PERANAN NOTARIS DALAM PERSEKONGKOLAN TENDER
BARANG/JASA PEMERINTAH TERKAIT UNDANG-UNDANG
NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
TESIS
Oleh
MOHAMMAD BIROWO KARNAN
097011023/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERANAN NOTARIS DALAM PERSEKONGKOLAN TENDER
BARANG/JASA PEMERINTAH TERKAIT UNDANG-UNDANG
NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
MOHAMMAD BIROWO KARNAN
097011023/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : PERANAN NOTARIS DALAM PERSEKONGKOLAN TENDER BARANG/JASA
PEMERINTAH TERKAIT UNDANG-UNDANG
NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN
PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN
USAHA TIDAK SEHAT
Nama Mahasiswa : MOHAMMAD BIROWO KARNAN
Nomor Pokok : 097011023
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLi)
Pembimbing Pembimbing
(Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH) (Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 19 Januari 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLi Anggota : 1. Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH
2. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn 3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 4. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MOHAMMAD BIROWO KARNAN
NIM : 097011023
Program Studi : Magister Kenotariatan
Judul Tesis : PERANAN NOTARIS DALAM PERSEKONGKOLAN
TENDER BARANG/JASA PEMERINTAH TERKAIT
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999
TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan plagiat, apabila dikemudian hari diketahui tesis saya tersebut plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat
Medan,
Yang Membuat Pernyataan
Nama : MOHAMMAD BIROWO KARNAN
i ABSTRAK
Ketentuan dan peraturan mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah relatif sangat dinamis dan berkembang responsif terhadap berbagai macam keadaan. Salah satu bentuk tindakan yang dapat mengakibatkan persaingan tidak sehat adalah persekongkolan dalam tender, yang merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilarang oleh UU No. 5 Tahun 1999. Persekongkolan tender (atau kolusi tender) terjadi ketika pelaku usaha, yang seharusnya bersaing secara tertutup, bersekongkol untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang atau jasa untuk para pembeli yang ingin memperoleh produk atau jasa melalui suatu proses pengadaan. Notaris sebagai pembuat akta para peserta yang mengikuti tender juga dapat dijadikan subjek dalam persekongkolan tender.
Ada beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu Bagaimana peranan Notaris apabila terbukti adanya persekongkolan dalam tender terkait Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dan bagaimana mekanisme untuk mengantisipasi apabila terjadi persekongkolan tender barang/jasa pemerintah terkait Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Sifat dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, dengan pendekatan yuridis normatif. Bahan utama dari penelitian ini adalah data sekunder yang dilakukan dengan menghimpun bahan-bahan berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier.
Seorang notaris tidak bisa dihukum apabila telah menjalankan tugasnya dengan benar. Persekongkolan tender seringkali mencakup mekanisme untuk mengalokasikan dan mendistribusikan laba diperoleh sebagai hasil harga kontrak yang lebih tinggi diantara para pelaku usaha yang bersekongkol. Berdasarkan Putusan KPPU Nomor 41/KPPU-L/2008, indikasi keterlibatan notaris dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain masuknya Akta Perubahan Anggaran Dasar. Notaris bukan berarti steril (bersih) dari hukum atau tidak dapat dihukum atau kebal terhadap hukum. Notaris bisa saja dihukum pidana, jika dapat dibuktikan Notaris bersama-sama dengan para pihak/penghadap untuk membuat akta dengan maksud dan tujuan untuk menguntungkan pihak atau penghadap tertentu saja
Mekanisme untuk mengantisipasi apabila terjadi persekongkolan tender barang/jasa pemerintah terkait UU Nomor 5 Tahun 1999, pelaku usaha maupun panitia/ penyelenggara dapat mencari informasi sebelum menyusun proses pengadaan, menyusun proses tender untuk memaksimalkan partisipasi penawar potensial yang bersaing, tentukan persyaratan dengan jelas dan hindari adanya perkiraan, merancang proses tender diantara peserta tender, hati-hati dalam memilih kriteria untuk mengevaluasi dan mengumumkan pemenang tender.
Kata Kunci : Peranan Notaris, persekongkolan tender barang/jasa pemerintah, UU Anti monopoli
ii ABSTRACT
Rules and regulations regarding the procurement of goods and services of the government are relatively very dynamic and responsively evolves to a variety of the circumstances. One form of the actions that could lead to unhealthy competition is a conspiracy in the tender which is one form of activity that is prohibited by Law No. 5/1999. Tender conspiracy (collusive tendering) occurs when a businessman, who is supposed to compete in a closed athmosphere, conspires to raise prices or lower quality of goods or services for buyers who want to acquire products or services through a procurement process. A notary who deeds of the people who participate in the tender can also be used as subjects in the tender conspiracy.
There were several issues to be addressed in this study. First, how the role of a notary if he was proven to commit a conspiracy in the tender relating to the Law No. 5 year 1999 on the Prohibition of Monopolistic Practices and Unhealthy Business Competition was. Secondly, how the mechanisms to anticipate the event of tender conspiracy of goods / services of the government relating to Law No. 5 year 1999 was. The nature of this research was descriptive analysis using a normative juridical approach. The main source of this research was secondary data obtained by collecting materials in the form of primary law, secondary law, and tertiary law.
A notary cannot be punished if he has done his job properly. Tender conspiracy often includes mechanisms to allocate and distribute the profits derived from the contract price which was higher among the conspiring businessmen. Based on the decision of KPPU No. 41/KPPU-L/2008, an indication of the involvement of a notary can be considered from several matters, among others, the inclusion of Amendment of Articles of Association. A notary cannot be concerned to the law. He may be convicted of a crime, if he can be proven together with the parties to make the deed with the intention to benefit a particular party.
The mechanisms to anticipate the event of tender conspiracy of goods / services of the government relating to Law No. 5 year 1999 are that the businessmen and the committees / organizers may seek information before making the procurement process, prepare the tender process to maximize the participation of potential competing bidders, determine the requirements clearly and avoid any estimation, design the tender process among bidders, and be careful in selecting criteria to evaluate and announce the winning bidders.
Keywords: Role of a Notary, Conspiracy Tender of Goods/Services Owned by the Government, Anti-Monopoly Law
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, yang telah memberikan Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis ini, dengan judul “PERANAN NOTARIS DALAM PERSEKONGKOLAN TENDER BARANG/JASA PEMERINTAH TERKAIT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT.”
Penulisan tesis ini adalah merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi pada Magister Kenotariatan Fakultas Hukum USU. Akan tetapi menurut Penulis, tesis ini adalah merupakan amanah yang diberikan dan harus dipertanggung jawabkan sedaya mampu dalam hakekat kemanusiaan yang penuh keterbatasan. Semoga bermanfaat bagi seluruh ummat. Amin.
Dalam kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
iv
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, sekaligus dosen pembimbing utama yang memberikan masukan dan kritikan dan dorongan kepada penulis. 4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program
studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan masukan dan kritikan kepada penulis.
6. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan kritikan kepada penulis.
7. Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, S.H., M.Kn. selaku Dosen Pembimbing III yang telah memberikan masukan dan kritikan kepada penulis.
8. Bapak-bapak dan ibu-ibu staf pengajar serta para karyawan di program studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
9. Terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda dan ibunda yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan dalam dukungan moril dan finansial kepada ananda, serta do’anya yang tak pernah putus pada ananda, sehingga ananda dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 10. Kepada istriku yang selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan
study secepat mungkin. terima kasih atas doa dan dukungannya.
11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya teman-teman selokal dengan penulis,
v
terima kasih atas kekompakannya selama ini, dan yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan tesis ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatiannya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini, penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalam
Medan, Januari 2012 Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : MOHAMMAD BIROWO KARNAN
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 25 Desember 1981 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Kawin
Agama : Islam
II. KELUARGA
Nama Ayah : H. M. Akyas Karnan, S.H., M.M.
Nama Ibu : Titik Kadarsono
Nama Istri : dr. Wahyu Astuti
III. PENDIDIKAN
1. SD Negeri Kemang Raya, Bekasi 2. SMP Negeri 195, Jakarta Timur 3. SMA Negeri 91, Jakarta Timur
4. S-1 Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... vii
BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 10 C. Tujuan Penelitian ... 11 D. Manfaat Penelitian ... 11 E. Keaslian Penelitian... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 13
1. Kerangka Teori ... 13 2. Konsepsi ... 29 G. Metode Penelitian... 32 1. Spesifikasi Penelitian ... 32 2. Metode Pendekatan... 33 3. Sumber Data ... 33
4. Teknik Pengumpulan Data ... 35
5. Alat Pengumpulan data ... 36
6. Analisis Data... 37
BAB II PERANAN NOTARIS APABILA TERBUKTI ADANYA PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER TERKAIT UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT………. 38
viii
B. Perlunya Akta Notaris Dalam Tender Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah... 43
C. Pengertian Tender... 51
D. Pengertian Persekongkolan Tender ... 56
E. Bentuk Umum Persekongkolan Tender... 62
F. Keterlibatan Notaris Dalam Persekongkolan Tender ... 66
BAB III MEKANISME UNTUK MENGANTISIPASI ADANYA PERSEKONGKOLAN TENDER BARANG/JASA PEMERINTAH TERKAIT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 ………... 80
A. Antisipasi Yang Dilakukan Untuk Mengurangi Risiko Adanya Persekongkolan Dalam Tender ... 80
B. Peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Sebagai Lembaga Pengawas Terhadap Penegakan Hukum UU No. 5 Tahun 1999 ... 91
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Saran ... 111 DAFTAR PUSTAKA