• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

53 A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah quasi experimental atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti (Latipun, 2010: 5).Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk melihat akibat pengaruh perlakuan model pembelajaraan kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) terhadap motivasi dan prestasi belajar PKn. Kelompok eksperimen di beri perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) sedangkan kelompok kontrol pembelajarannya menggunakan metode ceramah. Desain penelitian yang digunakan adalah randomized Pre-Test, Post-Test Control Group Desain dengan format sebagai berikut:

Tabel 1. Desain Eksperimen

Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test

E 01 ܺ 02

K 01 ܺ 02

Keterangan:

E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol

(2)

ܺଵ: Model TSTS(Two Stay Two Stray)

ܺଶ: Metode Ceramah

02:Post-TestKelompok Eksperimen dan kelompok kontrol. B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 3 Ngaglik sebanyak 143 siswa terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas VIII-A, VIII-B, VIII-C dan VIII-D.

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian yang terpilih dengan cara tertentu untuk keseluruhan populasi. Sampel dari penelitian ini diambil dari dua kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Teknik ini dianggap paling sederhana karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak (Sugiyono, 2010:59).

Tujuan dari pemilihan sampel karena adanya pertimbangan bahwa peneliti menggunakan dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian, peneliti melakukan pengundian dari populasi yang ada, dari 4 kelas diambil dua kelas secara acak untuk dijadikan

(3)

sampel dalam penelitian ini, yang akan diundi lagi untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan dari pengambilan sampel secara acak diperoleh kelas VIII-A dan VIII-B. Dari kedua kelas tersebut kemudian diacak lagi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pengundian tersebut maka kelas yang terpilih adalah kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol.

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Ngaglik, secara geografis terletak di Jl. Candi, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan semester genap pada bulan Maret sampai April tahun 2013.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar pada penelitian ini difokuskan pada motivasi berprestasi yang diartikan sebagai dorongan untuk mengerjakan sutu tugas dengan sebaik-baiknya. Adapun ciri-ciri motivasi berprestasi yaitu: 1) berorientasi pada keberhasilan yang mencakup perilaku-perilaku individu yang mengarah pada kegiatan pencapaian prestasi maupun sensitivitas terhadap tanda-tanda yang berkaitan dengan

(4)

peningkatan prestasi; 2) Kemampuan mengantisipasi kegagalan yaitu ketelitian atau kecermatan untuk berusaha menanggulangi berbagai penghambat untuk mencapai keberhasilan; 3) inovatif yang berarti adanya keinginan untuk menemukan sesuatu cara yang berbeda dari sebelumnya untuk mencapai suatu keberhasilan; 4) Bertanggung jawab secara pribadi dalam menyelesaikan tugas, ciri-cirinya meliputi kesempurnaan tugas, percaya diri serta tanggung jawab.

2. Prestasi Belajar PKn

Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh siswa setelah menjalani proses pendidikan secara formal dalam jangka waktu tertentu dan hasil belajar tersebut berupa angka-angka (Sumadi Suryabrata, 2006: 6). Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar yang dimakhsud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yakni hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran PKn selama jangka waktu tertentu yang diukur dengan tes dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar yang diukur adalah prestasi belajar dalam ranah kognitif yaitu dengan tes prestasi belajar.

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS(Two Stay Two Stray)

Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok

(5)

lain. Teknik ini dikembangkan karena banyaknya kegiatan belajar yang diwarnai dengan kegiatan individu, siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, sebagai makhluk sosial kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lain dengan sesama manusia.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket (Kuesioner)

Angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pelajaran PKn. Angket sering disebut dengan kuesioner. Dengan angket ini orang dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, pendapatnya dan lain-lain (Suharsimi Arikunto,dkk, 2006: 28). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yakni angket yang telah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih dan memberi tanda pada jawaban yang telah dipilih.

2. Tes prestasi belajar

Tes Prestasi pada umumnya mengukur penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah selama waktu tertentu menerima proses belajar mengajar dari guru (Sukardi, 2008: 139). Tes prestasi belajar dapat digunakan untuk menilai kemajuan belajar dan mencari masalah-masalah dalam belajar. Test prestasi belajar berlaku untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jenis dan

(6)

jumlah soal yang sama. Tes prestasi belajar pada penelitian ini dilakukan dua kali yaitu Pre test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diberikan perlakuan danpost testdilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa sesudah diberikan perlakuan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pada saat pengolahan data lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket/ Kuesioner

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, Arikunto. 2006: 152). Angket digunakan sebagai instrumen untuk mengungkap data tentang motivasi belajar siswa. Pertanyaan atau pernyataan tersebut menggunakan skala bertingkat dengan empat alternatif jawaban, yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Instrumen motivasi belajar terdiri dari beberapa pernyataan positif, untuk alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, untuk alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor 3, untuk alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan untuk alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Pernyataan negatif untuk

(7)

alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor 2, alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, dan alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi angket motivasi

Indikator No. Butir

Ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran PKn

1, 2 Sensitif terhadap hal-hal yang berkitan

dengan peningkatan prestasi unggul

3, 4, 5 Kegiatan pencapaian prestasi unggul 6, 7* Cermat menentukan target prestasi 8, 9 Usaha menanggulangi penghambat

pencapaian keberhasilan

10*, 11 Menemukan suatu cara yang lebih mudah

dan singkat

12, 13, 14

Menyukai tantangan 15

Kesempurnaan penyelesaian tugas 16, 17* Percaya diri dan tangguh dalam

menyelesaikan tugas

18, 19*

Suka mengajukan pertanyaan 20

Semangat siswa dalam belajar PKn 21, 22, 23 Keterangan : Butir bertanda *) adalah pernyataan negatif. Angket Selengkapnya terdapat pada lampiran 8 hal 125.

2. Tes prestasi belajar

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes pilihan ganda. Soal pilihan ganda tersebut disertai dengan empat alternatif jawaban yaitu: a, b, c, dan d. Dari empat alternatif jawaban tersebut, hanya ada satu jawaban yang dianggap benar. Pemberian skor untuk jawaban dari instrumen ini digunakan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Peneliti juga menyesuaikan dengan pokok bahasan mata pelajaran PKn di SMP N 3 Ngaglik kelas

(8)

VIII. Soal hasil belajar divalidasi secara empiris dan logis, untuk memenuhi validitas penyusunan soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal.

Tabel 3. Kisi-kisi test prestasi belajar

Indikator No.Item 1. Merumuskan Pengertian Kedaulatan rakyat 1, 2, 3 2. Menguraikan macam-macam Kedaulatan 4, 8, 15 3. Menguraikan sifat-sifat pokok kedaulatan 5, 7, 10, 12, 4. Menjelaskan macam-macam teori kedaulatan 6, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 28

5. Menjelaskan kedaulatan yang dianut negara Indonesia

9, 23, 24, 26, 30 6. Menjelaskan Perkembangan

Kedaulatan di Indonesia

29

Instrumen soal tes prestasi belajar Selengkapnya terdapat pada lampiran 9 hal 128.

G. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk menunjukkan tingkat validitas suatu instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidisan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006:168). Penggunaan uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesesuaian hasil ukur instrumen dengan jumlah instrumen. Pengujian ini digunakan rumus korelasi product Moment, yaitu dengan mengorelasikan butir skor totalnya. Rumus produk moment adalah sebagai berikut:

 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n rxy

(9)

Keterangan:

rxy= Koefisien korelasi antar variabel x dan y n = Jumlah Responden

X = Skor butir soal Y = Skor total soal

∑x = Jumlah skor soal

∑y = Jumlah skor total soal (Suharsimi Arikunto, 2006: 170).

Mengingat dengan korelasi product moment ini masih ada pengaruh kotor dari butir soal maka perlu dilakukan korelasi untuk menghilangkan pengaruh itu. Adapun korelasinya dengan menggunakan part whole correlationdengan rumus sebagai berikut:

ݎ

௕௧

=

൫ݎ

௫௬

൯൫ܵܤ

൯െ ሺܵܤ

)

ට൛൫ܸ

௬ା௏ೣ

− 2

൫ݎ

௫௬

൯൫ܵܤ

൯ሺܵܤ

)

Keterangan :

Rbt :Part Whole Correlation Rxy : korelasi moment tangkar

Sby : Simpangan Baku Total (komposit) SBx : Simpangan Baku Bagian (Butir) Vx : Varian Total

Vy : Varian bagian

Kriteria pengajuan suatu butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi rxy berharga positif dan sama atau lebih besar dari r tabel dengan

(10)

taraf signifikasi 5%, jika koefisien lebih kecil dari harga r tabel 5% maka korelasi dikatakan tidak signifikan.

Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan pada 36 siswa kelas VIII-C SMP N 3 Ngaglik. Jumlah butir pertanyaan dalam uji coba instrumen test prestasi belajar untuk Kompetensi Dasar Menjelaskan makna kedaulatan rakyat adalah 40 soal. Hasil skor butir dalam test prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan program SPSS for windows 13.0. Jumlah butir pernyataan dalam angket uji coba instrumen untuk variabel motivasi belajar adalah 30. Hasil skor butir dalam angket dianalisis menggunakan SPSS for Windows 13.0.

Hasil uji validitas instrumen penelitian dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Jumlah butir semula Jumlah butir gugur Nomor butir gugur Jumlah butir valid Motivasi belajar 30 7 6, 10, 12, 18, 19, 23, 27 23 Test prestasi belajar 40 10 16, 19, 23, 24, 25, 29, 31, 32, 36, 38 30 (Sumber: Data Primer yang diolah, 2013)

Hasil uji validitas instrumen menunjukkan bahwa untuk angket motivasi belajar 23 butir pernyataan yang valid, dan untuk test prestasi belajar terdapat 30 butir soal yang valid. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.4.

(11)

H. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto. 2006: 178). Instrumen dikatakan reliabel bila menghasilkan hasil yang tetap meskipun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Hasil perhitungan diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilair.

Rumus yang digunakan pada uji reliabilitas adalah rumus Alpha Cronbac. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Kriteria pengujian dikatakan handal apabila rhitung lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 5%. RumusAlpha Cronbachadalah sebagai berikut:

ݎ

ଵଵ

=

௞ ௞ିଵ

ቁቀ

1 −

∑ఙమ ఙ

Keterangan: r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

 = Jumlah varian butir/item

ߪݐ2 = Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006. 196).

Untuk menguji reliabilitas dari tes prestasi belajar PKn yang sudah valid digunakan rumusKuder RichardsonKR-20 sebagai berikut:

(12)

Keterangan :

ݎ11= reliabilitas instrumen

k= banyaknya butir pertanyaan

ܸ1= varians total

P=ܤܽ݊ݕܽ݇݊ݕܽݏݑܾ݆݁݇ݕܽ݊݃ݏ݇݋ݎ݊ݕܽͳ ܰ

q =ܤܽ݊ݕܽ݇݊ݕܽݏݑܾ݆݁݇ݕܽ݊݃ݏ݇݋ݎ݊ݕܽͲሺݍൌͳെ݌ሻ (Suharsimi Arikunto, 2006: 188).

Menurut Sugiyono untuk menguji signifikan atau tidaknya koefisien reliabilitas yang diperoleh atau rhitungdikonsultasikan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 5. Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Keandalan

0,000-0,199 Sangat rendah 0,200-0,399 Rendah 0,400-0,599 Sedang 0,600-0,799 Kuat 0,800-1,000 Sangat kuat (Sugiyono: 2009: 257)

Instrumen dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Dengan demikian, apabila alpha lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya apabila sama atau lebih besar dari 0,6 berarti reliabel.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan software komputer program SPSS Statistics 13.00 for windows untuk mempermudah proses perhitungan dalam uji reliabilitas angket motivasi

(13)

belajar dan prestasi belajar. Hasil perhitungan uji reliabilitas masing-masing instrumen dapat dilihat pada lembar lampiran dan ringkasan hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar

Nama Variabel KoefisienAlpha Tingkat Keandalan

Motivasi Belajar 0,937 Sangat Kuat

(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)

Tabel 7. Hasil Uji Realibilitas Prestasi Belajar

Nama Variabel KR-20 Tingkat Keandalan

Prestasi Belajar 0,945 Sangat Kuat

(Sumber: Data primer yang diolah, 2013)

Berdasarkan ringkasan hasil analisis uji reliabilitas instrumen pada tabel 6 dan 7, dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk variabel motivasi dan prestasi belajar Koefisien Alpha berada dalam kategori sangat kuat, karena memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas lebih besar dari 0,8.

I. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah skor tiap-tiap bagian variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorof Smirnov Z (KS-Z) taraf signifikansi 5%. Apabila harga KS-Z hitung lebih besar dari 0,05 maka

(14)

sebaran data normal. Untuk menguji normalitas dari masing-masing skor digunakan rumus Kolmogrov-Sminrov sebagai berikut:

ܭ஽= 1,36ට௡భశ೙మ

భೣ೙మ

Keterangan:

ܭ஽= Harga Kolmogorov-Sminrov yang dicari

݊ଵ= Jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh

݊ଶ= Jumlah sampel yang diharapkan. (Sugiyono, 2009: 152). 2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui antar dua kelompok atau lebih. Uji homogenitas dikenakan pada data hasil pre test dan post-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis varians dapat digunakan apabila setiap nilai x yang berpasangan dengan nilai y mempunyai distribusi dan varians yang sama. oleh karena itu perlu dilakukan uji homogenitas variansnya terlebih dahulu dengan uji F.

F=௏௔௥௜௔௡்௘௥௕௘௦௔௥ ௏௔௥௜௔௡்௘௥௞௘௖௜௟

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan kesimpulan adalah apabila F tabel lebih besar dari F hitung, maka variannya homogen. Akan tetapi apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka variannya tidak homogen.

(15)

3. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis untuk membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah uji t-tes (independent uji test) yaitu menguji perbedaan rata-rata dua kelompok. Rumus yang digunakan yakni:

ݐൌ

ӯӯ୶భିӯ୶మ ඨቆಿ భషభೄವ భమቇାቆಿ మషభೄವ మమቇ

(Tulus Winarsunu, 2002: 88).

Keterangan :

͞

x1: mean pada distribusi sample 1

͞

x2: mean pada distribusi sample 2 N1:jumlah individu pada sample 1 N2: jumlah individu pada sample 2

ܵܦ12: nilai varian pada distribusi sample 1 ܵܦ22: nilai varian pada distribusi sample 2.

Gambar

Tabel 1. Desain Eksperimen
Tabel 2. Kisi-kisi angket motivasi
Tabel 3. Kisi-kisi test prestasi belajar
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran bahasa Inggris pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini pada umumnya masih menggunakan papan tulis atau white board sebagai media perantara

Tidak duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi ( peribahasa ), tetapi kedudukannya terjadi secara vertikal. Laki-laki berada di atas, perempuan berada di

Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hyougen adalah hal yang menyatakan perasaan atau pemikiran seseorang yang diungkapkan dalam berbagai bentuk

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen; kelompok perumahan, air,

Dari  pertimbangan diataslah maka perlu diciptakan sebuah sistem baru dimana sistem ini nantinya dapat mempermudah calon pembeli mengetahui informasi baru tentang

Fenomena tersebut akan terlihat di muka bumi, dengan pengetahuan surat al`quran diatas dan sedikit penerapan ilmu matematika dapat diketahui perhitungan 1 syawal atau hari Raya

Lalu larutan yang mengandung antigen spesifik yang telah ditautkan dengan enzim signal dan larutan sampel yang mengandung antigen yang diinginkan dimasukkan ke dalam lubang-lubang

Sejak tanggal 25 Januari 1955 semua sekolah katolik di Flores berada di bawah Yayasan Vedapura, Mulai tanggal 5 Agustus 1970 terbentuk Yayasan Persekolahan Umat Katolik Flores