RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
1
1.1
LATAR BELAKANG
Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang
dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025,
diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk penyelenggaraan
pembangunan Bidang Cipta Karya / Permukiman. Peran pembangunan Bidang Cipta Karya
khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i)
mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan
perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan
nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi
yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan
sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa
sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta
Karya, sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah memberikan amanat kepada Pemerintah Pusat yaitu a) wewenang menetapkan
kebijakan sebagai dasar penyelenggaraan urusan pemerintahan; b) melakukan pembinaan dan
pengawasan kepada Pemerintah Daerah; serta c) wajib membuat Norma, Standar, Prosedur,
dan Kriteria (NSPK) sebagai landasan dan pedoman bagi Daerah dalam menyelenggarakan
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
2
pembagian kewenangan pelaksanaan sub urusan pekerjaan umum, penataan ruang,
perumahan rakyat, dan kawasan permukiman yang dilakukan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dimana peran Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi
lebih besar agar infrastruktur yang sudah dibangun menjadi bermanfaat, tepat guna, dan tepat
sasaran. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan
masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih
besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan kerjasama
berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals
Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi
kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas
lingkungan.
Berdasarkan Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang memuat visi pembangunan nasional yang ingin dicapai
segenap komponen bangsa yaitu mewujudkan Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur
saat ini sedang berada pada fase pelaksanaan tahap ketiga (tahun 2015-2019). RPJM Nasional
2015-2019 adalah penjabaran Visi, Misi, dan 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pemerintahan
dikenal sebagai Nawa Cita, untuk menjadi pedoman dan acuan Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) melaksanakan pembangunan nasional menurut
kewenangan urusan pemerintahannya masing- masing. Pembangunan infrastruktur
permukiman merupakan amanat yang harus diemban bersama oleh pemerintah, Pemerintah
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
3
pelaksana pembangunan infrastruktur fisik bidang Cipta Karya, sedangkan Pemerintah Pusat
bertindak sebagai pengatur, Pembina, dan pengawas pembangunan infrastruktur permukiman
di Indonesia. Hal ini sesuai kebijakan desentralisasi yang dilakukan diindonesia saat ini, dimana
pemerintah daerah dituntut untuk lebih berperan aktif dalam melayani dan mensejahterakan
masyarakat.
Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum,
sebagai acuan untuk mengembangkan/membangun infrastruktur PUPR terutama pada
pengembangan wilayah sebagai basis penyusunan rencana dan program untuk meningkatkan
keterpaduan infrastruktur PUPR dengan kawasan, sehingga orientasi hasil tidak hanya
menekankan “output”, namun juga “outcome” dan “impact”. Secara khusus, kebijakan
Kementerian PUPR terhadap infrastruktur permukiman adalah meningkatnya kualitas dan
cakupan pelayanan infrastruktur dasar permukiman di perkotaan dan perdesaan dengan
indikator outcome adalah memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap akses air minum, hunian
dan permukiman yang layak, akses sanitasi, tersedianya tempat tinggal dengan berkurangnya
backlog, serta rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak
dari waktu ke waktu semakin meningkat.
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam
mengembangan tugasnya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan dan standar teknis
bidang Cipta Karya, mengambil inisiatif untuk mendukung Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
menyiapkan perencanaan program khusus bidang Cipta Karya yang diberi nama Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya.. RPIJM ini dikembangkan
sebagai upaya Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur
permukiman secara merata diseluruh wilayah tanah air. Dokumen Rencana Program Investasi
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
4
yang penting dalam pembangunan bidang Cipta Karya, yang menjadi dasar dalam penyusun
program dan anggaran serta mendorong proses pemerataan pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya yang lebih ideal, efektif dan efisien. Hingga saat ini hampir seluruh
Kabupaten/Kota telah menyusun dan memiliki dokumen RPIJM Kabupaten/Kota. Namun,
kualitasnya masih sangat rendah dan belum mengacu kepada kebijakan-kebijakan
perencanaan pembangunan bidang keciptakaryaan yang berlaku serta bersifat sektoral.
Pendampingan teknis ini dimaksudkan untuk mendorong pemerintah daerah (pemda)
kabupaten/kota dalam mereview dokumen perencanaan bidang Cipta Karya yang berkualitas
dan terpadu.
Mengingat pentingnya RPIJM dalam mendorong terwujudnya keterpaduan bidang Cipta Karya
khususnya Kab/kota yang termasuk kategori strategis Nasional, maka Kabupaten Intan Jaya
Karya perlu melakukan review Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya untuk mendukung
pembangunan di bidang infrastruktur permukiman ke arah yang lebih baik.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud RPIJM yaitu untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan
masyarakat yang sejahtera selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Sedangkan tujuan
RPIJM adalah sebagai dokumen yang dijadikan acuan dalam perencanaan program dan
anggaran serta pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang berasal dari berbagai
sumber pendanaan, baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten/Kota, maupun sumber
pendanaan lainnya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima
tahun yang mencakup sektor-sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya, yaitu
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
5
Minum, dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (air limbah permukiman, persampahan, dan
drainase).
1.3
KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai
RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya dalam periode lima tahun, yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat/swasta, yang mengacu pada rencana tata
ruang, untuk menjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan
mewujudkan pembangunan infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan. Dokumen ini disusun
pada tingkat Kabupaten/Kota dan bersifat multi sektoral, multi stakeholder, dan multi
pendanaan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan multi sektor adalah RPIJM meliputi
sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu Pengembangan Air Minum, Pengembangan
Penyehatan Lingkungan Permukiman, Pengembangan Permukiman, dan Penataan Bangunan
dan Lingkungan. Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan
yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi RPIJM sesuai
kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang terkait dalam RPIJM meliputi
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, masyarakat dan dunia usaha. Sedangkan maksud
dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak
hanya berasal dari pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, serta dunia usaha dan masyarakat. RPIJM disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan difasilitasi oleh Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Provinsi. Sebagai
dokumen teknis, RPIJM sudah harus menampung aspirasi pemangku kepentingan lokal dan
aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM harus ditekankan pada proses partisipasi
melalui dialog dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh semua
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
6
Dengan demikian, maka pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai
secara bersama oleh para pemangku kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun RPIJM merupakan dokumen
teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang berisikan rencana investasi sesuai
kebutuhan dan kemampuan daerah. RPIJM disusun dengan mengacu pada kebijakan spasial
dan sektoral, baik di tingkat nasional maupun daerah. Kebijakan spasial meliputi RTRWN,
RTRW Provinsi, dan RTRW Kabupaten/Kota. Sedangkan kebijakan sektoral terdiri dari
RPJMN, RPJMD Provinsi, dan RPJMD Kabupaten/Kota. Disamping itu, RPIJM juga mengacu
pada Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional serta Kebijakan dan Strategi Perkotaan
Daerah. Adapun, skema kedudukan RPIJM dalam sistem perencanaan pembangunan bidang
Cipta Karya dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1
Kedudukan RPIJM Pada Dokumen Perencanaan Bidang Cipta Karya
RENSTRA
PROVINSI RENSTRA SKPD PROVINSI
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
7
1.3.1.
Keterkaitan RPIJM dengan Dokumen Perencanaan Bidang Cipta
Karya Kabupaten/kota
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) adalah
rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima
tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan
dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk
Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada
RPIJM dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan
pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.
Gambar 1.2
Sinergi Dokumen Perencanaan Program Bidang Bidang Cipta Karya
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dilaksanakan secara bersama (concurrent)
antara pemerintah daerah dan pusat untuk mewujudkan gerakan nasional 100-0-100. Dalam
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
8
Cipta Karya dan RPJMD sehingga tercipta keterpaduan pembangunan yang sesuai dengan
tujuan amanat pembangunan nasional. Sedangkan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota,
Pemerintah Daerah diharapkan menyusun Rencana Aksi Daerah Gerakan 100-0-100 dan
RPIJM Bidang Cipta Karya.
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arah kebijakan, rencana dan indikasi program terkait
khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali
RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi
rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan
arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya,
dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan
lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam
penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada
kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang
Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
9
pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan
aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian
disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana
tahunan.
1.3.2.
Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Pengembangan Prinsip dasar RPIJM secara sederhana adalah :
Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana
investasi yang disusun.
Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem
pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan
kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh,
pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan
penataan bangunan gedung.
Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber
pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari
APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR).
Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam
bentuk barang dan jasa.
Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku
pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya maupun pada saat
pelaksanaan program.
Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
10
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud,
sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPIJM Bidang Cipta Karya
bersifat dinamis dan dapat dikaji.(review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan
arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.
1.4
MUATAN RPIJM
Secara substansi dokumen muatan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Intan Jaya terdiri
dari 8 (Delapan) Bab yaitu :
BAB 1 Pendahuluan
Pada bab ini menguraikan penjelasan mengenai latar belakang, Maksud dan tujuan RPIJM
Bidang Cipta Karya, Kedudukan dan muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.
BAB 2 Profil Kabupaten Intan Jaya
Pada bab ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan
urbanisasi serta isu strategis Kabupaten Intan Jaya.
BAB 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktrur Bidang Cipta Karya
Pada bab ini menjelaskan tentang arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan
rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.
BAB 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Bab ini membahas tentang analisis social, ekonomi dan lingkungan antara lain Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
BAB 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan dan alternative
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA 2018 - 2022
KABUPATEN INTAN JAYA
11
BAB 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Intan Jaya
Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di
kabupaten Intan Jaya.
BAB 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk
masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan
Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap
sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan
pendanaan masing-masing sektor.
BAB 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini menguraikan tentang matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan