Rakor Monev PPK-IPM
Bulan Agustus
Kota Bekasi
Kamis, 9 Agustus 2007 Untuk mendapatkan bahan paparan: 1) Mengkopi dari flash disc panitia
Kesepakatan rapat Sekda Provinsi Jawa Barat dan Sekda
Kabupaten / Kota penerima dana PPK-IPM Tahun 2007
tanggal 21 Juni 2007. Bahwa Sekda Kabupaten / Kota
selaku Ketua Satlak PPK-IPM 2007 berkomitmen untuk:
1. Melakukan percepatan pelaksanaan PPK-IPM di kab/kota
masing-masing dengan tetap menjunjung tinggi prinsip
akuntabilitas, kepatuhan terhadap aturan, tranparansi dan
berkualitas.
2. Memimpin, memantau dan mengendalikan langsung
pelaksanaan PPK-IPM di kab/kota masing-masing .
3. Mengurangi sekecil mungkin permasalahan dan
penyimpangan pada tataran administrasi dalam
pelaksanaan PPK-IPM di kab/kota masing-masing.
KETERBATASAN WAKTU
MENSUKSESKAN PPK – IPM 2007
JAN s/d
JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DEC
KEGIA T A N , DA NA
(Progress, Problem, & solv
ing) DA MP A K , & QUA L ITY C O NTR O L
1
5
4
3
2
Puasa & Lebara nD N
O S
A
KEGIATAN STATUS DANA DLL WAKTU
BIDANG DAYA – BELI (KAB/KOTA: . . . .)
CATATAN
INGAT RE-SCHEDULING
Kegiatan – Dana – Dampak – QC – SPJ
Perlu: Problem Solving & Action,
Status Monev Kab/kota
Batch Kluster Kab/Kota Status monev Tgl Diplenokan
I
I Kota Cirebon Belum
I Kota Sukabumi Belum
I Kab. Ciamis Belum
II Kab. Subang Sudah 2 – 3 Agt 8 Agt
II Kab. Tasikmalaya Sudah 2 – 3 Agt 8 Agt
II Kab. Cianjur Belum
II Kota Tasikmalaya Belum
II Kab. Bandung Belum
II Kab. Indramayu Belum 13 – 14 Agt
II
I Kota Bekasi Sudah 6 – 7 Agt 8 Agt
I Kota Depok Belum
II Kab. Sukabumi Belum
II Kab. Sumedang Belum
II Kab. Kuningan Sudah 26 – 28 Juli 30 Juli
Tim Wali Reviewer PPK-IPM
Kab/Kota Wali Reviewer
Pak Riadi dan Pak Tri Pak Irwan dan Pak Asep Pak Dahrul dan Pak Setra, Pak Anang dan Pak Budi, Pak Dulmiad dan Bu Mega Kota Tasikmalaya, Kab. Tasikmalaya,
Kab. Ciamis:
Kota Sukabumi, Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur
Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Karawang:
Kota Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Kuningan
Kab. Bandung, Kab. Sumedang, Kab. Subang:
Tim Wali Satlak Kab/Kota
Inge Wahyuni/Alfiatun Kab. Karawang III Imam Solihin Kab. Kuningan II Teten AME Kab. Sumedang II Iwan Subhanawan Kab. Sukabumi II Oo Turyana Kota Depok IAgus Hermawan / Sri B. Kota Bekasi
I II
Oo Turyana/D. Erwin Irawan Kab. Indramayu
III
Endang W. / Alfiatun Kab. Bandung
II
Inge Wahyuni/Tati Lathiefah Kota Tasikmalaya II Iwan Subhanawan Kab. Cianjur II Endang W. Kab. Tasikmalaya II Imam Solihin Kab. Subang II Agus Hermawan Kab. Ciamis I Teten AME Kota Sukabumi I
Syarijuddin / Eko Prihastono Kota Cirebon I I Wali Satlak Kab/Kota Kluster Batch
Tim Technical Advisor
• Technical Advisor
– TA bidang pendidikan: P Abin Syamsudin
,
P
Momon Suherdiamansyah
– TA bidang kesehatan: P Nanang Munajat, P
Abraham Raubun
– TA bidang Daya beli: P Soedradjat
Tisnasasmita, P Eri Taufik
• Partner Technical Advisor adalah Technical
assisstant dari Kab/kot
a
Tujuan
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan fokus:
– Mengobservasi kesiapan daerah (pimpinan daerah,
satlak, masyarakat sasaran, stakeholders pendukung)
dalam melaksanaan program dan kegiatan PPK-IPM
– Menggali potensi masalah yang akan dihadapi satlak
kab/kota dalam melaksanakan program dan kegiatan
PPK-IPM serta secara bersama-sama mencari alternatif
solusi
• Melaksanakan verifikasi tiap kegiatan dalam rangka
verifikasi pencairan anggaran PPK-IPM tahap ke-2.
Jadual kegiatan
• HARI KE-1:
– Tim Technical Advisor dan Tim Reviewer melakukan
Kunjungan Lapangan untuk kegiatan tertentu dan lokasi terpilih. Pemilihan lokasi dilakukan oleh tim provinsi. – Tim Administrasi melanjutkan verifikasi dokumen
administrasi dengan didampingi KPA dan PPKTK.
– Rapat internal Tim Provinsi mengenai hasil monev hari ke-1. • HARI KE-2:
– Tim Technical Advisor berdialog dengan Tenaga Ahli. – Tim Reviewer melanjutkan Kunjungan Lapangan.
– Tim Administrasi melanjutkan verifikasi dokumen administrasi dengan didampingi KPA dan PPKTK.
PERAN TIM MONEV DAN TENAGA
AHLI KAB/KOTA
• Intisari pelaksanaan monev:
– PROGRESS (kemajuan) – PROBLEM (masalah) –
PROBLEM SOLVING (pemecahan masalah) – ACTION
(tindakan)
• TEAM WORK (Tim monev & tenaga ahli) untuk
mensukseskan PPK-IPM di kab/kota
• Monev internal meningkatkan komunikasi dengan monev
provinsi (eksternal), mensukseskan PPK-IPM 2007
PENGAJUAN SPP TAHAP II
• Berdasarkan rapat pleno Tim Reviewer dan Satlak PPK-IPM Provinsi tanggal 17 Juli 2007 serta juga mempertimbangkan hasil monev kinerja PPK-IPM di Kab/Kota s/d bulan Juni yang kurang optimal, maka tim provinsi menetapkan beberapa hal untuk Pengajuan SPP. Tahapan pencairan dan persentase dana yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
• 1. Tahap I adalah maksimum 30% dari total anggaran PPK-IPM • 2. Tahap II adalah maksimum 60% dari total anggaran
PPK-IPM
• 3. Tahap III adalah sebesar 10% dari total anggaran PPK-IPM • Demikian agar dapat menjadi perhatian satlak kab/kota. Surat
Pembelajaran Hasil Monev II
(Kab. Kuningan, Kab. Subang,
Kab. Tasikmalaya, Kota Bekasi)
Pembelajaran
• Mekanisme pengadaan barang:
– Pengulangan proses lelang, misal: tidak ada rekanan yang mendaftar lelang sampai batas waktu yang ditetapkan.
– Belum diyakini mengenai jumlah barang yang tersedia, misal: untuk pengadaan domba, rencana akan dibeli dari Jawa
Tengah tetapi belum ada keyakinan apakah jumlah yang diperlukan dapat dipenuhi.
• Peran perbankan yang belum jelas, misal: mekanisme executing atau channeling. Bila sudah ditetapkan, maka seluruh komponen yang berpartisipasi harus mengikuti mekanisme tersebut.
• Pola kerjasama dengan stakeholder pendukung, misal: mengenai penggunaan lahan yang belum ada perjanjian secara detail, hak dan kewajiban yang belum jelas, dan hal lain yang sejenis.Perlu ada perangkat hukum untuk mengelola perguliran.
Pembelajaran (2)
z
Untuk tahun kedua, pengadaan sapi langsung
dilakukan oleh masyarakat sendiri. Akibatnya
spesifikasi sapi menjadi bervariasi. Unsur pengawasan
harus lebih ditingkatkan agar sapi yang dibeli
berkualitas tidak lebih rendah dari yang ditetapkan.
z
Dana perguliran dimanfaatkan tidak sesuai dengan
kegiatan awal, misal: kegiatan awal sapi potong
menjadi budidaya kerbau atau sapi perah dengan
alasan: kerbau lebih tahan penyakit, kurangnya
keterampilan dan budaya memelihara sapi potong, dan
sudah ada koperasi susu sapi.
z
Pendanaan pada UKM: Tetap perlu pengawasan untuk
menjamin kelancaran pengembalian dana. Perlu dibuat
perangkat hukum untuk perguliran.
Pembelajaran
(3)z
Perlunya percepatan proses untuk kegiatan yang
terkait dengan belajar – mengajar (Paket A, B, C, KF)
dengan cara memampatkan frekuensi pertemuan.
z
Salah satu hal positif yang dapat dicontoh: Adanya
pendanaan non PPK-IPM untuk menangani kelebihan
peminat belajar kejar Paket ABC.
TERIMAKASIH
Untuk mendapatkan bahan paparan: 1) Mengkopi dari flash disc panitia