• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Studi Kasus di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE Skripsi DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Studi Kasus di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE Skripsi DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN

TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Studi Kasus di CENTROBILLIARDDANLOUNGE

Skripsi

DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

oleh: Ag. Priyono NIM: 012214140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DARMA

(2)

TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Studi Kasus di CENTROBILLIARDDANLOUNGE

Skripsi

DiAjukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

oleh: Ag. Priyono NIM: 012214140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DARMA

YOGYAKARTA

2007

(3)

31 Oktober 2007

31 Oktober 2007

(4)
(5)

Hasil

Permenungan Dari Sekian Banyak

Orang Yang Memberikan Perhatian

“Hidup bukan untuk disesali tetapi

harus diisi, bukan untuk berdiam

diri”

“Hanya orang yang percaya saja

yang dapat berjuang untuk hidup

yang lebih baik”

“Pikiran kita luas, tapi hanya

beberapa yang bisa kita lakukan

dan harus segera diputuskan”

“Berkemaslah, dunia menanti anda”

(6)

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Bapa Putra dan Roh Kudus di Surga yang telah membuka pikiranku

Orang Tuaku dan segenap keluargaku yang memberi semangat Istri yang setia mendampingiku dengan penuh Cinta

Teman-temanku Diriku sendiri

(7)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE Yogyakarta) Ag. Priyono

Universitas Sanata Darma Yogyakarta

2007

Penelitian ini meneliti tentang analisis pengaruh persepsi karyawan tentang

gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan CENTRO BILLIARD DAN

LOUNGE Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui gaya

kepemimpinan apa yang diterapkan perusahaan, (2) mengetahui apakah ada pengaruh

gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan CENTRO BILLIARD DAN

LOUNGE.

Subjek dalam penelitian adalah seluruh karyawan CENTRO BILLIARD DAN

LOUNGE Yogyakarta. Objek penelitian adalah gaya kepemimpinan dan semangat

kerja.

Teknik analisis data dalam penelitian ini (1) analisis gaya kepemimpinan

menurut University Lowa dan semangat kerja menurut Nitisemito. (2) guna

mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja

menggunakan uji regresi, dengan menggunakan analisis regresi sederhana dan Uji t.

Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa: (1) Gaya kepemimpinan yang

digunakan perusahaan adalah gaya kepemimpinan laissez faire dan semangat kerja

karyawan mempunyai semangat kerja sangat tinggi. (2) Sedangkan besar pengaruh

diketahui bahwa: Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap semangat kerja.

(8)

ON THE LEADERSHIP STYLE

TOWARD THEIR WORKING MOTIVATION

(Case Study at CENTRO BILLIARD AND LOUNGE Yogyakarta) Ag. Priyono

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The research was an analysis on the effect of the workers’ perception on the

leadership style toward the working spirit of CENTRO BILLIARD AND LOUNGE

workers, Yogyakarta. The research aimed to (1) find out the leadership style that the

company had applied, and (2) find out if there was any effect of the leadership style

toward the working spirit of CENTRO BILLIARD AND LOUNGE workers.

The research subjects were the workers of CENTRO BILLIARD AND

LOUNGE, Yogyakarta. The research objects were the leadership style and working

spirit.

Data analysis techniques that were chosen for the research were (1) the

analysis of leadership style according to University Lowa and working spirit by

Nitisemito. (2) In addition, the research employed regression testing in order to

identify if there was any effect of the leadership style toward the workers’ working

spirit, that was through simple regression analysis and t Test.

It was found out from the research that 1) the leadership style that the

company had applied waslaissez faire, and the workers’ working spirit was very

high. (2) Concerning the effect, it was found out that the leadership style did not

significantly effect on the workers’ working spirit

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Sorga, yang telah mengutus

Roh KudusNya untuk memberikan bantuan, sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu sarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak yang telah

membantu penulis berupa tenaga, pikiran, waktu maupun dorongan moral. Maka

dalam kesempatan ini penulis menyampaika terimakasih kepada:

1. Segenap keluarga Besar Bapak Sumardi (orang tua) dan keluarga Ibu Sumarni

(mertua) dan Istri serta anakku yang tercinta, yang selalu setia mendampingi,

memotivasi, memberi material, tenaga pikiran guna mendukung penyelesaian

gelar Sarjana.

2. Drs. Alex Kahu Lantum., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus Dosen pembimbing II sebelum penulis

merubah judul penelitian.

3. A. Yudi Yuniarto., S.E., M.B.A., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta , sekaligus Dosen pembimbing I sebelum

dan sesudah penulis merubah judul. Atas bimbingan, pengarahan, dorongan dan

koreksi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(10)

setelah penulis merubah judul. Atas bimbingan, pengarahan, dorongan dan

koreksi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.

6. Dodon, Triyudi, dan teman semua yang telah membantuku

Semoga kebaikan dan ketulusan Bapak/Ibu/Rekan-rekan mendapat balasan

yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan

saran sangat penulis harapkan dari semua pihak.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Penulis

(Ag. Priyono)

(11)

Penulis

(12)

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN PERMENUNGAN ………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……… v

ABSTRAK……… vi

ABSTRACT………. vii

KATA PENGANTAR………. viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… x

DAFTAR ISI………. xi

DAFTAR TABEL……… xiv

DAFTAR GAMBAR………... xv

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Perumusan Masalah……….. 3

C. Pembatasan Masalah……….. 3

D. Tujuan Penelitian……….. 3

E. Manfaat Penelitian………. 4

(13)

BAB II LANDASAN TEORI……….. 6

A. Kepemimpinan……… 6

B. Semangat Kerja……….. 15

C. Persepsi ……….. 19

D. Review Penelitian Terdahulu……….. 22

E. Hipotesis………. 24

BAB III METODE PENELITIAN……… 25

A. Jenis Penelitian……… 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian……….. 25

C. Variabel Penelitian……… 25

D. Subjek dan Objek Penelitian……….. 26

E. Data dan Sumber Data……… 27

F. Populasi………….……… 27

G. Metode Pengumpulan Data……… 28

H. Teknik Pengujian Kuesioner………. 29

I. Teknik Analisis Data………. 30

BAB IV PERUSAHAAN………... 38

A. Gambaran Umum……….. 38

B. Visi ……… 40

C. Misi……… 40

D. Tujuan perusahaan……… 41

(14)

H. Tugas dan Wewenang……….. 45

I. Status Karyawan……… 46

J. Tata Tertip………. 48

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN……….. 49

A. Uji Validitas dan Reliabilitas……… 49

B. Analisis Data……….. 50

C. Pembahasan……… 59

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN………… 60

A. Kesimpulan ……… 60

B. Saran ……… 60

C. Keterbatasan Penelitian……… 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Gaya Kepemimpinan……… 32

Tabel 3.2 Kategori Semangat Kerja……… 34

Tabel 5.1 Kuantifikasi Data Gaya Kepemimpinan………. 52

Tabel 5.2 Kuantifikasi Data Semangat Kerja……….. 54

Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Regresi………... 55

Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi……… 58

(16)

Gambar 3.1 Kurve Pengujian

t

test ……….. 37

Gambar 4.1 Struktur Organisasi………. 44

Gambar 5.1 Kurve Hasil Pengujian

t

test ………. 57
(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara………..

-1-Kuesioner ………...

-2-Table X (Gaya Kepemimpinan)……….

-6-Table Y (Semangat Kerja)………..

-7-Table Uji Reliabilitas………..

-8-Table Uji Validitas………...

-9-Table uji statistik dengan program SPSS 12………..

(18)

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam perusahaan merupakan salah satu

peranan yang sangat penting. Manusia sebagai alat yang digunakan untuk

produksi dan teknologi. Oleh sebab itu, tanpa adanya manusia, produksi dan

teknologi tidak akan ada dan tidak akan berjalan sebagai mana semestinya.

Dilihat dari ketenagakerjaan, dalam pencapaian kualitas sumber daya manusia

maka program-program didalamnya mengacu pada perkembangan SDM yang

berkualitas, sehingga hasil kerjanya juga mempunyai kualitas yang baik pula.

Maju mundurnya kualitas SDM dalam perusahaan juga tidak lepas dari pengaruh

gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer dalam memimpin karyawannya.

Peran dan pengaruh para manajer perlu disadari seberapa besar, maka

perlu pemilik perusahaan berpikir secara serius mengenai siapa orang yang tepat

untuk ditempatkan menjadi manajer yang mempunyai nilai-nilai serta gaya

kepemimpinan yang mampu memajukan SDM yang dimiliki perusahaan guna

penentuan keputusan-keputusan yang akan dibuatnya. Apabila gaya

kepemimpinan yang digunakan manajer tidak sesuai dengan situasi yang ada,

maka dapat berpengaruh pada semangat kerja karyawan akan berkurang. Dan

akan berakibat pada produktifitas yang akan cenderung menurun pula.

(19)

Karyawan akan bekerja secara optimal apabila ada semangat kerja yang

kuat baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Kepemimpinan yang tepat

untuk karyawan diperusahaan tertentu dan dalam situasi yang berbeda tidak

muncul begitu saja, namun ada faktor yang harus dipenuhi yaitu harus ada

pemimpin, orang yang dipimpin dan situasi (T.H.Handono 1999: 303). Ketiga

faktor tersebut jika saling berinteraksi akan mewujudkan sesuatu yang sangat

berguna bagi perusahaan.

Kegagalan seorang karyawan belum tentu disebabkan oleh

ketidakmampuan seorang karyawan, mungkin juga karena ketidaksesuaian

dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang manajer dimana karyawan

bekerja. Hal itu mengakibatkan pada kualitas kerja karyawan. Hal semacam inilah

yang sering menyebabkan semangat kerja karyawan menurun sehingga kerja

mereka menjadi bermalasan-malasan. Bahkan mereka akan melakukan

demonstrasi jika keinginan tidak dipenuhi. Sebaliknya, jika keinginan karyawan

dipenuhi dengan perjanjian tertentu, maka semangat kerja karyawan tentu akan

sangat optimal.

Oleh karena pentingnya kepemimpinan, semangat, dan hasil yang

diharapkan perusahaan, maka penulis mencoba berkonsentrasi pada penulisan

skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Persepsi Karyawan Tentang Gaya

Kepemimpinan Manajer Terhadap Semangat Kerja Karyawan studi kasus pada

CENTROBILLIARD DAN LOUNGE.

(20)

B. Permasalahan

Masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah hal-hal yang berhubungan

dengan gaya kepemimpinan dan semangat kerja, maka penulis merumuskan:

1. Menurut persepsi karyawan, gaya kepemimpinan seperti apa yang diterapkan

manajer CENTROBILLIARD DAN LOUNGE?

2. Bagaimana pengaruh antara persepsi karyawan dengan gaya kepemimpinan

terhadap semangat kerja karyawan di CENTROBILLIARD DAN LOUNGE?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan ini pada:

1. Gaya kepemimpinan manajer yang diteliti adalah manajer operasional

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE. Dalam penelitian ini hanya dibatasi

pada tiga gaya kepemimpinan, apakah termasuk dalam gaya kepemimpinan

Otokratis, Demokratis, danLaissez faire.

2. Semangat kerja yang diteliti adalah semangat kerja semua karyawan di

CENTROBILLIARD DAN LOUNGE.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan manajer bagi

(21)

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap

semangat kerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi tiga

pihak :

1. Bagi Perusahaan

Hasil dan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau

masukan bagi perusahaan. Khususnya bagi manajer dalam membina

hubungan antara karyawan dengan manajer.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi tambahan untuk

penelitian lebih lanjut dan sumbangan kepustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Bagi Penulis

Dari hasil penelitian ini, penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh

selama kuliah, terutama dalam hubungan pengambilan keputusan yang terbaik

untuk mengembangkan sumber daya manusia.

(22)

F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, permasalahan, batasan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori tentang pengertian dan macam-macam gaya

kepemimpinan, devinisi dan cara meningkatkan semangat kerja yang digunakan

sebagai dasar dan penuntun penulis dalam melakukan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel

penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, pengujian kuesioner, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, personalia dan

pemasaran.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dan permasalahan serta melakukan pengujian

data dan alat analisisnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang berguna bagi perusahaan,

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan

pemberdayaan sumber daya manusia. Terkait dengan hal tersebut setiap

pemimpin perlu memperhatikan pentingnya teknik memimpin yang tepat

untuk dapat memelihara prestasi dan kepuasan kerja serta memberikan

dorongan (semangat kerja) kepada karyawan agar dapat menjalankan tugas

dengan tujuan yang telah direncanakan.

Seorang pemimpin mempunyai pengaruh besar terhadap suatu

organisasi atau perusahaan supaya dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Pemimpin menjadi tulang punggung perusahaan dan penentu roda

perusahaan.

Dibawah ini definisi kepemimpinan menurut tiga tokoh, antara lain:

a. Menurut J.K. Herpill dan Coons A.E. (Sutarto, 1986:14)

Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan

kegiatan-kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

b. Menurut James M. Black (Sutarto,1986:15)

Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup menyakinkan orang

supaya bekerjasama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk

mencapai tujuan tertentu.

(24)

c. Menurut George A. Terry (Darma, 1989: 98)

Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang lain untuk ikut

dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.

2. Peranan Kepemimpinan

Peranan kepemimpinan ditekankan pada deretan tugas-tugas apa yang

perlu dilakukan oleh setiap pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan

atau dengan kata lain Functions Leadership. Dengan demikian penampilan

dan peranan seorang pemimpin akan lebih khusus (more specialized)daripada

peranan seorang manajer.

Peranan tersebut sebagai berikut:

a. Bersikap adil (arbitrating)

b. Memberikan sugesti (suggesting)

c. Mendukung tercapainya tujuan (supplying objectives)

d. Katalisator (catalyzing)

e. Menciptakan rasa aman (providing secrity)

f. Sebagai wakil organisasi (respresenting)

g. Sumber inspirasi (inspiring)

(25)

3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Menurut beberapa tokoh kepemimpinan, ada lima macam gaya

kepemimpinan, yaitu :

a. Gaya kepemimpinan situasional menurut Paul Hersey dan H. Blanchard

(Sutarto, 1986: 122). Mereka membagi dalam 4 gaya kepemimpinan,

yaitu:

1) Telling, gaya kepemimpinan ini dengan ciri-ciri:

a) Tinggi tugas dan rendah hubungan

b) Pemimpin memberi perintah khusus

c) Pengawasan dilakukan secara ketat

d) Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus

dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus

dilaksanakan dan bagaimana pekerjaan itu harus dilakukan.

2) Selling, pemimpin melakukan komunikasi dua arah dengan ciri-ciri:

a) Tinggi tugas dan tinggi hubungan

b) Pemimpin menerangkan keputusan

c) Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan

3) Participing, gaya kepemimpinan ini dengan ciri-ciri:

a) Tinggi hubungan dan rendah tugas

b) Pemimpin dan bawahan saling memberi gagasan

(26)

4) Delegating, gaya kepemimpinan ini dengan ciri –ciri:

a) Rendah hubungan dan rendah tugas

b) Pemimpin melimpahkan pembuatan keputusan

c) Pelaksanaan tugas diberikan kepada bawahan

b. Gaya kepemimpinan menurut Ronald Lippit dan Ralph K. White, studi

KepemimpinanUniversity lowa(Sutarto, 1989:73-79) sebagai berikut:

1) Otokratis (Athocratic)

Gaya kepemimpinan otokratis adalah pimpinan bersikap

sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai, sehingga

pimpinan memegang kekuasaan yang mutlak.

Ciri kepemimpinan gaya otokrasi ini, antara lain :

a) Keputusan dan wewenang terpusat pada pemimpin

b) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pemimpin

c) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan

d) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan

para bawahan dilakukan secara ketat

e) Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran,

pertimbangan atau pendapat.

f) Lebih banyak kritik daripada pujian

g) Pimpinan menurut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat

(27)

Penerapan gaya otokkratis dapat mendatangkan keuntungan

dan kerugian. Keuntungannya adalah kecepatan serta ketegasan dalam

pembuatan keputusan dalam bertindak sehingga produktivitas menjadi

naik untuk sementara. Sedangkan kerugiannya adalah suasana kaku

dan tegang sehingga berakibat ketidakpuasan para karyawan.

2) Demokratis (Democratic)

Kepemimpinan gaya demiokratis adalah kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan dengan cara segala

kegiatan yang akan diperlukan, ditentukan bersama-sama antara

pimpinan dan bawahan.

Ciri kepemimpinan gaya demokratis ini, antara lain:

1) Wewenang pimpinan tidak mutlak

2) Pimpinan bersedia melimpahkan wewenang kepada bawahan

3) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan

4) Komunikasi berlangsung timbal balik yang terjadi antara pimpinan

dan bawahan maupun antar sesama bawahan

5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan

para bawahan dilakukan secara wajar

6) Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran,

pertimbangan atau pendapat

(28)

7) Pimpinan mendorong prestasi sempurna dari bawahan dalam batas

kemampuan masing-masing

8) Pujian dan kritikan seimbang

9) Terdapat suasana saling percaya, saling menghormati, dan saling

menghargai

Penerapan kepemimpinan gaya demokrasi dapat mendatangkan

keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah tumbuhnya rasa ikut

memiliki serta terbina moral yang tinggi. Sedangkan kerugiannya

adalah keputusan dan tindakan kadang lamban, rasa tanggung jawab

kurang, keputusan terkadang bukan keputusan yang baik.

3) Kebebasan(Laissez faire)

Kepemimpinan gaya kebebasan adalah kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan dilakukan

lebih banyak diserahkan kepada bawahan.

Ciri kepemimpinan gaya kebebasan ini, antara lain:

a) Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada karyawan

b) Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan

c) Pimpinan hanya berkomunikasi antara bawahan jika perlu saja

d) Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku dan

perbuatan yang dilakukan bawahan

(29)

f) Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok

g) Keputusan pribadi lebih utama dalam kegiatan keputusan

perorangan

Penerapan kepemimpinan gaya kebebasan dapat mendatangkan

keuntungan dan kerugian. Keuntungannya berupa para anggota atau

bawahan akan dapat mengembangkan kemampuannya sendiri.

Sedangkan kerugiannya berupa kekacauan karena tiap pejabat bekerja

menurut selera masing-masing.

c. Gaya Kepemimpinan Kontingensi

Berdasarkan Gaya kepemimpinan kontingensi menurut Fiedler

(Darma, 1982: 112) terdapat 3 sifat situasi yang dapat mempengaruhi

efektifitas gaya kepemimpinan ini, yaitu:

1) Hubungan Pemimpin dengan karyawan

Hubungan dengan anggota ditunjukkan dengan adanya hubungan

pribadi pemimpin dengan anggota kelompok sehingga fungsi

pemimpin adalah mempermudah pencapaian tujuan secara

kooperatif diantara para pengikutnya, dan pada saat yang sama

menyediakan kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan

pribadi mereka.

(30)

2) Struktur Tugas

Struktur tugas ditunjukkan dengan adanya penerapan kader

bawahan yang dipersiapkan melaksanakan pekerjaan (struktur

tugas) yang berasal dari pimpinan.

3) Kuasa Posisi

Kuasa posisi ditunjukkan dengan adanya dimilikinya kekuasaan

dan wewenang posisi pimpinan bawahannya, dimana dia disukai

bawahan (hubungan baik), memimpin posisi yang kuat (kuasa

posisi), dan dapat mengarahkan pekerjaan yang ditetapkan

pemimpin dengan baik (struktur tugas).

d. Gaya Kepemimpinan Likert

Gaya kepemimpinan Likert yang ditunjukkan oleh Likert,

(Sutarto, 1989: 91-93).

1) Exploritive-authoritive

Pemimpin yang termasuk sangat otokratik, kepercayaan atasan

terhadap bawahan sangat sedikit, dan manajer bersifat paternalistik

dan suka mengeksploitasi bawahan. Cara memotivasi bawahan

dengan memberikan ketakutan dan hukuman serta membatasi

(31)

2) Benevolent-authoritive

Pemimpin mempunyai sedikit kepercayaan yang terselubung,

memotivasi bawahan dengan hadiah dan ketakutan berikut

hukuman, memperbolehkan komunikasi ke atas, mendengar

pendapat atau ide bawahan, dan memperbolehkan adanya delegasi

wewenang dalam proses keputusan.

3) Consltative Leadership Manager

Pimpinan membuat keputusan dan memberikan perintah setelah

dikonsultasikan dengan bawahan, pemberian penghargaan lebih

diutamakan penggunaanya daripada hukuman dalam memotivasi

karyawan.

4) Partisipative group Leadership

Pemimpin percaya terhadap bawahan sehingga setiap persoalan

selalu ditawarkan kepada bawahan dan pemimpin berniat untuk

menggunakan ide bawahan secara konstruktif. Pemimpin

mendorong bawahan untuk ikut bertanggungjawab dalam

pengambilan keputusan.

e. Gaya KepemimpinanKontinum Tanenbaum dan Schmidt

Menurut Tanenbaum dan Schmidt(Sutarto, 1986: 120). Model

kepemimpinan ini perlu memperhatikan 3 faktor, yaitu:

(32)

1) Kekuatan dalam diri pemimpin

Kekuatan ini meliputi sistem nilai, kepercayaan terhadap bawahan,

pengalaman, latar belakang, kehidupan pribadi, perasaan aman,

dan tidak aman.

2) Kekuatan dalam diri bawahan

Kekuatan ini meliputi kebutuhan dan kebebasan, kebutuhan akan

peningkatan tanggung jawab dalam membuat keputusan, keahlian

dan pengalaman, serta harapan mereka mengenai keterlibatan

dalam pengambilan keputusan.

3) Kekuatan dalam situasi

Kekuatan ini meliputi suasana organisasi, kelompok kerja khusus,

tekanan waktu, dan faktor lingkungan.

B. Semangat Kerja

Setiap perusahaan akan selalu berusaha agar produktivitas karyawan dapat

ditingkatkan. Salah satu hal yang mempengaruhi produktivitas itu adalah

semangat kerja karyawan. Semangat kerja antara lain dipengaruhi oleh gaya

kepemimpinan..

1. Definisi Semangat Kerja

Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara giat sehingga

(33)

1982: 160). Definisi semangat kerja sebagai suasana yang ditimbulkan oleh

sikap para anggota organisasi (Kossen, 1983: 22).

Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa semangat

kerja adalah semangat kerja yang membantu dan mendukung dalam

pencapaian tujuan. Suasana yang dimaksud adalah suasana dari dalam

maupun dari luar diri orang tersebut dan juga suasana di dalam perusahaan.

2. Tanda-tanda Menurunnya Semangat Kerja

Tanda-tanda turunnya semangat kerja karyawan sangat penting

diketahui perusahaan. Perusahaan dengan mengetahui secara pasti tanda-tanda

tersebut, maka dapat segera diketahui penyebabnya. Dengan demikian pihak

perusahaan dapat melakukan usaha-usaha atau kebijakan-kebijakan yang tepat

guna mencegah atau memecahkan masalah yang dihadapai perusahaan.

Menurut Kossen (Kossen, 1983: 230), tanda-tanda menurunnya

semangat kerja itu, antara lain:

a. Kemangkiran

b. Kelambatan

c. Pergantian karyawan yang tinggi

d. Mogok dan sabotase

e. Ketidakbanggan terhadap kerja

(34)

Sedangkan menurut Nitisemito (Nitisemito, 1983: 161), tanda-tanda

menurunnya semangat kerja itu, antara lain:

a. Turunnya produktuvitas

b. Tingkat absensi yang tinggi

c. Labour turnoveryang tinggi

d. Tingkat kerusakan yang tinggi

e. Kegelisahan dimana-mana

f. Tuntutan yang sering terjadi

g. Pemogokan

3. Indikator Semangat Kerja

Menurut Moh As’ad (1982: 27) adanya semangat kerja dapat dilihat

dari indikator-indikator sebagai berikut:

a. Kedisiplinan kerja

Kedisiplinan kerja adalah sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai

dengan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis.

Kedisiplinan karyawan sangat penting bagi perusahaan karena dengan

adanya disiplin, diharapkan pekerjaan akan dapat dilakukan seefektif dan

seefisien mungkin.

b. Ketelitian kerja

Ketelitian adalah keseksamaan atau kecermatan dalam menyelesaikan

(35)

ketelitian kerja diharapkan kerusakan terhadap peralatan, bahan yang

diolah, serta barang yang dihasilkan akan dapat dikurangi. Bahkan

kerusakkan dapat dihilangkan sehingga mutu produk sesuai dengan

standar yang telah ditentukan.

c. Kerajinan kerja

Kerajinan adalah sikap yang selalu berusaha untuk giat bekerja. Hal ini

penting bagi perusahaan karena diharapkan karyawan dapat menggunakan

waktu bekerja dengan baik, jarang absen, menyelesaikan pekerjaan tepat

waktu, serta bekerja dengan bersungguh-sungguh.

d. Kegairahan kerja

Kegairahan adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang

dilakukan. Dengan adanya kegairahan bekerja diharapkan karyawan dapat

meningkatkan produktivitasnya baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

4. Cara Meningkatkan Semangat Kerja

Menurut Alex S. Nitisemito (1996: 101-108, 1982: 170) ada

usaha-usaha yang dapat dilakukan perusaha-usahaan agar semangat kerja dapat selalu

dijaga dan ditingkatkan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan semangat kerja sebagai berikut:

a. Pemberian gaji yang cukup

b. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan

(36)

c. Sesekali perlu menciptakan suasana yang santai

d. Tempat karyawan pada posisi yang tepat

e. Memberikan kesempatan karyawan untuk maju

f. Karyawan sesekali diajak berunding

g. Pemberian intensif yang terarah

h. Fasilitas yang menyenangkan

i. Usahakan para karyawan mempunyai loyalitas

j. Harga diri perlu diperhatikan

k. Perasaan yang aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan

C. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan interaksi dengan sekitar yang dimulai dengan

mengumpulkan informasi, menyeleksi, dan kemudian menginterpretasikan.

Pengertian kita akan lingkungan atau dunia sekitar kita bukan sekedar hasil

penginderaan. Ada unsur interpretasi terhadap rangsangan-rangsangan yang

diterima. Interpretasi ini menyebabkan kita menjadi subjek dari pengalaman

kita sendiri. Rangsangan-rangsangan inilah yang menyebabkan kita punya

suatu pengertian terhadap lingkungan.

Persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (objek, kualitas, dan

hubungan antara gejala maupun peristiwa) sampai rangsangan itu disadari dan

(37)

Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa

persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, keadaan

atau objek tertentu. Persepsi dapat juga dikatakan sebagai proses pembelian

terhadap lingkungan oleh seorang individu.

Dengan semua yang dipaparkan diatas, tidak berarti persepsi antara

seorang dengan yang lain tidak sama. Apabila faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dapat dikelola dengan baik, maka akan dapat

dilakukan pengkondisian yang kuat terhadap suatu objek, kualitas hubungan

antar gejala, kondisi maupun peristiwa. Pembentukan persepsi (lrwanto, 1996:

96) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Perhatian yang selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

rangsangan dari lingkunganya meskipun mereka tidak harus menanggapi

semua rangsangan yang diterima. Untuk itu individu memusatkan

perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu saja.

b. Ciri-ciri rangsangan

Rangsangan yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih

menarik perhatian.

c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Seorang seniman tertentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam

pengamatannya dibanding dengan bukan seorang seniman.

(38)

d. Pengalaman terdahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang

dalam mempersepsikan dunianya.

2. Variabel-variabel yang membentuk persepsi terdiri dari:

a. Perhatian (attention)

Perhatian adalah sampai dimana konsumen bersifat sensitif terhadap

informasi.

b. Stimuli ambiquity

Ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dan

informasi yang diterima.

c. Penyimpangan pengamatan (perceptual bias)

Distorsi dan informasi yang diterima.

d. Penelusuran nyata (over search)

Untuk penelusuran informasi, secara aktif. Aktivitas-aktivitas ini meliputi

kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada

(39)

D. ReviewPenelitian Terdahulu Kris Diyanto, Yustinus. 2003

Penelitian yang dilakukan oleh Kris Diyanto dengan judul Hubungan

Persepsi Karyawan Tentang Gaya Kepemimpinan Dan Semangat Kerja, studi

kasus di Mondarian Jln. Manahan no. 3 / 13 kelurahan junggrangan, Kecamatan

Klaten. Penelitian ini meneliti tentang gaya kepemimpinan apa yang diterapkan

manajer menurut persepsi karyawan dan bagaimana hubungan antara persepsi

karyawan tentang gaya kepemimpinan dengan semangat kerja pada PT.

Mondrian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, saudara Kris Diyanto

menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.

Kuesioner yang digunakan berupa angket tentang gaya kepemimpinan dan

semangat kerja yang diberikan kepada 60 orang sebagai sampel. Subjek

penelitiannya adalah karyawan, sedangkan teknik analisis data menggunakan

interval kelas dan korelasiSpearman.

Berdasarkan hasil analisis, Kris Diyanto menyimpulkan bahwa adanya

hubungan antara gaya kepemimpinan dengan semangat kerja. Hubungan yang

ditimbulkan adalah hubungan yang lemah dan negatif antara gaya kepemimpinan

dengan semangat kerja.

(40)

Mariana, 2003

Penelitian yang dilakukan oleh Mariana dengan judul Analisis Hubungan

Gaya Kepemimpinan Manajer Dengan Semangat, Motivasi, Dan Prestasi

Karyawan, studi kasus PT. Sun Putra Pratama Corporation, Palembang.

Penelitian ini meneliti tentang (1) adakah gaya kepemimpinan yang berorientasi

pada Prestasi, gaya kepemimpinan adirektif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan

gaya kepemimpinan suportif yang digunakan di PT. Sun Putra Pratama

Corporation, (2) adakah hubungan gaya kepemimpinan dengan semangat kerja PT

Sun Putra Pratama Corporation, (3) adakah hubungan gaya kepemimpinan dengan

motivasi kerja karyawan di PT Sun Putra Pratama Corporation, (4) adakah

hubungan gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja di PT Sun Putra Pratama

Corporation. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Angket

diberikan kepada 30 orang sebagai sampel. Teknik analis data dengan

menggunakan analisis korelasiRang Spearman.

Berdasarkan hasil analisis, Mariana menyimpulkan bahwa hubungan

antara gaya kepemimpinan dengan semangat, motivasi, prestasi kerja adalah

(41)

Veronica Widiyanti P, 2000

Penelitian yang dilakukan Veronica Widiyanti P dengan judul Analisis

Gaya Kepemimpinan dan Semangat Kerja studi kasus. Penelitian ini meneliti

tentang (1) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi

manajer/kabag departemen pemasaran, (2) gaya kepemimpinan apa yang

diterapkan manajer menurut persepsi manajer/kabag departemen administrasi, (3)

gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi

manajer/kabag departemen redaksi, gaya kepemimpinan apa yang diterapkan

manajer menurut persepsi karyawan departemen pemasaran, (4) gaya

kepemimpinan apa yang diterapkan manajer menurut persepsi karyawan

departemen administrasi, (5) gaya kepemimpinan apa yang diterapkan manajer

menurut persepsi karyawan departemen redaksi, (6) apakah ada perbedaan

persepsi pada tiap-tiap departemen, (7) bagaimana semangat kerja di

masing-masing departemen. Teknik analisis menggunakan interval kelas dengan rumus

Storges.

Berdasarkan hasil analisis, terutama masalah yang berhubungan dengan

bagaimana semangat kerja di masing-masing departemen. Veronica menggunakan

analisis skor menurut Likert, maka dari hasil kesimpulan didapat bahwa skor

rata-rata yang dimiliki karyawan di tiap-tiap depertemen termasuk kategori tinggi.

Departemen pemasaran sebesar 54,66, departemen administrasi sebesar 56, dan

departemen redaksi sebesar 55,15.

E. Hipotesis

(42)
(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

menyimpulkan data ( Arikunto,1991: 115). Metode penelitian yang digunakan

oleh penulis adalah studi kasus yaitu penelitian yang terperinci mengenai suatu

obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian yang berlaku bagi

obyek yang diteliti dalam kurun waktu tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : CENTROBILLIARD DAN LOUNGE

Jl. Ring Road Utara no 915 Mancasan Kidul Depok, Sleman

Yogyakarta

Waktu : Bulan Oktober-November 2006

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas: Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam

mempengaruhi bawahannya agar bawahannya membantu pencapaian tujuan.

Untuk menentukan gaya kepemimpinan yang diterapkan berdasarkan pada

(44)

lowa. Kepemimpinan University Lowa dibagi menjadi tiga macam gaya

kepemimpinan, yaituautocratic, democratic,danlaissez faire.

Indikator-indikator aspek gaya kepemimpinan tersebut sebagai berikut:

a. Aspek pengambilan keputusan

b. Aspek perlakuan manajer terhadap karyawan

c. Cara pemimpin menghadapi masalah dalam perusahaan

d. Hubungan manajer dengan karyawan

2. Variabel terikat: Semangat kerja

Semangat kerja karyawan adalah sikap kejiwaan dan perasaan yang

menimbulkan kesediaan untuk melaksanakan pekerjaan secara giat demi

tercapainya tujuan bersama.

Indikator-indikator aspek semangat kerja sebagai berikut:

a. Kedisiplinan kerja

b. Kerajinan kerja

c. Ketelitian kerja

d. Kegairahan kerja

D. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan

penelitian (Amirin, 1983: 92). Dalam penelitian ini yang menjadi subyek

penelitian adalah semua karyawan CENTROBILLIARD DAN LOUNGE.

(45)

E. Data dan Sumber Data

Data yang akan dikumpulkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data

(Amirin, 1986: 132). Data primer penelitian ini adalah karyawan yang

dijadikan responden untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap semangat kerja menurut persepsi karyawan karyawan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku-buku penunjang

literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Amirin, 1986: 132).

F. Populasi dan Sampel

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Populasi

Merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri

yang sama (Dajan, 1984: 110). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan

yang bekerja di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE. Yang berjumlah 30

orang yang sekaligus juga sebagai responden

2. Sampel

Penelitian ini mengambil semua objek dalam populasi. Jadi penelitian ini

bersifat penelitian populatif sehingga tidak ada sampel.

(46)

G. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode kuesioner

Menurut Chadwick/ BAHR/ Albercht, kuisioner adalah responden mengisi

daftar wawancara yang dilakukan sendiri dan kemudian mengembalikannya

pada peneliti.

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode dengan mengadakan pengamatan secara

langsung pada obyek yang diteliti (Marzuki, 1981: 65) dan mencatat

faktor-faktor yang ada dalam perusahaan yang menyangkut hubungan antara

pemimpin dan karyawan.

3. Metode Wawancara

Menurut Arsyad dan Suratno (1993: 92), wawancara adalah pengumpulan

data atau informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.

Wawancara akan dilakukan kepada manajer perusahaan guna memperoleh

data tentang sejarah dan kondisi perusahaan.

H. Teknik Pengujian Kuesioner

Metode yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, jika

masing-masing item menunjukkan hasil valid maka penyebaran kuesioner dinyatakan

(47)

1. Pengujian Validitas / Valit tidaknya Penelitian

Suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Sugiyono,

1994: 148). Dengan menggunakan teknik korelasiProduct Moment:

 

     

     2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( y y N x x x N y x xy N rxy Keterangan:

rxy = Koefisien kolelasi tiap item

x = Nilai tiap item

y = Nilai setiap item

N = Banyaknya sampel

Dengan taraf signifikan (

α

) =

5% apabila r hitung lebih besar daripada r

tabel maka kuesioner sebagai alat pengukur dianggap abash / valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya

dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus

Spearman Brownsebagai berikut (Saifuddin Anzwar, 1997: 69):

(48)

Keterangan:

bb

r

= Koefisien Reliabilitas

rxy = Koefisisen Korelasiproduct moment

Jika rxy > r tabel, maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas

I. Teknik Analisis Data

Penulis akan menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis

kuantitatif. Analisis data dengan menggunakan angka-angka yang diperoleh dari

hasil perhitungan melalui kuesioner yang diberikan oleh penulis.

Dalam penelitian ini digunakan dua macam kuesioner, yaitu (1) kuesioner

kelompok pertama tentang gaya kepemimpinan, (2) kuesioner kelompok dua

tentang semangat kerja. Kuesioner pertama terdiri dari 20 item yang mewakili

pertanyaan-pertanyaan mengenai: (1) cara pemimpin mengambil keputusan, (2)

cara manajer memperlakukan karyawan, dan (3) cara pemimpin menghadapi

masalah dalam perusahaan, (4) hubungan manajer dengan karyawan.

Masing-masing diwakili 5 pertanyaan. Selanjutnya responden dipersilakan untuk memilih

alternatif jawaban yang disediakan. Untuk setiap pertanyaan diberi alternatif

jawaban kategori yang disesuaikan dengan skala likert, yaitu :

a. Sangat Setuju (SS) skor 5

b. Setuju (S) skor 4

(49)

d. Tidak Setuju (TS) skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

Kuesioner kedua terdiri dari 15 item. Adapun indikator dari semangat

kerja antara lain kedisiplinan kerja, kerajinan kerja, ketelitian kerja, dan

kegairahan kerja. Selanjutnya responden juga diberi alternatif jawaban seperti

pada kuesioner yang pertama.

1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu Gaya kepemimpinan yang

diterapkan manajer menurut persepsi karyawan, maka penulis menganalisis

berdasarkan pada hasil studi University Lowa yaitu gaya kepemimpinan

autocratic, democratic, dan laissez faire. Untuk mengetahui gaya

kepemimpinan apa yang diterapkan oleh pemimpin CENTRO BILLIARD

DAN LOUNGE, penulis akan memanfaatkan hasil kuisioner yang pertama.

Langkah selanjutnya mencari skor. Skor minimal diperoleh dengan

mengalikan bobot minimal dengan total jumlah pertanyaan. Skor maksimal

diperoleh dengan mengalikan bobot jawaban maksimal dengan total jumlah

pertanyaan. Langkah selanjutnya adalah mencari interval dengan rumus

Sturgessebagai berikut.

K range C1 

Keterangan:

1

C = Interval

(50)

K = Banyaknya kelas

Dengan demikian nilai antara yang pertama termasuk kategori gaya

kepemimpinan autocratic, nilai antara yang kedua termasuk kategori gaya

kepemimpinan democratic, nilai antara ketiga termasuk kategori gaya

kepemimpinanlaissez fair.

Tabel 3.1

Kategori Gaya Kepemimpinan

Skor tertinggi yang diperoleh menunjukan gaya kepemimpinan yang

digunakan oleh pemimpin yang bersangkutan.

Untuk mengukur semangat kerja, langkah-langkah yang dilakukan

sebagai berikut:

a. Berdasarkan kuesioner kelompok kedua tentang semangat kerja

karyawan. Supaya dapat diketahui kategorinya, maka dibuat batasan,

yaitu semangat kerja sangat tinggi, semangat kerja tinggi, semangat

kerja sedang, dan semangat kerja rendah. Skor minimal diperoleh Kategori

Autocratic

Nilai antara 1

Democratic

Nilai antara 2

Laissez faire

(51)

dengan mengalikan bobot minimal dengan total jumlah pertanyaan. Skor

maksimal diperoleh dengan mengalikan bobot jawaban maksimal

dengan total jumlah pertanyaan.

b. Langkah selanjutnya untuk mengetahui semangat kerja karyawan

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE menggunakan interval kelas

dengan rumusSturges.

K range C1 

Keterangan :

Ci = Interval kelas

range = Selisih batas atas dan batas bawah

K= Banyaknya kelas

Dengan interval sebesar 12 maka garis skala Semangat Kerja

karyawan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori Semangat Kerja

Kategori

Rendah

Nilai 1

Biasa

Antara 2

Tinggi

Antara 3

Sangat Tinggi

Antara 4

(52)

antara gaya kepemimpinan dengan semangat kerja. Gaya kepemimpinan

merupakan variabel X dan semangat kerja merupakan variabel Y. Supaya

dapat mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja

karyawan, maka teknik analisis yang digunakan adalah Pendugaan dan

Pengujian ParameterB. Langkah atau prosedur pengujiannya sebagai berikut:

a. Analisis Regresi Sederhana

Teknik analisis regresi untuk mengetahui pengaruh variabel

independen (gaya kepemimpinan manajer) terhadap variabel dependen

(semangat kerja karyawan). Kemudian dibuat persamaanya sebagai

berikut (Haryono Subiyakto, 1995: 188):

bx

a

Y

Keterangan :

Y = Semangat kerja karyawan (variabel dependen)

α

= Bilangan konstanta sebagai titik potong

b = Koefisien regresi

x = Gaya kepemimpinan manajer

(53)

                 2 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( x x n y x xy n b x x N xy x x y  Keterangan :

y: Semangat kerja karyawan

α: Nilai konstanta

b: Koefisien korelasi

n: Jumlah responden

b. Langkah selanjutnya adalah menentukan Rumusan Hipotesis (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel gaya

kepemimpinan manajer mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

semangat kerja karyawan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai

berikut:

1. Menentukan hipotesis

Ho :β= 0 Variabel gaya kepemimpinan manajer tidak

mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja

karyawan.

Ha : β ≠ 0 Variabel gaya kepemimpinan manajer mempunyai

pengaruh terhadap semangat kerja karyawan.

(54)

2. Menentukan taraf signifikasi (α) = 0,05 dan derajat kebebasan (db):

30 - 2 = 28 diperoleh nilai

t

tabel sebesar 0.64.

3. Pengujian Hipotesis (uji t)

Rumus uji – t adalah (Gaspersz, 1991 : 108)

b

s

B

b

t

Rumus Sb:

n

x

x

s

s

b e

2 2

2

2

 

n

xy

b

y

a

y

s

e

4. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

Ho diterima atau Ha ditolak bila

t

tabel

t

hitung

t

tabel
(55)

Gambar 3.1

Kurva Hasil Pengujian

t

test

Daerah Daerah

Penolakan Ho Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

-0,64 0,64

(56)

A. Gambaran Umum

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE yang menjadi objek penelitian ini,

adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang olah raga billiard dan

hiburan. Perusahaan ini terletak di Jl. Ring Road Utara no 915 Mancasan Kidul

Depok Sleman Yogyakarta. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 10 April 2005.

“Apa yang telah ada, yang ada dan yang akan ada atau diadakan, kesemua

itu berawal dari sebuah kayalan dan pemikiran semata. Hasil dari sebuah kayalan

atau pemikiran kemudian direnungkan maka akan melahirkan peluang sehingga

terciptalah keinginan atau cita-cita atau gagasan. Dari gagasan itu kalau kita

wujutkan maka lahirlah sesuatu yang mungkin sama dari yang telah ada atau bisa

yang baru”, kata manajer operasional di CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE.

Mungkin kata inilah yang akan kita katakan pada semua orang kalau kita sudah

pernah mengalami kesuksessan dalam prinsip mendirikan sebuah perusahaan atau

usaha.

Demikian juga yang dialami oleh orang-orang yang terlibat langsung

dalam mendirikan perusahaan ini. CENTROBILLIARDDANLOUNGEdidirikan

oleh tiga orang laki-laki yang boleh dikatakan mereka juga buta dalam olah raga

Billiard (bola sodok). Secara teknis ketiga orang ini tidak memiliki kemampuan

(57)

lebih dalam bermain billiard tetapi mereka berani mendirikan usaha ini.

Pertanyaan yang menarik adalah mengapa mereka mempunyai keinginan untuk

mendirikan usaha billiard? Alasan yang sangat mudah mereka lontarkan, “Kami

memang sering mengunjungi tempat-tempat permainan billiard dan tempat

hiburan. Sayangnya di tempat-tempat yang kami kunjungi tersebut, jarang ada

tempat yang menyediakan keduanya, maka kami berpikir bahwa mungkin perlu

menciptakan suatu tempat yang berbeda dan mampu menyediakan keduanya

(Creating samething special and entertaining). Akhirnya kami mencoba

berdiskusi dan memperkirakan apakah usaha ini menjanjikan untuk tahun-tahun

kedepan” lanjut mereka.

Akhirnya mereka memutuskan untuk mendirikan usaha ini. Karena

mereka memandang bahwa kalau mendirikan sebuah usaha dengan menyajikan

sesuatu yang berbeda atau keunggulan dan suasana yang berbeda, maka

kemungkinan usaha yang didirikan tidak mati melainkan terus berkembang.

meskipun usaha ini sudah banyak. “We want our customers to think and feel that

our services is special (kami ingin pelanggan kami berpikir dan merasa bahwa

pelayanan kami berbeda)” kata-kata ini yang menjadi pedoman bagi mereka

ketika mendirikan perusahaan ini. Mereka berpandangan bahwa usaha ini baik

untuk dijalankan karena masih jarang perusahaan yang sama mampu memenuhi

keinginan pelanggan dari sisi yang lain. Jadi, mereka menyimpulkan bahwa ini

adalah peluang bisnis yang menjanjikan.

(58)

Visi Perusahaan CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE adalah Centro Billiard &

Lounge meningkatkan olah ragabilliarddan tempat hiburan ke arah yang Positif.

C. Misi

Misi perusahaan CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE adalah

mengembangkan dan mengenalkan olah raga Billard dan Lounge di

kampus-kampus dan masarakat Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat diluar

Yogyakarta pada umumnya.

Cara yang dapat dilakukan adalah:

1. Mengadakan turnamen-turnamen menjelang hari-hari besar dan akhir tahun.

2. Menyediakan fasilitas billiard lebih lengkap dengan menyediakan meja

sebagai arena permainan, bola sebagai objek permainan dan kayu atau tongkat

kayu yang digunakan untuk mengenai atau menyodok bola yang berkualitas.

3. Menyediakan fasilitas Lounge yang menyenangkan dengan menyediakan

tempat dan suasana yang santai dan nyaman.

4. Menyediakan fasilitas pendukung lain seperti jaringan internet khusus untuk

(59)

D. Tujuan Perusahaan

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE didirikan dengan tujuan untuk

menciptakan One Stop Billiard and Entertainment Lounge atau satu tempat yang

akan memenuhi semua kebutuhan akanbilliarddan hiburan.

E. Sejarah Singkat Perusahaan

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE adalah perusahaan yang umurnya

masih tergolong muda. Meskipun demikian, Perkembangan CENTROBILLIARD

DANLOUNGEtergolong pesat. Jika melihat lahirnya gagasan dalam mendirikan

CENTROBILLIARDDANLOUNGEyaitu tidak diketahui secara pasti kapan dan

dimana munculnya pemikiran pendirian tempat ini. Semua berawal dari sebuah

keinginan yang tercetus dari suatu keprihatinan dan peluang bisnis yang

menjanjikan. Pendiri CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE ada tiga orang yang

sekaligus menjabat sebagai komisaris. Mereka adalah Beni Heskia Tarigan, Budi

Widanarko, dan Edwin Perdana Lubis.

Lokasi CENTROBILLIARDDANLOUNGE awalnya hanya menumpang

dibangunan salah satu komisaris di Jalan Kaliurang. Sekarang mereka mampu

mendirikan bangunan berlantai dua diatas tanah seluas kira-kira 600m². Seiring

perkembangan usaha ini, mereka mengembangkan usaha dengan cara merenovasi

bangunan menjadi tiga lantai. Pada Bulan Juli direncanakan akan mulai

(60)

fasilitas lain yang mendukung.

Mereka mendirikan CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE di Jalan Ring

Road Utara No. 915 Mancasan Kidul Depok Sleman, Yogyakarta karena daerah

ini strategis dengan lingkungan kampus misalnya UPN, UII, ATMAJAYA,

STIPER, AMIKOM, dan daerah yang dipadati oleh kawula muda untuk

berdomisili.

Centro dari kata center atau central yang bisa diartikan sebagai pusat.

Pendiri mengatasnamakan Centro karena menginginkan semakin

berkembangkannya perusahaan dari segi fisik, dan juga nantinya CENTRO

BILLIARD DAN LOUNGE akan menjadi pusat dari semua tempat-tempat

billiard. Centro menjadi tempat olah raga billiard nomor satu (Versi POBSI) di

Yogyakarta pada khususnya dan di luar Yogyakarta pada umumnya.

F. Kegiatan perusahaan

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE merupakan merupakan salah satu

usaha resmi. CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE berusaha mendapatkan

keuntungan dari hasil penjualan jasa penyewaan meja billiard, bola billiard, dan

kayu yang berkualitas.

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE juga melakukan produksi produk

makanan Makanan diproduksi di devisi bar dan kitchen. Devisi ini berusaha

(61)

Spaghety Bolognis, Centro Hot Fried Rice Special dan masih banyak yang lain.

Makanan ringan, misalnya Peanut, Centro Sosis Bakar, Pan Cake Saus Caramel.

Selain makanan juga tidak ketinggalan aneka minuman, misalnyaClassic Coffee,

Ice Chocolate, Guava Juice. Makanan dan minuman ini hanya sebagian saja,

masih banyak macam makanan dan minuman lain yang bervariasi, enak, dan

segar.

CENTRO BILLIARDDANLOUNGE selalu memberikan pelayanan yang

memuaskan lewat devisi-devisi yang ada dan lagu-lagu special melalui SOC

Promo (Song Of Centro Promo). Lagu-lagu dikemas dan diputar pada waktu

tertentu sesuai jadwal dan kebijakan dari perusahaan.

CENTROBILLIARDDANLOUNGE juga menyediakan dua komputer di

setiap lantai yang berguna untuk mempercepat pemesanan makanan dan

minuman yang dilakukan olehwaiter.

G. Struktur Organisasi

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE mempunyai struktur organisasi

devisional. Struktur organisasi merupakan mekanisme formal organisasi yang

dikelola secara profesional. Fungsi dari struktur organisasi adalah mempermudah

pimpinan dalam tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang akan menunjang

aktivitas-aktivitas karyawan sehari-hari. Dengan adanya struktur organisasi,

(62)

perusahaan dengan baik dan bekerja sama dengan karyawan. Karena karyawan

memberi kontribusi karyanya sesuai kapasitas masing-masing.

Dalam perkembangannya suatu organisasi akan melakukan perubahan

struktur organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

dalam perusahaan. CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE juga melakukan hal

yang sama, penyesuaian itu berlaku mulai 1 agustus 2006. Centro Billiard dan

Lounge dikelola seorang General Manager (GM) yang membawahi seorang

Manager Operasional, Head Officer, Accounting dan Head Cashier. Sedangkan

Manager Operasional membawahi Store Manager. Store Manager membawahi

devisi-devisi, yaitu devisi cashier, devisi table guard, devisi dishwasher, devisi

waitris, devisi bar, dan devisi kitchen. Agar lebih jelas, penulis sajikan tentang

susunan organisasi CENTROBILLIARDDANLOUNGE.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi CENTROBILLIARD DAN LOUNGE2006

(63)

H. Tugas dan Kewenangan

Dalam mekakukan kegiatan, CENTROBILLIARDDANLOUNGE dibagi

berdasarkan tugas dan wewenang yang telah tertera pada struktur organisasi

secara garis besar. Tugas dan wewenag masing-masing devisi dan tugas per devisi

berhubungan dengan devisi lain akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Devisi Cashier

Tugas seorang kasir tidak mudah karena selain bertugas dalam

penyambutan tamu yang hadir, juga mengatur atau menempatkan tamu yang

akan bermain Billiard pada meja-meja yang masih kosong. Ketika tamu

pulang, mereka memberi perincian uang yang harus tamu bayar sesuai dengan

lama bermainnya serta makanan dan minuman yang tamu pesan. Mereka juga

harus memberi ucapan terima kasih.

2. DevisiTable Guard

Table guard atau penjaga meja. Seorang penjaga bertanggung jawab atas

pelayanan meja, menata bola sesuai dengan permainan yang diminta oleh

pemain, menjadi wasit kalau ada turnamen, membersihkan, dan

mengembalikan semua peralatan diakhir permainan.

3. DevisiDishwaser

Bertugas dalam membersihkan peralatan-peralatan yang digunakan oleh

devisiBardanKitchen.

(64)

Seorang pelayan bertanggung jawab untuk menawarkan menu yang

tersedia, memenuhi permintaan seorang tamu dan memberikan laporan kepada

devisi kasir tentang menu yang telah dipesan oleh para tamu.

5. DevisiBar

Devisi Bar bertanggung jawab dalam pelayanan pemesanan dan pendataan

makanan dan minuman yang tersedia diBar.

6. Devisi Kitchen

Devisi Kitchen bertanggung jawab dalam pembuatan menu yang sudah

dipesan oleh para tamu.

I. Status Karyawan CENTROBILLIARDDANLOUNGE

Responden dari penelitian ini adalah seluruh karyawan CENTRO

BILLIARD DAN LOUNGE yang berstatus kontrak. Sekitar 40% karyawan berstatus mahasiswa atau mahasiswi yang masih aktif dari beberapa universitas

dan 60 % karyawan berpendidikan D3 dan S1 dari berbagai fakultas dan

Universitas di Yogyakarta.

Status karyawan CENTROBILLIARDDANLOUNGEdibedakan menjadi

tiga:

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah karyawan yang sudah menjalani masa training dan

(65)

2. KarayawanTrainning

Karyawan trainee adalah karyawan yang sedang menjalani masa percobaan

selama 1 bulan. Setelah mereka berhasil menjalani masa ini, mereka diangkat

menjadi karyawan berstatus kontrak.

3. Karyawan Kontrak

Karyawan kontrak adalah karyawan yang dikontrak perusahaan berdasarkan

dari surat perjanjian kerja yang telah disepakati selama kurun waktu yang

telah ditetapkan.

Karyawan CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE sampai pada bulan Mei

2007 berjumlah 32 karyawan yang terbagi pada masing-masing devisi dan

management. Kebanyakan status karyawan CENTROBILLIARDDANLOUNGE

masih berstatus kontrak tetapi hanya satu orang di bagian manager operasional

yang berstatus sebagai karyawan tetap.

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE berusaha memberikan pelayanan

yang baik untuk seluruh karyawan meskipun wujudnya belum memenuhi standar

hidup karyawan. Bentuk perhatian dan terima kasih kepada karyawan yang

diberikan perusahaan, yaitu:

a. Memberikan bonus kepada karyawan disiplin waktu dan kerja.

b. Memberikan member card kepada setiap karyawan yang berstatus tetap dan

kontrak. Member card ini berfungsi sebagai pemberian diskon jika pemilik

member card melakukan pembelian atau pemesanan makanan dan minuman

di perusahaan.

(66)

J. Tata Tertib Perusahaan

Agar semua kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan sebagai mana

semestinya serta melatih karyawan untuk berdisiplin, maka perusahaan membuat

tata tertib dan sanksi serta bonus bagi karyawan yang melanggar atau mematuhi

peraturan yang telah disepakati antara pihak perusahaan dengan karyawan. Tata

tertip itu terdiri dari:

1. Karyawan wajib hadir 30 menit sebelum jam operasional berlangsung dengan

toleransi keterlambatan selama 15 menit.

2. Karyawan yang tidak hadir melebihi batas toleransi dianggap mangkir.

3. Karyawan yang tidak hadir tanpa pemberitahuan dianggap absent.

4. Pemberitahuan ketidakhadiran maksimal sehari sebelumnya.

5. Karyawan mempunyai hak libur 4 kali setiap bulan ( untuk karyawan yang

berstatus kontrak dan tetap).

6. Bagi karyawan yang melebihi masa liburnya akan dikenakan sangsi berupa

pemotongan gaji pokoknya sebesar Rp 25.000.

7. Karyawan diwajibkan berpenampilan rapi dan sopan selama jam kerja.

8. Karyawan yang sedang bertugas dilarang meninggalkan area pekerjaan tanpa

(67)

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk menguji seberapa jauh alat ukur

mengukur apa yang diukur. Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan

teknik korelasi Product Moment. Jika r hitung lebih besar daripada r table

dengan taraf signifikan sebesar 5%, maka alat ukur dianggap valid atau

signifikan.

Dari hasil hitungan didapat bahwa r hitung lebih besar dari r table,

dimana 1,52 > 0,683. sehingga alat analisis yang digunakan dianggap valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar koefisien

dan stabilitas dari pengukur yang digunakan sehingga memberikan hasil yang

efisien dalam pengukuranya.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa r hitung lebih besar dari pada r

table dimana 3,16 > 0,683, sehingga alat ukur yang digunakan dianggap

reliable.

(68)

B. Analisis Data

Tahap-tahap dalam menganalisis data penulis uraikan sebagai berikut:

1. Pengukuran Gaya Kepemimpinan dan Semangat Kerja

a. Pengukuran Gaya Kepemimpinan

Untuk mengukur gaya kepemimpinan sekaligus menjawab

permasalahan pertama tentang gaya kepemimpinan yang dipergunakan

manajer CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE dalam pemberian

kebijakan dan pengaturan yang diperuntukkan dalam mengatur seluruh

karyawan perusahaan. Nilai yang dicapai responden dalam kuesioner

kelompok pertama dimasukan ke dalam tiga bentuk gaya kepemimpinan.

Sebelumnya dicari terlebih dahulu interval kelas dengan

menggunakan rumus sturges:

K range C1

Batas bawah diperoleh dengan mengkalikan bobot skor jawaban

terendah (skor 1) dengan total pertanyaan yaitu 1 x 20 = 20. Sedangkan

batas atas diperoleh dengan mengkalikan bobot skor jawaban tertinggi

(skor 5) dengan total pertanyaan yaitu 5 x 20 = 100, sehingga diperoleh:

67 , 26 3

20 100

1 

  C

Hasil perhitungan tersebut dugunakan untuk menentukan skala gaya

(69)

1) Gaya kepemimpinanautocraticdengan skor 20 - 46,66

2) Gaya kepemimpinandemocraticdengan skor 46,67 - 73,32

3) Gaya kepemimpinanlaisez fairedengan skor 73,33 - 100

Apabila hasil kuantifikasi data dimasukkan dalam skala gaya

kepemimpinan hasilnya akan tampak sebagai berikut:

(70)

Kuantifikasi data tentang gaya kepemimpinan Gaya Kepemimpinan No Responden

Autocratic 20 – 46,66

Democratic 46,67 – 73,32

LeissezFaire 73,33 - 100

1 1 42

2 2 73

3 3 81

4 4 73

5 5 78

6 6 79

7 7 51

8 8 81

9 9 65

10 10 71

11 11 82

12 12 80

13 13 85

14 14 82

15 15 90

16 16 95

17 17 86

18 18 72

19 19 88

20 20 72

21 21 73

22 22 66

23 23 82

24 24 78

25 25 73

26 26 80

27 27 71

28 28 80

29 29 74

30 30 89

Total 42 760 1490

(71)

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pegawai

CENTRO BILLIARD DAN LOUNGE berpendapat bahwa gaya

kepemimpinan yang digunakan pimpinan perusahaan adalah gaya

kepemimpinan Laissez faire.

b. Pengukuran Semangat Kerja

Batas bawah diperoleh dengan mengkalikan bobot skor jawaban

terendah (skor 1) dengan total pertanyaan yaitu 1 x 15 = 15. Sedangkan

batas atas diperoleh dengan mengkalikan bobot skor jawaban tertinggi

(skor 5) dengan total pertanyaan yaitu 5 x 15 = 75, sehingga diperoleh:

15 4

15 75

1 

  C

Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk menentukan skala gaya

kepemimpinan sehingga dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Semangat kerja Rendah 15 – 29

2) Semangat kerja Sedang 30 – 44

3) Semangat kerja Tinggi 45 – 59

4) Semangat kerja sangat tinggi 60 - 75

(72)

Kuantifikasi Data Semangat Kerja

B

erdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa mayoritas pegawai CENTRO

BILLIARDDANLOUNGEmemilikisemangat kerja yang tinggi.

Semangat Kerja

No Responden Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

1 1 59

2 2 60

3 3 70

4 4 70

5 5 62

6 6 60

7 7 61

8 8 61

9 9 56

10 10 63

11 11 64

12 12 61

13 13 56

14 14 56

15 15 60

16 16 54

17 17 60

18 18 60

19 19 70

20 20 60

21 21 62

22 22 65

23 23 63

24 24 63

25 25 63

26 26 61

27 27 63

28 28 72

29 29 61

30 30 67

Total 281 1582

(73)

2. Pengukuran Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Semangat Kerja

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Model ini digunakan untuk menganalisis besarnya pengaruh

variabel X (gaya kepemimpinan) terhadap variabel Y (semangat kerja).

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis linier sederhana

(dengan bantuan program SPSS 12) adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3

Hasil Perhitungan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standrdized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Cnstant) 62.592 5.950 10.520 .000 Gaya -.006 .076 -.016 -.083 .934

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

X

Y

62

,

592

0

,

006

1) Nilai konstanta persamaan regresi sebesar 62,592 yang artinya jika

gaya kepemimpinan tidak ada maka semangat kerja karyawan

sebesar 62,592.

2) Koefisien variabel gaya kepemimpinan (X) adalah negatif. Hal ini

dapat diartikan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh

Gambar

Tabel 3.1Kategori Gaya Kepemimpinan
Tabel 3.2
Tabel 5.1
Tabel 5.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Karena sertifikat kepemilikan tanah dianggap sebagai sebagai salah satu faktor utama lahan maka tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah

Kondisi lingkungan Yayasan Galuh menurut caregiver kurang nyaman, kurang bersih, udara panas, bising, sangat ramai dengan aktivitas pasien karena jumlah pasien yang banyak di

3.3.2 DFD Level 1 Pemilik 1.0 Kelola Data User 2.0 Kelola Data Penjualan Kasir 3.0 Kelola Data Perbaikan Perbaikan User 4.0 Kelola Data Pembelian Gudang Pembelian

akses dan partisipasi pelaku kegiatan prasarana dan sarana pertanian terbuka baik untuk laki-laki maupun perempuan, baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan

Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang menyerahkan konfirmasi

Untuk survei pendahuluan kelelahan dilakukan dengan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) disebabkan banyak pekerja yang memiliki keluhan

Sementara itu, penelitian kualitatif itu adalah gerakan pada latar alamiah sebagai keutuhan, mangandalkan manusia sebagai alat peneliti utama, memanfaatkan metode

Program Pengimejan Diagnostik & Radioterapi Fakulti Sains Kesihatan... NR4024 AMALAN