• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - WINDI ASTUTI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - WINDI ASTUTI BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi, dan sosial, yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan perseorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008). Gangguan jiwa adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus eksternal dan ketegangan-ketegangan. Sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental. Salah satu bentuk dari gangguan kesehatan jiwa adalah skizofrenia.

(2)

kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah (Stuart, 2007).

Skizofrenia terbentuk secara bertahap dan klien tidak menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam otaknya dalam kurun waktu yang lama. Kerusakan yang perlahan-lahan ini yang akhirnya menjadi Skizofrenia yang tersembunyi dan berbahaya. Gejala yang timbul secara perlahan-lahan ini bisa saja menjadi Skizofrenia akut. Periode Skizofrenia akut adalah gangguan yang singkat dan kuat, yang meliputi halusinasi, penyesatan pikiran (delusi), dan kegagalan berpikir (Yosep, 2011).

(3)

sebagai individu, maupun sebagai bagian dari kelompok dan masyarakat selalu berinteraksi dengan orang lain.

Dalam berinteraksi, manusia selalu menggunakan media sebagai penyampaian maksud dan tujuanya. Media tersebut seringkali dikenal dengan istilah komunikasi. Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata), verbal dan non-verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual) (Knapp, 2003 dalam Liliweri 2007).

(4)

Klien dengan masalah gangguan komunikasi verbal seringkali dirawat dirumah sakit sebagai akibat dari masalah pada gangguan proses pikir yang dialaminya. Salah satunya adalah klien dengan isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011).Indikator klien dengan gangguan komunikasi verbal menurut Carpenito(2006) yaitu klien mampu mengungkapkan penurunan frustasi dengan komunikasi, dan menggunakan metode alternatif sesuai indikasi.

Penyebab dari gangguan komunikasi verbal menurut NANDA (2012), salah satunya adalah perubahan konsep diri. Klien dengan perubahan konsep diri menyebabkan klien enggan bergaul atau bersosialisasi dengan orang disekitarnya, lebih senang berdiam diri, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain bahkan orang terdekatnya. Hal tersebut sama dengan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien isolasi sosial. Oleh karena itu pasien dengan isolasi sosial akan mengalami gangguan komunikasi verbal.

(5)

hampir satu per tiga dari penduduk di wilayah Asia Tenggara pernah mengalami gangguan neuropsikiatri.World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa dari 120 juta penduduk Indonesia terdapat 2.4 juta orang yang mengalami gangguan jiwa. Dimana terdapat 0,2-0,8% masyarakat umum yang mengalami skizofrenia (Maramis, 2009). Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 4,6%, sedangkan di provinsi Jawa Tengah sebesar 3,3%.Angka itu menunjukan jumlah penderita gangguan kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat penduduk Indonesia menderita kelainan jiwa dari rasa cemas, depresi, stress, penyalahgunaan obat, kenakalan remaja sampai skizofrenia (Yosep. 2011). Berdasarkan studi kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas didapatkan bahwa penderita gangguan jiwa pada 3 bulan terakhir pada tahun 2014 tercatat 912 orang mengalami gangguan jiwa. Dan yang mengalami isolasi sosial 16 klien (1,75%) pada bulan Maret-Mei 2014.

(6)

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu : 1. Tujuan Umum

Melaporkan hasil laporan pengelolaan keperawatan jiwapadaklien dengan isolasi sosial selama 3 hari di ruang Bima RSUD Banyumas. 2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah :

a. Melaporkan hasil pengkajian status kesehatan klienpada isolasi sosial.

b. Melaporkan hasil rumusan masalah klienpada isolasi sosial.

c. Melaporkan hasil rencana tindakankeperawatan klien pada isolasi sosial.

d. Melaporkan hasil pelaksanaan tindakan keperawatan klien isolasi sosial.

e. Melaporkan hasil evaluasi asuhan keperawatan klien pada isolasi sosial.

C. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini digunakan cara sebagai berikut :

1. Observasi Partisipatif

(7)

2. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis pada klien, keluarga, dan pada perawat ruangan.

3. Studi Literatur

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber-sumber pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal terkini dengan cara membaca dan mempelajari bahan yang ada hubungannya dengan isolasi sosial.

4. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan-catatan khusus klien yang terdapat pada format-format dokumentasi maupun yang terdapat pada rekam medis.

D. Tempat dan Waktu

Asuhan keperawatan pada klien dengan Isolasi sosial dilakukan di ruang Bima RSUD Banyumas pada tanggal 5-7 Juni 2014.

E. Manfaat Penulisan

(8)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan untuk penyusunan tugas akhir ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, rentang respons, patopsikologi, pohon masalah, diagnosa keperawatan, dan rencana tindakan keperawatan.

BAB III : LAPORAN KASUS

Membahas tentang asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi.

BAB IV : PEMBAHASAN

(9)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

Kesimpulan: berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa hasil manajemen pembinaan karate pada pusat pendidikan dan latihan pelajar daerah (PPLPD)

Konsep tata hijau yang digunakan dalam perencanaan lanskap in iadalah konsep dengan mengahadirkan tanaman yang berfungsi sebagai penambah ruang terbuka hijau

Stringer (2002) berpendapat bahwa, ada indikator yang digunakan untuk menilai iklim organisasi tersebut yaitu, struktur adalah perasaan karyawan secara baik dan mempunyai

3.1 Proses perumusan konsep didasari dengan latar belakang kota Surakarta yang dijadikan pusat dari pengembangan pariwisata Solo Raya karena memiliki potensi

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat