• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Surat No : 221.2/EQ.S/III/2016, tanggal 24 Maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran Surat No : 221.2/EQ.S/III/2016, tanggal 24 Maret 2016"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No : 221.2/EQ.S/III/2016, tanggal 24 Maret 2016

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN PERTAMA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

DI CV ROHMAN JAVA KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

Bersama ini kami sampaikan Hasil Kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas

Kayu (VLK), sebagai berikut :

I. Identitas LV-LK

:

Nama LV-LK

:

PT. EQUALITY INDONESIA

Alamat

:

Jl. Raya Sukaraja No. 72 Ciater, Kec. Sukaraja

Kabupaten Bogor 16710

Telp.

:

(0251) 7550722

Fax.

:

(0251) 7550724

Email

:

eq@equalityindonesia.com

Website

:

www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas Kayu Pada :

II. Identitas Auditee

:

Nama TDI

:

CV ROHMAN JAVA

Nomor SK TDI

:

No.71/530/TDI/XI/2014 Tanggal 11 November

2014

Kapasitas Produksi

:

100 Container/tahun

Jenis Usaha

:

Industri Furniture dari Kayu, Industri Kayu Olahan

Produk

:

Kursi, Meja, Pintu, Kusen, Panel, Pilar, Bufet, Almari

Alamat

:

Desa Krapyak RT. 05 RW. 09, Kecamatan Tahunan

Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah

III. Waktu Pelaksanaan

:

25 s.d. 27 Februari 2016

IV. Hasil Penilaian

:

NILIA AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT

PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG

DIBERIKAN KEPADA CV ROHMAN JAVA KABUPATEN

JEPARA

PROVINSI

JAWA

TENGAH

DAPAT

DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI DARI NO.

086/EQC-VLK/I/2014 MENJADI NO. 086.1/EQC-VLK/III/2016

YANG BERLAKU SAMPAI DENGAN 29 JANUARI 2020.

Demikian agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 24 Maret 2016

PT. EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, S. Hut.

(2)

Halaman 1 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 057/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/III/2016

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG TDI

CV ROHMAN JAVA KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

SK TDI NOMOR : 71/530/TDI/XI/2014 TANGGAL 11 NOVEMBER 2014

DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 CONTAINER/TAHUN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang

:

a.

bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang

telah diterbitkan sebelumnya;

b.

bahwa CV Rohman Java telah melakukan perubahan Izin Usaha Industri Kecil (IUI:K)

Nomor: 32/530/PK/Pr.B/II/2006/01 dengan kapasitas produksi 24 Container/Tahun

sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang telah diterbitkan sebelumnya;

c.

bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada CV

Rohman Java Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 034/EQI-F090 tanggal 16 Maret

2016;

d.

bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor 034/EQI-F037 tanggal 16 Maret 2016 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 032.1/EQI-F039 tanggal 19 Maret 2016

dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

e.

bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 109.1 tanggal 19 Maret 2016 menunjukkan

CV Rohman Java telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap verifier

Legalitas Kayu (LK);

f.

bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

sebagaimana dimaksud huruf a, perubahan Izin sebagaimana huruf b, serta hasil

Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf e, maka Surat Keputusan Direktur Utama

PT EQUALITY Indonesia Nomor : 108/EQI-KEP.Cert/I/2014 tanggal 30 Januari 2014

perlu dilakukan penyesuaian.

Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2.

Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3.

Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4.

Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik

Dalam Kerangka Indonesia

National Single Window

;

5.

ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

6.

Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN

401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

(3)

Halaman 2 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

7.

ISO/IEC Guide 23:1982 :

Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems

:

8.

SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9.

ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems)

;

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri

pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015

tanggal 12 Agustus 2015;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas

Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE

dalam kerangka Indonesia

National Single Window

;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24

Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015

Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor :

LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996

General

requirements for bodies operating product certification systems

dengan masa berlaku

sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi

tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan

pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui

dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012

Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

(4)

Halaman 3 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai

Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk

PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;

24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013

tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;

27.

Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas

Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan

:

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 091/EQI-F065/XI/2013 tanggal 29 November

2013.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG TDI CV ROHMAN JAVA

KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH SK TDI NOMOR : 71/530/TDI/XI/2014

TANGGAL 11 NOVEMBER 2014 DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 CONTAINER/TAHUN.

PERTAMA

: CV Rohman Java (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat

Nomor : 086/EQC-VLK/I/2014 dinyatakan “LULUS” karena “MEMENUHI”

seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam

Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor :

P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEDUA

: Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas

Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor

: 086/EQC-VLK/I/2014 menjadi Nomor : 086.1/EQC-VLK/III/2016.

KETIGA

: Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai

dengan tanggal 29 Januari 2020 selama Pemegang Sertifikat tetap

memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina

Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember

2014.

KEEMPAT

: Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY

Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan

publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun media elektronik

sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KELIMA

: Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan

atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan

hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat

melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan

hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

(5)

Halaman 4 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

KEENAM

: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan

nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau

manajemen Pemegang Sertifikat.

KETUJUH

: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(

surveillance

) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN

: Penilikan (

Surveillance

) dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a.

Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b.

Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c.

Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana

diktum KEENAM;

d.

Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e.

Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap

pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS

: Sertifikat dapat dicabut apabila :

a.

Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b.

Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran

Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau

menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c.

Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut;

d.

Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 19 Maret 2016

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

(6)

Halaman 5 dari 5

LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU LVLK – 006 – IDN

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1.

Direktur Utama CV Rohman Java, di Jepara;

2.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;

3.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian

Program dan Pelaporan.

(7)
(8)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12

(1) Identitas LVLK

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia

b. Nomor

Akreditasi

: LVLK-006-IDN

c.

Alamat

: JL Sukaraja No. 72, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor-

16710

d. Nomor Telepon

Nomor Faks

E-mail

:

:

:

0251-7550722, 7157103

0251-7550724

equalitycert@gmail.com

e. Direktur

: Ir. Agustri Warsono

f.

Standar

: Permenhut No. P.43/Menhut-II/2014

jo.

Permen LHK No.

P.95/Menhut-II/2014; Perdirjen BUK No.

P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

g.

Tim Audit

: 1.

Ir. Bagus Edhianto

h. Tim Pengambil

Keputusan

: 1.

Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

2.

Rita Sugiarti S.Hut. (Peninjau/ Anggota PK)

(2) Identitas Auditee

a. Nama

Pemegang

Izin/Hak

Pengelolaan

: CV Rohman Java

b. Nomor &

Tanggal SK

:

-

TDI Nomor : 71/530/TDI/XI/2014 tanggal 11 November

2014

c. Kapasitas

: - 100 Container/Tahun

d. Alamat kantor

: Desa Krapyak RT 5 RW 9 Kecamatan Tahunan, Kabupaten

Jepara, Provinsi Jawa Tengah

e. Nomor telepon

Nomor Fax

E-mail

:

:

:

f.

Pengurus

Direktur

:

Nor Aini

(9)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik (bila dibutuhkan)

Tidak ada -

Pertemuan Pembukaan Tanggal 25 Februari 2016, di ruang rapat CV Rohman Java, Kabupaten Jepara

 Pertemuan dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor CV Rohman Java. Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.

 Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

Tanggal 25 – 27 Februari 2016, Ruang rapat CV Rohman Java, Kabupaten Jepara

Observasi di Gudang bahan baku, Pabrik Pengolahan dan Gudang barang jadi.

 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.7. Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.7. Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan Tanggal 27 Februari 2016, di ruang rapat CV Rohman Java, Kabupaten Jepara

 Menyampaikan ucapan terimakasih kepada CV Rohman Java, atas kerjasamanya selama verifikasi.

 Menyampaikan daftar periksa VLK  Pertemuan penutupan diakhiri dengan

pembuatan BAP Pengambilan Keputusan Tanggal 19 Maret 2016,

di Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia.

 Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.

(10)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi P 1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.

Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki : (a)Tanda Daftar Industri (TDI)

(b)investasi kurang dari Rp 200.000.000 Kriteria K.1.2. Importir kayu dan produk kayu Kriteria K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok

Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier 1.1.1.a

Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan akta pendirian CV Rohman Java (Auditee), akta pendirian perusahaan diterbitkan oleh oleh Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Mohammad Dahlan Kosim, S.H. dengan Akta Nomor : 7 tanggal 25 Januari 2006. Akta Pendirian telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jepara dengan Nomor : 15/CV/2006 pada tanggal 1 Februari 2006.

Akta pendirian mengalami perubahan terakhir kalinya berupa Akta Nomor : 24 tanggal 18 Mei 2012 oleh Notaris Ir. Raden Roro Emiliani Setjadinungrat, S.H. Akta perubahan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jepara dengan Nomor 13/CV/V/2012 pada tanggal 21 Mei 2012.

Verifier 1.1.1.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Tanda Daftar Industri (TDI)/ Izin Usaha Industri (IUI) Kecil

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersedian dokumen Izin Usaha Perdagangan, Auditee memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah dengan Nomor : 510/158-18-03/PM/X/2011 yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Pemerintah Kabupaten Jepara tanggal 19 Oktober 2011. Auditee telah melakukan pendaftaran ulang dokumen SIUP, dimana saat ini masih dalam proses penyelesaian dengan bukti Surat Keterangan Nomor : 006/II/2016 dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Jepara tanggal 15 Februari 2016.

Verifier 1.1.1.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan Izin HO, Auditee telah memiliki Izin Gangguan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Jepara dengan Nomor : 502.6/IG.ITU/070/2011 tanggal 19 Februari 2011. Hasil verifikasi terhadap dokumen Izin Gangguan yang dimiliki oleh Auditee telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peruntukannya sesuai dengan bidang usahanya. Auditee telah melakukan pendaftaran ulang dokumen Izin Gangguan, dimana saat ini masih dalam proses

(11)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12 penyelesaian dengan bukti Surat Keterangan Nomor : 006/II/2016 dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Jepara tanggal 15 Februari 2016.

Verifier 1.1.1.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Auditee memiliki dokumen TDP yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dengan Nomor : 112634600840 tanggal 22 Februari 2011. Informasi yang tercantum pada TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ini berlaku sampai dengan tanggal 02 Februari 2016 Auditee telah melakukan pendaftaran ulang dokumen TDP, dimana saat ini masih dalam proses penyelesaian dengan bukti Surat Keterangan Nomor : 006/II/2016 dari Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Jepara tanggal 15 Februari 2016.

Verifier 1.1.1.e.

NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee yaitu berupa NPWP dengan Nomor : 02.377.983.8-506.000 dan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)

dengan Nomor :

PEM-30/B/WPJ.10/KP.0803/2006 tanggal 27 Januari 2006, telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak sesuai Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM-00063/WPJ.10/KP.1303/2009 yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Pelayanan atas nama Kepala Kantor Pajak Pratama Jepara pada tanggal 13 Januari 2009.

Data yang tercantum pada NPWP berupa 9 digit awal sesuai dengan SKT maupun SPPKP dengan demikian Auditee telah memperlihatkan keabsahan dokumen perpajakan.

Verifier 1.1.1.f.

Dokumen lingkungan hidup (UKL – UPL/SPPL/DPLH/SIL/DELH/dokumen lingkungan hidup lain yang setara

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen lingkungan hidup telah tersedia Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan HIdup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL- UPL) dan telah memperoleh Rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Jepara dengan Nomor : 660.1/645 tanggal 30 Desember 2013. Auditee juga telah memperoleh Izin Lingkungan Industri Furniture Dari Kayu, sesuai Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara Nomor : 660/116 Tahun 2014. Auditee telah menunjukkan Laporan UKL – UPL Periode Tahun 2015 pada tanggal 16 Maret 2016. Verifier 1.1.1.g.

Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen izin usaha yang dimiliki oleh Auditee, yaitu Izin Usaha Industri (IUI:K) Nomor: 32/530/PK/Pr.B/II/2006/01 tanggal 1 Maret

(12)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12 2011. Pada saat penilikan pertama, Auditee memperoleh izin usaha baru berupa Tanda Daftar Industri (TDI) dengan Nomor : 71/530/TDI/XI/2014 tanggal 11 November 2014. Dengan terbitnya Izin TDI tersebut maka Izin Usaha Industri (IUI:K) yang telah dimiliki Auditee masa berlakunya tidak diperpanjang lagi dan Izin TDI yang dimiliki Auditee saat ini wajib didaftar ulang pada tanggal 10 November 2019.

Auditee juga mengolah kayu bulat menjadi kayu gergajian hanya untuk memenuhi kebutuhan produksi furniture sendiri. Untuk menjalankan penggergajian tersebut Auditee telah memperoleh Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK) Nomor : 522.36/1134/IUIPHHK/ BPMD/03/2015 berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Tengah tanggal 13 Maret 2015 dengan kapasitas Izin Produksi kayu gergajian sebesar 1.778 M3/Tahun.

Indikator 1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen.

Verifier 1.1.2

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen ETPIK yang dimiliki Auditee yaitu berupa ETPIK untuk Kayu Olahan dan Mebel dari Kayu dengan Nomor : 02.ET-01.13.0082 tanggal 17 Januari 2013. Informasi yang terdapat dalam dokumen ETPIK telah sesuai dengan dokumen legal lainnya dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 17 Januari 2018.

Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier 1.2.1

Dokumen pengakuan/pengenal

sebagai importir. NA

Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak tersedia dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence) Verifier 1.2.2.

Panduan/pedoman/

prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importir

NA

Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak tersedia dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

Verifier 1.3.1.

Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

NA

Auditee bukan merupakan unit usaha dalam bentuk kelompok, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

(13)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12 Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan

kayu dari asalnya

Kriteria K.2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Kriteria K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor

Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah

Verifier 2.1.1.a

Dokumen jual beli/nota atau kontrak suplai bahan baku dan barang jadi dilengkapi bukti pembelian

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dan kelengkapan dokumen jual beli bahan baku, pemenuhan bahan baku Auditee dalam periode bulan Februari 2015 sampai Januari 2016 dilakukan dengan cara pembelian atau pemesanan furniture setengah jadi dan memproduksi furniture sendiri. Pembelian bahan baku dilengkapi dengan Surat Perintah Kerja/Order sebagai bukti pembelian dan telah dilengkapi kuitansi sebagai bukti pembayaran secara tunai kepada pemasok sebagai sahnya jual beli bahan baku tersebut. Verifier 2.1.1.b

Bukti Penerimaan Bahan Baku dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

MEMENUHI

Berdasarkan hasil verifikasi terhadap penerimaan bahan baku industri periode bulan Februari 2015 sampai Januari 2016, Auditee menerima bahan baku berupa furniture setengah jadi dari pengrajin maupun kayu bulat telah dilengkapi dengan bukti serah terima barang dalam bentuk form Tanda Terima Barang maupun Surat Jalan yang ditandatangani oleh Auditee maupun Pemasok dan telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan berupa FA-KO, Nota Angkutan dan SKAU.

Verifier 2.2.1.c

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen legalitas bahan baku yang diterima dari pemasok, penerimaan furniture setengah jadi maupun kayu bulat yang diterima Auditee telah didukung dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Seluruh penerimaan bahan baku yang diterima Auditee bukan berasal dari hasil lelang, dengan demikian Auditee tidak melakukan pemisahan terhadap bahan baku yang menggunakan dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL).

Verifier 2.1.1.d

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabu- paten/kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen asal usul bahan baku furniture setengah jadi yang berasal dari kayu bongkaran, seluruh penerimaan furniture setengah jadi telah dilengkapi dengan Surat Keterangan dari Aparat Desa yang dapat menerangkan asal usul kayu bongkaran dan telah dilampiri dengan dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) dari pengrajin. Verifeir 2.2.1.e

Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri

NA

Bahan baku yang diterima auditee bukan berupa kayu limbah industri, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

(14)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12 Verifier 2.1.1.f

Dokumen catatan/laporan mutasi kayu

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen laporan mutasi kayu, Auditee telah membuat dan dapat menunjukan laporan mutasi kayu untuk periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016. Laporan mutasi kayu telah sesuai dengan dokumen pendukung lainnya berupa penerimaan bahan mentah (unfinish), laporan produksi (barang jadi) dan laporan hasil penjualan ekspor.

Verifier 2.1.1.g

Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap legalitas pemasok bahan baku kayu, Auditee menerima bahan baku berupa furniture setengah jadi maupun kayu bulat yang disuplai oleh pemasok yang belum memiliki Sertifikat Legalitas Kayu.

Pengiriman bahan baku berupa furniture setengah jadi maupun kayu bulat, disamping telah dilengkapi dokumen angkutan hasil hutan, pemasok telah melampirkan dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP). Berkaitan dengan penerimaan bahan baku dari pemasok, telah tersedia prosedur pemeriksaan pemasok dan telah ditunjuk petugas yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP dan membuat laporan hasil pemeriksaan pemasok.

Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu Verifier 2.1.2.a

Laporan hasil produksi

MEMENUHI

Berdasarkan laporan hasil produksi Auditee selama periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016, terdapat kesesuaian antara data Laporan Penerimaan Bahan Mentah, Laporan Produksi dan Laporan Mutasi Kayu pada periode yang sama. Laporan produksi yang berasal dari data persediaan awal 753 unit dengan volume 24,400 M3, penerimaan bahan mentah sebanyak 3.061 unit dengan volume 234,009 M3 dan telah diproses menghasilkan produksi atau barang jadi sebanyak 3.163 unit dengan volume 218,889 M3. Dari laporan mutasi kayu tersebut menunjukkan adanya kesesuaian dan terdapat hubungan yang logis baik input maupun output. Verifier 2.1.2.b

Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.

MEMENUHI

Berdasarkan dokumen Tanda Daftar Industri (TDI) Auditee Nomor : 77/530/TDI/XI/2014 tanggal 11 November 2014 yaitu berupa Industri Furniture dari Kayu dengan Kapasitas Produksi yang diizinkan sebesar 100 Container/Tahun.

Realisasi produksi Auditee dua belas bulan terakhir (Februari 2015 sampai dengan Januari 2016) yang telah diekspor sebanyak 2.727 unit dengan volume sebesar 167,577 M3 yang dimuat dalam 19 Cointainer. Bila disandingkan antara izin kapasitas dengan realisasi produksi tidak melebihi kapasitas yang diizinkan atau baru tercapai 19%.

(15)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12 Verifier 2.1.2.c

Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

NA

Bahan baku yang diterima auditee bukan berasal dari kayu lelang, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier 2.1.3.a

Dokumen S - LK atau DKP NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier 2.1.3.b

Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier 2.1.3.c

Berita acara serah terima kayu yang

dijasakan NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier 2.1.3.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan

pada perusahaan penyedia jasa NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier 2.1.3.e

Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa

NA

Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

Verifier 2.2.1.a

Pemberitahuan Impor Barang (PIB) NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.b

Bill of Lading (B/L) NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.c

Packing List (P/L) Dokumen lisensi

Impor NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.d

Invoice NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.e

Deklarasi Impor NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.f

Rekomendasi Impor NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.g

Bukti pembayaran beamasuk (bila

terkena bea masuk) NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

(16)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12 Verifier 2.2.1.h

Dokumen lain yang relevan

(diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi

NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Verifier 2.2.1.i

Bukti penggunaan kayu impor NA

Auditee tidak melakukan impor bahan baku, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan

Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu olahan. Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindahtanganan.

Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-Legal

Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Verifier 3.1.1.

Dokumen angkutan hasil hutan yang

sah NA

Auditee dalam memasarkan hasil produksinya hanya melakukan ekspor dan tidak menjual secara lokal atau domestik, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier 3.2.1.a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan data antara Laporan Mutasi Bahan Mentah, Laporan Mutasi Produksi dan Laporan Ekspor dalam periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016, jenis produk yang diekspor sama dengan jenis produk yang diproses oleh Auditee. Dengan demikian hasil produk furniture yang diekspor oleh Auditee dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri.

Verifier 3.2.1.b

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan data realisasi ekspor, Auditee dapat menunjukan kelengkapan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang menyertai pelaksanaan ekspor sebanyak 29 (dua puluh sembilan) set. Informasi mengenai eksportir, penerima, data pengangkutan, pelabuhan muat dan bongkar, data barang (jenis dan kuantitas produk) telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List dan Bill of Lading). Verifier 3.2.1.c

Packing list (P/L)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen ekspor selama periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016, Auditee dapat menunjukan kelengkapan dokumen Packing List yang menyertai pelaksanaan ekspor sebanyak 29 (dua puluh sembilan) set. Dokumen Packing List tersebut berisikan informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk dan telah sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen ekspor lainnya (Invoice dan Bill of Lading).

Verifier 3.2.1.d MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen ekspor

(17)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12

Invoice selama periode bulan Februari 2015 sampai

dengan Januari 2016, Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Invoice yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode tersebut sebanyak 29 (dua puluh sembilan) set, dimana informasi mengenai eksportir, penerima, deskripsi produk, kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen ekspor lainnya (Packing List dan Bill of Lading).

Verifier 3.2.1.e Bill of Lading (B/L)

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan kebsahan dan kelengkapan dokumen ekspor, Auditee dapat menunjukkan keseluruhan dokumen Bill of Lading (B/L) yang menyertai pengiriman ekspor selama periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016 sebanyak 19 (sembilan belas) set. Dokumen B/L dikeluarkan dan disahkan oleh pihak pelayaran atau forwarder. Dari hasil verifikasi dokumen B/L diketahui informasi mengenai eksportir, penerima, deskripsi produk, kuantitas produk, sarana pengangkutan dan nomer container telah sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen ekspor lainnya (Packing List dan Invoice). Verifier 3.2.1.f

Dokumen V – Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan dokumen V-Legal, Auditee telah menerapkan penggunaan dokumen tersebut dalam pelaksanaan ekspor periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016, dengan realisasi peggunaan dokumen V-Legal sebanyak 29 lembar. Dokumen V-V-Legal yang digunakan Auditee sesuai dengan dokumen ekspor lainnya seperti PEB dan Invoice. Pelaksanaan stuffing dilakukan di gudang lain yang masih satu kepemilikan dengan pemilik saham CV Rohman Java. Verifier 3.2.1.g

Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis.

NA

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014, tanggal 24 Desember 2014 pasal 12, hanya 6 (enam) pos tarif/HS code yang di wajibkan verifikasi teknis, sedangkan untuk produk Wooden Furniture dengan pos tarif/HS 9403.60.90.00 dan 9401.69.00.90 yang dihasilkan Auditee tidak diwajibkan pemeriksaan teknis oleh Lembaga Surveyor.

Verifier 3.2.1.h

Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar

NA

Produk meubel yang dihasilkan oleh Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Verifier 3.2.1.i Berdasarkan hasil pemeriksaan bahan baku

(18)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12 Dokumen lain yang relevan

(diantaranya : CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

MEMENUHI mebel oleh Auditee sebagian besar berasal dari jenis kayu Jati (Tectona grandis) dan kayu Mahoni (Swietenia mahagony). Berdasarkan Permenhut Nomor : 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018 dan daftar CITES Appendix I, II, atau III, jenis kayu tersebut tidak termasuk jenis yang dibatasi perdagangannya. Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal

Verifier 3.3.1.

Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan yang berlaku

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan implementasi tanda V-Legal, Auditee selaku pemegang Sertifikat Legalitas Kayu Nomor : 086/EQC-VLK/I/2014 telah menerapkan pembubuhan tanda V-Legal pada produk yang akan diekspor. Tanda V-Legal dibubuhkan atau ditempel pada produk pada saat stuffing dengan ukuran dan bentuk telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Auditee tidak menggunakan bahan baku kayu hasil lelang, dengan demikian tidak terdapat tanda V-Legal yang dibubuhkan pada produk kayu lelang.

P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Indikator 4.1.1. Pedoman/Prosedur dan implementasi K3.

Verifier 4.1.1.a Prosedur K3

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dokumen prosedur K3 serta ketersediaan personel yang bertanggung jawab dalam implementasi pedoman K3, Auditee telah memiliki dokumen prosedur (SOP) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Auditee juga telah memiliki personil penanggung jawab implementasi K3 sesuai Surat Pernyataan Nomor : 003/SP-K3/RJ/I/2015 yang ditandatangani oleh Direktur pada tanggal 5 Januari 2015.

Verifier 4.1.1.b Implementasi K3

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap implementasi K3, telah tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan. Pendataan sarana peralatan K3 telah tercatat dengan baik. Tanda jalur evakuasi maupun keberadaan titik kumpul telah tersedia dan ditempatkan pada lokasi yang mudah terlihat dan terbebas dari segala hambatan.

Verifier 4.1.1.c

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan ketersediaan catatan kecelakaan kerja, Auditee telah memiliki rekaman berupa laporan kecelakaan kerja yang dibuat setiap bulan oleh personil penanggung jawab K3. Dalam laporan kecelakaan kerja periode bulan Februari 2015 sampai dengan Januari 2016 memperlihatkan tidak pernah terjadi kasus kecelakaan kerja baik yang bersifat besar maupun ringan (NIHIL). Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

(19)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12 Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier 4.2.1

Kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan pemenuhan hak-hak pekerja berupa kebebasan berserikat bagi pekerja, Auditee belum memiliki Serikat Pekerja. Namun Auditee telah menunjukkan ketersediaan berupa pernyataan tertulis mengenai kebijakan kebebasan berserikat berupa Surat Pernyataan yang dikeluarkan pada tanggal 5 Januari 2015 dengan Nomor : 004/SP-PP/RJ/I/2015 yang ditandatangani oleh Direktur.

Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI Kecil yg mempekerjakan karyawan >10 orang

Verifier 4.2.2.

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan dan kelengkapan dokumen Peraturan Perusahaan, Auditee telah memiliki Peraturan Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara Nomor : Kep.560/002/2014 tanggal 8 Januari 2014 Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).

Verifier 4.2.2.

Pekerja yang masih di bawah umur

MEMENUHI

Berdasarkan hasil pemeriksaan daftar karyawan periode bulan 31 Januari 2016, Auditee memiliki jumlah karyawan sebanyak 38 orang yang terdiri dari 25 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Informasi dalam daftar karyawan tersebut usia termuda adalah 20 Tahun. Dengan demikian Auditee tidak mempekerjakan pekerja yang masih dibawah umur.

Referensi

Dokumen terkait

Benda yang bergerak dipermukaan bumi umumnya akan mengalami resistensi baik karena gesekan dengan benda-benda sekelilingnya maupun oleh peristiwa intern yang ada pada benda

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dengan judul “Analisis Sistem Transmisi Serat Optik Menggunakan Sistem Multiplex SDH(Synchronous Digital

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar,

Data dalam penelitian ini termasuk dalam kategori data sekunder time series yang dilakukan dengan observasi pada harga penutupan ( closing price ) indeks harga saham

Dibentuknya pengawas pemilu dengan tujuan untuk menegakkan integritas penyelenggara, penyelenggaraan dan hasil pemilu melalui pengawasan berintegritas dan berkredibilitas;

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Dengan memperhatikan perkembangan dan kondisi daerah, isu-isu strategis yang berkembang di daerah dengan mengacu pada

Rangkaian sederhana adalah rangkaian yang terdiri dari satu loop. Sebagai contoh, tinjau rangkaian pada Gambar 8.12. Tidak ada titik percabangan di sini sehingga arus pada

Menurut siswa SMP Pancadarma Malang, pengekspresian cinta melalui media tulisan, didasarkan atas anggapan bahwa cara ini dapat menjadi bukti keseriusan dalam menjalin hubungan,