• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan - PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH DINDING PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 TAMANSARI PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan - PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MAJALAH DINDING PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 TAMANSARI PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2011/2012 - repository perpustakaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pembelajaran menulis dengan menggunakan media sudah banyak dilakukan. Meskipun demikian, penelitian ini tetap masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Penelitian yang menjadi kajian adalah penelitian Fendi Hermawan (2011).

Penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Berita dengan Menggunakan Media Autentik Pada Siswa Kelas VIII C SMP N 7 Purwokerto Tahun Ajaran 2010 – 2011 menunjukan adanya peningkatan hasil tes. Dari hasil penelitian diperoleh data hasil nilai rata-rata pretest 61,68 pada siklus I rata-rata 68,11 dan dan siklus II 85,71.

Dari kajian penelitian tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Jika pada penelitian sebelumnya menggunakan media karya wisata dan media autentik, pada kesempatan ini peneliti akan menggunakan media majalah dinding. Jadi, yang menjadi pembeda dalam penelitian ini adalah pada objek penelitian dan penggunaan media.

B. Menulis

1. Pengertian Menulis

(2)

merupakan sebuah kegiatan menyampaikan ide kepada orang lain dalam bentuk lambang atau simbol grafik.

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafik tersebut. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya melainkan harus banyak dilakukan melalui latihan dan praktik yang banyak secara teratur. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan 1994: 3).

Menulis adalah bagian dari intelektualitas yang digunakan orang terpelajar untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi orang lain. Maksud dan tujuan tersebut akan tercapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengungkapkannya dengan jelas.

Menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan bahasa. Dilihat dari pengertian secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedang yang kedua gagasan (Nurgiantoro 2001: 298).

(3)

2. Tujuan Menulis

Pada dasarnya tujuan menulis adalah untuk mengekspresikan segala sesuatu yang dipikirkan oleh seorang penulis. Seseorang yang ingin menulis sebaiknya memilih materi atau topik pembicaraan yang tepat dan harus menyesuaikan isi tulisan dengan kondisi pembaca.

Menurut Hugo Hartig (Tarigan, 1986: 24-25) bahwa tujuan menulis adalah (1) untuk penugasan bukan karena kemauan sendiri, (2) altruistik, yaitu untuk menyenangkan pembaca, (3) persuasif, yaitu untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, (4) informasional, yaitu untuk memberi informasi, (5) pernyataan diri, yaitu untuk memperkenalkan diri sebagai pengarang kepada pembaca, (6) kreativitas, yaitu untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian, dan (7) pemecahan masalah, yaitu untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.

3. Manfaat Menulis

(4)

C. Berita

1. Pengertian Berita

Berita berasal dari bahasa Sansekerta "Vrit"yang dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta"artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".

Berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet (Depdiknas, 2008:179). Menurut Dja’far (http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html) berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa (baru), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi–segi human interestseperti humor, emosi dan ketegangan.

Selain itu menurut Juyoto (1985:25) Berita adalah laporan tentang fakta atau ide terbaru dalam bentuk tertulis atau suatu kabar yang disiapkan bernilai positif berguna bagi masyarakat luas.

Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa berita memiliki beberapa unsur penting yang harus diperhatikan,yaitu laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.

2. Unsur-Unsur Berita

Dalam Berita Harus terdapat unsur-unsur 5W + 1H yaitu:

(5)

2) Where atau tempat kejadian atau dalam istilah kriminal disebut TKP (Tempat Kejadian Perkara) yaitu tempat peristiwa atau keadaan.

3) When atau waktu sebuah peristiwa atau keadaan terjadi. Bisa disebut dengan pagi, siang, sore atau malam. Atau kalau mau lebih rinci bisa disebutkan dengan hitungan jam, menit sampai detik.

4) Whoatau tokoh yang menjadi pemeran utama dalam berita. Tokoh dalam berita adalah orang yang paling tahu dan berperan penting dalam peristiwa.

5) Why atau pertanyaan untuk menguak mengapa sebuah peristiwa bisa terjadi. Pertanyaan ini bisa dikembangkan bahan berita selanjutnya. Sebab dari penyebab ini akan diketahui banyak hal di balik kejadian tersebut.

6) Howadalah pertanyaan untuk mengetahui keadaan bagaimana sebuah peristiwa terjadi, termasuk akibat yang ditimbulkan.

3. Jenis-jenis Berita

Menurut Dja’far (http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html) jenis-jenis berita terbagi menjadi 5, yaitu:

1) Staraihgt Newsadalah berita langsung apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar surat kabar berisi berita jenis ini. Jenis berita Straight Newsdipilih lagi menjadi dua macam :

a) Hard Newsadalah berita yang memiliki nilai lebih dari aktivitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca. Berisi peristiwa khusus yang terjadi secara tiba-tiba.

(6)

2) Depth Newsadalah berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

3) Investigation Newsadalah berita yang dikembangkan berdasarkan peneliti atau penyelidik dari berbagai sumber.

4) Interpretative Newsadalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya atau reporter.

5) Opinion Newsadalah berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.

D. Media

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau penghantar” (Djamarah, 2006:120).

Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Sadiman 2008: 6) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah perangkat yang dapat merangsang siswa agar efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar menjadi lebih maksimal.

2. Macam-Macam Media

(7)

dengan daya lingkup yang terbatas oleh ruang dan tempat dan media untuk pengajaran individual. Ketiga cara pembuatannya meliputi media sederhana dan media kompleks.

3. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai (Arsyad 2007:24-25) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi variabel

melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar disetiap jam pelajaran.

d. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian tugas, seperti juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

E. Majalah Dinding

1. Pengertian Majalah Dinding

Nursisto (1999: 1) menyebutkan bahwa majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading adalah salah satu media komunikasi tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena dalam penyajian biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.

(8)

karya dapat disusun secara variatif. Semua materi disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik.

Bentuk fisik mading biasanya berwujud lembaran triplek, karton, atau bahan lain dengan ukuran yang beraneka ragam. Ukuran yang tergolong relatif besar adalah 120 cm x 240 cm, sedang yang lebih kecil lagi disesuaikan dengan kondisinya.

2. Manfaat Majalah Dinding

Mading memiliki banyakmanfaat, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Media Komunikasi

Mading adalah media komunikasi termurah untuk menciptakan komunikasi antarpihak dalam lingkup tertentu. Mading yang dipasang di tempat umum, seperti balai desa, sekolah, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya membuktikan bahwa pemasangan dengan cara itu membuat komunikasi dapat dijalin dengan praktis. Dikatakan demikian karena bahan dan volume tulisan dapat diatur secara elastis, disesuaikan dengan tema dan keperluan yang aktual.

Bermacam informasi dapat disampaikan melalui mading dengan mudah ke seluruh wilayah sesuai dengan lingkup yang direncanakan. Dengan membaca mading, banyak hal baru yang menjadi perbendaharaan pengetahuan, baik yang bersifat praktis maupun yang perlu perenungan.

b. Wadah Kreativitas

(9)

hanya dengan pengetahuan saja, tetapi perlu ditunjang dengan usaha-usaha untuk menumbuhkan kemampuan siswa. Pada umumnya siswa memiliki kreativitas dalam berbagai kegiatan, misalnya olahraga, kesenian, keterampilan, permainan, dan juga aktivitas ekspresi tulis. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus menyediakan sarana untuk menyalurkan bakat dan kreativitas siswa agar lebih berkembang. Salah satu sarana untuk itu adalah diterbitkannya media massa, misalnya majalah sekolah atau majalah dinding (mading).

c. Menanamkan Kebiasaan Membaca

Kebiasaan membaca akan mendukung siswa dalam berimajinasi karena pengetahuan mereka pun bertambah. Untuk itu, kegemaran membaca harus ditanamkan. Dalam hal ini mading mempunyai peran yang cukup besar. Mading dapat diterbitkan oleh siapa saja dalam jangka waktu yang relatif bebas tergantung pembacanya. Apabila pembaca menghendaki, mading dapat ditampilkan setiap hari dengan materi tulisan yang bersifat aktual sesuai lingkungan di sekitar pembaca.

d. Pengisi Waktu

Di sekolah, siswa dapat mengisi waktu luangnya untuk membaca mading, dan kemudian berlatih menulis. Apabila hasil tulisan siswa ditampilkan dalam mading, tentu akan bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan jiwanya. Di samping itu juga bermanfaat bagi pihak lain (pembaca).

e. Melatih Kecerdasan Berpikir

(10)

untuk mencari bahan bacaan lain yang lebih lengkap. Kebiasaan membaca akan menambah pengetahuan seseorang dalam berbagai bidang. Secara tidak langsung hal itu akan menjadi pendorong bertambahnya kecerdasan. Mading menjembatani lahirnya pengetahuan, ketangkasan berpikir dan terbentuknya kecerdasan.

f. Melatih Berorganisasi

Mading merupakan hasil kerja tim atau kerja kelompok yang menuntun semua pihak di dalamnya untuk berorganisasi. Untuk itu perlu saling mematuhi kesepakatan, aturan yang telah ditetapkan, kedisiplinan diri, dan kesungguhan bekerja. Dengan menyiapkan mading, secara otomatis siapa saja akan memahami arti organisasi dan langsung terkait dengan aktivitas di dalamnya.

Dalam penerbitan mading, penyelenggara harus menyiapkan perencanaan-perencanaan yang matang dan harus ada kerja sama dalam pengelolaannya. Kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang terkait diharapkan dapat menghasilkan sajian mading yang berkualitas. Dengan demikian, secara langsung atau tidak, mading menempatkan kekompakan kerja sebagai modal dasar setiap tumbuhnya organisasi.

g. Sebagai media untuk meningkatkan keterampilan menulis

(11)

F. HubunganPembelajaran Keterampilan Menulis dengan Media Majalah Dinding

1. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran yang diidentikan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (Hamzah dan Nurdin, 2011: 142).

Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru dalam melaksanaan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Di samping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Akibatnya bagi guru melakukan pembelajaran tidak lebih hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Asal tugasnya sebagai guru dalam melakukan perintah yang terjadwal sesuai dengan waktu yang telah dilaksanakan tanpa peduli apa yang telah diajakan itu bisa dimengerti atau tidak (Hamzah dan Nurdin, 2011: 75).

(12)

2. Pembelajaran keterampilan Menulis

Pembelajaran menulis termasuk salah satu komponen yang sengaja disiapkan dan dilaksanakan dalam pendidikan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku sesudah kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Adanya perubahan tingkah laku dalam pembelajaran menulis adalah hasil pengaruh kemampuan berpikir, berbuat, dan merasakan mengenai apa yang disampaikan sebagai bahan pembelajaran menulis. Hubungannya dengan pembelajaran bahasa adalah terciptanya kemampuan siswa dalam merangkai sejumlah kata menjadi kalimat yang baik dan sesuai dengan tata bahasa, kemudian menyusunnya menjadi tulisan yang rapi menurut penalaran yang tepat. Dengan demikian, pembelajaran menulis dapat dikatakan sebagai kegiatan belajar menulis berdasarkan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman belajar dan latihan yang teratur.

3. Penggunaan Majalah dinding

Majalah dinding dapat digunakan sebagai media pengembangan keterampilan menulis siswa. Dalam pembelajaran menulis berita, guru dapat menggunakan contoh berita dari surat kabar atau majalah kemudian dipasang di majalah dinding sekolah. Dari contoh tersebut, siswa dapat mengetahui secara langsung unsur-unsur pokok dalam sebuah berita sehingga masing-masing siswa dapat menulis berita dengan mudah. Hasil kreativitas siswa dalam aktivitas ekspresi tulis dapat disalurkan melalui penerbitan majalah dinding.

G. Kerangka Berpikir

(13)

menggunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan situasi tutur. Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk program studi bahasa terdiri atas empat aspek, yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis.

Menulis berita merupakan suatu keterampilan berbahasa yang diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama, dalam hal ini siswa dapat menuangkan gagasan, ide, pikiran dan perasaan mereka. Keterampilan menulis berita memerlukan proses dalam pelaksanaannya, artinya tidak dapat diperoleh begitu saja. Menulis dapat dipelajari dan perlu dilatih berkali-kali kepada siswa. Proses pembelajaran menulis tidak akan berjalan maksimal jika proses yang dilakukan masih bersifat teoritis saja, maka peneliti akan menggunakan majalah dinding sebagai media dalam metode pembelajaran menulis berita. Mediainiberfungsi sebagai faktor pendukung atau alat untuk memotivasi agar tumbuh minat belajar pada siswa. Alasan peneliti menggunakan media mading, antara lain:

1. Memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dalam menulis berita. 2. Membantu mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis berita.

3. Siswa mendapatkan stimulus dalam menuangkan pikiran mereka kedalam bentuk tulisan. Sehingga siswa merasa terbantu dalam meningkatkan kemampuan menulis berita.

(14)

H. Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Wulan Margiana, M.Kes selaku penguji I yang telah memberikan banyak ilmu, dan masukan yang sangat berarti bagi sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Kehadiran Ikal, Lintang, dan Mahar dalam novel Laskar Pelangi paling banyak diceritakan, sebagai pelaku ceritanya langsung maupun sebagai pencerita beberapa tokoh yang

One that will make them really feel satisfied is finishing reading this e-book The Watchman (Immoral Virtue) (Volume 3) By Arla Dahl and also getting the message of guides, after

LIIKENNE 3 Luodon Rantatien kutsuohjatun liikenteen laajennus kesäkaudella Kokkolan suuntaan tarvearvio INFRA 1 Valtatie 8 suuntaisen laatukäytävän pysäkkien

Komputer merupakan salah satu alat dari sekian banyak peralatan yang diciptakan manusia guna meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas serta tingkat kehidupan manusia yang lebih

(3) konflik sosial novel Belantik karya Ahmad Tohari ditinjau dengan sosiologi sastra ditemukan beberapa konflik sosial yaitu konflik pribadi, konflik rasial,

ramah lingkungan dengan tetap menjaga kualitas produknya sehingga tahu tetap dapat. menjadi alternatif bahan pangan yang bernilai gizi tinggi namun

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Profil Model Mental Siswa SMA pada Submateri Sel Volta dengan Menggunakan TDM-POE ” ini beserta seluruh isinya