melewati tebing dan rumah penduduk.

2. Gambar desain

Penggambaran desain dengan segala posisi reservoir, intake, dan jalur pipa yang telah ditentukan dan di setujui olelh berbagai pihak. Penggambaran desain ini dilakukan memakai software autocad yang didalamnya juga dilengkapi dengan sistem 3D untuk mengetahui kontur tanah yang telah dibuat.

3. Perhitungan volume pekerjaan, rencana anggaran biaya, manual

operasi dan pemeliharaan (OP), serta spesifikasi teknik

(51)

Kegiatan (HSPK) daerah Wonogiri. Serta merencanakan operasi bangunan pipa dan pemeliharaannya.

3.1.5. Diskusi dan Pelaporan

1. Diskusi dan koordinasi antar instansi

Diskusi dan koordinasi antar instansi meliputi beberapa pertemuan dengan instansi – instansi dan masyarakat yang terkait dengan pembangunan proyek WOSUSOKAS. Diskusi dan koordinasi ini membahas tentang permasalahan yang ada pada proyek WOSUSOKAS dan solusi untuk kedepannya. Berikut beberapa diskusi dan koordinasi yang dilakukan :

a. Diskusi rencana mutu kontrak

Membicarakan tentang kontrak proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS yang dihadiri oleh BBWS Bengawan Solo, Satker

Membahas tentang survey awal, metode pelaksanaan, dan rencana kerja selanjutnya yang dihadiri oleh BBWS Bengawan Solo, Satker PAMS Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, Dinas Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, PDAB Provinsi Jateng, Perum Jasa Tirta, Bapeda per Kabupaten, Dinas PU per Kabupaten, dan warga sekitar lokasi.

c. Diskusi konsep laporan antara

(52)

Dinas Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, PDAB Provinsi Jateng, Perum Jasa Tirta, Bapeda per Kabupaten, Dinas PU per Kabupaten, dan warga sekitar lokasi.

d. Diskusi konsep laporan akhir

Membahas tentang desain akhir dari pekerjaan perencanaan DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS yang dihadiri oleh BBWS Bengawan Solo, Satker PAMS Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, Dinas Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, PDAB Provinsi Jateng, Perum Jasa Tirta, Bapeda per Kabupaten, Dinas PU per Kabupaten, dan warga sekitar lokasi.

e. Pertemuan konsultansi masyarakat

Sosialisasi dengan masyarakat tentang rencana pembangunan yang dihadiri oleh pihak konsultan, BBWS Bengawan Solo, Kepala Desa, Camat, Lurah, tokoh masyarakat setempat dan masyarakat sekitar lokasi pekerjaan.

f. Diskusi dengan direktorat Pembina

Penyampaian desain di Kementrian Pusat yang dihadiri oleh konsultan dan pihak kementrian.

g. Diskusi kemajuan pekerjaan / progress

Pembahasan kemajuan pekerjaan konsultansi didireksi pusat yang dihadiri oleh pihak konsultan, BBWS Bengawan Solo, dan PT. INAKKO Internasional Konsulindo pusat.

2. Laporan

Laporan digunakan untuk menyampaikan apa hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh pihak konsultan dalam melakukan perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS. Berikut beberapa laporan yang dibuat oleh pihak konsultan :

(53)

Laporan ini memuat rencana tiap tahap kegiatan yang digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu tiap tahap kegiatan.

b. Laporan pendahuluan

Laporan pendahuluan membahas tentang :

- Laporan hasil survey pendahuluan termasuk kajian-kajian studi terdahulu;

- Pendekatan pekerjaan dengan hasil survey dan studi terdahulu/ metodologi pelaksanaan pekerjaan;

- Rencana berikutnya. c. Laporan bulanan

Laporan bulanan membahas tentang : - Kemajuan Pekerjaan;

- Rencana pekerjaan untuk bulan yang akan datang; - Hambatan dan permasalahan;

- Daily work tenaga ahli yang ditugaskan.

d. Laporan antara

Laporan antara membahas tentang :

(54)

Memuat teori, perhitungan, data – data survey dan hasil analisis topografi.

- Laporan geologi dan geoteknik

Memuat data – data survey dan hasil analisis geologi dan geoteknik.

- Laporan hidrologi

Memuat teori, perhitungan, data – data survey dan hasil analisis hidrologi.

Memuat hasil wawancara dan kuesioner oleh warga daerah lokasi studi.

- Laporan pedoman OP

h. Laporan sytem planning dan nota perhitungan desain

Laporan System Planning dan Nota Perhitungan Desain memuat: konsep dan metode rumus, petunjuk/pedoman analisis, serta konsep perencanaan dan nota desain yang digunakan dalam DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

i. Laporan rencana anggaran biaya (RAB)

(55)

3.1.6. Gambar A3

Gambar A3 meliputi hasil gambar – gambar yang dicetak melalui kertas A3 yang meliputi :

1. Gambar ikhtisar

Gambar ikhtisar memuat peta ikhtisar dan peta dasar DED Penyedian Air Baku WOSUSOKAS.

2. Gambar pengukuran

Gambar pengukuran memuat peta hasil pengukuran dilapangan DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

3. Gambar desain

Gambar Desain memuat gambar – gambar dan desain secara detail DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

3.1.7. Album Gambar A1

Album gambar A1 berisikan hasil gambar – gambar yang dicetak melalui kertas A1 meliputi ;

1. Gambar ikhtisar

Gambar ikhtisar memuat peta ikhtisar dan peta dasar DED Penyedian Air Baku WOSUSOKAS.

2. Gambar pengukuran

Gambar pengukuran memuat peta hasil pengukuran dilapangan DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

3. Gambar desain

Gambar Desain memuat gambar – gambar dan desain secara detail DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

3.1.8. Dokumen Tender dan Spesifikasi Teknik

(56)

dalam pelaksanaan konstruksi harian untuk menjain mutu konstruksi yang sedang di kerjakan. Dokumen tender dan spesifikasi teknik meliputi : 1. Syarat Administrasi

3. Bill of Quantity dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Terdapat perhitungan volume dan anggaran biaya pekerjaan konstruksi

Harddisk Eksternal digunakan untuk mem back up atau membuat cadangan data – data seperti laporan, data survey, data analisis, desain gambar, dan lain – lain yang menyangkut dengan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS dalam bentuk softcopy.

3.2.Analisis Hidrologi

(57)

3.2.1.Analisis Hujan Rancangan

Analisis hujan rancangan bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air yang berada didaerah studi. Dalam proyek ini data hujan yang diambil ada dari 3 pos hujan yaitu Stasiun Parangjoho, Nawangan, dan Songputri yang jangka waktunya 13 tahun (2000 – 2012). Metode yang digunakan adalah RAPS

(Rescaled Adjusted Partial Sums). Untuk hasil lengkap data hujan dapat di

lihat dalam lampiran 1 sampai lampiran 3. Berikut contoh hasil dari analisis hujan rancangan.

Tabel 3.1. Hasil Uji Konsistensi Data Hujan Stasiun Nawangan

(58)

3.2.2.Debit Andalan

(59)

Tabel 3.2. Hasil Perhitungan Debit dengan Menggunakan Metode Mock

(60)

Tabel 3.3. Perhitungan Debit Menggunakan Perbandingan DAS Pos Duga Peren

(61)

3.2.3.Kebutuhan Air

Kebutuhan air didapat dari diskusi dan koordinasi antar instansi terkait yang hasil dari diskusi Kabupates Sragen tidak masuk dalam Penyediaan Air Baku dari waduk Gajah Mungkur karena lokasi yang terlalu jauh. Jadi terdapat 4 Kabupaten dengan kebutuhan air yang ditunjukan pada tabel 3.3. berikut.

Tabel 3.4. Kebutuhan Air per Kabupaten

Sumber : PT INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

3.2.4.Neraca Air

(62)
(63)

Gambar 3.6. Perbandingan Debit Andalan dan Kebutuhan Air Menggunakan DAS Pos Duga Peren

(64)

3.3.Analisis Geologi dan Geoteknik 3.3.1.Geologi

Analisis geologi ini bertujuan untuk menganalisis bentuk batuan, jenis batuan, serta kondisi batuan serta mengetahui struktur geologi yang terletak pada daerah proyek. Pada analisis ini dilakukan di dua tempat yaitu tempat yang nantinya akan dibangun reservoir (Lokasi 1) dan tempat yang akan diletakan pompa (Lokasi 2).

1. Lokasi yang akan dibangun Reservoir

Pada lokasi reservoir terdapat 2 litologi yaitu satuan batuan pasir dan satuan breksi polimit. Berikut adalah hasil analisis yang dilakukan dilokasi yang akan dibangun reservoir.

a. Satuan Batu Pasir

Satuan batu pasir terdiri dari material vulkanik yang berupa tufaan dengan ukuran 1 – 2 mm yang kemudian menunjukan gradasi menghalus kearah atas.

(65)

b. Satuan Breksi Polimit

Satuan breksi polimit ditemukan berupa batuan beku dasitik – andesit memiliki ukuran bongkah – kerikil. Pada breksi terdapat mempunyai pola gradasi yang terbalik semakin ke atas semakin membesar ukuran fragmennya karena diakibatkan pekatnya aliran aktivitas vulkanik pada saat erupsi.

Gambar 3.8. Arah Pelapisan dan Sesar Naik Sumber : PT INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

2. Lokasi yang akan diletakan pompa

(66)

Gambar 3.9. Satuan tuff lapilli diselingi dengan Breksi Polimit Sumber : PT INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

3.3.2.Geoteknik

Analisis geologi dan geoteknik dilakukan untuk menganalisis keadaan tanah dari segi mekanika tanah dan menganalisis batuan dari segi geologi. Analisis ini menganalisis 2 pekerjaan survey lapangan yaitu :

1.Boring

Boring dilakukan untuk mengambil sampel tanah sedalam – 12.00 m dan dilakukan pada 4 titik. Lalu tanah ini dibawa kelaboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian ini diambil tanah dari kedalaman – 4.00 m , - 8.00 m, dan – 12.00 m. Berikut adalah contoh hasil dari penelitian yang dilakukan dilaboratorium.

Tabel 3.5. Hasil Deskripsi Tanah

Titik Urutan Jenis Tanah Penutup, konsistensi/kepadatan relatif, warna, dan ketebalannya Muka Air Tanah BM.

(67)

Titik Urutan Jenis Tanah Penutup, konsistensi/kepadatan relatif, warna, dan ketebalannya Muka Air Tanah Kedalaman -0.15 m s/d -3.5 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil

dan batuan koral, berwarna coklat gelap kehitaman. Keras ke keras Kedalaman -3.5 m s/d -9.0 m berupa cadas pasiran, banyak kerikil dan bebatuan, berwarna coklat kehijauan dan sedikit putih. Keras ke keras

Kedalaman -9.0 m s/d -12.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan. Keras ke keras

Kedalaman -0.5 m s/d -1.5 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan batuan koral, berwarna coklat gelap kehitaman. Keras ke keras Kedalaman -1.5 m s/d -3.0 m berupa cadas pasiran, banyak kerikil dan bebatuan, berwarna coklat kehijauan dan sedikit putih. Keras ke keras

Kedalaman -3.0 m s/d -7.5 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan. Keras ke keras

Kedalaman -7.5 m s/d -9.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan. Keras ke keras

Kedalaman -9.0 m s/d -10.0 m berupa batuan pasir, berwarna hitam sedikit keabuan. Keras ke keras

Kedalaman -10.0 m s/d -12.0 m berupa cadas pasiran, berwarna coklat kehijuan sedikit kuning terdapat bintik hitam. Keras ke keras

-9.0 m

BM 3

Tanah permukaan lempung terdapat pasir sdikit kerikil dan bebatuan, berwarna coklat gelap kemerahan. Agak keras (0.0 s/d 1.0 m) Kedalaman -1.0 m s/d -2.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan batuan koral, berwarna coklat gelap kehitaman. Keras ke keras Kedalaman -2.0 m s/d -8.0 m berupa cadas pasiran, banyak kerikil dan bebatuan, berwarna coklat kehijauan dan sedikit putih. Keras ke keras

Kedalaman -8.0 m s/d -9.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan. Keras ke keras

Kedalaman -9.0 m s/d -12.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan sedikit putih. Keras ke keras

-12.0 m

BM

(68)

Titik Urutan Jenis Tanah Penutup, konsistensi/kepadatan relatif, warna, dan ketebalannya Muka Air Tanah Kedalaman -1.0 m s/d -2.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil

dan batuan koral, berwarna coklat gelap kehitaman. Keras ke keras Kedalaman -2.0 m s/d -8.0 m berupa cadas pasiran, banyak kerikil dan bebatuan, berwarna coklat kehijauan dan sedikit putih. Keras ke keras

Kedalaman -8.0 m s/d -9.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan. Keras ke keras

Kedalaman -9.0 m s/d -12.0 m berupa cadas pasiran, terdapat kerikil dan bebatuan, berwarna hitam keabuan sedikit putih. Keras ke keras

Sumber : PT INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

2.Test Pit

Test pit dilakukan untuk mengetahui lapisan tanah yang ada pada lokasi studi. Test pit dilakukan dengan menggali permukaan tanah sedalam – 1.50 m. Test pit dilakukan di 2 lokasi yang diberi nama dengan Test Pit 1 (TP – 1) dan Test Pit 2 (TP – 2). Hasil dari penggalian tersebut dibawa ke laboratorium untuk diselidiki lebih lanjut. Berikut adalah salah satu contoh hasil dari test pit.

Tabel 3.6. Hasil dari Test Pit 1 (TP – 1) Sebelah Selatan

0.00 – 0.30 m Pasir kerikilan sedikit koral, coklat gelap kehitaman, agak keras

0.30 – 0.60 m Lempung pasiran terdapat kerikil sedikit koral, coklat gelap kemerahan, agak keras

0.60 – 1.20 m Lempung pasiran terdapat kerikil sedikit koral, coklat gelap kehitaman, agak keras

1.20 – 1.50 m Cadas pasiran, coklat kekuningan, agak keras

(69)

3.4.Analisis Hidraulika

Analisis hidraulika dilakukan untuk menganalisis hidrolik dari dipompanya air masuk kedalam intake, yang kemudian mengalir melalui pipa. Lalu setelah melewati pipa, air tersebut akan menuju ke reservoir untuk ditampung. Dalam proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS ini, analisis hidraulika dibantu dengan program EPANET yang dapat membantu dalam perhitungan tekanan,

headloss, maupun kekuatan air yang mengalir pada suatu pipa.

3.4.1.EPANET

Epanet merupakan sebuah program yang didesain untuk menggambarkan simulasi hidrolis dan kualitas air yang mengalir pada jaringan pipa. Jaringan ini berupa pipa, node (titik koneksi pipa), katup, pompa, dan tangki air atau reservoir (Rossman, 2000). EPANET mempunyai kemampuan meliputi : 1. Ketidak terbatasan kemampuan analisa pada jaringan.

2. Penggunaan persamaan Hazen – Williams, Darcy Weisbach, atau Chezy Manning pada perhitungan kekasaran.

3. Pemodelan pada kecepatan pompa 4. Menghitung energy pompa dan biaya 5. Pemodelan variasi tipe valve

6. Tersedia tangki penyimpanan berbagai bentuk 7. Adanya kebutuhan (Demand) ganda pada node 8. Pressure pada pengeluaran aliran dari emitter

9. Pengoperasian dapat dilakukan dengan sistem dasar pada tangki sederhana atau control waktu.

(70)

1. Model pergerakan materi tracer non reaktif

2. Model pergerakan dan nasib dar materi reaktif yang tumbuh atau yang meluruh terhadap waktu.

3. Model umur air pada jaringan

4. Melacak persentase aliran dari node ke node

5. Model reaksi baik pada aliran olahan dan pada dinding pipa 6. Menggunakan orde ke-n untuk model reaksi pada aliran olahan

7. Menggunakan orde nol atau pertama untuk model reaksi pada dinding pipa

8. Menghitung batas transfer massa untuk menghitung reaksi pada dinding pipa

9. input massa pada variasi waktu konsentrasi pada semua lokasi di jaringan 10. Pemodelan tangki penyimpanan berupa complete mixing, plug flow atau

dua kompartemen reaktor.

Dengan adanya fasilitas – fasilitas tersebut pada EPANET dapat melakukan analisis kualitas air seperti mencampur air dari sumber yang berbeda, usia air dalam sistem, kehilangan sisa Chlor, pertumbuhan Desinfektan, dan melacak Kontaminan. Tahapan penggunaan EPANET sendiri dalam sistem

5. Jalankan (Run) analisis hidrolis/kualitas air 6. Lihat hasil analisis

(71)

3.4.2.Analisis

Dalam analisis ini, pompa yang digunakan adalah jenis pompa vertikal dengan kapasitas 1800 m3/jam pada ketinggian efisien 90 m. Karena intake

yang direncanakan adalah intake dengan model ponton, jadi rencana dari pipa tersebut menggunakan pipa yang fleksibel sehingga mampu menyesuaikan dengan tinggi rendahnya air serta goncangan saat memompa air. Analisis hidraulika ini diperlihatkan besarnya tekanan air yang dipompa dan dialirkan melalui pipa, besarnya headloss akibat elevasi ataupun jalur pipa yang sangat ekstrim yang mempengaruhi jangkauan pelayanan maksimum. Setelah mendapatkan data yang ada, dilakukan penggambaran jalur pipa yang sudah ditetapkan dan beserta pompa, intake, junction, elevasi

(72)

Gambar 3.10. Gambar Jalur Pipa dari Intake Sampai dengan Reservoir Sumber : PT INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

(73)

Hal utama dalam menganalisa hidraulika adalah setting EPANET dahulu pada defaultnya pada Project lalu Default.

Gambar 3.12. Tampilan Defaults pada ID Labels yang Harus diisi. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

(74)

Pada ID Labels diisikan singkatan dari Object yang ada dikolom sebelah kiri untuk label di tampilkan pada program EPANET. Pada Hydraulics, Flow Units diganti dengan LPS (Litter Per Second).

Setelah itu memasukan gambar backdrop yang sudah sesuai dengan skala ke EPANET lalu menggambar junction, pipa, dll. Namun, pihak konsultan menemukan cara yang lebih cepat yaitu dengan EPACAD. EPACAD berfungsi untuk membuat file AutoCAD yang telah digambar dengan titik junction dan jalur pipa didalam gambar tersebut lalu di transfer ke EPANET sudah menjadi gambar jalur pipa beserta junctionnya.

(75)

Gambar 3.15. Hasil dari Transfer EPACAD ke EPANET Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

Pada ujung gambar nodes/junction dan pipa yang dibawah diganti menjadi Reservoir dan Pump, karena sumber air sendiri adalah pada Waduk Gajah Mungkur dan dari Waduk Gajah Mungkur di pompa menuju junction selanjutnya.

(76)

Setelah mengganti Nodes/Junction dan Pipa menjadi Reservoir dan Pump, langkah selanjutnya memasukan data-data sebagai berikut.

1. Elevasi dari tiap-tiap junction.

2. Total Head atau elevasi dari muka air laut pada reservoir. 3. Length, Diameter, Roughness pada Pipa.

4. Kurva dari pompa.

5. Base Demand dari junction yang terakhir atau paling ujung.

Untuk data dari elevasi dari tiap-tiap junction terdapat pada gambar Autocad yang telah diplot pada junction-junction. Cara memasukan elevasi pada junction double click pada junction dan masukan elevasi.

(77)

Memasukan elevasi waduk dari muka air laut pada Total Head, dengan cara double

click pada gambar waduk dan masukan elevasi pada total head.

Gambar 3.18. Data Elevasi Waduk dari Permukaan Air Laut dimasukan Pada

Total Head.

Sumber : PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

(78)

Gambar 3.19. Data Length, Diameter, dan Roughness yang dimasukan dalam Pipa p127.

Sumber : PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

Untuk tahap selanjutnya memasukan kurva pada pompa dengan double click pada pompa lalu memasukan judul data pompa pada Pump Curves dengan data yang telah dimasukan.

Gambar 3.20. Data Kurva dari Pompa yang akan digunakan dimasukan Pada

Curve Editor dan dipilih dari Pump Curve.

(79)
(80)
(81)

Dan yang terakhir adalah memasukan Base Demand atau yang disebut sebagai kebutuhan air yang dibutuhkan sebesar 500 liter.

Gambar 3.23. Memasukan Data Kebutuhan Air pada Base Demand.

Sumber : PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

(82)

Gambar 3.24. Membuka Report Pada Menu Bar lalu Pilih Table.

Sumber : PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

Gambar 3.25. Untuk Melihat Analisis pada Junction Pilih Network Nodes at dan

Setting 24 Jam.

(83)

Gambar 3.26. Halaman Colums yang di Centang Semua.

Sumber : PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

(84)

Untuk membuka tabel analisis pada pipa pun sama langkah-langkahnya namun hanya beda pemilihan pada halaman type memilih Network Links at dan untuk

Colums juga di centang semua. Ketika di OK akan muncul seperti gambar 3.27.

Gambar 3.28. Halaman Analisis untuk Pipa Setelah di OK.

Sumber : PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015

Untuk data – data dan hasil lengkap tabel-tabel di atas dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 7.

Setelah dilakukan analisis hidraulika yang dibantu dengan program EPANET, didapat hasil – hasil dari tekanan pada pipa. Pada tabel tersebut didapat tekanan /

(85)

3.5.Pengamatan Selama Praktik Kerja

Dalam kegiatan praktik kerja selama 90 hari atau terhitung 3 bulan yang berlangsung dikantor konsultan PT. INAKKO Internasional Konsulindo maupun dilapangan, penulis mendapatkan beberapa pengalaman dan pengamatan dalam pekerjaan konsultansi yang dilakukan sebagai berikut : 1. Penginputan data hujan yang akan dipakai dalam analisis dengan cara

mengetik ulang dari data hardcopy menjadi data excel. Rata – rata data hujan yang diinput berkisar 44 tahun pada satu stasiun.

2. Rapat koordinasi yang dilakukan oleh pihak konsultan dilakukan dalam 1 minggu sekali pada hari Sabtu untuk mengetahui kemajuan atau progress maupun ada hambatan atau tidak pada perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

3. Diskusi yang dilakukan oleh pihak owner, pihak konsultan, instansi yang terkait dalam proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS, dan tokoh masyarakat daerah sekitar yang dijangkau oleh proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS bersifat intern.

4. Kegiatan survey bathimetri yang dilakukan dalam satu hari karena untuk mendapatkan elevasi muka air yang sama pada titik satu dengan titik lainnya.

5. Survey topografi menjangkau daerah – daerah yang situasi lapangan sangatlah ekstrim. Berkesempatan juga untuk mengoperasikan alat Total Station.

6. Kegiatan survey geologi dan geoteknik pada tempat yang akan dibangun bangunan intake.

(86)

8. Analisis hidraulika yang dibantu oleh program EPANET dilakukan berulang kali karena adanya koreksi pada gambar jalur trase pipa yang dibuat.

3.6.Permasalahan

Pada pekerjaan perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS mempunyai beberapa permasalahan yang dihadapi pihak konsultan dalam melakukan pekerjaan perencanaan pada proyek tersebut. Permasalahan yang dihadapi dibagi menjadi 2 yaitu secara teknis dan non teknis.

3.5.1.Teknis

Secara teknis, pihak konsultan mempunyai beberapa masalah yaitu :

1. Survey lokasi reservoir terhambat karena adanya pemilihan elevasi yang memungkinkan untuk dibangun reservoir dan pencarian lahan yang sesuai tidak memakai lahan penduduk.

2. Mundurnya survey topografi, survey geologi dan geoteknik, dan survey sosial ekonomi yang pada awalnya dilaksanakan pada bulan Juli dan terlaksana pada bulan Agustus karena survey lokasi reservoir terhambat. 3. Tidak ditemukannya titik Bench Mark (BM) pada saat akan dilaksanakan

pengukuran topografi.

4. Adanya pembengkakan kebutuhan air yang pada awal rencana Perum Jasa Tirta memberi debit 1,45 m3/s membengkak menjadi 2,1 m3/s karena

mengikuti kebutuhan air dari masing – masing daerah. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu :

1. Survey lokasi tetap dilaksanakan namun dimulai pada bulan Juli pada minggu ke empat atau minggu terakhir terlaksana selama 2 bulan.

(87)

dilaksanakan selama 1 bulan agar cepat selesai dan dapat membantu survey lain yang membutuhkan waktu yang sangat lama.

3. Memanfaatkan BM proyek lain yang pernah dilaksanakan didaerah pengukuran.

4. Mengurangi kebutuhan air kota Surakarta yang pada awal rencana sebesar 0,9 m3/s menjadi 0,6 m3/s karena disepakati Surat Izin Penggunaan Air

(SIPA) sebesar 0,3 m3/s dan pelayanan kebutuhan air untuk Kabupaten

Sragen dihapuskan karena jangkauan daerah yang terlalu jauh. Namun untuk kelanjutannya Kabupaten Sragen tetap akan dicarikan sumber air lain untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Sragen.

3.5.2.Non Teknis

Dari segi non teknis permasalahan yang didapatkan oleh pihak konsultan yaitu :

Adanya kebijakan yang berbeda dalam menentukan elevasi lokasi reservoir antar pihak stake holder. Pihak stake holder daerah Kabupaten Wonogiri meminta elevasi setinggi +180, akan tetapi di kabupaten lain meminta elevasi setinggi +160 dengan pertimbangan akan tercukupi kebutuhan air baku untuk proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS.

Solusi dari permasalahan tersebut adalah :

(88)

BAB IV PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Dari pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan praktik kerja yang dilakukan selama 3 bulan atau terhitung 90 hari kerja, kegiatan perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku yang dilakukan oleh PT. INAKKO Internasional Konsulindo dapat disimpulkan :

1. Sistem kerja pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh PT. INAKKO Internasional Konsulindo tidak dilakukan di tempat kerja, namun setiap hari sabtu berkumpul untuk mengadakan diskusi progress dan evaluasi atas tanggung jawab yang diberikan.

2. Pekerjaan survey lapangan dilakukan oleh orang yang terlatih karena waktu survey yang begitu singkat sehingga tidak memakan waktu yang lama.

3. Pekerjaan analisis dilakukan perorangan sesuai dengan bidang ahli masing – masing. Jika ada kesulitan direktur dan pihak lain akan membantu dalam pekerjaan analisis tersebut.

4. Waktu pekerjaan survey mundur dari jadwal yang telah ditentukan karena masalah – masalah yang didapat saat berjalannya pekerjaan perencanaan. 5. Diskusi antar pemilik proyek, konsultan, dan beberapa instansi terkait pada

proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS bersifat rahasia.

6. Pekerjaan analisis hidraulika dibantu dengan menggunakan program yang berhubungan dengan air yaitu EPANET.

(89)

8. Adanya SIPA yang memenuhi Kota Surakarta sebesar 300 lpd sehingga kebutuhan air untuk wilayah Surakarta berkurang yang tadinya sebanyak 900 lpd menjadi 600 lpd.

4.2.Saran

Untuk menghadapi semua masalah dalam kegiatan perencanaan proyek DED Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS yang dihadapi oleh pihak konsultan diambil dari permasalahan dan kesimpulan, saran untuk kegiatan kedepan :

1. Menambah Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membantu dalam kinerja perusahaan agar dapat selesai tepat waktu. Sebaiknya menambah SDM untuk membantu dalam pekerjaan analisis dan untuk survey lapangan yang membutuhkan waktu yang sangat lama.

2. Merencanakan adanya rencana lain untuk menghadapi masalah – masalah yang dihadapi dalam pekerjaan perencanaan. Sehingga pekerjaan perencanaan dapat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kurva S.

3. Dilakukan pengawasan terhadap surveyor lapangan yang melakukan pekerjaan survey lapangan agar survey dapat berjalan dengan lancar.

4. Dilakukan penambahan SDM yang berada disekitar proyek mengingat lokasi proyek sangatlah jauh dan sangat memakan waktu serta biaya untuk meninjau lokasi proyek yang sangat jauh.

(90)

DAFTAR PUSTAKA

PT. INAKKO Internasional Konsulindo, 2015, Rencana Mutu Kontrak DED

Penyediaan Air Baku WOSUSOKAS, Semarang.

Daryanto, 2014, Laporan Akhir Praktik Kerja Pembangunan Semarang Town Square

(SETOS) Jalan Petempen No. 294 Gajah Mada – Semarang, Universitas

Katolik Soegijapranata, Semarang.

Rossman A. Lewis, 2000, EPANET 2 Users Manual, United States Environmental Protection Agency, United States of America.

https://eproc.pu.go.id/publik/eproc2015/fulleprocv40/info_lelanginforinci.asp?id={08

8C9801-0E99-42CF-BEA6-E7702E9BEA8C}&t=1&u, Diakses tanggal : 12

November 2015

https://www.google.co.id/maps/@-7.838307,110.9226724,16z?hl=idDiakses tanggal :

(91)
(92)

LAMPIRAN 1 Data Hujan Stasiun Nawangan Tahun 2000 – 2012

Nawangan Year: 2000

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 13.0 35.0 15.0 0.0 0.0 7.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 8.0

Total 50.0 524.0 270.0 143.0 65.0 13.0 143.0 0.0 459.0 21.0 121.0 58.0

Hari hujan 7 19 17 15 3 4 16 0 22 3 8 7

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 13.0 84.0 40.0 30.0 59.0 7.0 30.0 0.0 84.0 13.0 40.0 18.0

(93)

Nawangan Year: 2001

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 0.0 0.0 0.0 2.0 0.0 0.0 2.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0

Total 304.0 268.0 264.0 91.0 29.0 79.0 245.0 0.0 132.0 115.0 117.0 0.0

Hari hujan 21 16 18 7 3 8 15 0 14 13 12 0

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 39.0 52.0 68.0 28.0 12.0 26.0 68.0 0.0 45.0 40.0 27.0 0.0

(94)

Nawangan Year: 2002

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 3.0 0.0 0.0 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 37.0 0.0 0.0 0.0

Total 308.0 430.0 269.0 92.0 62.0 0.0 157.0 0.0 314.0 0.0 76.0 368.0

Hari hujan 15 19 13 9 3 0 11 0 15 0 7 22

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 63.0 65.0 68.0 27.0 58.0 0.0 46.0 0.0 68.0 0.0 62.0 37.0

(95)

Nawangan Year: 2003

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 7.0 10.0 18.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Total 167.0 247.0 132.0 12.0 28.0 3.0 12.0 0.0 291.0 0.0 212.0 248.0

Hari hujan 13 22 6 2 2 1 2 0 18 0 15 18

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 41.0 21.0 56.0 10.0 25.0 3.0 10.0 0.0 56.0 0.0 49.0 37.0

(96)

Nawangan Year: 2004

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 5.0 21.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 40.0

Total 178.0 202.0 219.0 1.0 93.0 5.0 4.0 0.0 255.0 0.0 204.0 428.0

Hari hujan 18 11 16 1 7 1 2 0 14 0 7 15

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 22.0 45.0 38.0 1.0 29.0 5.0 3.0 0.0 45.0 0.0 71.0 89.0

(97)

Nawangan Year: 2005

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 0.0 4.0 1.0 55.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Total 229.0 182.0 168.0 148.0 0.0 194.0 4.0 0.0 16.0 60.0 0.0 555.0

Hari hujan 13 12 12 9 0 6 1 0 1 2 0 24

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 28.0 31.0 29.0 55.0 0.0 47.0 4.0 0.0 16.0 56.0 0.0 98.0

(98)

Nawangan Year: 2006

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 21.0 14.0 32.0 4.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Total 327.0 176.0 167.0 283.0 105.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 246.0

Hari hujan 16 14 12 17 12 0 0 0 0 0 0 11

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 106.0 39.0 32.0 44.0 30.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 71.0

(99)

Nawangan Year: 2007

(dalam mm)

Day Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

1 2.0 4.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 12.0

Total 16.0 165.0 196.0 233.0 78.0 42.0 36.0 0.0 0.0 32.0 66.0 648.0

Hari hujan 4 18 11 14 9 5 2 0 0 5 8 24

Min. 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

Max. 10.0 22.0 57.0 53.0 22.0 34.0 29.0 0.0 0.0 15.0 20.0 147.0

Gambar

Gambar 3.26. Halaman Colums yang di Centang Semua. ...............................................
Gambar 1.1. Peta Wilayah Jangkauan Proyek
Gambar 1.2. Peta Wilayah Proyek ditampilkan Melalui Google Maps
Gambar 1.3. Pengumuman Pelelangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analogi sederhana dalam menyelesaikan masalah dengan metode Fuzzy C-Means adalah mengetahui daerah yang akan dilakukan promosi atau sosialisasi produk mamypoko untuk

pengetahuan ( sharing , pelatihan dll) terkait Manajemen Risiko; Biaya pelatihan Manajemen Risiko; Rasio jumlah pihak yang menguasai Manajemen Risiko; % pihak

Aktiviti kitar semula ini telah menyebabkan saya berasa insaf kerana alam sekitar pada masa kini kurang dijaga dan dipelihara. Kebanyakan orang dalam masyarakat pada masa kini

Dengan meng-klik sebuah Button dari tiap halaman yang diberikan maka pengguna akan langsung menuju halaman yang diinginkan serta memperoleh informasi dari tiap-tiap halaman

Thamarat al-Muhimmah ini. Beliau menyentuh perkara tersebut di dalam fasal ketiga, bab pertama manuskrip tersebut. Beliau memulakan perbincangan beliau tentang topik

Pengaruh positif Jenjang Karir terhadap Kinerja karyawan ditunjukan nilai estimate atau koefisien regresi sebesar 0.207, jika Jenjang Karir meningkat 0.207 satu satuan maka

Tujan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan siswa kelas delapan SMP N 2 Sukolilo Pati dalam menulis teks narasi