PENGELOLAAN ANGGARAN $EKOLAH BERBASIS FARTISIPASI
f;HffiH*'o'"'''*,*ot'o'o
*o"*"n
t**"**
IEffi
PENGAI,'IBILAI{ KEPUTusAN Dl ERA DEMoKRASII,r
88ffi4f, rrrilN,ar<arrAN MorrvAst naN PRESTASI BELAJAR DENCIAN lNKUlRl
l:
MTNETBEEtr$
KEPEMI MPI NAN PENDI DI KAN YANG DEMOKRATI KtEfi@lEE!
KELAS MENENC.AH DALAM PERSPEKTIF FEND'DI,<^NtrlfftqFffi
KUALlrAsvERsl DEMINc' JURAN' DAN cRosBYC?HtFfif
MENINoGTKAN PRESTASI BELA,AR IPS MEIALUI MooEL JIGSAWKUALITAS
YERSI DEMING, JURAN,
DAII
CROSBYUmbu Tagela
Universitas Kristen Satya llacana Salatiga
Perbedaan pendapat dari
3
ahli manajemen mutu lebih disebabkan oleh takrif atau batasan mereka tentang muhr yang berimplikasi pada tanggungjawab, standar motivasi, pendekatan,struKur,
pengendalian,perbaikan, kerjasama,
biaya
dan penilaian.Mutu menurut Deming adalah suatu tingkat yang dapat
diprediki
dari
keseragamandan
ketergantungan pada beayayang rendah sesuai
pasr.
Juran
mengatakanmutu
adalah
kemampuan untuk digunakandan
menurut Crosbymutu
adalah sesuatu produkyang sesuai dengan persyaratan.
Deming
lebih
memumpun(focus) pada
kemampuanp?sr,
sehingga lebih mEnekankan pada aspek beaya produksiyang
rendah dengan kualitas barangyang
bermutu dengan harapan dapat diminati dan terjangkau oleh oleh paffir. Hal inilahyang terjadi di Jepang saat ini. Barang-barang produksi Jepang
berslfat kompetitif dan dijual lebih murah untuk merebut pasar,
sementara mutu barang produki lepang sangat tinggi terutama dalam bidang otomotif dan elektronika.
Itu
sebabnya Deming dikenal diJepang sebagai bapak total total quality management.Juran lebih memumpun pada aspek kemampuan untuk digunakan. OrientasiJuran adalah pada kemampuan pasar untuk menggunakan barang-barang produk. Ukuran
mutu
bagi juran adalah apaloh pasar mampu menggunakan barang hasil produk atau tidak. Jil@ tidak dapat digunakan oleh pasar maka barangproduksi
itu
oleh Juran dianggaptidak
berkualitas. PendapatWidya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 2A74:73-8D
Kontribusi
utama
yang
membuatnya terkenal adalahDeming
Cyclg
Deming Fouteen Points,dan
Seven DeadlyDiseases.
Siklus Deming (Deming Qcle)
Siklus Deming ini dikembangkan untuk menghubungkan
antara produksi suatu produk dengan kebutuhan pelanggan, dan
memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, desain,
produksi, pemasaran) dalam
suatu
usahakerja
sama untukmemenuhi kebutuhan tersebut.
Tahap-tahap dalam Siklus Deming terdiridari:
1.
Mengadakan riset konsumen dan menggunakannyada-lam perencanaan produk (Plan).
2.
Menghasilkan prcduk (do)3.
Memeriksa prcduk apakah telah dihasilkan sesuai dengan rencana (Check).4.
Memasarkan prcduk tersebut (act).5.
Menganalisis bagaimana produk tersebut diterimadi
pa-sar
dalam
hal
kualitas,biaya,
dan criteria
lainnya(analpe).
Empat Belas Poirtr Deming (Deming's Fourteen Points)
Empat belas point Deming ini merupakan ringkasan dari
keseluruhan pandangan W. Edwards Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi
positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis
berkualitas
tingkat dunia.
Berikutini
adalah ringkasan darikeempat belas point Deming:
1.
Ciptakan keajegantujuan
dalam menuju
perbaikanprcduk dan jasa, dengan maksud untuk menjadi lebih
dapat bersaing,
tetap
berada dalam bisnis,dan
untukmenciptakan lapangan kefia.
Juran ini banyak digunakan oleh Taiwan, Korea, Cina, India yang produksi barang dan jasanya beredar di seturuh dunia tentu juga dengan harga yang relative murah.
Crosby lebih memumpun pada persyaratan yang wajib
dipenuhioleh barang produksi. Apakah barang produksi, nyaman,
dapat digunakan dengan mudah,
tahan
lama, indah dsbnya.Untuk jelasnya diuraikan pandangan ketiga ahlitersebut. PANDAl{GAT{
W. Edwards Deming
Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak
dari
gerakan
Totareuatity
Management Deming mencatatkesuksesan dalam memimpin revolusi kualitas
di
Jepang, yaitudengan
memperkenalkan penggunaanteknik
pemecahanmasalah
dan
pengendalian proses statistic(sbtisticat
proses contro). Atas jasa yang besar bagi industri Jepang, maka setiaptahun
diberikan penghargaan bernama Deming prize kepadasetiap perusahaan yang berprestasi dalam hal kualitas. Deming
prfze sendiri terbagi dalam dua kategori, yaitu Hadiah Deming
bagi Individual yang berjasa dalam pengendatian kualitas dan
metode statisitika jepang sefta Deming ApplicaUon prize yang
diberikan kepada perusahaan yang metat<sanakan dengan baik
pengendalian kualitas perusahaannya
dan
pengendalian mutustatistiknya.
Deming
menganjurkan penggunaan
SpC
(yangdikembangkan pertama
kali oleh
shewhart)agar
perusahaandapat membedakan penyebab sistematik dan penyebab khusus
dalam menangani kuaritas.
Ia
berkeyakinan bahwa perbedaanatau variasi merupakan suatu fakta yang udak dapat dihindari
dalam kehidupan industri,
Widya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 2A74:73-8D
Kontribusi
utama
yang
membuatnya terkenal adalahDeming
Cyclg
Deming Fouteen Points,dan
Seven DeadlyDiseases.
Siklus Deming (Deming Qcle)
Siklus Deming ini dikembangkan untuk menghubungkan
antara produksi suatu produk dengan kebutuhan pelanggan, dan
memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, desain,
produksi, pemasaran) dalam
suatu
usahakerja
sama untukmemenuhi kebutuhan tersebut.
Tahap-tahap dalam Siklus Deming terdiridari:
1.
Mengadakan riset konsumen dan menggunakannyada-lam perencanaan produk (Plan).
2.
Menghasilkan prcduk (do)3.
Memeriksa prcduk apakah telah dihasilkan sesuai dengan rencana (Check).4.
Memasarkan prcduk tersebut (act).5.
Menganalisis bagaimana produk tersebut diterimadi
pa-sar
dalam
hal
kualitas,biaya,
dan criteria
lainnya(analpe).
Empat Belas Poirtr Deming (Deming's Fourteen Points)
Empat belas point Deming ini merupakan ringkasan dari
keseluruhan pandangan W. Edwards Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi
positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis
berkualitas
tingkat dunia.
Berikutini
adalah ringkasan darikeempat belas point Deming:
1.
Ciptakan keajegantujuan
dalam menuju
perbaikanprcduk dan jasa, dengan maksud untuk menjadi lebih
dapat bersaing,
tetap
berada dalam bisnis,dan
untukmenciptakan lapangan kefia.
2.
Adopsilah Falsafah baru. Manajemen harus memahami [image:6.406.73.371.30.528.2]adanya
era
ekonomi barudan
siap menghadapi tan-tangan, belajar bertanggung jawab, dan mengambil alih kepemimpinan guna menghadapi perubahan.Gambar 1 Siklus Deming
Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam
memben-tuk mutu produk. Bentuklah mutu sejak dari awal.
Hentikan praKik menghargai kontrak berdasarkan
tawar-an yang rendah.
Perbaiki
secara konstan
dan
terus-menerus sistemproduksi
dan
jasa,
untuk
menignlotkan kualilas danproduktivitas,
yang pada
gilirannyasecara
konstanmenurukna biaya.
Lembagakan on the
job
training.Lembagakan kepemimpinan. Tujuan dari kepemimpinan
haruslah
untuk
membantu orang dan teknologi dapatbekerja dengan lebih baik.
Hapuslah rasa takut sehingga setiap orang dapat bekerja secara efekif.
Hilangkan dinding pemisah antar depaftemen sehingga orang dapat bekerja sebagaisuatu team.
4.
Widya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 20L4:73-89
10. Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja. Hal-hal tersebut da pat menciptakan permusu han.
11. Hilangkan kuota dan manajemen bersadarkan sasaran. Gantikan dengan kepemimpinan.
12. Hilangkan penghalang yang dapat merampok kebanggan karyawan atas keahliannya.
13. Giatkan program pendidikan dan self-improvement. 14. Buatlah hansformasi pekerjaan setiap orang dan siapkan
setiap orang untuk mengerjakannya.
Demingt Seven Deadly Diseases
Deming's Seven Deadly Diseases ini merupakan
ringkas-an
dari pandangan Deming terhadap faktor-faKor yang dapatmerintangi transformsi
menuju
kemajuanbisnis
berkualitastingkat dunia. Ketujuh faKor tersebut yaitu:
1,
Kurangrrya keajegan tujuan untuk merencanakan produk dan jasa yang memiliki pasar yang cukup untuk dapatmempeftahankan
perusahaan
dalam bisnis
dan menyediakan lapangan kerja.2.
Penekanan pada laba jangka pendek; pemikiran jangkapendek yang didorong oleh ketakutan akan usaha-usaha
pengambilalihan
dan
tekanandari
bankirdan
pemiliksaham untuk menghgasilkan dividen.
3.
Sistem pemeriksaan personalbagi para
manajer danmanajemen berdasarkan sasaran
tanpa
menyediakanmetode-metode
atau
sumberdaya untuk
mencapaisasaran tersebut. Evaluasi prestasi,
merit
ratings, dan penilaian tahunan merupakan bagian dari penyakit ini.4.
Job hopping oleh para manajer.5.
Hanya menggunalon data dan informasi yang tampakdalam
pengambilan keputusan,hanya
memberikanterhadap
apa yang tidak
diketahuiatau tidak
dapat diketahui.6.
Biaya medis yang terlalu berlebihan.7.
Biaya hutang yang berlebihan, yang dikarenakan para pengacara yang bekerja berdasarkan tariff kontingensi.Joseph M. Juran
Juran
yang
memiliki2
gelar
kesarjanaan (teknik danhukum) ini merupakan pendiri dari Juran Institute,Inc. Di wilton,
connecticut.
Institute
ini
bergerakdatam bidang
pelatihan, penelitian, dan konsultasi manajemen kualitas.Juran
mendefinisikan kualitas sebagai cocoly' sesuaiuntuk digunalcan (fitness
for
use), yang mengandung pengertianbahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi apa yang
diharapkan
oleh para
pemakainya. pengertiancocok
untuk digunakanini
mengandung5
dimensiuhma, yaitu
kuaritasdesain, kualitas kesesuaian, ketersediaan, keamanan, dan field
use.
Juran pernah mendapat penghargaan dari Kaisar Jeparp berupa medali order of the
sadd
rrasure
a|r,s usahanya dalammengembangkan kualitas diu Jepang dan membina pesahabatan
antara Jepang dan Amerika serikat. Kontribusi Juran yang paling
terkenal antara lain Juran's Three basic steps to progress, Juran,s
Ten Steps to Quality Improvement, The pareto principle, dan The
Juran Trilogy. Selain
itu
Juranjuga
mengembangkan konsep Managing Business processeuality, yang merupakan suatu teknik unfuk melakanakan penyempurnaan kualitas se@ra fungsional silang ( co rss - fu n ctiona l).
Juran's Three Steps to progress
Menurut Juran, tiga langloh dasar ini merupakan langkah
yang
harus diambil perusahaanbila
merekaingin
mencapaikualitas
tingkat
dunia. Juran
juga
yakin
bahwa
ada
titikWidya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 20L4:73-89
diminishing return dalam hubungan antara kualitas
dan
daya saing. Ketiga langkah tersebut terldiri dari:1.
Mencapai perbaikan terstruKur atas dasarkesinambung-an
yang dikombinasikan dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak.2.
Mengadakan program pelatihan secara luas.3.
Membentuk komitmen dan kepemimpinan pada tingkatmanajemen yang lebih tinggi.
Juran's Ten Steps to Quality Improvement
Sepuluh langkah
untuk
memperbaiki kualitas menurutJuran meliputi:
1.
Membentuk kesadaran
terhadap
kebutuhan
akan perbaikan dan peluang untuk melakukan perbaikan.2.
Menetapkan tujuan perbaikan.3.
Mengorganisasikanuntuk
mencapaituiuan
yang telahditetapkan.
4.
Menyediakan pelatihan.5.
Melakanakan
proyek-proyekyang
ditujukan
untukpemecahan masalah,
6.
Melaporlon perkembangan.7.
Memberikan penghargaan.8.
Mengkomunikasi hasil-hasil.9.
Menyimpan dan mempertahankan hasilyang dicapai.10. Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam system regular perusahaan.
The Pareto Principle
Juran
menerapkanprinsip
yang
dikemukakan olehVilfredo Pareto
ke
dalam manajemen. Prinsipini
kadang kaladisebut pula kaldah 80120, yang bunyinya"S0%
of
thetouble
@m6
front 20% of the problem{. Menurut prinsip ini, organisasiharus memusatkan energinya pada penyesihan sumber masalah
yang sedlklt tetapl vltal
(Wbl
few sources) yang menyebabkansebagian besar masalah. Baik Juran maupun Deming yakin bahwa system yang dikendarikan oteh manajemen merupakan
system dimana sebagian besar masatah terjadi.
The Juran Trilogy
The Juran Trilogy merupakan ringkasan dari tiga fungsi
manajerial yang utama. pandangan Juran terhadap
fungsFfungsi ini dijelaskan sebagai berikut:
Perencanaan Kualibs. perencanaan kualitas meliputi pe_ ngembangan produk, system, dan proses yang dibufuhkan untuk
memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. langkah-langkah
yang dibutuhkan untuk itu ialah:
1.
Menentukan siapa yang menjadi petangan.2.
Mengidentifilosi kebutuhan para pelanggan.3.
Mengembangkanproduk dengan
keistimewaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.4.
Mengembangkan system dan proses yang memungkinkan organisasi untuk menghsilkan keistimewaan tersebut.5.
Menyebarkan renctna kepada levet operasional.Pengendalian leah'tas. pengendalian kualitas meliputi langkah-langkah berikut:
1.
Menilai kinerja kualitas aktual.2.
Membandingkan kinerj dengan tujuan.3.
Bertindak berdasarkan perbedaanantara
kinerja dan tujuan.Perbaikan Kualitas. perbaikan kualitas harus dilakukan secara
ongoing dan terus-menerus. Langakh-langkah yang dapat dilaku-kan adalah:
1.
Mengembanglen infrastrukturyang
diperlukan untukmelakukan perbaikan kualitas setiap tahun.
2.
Mengidentifikasi bagian-bagianyang
membutuhkan perbaikan dan melakukan proyek pertailon.Widya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 20L4:73-89
3.
Membentuk suatu Um-tim tersebut apa yang merekabu-tuhkan agar dapat mendiagnosis masalah guna
menentu-kan sumber penyebab utama, memberikan solusi, dan
melakukan pengendalian
yang akan
memperGhankan keuntungan yang diperoleh.Philip B. Crosby
Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zem
de@
dan pencegahan, yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistik (aeptable guality level).Ia juga dikenal
dengan Quality Vaccine dan Crosby's Foruteen Steps
to
QualityImprovement.
Pandangan-pandangan
Crosby
dirangkumkan dalamringkasan yang ia sebut sebagai Dalildalil manajemen Kualitas.
Dalildalil
in
dikemukakanuntuk
menjawab
pertanyaan-pertanyaan pokok berikut:
1.
Apa yang dimakud dengan kualitas?2.
Sistem seperti apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas?3.
Standar kinerja bagaimana yang harus digunakan?4.
Sistern pengukuran seperti apa yan dibutuhkan?Dalil
pertama: Definisi kualihas adalah sama dengan persyaratan Dulu kualibs diterjemahkan sebagai tingkatkebagus-an atau kebaikan (gooddnus). Definis
ini
memiliki kelemahan,yaitu tidak
menerangkansecara
spesifik
bailVbagus itu bagaimana. Misalnya Shandy menginginkan sepeda motor yangbagus.
Ini
sangatlah subjektif. Bagusitu
seperti apa. Apakahkriterianya? Bagaimana kecepatannya? Modelnya yang sportiP
Hemat BBM? Suku cadang yang mudah didapat? Yang tidak cepat
rusak? Semuanya initidak jelas?
Definlsi kualitas menurut Crosbry adalah memenuhi atau
sama dengan persyaratannya (conformane
to
rquiremenB).Meleset sedikit saja
dari
persyaratannya, maka semua produkatau
jasa
dikatakantidak
berkualitas. persyaratanitu
dapatberubah sesuai dengan
keinginan
pelanggan, kebutuhanorganisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta
pasar atau persaingan.
Dalil kedua: sistem kualitas adalah pencegahan: pada
masa lalu sistem kualitas adalah penilaian (appraisal). Misalnya
dipabrik
TV,
padaakhir
proses dinyatakan apakahW
yangdihasilkan tergolong buruk atau bagus. penilaian akhir ini hanya
menyatakan bahwa apabila baik maka akan diserahkan kepada
distributor, sedangkan
bila
buruk akan disingkirkan. penitaiansepefti
ini
tidak
menyelesaiakan masalah, karena yang buruk akan selalu ada. Mengapa tidak dilakuak pencegahan sejak awal sehingga outputnya dijamin bagus serta hemat biaya dan waktu.Dalam
hal ini
dikenalthe law
of
tens. Makudnya,bila
kitamenemukan
suatu
kesalahandi
awal
proses kedua, maka biayanya menjdir0
rupiah. Diketemukan di proses berikutnya lagibiayanya menjadi
r00
rupiah.Jadi
sistem kualitas menurutCrosby merupakan pencegahan.
Dalam suatu proses pasti ada input dan output. Di dalam
proses kerja internal sendiri ada
4
kendali input dimana proses pencegahan dapat dilakukan, yaitu:1.
Fasilitas dan perlengkapan.2.
PelaUhan dan pengetahuan.3.
Prosedur,@oman/
manual operasi standar, dan pedo.man standar kualihs,
4.
Standar kinerja/ prestasi.Dalil ketiga:
kerusakannol
(zero
defect) merupakanstandar kinerja yang harus digunakan.
Konsep yang berlaku
di
masa lalu,yaitu
konsep yangmendekati (clore enough), misalnya efisiensi mesin mendekati 95
Widya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 2014273-89
pemen.Tetapicoba dihltung berapa besarnya inefisiensi 5 persen
dikalikan penJualan. Bila diukur dalam rupiah maka baru disadari
besar sekali
nilainya.Orang sering terjebak dengan
nilai presentase, sehingga Crosby mengajukan konsep kerusakan nolyang
menurutnya dapat tercapaibila
perusahaan melakukan sesuatu secara bener semenjak pertama kali dan setiap kali.Dalil
keempat: ukuran kualitas adalahprice
of
nonconformance
Kualitas harus merupakan sesuatu yang dapat diukur. Biaya untuk menghasilkan kualitas
juga
harus terukur. Menurut Crosby, biaya mutu merupakan penjumlahan antaraPrie
of non @nformane dan pn@ of @nformane.Pnin
of
non
@nformanc{PONc) adalah biaya yangdikeluarkan bila tugas dilakukan karena melakukan kesalahan.
Contohnya
ketika
terjadi
salah
kirim
kertas
ke
Jakarta
keJogjakarta. Pelanggan meminta kertas CD tetapi dikirim kertas HVS. Misalnya tidak ada yang mau menerima kertas HVS, maka
biaya
angkut
Jakarta-Jogjakafta,sewa
gudang,
biayaadministrasi, biaya lain serta kemungkinan kerugian penjualan
ditanggung
oleh
produsen. Dengan
konsep zera
defect, diharapkan PONC initidak ada sehingga dapat menurunkan biaya kualitas.Prie
of
Conformanre(POC)
adalah
biaya
yangdikeluarkan bila tugas dilakukan secara benar semenjak pertama
kalinya. Untuk keperluan
ini
dibutuhkan konfirmasi persyaratandari
para
pelanggan. Sebelum pengiriman, DO-nya diperiksaapakah benar yang dikirim kertas CD? Truknya
juga
diperiksa,apa betul yang dimuat kertas CD? Ekspedisi dicek, apa betul truk menuju
ke
Jogfialorta? Dari semualangloh
berapa biayanya.mencakup biaya pelatihan dan pendidikan kuatitias, inspeki dan kalibrasi.
Crosby's Quality Vaccine
Crosby's Quality Vaccine
terdiri
atastiga
unsur, yaituDeterminasi
(Detennination),pendidikan
(Education), danPelaksanaan (rmplementatbn). Determinasi adalah suatu sikap
dari manajemen untuk tidak menerima proses, produk atau jasa
yang
tidak
memenuhi persyaratan, sepertireju{,
scrap,lead delivey, wrong shipment, dan lain-lain.Menurut Crosby, setiap perusahaan harus divaksinasi
agar memiliki antibodi untuk melawan ketidaksesuaian terhadap
persyaratan (non-confronmancu). Ketidaksesuaan ini merupakan
sebab,
sehingga
harus
dicegah
dan
dihitangkan. Dalammenyiapkan vaksinasi, suatu perusahaan perlu membuat lima
unsur, yaitu:
1.
IntegritasCEO (Cheif
Ersutiue
Office) harus dapat menjaminbahwa pelanggan menerima apa yang telah dijanjikan,seperti kualitas produly'jasa, kualitas penyampaian, keamanan dan
lain-lain. COO
(Chief Oprating
Officel) harus
memilikipemikiran bahwa kualitas di atas segala-galanya.
2.
SistemSistem adalah serangkaian prosedur
dan
kegiatanindividu
di
dalamtim
untuk menjamin kualitas. Untuk itudiperlukan pendidikan kualitas yang merupakan proses untuk membantu karyawan agar memiliki bahasa yang sama dalam
kualitas
dan
mengerti
peran
mereka
dalam
upaya peningkatan kualitas.Widya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 20t4:73-89
3.
KomunikasiSetelah
memiliki bahasa
yang
sama,
male komunikasiakan lebih
mudahterjalin.
Komunikasi disiniadalah proses mengirim dan menerima informasi mengenai
kualitas
dan
mendukung peningkatankualitas.
Semuainformasi mengenai usaha peninglotan kualitas disampaikan kepada seluruh karyawan.
4.
OperasiOperasi dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan
oryanisasi
untuk
menjagaagar tetap
berfungsi.Hal
inidilaksanakan dengan mendidika pemasok
agar
mengirimrpoduk
dan
jasa
sesuai dengan persyaratan. Selain ituprosedur, prcduk
dan
sistem dikualiftkasidan
dibuKikansebelum pelaksanaan dan diuii secara terus-menerus.
5.
KebijakanDibutuhkan pula adanya pernyataan dan pengarahan
dari
manajemen yang memperjelas dimana mereka berdiridan menenhrkan sikap tentang kualitas. Kebijakan harus jelas
dan tidak ragu-rrirgu.
Corsby's Fourteen Steps to Quality Improvement
Empat belas langkah untuk perbaikan kualitas menurut
Crosby terdiri dari:
1.
Menjelaskan bahwa manajemen bertekad meningkatkan kualitas untuk jangka panjang.2,
Mernbentuktim kualitas antar departenren.3.
Mengindetifikasi sumber terjadinya masalah saat ini dan masalah potensial.4.
Menilai blaya kualitas dan menjelaslon bagaimana biayaitu digunakan sebagai alat manajemen.
6.
Melakukan tindakan dengan segera untuk memperbaiki masalah-masalah yang telah diidentifikasi.7.
Mengadakan prcgram zero defects.8.
Melatih
para
penyelia
untuk
bertanggung jawab dalamprogram kualitas tersebut.9.
mengadakan Zero Defects Day untuk meyakinkan seluruh karywan agar sadar akan adanya arah baru.10. Mendorng individu
dan
tim
untuk
membentuk tujuanperbaikan pribadi dan tim.
11. Mendorong
para
karyawan
untuk
mengungkapkankepada
manajemenapa
hambatan-hambatan yang mereka hadapi dalam upaya mencapaitujuan kualitas.12. Mengakuil menerima para karyawan yang berpartisipasi.
13. Membentuk
Dewan kualitas
untuk
mengembangkan komunikasi secara terus-menerus.14. Mengulangi
setiap tahap tersebut,
karena perbaikan kualitas dalah proses yang tidak pernah berakhir.Pada bagian diatas telah diuraikan beberapa pemikiran
dari
tiga
pakar
kualitas.
Ada
sejumlah
kesamaan yang dikemukakan oleh ketiga pakar tersebut, yaitu:1.
Inspeksi
bukanlah
jawaban
atau
kunci
untukmelakanakan perbaikan kualitas.
2.
Ketelibtan dan kepemimpinan manajemen puncak sangatpenting dan esensial dalam menciptakan komitmen dan budaya kuall[as.
3.
Program kualitas membutuhkan usaha dariseluruh/ pihakdalam
organisasidan
merupakan komitmen jangkapanjang.
Untuk
itu
dibutuhkanpula
pendidikan danpelatihan.
4.
Kualitas merupakan faktor primer, sementararchduting
Widya Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 2014: 73-89
PERBAilDIITGAN
Petfundingan Pandanga n Alan Kuah'bs
Deming Juran Cro6by
1.
2.
Tingkattanggung
jawab
manajemen senior
3.
Standarprcsta$/moti
vasi
4.
Pendekatanumum
5.
Stuktur6.
PengendallanNtrlsFS
9ratu tingkat
dapat diprcdiki
dari keseragaman dan
keterganfungan
pada biaya yang rendah dan sesuai dengan pasar Bertanggung jawab 94Yo atas masalah kualitas
Kualitas memiliki baqEk'skala',
sehingga perlu digunakan statistik untuk rnengnrkur
prestasi pada semua bidang; kensakan nol sangat penung
Mengurangi keanekaragaman dengan berbaikan berkesinambungan
dan menghentikan inspeksi massa
14 butir untuk
manajemen
Metode statistik untuk
pengendalian khusus harus dlgunakan
Secara
terus-menerus
Kemampuan
untuk digunakan
(Fittxottre)
Kurang dari 2096
masalah kualitas karena kinerja
Menghindari kampanye unhk
mdakukan
pekerjaan yang
sempuma
Pendekatan manajemen umum terhadap
kualitas, khuzusnya unsur manusia
10 langkah perbaikan kualitas
Merekomendasi
SPC akan tetapi
memperingatkan bahwa SPC dapat
mengakibatkan
Total Driven
Approadr
Pendekatan
kelomrnk
S€suai dengan
persyaratan.
Bertanggung
jawab untuk
kualitas
Kerusakan nol
(zsodeffi).
Pencegahan, bukanlah inspeksi.
14 langkah perbaikan kualitas
Menolak tingkat
kualitas yang
dapat diterima
secara staustik
Suahr proses, bukanlah satu
Kualitas Versi Deming, Juran, dan Crosby (Umbu
I)
DAFTAR PUSTAKA
Crosby, P.B, (1986), euality is Free, The Art Of making euality
Certain, New
yor(
-McGraw-Hill Book CoDeming W.Edwards,
(1986),
Out
Of
The
Crisis, CambridgeUniversity
Press
88
8.
Kerja samatim statistk (statistic proses aontrol) Basis Perbaikan.
Biaya Kualitas
10. Pembelian dan barang yang diterima
11, Penilaian pemasok
12. Hanya sahr Sourcing of
suoolv
mengurangi penyimpangan; menghilangkan
tujuan tanpa
mebde
Partisipasi
loryawan dalam pengambilan kepufusan dan memecahkan kendala antar
departemen
Iidak ada opumum perbaikan
terus-menerus
Inspeksi terlalu terlambaf
menggunakan
tingkat kuatitas yang dapat diterima
lidak, kitiloldari
kebanyakan sistem
ya
proyek-proyek; menetapkan
hrjuan
Fendekatan tim
dan gugus
kendali muhr
qnfiryisNt fre,l*Mpat
suatu optimum
Msalah pembelian men:pakan hal
yang rumit
sehingga diperlukan survey formal
Ya, akan tetapi membantr
pemasok memperbaiki
Tidak, dapat
diabaikan untuk meningkatlon
daya saing
program, hJjuan perbaikan.
Kelompok perbaikan kualitas dan Dewan l(ualitas
Mof
twtcomfumane,
QmWb free.
Widp Sari, Vol. 16, No. 2, Mei 20L4273-89
Juran M. Jomph (1989), Juran on Quality By Design, New York,
McMillan Company
Oakland,
J.S. (1989),
Tobt
Quatity lilanagantent. London: Heinemann professional Publishing Ltd,