• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and give mata pelajaran IPS pada kelas IVa MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and give mata pelajaran IPS pada kelas IVa MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AKTIVITAS EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI TAKE AND GIVE

MATA PELAJARAN IPS PADA KELAS IVA MI ROUDLOTUL BANAT SEPANJANG SIDOARJO

SKRIPSI Oleh:

ARINA HIDAYATI NIM. D77213059

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Arina Hidayati, 2017. Peningkatan Kemampuan Menghafal Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Melalui Strategi Take And Give Mata Pelajaran IPS Pada Kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya, Drs. Nadlir, M.Pd.I, Drs. H. Munawir, M.Ag.

Kata Kunci: Kemampuan menghafal, strategi take and give, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan menghafal siswa terhadap mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa, peneliti menggunakan strategi Take and Give. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa melalui langkah-langkah kegiatan yang menyenangkan serta membangkitkan antusias siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui penerapan strategi take and give pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang. 2) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang dengan menggunakan strategi take and give.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan model PTK Kurt Lewin. Subjek penelitian ini terdiri dari 24 siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Tindakan ini menggunakan dua siklus (siklus I dan siklus II). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, penilaian tes lisan dan tes tulis serta dokumentasi.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN MOTTO iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI iv

LEMVAR PENGESAHAN TIM PEBGUJI SKRIPSI v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR RUMUS xv

DAFTAR GRAFIK xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 8

D. Tindakan yang Dipilih 8

E. Lingkup Penelitian 9

F. Signifikasi Penelitian 10

G. Definisi Operasional 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Menghafal

1. Pengertian Kemampuan 13

(8)

3. Prinsip dalam Menghafal 16

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kemampuan Menghafal 16

5. Indikator Kemampuan Menghafal 18

B. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 20

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 20

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS 21

4. SK dan KD IPS Kelas IV SD atau MI 22

5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial 24

C. Strategi Take and Give

1. Pengertian Strategi 29

2. Pengertian Strategi Take and Give 30

3. Langkah-Langkah pelaksanaan Strategi Take and Give 30

4. Kelebihan StrategiTake and Give 31

5. Kelemahan strategiTake and Give 32

D. Penerapan Strategi Take and Give dalam Meningkatkan

Kemampuan Menghafal 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian 34

(9)

2. Teknik Pengumpulan Data 48

3. Instrumen Pengumpulan Data

51

F. Analisis Data 56

G. Indikator Kinerja 60

H. Tim Peneliti dan Tugasnya 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I 65

2. Siklus II 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penerapan strategi take and give dalam rangka meningkatkan

kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber

daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo 85

2. Penerapan strategi take and give dalam rangka meningkatkan

kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber

daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

(10)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan 91

B. Saran 92

DAFTAR PUSTAKA 93

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN 96

RIWAYAT HIDUP 97

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 SK dan KD mata pelajaran IPS kelas IV 22

2.2 Nama pantai di Indonesia 24

2.3 Nama sungai di Indonesia 26

2.4 Nama danau di Indonesia 28

3.1 Lembar observasi aktivitas siswa 51

3.2 Lembar observasi aktivitas guru 54

3.3 Kriteria keberhasilan guru dalam pembelajaran 59

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(13)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

3.2 Nilai siswa 57

3.2 Rata-rata nilai siswa 58

3.3. Prosentase ketuntasan hasil belajar 58

3.4 Prosentase aktivitas guru 59

(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Prosentase hasil observasi aktivitas guru 87

4.2 Peningkatan prosentase ketuntasan kemampuan menghafal 89

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Tugas

Surat Izin Penelitian

Surat Keterangan Sekolah

Profil Sekolah

Instrumen Wawancara Guru

Instrumen Wawancara Siswa

Lampiran 2: RPP Siklus I

Validasi RPP Siklus I

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil Nilai Tes Lisan Siswa Siklus I

Hasil Nilai Tes Tulis Siklus I

Nilai Rata-Rata Siklus I

Lembar Kerja Siswa Siklus I

Lampiran 3: RPP Siklus II

Validasi RPP Siklus II

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

Hasil Nilai Tes Lisan Siklus II

Hasil Tes Tulis Siklus II

Nilai Rata-Rata Siklus II

Lembar Kerja Siswa Siklus II

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu faktor negara maju atau tidak dapat dilihat dari segi

pendidikan. Pendidikan merupakan tombak utama dalam sebuah negara.

Negara dapat berkembang menjadi maju jika pendidikan tersebut sudah

berkembang sangat baik. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan

untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui

proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan, atau latihan) serta

interaksi antara individu dengan lingkungannya1.

Defini pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan dalam arti

sempit dan pendidikan dalam arti luas. Pendidikan dalam arti sempit dan

pendidikan dalam arti luas. Pendidikan dalam arti sempit yaitu pendidikan

yang terjadi secara alamiah berasal dari kehidupan yang realitas tanpa

menekankan pada metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan

pengadministrasian yang kaku2. Pendidikan dalam arti sempit yaitu

pengajaran yang di selenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat

mendidik, yang memiliki batasan waktu masa pendidikan dan bentuk

kegiatan pendidikan3.

1

Zainal Arifin, Evaluasi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 39.

2

Nurani Soyomukti, Teori – Teori Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 28.

3

(17)

2

Pondasi pendidikan berada pada pendidikan dasar. Di pendidikan

dasar lah perlu upaya untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan

menyenangkan. Kelas yang kondusif dan menyenangkan harus dibuat oleh

pendidik secara beragam. Baik dari strategi yang digunakan, media yang

digunakan dalam mengajar maupun metode yang digunakan saat mengajar.

Fungsi pendidikan yang tercantum dalam UU NO. 22 tahun 2003

pasal 3 yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya poyensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab. Jika membahas mengenai pendididkan maka erat

sekali kaitannya dengan belajar dan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi kegiatan belajar siswa dengan

kegiatan mengajar guru serta dengan lingkungan belajarnya (Learning

Environment)4. Pembelajaran merupakan salah satu penentu baik tidaknya

lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran pada

hakikatnya adalah proses interaksi yang terjadi antara peserta didik

dilingkungannya, sehingga terjadi perubahan kearah yang lebih baik

4

(18)

3

daripada sebelumnya5. Dalam mencapai proses pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional perlu upaya maksimal dari seorang

pendidik. Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan dan kemampuan

tentang bahan ajar yang di terapkan dalam pembelajaran. Selain itu dalam

proses pembelajaran pendidik harus menunjukkan pesan moral pada setiap

materi pembelajaran, supaya seorang sisiwa memiliki jiwa sosial yang

tinggi. Menurut Miftahul Huda perubahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran dapat dilihat dari berubahnya tindakan seseorang yang

berpengaruh terhadap tingkah laku atau kapasitas belajarnya6.

Salah satu problematika dalam dunia pendidikan adalah rendahnya

kemampuan menghafal siswa terhadap materi yang sudah diajarkan atau

yang sedang diajarkan, serta kurangnya kualitas proses pembelajaran. Dari

kedua problematika tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yang

mempengaruhi yaitu kurangnya kesiapan guru dalam mengajar ataupun

kurangnya motivasi untuk menghafal. Tujuan utama pembelajaran adalah

siswa dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang di

tetapkan. Dalam mencapai tujuan tersebut seorang guru harus berupaya

dalam memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengingat dan

menghafal suatu materi.

5

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 255

6

(19)

4

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran seharusnya seorang guru

memilih menggunakan strategi, metode atau media dalam upaya

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketika seorang guru

mampu menggunakan hal tersebut banyak manfaat yang diperoleh siswa

maupun guru itu sendiri. Guru harus mengetahui masing-masing karakter

siswa dalam pembelajaran dengan melakukan observasi atau pemantauan

secara intensif untuk mengetahui masalah dan kesulitan yang dialami

peserta didik.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang

memiliki konsep pemikiran berdasarkan realita di sekitar. Melalui

pembelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di harapkan siswa dapat

menjadi warga negara yang baik dan mampu untuk menelaah secara kritis

kehidupan sosial di sekitarnya dan mampu berpartisipasi secara aktif7.

Masalah utama dalam pembelajaran IPS adalah bagaimana siswa

mampu menghafal sebuah konsep yang sudah ada, karena pada mata

pelajaran IPS banyak sekali yang perlu dihafalkan. Apabila dalam proses

belajar mengajar tidak bisa menghafal suatu konsep maka sangat susah

untuk memahaminya. Menghafal merupakan tingkat yang paling dasar

ketika siswa mampu menghafal maka selanjutnya siswa dapat memahami

materi tersebut. Meskipun menghafal merupakan tingkat paling rendah

7

(20)

5

dalam ranah kognitif tetapi menghafal sangat lah penting terutama pada

mata pelajaran IPS.

Pada kenyataannya di MI Roudlotul Banat khususnya di kelas IVA

nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan jumlah peserta

didik sebanyak 24 siswa tergolong masih rendah. Untuk nilai KKM mata

pelajaran IPS kelas IV adalah 75. Dari nilai ulangan harian terlihat bahwa

hanya sekitar 45,83% prosentase keberhasilan siswa8. Menurut guru

terdapat berbagai alasan yang menyebabkan siswa kurang mampu dalam

menghafal atau memahami materi, misalkan siswa banyak berbicara sendiri

pada saat guru menjelaskna materi, misalkan siswa banyak berbicara sendiri

sehingga membuat siswa lain menjadi ramai dan kurangnya dorongan

kepada siswa untuk mneghafal materi pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam9.

Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas IVA MI Roudlotul

Banat Sepanjang, Sidoarjo pada mata pelajaran IPS, sebagian besar siswa

kesulitan menghafal sebuah konsep pada matapelajaran IPS, karena strtaegi

yang digunakan guru kurang menarik. Guru hanya menggunakan metode

ceramah dan penugasan dalam setiap pembelajaran nya. Sehingga siswa

8

Hasil wawancara bersama ibu Roudlo selaku guru kelas IVA MI Roudlotul Banat (pada tanggal 04 November 2016 pukul 09.30 wib)

9

(21)

6

merasa kurang tertantang dan kurang semangat dalam mengikuti

pembelajaran10.

Menurut sebagian siswa terdapat beberapa alas an yang

menyebabkan mereka kurang dalam menghafal materi yang telah diajarkan

atau yang sedang diajarkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS). Diantaranya adalah penyampaian materi yang kurang menarik.

Kelompok yang kurang heterogen, banyak memberikan PR, sehingga

mereka berbicara sendiri dengan temanyya11, hal ini yang membuat siswa

mudah bosan dan enggan untuk menghafal sebuah konsep dalam mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Dari permasalahan tersebut strategi pembelajaran kooperatif menjadi

salah satu solusi pemilihan strategi dalam meingkatkan kemampuan

menghafal siswa khususnya materi aktivitas ekonomi dan sumber daya

alam. Strategi ini berfokus pada kelompok-kelompok kecil agar siswa

mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, namun strategi

ini juga dapat dilakukan secara berpasangan. Banyak sekali strategi yang

dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa

diantaranya strategi take and give. Startegi ini dipilih karena selain

meningkatkan kemampuan menghafal secara individu, dengan strategi ini

10

Hasil observasi berupa data dan nilai yang diperoleh dari ibu Roudlo selaku guru kelas IVA MI Roudlotul Banat (Pada tanggal 04 November 2016 pukul 09.30 wib)

11

(22)

7

mampu meneumbuhkan rasa kepercayaan pada diri siswa untuk bekerja

sama dengan temannya dan menunbuhkan keberanian siswa untuk saling

berbagi informasi. Dengan penggunaan strategi ini di harapkan siswa

mampu menggali kemampuan menghafal dan kerjasama yang baik. Proses

pembelajaran yang demikian diharapkan siswa akan berusaha untuk

menyelesaikan masalah sosial dan mengingat materi dalam jangka panjang

(long tern memory).

Berdasarkan masalah yang di paparkan maka peneliti mengadakan

penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghafal Aktivitas

Ekonomi dan Sumber Daya Alam Melalui Strategi Take and Give Mata

Pelajaran IPS Pada Kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan strategi take and give dalam rangka

meningkatkan kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan

sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di

kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menghafal siswa pada materi

aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang

(23)

8

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi take and givepada materi aktivitas

ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) dikelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal siswa materi

aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang

dengan menggunakan strategi take and give.

D. Tindakan yang Dipilih

Krakter siswa terutama di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang

Sidoarjo sangatlah beragam. Siswa terkadang ada yang sangat cepat dalam

menerima materi pembelajaran, bahkan ada juga siswa yang cenderung lama

dalam menerima materi pembelajaran, selain itu terdapat siswa yang lambat

dalam menghafal dan ada yang cepat dalam menghafal.

Tindakan yang dipilih merupakan cara yang digunakan untuk

mengatasi suatu permasalahan. Salah satu permasalahan yang ada dikelas

IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo adalah kurangnya

kemampuan menghafal siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS yang

banyak sekali konsep nya. Kemampuan menghafal siswa sangatlah kurang

(24)

9

pembelajarn dan kemampuan mengingat kembali materi yang telah

diajarkan.

Berdasarkan paparan oleh peneliti, rencana tindakan yang dipilih

untuk meningkatkan kemampuan menghafal mata pelajarn Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi aktivitas ekonomu dan sumber daya

alam dengan menggunakan strategi Take and Give . dengan segala

kelebihan yang dimiliki strategi ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikelas IVA MI Roudlotul Banat

Sepanjang, Sidoarjo. Penerapan strategi take and give di harapkan

meningkatkan ketremapilan siswa untuk memecahkan masalah secara

mandiri sehingga juga dapat meningkatkan kemammpuan menghafal pada

mata pelajaran IPS.

E. Lingkup Penelitian

Adanya keterbatsan waktu penelitian, maka penelitian ini hanya

terbatas pada beberapa hal yaitu:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat

Sepanjang, Sidoarjo pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

2. Penerapan strategi take and give untuk meningkatkan kemampuan

menghafal siswa mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan

sumber daya alam pada siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat

(25)

10

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat

Sepanjang, Sidoarjo dengan jumlah 24 siswa.

F. Signifikasi Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi sumber refrensi bagi

penulis penelitian selanjutnya. Hasil yang akan dibahas dalam penelitian

ini dapat menjadi gambaran secara konseptual untuk memberikan

alternative dalam kegaiatan pembelajaran yang aktif, kreatif dan

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan menghafal

siswa. Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya

menggunakan strategi pembelajaran take and give dalam pembelajaran

tingkat sekolah dasar.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

Menjadi pengalaman praktis sebagai pembuktian dari

teori-teori yang diperoleh dan dapat dijadikan sebagai pengalaman serta

refleksi ketika mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

b. Bagi Siswa

Dengan menggunakan strategi take and give di harapkan

dapat mengurangi rasa jenuh terhadap mata pelajaran Ilmu

(26)

11

menyukai mata pelajaran tersebut, serta dapat dijadikan bahan

pembelajaran ang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

menghafal siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

c. Bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Guru Mata Pelajaran

Lain

Guru mendapatkan pengalaman baru mengenai pelaksanaan

strategi take and give dalam meningkatkan kemamapuan menghafal

siswa. Serta sebagai acuan dalama menyusun rencana dan

pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi yang inovativ

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal.

d. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam

memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

G. Definisi Operasional

1. Kemampuan Menghafal: kemampuan atau potensi pada diri seseorang

yang telah masuk dalam ingatannya berupa konsep atau objek, dan dapat

mengucapkan diluar kepala (tanpa membaca buku atau melihat catatan

lainnya). Indikator siswa dapat diakatakan mampu menghafal adalah

dapat meningat kembali apa yang dihafalkan nya, siswa

dapatmenyebutkan poin-poin yang dihafalkannya dan siswa dapat

(27)

12

2. Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam: Kegiatan manusia

mengelola sumber daya alam untuk menghasilkan barang atau jasa yang

digunakan untuk mememnuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Strategi take and give: Strategi pembelajaran kooperatif yang menuntuk

siswa bekerjasama dengan teman nya untuk member dan menerima

informasi yang diperolehnya. Langkah-langkah strategi take and give

buat kartu ukuran ± 10x15cm bagi sejumlah siswa, setiap kartu berisi

sub materi yang berbeda, untuk memantapkan penguasaan materi, setiap

siswa diberi waktu 5 menit untuk menghafalkan kartu yang dipegang,

semua siswa mencari pasangan dan menuliskan nama pasangan

dibelakagnya, semua peserta didik beridri dan saling member dan

menerima informasi masing-masing (take and give).

4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial: Proses pembelajaran yang

mengintegrasi konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial dalam

(28)

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Menghafal

1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam proses

pembelajaran dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat

perkembangannya, adapaun kata “mampu: memiliki makna yang sama

dengan dapat atau bisa. Kemampuan merupakan daya atau keinginan

untuk melakukan sesuatu sebagai hasil pembawaan atau latihan1.

Kemampuan bersal dari kata mampu yang memiliki imbuhan –ke dan –

an.

Dalam kamus bahasa Indonesia kemampuan merupakan

kesanguupan, kekuatan untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya2.

Kemampuan juga merupkana potensi yang ada pada dalam diri sesorang,

dimana potensi itu akan berkembang jika dilakukan latihan.

Woodworth dan Marquis seperti dikutip Suryabarata

mengungkapakna definisi ability(kemampuan) pada tiga arti, yaitu3:

a. Achievment yang merupakan potensial ability, yang dapat diukur

langsung dengan alat atau tes tertentu.

1

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 97.

2

Desy Anwar, Kamus Lemgkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia,2003), 328.

3

(29)

14

b. Capacity yang merupakan potensial ability, yang dapat diukur secara

tidak langsung dengan melalui pengukuran kecakapan individu.

c. Aptitude yaitu kualitas yang hanya dapat diungkapakn atau diukur

dengan tes khusus yang sengaja dibuat untuk mengukurnya.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

kemampuan merupakan kesanggupan dan potensi yang dimiliki

seseorang sejak lahir untuk melakukan sesuatu, namun dalam menggali

potensi tersebut perlu banyak latihan.

2. Pengertian Kemampuan Menghafal

Menghafal adalah sebuah usaha aktif agar dapat memasukkan

informasi kedalam otak. Menurut kuswana menghafal adalah mendapat

kembali pengetahuan yang relevan dan tersimpan di memori jangja

panjang4. Kemampuan menghafal juga diartikan sebagai kemampuan

untuk memindahkan bahan bacaan atau objek kedalam ingatan

(encoding), menyimpan di dalam memori (storage) dan pengungkapan

kembali pokok bahasan yang ada dalam memeori (retrival)5.

Menghafal juga dapat dikatakan suatu kegiatan menyerap

informasi kedalam otak yang dapat digunakan dalam jangka panjang6.

Dalam proses menghafal, siswa dihadapkan pada materi yang biasanya

4

Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), 115.

5

Sa’dullah, Cara Cepat Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Gema Insani, 2008), 49.

6

(30)

15

disajikan dalam bentuk verbal (bentuk bahasa) yang memiliki arti.

Misalnya huruf abjad, bahasa, kata dan bilangan. Dalam proses tersebut

siswa sangat terbantu dalam menghafal7.

Menurut Bobbi menghafal adalah proses menyimpan data ke

memori otak, kemampuan manias dalam berfikir, berimajiansi dan

menyimpan informasi, serta mengeluarkan atau memanggil informasi

kembali8.

Perlu diketahui otak manusia terbagi dari 3 bagian yaitu otak

kanan, otak kiri dan otak tengah. Sementar itu, kemampuan untuk

mengingat dan menghafal dikerjakan oleh otak kiri. Menghafal adalah

sebuah usaha yang aktif agar dapat memasukkan informasi ke dalam

otak9.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan kemampuan

menghafal adalah kesanggupan seseorang dalam menguasai suatu

keahlian yang digunakan untuk mengerjakan berbagai macam tugas

dalam suatu pekerjaan dan diucapkan diluar kepala tanpa melihat buku

atau catatan dari pembelajarn tersebut.

7

Ws Winkle, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 2004), cet VI , 88.

8

Bobbi De Poter, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 2007), 168.

9

(31)

16

3. Prinsip-Prinsip dalam Menghafal

Menurut Zakiyah Drajat prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan

dalam menghafal adlah sebagai berikut10:

a. Bahan yang hendak di hafal seharusnya diusahakan agar dipahami

benar-benar oleh anak.

b. Bahan hafalan hendaknya merupak suatu kebetulan.

c. Bahan yang telah di hafal hendaknya digunakan secara fungsional

dalam keadaan tertentu.

d. Active Recallhendaknya dilakukan secara rutin.

Untuk penyampaian jenis bahan hafalan, biasanya guru

memberikan evaluasi berupa pemberian tugas atau tanya jawab.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menghafal

Ada beberapa faktor yang memepengaruhi kemampuan

menghafal seseorang, yaitu sebagai berikut11:

a. Menyuarakan

Yaitu proses menghafal dilakukan dengan cara mengeraskan

bacaan. Dengan mengeraskan bacaan maka peserta didik akan lebih

mudah mengingat obyek yang dihafalkan. Menyuarakan bacaan

10

Zakiyah Drajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet II 264.

11

(32)

17

yang dihafalkan biasanya sebuah rumus yang dihafalkan secara

tepat, ejaan-ejaan dan nama asing atau hal yang sukar.

b. Pembagian Waktu

Proses menghafal memerlukan pembagian waktu yang tepat,

sehingga obyek yang dihafal mudah diingat. Waktu yang digunakan

seharusnya beruntut dan dilakukan secara intens.

c. Penggunaan Strategi yang Tepat

Pemilihan strategi yang sangat tepat menentukan

keberhasilan proses menghafal. Pemilihan strategu juga disesuaikan

dengan karakteristik mata pelajaran dan usia anak. Selain

faktor-faktor tersebut ada faktor-faktor yang juga berpengaruh pada kemampuan

menghafal seseorang yaitu sebagai berikut12:

1) Sifat seseorang, misalkan saja dilihat dari karakter nya apakah

dia seorang yang rajin atau yang malas, tidak mudah menyerah

dan lain sebagainya.

2) Alam sekitar, yaitu kondisi lingkungan atau kondisi tempat

seseorang yang sedang menghafal.

3) Keadaan jasmani.

4) Keadaan rohani.

5) Usia seseorang saat menghafal.

12

(33)

18

5. Indikator Kemampuan Menghafal

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental

(otak)13. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak

adalah termasuk ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang

proses berpikir. Keenam jenjang dimaksud adalah pengetahuan/ ingatan/

hafalan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan

(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), penilaian

(evaluation14).

Dalam ranah kognitif tingkatan hafalan mencakup kemampuan

menghafal verbal, materi pembelajaran berupa fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur. Untuk mnegatur keberhasilan penugasan kognitif dapat

digunakan tes lisan di kelas, tes tulis dan porofolio15. Didalam Taksonomi

Bloom juga dijelaskan indikator menghafal termasuk di dalam Clyang

diantaranya adalah mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi,

mendaftar, menyebutkan, mengingat, menyebutkan, menyimpulkan,

mencatat, mmenceritakan, mengulang, dan menggaris bawahi.16

13

Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 1996), 49.

14

Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 1996), 50.

15

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 184.

16

(34)

19

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir

termasuk di dalamnya kemampuan menghafal. Menurut Kenneth cara

untuk mengukur kemampuan menghafal sebagai berikut17:

a. Recall : Merupakan upaya untuk mengingatkan kembali apa yang

diingatnya. Contoh : menceritakan kembali apa yang dihafal kan.

b. Recognation : Merupakan upaya untuk mengenali kembali apa yang

pernah dipelajari. Contoh : meminta peserta didik untuk menyebutkan

item-item yang di hafalkan.

c. Relearning : Merupakan upaya untuk mempelajari kembali suatu

materi untuk kesekian kalinya. Contoh : kita dapat mencoba, mudah

tidaknya ia mempelajari materi tersebut untuk kedua kalinya.

Menurut Kunandar indikator dalam menghafal yaitu

mengemukakan arti, member nama, membuat daftar, menentukan lokasi

tempat, mendeskripsikan sesuatu, menceritakan sesuatu yang terjadi,

menguraikan sesuatu yang terjadi18. Dalam penilitian ini indikator siswa

dikatakan mampu menghafal adalah sebagai berikut :

a. Siswa dapat mengingat kembali apa yang di hafalnya

b. Siswa dapat menyebutkan kembali poin-poin yang telah di hafalkan

c. Siswa dapat member definisi materi yang di hafal nya.

17

Suroso, Smart Brain: Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori,(SIC,2004), 108-109.

18

(35)

20

B. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial MI 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya19. Menurut Permendiknas no 22 tahun 2006,

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

di berikan mulai dari SD sampai SMP. Melalui mata pelajaran IPS, siswa

diarahkan untuk mnejadi warga negara Indonesia yang demokratis,

bertanggung jawab, menghargai satu sma lain, dan menjadi warga yang

cinta damai.

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosila

yang berguan dalam kehidupannya, kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah nasional yang

terjadi dalam kehidupan masyarakat, kemampuan berkomunikasi dengan

sesame warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuwan seta bidang

keahlian, kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap

pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagan dari kehidupan

tersebut, kemmampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS

19

(36)

21

sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan,

dan tekonolgi20

Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial mmenurut Permendiknas no 22

Tahun 2006 yaitu sebagai berkiut21:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

mayarakat dan lingkungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk bepikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesdaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, berkompetisi,

dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, global.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS

Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Permendiknas yaitu

sebagai berikut22:

Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), Cet I, 31.

21

Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang kurikulum IPS SD.

22

(37)

22

d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas IV SD/MI

Dalam panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

SD atau MI tahun 2006, terdapat Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD). Standar kompetensi dan kompetensi dasar

menjadi landasa serta arahan untuk mengembangkan materi ajar. Adapun

standar kompetensi dasar IPS kelas IV SD atau MI adalah sebagai

berikut:

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan

Sosial Kelas IV SD/MI. dan sumber daya alam setempat (kabupaten/ kota, provinsi). 1.5 Menghargai berbagai

(38)

daya alam dan potensi lain di daerahnya.

Aktivitas ekonomi merupakan kegiatan manusia mengolah

sumber daya alam untuk menghasilkan barang atau jasa yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ada banyak kegiatan

ekonomu yang dapat dilakukan disuatu daerah. Sebenarnya, kegiatan

ekonomi tidak bergantung pada sumber daya alam di daerah itu.

Misalnya dipantai, selian pekerjaan mencari ikan juga muncul usaha

pariwisata, karena pantainya indah akan ada wisatawan yang datang

untuk menikmati keindahan pantai itu.

Selanjtnya, orang akan membangun hotel, restoran, took

(39)

Nama Pantai Terkenal di Indonesia

Nama Provinsi Nama Pantai

Lampung Pasir Putih

Banten Pantai Carita

Jawa Barat Pangandaran DI Yogyakarta Parang Tritis

Balu Kuta, Sanur, Jimbaran, Nusa Dua dan Benoa Nusa Tenggara

Barat

Sira dan Senggigi

Karena negara kita terdiri atas kepulauan indonesia memiliki

banyak pantai. Dari sabang sampai merauke hampir semua povinsi

di indonesia memiliki pantai, oleh karena itu pantai merupakan salah

satu sumber daya alam yang berharga di indonesia. Kegiatan

ekonomi apa yang bisa ditemukan di pantai?

Pantai merupakan tempat yang indah, sehingga menjadi

sarana berwisata bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Kompleks

pertokoan dan hotel pun dapat dibangun antara lain: restoran, kafe,

toko cinderamata, toko pakaian, pasar tradisional dan lain-lain. Ada

banyak jasa yang ditawarkan. Dipantai orang bisa membuat layanan

transportasi, penyewaan perlengkapan pantai, jasa penyedia

(40)

25

Sekolah juga bisa dibangun di pesisir pantai, yakni sekolah

yang berhubungan dengan pantai diantaranya sekolah renang,

menyelam, ataupun berselancar. Sebagai pusat rekreasi, pesisir

pantai juga dapat manjadi pertunjukan yang menarik. Pesisir pantai

juga bisa menjadi tempat pementasan seni dengan pertujukan

kembang api dan dapat juga dijadikan tempat festival layang-layang

maupun festival budaya.

b. Laut

Karena pantai berdekatan dengan laut, potensi yang ada

dilaut bisa dikembangkan menjadi pemasukan yang menguntungkan

masyarakat sekitarnya. Potensi perikanan laut indonesia sangat besar

dan belum semua tergali. Ini karena sebagian besar wilayah

indonesia berupa wilayah perairan. Dengan junlah pulau lebih dari

15.000 dan garis pantai sepanjang 81 ribu km, kita adalah negara

nomor dua yang memiliki garis pantai terpanjang setelah kanada.

Laut juga memiliki banyak potensi. Kita bisa memanfaatkan

berbagai hasil laut seperti mutiara, ikan kerapu, ikan kakap, kepiting,

rajungan, teripang, dan lain-lain. Rumput laut juga bisa dipakai

sebagai bahan baku agar-agar, obat-obatan, dan kosmetik. Didalam

jamut laut juga ada tambang, seperti minyak bumi. Oleh sebab itu

(41)

26

Akan tetapi, indonesia belum memanfaatkan kekayaan ini

secara maksimal. Kita saat ini hanya menempati urutan ke-7 sebagai

negara penghasil ikan. Pengahasil ikan nomor satu adalan cina. Kita

tidak hanya bisa mengambil isi laut, kita juga bisa memanfaatkan

laut sebagai objek wisata bahani. Jika kita bia menyelam kita bisa

menyaksikan keindahan laut indonesia. Diantaranya Laut Banda

yang berada di Maluku, pulau bunaken di Sulawesi Utara maupun

Raja Ampat di Papua, terkenal akan keindahan terubu karang dan

habitat lautnya.

c. Sungai

Sungai adalah salah satu kenampakan alam yang sangat

penting. Bagi sebagian orang, sungai hanya dipergunakan sebagai

sumber air untuk kehidupan sehari-hari akan tetapi sebenarnya

sungai memiliki fungsi yang jauh lebih penting dari itu.

Sungai dapat berfungsi sebagai sumber pengairan untuk

pertanian. Sungai yang dibendung dapat dialirkan kesawah-swah

sehingga menjadi sarana irigasi.

Tabel 2.3

Nama Sungai Berdasarkan Letaknya

Nama Sungai Luas Pengaiaran Letak

Musi 56.721,9 km2 Sumatera Selatan

Batang Hari 52.582,0 km2 Jambi

Batang Rokan 19.904,0 km2 Riau

Batang Kauantan 19.229,0 km2 Riau

(42)

27

Sungai-sungai besar dapat pula menjadi jalur transportasi dan

angkutan bagi masyarakat. Selain itu, sungai dapat dimanfaatkan

sebagai lokasi pasar terapung. Pasar jenis ini ada di sungai Brito,

Banjarmasin, kalimantan selatan. Pasar ini disebut pasar terapung

karena semua usaha jual beli dilakukan di atas perahuyang terapung

di sungai. Barang-barang yang dijual biasanya merupakan barang

kebutuhan sehari-hari, seperti layaknya pasar tradisional. Karena

unik pasar ini juga menjdi objek wisata disana

d. Danau

Danau merupakan cekungan berisi air pada permukaan bumi

yang cukup luas. Indonesia memiliki banyak danau. Danau dapat

dimanfaatan untuk banyak hal. Karena jumlah airnya melimpah ruah

danau dapat menjadi sumber persediaan air bersih. Danau juga dapat

menjadi objek wisata. Salah satu danau terkenal di indonesia yang

unik adalah danau kalimutu atau danau tiga Tiga warna yang

terdapat di Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau ini unik karena

permukaan airnya memiliki tiga warna, yaitu merah, putih dan biru.

Uniknya lagi, warna ini bisa berubah menjadi warna lain lagi.

(43)

28

Tabel 2.4

Nama Danau Terbesar di Indonesia

Nama Danau Luas Letak

Toba 1.733 km2 Sumatera Utara

Towuti 578, 1 km2 Sulawesi Selatan

Poso 281, 3 km2 Sulawesi Tengah

Semayang 236, 3 km2 Kalimantan Timur

Jempang 225,0 km2 Kalimantan Timur

Matan 156, 3 km2 Sulawesi Selatan

Kerinci 121, 9 km2 Jambi

Singkarak 110, 0 km2 Sumatera Barat

Maninjau 98,0 km2 Sumatera Barat

Luar 97,0 km2 Kalimantan Barat

e. Dataran Tinggi

Dataran tinggi merupakan wilayah datar yang memiliki

ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut. Daerah

dataran tinggi baik untuk menanam sayuran dan buah-buahan,

seperti: petai, jengkol, durian, kakao, manggis, asam gelugur,

pinang, pisang, kopi, duku, tambe, langsat, dan sebagainya.

Selain sebagai lahan pertanian, dataran tinggi merupakan

tempat yang cocok untuk pariwisata. Dataran tinggi Dieng

merupakan salah satu datara tinggi yang menjadi tempat pariwisata.

Selaian hawanya sejuk dan segar, dataran tinggi Dieng memiliki

kekayaan budaya yang berupa Candi.

f. Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan bagian dari daratan yang datar

dengan ketinggian antara 0-200 meter di atas permukaan laut.

(44)

29

pertanian. Tumbuhan yang dapat ditanam di dataran rendah anatara

lain cabai, tomat, terong, bayam, kangkung, timun, labu air, melon,

lobak, jagung dan lain-lain. Selain pertanian, dataran rendah juga

dapat digunakan untuk peternakan, perumhana serta industri.

C. Kajian tentang Strategi Take and Give 1. Pengertian Strategi

Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur

siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik, serta dimaknai sebagai

perencanaan yang di desain untuk mencapai tujuna pendidikan23. Strategi

pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem

pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk

mencapai tujuan pembelajaran24.

Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi

pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan

oleh guru dalam rangka membantu siswa mencapai tuh=juan

pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran tidak terbatas pada prosedur

atau tahapan kegiatan belajar siswa, melainkan termasuk pengaturan

materi yang akan di sampaikan pada siswa25.

23

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet I 13.

24

Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKN,(Jakarta: PT Bumi Aksara,2013), 4.

25

(45)

30

2. Pengertian Strategi Take and Give

Istilah take and give sering diartikan “ saling member dan saling

menerima”. Take and give merupkana strategi pembelajaran yang di

dukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada

siswa26. Media yang diperlukan dalam strategi ini adalah sebagi berikut:

a. Kartu ukuran ±10cm x15cm digunakan sebagai media untuk

menghafal, dan dibuat dengan banyak nya jumlah peserta, dalam

kartu tersebut berisi sub materi.

b. Kartu contoh sejumlah siswa.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Take and Give

Sintak langkah-langkah strategi take and give adalah sebagai

berikut27:

a. Guru mempersiapkan kartu yang akan digunakan sebagai media dalam

proses pembelajaran.

b. Guru mendesain kelas sebagaimana mestinya.

c. Guru menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di

capai.

d. Untuk memantapkan penguasaan siswa, mereka dibagi masing-masing

kartu untuk dipelajari atau di hafal selama 5 menit.

26

Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), CET I 241

27

(46)

31

e. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling

member informasi. Tiap siswa harus mencari nama pasangannya pada

kartu yang di pegangnya.

f. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling member dan

menerima materi masing-masing (take and give)

g. Untuk mengevaluasi keberhasilan siswa, guru melakukan tes lisan dan

tes tulis.

4. Kelebihan Strategi Take and Give

Strategi take and give ini memiliki beberapa kelebihan, antara

lain28:

a. Dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan

situasi pembelajaran.

b. Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan orang

lai.

c. Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.

d. Memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu

yang dibagikan.

e. Meningkatkan tanggung jawab siswa, sebabmasing-masing siswa di

bebani tanggung jawab atas akartunya masing-masing.

28

(47)

32

f. Meningkatkan kemampuan menghafal siswa dengan banyak-banyak

menerima dan memberi informasi.

5. Kelemahan Stragtegi Take and Give

Terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan strategi take and

give ini diantaranta adalah sebagai berikut29:

a. Kesulitan mendisiplinkan siswa dalam kelompok-kelompok.

b. Ketidak sesuaian skill antara siswa yang memiliki kemampuan

akademik yang baik dan siswa yang kurang memiliki kemampuan

akademik.

c. Kecenderungan terjadinya free riders dalam setiap kelompok

utamanya siswa-siswa yang akrab satu dengan yang lain.

D. Penerapan Strategi Pembelajaran Take and Give dalam Meningkatkan Kemampuaan Menghafal

Strategi pembelajaran take and give merupakan jenis strategi

pembelajaran yang tergolong kooperatif. Dalam implementasinya dikelas,

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dibuka dengan pemberian kartu

kepada siswa. Didalam kartu ada catatan yang harus dikuasai atau di hafal

masing-masing siswa. Siswa kemudian mencari pasangan masing-masing

untuk bertukar pengetahuan sesuai dengan apa yang di dapatnya di kartu,

setelah itu siswa harus member dan menerima informasi dari teman yang

29

(48)

33

lain, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa

dengan menanyakan pengetahuan yang merela miliki dan pengetahuan

(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

Tindakan dalam penelitian ini berupa penerapan strategi pembelajaran take

and givedalam mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya

alam. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaboratif, yaitu

guru dan peneliti bekerjasama untuk memikirkan dan membantu

persoalan-persoalan yang akan di teliti.

Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhungan dengan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), yaitu1:

1. Perencanaan/ Planning

Pada tahap ini proses menentukan program perbaikan yang

berangkat dari suatu ide gagasan peneliti. Kegiatan yang dilakukan dalam

tahap ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

mempersiapkan fasilitas, sara pendukung yang diperlukan seta

mempersiapkan instrument dan menganalisis data mengenai proses dan

hasil tindakan.

1

(50)

35

2. Tindakan/ Acting

Tindakan adalah perlakukan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai

dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.Pada tahap ini

peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP yang

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3. Pengamatan/ Observing

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui

efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai

kelemahan/ kekurangan tindakan yang telah dilakukan.Pada tahap ini yang

harus dilakukan oleh peneliti adalah mengambil perilaku siswa dalam

mengikuti pelajaran, memantau kegiatan diskusi atau kerjasama dengan

kelompok maupun berpasangan, memahami kemampuan menghafal siswa

terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah di rancang sesuai

tujuan PTK.

4. Refleksi/Reflecting

Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga

memunculkan program atau perencanaan baru.Pada tahap ini yang harus

dilakukan adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi,

menganalisis pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk

(51)

36

Secara keseluruhan dari empat tahapan tersebut membentuk siklus

penelituantindakan kelas yang digambarkan dalam bentuk spiral. Berikut

adalah gambar alur penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin.

Gambar 3.1

Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin

Dan seterusnya Identifikasi

Masalah

Perencanaan

(planning)

Tindakan

(acting)

Observasi

(observing)

Refleksi

(reflecting)

Perencanaan ulang

Siklus I

(52)

37

B. Setting Penelitian dan Subyek Penelitian

Setting penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan

subyek penelitia, diuraikan sebagai berikut;

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas IVA

MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada awal semester

genap yaitu pada bulan januari 2017.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat

Sepanjang, Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017.Dengan jumlah siswa 24

siswa dalam satu kelas.Dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 siswa

dan perempuan sebanyak 9 siswi.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel peningkatan kemampuan

menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and

give mata pelajaran IPS. Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel,

diantaranya sebagai berikut:

1. Variabel Input : Siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang,

(53)

38

2. Variabel Proses: Penenrapan strategi take and give selama pembelajaran

berlangsung.

3. Variabel output: Kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan

sumber daya alam mata pelajaran IPS.

D. Rencana Tindakan 1. Rencana Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memberi tindakan menggunakan

strategi take and give pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi

dan sumber daya alam dengan harapan adanya peningkatan kemampuan

menghafal siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

Dalam proses perencanaan peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Persiapan Pelaksanaan PTK

Persiapan pelaksanaan ini yaitu melakukan kunjungan ke

sekolah terkait untuk meminta izin terlebih dahulu kepada lembaga

sekolah yang akan dilakukan penelitian.

b. Persiapan Partisipan

Pada tahap ini peneliti berkonsultasi dengan guru tentang cara

melakukan penelitian. Serta peneliti menyusun instrument penelitian.

c. Menyususn Rencana Tindakan

Tindakan yang kana diberikan yaitu penerapan strategi take

and give untuk meningkatkan kemampuan menghafal materi aktivitas

(54)

39

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin, model ini menyatakan

dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: Perencanaan(planning),

pelaksanaan/ tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi

(reflecting). Penerapan model kurt lewwin ini dilakukan dua siklus yang

sebelumnya dilakukan pra siklus sebagai tolak ukur perbandingan hasil

belajar siswa sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas dan sesudah

dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Setiap silus dari penelitian ini

terdiri dari satu pertemuan sebagi bentuk tindakan. Adapun dalam

penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Pra Siklus

Pelaksanaan pra siklus berfungsi untuk memperoleh data

tingkat keberhasilan dan kemampuan siswa terhadap mata pelajaran

IPS.Perbandingan kemampuan menghafal siswa sebelum dan sesudah

diadakannya penelitian tindakan kelas dijadikan sebagi tolak

ukur.Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran seperti biasanya

yaitu menggunakan metode ceramah dan penugasan.

Berikut adalah perencanaan pra siklus (wawancara dan

observasi):

1) Melakukan kunjungan ke sekolah terkait.

(55)

40

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4) Menyiapkan penelitian seperti pedoman wawancara, format

observasi guru dan siswa, dan lembaran post-test tentang materi

yang terkait untuk mengukur kemampuan menghafal siswa.

b. Siklus I

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa

persiapan-persiapan yang terdiri dari:

a) Menentukan waktu pembelajaran.

b) Menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan

untuk memecahkan masalah, berdasarkan latar belakang

masalah untuk meyelesaikan penelitian ini, peneliti

melaksanakan perbaikan dengan menerapkan strategi

pembelajaran take and give.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

untuk mata pelajaran IPS dikelas IV dan menerapkan strategi

take and give dalam proses pembelajaran.

d) Menyiapkan kartu yang digunakan untuk mencari dan

menerima informasi.

e) Mempersiapkan instrument untuk menganalisis data proses

(56)

41

instrument penelitian yang meliputi lembar pengamatan

aktivitas siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar

tes evaluasi pada akhir pembelajaran.

2) Tahap Pelasanaan/ Tindakan

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap

melakukan tindakan perbaikan dikelas sesuai dengan tahap

perencanaan dan RPP yang telah disusun.Dalam pelaksanaan

penelitian, peneliti bekerjasama dengan guru kelas IVA MI

Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Adapun langkah-langkah

perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

 Siswa menjawab salam dari guru

 Guru menanyakan kabar siswa

 Guru melakukan presensi siswa

 Siswa dan guru melakukan kegiatan berdoa sebelum

memulai pembelajaran

 Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai

apa yang diketahui tentang aktivitas ekonomi dan sumber

daya alam.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di

(57)

42

b) Kegiatan inti

Eksplorasi

 Siswa membaca materi mengenai aktivitas ekonomi dan

sumber daya alam di buku paket IPS kelas iV.

 Siswa menyimak penjelasan guru mengenai aktivitas

ekonomi dan sumber daya alam.

Elaborasi

 Masing-masing siswa mendapat kartu dari guru untuk

memantapkan penugasan sswa terhadap materi.

 Siswa mempelajari dan menghafal kartu yang di

dapatkannya.

 Siswa mencarai pasaagan

 Siswa mencari teman yang mendapatkan kartu yang sama

untuk menguatkan informasi yang di dapatkan dari kartu.

 Siswa medengarkan arahan dari guru mengenai

langkah-langkah selanjutnya (Siswa mencari pasangan dari teman

yang mempunyai kartu berbeda dan menuliskan nama

temannya dibalik kartu, siswa mencari 10 materi yang

berbeda dengan kartu miliknya dan mencatatnya kembalu

dilembar kerja individu, setelah siswa kembali kebangku

(58)

43

 Semua siswa mencari pasangan dari teman yang

mendapatkan kartu yang berbeda dengannya. Setiap siswa

mencatat nama pasangannya dibalik kartu yang dipegang.

 Terdapat 10 kartu yang berisi materi yang berbeda, setiap

sisiwa harus mencari dan mencatat hasil informasi yang

diperoleh dilembar kerja siswa.

 Setiap siswa kembali kebangku nya masing-masing.

 Perwakilan siswa mempresentasikan hasil informasi yang

di dapatkan dari kartu temannya dengan membawa lembar

kerja individu.

 Masing-masing siswa membaca dan menghafal informasi

yang diperolehnya.

 Masing-masing siswa mengumpulkan kartu dan lembar

kerja individu.

 Siswa mengerjakan Lembar kerja berkelompok.

Konfirmasi

 Siswa menyimak penguatan dari guru mengenai materi

pembelajaran hari ini.

(59)

44

c) Kegiatan Penutup

 Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi

yang telah dipelajari tadi.

 Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.

 Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

hari ini.

 Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

 Guru menyampaikan pesan moral bahwa sumber daya

alam yang ada dibumi kita harus dijaga dan dirwat supaya

tidak rusak.

 Siswa dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

membaca hamdalah dan mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan salam.

3) Tahap Pengamatan

Pada Tahap ini penelitian mengumpulkan dan

mengidentifikasi data yang diperoleh selama pengamatan

berlangsung dengan dibantu oleh guru, berupa lembar observasi

guru dan siswa, dokumen-dokumen, serta lembaran post-test

untuk mengukur kemampuan menghafal siswa.Apabila analisis

data pada siklus I telah diketahui maka berlanjut pada tahap

refleksi

(60)

45

4) Tahap Refleksi

Hasil yang didapatkan dalamproses observasi

dikumpulkan serta di analisis. Refleksi dilakukan setelah guru

melakukan tindakan. Hasil dari analisis data siklus I, kemudia

didiskusikan bersama untuk mengetahui hambatan maupun

kendala selama melaksanakan proses pembelajaran. Setelah itu

barulah peneliti dan guru merumuskan perencanaan untuk siklus

berikutnya.

Dari analisis tersebut, peneliti melakukan refleksi apakah

strategi take and give dapat meningkatkan kemampuan

menghafal materi bentuk aktivitas ekonomi dan sumber daya

alamdi Inonesia mata pelajaran IPS kelas IVA MI Roudlotul

Banat Sepanjang, Sidoarjo. Setelah tindakan siklus I guru dan

peneliti melakukan diskusi untuk membahas kendala-kendala

yang ada.

Pada siklus kedua, kegiatan pembelelajaran mengikuti

tahapan-tahapan kegiatan sebelumnya.Dalam hal ini, rencana

tindakan siklus kedua disusun berdasarkan hasil refleksi pada

(61)

46

c. Siklus II

Perencanaan siklus II merupakan perbaikan berdasarkan

identifikasi masalah pada pembelajaran siklus I, kegiatan dalam siklus

II yaitu:

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti menyusun

rencana pembelajaran kembali berdarakan dari kekurangan yang

ada pada siklus I .pada siklus II ini peneliti menyiapkan rencana

pembelajaran yang telah di revisi dari siklus I

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti

siap melakukan tindakan perbaikan di kelas sesuai dengan tahap

perencanaan dan RPP yang telah disusun. Dalam pelaksanaan

penelitian dan proses perbaikan, peneliti bekerjasama dengan

tguru kelas IIV MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

Pada tahap siklus II ini peneliti melaksanakan

pembelajaran pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya

alam dengan merepkan strategi take and give tidak jauh berbeda

dengan siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(62)

47

3) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan

mengidentifikasi data yang diperoleh selama pengamatan

berlangsung, berupa lembar observasi guru dan siswa,

dokumen-dokumen, serta lembaran post-test untuk mengukur

pemahaman siswa. Apabila analisis data siklus I sudah diketahui,

kemudian baru melakukan reffleksi.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

semua proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II untuk

melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model

take and give. Penelitian ini mengamati yang dilakukan saat

proses pembelajaran, yaitu :

a) Mengamati peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

IPS khususnya kemampuan menghafal.

b) Mengamati penguasaan siswa terhadap materi.

c) Mencatat kekurangan pada materi kergaman suku bangsa dan

budaya melalui strategi take and give.

d) Meneliti data berupa lembar observasi yang meliputu lembar

observasi guru, siswa, lembar kerja siswa, evaluasi.

4) Tahap Refleksi

 Refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan.

(63)

48

bersama untuk mengetahui hambatan maupun kendala selama

melaksanakan proses pembelajaran

E. Data dan Teknik Pengumpulannya 1. Sumber Data

Sumber data sangat diperlukan dalam suatu penelitian.Sumber data

dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa.

a. Siswa

Siswa disini adalah siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat

Sepanjang, Sidoarjo.Seiswa menjadi sumber data dalam penelitian

ini yakni untuk mendapatkan data tentang kemampuan menghfal

siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran

IPS.

b. Guru

Guru disini adalah guru kelas IVA MI Roudlotul Banat yakni

bu Roudlotul Jannah S.E, guru menjadi sumber dalam penelitian ini

yakni untuk melihat tingkat keberhasilan strategi take and give dan

aktivitas guru selama proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa, atau

hal-hal, atau keterangan-keteranagn, atau karaketristik-karakteristik sebagian

atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung

(64)

49

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara

sistematis fenomena yang diteliti.Menurit kunandar, observasi

adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret

seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran2.Tujuan utama

observasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai

suatu fenomena dan untuk mengukur perilaku dikelas3.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengumpulkan data tengtang aktivitas dan kemampuan menghafal

siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat dan guru saat penerapan

strategi take and giveselama proses penelitian berlangsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan4.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti melakukan

wawancara kepada guru kelas IVA (dimana jug guru tersebut

mengajar mata pelajaran IPS pada kelas IVA), serta sebagian peserta

didik kelas IVA.

2

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 143

3

Zainal Arifin,Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009),152

4

(65)

50

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bukan

melalui subjek penelitian tetapi melalui dokumen.Dokumen bisa

berupa laporan tugas peserta didik, laporan-laporam diskusi peserta

didik serta berbagai macam hasil ujian dan tes5.Dalam penelitian ini

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada

pada lembaga sekolah sebagai penunjang data.

d. Tes

Tes adalah suatu teknik atau cara yang digunakan dalam

rangka melaksanakan kegiaran pengukuran, yang di dalam nya

terdapat berbagai pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh

peserta didik6. Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan

peserta didik dalam bidang kognitif.

e. Penilaian Proses

Penilaian proses adalah penilaian pembelajaran yang

menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreaktif peserta didik

adalah memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta

menerapkannya dalam sehari-hari7. Instrument pengumpulan data

5

Muhammad Yaumi, Action Research: Teori Model Aplikasi,( Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2014), 101

6

Zainal arifin,Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2009), 118

7

Gambar

Tabel Halaman
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin
Grafik Halaman
Gambar Pelaksanan (Tindakan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

DSNG Investor Newsletter — For further information, contact Investor Relations (investor.relations@dsngroup.co.id) PT Dharma Satya Nusantara Tbk.. Rawa Gelam V Kav OR/3B

Hasil belajar mata pelajaran Matematika yang dimaksud adalah seberapa tinggi nilai yang didapat siswa kelas XI MAN Rejotangan setelah dilakukan proses

Tingkat D isiplin Belajar Penjas Dan Tingkat Kognitif Tentang Kebugaran Jasmani Terhadap Gaya Hidup Aktif Siswa Sma Negeri Se Kota Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Saat ini implementasi dari suatu animasi sudah banyak digunakan untuk pembuatan film animasi, iklan, maupun web sehingga dengan adanya animasi memberikan nilai lebih terhadap

itu tidak hanya bersumber dari sikap teladan yang di tunjukan oleh guru-. gurunya

Peran keteladanan Guru PKN dalam membina kedisiplinan siswa (Studi Deskriptif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun per tanaman, jumlah anakan per sampel, diameter umbi basah per sampel, diameter umbi kering per sampel, bobot basah umbi

Dari Gambar 3 diperoleh bahwa pengujian yang memiliki daya lekat tertinggi untuk struktur jembatan adalah 13.11 MPa pada kekasaran 30-50 µm dengan ketebalan cat 200 µm, daya