BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Pelaksanaan fisioterapi wudhu dalam menghadapi ujian matematika merupakan salah satu bentuk strategi yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan coping, respons emosi positif (positive thingking), serta dapat menghindarkan reaksi
stres siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Siswa kelompok eksperimen diberikan materi fisioterapi dahulu sebelum ujian harian dan ujian semester 2 dan 5
menit sebelum ujian matematika tersebut dimulai, siswa terlebih dahulu berwudhu. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan materi dan treatment
tentang fisioterapi wudhu sebelum menghadapi ujian matematika. Selanjutnya dari hasil ujian akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar matematika. 2) Berdasarkan hasil perhitungan analisis data ujian harian diperoleh (mean
kelompok eksperimen < mean kelompok kontrol) (48,462 < 59,231) serta to <
tt (2,06 > 1,203 < 2,80). Dengan demikian Ha ditolak Ho diterima, yang berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel fisioterapi wudhu 86
dengan variabel prestasi belajar matematika. Begitu juga dengan hasil perhitungan analisis data ujian semester 2 diperoleh (mean kelompok
eksperimen = mean kelompok kontrol) (72,3077 = 72,3077) serta to < tt (2,06 >
0,000 < 2,80). Dengan demikian Ha ditolak Ho diterima, yang berarti juga tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel fisioterapi wudhu dengan
variabel prestasi belajar matematika.
3) Meskipun pengaruh terhadap prestasi belajar tidak ada, akan tetapi dari hasil
wawancara yang telah peneliti lakukan, ternyata ada pengaruh fisioterapi wudhu terhadap motivasi belajar siswa dan hal ini sesuai dengan penelitian Rehatta yang menyatakan bahwa fisioterapi wudhu terbukti dapat
menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan juga mengefektifkan coping, respons emosi positif (positive thingking), serta dapat menghindarkan reaksi
stres. Selain itu berdasarkan pengalaman spiritual Ustadz Nur Kozin yang pada saat ini sedang mengabdi di SMP Islam Al Azhaar selaku guru Biologi mengatakan bahwa dengan berwudhu setiap kali memulai aktifitas belajar dan
setiap kali berhadas menjadikan fikiran fresh dan tenang sehingga tanpa disangka-sangka prestasi akademik Ustadz Nur Kozin-pun meningkat
signifikan dari jenjang SMP sampai dengan Perguruan Tinggi. Tentunya hal ini dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dengan niat ibadah kepada Allah SWT. Selain itu istiqomah berwudhu dan belajar menjadi kunci utama. Dan
Dengan wudhu, cahaya ilmu semakin gemilang”, maka dengan berwudhu akan semakin memudahkan aktivitas belajar kita.
B. Saran-saran
A. Saran
Demi kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka penulis memberi saran sebagai berikut :
1. Kepada Kepala Sekolah
Agar tujuan Pendidikan Nasional dapat tercapai secara maksimal sebagai Kepala Sekolah seharusnya selalu mengupayakan dan meningkatkan
saran dan prasarana pendidikan, utamanya mengenai perpustakaan sekolah, dan alat-alat atau media pendidikan lain yang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan juga dimasa modern
seperti saat ini pembelajaran pendidikan formal dituntut untuk mengembangkan tiga potensi yang ada pada peserta didik. Ketiga potensi
tersebut meliputi pikiran, perasaan dan spiritual, insyaallah dengan izin-Nya hal itu bisa dikembangkan dengan terapi wudhu dan aktivitas-aktivitas religius yang lain.
2. Kepada Para Guru
Agar para siswa semangat untuk selalu belajar dengan giat maka guru seharusnya berusaha untuk meningkatkan khazanah keilmuannya, yaitu
dengan banyak membaca buku-buku yang berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar siswa, mengikuti program Pelatihan Ketrampilan Guru (PKG) serta bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan strategi dalam mengambil
tindakan menjelang ujian matematika. 3. Kepada Para Siswa
Wudhu yang dilakukan dengan penuh kesungguhan, khusyu’, tepat, ikhlas dan kontinu, dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan coping, respons emosi positif (positive thingking), serta dapat
menghindarkan reaksi stres terutama dalam menghadapi ujian matematika. 4. Kepada Peneliti
Untuk menambah wawasan berfikir ilmiah dan pengalaman dalam penelitian lapangan maka peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah proses waktu penelitian sehingga hasil penelitiannya bisa sesuai dengan yang
diharapakan.