SO
Diaj guna
SIALISASI
jukan kepada a memenuhi s
Uni
GENDER D
O Sonia Flor
802
TUGA a Program Stu sebagian dari Sarjana
Psi
Fakulta iversitas Kri Sa 2
DALAM KEL
Oleh:
rence Mitayan 006065
AS AKHIR udi: Psikologi
persyaratan u a Psikologi
ikologi
as Psikologi isten Satya W alatiga
2012
LUARGA M
ni
i, Fakultas: Ps untuk mencap
Wacana
MISKIN
ii
SOSIALISASI GENDER DALAM KELUARGA MISKIN
Oleh:
Sonia Florence Mitayani 802006065
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi: Psikologi, Fakultas: Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar
Sarjana Psikologi
Disetujui oleh,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Ratriana Y.E. Kusumiati, Psi., M.Si. Jusuf Tjahjo P., Psi., M.A.
Diketahui oleh, Disahkan oleh,
Kaprogdi Dekan
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Sonia Florence Mitayani NIM : 802006065
Program Studi : Psikologi Fakultas : Psikologi,
Universitas Kristen Satya Wacana
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul: Sosialisasi Gender dalam Keluarga Miskin yang dibimbing oleh:
1. Ratriana Y.E. Kusumiati, Psi., M.Si. 2. Jusuj Tjahjo P., Psi., M.A.
adalah benar-benar hasil karya saya.
Isi dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil degan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau gambar, serta simbol yang saya aku seolah-olah sebagai karya saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 11 Juni 2012, Yang memberi pernyataan,
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sonia Florence Mitayani NIM : 802006065
Program studi : Psikologi Fakultas : Psikologi Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak bebas royalti non-eksklusif (non-exclusive royalty free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Sosialisasi Gender dalam Keluarga Miskin beserta perangkat yang ada.
Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan, mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Salatiga Pada tanggal: 11 Juni 2012 Yang menyatakan,
Sonia Florence Mitayani
Mengetahui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
1
SOSIALISASI GENDER DALAM KELUARGA MISKIN
ABSTRAK
Sonia Florence Mitayani
Ratriana Y.E. Kusumiati & Jusuf Tjahjo P. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
Di budaya manapun, salah satu tugas anak yang paling penting adalah mempelajari arti menjadi seorang wanita atau pria di masyarakat mereka. Hal ini penting karena setiap individu dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat menghadapi batasan-batasan dan/atau ekspektasi yang berdasarkan gender mereka (IntelliNate, 2005). Keluarga, dalam hal ini orangtua adalah agen sosialisasi utama yang menetapkan standar bagi munculnya peran gender pada anak-anak. Dalam menjalankan peran sebagai orang tua terkadang secara sangat kuat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi kemiskinan atau rendahnya taraf perekonomian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sosialisasi gender dalam keluarga miskin dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara terhadap bapak dan ibu dari masing-masing keluarga partisipan.
Hasil penelitian yang didasarkan pada enam area sosialisasi gender menunjukkan bahwa partisipan penelitian memiliki pandangan akan peran gender yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Dalam keterbatasan mereka, pandangan tersebut disosialisasikan kepada anak-anak dalam enam area sosialisasi gender salah satunya dalam preferensi permainan. Ragam metode sosialisasi yang tampak antara lain cognitive method, yaitu pemberian instruksi, reasoning dan setting standard, metode operan, yaitu memberikan feedback dan punishment. Selain itu, metode lain yang menonjol adalah observasi, yaitu modelling, di mana perilaku orangtua yang berbeda menjadi model bagi anak-anak mereka untuk menjadi seorang laki-laki atau perempuan.