• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TERAPI JUS SIRSAK UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DI DESA SIDAYU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN TERAPI JUS SIRSAK UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DI DESA SIDAYU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

i DISUSUN

RITA NOVITASARI NIM.A01401957

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK

(2)

ii

PENERAPAN TERAPI JUS SIRSAK UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DI DESA SIDAYU WILAYAH KERJA

PUSKESMAS GOMBONG II

KaryaTulisIlmiahdisusunsebagaisalahsatupersyaratanuntukMenyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

RITA NOVITASARI NIM.A01401957

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK

(3)
(4)
(5)
(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR ORISINALITAS... iii

LEMBAR PERSETUJUAN... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 5

C. TujuanStudiKasus ... 5

1. TujuanKhusus ... 5

2. TujuanUmum ... 5

D. ManfaatStudiKasus ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanPustaka 1. Terapi Jus SirsakUntukMenurunkan Kadar AsamUrat... 7

a. Pengkajian ... 7

b. Diagnosa ... 10

c. Perencanaan... 12

(7)

vii

b. Etiologi ... 16

c. ManifestasiKlinis ... 16

d. Patofisiologi ... 17

e. Faktor Yang MempengaruhiAsamUrat ... 18

f. FaktorResikoAsamUrat ... 20

g. PenatalaksanaanTerapi Non Farmakologi... 21

h. KandunganBuahSirsak ... 22

BAB III METODE STUDY KASUS A. JenisStudiKasus... 27

B. SubjekStudiKasus ... 27

C. FokusStudiKasus ... 28

D. DefinisiOperasional... 28

E. InstrumenStudiKasus ... 29

F. MetodePengumpulan Data ... 29

G. LokasidanWaktuStudiKasus ... 30

H. Analisa Data danPenyajian Data ... 30

I. EtikaStudiKasus ... 31

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. HasilStudiKasus ... 33

1. GambaranUmumStudiKasus ... 33

2. Pemaparan Data danHasilStudiKasus ... 33

B. PEMBAHASAN 1. GambaranAsuhanKeperawatanKeluargaPenerapanTerapi Jus Sirsak ... 36

(8)

viii

b. DiagnosaKeperawatanKeluarga ... 39

c. IntervensiKeperawatanKeluarga ... 40

d. ImplementasiKeperawatanKeluarga ... 41

e. EvaluasiKeperawatanKeluarga ... 42

2. PenerapanTerapi Jus SirsakUntukMenurunkan Kadar AsamUrat ... 43

C. KeterbatasanStudiKasus a. AspekTeoritis ... 46

b. AspekMetodologi ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTKA ... ix

(9)

ix

menyelesaikan tugas penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Penerapan Terapi Jus Sirsakuntukmenurunkan Kadar AsamUrat“ dalam upaya

memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan diploma III

keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Alhamdulillah dengan waktu yang diberikan, penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan dengan judul “ Penerapan Terapi

Jus SirsakUntukMenurunkan Kadar AsamUrat“. Penulis ingin menyampaikan

terimakasih yang tulus dan penghargaan kepada semua pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih

dan penghargaan yang tulus, penulis sampaikan kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat sehat kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan lancar

2. Bapak Suparyonodan Ibu Sugiatiselaku kedua orang tua yang selalu mendukung,

menyemangati dan mengajariku tentang sebuah arti tanggung jawab dan

perjuangan dalam meraih cita-cita

3. Ibu Herniyatun M.Kep Sp.Mat , selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong.

4. Ibu Nurlaela S.Kep.Ns M.Kep selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan

Muhammadiyah Gombong.

5. Bapak Marsito M. Kep, Sp.Kom selaku pembimbing Akademik Program Studi

DIII Keperawatan Muhammadiyah Gombong yang memberikan saran, arahan dan

motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

(10)

x

7. Segenap Dosen dan staf karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong yang telah berkenan memberikan bimbingan dan

arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.

8. Seluruh Petugas Puskesmas Gombong 2

9. TunangankuPratuRohmatRosidikyang selalu ada dihati yang selalu memberikan

semangat dan motivasi untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Teman-teman seperjuangan (Alfi, Ririn, Ambar dan Riski ) dan sahabatku yang

telah memberikan saran dan bantuannya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini

terselesaikan dengan baik.

11.Teman-teman mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong yang saya sayangi,

yang telah berjuang bersama-sama, memberikan dukungan, semangat dan

membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata

kesempurnan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap

semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermnfaat bagi penulis dan pembaca umumny.

Gombong, 13 Juni 2017

(11)

xi Rita Novitasari , Marsito, M.Kep, Sp.Kom

ABSTRAK

PENERAPAN TERAPI JUS SIRSAK UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS DIWILAYAH KERJA

GOMBONG II

Latarbelakang :Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 335 juta orang didunia mengidap penyakit gout arthritis. Jumlah ini sesuai dengan pertambahan manusia usia lanjut dan beragam factor kesehatanl ainnya yang dimasa depan. Di perkirakan sekitar 75% penderita gout arthritis mengalami kecacatan akibat kerusakan pada tulang dangan gangguan pada persendian (Junaidi, 2013). TujuanPenulisan :Mengetahui pengaruh Terapi Jus Sirsak untuk menurunkan kadar asam urat dalam darahdi wilayah kerjaGombong II.

Metode :Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus Analisis dan penyajian data menggunakan tehnik naratif. Data ini didapatkan melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.

Hasilstudikasus:Penerapan terapi jus sirsak untuk menurunkan kadarasamurat yang telah dilakukan 4 kali pemberian terbukti menurunkan kadar asam urat dari sebelum dilakukan 8,5 mg.dl dan menurun menjadi 6,0 mg/dl.

Kesimpulan :Penerapan terapi jus sirsak mampu memberikan pengaruh untuk menurunkan kadar asam urat jika rutin mengkonsumsi jus sirsak 500 ml sehari.

(12)

xii DIII Program of Nursing Departement

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Scientifik Paper, July 2017

Rita Novitasari1, Marsito, M.Kep, Sp. Kom2

ABSTRACT

THE APPLICATION OF SOURSOP JUICE THERAPY TO REDUCE URIC ACID LEVEL OF GOUT ARTHRITIS CLIENT

IN THE WORKING AREA II OF GOMBONG

Background: World Health Organization (WHO) estimates that about 335 milions people in the world suffer from uric acid (gout arthritis). This is in accordance with the increasing of old age man and the various other health factors that will continue increasing in the future. It is estimated about 75% of people suffering from gout arthritis will have disability due to the bone damage and joints disruption (Junaidi, 2013)

Objective: Finding out the effect of soursop juice on the blood of gout arthritis client in the working area of community health centre II of Gombong.

Method: This research is an analytical descriptive with a case study approach. The data were collected from interview, observation, and physical examination.

Result: After the application of soursop juice therapy for 5 days, there was a decrease in uric acid level – from 8.5 mg/dl to 6.0 mg/dl

Conclusion: The application of soursop juice therapy can give an effect to decrease uric acid level – from 8,5 mg/dl to 6.0 mg/dl.

Keywords: Gout Arthritis, Soursop juice, Urid acid

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Didunia pravalensi penyakit asam urat mengalami kenaikan jumlah

penderita hingga dua kali lipat antara tahun 1990 – 2010. Pada Lansia di

Amerika Serikat penyakit asam urat mengalami peningkatan dan

mempengaruhi 8,3 juta (4%) orang Amerika. Hasil Riskesdas 2012

menungkapkan bahwa pravalensi penyakit asam urat pada lansia di

Indonesia adalah 11,9% (Kemenkes RI 2013). Sedangkan di Indonesia

berdasarkan pusat data statistik Indonesia, Asam urat merupakan salah

satu penyakit terbanyak yang diderita lansia, yaitu pada tahun 2008

sebanyak 7.528.027 lansia menderita Asam Urat. Hal ini merupakan suatu

problem yang harus bisa ditangani oleh pemerintah, karena dengan kondisi

lansia yang semakin banyak menderita hal tersebut akan mampu

menjadikan lansia menjadi pasif, maka diperlukan dorongan agar lansia

tersebut tetap aktif dalam segala hal.(Depkes RI, 2009).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa sekitar

335 juta orang didunia mengidap penyakit goutgout arthritis. Jumlah ini

sesuai dengan pertambahan manusia usia lanjut dan beragam faktor

kesehatan lainnya yang akan terus mengalami peningkatan dimasa depan.

Diperkirakan sekitar 75% penderita gout arthritis mengalami kecacatan

akibat kerusakan pada tulang dan gangguan pada persendian (Junaidi,

2013).

Di Indonesia sendiri penyakit asam urat pertama kali diteliti oleh

seorang dokter Belanda yang bernama dr. Van den Horst pada tahun 1935.

Ia menemukan bahwa terdapat 15 kasus asam uarat berat pada masyarakat

kurang mampu di pulau jawa. Hasil penelitian oleh Darmawan (2008) di

(14)

2

diteliti, 0,8% menderita asam urat tinggi 1,7% pada pria dan 0,05% pada

wanita, bahkan di antara mereka sudah sampai pada tahap gout

(Damayanti. 2012).

Faktor yang menyebabkan penyakit asam urat yaitu pola makan,

faktor kegemukan, dan lain – lain. Selain itu factor penyebab lainnya yaitu

usia,hormone dan penurunan fungsi ginjal di dalam tubuh. Pada

menopause terjadi penurunan hormone dan penurunan fungsi ginjal

tersebut sangat berpengaruh terhadap kadar asam urat didalam tubuh.

Ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat secara menerus di dalam

tubuh (Dalimartha, 2011).Selain itu adanya perilaku hidup tidak sehat

seperti mengkonsumsi makanan mengandung purin tinggi, konsumsi

alcohol, obesitas, kurang istirahat serta beraktivitas yang terlalu berat

(Aminah, 2012).

Selain pengobatan farmakologi, ada juga pengobatan non

farmakologi atau pengobatan tradisional untuk menurunkan kadar asam

urat sehingga untuk konsumsi jangka panjang tidak menimbulkan efek

samping yang berbahaya. Dengan demikian diperlukan alternative selain

obat yang memiliki efektifitas dan keamanan yang lebih tinggi. Asam urat

tinggi dapat dicegah dengan gaya hidup sehat seperti : menghindari

makanan dengan kandungan purin tinggi (diet purin), berolahraga secara

teratur, minum air putih yang cukup, kurangi makanan berlemak (Sutanto,

2013).

Arifin (2008), mengemukakan bahwa terapi farmakologi harus

diminimalkan penggunaanya, karena obat – obatan tersebut dapat

menyebabkan ketergantungan dan juga memiliki kontraindikasi, oleh

sebab itu terapi secara non farmakologiis lebih utama untuk mencegah

atau mungkin bisa mengurangi angka kejadian gout.Sedangkan buah

sirsak juga dapat dimanfaatkan sebagai solusi selain obat untuk

menurunkan asam urat berlebih pada tubuh di karenakan kandungan

vitamin, protein, mineral dan karbohidrat .Kandungan Vitamin C dalam

(15)

menghambat produksi enzim xantin oksidase. Oleh karena itu, jus sirsak

dapat menghambat proses pembentukan asam urat dalam tubuh. Vitamin C

dapat membantu meningkatkan ekresi (pembuangan) asam urat melalui

urin. Dengan kemampuan ini, kadar asam urat dalam tubuh dapat

berkurang (Aminah, 2012).

Penelitian yang dilakukan Lalage 2013, Buah sirsak dapat

dimanfaatkan sebagai solusi selain obat untuk menurunkan asam urat

berlebih pada tubuh dikarenakan kandungan vitamin, protein, mineral dan

karbohidrat. Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah

Vaitamin C, yaitu sekitar 20mg/100gr daging buah (Lalage,2013).

Kandungan Vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan dan

memiliki kemampuan untuk menghambat produksi enzim xantin oksidase.

Oleh karena itu, jus sirsak dapat menghambat proses pembentukan asam

urat dalam tubuh (Lalage, 2013) dan Vitamin C juga dapat membantu

meningkatkan ekskresi (pembuangan) asam urat melalui urin. Dengan

kemampuan ini, kadar asam urat dalam tubuh dapat berkurang.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

meneliti pengaruh jus sirsak terhadap asam urat.

Menurut penelitian Noomindhawati (2013), Jus sirsak kaya akan

kandungan vitamin C sehingga sangat baik untuk meningkatkan daya

tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai

antioksidan dan memiliki kemampuan untuk menghambat produksi enzim

xantin oksidanse. Oleh karena itu, jus sirsak dapat menghambat proses

pembentukan asam urat dalam tubuh. Kandungan senyawa alkaloid

isquinolin dalam jus sirsak berperan sebagai analgesic.Jadi, jus sirsak juga

bisa meredamkan rasa nyeri akibat asam urat.Selain itu jus sirsak pun

berfungsi sebagai antiinflamasi dan anlgetik inilah yang berkhasiat

mengobati asam urat.Dengan demikian, jus sirsak sangat baik dikonsumsi

(16)

4

Pada lansia dengan asam urat menimbulkan masalah fisik sehari –

hari: seperti gangguan aktivitas, gangguan pola tidur, gangguan rasa

nyaman nyeri, dan sebagainya sehingga pemeliharaan kesehatan lansia

dengan asam urat harus ditingkatkan agar tidak mengancam jiwa

penderitanya dan menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh

penyakit asam urat (Bandiyah,2009)

Komplikasi dari tingginya kadar asam urat antara lain, batu ginjal,

penyakit radang sendi, dan kerusakan ginjal (Gagal ginjal) (Sandjaya,

2014). Gangguan lain penyakit asam urat yaitu gangguan ginjal, penyakit

jantung koroner, penyakit yang sering menyertai penyakit asam urat antara

lain, Diabetes, Hipertensi, stroke, kadar lemak dalam darah dan sindroma

metabolic (Noormindhawati,2014).

Komplikasi lain dari asam urat ini adalah komplikasi yang terjadi

pada ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal dan batu ginjal,

sedangkan pada jantung bisa mengalami hal yang menyebabkan penyakit

jantung koroner (Aminah, 2013).Kurangnya kesadaran masyarakat

mengenai penyakit Asam urat membuat mereka kurang menyadari dampak

yang akan terjadi akibat tingginya kadar asam urat didalam tubuh , hal itu

terlihat dari pola makan sehari – hari mereka yang tidak terkontrol seperti

mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangan untuk penderita asam

urat.

Dari fenomena diatas dapat disimpulkan, kita bisa memanfaatkan

buah sirsak sebagai obat nonfarmakologi yang dapat menurunkan kadar

asam urat yang tidak menimbulkan efek samping untuk jangka panjang.

Apalagi buah sirsak tergolong buah yang sering dijumpai di

perkampungan dan mudah didapat.Penyakit asam urat menjadi masalah

yang cukup besar sehingga penderita sering mengalami gangguan aktivitas

yang disebabkan adanya penyakit tersebut.Pengobatan farmakologi

berbahan kimia yang sering dikonsumsi para pasien menimbulkan

berbagai efek samping. Beberapa gangguan yang dapat menimbulkan efek

(17)

salauran cerna, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan study

kasus apakah ada pengaruh terhadap terapi jus sirsak untuk menurunkan

asam urat?

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis susun sebelumnya, maka

dapat ditarik perumusan masalahnya yaitu apakah ada pengaruh terapi Jus

Sirsak untuk menurunkan kadar Asam Urat dalam darah ?

C. Tujuan Study Kasus

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh Terapi Jus Sirsak untuk menurunkan

kadar asam urat dalam darah

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengetahui Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga

dengan Asam Urat di Wilayah Puskesmas Gombong II di Desa

Sidayu

b. Untuk Mengetahui tentang Diagnosa Keperawatan Keluarga di

Wilayah Kerja Gombong II di Desa Sidayu

c. Untuk Mengetahui tentang Intervensi Keperawatan Keluarga di

Wilayah Puskesmas Gombong II di Desa Sidayu

d. Untuk Mengetahui tentang Implementasi Keperawatan Keluarga di

Wilayah Kerja Gombong II di Desa Sidayu

e. Untuk Mengetahui Evaluasi keperawatan keluarga yaitu

mengetahui Kadar Asam Urat sebelum dan sesudah diberikan

Terapi Jus Sirsak di Wilayah Puskesmas Gombong II di Desa

Sidayu

D. Manfaat Study Khusus

a. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat jauh lebih mengetahui khususnya bagi penderita

asam urat pengaruh jus sirsak untuk menurunkan kadar asam urat

(18)

6

b. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi keperawatan dalam

melakukakan penerapan pengobatan tradisional atau

nonfarmakologi

c. Penulis

Memperoleh pengalaman dan mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya study kasus tentang pengaruh jus sirsak

(19)

&id=360&Itemid=28.Accessed:Juli 20 th 2014

Aminah, Mia Siti. (2012). Tumpas penyakit asam urat lebih aman. Jakarta : Dunia Sehat

Arifin, L. (2008) Tehnik non farmakologi. Diakses 22 Februari 2014

Bandiyah, Siti. 2009 Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta : Muha Medika

Dalimarta, s. (2011). Resep tumbuhan obat untuk asam urat. Jakarta : Penerbit Penebar Swadaya

Damayanti, Deni. (2012). Panduan lengkap mencegah dan mengobati asam urat. Yogyakarta : Araska

Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat. Yogyakarta : Pinang Merah

Depkes RI, 2009. Data Statistik Penderita Asam Urat (http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_staticfile=depan.php&itemid= 17)

Doherty, Michael; 2009, New insights into the epidemiology of gout,Available from : rheumatology.oxfordjournals.org[Accessed May 17, 2014]

Fauzia, Yuniko. (2013). “Hubungan Indeks masa tubuh dan usia dengan Kadar asam urat pada remaja pra-Obese dan Obese Di purwokerto”Di unduh

pada tanggal 10 Maret 2014

.http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/

Friedmand, Marilyn M., (2013), Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik, edisi 3, EGC, Jakarta

Helmi, Zairin Helmi. 2011. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal, Cetakan kedua. Jakarta :Salemba Medika

Herliana, (2013). Penyakit asam urat kandas berkat herbal, Jakarta : Fmedia

Indriawan,iin.2009.Penyakit.repository.unikom.ac.id/repo/sector/kampus/view/blo g/key/…/Penyakit.Diakses tanggal 13 maret 2011.

Junaidi, Iskandar. (2013). Rematik dan asam urat. Jakarta : Buana Ilmu

(20)

Krisnatuti, Rina Yenrina. (2010). Perencanaan Menu Untuk Penderita Gangguan Asam Urat, Jakarta : Penebar Swadaya.

Lalage, Zerlina (2013). Libas bermacam penyakit dengan sirsak, manggis dan binahong. Klaten : Cable Book

Lukman, ningsih nurma. 2009, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika

Muttaqin, Arif.2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal.Jakarta : EGC

Noormindhawati, Lely. ( 2013 ). Jus sakti tumpas penyakit asam urat. Jakarta : Pustaka Makmur

Prihatno, P.E, 2011. Khasiat sehat sirsak. Yogyakarta : Selingkar Rumah Idea Pustaka

Riasmini, Nimade, Junaiti sahar, Riyanto, Wiwin winarsih. 2017.Panduan Asuhan Keperawatan Individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan modivikasi NANDA, ICNP, NOC, NIC, Dipuskesmas dan masyarakat. Jakrata : Penerbit Universitas Indonesia

Sagiran.(2012). Mukjizat Gerakan Sholat. Edisi ke-2 Jakarta : Qultum Media

Sari, M. (2010).Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. November, Araska Publisher

Sutanto, Teguh. ( 2013 ). Deteksi, Pencegahan, dan pengobatan asam urat. Yogyakarta : Buku Pintar

Sandjaya, H. (2014). Buku sakti pencegahan dan penangkal asam urat.Yogyakarta : mantra books

Septian, BA & Widyaningsih, T.D. 2014. The Role of Black Jelly Grass Drinks (Mesona palustris BI) For High Blood Presure Reduction : A Reviuw, Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 2 (3) : 198-202

Setriad, 2008, Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, Yogyakarta : Graha Ilmu

Smeltzer, Suzane C. 2008, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8. Volume 3, Jakarta : EGC

Sunita Almatsier 2011. Prinsip dasar ilmu gizi.Edisi 1.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 1 Tanggal : 10 Juli 2017

I. Latar Belakang

Pengkajian data yang dilakukan adalah kepada keluarga dengan Single Family yaitu keluarga

yang terdiri dari satu orang tua dngan anak

Rencana Keperawatan

a. Diagnosa

Ketidakefektifaan pemeliharaan kesehatan

b. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan pengkajian untuk memperoleh data sehingga dapat menemukan masalah

c. Tujuan khusus

1) Mengetahui riwayat dan tahap perkembangan keluarga

2) Mengetahui karakteristik lingkungan keluarga

3) Mengetahui struktur keluarga

4) Mengetahui fungsi keluarga

5) Mengetahui stress dan koping keluarga

6) Mengetahui status kesehatan

7) Mengetahui harapan keluarga

(27)

1. Prainteraksi

( 5 menit )

- Menyampaikan salam

- Memperkenalkan diri

- Menyampaikan maksud dan tujuan

2. Interaksi

( 20 menit )

- Wawancara dengan keluarga tentang

data yang diperlukan.

- - Melakukan observasi lingkungan.

- Melakukan observasi tentang kesehatan

keluarga

- Melakukan pemeriksaan fisik

3. Terminasi

( 5 menit )

- Mengakhiri kontrak dan mengucapkan

terima kasih

- Kontrak waktu kembali untuk

melengkapi data yang kurang

- Salam penutup

b. Waktu dan tempat : jam 12.30 WIB, Rumah keluarga Ny. M

c. Setting Tempat :

Ket : A : penyaji

B : Ny.

C : Ny.N

d. Metode : wawancara dan observasi

(28)

4. Kriteria evaluasi

a. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning

Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik

b. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi data.

Keluarga kooperatif saat dilakukan pemeriksaan fisik.

Keluarga mengijinkan ketika lingkungan rumahnya diobservasi.

Wawancara berjalan dengan lancar

c. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Didapatkan kurang lebih dari 75% data tentang data umum, riwayat dan tahap

perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping

(29)

Pertemuan ke : 2 Tanggal : 11 Juli 2017

1. Latar Belakang

Keluarga menganggap masalah asam urat adalah penyakit yang menganggu

karena dapat menyebabkan nyeri dan bengkak pada persendian. Keluarga tahu makanan

yang dihindari untuk penyakit asam urat tetapi keluarga belum tahu obat non farmakologi

yang dapat mengurangi kadar asam urat.

2. Rencana Keperawatan

a) Diagnosa

- Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

b) Tujuan umum (kegiatan hari ini)

- Mengetahui masalah dan membantu mengatasi masalah tersebut

- Melakukan implementasi

c) Tujuan khusus

- Mengetahui masalah

- Scoring masalah tersebut

- Menjelaskan intervensi

3. Implementasi yang akan di lakukan

- Keluarga mampu merawat anggota yang sakit dan memberikan dukungan

terhadap diit

(30)

4. Rancangan Kegiatan

Scoring masalah sehingga di temukan

prioritas masalah

Menjelaskan intervensi

Melakukan implementasi yang akan

dilakukan yaitu memberikan terapi us

sirsak (500 ml)

(31)

Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan instrument alat tulis, lembar scoring dan lembar intervensi

b. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif terhadap pertanyaan yang diajukan untuk melengkapi data.

Wawancara berjalan dengan lancar

c. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Di dapatkan >75% terkait dengan masalah dan memilih impelemntasi yang akan di

(32)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 3 Tanggal :12 Juli 2017

II. Latar Belakang

Dari hasil diskusi dengan keluarga prioritas masalahnya adalah Ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan dengan skor paling tinggi, impelemnatasi yang dipilih adalah

melaukan penerapan terapi non farmakologi

5. Rencana Keperawatan

a. Diagnosa : -

b. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan impelementasi

c. Tujuan khusus

Dx 1

i. Menjelaskan mengenal masalah : fisiologis dan perubahan gaya hidup

ii. Menjelaskan tentang memutuskan untuk membantu diri sendiri membangun

kekuatan, beradaptasi dengan perubahan fungsi, atau mencapai fungsi yang lebih

tinggi

iii. Menjelaskan tentang keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan

memberikan dukungan terhadap diet

6. Rancangan Kegiatan

a. Strategi Pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta

(33)

yang benar -

- Menjelaskan Manfaat

jus sirsak untuk

penderita asam urat

- Menjelaskan Cara

membuat Jus sirsak

untuk penderita asam

urat

- Melakukan Penerapan

Jus SIrsak (500 ml)

Meminta keluarga menjelaskan

atau menyebutkan kembali :

1. Manfaat Jus sirsak untuk

penderita asam urat

2. Langkah membuat jus

sirsak untuk penderita

asam urat

Memberikan pujian atas

keberhasilan ibu

Bertanya dan

(34)

menjelaskan pertanyaan

dan memperbaiki

kesalahan,serta

menyimpulkan.

4. 2

menit

Penutup

Mengucapkan

terimakasih dan

mengucapkan salam

Menjawab salam

b. Waktu dan tempat : jam 10.00 WIB, Rumah keluarga Ny. M

c. Setting Tempat :

Ket : A : penyaji

B : Ny. M

C : An. N

d. Metode : Penjelasan, Tanya jawab

e. Media dan alat : Alat cek asam urat,Blender,Daging sirsak,gula dan air

7. Kriteria evaluasi

a. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning

Kontrak waktu dengan keluarga

b. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif s

c. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

(35)

1. Latar Belakang

Setelah dilakukan penjelasan dan penerapan terapi jus sirsak, keluarga di harapkan dapat

meningkatkan perilaku kesehatan dan lebih mengetahui tentang manfaat jus sirsak.

8. Rencana Keperawatan

a) Diagnosa :

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

b) Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan evaluasi tentang penyuluhan

c) Tujuan khusus

1) Menanyakan perasaan setelah diberi penjelasan

2) Menanyakan apakah sudah ada perubahan dalam perilaku kesehatan

9. Rancangan Kegiatan

1. Menanyakan perasaan setelah diberi terapi

jus sirsak

2. Menanyakan apakah sudah ada perubahan

dalam perilaku dan

3. Memberikan terapi jus sirsak (500 ml)

3. Terminasi

( 3 menit )

- Mengakhiri kontrak dan mengucapkan

terima kasih

(36)

B. Waktu dan tempat : jam 10.00 WIB, Rumah keluarga Ny. M

C. Setting Tempat :

Ket : A : penyaji

B : Ny. M

C : An. N

D. Metode : wawancara

E. Media dan alat : alat tulis

III.Kriteria evaluasi

A. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning

Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan instrument pengkajian, alat tulis, alat pemeriksaan kadar asam urat dan jus

sirsak

B. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif sat dilakukan Tanya jawab

Penerapan berjalan dengan lancar

C.

Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Diharapkan keluarga sudah memahami apa yang sudah di sampaikan dengan prosentase

(37)

1. Nama kepala keluarga : Tn.T

2. Alamat dan Telepon : Desa Sidayu, Kecamatan Gombong

3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh Bangunan

4. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP

5. Komposisi Keluarga :

No. Nama Usia JK Hub.

Dg KK

Pekerjaan Pendidikan Imunisasi

1. Ny.M 57 Th P Mertua IRT SD Lengkap

2. Ny.N 28 Th P Istri IRT SMA Lengkap

3. An.K 8 Bln L Anak - - -

6. Genogram

X X X X

X

(38)

Keterangan :

Tipe Keluarga Ny.M adalah keluarga janda (Single family) yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung / angkat) yang terjadi karena adanya pereraian atau kematian.

8. Suku Bangsa

Keluarga Ny.M adalah suku jawa Indonesia, kebudayaan yang dianut keluarga Ny.M tidak bertentangan dengan masalah kesehatan.

9. Agama

- Agama yang dianut keluarga Ny.M adalah islam, kegiatan keagamaan keluarga Ny.M adalah shalat 5 waktu dan membaca Al’Quran

- Keluarga Ny.M jika ada keluarga yang sakit langsung dibawa kepelayanan

kesehatan dan tidak percaya akan pengobatan lewat dukun atau orang pintar.

10.Status Sosial Ekonomi Keluarga

- Tn.T adalah menantu dari Ny.M yang menjadi kepala keluarga semenjak

Ny.M bercerai. Tn.T adalah seorang buruh bangunan yang mendapat

penghasilan kurang lebih 1.500.000 setiap bulan untuk menghidupi mertua,

istri dan anaknya.

- Kebutuhan yang dikeluarkan adalah pangan dan sandang serta memenuhi

kebutuhan anaknya yang masih berumur 8 bulan.

11.Aktivitas dan rekreasi Keluarga

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dan dengan menonton TV bersama dirumah. Ny.M mengatakan jarang rekreasi keluar rumah seperti berpergian kesuatu tempat wisata karena keterbatasn biaya.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Ny.M saat ini adalah keluarga masa lansia. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

(39)

diturunkan oleh orang tua. Ny.M menderita penyakit asam urat. DikeluargaNy.M tidak ada yang menderita penyakit kronis. Ny.M mengatakan hanya meminum obat asam urat untuk mengatasi nyerinya yang diberikan dari pihak kesehatan tetapi Ny.M tidak mengetahui obat yang alami tanpa efek samping untuk menurunkan kadar asam urat.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ny.M mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan, maupun menular seperti hipertensi, DM, TBC, dan lain – lain. C. Pengakajian Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah klien terletak diperkampungan dan milik sendiri, luas rumah 5 x 5 m2 dan semi permanen, rumah terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang TV, dapur dan kamar mandi. Cahaya masuk rumah melalui ventilasi, pencahayaan rumah dan sirkulasi udara cukup. Lantai rumah menggunakan semen, perabotan tampak rapih. Jarak septitank dengan sumber air >5 meter, sumber air minum dari sumur. Dirumah klien memiliki sepeda motor untuk alat transportasi. Halaman rumah dimanfaatkan untuk menanm sayuran hijau dan cabai. Untuk pembuangan limbah diselokan dan pembuangan sampah dibakar dibelakang rumah.

2. Krakteristik Tentangga dan Komunitas RW

- Ny.M mengatakan mengikuti arisan rutin tiap bulan dan kegiatan RT setiap

mingu ketiga.

- Kebiasaan klien dengan tetangga sekitar rumah sangat dekat dan merupakan

saudaranya sendiri sehingga terbiasa saling membantu bila salah satu

mempunyai kegiatan dilingkungannya. Jarak ruah keluarga Ny.M dengan

tetangganya termasuk dekat.

- Aturan : Bahwa setiap warga harus ikut adil dalam kebersihan sepanjang jalan

dan sungai, warga diminta untuk mau ikut kerja bakti demi kebersihan

lingkungan serta agar tidak terjangkit penyakit.

- Kebersihan : Setiap 2 minggu sekali warga membersihkan lingkungan

terutama disekitar pinggir jalan dan irigasi untuk menegahnya meluapnya air

(40)

- Budaya : Budaya yang digunakan adalah gotong royong dan panguyuban.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Ny.M mengatakan sejak awal menikah Ny.M tinggal di sidayu dan tidak pernah pindah rumah sampai sekarang Ny.M sudah tingga kurang lebih 29 tahun.

4. Ny. M mengatakan dengan tentangga saling berkomunikasi dengan baik.

Keluarga Ny.M dengan saudara ketika hari besar seperti lebaran. Ny. M juga

mengikuti arisan bulanan dimasyarakat.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga Ny.M sehat semua kecuali Ny.M yang menderita asam urat. Ny.M memiliki jamkesmas dan memanfaatkan dengan baik fasilitas tersebut. Semua anggota keluarga Ny.M selalu member dukungan satu sama lain begitu juga Ny.M dan tetangga saling member dukungan.

D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Diantara anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya selalu dilakukan dengan cara musyawarah keluarag sebelum diputuskan suatu permasalahn dan komunikasi dilakukan secara terbuka. 2. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Ny.M saling member dukungan, bila ada masalah didalam keluarganya selalu mencari jalan keluar bersama sama dengan cara musyawarah.

3. Struktur Peran

- Ny.M

o Peran Informal : Ny.M sebagai orang yang dihormati

o Peran Formal : Menjadi mertua, ibu, dan nenek

- Tn.T

o Peran Informal : Tn. T sebagai orang yang dihormati dan

pengambil keputusan serta pencari nafkah

o Peran Formal : Menjadi Menantu, Suami dan ayah

- Ny.N

o Peran Informal : Ny.N Sebagi Pengasuh

o Peran Formal : Sebagai Anak, Istri dan ibu

- An.K

(41)

member tahu atau meninggalkan pesan. E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Anggota keluarga Ny.M saling menyayangi satu sama lain, saling menghargai satu sama lain. Keluarga Ny.M ikut bersedih jika ada anggota keluarganya yang mengalami kesulitan. Keluarga Ny.M cukup rukun dan perhatian dalam membian rumah tangga.

2. Fungsi Sosialisasi

Ny.M mengatakan sudah terbiasa untuk bersosialisasi dan mengikuti perkumpulan yang ada di masyarakat.Ny.M mengajarkan kepada anak dan menantunya untuk mengikuti norma yang ada didesanya seperti gotong royong. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Mengenal Masalah Kesehatan

Ny.M mengatakan bahwa dia tahu akan makan makanan yang bergizi. Ny.M mengatakan sudah tahu makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat tetapi Ny.M belum tahu obat yang alami untuk menurunkan kadar asam uratnya. Ny.M hanya mengandalkan obat – obatan yang diberikan petugas kesehatan. Jika salah satu anggota keluarga Ny.M sakit langsung dibawa ke puskesmas dan tidak mengandalkan obat dari warung.

b. Memutuskan Tindakan

Apabila ada anggota keluarga yang sakit Ny.M langsung membawa

kepuskesmas atau dokter umum. Untuk saat ini Ny.M sebagai penderita asam urat. Ny.M mengatakan mengkonsumsi obat yang diberikan pihak kesehatan untuk menurunkan kadar asan urat dan nyrinya. Saat dikaji klien sudah tidak ingin meminum obat jika ada obat yang alami tanpa menimbulkan efek samping jangka panjang.

c. Merawat Anggota Keluarga

Keluarga Ny.M saat ini tidak ada anggota keluarga yang sakit keulai Ny.M sendiri yang mengalami sakit asam urat yang kurang lebih diderita 1 tahun terakhir. Ny.M selalu mengkonsumsi obat – obatan yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk mengurangi bengkak dan nyerinya.

(42)

Keluarga Ny.M mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit keluarga menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan nyaman agar yang sakit merasa nyaman dirumah serta menciptakan lingkungan rumah yang tidak berisik agar anggota keluarga yang sakit dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.

e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Fasilitas atau pelayanan kesehatan yang ada yaitu puskesmas, rumah bidan serta dokter umum semuanya masih bisa dijangkau dengan kendaraan dan jaraknya relative dekat dengan rumah keluarga Ny.M jika ada keluarga Ny.M yang sakit langsung membawanya kepuskesmas atau petugas kesehatan terdekat.

4. Fungsi Reproduksi

Keluarga Ny.M mengatakan tidak sedang merencanakan untuk mempunyai keturunan lagi karena Ny.M sudah menopause dan Ny.N belum merencanakan kehamilan lagi karena anak pertamanya masih berumur 8 bulan dan saat ini Ny.N masih KB suntik.

5. Fungsi Ekonomi

Kepala Keluarga Ny.M adalah Tn.T yaitu menatu Ny.M yang sekarang menjadi tulang punggung keluarga semenjak Ny.M bercerai dengan suaminy. Penghasilan Tn.T setiap bulan kurang lebih 1.500.000 digunakan untuk kebutuhan sehari – hari.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan panjang

a. Stresor jangka pendek

Masalah yang dihadapi Ny.M adalah sedih jika mengingat Ny.M sudah bercerai dengan suaminya

b. Stresor jangka Panjang

Ny.M telah menderita asam urat sejak 2 tahun yang lalu. Ny.M mengatakan khawatir jika asam uratnya kambuh.

2. Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga Ny.M selalu berusaha untuk berespon aktif untuk menyelesaikan masalah

3. Strategi Koping yang digunakan

Keluarga Ny.M biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah apalagi menyangkut permasalahan keluarga

4. Strategi Adaptasi disfungsional

(43)

2. Petugas kesehatan yang ada

Keluarga Ny.M berharap agar petugas kesehatan yang ada mampu memberikan pelayanan yang baik dan sama rata tidak membeda bedakan berdasarkan status sosial ekonomi.

H. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Ny.M Ny.N

TTV TD : 130/80 mmHg

Kepala Mechocephal, tidak ada

kelainan

Mechocephal, tidak ada

kelainan

Mata Konjungtiva an anemis,

sclera an ikterik

Konjungtiva an anemis,

sclera an ikterik

Hidung Simetris,fungsi penciuman

baik

Simetris,fungsi penciuman

baik

Mulut Mukosa bibir kering Mukosa bibir lembab

Leher Tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid

Tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid

(44)

Abdomen Datar, bising usus

6x/menit, tidak ada nyeri

tekan, timpani

Datar, bising usus

6x/menit, tidak ada nyeri

tekan, timpani

Ekstermitas Atas Tangan kiri bengkak Tidak ada masalah

(45)

1. DS :

- Ny.M mengatakan sering mengabaikan

makanan yang seharusnya dihindari

-Ny.M mengatakan selalu mengkonsumsi

obat – obatan farmakologis yang diberikan

petugas kesehatan

-Ny.M mengatakan sudah menderita asam

urat kurang lebih 2 tahun yang lalu

-Ny.M mengatakan tangan kirinya bengkak

dan nyeri sejak 3 hari yang lalu

DO :

- TD : 130/80 mmHg

N : 98 x/menit

S : 36,6 C

RR : 22 x/menit

-Kadar asam urat 8,5 mg/dl

-Tangan kiri tampak bengkak, kemerahan

(46)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Setelah dilakukan 4 kali terapi jus

sirsak diharapkan Ny.M dapat

mengerti :

-Manfaat dan tujuan dilakukannya

terapi us sirsak

Setelah dilakukan 4 kali terapi jus

sirsak diharapkan :

- Keluarga mampu mengenal

masalah fisiologis dan perubahan

gaya hidup seperti mengkonsumsi

jus sirsak yang dapat menurunkan

kadar asam urat bagi penderita

asam urat.

- Keluarga mampu merawat

anggota keluarga yang sakit dan

memberikan dukungan terhadap

terapi jus sirsak

- Keluarga mampu memutuskan

untuk memilih terapi jus sirsak

- Keluarga mampu memodifikasi

lingkungannya dalam hal

manageman lingkungan rumah

yang aman dan pencegahan jatuh

Proses pemeliharaan kesehatan (0080)

-Ajarkan tentang bagaimana

membuat jus sirsak untuk

menurunkan asam urat

-Berikan informasi tentang

manfaat dan tujuan dilakukannya

terapi jus sirsak

-Lakukan demostrasi cara

membuat jus sirsak yang benar

-Anjurkan untuk melakukan terapi

(47)

Keperawatan dan Waktu

mengenal manfaan dan

tujuan dilakukannya terapi

jus sirsak

2. Mendemostrasikan cara

membuat jus sirsak yang

benar untuk menurunkan

kadar asam urat

3. Memeriksa kadar asam

urat sebelum dilakukan

terapi jus sirsak

4. Melakukan pemeriksaa

fisik

1.Memberikan informasi

mengenai manfaat, tujuan

dilakukannya terapi jus

sirsak

2. Memeriksa kadar asam

urat dan pemeriksaan fisik

S : Ny.M mengatakan belum

mengetahui tentang cara terapi jus

sirsak dan mengetahui tentang

manfaatnya

O : Kadar asam urat sebelum

dilakukan terapi jus sirsak 8,5

mg/dl dan tangan kiri tampak

bengkak, kemerahan dan adanya

nyeri tekan

A : Masalah ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan belum

teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : Ny.M mengatakan sudah

mengerti manfaat dan tujuan dari

terapi jus sirsak

O : Kadar asam urat klien 7,5

mg/dl, tangan kiri klien tampak

masih bengkak, adanya nyeri tekan

pada daerah inflamasi

A : Masalah ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan belum

teratasi

(48)

Kamis, 13

Juli 2017

Jumat, 14

juli 2017

1.Memeriksa kadar asam

urat dan pemeriksaan fisik

2. Memberikan terapi jus

sirsak (500 ml)

1.Mengevaluasi terapi jus

sirsak apakah ada perubahan

2. Memeriksa kadar asam

urat dan pemeriksaan fisik

S : Ny.M mengatakan nyeri

dibagian tangan kiri yang bengkak

sudah berkurang

O : Kadar asam urat 7 mg/dl dan

bengkak sudah berkurang

A : Masalah ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan belum

teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : Ny.M mengatakan bengkak

dan nyeri pada tangan kirinya

berkurang

O : Kadar asam urat 6,0 mg/dl dan

tangan kiri Ny.M bengkak sudah

berkurang nyeri tekan berkurang

A : Masalah ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan teratasi

(49)

B.PENGERTIAN Terapi Jus sirsakadalahterapi non farmakologi yang dibuat

dari buah sirsak yang tidak menimbulkan efek samping

untuk jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat

menurukan kadar asam urat dalam darah

C.TUJUAN Menurunkan kadar asam urat dalam darah

D.WAKTU Diminum sehari sekali 500 ml selama 4 – 7 hari

E.PRINSIP 1. Selalu memperhatikan kadar asam urat sebelum dan

sesudah dilakukan terapi jus sirsak

2. Terapi jus sirsak dilakukan secara bertahap

3. Terapi jus sirsak dilakukan secara teratur

F.CARA MEMBUAT

JUS SIRSAK

Bahan :

1. 350 gram daging buahs irsak. Pilih yang telah

matangs empurna

2. 1 sdt gula

3. Es batu sebanyak ¾ gelas

4. Air matang 150 ml

Cara Membuat :

1. Kupas buah sirsak dari kulitnya dan pisahkan daging buah

dari bijinya

2. Kemudian masukan daging buah sirsak tersebut kedalam

wadah blender bersama air,es batu dan juga gula pasir.

Nyalakan mesin dan tunggu hingga semua bahan halus

sempurna

3. Tuang jus sirsak kedalam gelas saji

(50)

LEMBAR OBSERVASI TERAPI JUS SIRSAK UNTUK

MENURUNKAN KADAR ASAM URAT

No. Hari/Tanggal Nama

Pasien

Kadar Asam

Urat Sebelum

Terapi

(mg/dl)

Kadar Asam

Urat Setelah

Terapi

(mg/dl)

1. 10 Juli 2017 Ny.M 8,5 mg/dl

Referensi

Dokumen terkait

Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, di mana BTEL mencatatkan rugi usaha sebesar Rp329,5 miliar.. kinerja BTEL

dipertanggungjawabkan dan kemungkinan besar akan banyak merugikan orang lain sehingga berlawanan dengan etika profesi seorang akuntan.begitupun sebaliknua jika akuntan

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, yang telah memberikan Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis ini,

Berdasarkan latar belakang yang disebutkan di atas, serta belum adanya penelitian tentang hubungan antara lingkungan kerja sosial dengan retensi perawat di Rumah

Sebagai plasma, elektron hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar yang tinggi

Terkait dengan penelitian ini, beberapa penelitian mengenai pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya,

atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 75