ANALISIS YURIDIS PEMBAGIAN HARTA BERSAMA MILIK ORANG TUA YANG DILAKUKAN ANAK DI KALA KEDUA
ORANG TUA MASIH HIDUP
(PUTUSAN MA TANGGAL 27 OKTOBER 2004, NO. 1187 K/PDT/2000)
TESIS
Oleh : JULYANA 087011056
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2010
ANALISIS YURIDIS PEMBAGIAN HARTA BERSAMA MILIK ORANG TUA YANG DILAKUKAN ANAK DI KALA KEDUA
ORANG TUA MASIH HIDUP
(PUTUSAN MA TANGGAL 27 OKTOBER 2004, NO. 1187 K/PDT/2000)
TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelas Magister Kenotariatan Dalam Program Studi
Kenotariatan Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Oleh : JULYANA 087011056
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2010
Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMBAGIAN HARTA BERSAMA MILIK ORANG TUA YANG DILAKUKAN ANAK DI KALA KEDUA ORANG TUA MASIH HIDUP
(PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 27 OKTOBER 2004, NO. 1187 K/PDT/2000)
Nama Mahasiswa : JULYANA Nomor Pokok : 087011056
Program Studi : MAGISTER KENOTARIATAN
Menyetujui Komisi Pembimbing
Notaris Syahril Sofyan SH, MKn.
Ketua
Notaris Syafnil Gani SH, MHum. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
Anggota Anggota
Ketua Program Studi, Dekan,
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH. MS. CN Prof. Dr. Runtung SH, MHum.
Tanggal lulus : 18 Agustus 2010
Telah diuji pada
Tanggal : 18 Agustus 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Notaris Syahril Sofyan, SH., MKn.
Anggota : Notaris Syafnil Gani, SH., M.Hum.
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN.
Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum.
Dr. Pendastaren Tarigan, SH., MS.
ABSTRAK
Setiap orang yang meninggal dunia, maka yang menjadi masalah adalah tentang harta peninggalan yang ditinggalkannya. Pada umumnya dalam pembagian harta peninggalan itu dapat diselesaikan secara musyawarah, namun apabila timbul sengketa antara ahli waris yang satu dengan ahli waris lainnya, maka pembagian harta peninggalan itu baru dapat diselesaikan melalui pengadilan. Dalam Undang-undang disebutkan bahwa hanya Warga Negara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik.
Harta bersama adalah harta yang diperoleh di dalam perkawinan yang sah. Di masyarakat terdapat orang tua-orang tua membeli tanah atau rumah atas nama anaknya, terutama atas nama anak laki-laki tertua, karena dianggap sebagai penerus keluarga. Dalam kasus ini seorang ayah (U Lee Moy) yang berstatus Warga Negara Asing membeli tanah dengan akta jual beli diatasnamakan anaknya yang sudah berstatus Warga Negara Indonesia. Anaknya tersebut yang namanya tercantum di dalam Sertifikat Hak Milik tersebut kemudian membuat perjanjian membagi tanah tersebut dengan salah satu adiknya tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Penelitan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif atas studi kasus. Dianalisis secara kualitatif dan deskriptif dengan mempelajari seluruh jawaban kemudian diolah dengan menggunakan metode deduksi untuk menjawab dan memberikan solusi serta pendapat atas permasalahan.
Dari hasil penelitian diperoleh jawaban bahwa pemilik yang sah adalah nama yang tercantum dalam sertifikat, perbuatan membagi tanah tersebut adalah sah, Sertifikat tanah tersebut diatasnamakan anaknya yang sudah WNI, Hal tersebut didasarkan bahwa Hadi Soetjipto merupakan anak laki-laki tertua, di mana pada adat Tionghoa anak laki-laki tertua mendapatkan posisi yang lebih diutamakan, Hadi Soetjipto telah mengakui bahwa tanah tersebut adalah milik orang tuanya, maka perbuatannya mengadakan perjanjian membagi tanah adalah perbuatan melawan hukum, maka akta perjanjian tersebut batal demi hukum. mengenai apakah anak luar kawin plaatsvervuling, terdapat jawaban yang berbeda-beda dari para responden.
Kepada pihak-pihak yang menurut hukum tidak diperbolehkan memiliki tanah Hak Milik di Indonesia supaya tidak membeli tanah Hak Milik dengan memakai nama orang lain, karena hal tersebut merupakan penyelundupan hukum, lebih baik memohon Hak Pakai saja, agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Kepada para Notaris dalam membuat akta lebih teliti, agar aktanya tidak membawa kerugian pada pihak lain. Diharapkan agar para pembuat undang-undang agar membuat peraturan perundang-undangan mengenai kedudukan anak luar kawin, karena menurut UU No.
1 Tahun 1974 yang mengatakan bahwa kedudukan anak luar kawin akan diatur dalam Peraturan Pemerintah, tapi hingga kini masih belum terwujud.
Kata kunci : Pembagian, harta bersama, waris.
ABSTRACT
The problem of a dead man is his property he leaves. Generally, the distribution of the legacy can be settled through a deliberation, but, if a dispute appears between his heirs, the distribution of this legacy can be settled through a court of law. In the law, it is stated that only the citizen of the Republic of Indonesia who can have the proprietary right. Common property is the property obtained in a legal marriage. In the society in general, many parents bought a piece of land or house on behalf of their child, especially on behalf of their eldest son, because he is considered as the one who carries on their family. In this context, a father (U Lee Moy) who is a foreign citizen bought a piece of land with the certificate on behalf of his son who is a citizen of the Republic of Indonesia. The son whose name is written in the Certificate of Ownership made an agreement to divide the land with his sister without his parents’ knowing.
This is a case study with normative legal method. All the data obtained were qualitatively and descriptively analyzed and then were processed through deductive method to answer and to provide solution and opinion to the existing problem.
The result of study showed that the legal owner of the land was the one whose name was written on the certificate, so the act to divide the land was legal. The land certificate was issued on behalf of their son who has been a citizen of the Republic of Indonesia based on that Hadi Soetjipto is their eldest son, where in Chinese culture, the eldest son is the most prioritized. Hadi Soetjipto has admitted that the land belongs to his parents, so his act to have made an agreement to divide the land is against the law; therefore, the agreement act is cancelled for the sake of law. The question concerning illegitimate child, plaatsvervuling, got different answers from the respondents. The parties who according to the existing law are not allowed to own the land with the proprietary right in Indonesia are asked not to buy the land with a different person’s name written on the certificate of ownership because it becomes a law smuggling, therefore it is better to apply for the right to use the land that there will not be a problem in the future. The notary is suggested to be more careful and accurate when making a notarial document that the document will inflict loss to the other parties. It is expected that the legislators make the regulation of legislation on the position of illegitimate child because, according to Law No.1/1974, the position of illegitimate child will be regulated in the Government Regulation which is, up to now, not materialized yet.
Key words: Distribution, Common Property, Heir
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ANALISIS YURIDIS PEMBAGIAN HARTA BERSAMA MILIK ORANG TUA YANG DILAKUKAN ANAK DI KALA KEDUA ORANG TUA MASIH HIDUP (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 27 OKTOBER 2004, NO. 1187 K/PDT/2000)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih yang mendalam dan tulus penulis ucapkan secara khusus kepada para dosen pembimbing yang terhormat :
1. Bapak Notaris Syahril Sofyan SH. MKn.
2. Bapak Notaris Syafnil Gani SH. M.Hum.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin SH., MS., CN.
Serta kepada para dosen penguji :
1. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum. dan 2. Bapak Dr. Pendastaren Tarigan, SH., MS.
atas bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin SH., MS., CN., selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH., CN., M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Para Dosen Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar dan memberikan banyak pengetahuan dan ilmu kepada penulis.
6. Para pegawai/karyawan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu dalam hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
7. Para Notaris yang telah bersedia meluangkan waktunya yang berharga untuk diwawancarai penulis dan telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini, yaitu:
a. Notaris Cipto Soenaryo, SH.
b. Notaris Ferry Susanto Limbong, SH., M.Hum.
c. Notaris Indra S. Tarigan, SH.
d. Notaris Yusrizal, SH.
e. Notaris Drs. Sudjono Sosilo, SH.
f. Notaris Deddy Iskandar Tjong, SH.
g. Notaris Rubianto Tarigan, SH.
h. Notaris Ny. Jasmi Rivai, SH.
i. Notaris Syamsurizul A. Bispo, SH.
j. Notaris Lili Suryati, SH.
8. Bapak Syuhada, SH., MHum., Anggota Tehnis Hukum Balai Harta Peninggalan Medan, yang telah bersedia diwawancarai dan memberikan masukan yang membantu dalam penulisan tesis ini
9. Rekan-rekan serta teman-teman tercinta di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, terutama teman- teman yang sekelas dengan penulis di group B yang selalu memberikan semangat, dorongan dan bantuan pikiran kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.
10. Secara khusus, peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada orang tua, yang tercinta Ayahanda Alm. Robin Thia dan Ibunda Sumiaty, yang telah membesarkan peneliti dengan penuh kasih sayang, ketulusan, kesabaran serta memberikan doa restu kepada penulis. Juga kepada kakek Tadjuddin, nenek Mariaty, serta adik-adik penulis, Frenky Fredy, Frans Charlie dan Frans Charleo yang telah memberikan dorongan dan doa restunya kepada penulis.
11. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada Atasan penulis di PT. UMADA, yaitu Bapak Daman Leo, selaku Direktur Utama dan Ibu Nani Suprianto selaku Financial Controller yang telah banyak memberikan bantuan
dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Penulis berharap dan mendoakan semoga Tuhan membalas kebaikan dan jasa Bapak dan Ibu semuanya. Terima Kasih.
Akhir kata, penulis mengharapkan agar penulisan tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Medan, Agustus 2010 Penulis,
JULYANA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama : Julyana
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Desember 1978
Status : Belum Menikah
Agama : Buddha
Alamat : Medan
II. Keluarga
Ayah : Alm. Robin Thia
Ibu : Sumiaty
Adik : Frenky Fredy
Frans Charlie Frans Charleo III. Pendidikan
SD W.R. Supratman II Medan : 1985-1991 SMP W.R. Supratman II Medan : 1991-1994 SMU W.R. Supratman II Medan : 1994-1997 Universitas Darma Agung Medan : 1997-2001
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK …...………..……… i
ABSTRACT ……….. ii
KATA PENGANTAR ……….……… iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………..……… vii
DAFTAR ISI …………...……….. viii
DAFTAR TABEL …..………...………. xi
BAB I. PENDAHULUAN ………..……...…… 1
A. Latar Belakang ………..……... 1
B. Perumusan Masalah ………. 15
C. Tujuan Penelitian ……….… 16
D. Manfaat Penelitian ……….. 16
E. Keaslian Penelitian ………. 17
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ……… 22
1. Kerangka Teori ………..…... 22
2. Konsepsi ………...………... 34
G. Metode Penelitian ……… 35
1. Jenis Penelitian ………...………...…… 35
2. Sumber Data ………..……… 36
3. Alat Pengumpulan Data …..……….. 37
4. Analisis Data ……… 38
H. Jadwal Penelitian ……… 38
BAB II. PENGALIHAN KEPEMILIKAN ATAS HARTA BERSAMA …... 39
A. Hak Milik ………... 39
B. Sejarah Etnis Tionghoa Diterima Sebagai Subjek Hukum di Indonesia ……… 59
C. Perbedaan Pewarisan Menurut Adat Tionghoa Dengan Pewarisan Menurut KUH Perdata ………... 72
BAB III. AKIBAT HUKUM PEMBAGIAN HARTA BERSAMA MILIK ORANG TUA YANG DILAKUKAN ANAK DI KALA KEDUA ORANG TUA MASIH HIDUP ……….. 78
A. Harta Benda Dalam Pewarisan ……… 78
B. Akta Perjanjian Membagi Harta …….………... 81
C. Surat Keterangan Hak Waris ………..……… 83
D. Akibat Hukum Pembagian Harta Bersama Milik Orang Tua Yang Dilakukan Anak di Kala Kedua Orang Tua Masih Hidup 91
BAB IV. KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM PEWARISAN DALAM KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 27 OKTOBER 2004, NO. 1187 K/PDT/2000 ……….. 109
A. Anak Luar Kawin …………...……… 109
B. Wasiat (Testamen) ………..………... 116
C. Kedudukan Anak Luar Kawin Terhadap Pewarisan ……..…... 119
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……… 128
A. Kesimpulan ……… 128
B. Saran ………... 129
DAFTAR PUSTAKA ………. 131 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Pendapat para Notaris mengenai siapakah pemilik sah atas
tanah tersebut ……… 57 Tabel 2 : Pendapat para Notaris mengenai apakah perbuatan Hadi Soetjipto yang
membuat perjanjian untuk membagi tanah tersebut sah atau tidak … 57 Tabel 3 : Pendapat para Notaris mengenai apakah anak luar kawin bisa
menggantikan tempat ibunya untuk mewaris dari keluarga ibunya … 125
