• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MULTIMEDIA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARA TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MULTIMEDIA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARA TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
190
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Hengki Tri Prabowo
  • Pengajar:
    • Drs. Suparman, M.Pd.
  • Sekolah: Universitas Negeri Yogyakarta
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Teknik Informatika
  • Topik: Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Multimedia Siswa Kelas XI Multimedia 1 SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2013/2014
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2013/2014
  • Kota: Yogyakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan menjelaskan latar belakang pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Pendidikan diharapkan dapat menghasilkan individu yang beriman, berakhlak mulia, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat. Penelitian ini berfokus pada penerapan model pembelajaran Blended Learning untuk meningkatkan aktivitas belajar multimedia siswa. Blended Learning dipilih sebagai solusi untuk mengatasi kelemahan metode pembelajaran konvensional yang cenderung membuat siswa pasif.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah mengidentifikasi berbagai isu dalam proses pembelajaran di kelas XI Multimedia 1. Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya aktivitas belajar siswa yang disebabkan oleh metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik. Penggunaan metode ceramah dan kurangnya pemanfaatan teknologi informasi juga menjadi faktor penghambat dalam pembelajaran.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah mencakup tujuh poin yang merangkum tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran multimedia. Masalah tersebut termasuk metode pembelajaran yang kurang menarik, aktivitas siswa yang minim, serta kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi siswa.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar multimedia siswa melalui penerapan model Blended Learning. Diharapkan dengan penerapan model ini, siswa dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar juga meningkat.

II. KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka membahas teori-teori yang mendasari penelitian ini, termasuk pengertian aktivitas belajar multimedia, model pembelajaran, dan konsep Blended Learning. Aktivitas belajar multimedia dijelaskan sebagai interaksi siswa yang melibatkan aspek fisik, mental, dan emosional dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai panduan bagi pengajaran yang efektif, dan Blended Learning dianggap sebagai pendekatan yang menggabungkan keunggulan pembelajaran tatap muka dan online.

2.1 Aktivitas Belajar Multimedia

Aktivitas belajar multimedia didefinisikan sebagai interaksi siswa dalam proses belajar yang melibatkan berbagai aspek, termasuk visual, lisan, dan mental. Aktivitas ini penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal, di mana siswa diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

2.2 Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan kerangka kerja yang membantu guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Dalam konteks ini, model pembelajaran yang digunakan harus mampu mendorong partisipasi aktif siswa, sehingga mereka dapat terlibat secara maksimal dalam kegiatan belajar mengajar.

2.3 Blended Learning

Blended Learning diartikan sebagai kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis online. Model ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan memberikan fleksibilitas dalam belajar, sehingga siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mereka.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan angket untuk mengukur aktivitas belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model Blended Learning.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dirancang untuk mengevaluasi efektivitas penerapan model Blended Learning dalam meningkatkan aktivitas belajar multimedia siswa. Penelitian ini melibatkan pengamatan langsung terhadap interaksi siswa selama proses pembelajaran serta pengumpulan data melalui angket untuk mendapatkan informasi tentang persepsi siswa.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi dan angket. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data primer tentang aktivitas siswa selama pembelajaran, sedangkan angket digunakan untuk mengumpulkan data tambahan mengenai pandangan siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan.

3.3 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan deskriptif. Analisis kualitatif dilakukan melalui penyajian data dan penarikan kesimpulan, sementara analisis deskriptif menggunakan persentase untuk menghitung skor aktivitas belajar multimedia siswa pada setiap siklus.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Blended Learning berhasil meningkatkan aktivitas belajar multimedia siswa. Skor aktivitas belajar pada siklus pertama mencapai 68,61% dan meningkat menjadi 80,97% pada siklus kedua. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran ini efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

4.1 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian mencakup hasil observasi aktivitas belajar siswa pada kedua siklus. Data menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam partisipasi siswa, dengan lebih banyak siswa yang terlibat aktif dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan metode konvensional yang sebelumnya diterapkan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian menyoroti faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Penerapan model Blended Learning memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menarik, sehingga mereka lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar multimedia siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara. Saran yang diberikan mencakup perlunya penerapan model ini secara berkelanjutan dan peningkatan dukungan fasilitas pembelajaran untuk mendukung proses belajar yang lebih efektif.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa Blended Learning adalah model yang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan kombinasi pembelajaran tatap muka dan online, siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah agar model Blended Learning diterapkan secara konsisten di kelas lainnya dan agar guru dilatih lebih lanjut dalam menggunakan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran.

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2011: 16)
Tabel 1. Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Multimedia
Tabel 3. Skor Alternatif jawaban
Tabel 5. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan ini dilakukan proses perhitungan bobot kata dengan menggunakan TF-IDF dari kata-kata tweet yang sebelumnya telah dikonversi menjadi bentuk vector space

Analisis Kesalahan Tata Bahasa Pada Tulisan Esai Argumentasi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Proyeksi Bank Dunia memperkirakan bahwa, tanpa kompensasi, peningkatan harga BBM (menjadi Rp 6.500 per liter untuk premium dan Rp 5.500 per liter untuk solar) akan

Jika komputer ini tidak dikonfigurasikan dengan drive 3,5 inci, Anda dapat memasang pembaca kartu media, drive disket atau hard drive pada ruang drive1. Ruang drive 3,5 inci terletak

Analisis selanjutnya menggunakan analisis perbandingan tabel proporsi dengan kebijakan pemerintah serta analisis deskriptif untuk mengetahui apakah kebijakan selama ini

teman sebaya memiliki pengaruh yang menonjol dalam pergaulan remaja. Teman sebaya ataupun kawan sebaya sesuai dengan apa yang

Rata-rata tingkat kehadiran dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap penghidaran pajak dalam proksi Gaap ETR dan hasil ini sesuai dengan Reza (2012) yang

[r]