• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Teoretis

2.1.1 Hakikat Permainan bola voly

Menurut S. Mile (2009 : 13) pada awalnya ide dasar permainan bola voli itu adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum bola menyentuh lantai.

Menurut Mukholid (2004 : 35) bola voli adalah permainan yang di lakukan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri dari enam orang. Bola dimainkan diudara dengan melewati net setiap regu hanya bisa memaikan bola tiga kali sentuhan. Menurut Munasifah (2008 : 3) setiap pemain berusaha semaksimal mungkin memasukan bola ke daerah petak lawan sehingga mendapatkan angka/point dan meraih kemenangan.

Selanjutnya Muhajir (2007 : 5) menyatakan bahwa permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapatkan angka/point. Regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang. Apabila terjadi point yang sama, maka penentuan pemenang suatu permainan dilakukan dengan selisih dua angka misalnya : 27-25, 29-27 dan seterusnya.

(2)

Menurut Mukholid ( 2004 : 35) permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan diudara hilir mudik di atas net, dengan maksut dapat menjatuhkan bolah di dalam petak daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemenangan. Memantulkan bola di udara dapat mempergunakan seluruh anggota atau bagian tubuh dan ujung kaki sampai kepala dengan pantulan sempurna.

2.1.2 Sarana Dan Prasarana Voly Ball

Adapun sarana dan prasarana dari permainan voli ball antara lain sebagai berikut:

a) Lapangan

Menurut S. Mile (2010 : 6) lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran 18 x 9 m, dikelilingi oleh daerah bebas dengan minimal di semua sisi 3 m. Daerah bebas permainan adalah ruang di atas daerah permainan yang bebas dan segala halangan. Daerah bebas permainan harus memiliki ketinggian 7 m dari permukaan lapangan.

Adapun ketentuan dan ukuran lapangan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Panjang lapangan : 18 m dan lebarnya 9 m

2. Kalau lapangan dibuat di dalam gedung, maka tinggi loteng (roof) harus di buat setinggi mungkin dari lantai, dan lantai terbuat dari beton yang memiliki kelenturan, sedang kalau lapangan dibuat di luar gedung sebaiknya lapangan tanah, bukan rumput ataupun pasir.

(3)

3. Garis pinggir lapangan ditandai dengan kapur / cat yang lebarnya 5 cm diukur dari dalam lapangan, artinya bahwa garis tersebut berada di dalam lapangan. Hal ini sesuai aturan permainan kalau bola jatuh menyentuh garis dinyatakan masuk.

4. Luas lapangan 19 m x 9 m dibagi dua sama besar oleh garis tengah lapangan yang ukurannya 5 cm.

5. Kedudukan tiang net minimal 0,50 – 0,100 m dari garis tepi lapangan di ujung pangkal garis tengah lapangan permainan.

6. Dalam pertandingan resmi lapangan pertandingan harus bebas dari hambatan permainan minimal sejauh 8 m dari batas lapangan kearah luar.

b. Net

Lebar net 1 m dan panjang 9,50 – 10 m (dengan pita samping 25 – 50 cm di setiap sisi), terbuat dan jalinan mata jala hitam 10 cm, berbentuk persegi . pada puncak net terdapat pita horizontal selebar 7 cm, terbuat dari 2 lapis kain kanvas putih yang terpasang memanjang sepanjang net. Setiap akhir pita terdapat sebuah lubang. Melalui lubang itu di masukan tali untuk menarik pita ke tiang-tiang agar net tersebut tegang.

Sedangkan pertandingan resmi tinggi tiang net adalah sebagai berikut : 1. Untuk putra = 2,43 m

(4)

c. Bola

Bola harus bulat, terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintesis yang bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna yang cerah atau kombinasi dari beberapa warna.

Bola yang digunakan untuk pertandingan memiliki ukuran sebagai berikut. a. Lingkaran bola : 65 – 67 cm

b. Berat bola : 260 -280 g

c. Tekanan di dalam bola : 0,30-0,325 kg/cm2 (4,26-4,61 psi) (294,3-318,82 mbar/hPa)

2.1.3 Teknik Dasar Permainan Bola Voli

Menurut S. MILE (2009:45) teknik permainan voly ball memiliki empat macam teknik dasar yakni Teknik dasar meliputi :

a. Service

Service adalah pukulan pertama atau pembuka dalam permainan voly ball service juga dapat di jadikan pukulan pertama yang menghasilkan poin bagi tim pelaku service

b. Pasing

Pasing adalah suatu gerakan pemain untuk mengambil atau mengumpan bola kepada Teman yang akan melakukan pukulan smash

(5)

c. Smash

Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan untuk mencapai usaha dalam kemenangan. Tujuannya adalah mendapatkan point dari pihak lawan dan mematikan permainan lawan.

d. Block (Bendungan)

Block atau bendungan adalah salah satu dari beberapa cara gerak kerja bertahan / untuk menghalangi smash dari lawan yang melakukan smash. Tujuannya adalah menggagalkan smash dari lawan untuk mendapatkan angka.

2.1.4 Hakekat Pasing Bawah

Menurut Mukholid ( 2004 : 37) passing dalam permainan bola voli adalah usaha seorang pemain dengan menggunakan tehnik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya. Passing dapat di lakukan dengan dua tangan.passing juga dapat dilakukan atas (pass atas) dan bawah (pass bawah). Menurut S.Mile (2009 : 22 ) bola juga dapat di mainkan dengan kedua tangan yang di satukan, sehingga berbentuk sebuah bidang pemukul atau tempat bola memantul. Penyatuan kedua tangan itu dilakukan dengan maksud untuk menjamin hanya terjadi sekali pantulan, untuk mencegah pantulan berganda. Keterampilan dasar ini, seperti dengan menggunakan satu tangan, diupayakan dalam posisi yakni tangan itu mengenai bagian bawah bola agar terjadi tehnik memvoly. Dengan demikian bola melayang mengikuti arah parabola dalam kecepatan yang sesuai dengan kebutuhan.

(6)

diterima dengan mudah dan dapat dilambungkan kembali, juga apabila posisi bola sangat rendah atau menyamping dari tubuh. Apabila pada tahap awal tehnik pasing bawah ini diijinkan, dengan segera akan sudah terjadi permainan yang meriah

Menurut Muladi (1991 : 189) dalam buku pendidikan dan kesehatan menyatakan bahwa : yang dimaksud dgn passing adalah mengambil bola yang berada dibawah badan atau bola dari badan biasanya dilakukan dengan kedua lengan bagian bawah atau dari siku sampai pergelengan tangan yang dirapatkan,baik untuk di operkan kepada kawan maupun langsung kelapangan lawan melalui atas jaring. Memainkan bola dengan sisi dalam dari lengan bawah atau tehnik lengan bawah,merupakan bentuk bermain yang paling penting.pergunaan pasing bawah adalah untuk penerimaan servis.penerimaan bola dari lawan yang berupa serangan,pengambilan bola setelah terjadi blok atau pantulan bola dari net,untuk menyelamatkan bola kadang-kadang jauh dari luar lapangan permainan serta pengambilan bola yang rendah dan mendadak datangnya.

Syarifudin dan Muhadi ( 2001 : 189) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pass (passing) bawah,ialah mengambil bola yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya di lakukan dengan bagian bawah (Dari siku sampai pergelangan tangan yang dirapatkan), baik untuk di operkan kepada lawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui atas jaring.

(7)

2.1.5 Teknik Dasar Melakukan Pasing Bawah

Menurut S.Mile (2009 : 47) teknik dasar melakukan pasing bawah dalam permainan bola voly meliputi :

1. Bersiaplah untuk menerima bola dengan pass bawah. Seluruh badan harus rileks , dengan badan atas agak condong ke depan. Pandangan tertujuh kearah lawan pemukul bola, perhatikan kecepatan dan arah bola yang dating. Bergerak cepat cepat ke bawah bola dengan badan yang rendah dan tangan terjulur. Usahakan siku setinggi pinggang dan kedua telapak tangan menyatuh. Bagian dalam lengan bawah dihadapkan kedepan, sehingga membuat permuakaan lengan rata.

2. Kedua lengan diayunkan keatas dan pantulkan bola kea rah sasaran, meskipun bola yang datang itu langsung kearah depan, rendah disamping badan atau bola tinggi.

3. Perhatikan jalannya bola, lalu cepat bergerak sesuai dengan naluri antisipasi anda

2.1.6 Hakikat Metode Latihan Berpasangan

Menurut suherman (2001 : 151) metode berpasangan adalah satu siswa menjadi prilaku, siswa lainnya menjadi pengamat dan memberikan umpan balik, setelah itu bergantian. Menurut Yamin (2003 : 72) metode berpasangan ataupun latihan bersama teman memanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil untuk

(8)

melatih temannya dan ia bertindak sebagai pelatih, dan pembimbingan seorang siswa yang lain.

Menurut Hidayat (2007 :20) Pasangan merupakan konfigurasi kelompok yang baik untuk mengembangkan sebuah hubungan sportif atau untuk mengajarkan aktivitas-aktivitas kompleks yang tidak akan membiarkan mereka pada konfigurasi kelompok besar, lebih lanjut lagi hidayat (2007 : 220) “Mengatakan latihan praktek berpasangan ini adalah strategi paling sederhana untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosodur dgn patner belajar,tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa kedua patner dapat melaksanakan kecakapan atau prosedur”

Menurut Dr.Hamzah Dkk. (2004 : 8-9) proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah di tetapkan.latihan dan praktek seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberikan informasi tentang suatu pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu

Menurut Mappa dan Basleman dalam Hidayat (2007:46) Menyatakan, hubungan timbal balik antara warga kelas yang harmonis dapat merangsang terwujudnya masyarakat kelas yang gemar belajar “. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk mengaktifkan siswa belajar maka satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode berpasangan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas mengenai metode berpasangan, maka dapat disimpulkan bahwa metode berpasangan adalah suatu cara yang digunakan oleh guru untuk membuat proses pembelajaran agar dapat berjalan

(9)

dengan baik, optimal dan mengenai pola tujuan pembelajaran yang di terapkan. Metode berpasangan akan lebih memudahkan siswa dalam proses belajar.

2.1.7 Metode Latihan Berpasangan

. Berpasangan ini maksudnya, di mana ada dua murid satu kursi yang bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.Metode belajar berpasangan ini dilakukan untuk menyiasati waktu dan jumlah siswa yang banyak. lebih senang mengajar dengan pendekatan belajar aktif, yang disebut PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) dan inofatif. Tetapi masalahnya, jumlah murid yang mencapai 40 orang serta waktu yang sangat singkat tidak mungkin mengajar melalui kelompok. Karenanya metode belajar berpasangan ini, merupakan solusi yang tepat. Penerapan metode berpasangan ini sudah diterapkan sejak tiga tahun lalu. Alumni Universitas Abulyatama Aceh Besar, menambahkan, selain belajar berpasangan, ada pula materi yang belajarnya dilakukan di alam bebas.

2.1.8 Pendekatan Pembelajaran Berpasangan

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada

(10)

siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)

2.1.9 Strategi Metode Latihan berpasangan

DR. Hamzah dalam Dick dan Carey (2004 : 4) bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, (2) penyimpanan informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) test, dan (5) kegiatan lanjutan

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:

1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.

(11)

2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

(12)

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

2.2 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan Kajian tersebut di atas, Maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Jika digunakan metode latihan berpasangan Maka kemampuan melakukan teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voly siswa SMP Negri 2 Limboto akan meningkat.

2.3 Indikator Kinerja

Apabila terjadi peningkatan kemampuan siswa yang telah mampu melakukan teknik dasar passing bawah dengan baik dan benar dengan perolehan 75% dari 20 orang atau dengan klafikasi “baik” maka penelitian ini dianggap selesai.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah jam mata pelajaran kimia di SMA/MA yang ”relatif berlebih” dibandingkan dengan jumlah jam mata pelajaran kimia di SMA ( Senior High School ) negara asing,

Dalam keadaan yang mendesak Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuknya dapat mengambil tindakan perombakan atas bangunan tersebut atas biaya pemilik bangunan; Jika

Retih merupakan jantan yang aktif sehingga paling banyak melakukan aktivitas lokomosi, namun Juleha dan Asmara memiliki frekuensi aktivitas istirahat yang lebih

Pada tabel 3.7 diatas dapat dibuat grafik batang, dimana terdapat perbedaan tiap-tiap masing wilayah sampling tumbuhan paku yang ditemukan yaitu dengan grafik

1) Penelitian mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan upah pada profesi auditor (independen, pemerintah dan perusahaan) menggunakan basic model (Oaxaca-wages

School bullying didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seseorang/kelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa/siswi lain

Secara keseluruhan, tahapan dalam penelitian ini adalah: (1) observasi awal dan mengajukan perijinan ke sekolah, (2) merancang instrumen dan dikonsultasikan

Apabila seseorang mengetahui perilaku hidup sehat yang mencakup mengenai kegiatannya akan menimbulkan keaktifan ibu yang optimal di posyandu tersebut Posyandu