• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Bimtek BOS SMA 16 Sep'16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Bimtek BOS SMA 16 Sep'16"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanisme Pengawasan

Dalam Pelaksanaan BOS SMA

Disampaikan pada

Bimbingan Teknis Penatausahaan

BOS SMA Tahun 2016

Tanggal 16 September 2016

Oleh : Wahyunta

(2)

A. Pendahuluan

1. Dasar Hukum

a. UU Nomor 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

b. PP Nomor 19 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

c. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan.

d. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

e. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

(3)

Lanjutan Dasar Hukum

f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan

(4)

2. Pengertian BOS SMA

a. Program pemerintah untuk mendukung

terwujudnya pelaksanaan rintisan program wajib belajar 12 tahun.

b. Program pemberian dana langsung SMA

Negeri dan Swasta membantu memenuhi biaya operasional non-personalia sekolah dan lainnya menunjang proses pembelajaran.

c. Wujud keperpihakan terhadap siswa miskin

atas pemberian dana BOS SMA.

d. Besaran dana BOS SMA dihitung berdasar

(5)

3. Tujuan BOS SMA

a. Membantu biaya operasional sekolah

non-personalia.

b. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK)

Siswa SMA.

c. Mengurangi angka putus sekolah SMA.

d. Wujud keberpihakan pemerintah bagi siswa

miskin.

e. Memberikan kesempatan yanag setara bagi

siswa miskin SMA untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.

f. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran

(6)

4. Sasaran Program dan Besaran

Bantuan

Sasaran program BOS SMA adalah semua SMA baik negeri maupun swasta di seluruh indonesia yang sudah terdata dalam sistem Dapodikdasmen.

(7)

5. Waktu Penyaluran Dana

(8)

6. Implementasi BOS SMA

1. Sekolah Penerima BOS SMA

2. Program BOS SMA dalam mendukung

Rintisan Program Wajib Belajar 12 Tahun

3. Program BOS SMA dan Menajemen

Berbasisi Sekolah (MBS).

4. Tanggung Jawab Pendanaan Pendidikan

(9)

7. Prosedur Pelaksanaan BOS SMA

a. Pendataan

b. Penetapan Alokasi BOS SMA untuk

Penganggaran Dalam APBD.

c. Penetapan Alokasi BOS SMA tiap Sekolah.

d. Persiapan Penyaluran Dana Bos SMA di

Daerah.

e. Penyaluran Dana BOS SMA.

(10)

8. Penggunaan Dana BOS SMA

(11)

9. Komponen Pembiayaan Dana BOS SMA

1) Pengadaan Buku Teks Pelajaran dan Buku

Bacaan.

2) Pembiayaan Pengelolaan Sekolah.

3) Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum

Pembelajaran.

4) Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum

pembelajaran.

5) Langganan Daya dan Jasa.

6) Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran.

7) Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan

(12)

Lanjutan Penggunaan

8) Pemeliharaan dan Perawatan

Sarana/Prasaraana Sekolah.

9) Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

10)Pembiayaan Kegiatan Peningkatan Kualitas

Pembelajaran dan Manajemen Sekolah

11)Pengelolaan Data Individual SMA melalui

Dapodikdasmen.

12)Pengembangan Website Sekolah

13)Biaya Asuransi Keamanan dan Keselamatan

Sekolah Serta Penanggulangan Bencana

14)Pembelian Peralatan Komputer

Pembelajaran

(13)

9. Ketentuan Penggunaan Dana BOS

SMA

a. Untuk kegiatan operasional sekolah non

personalia sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah

b. Biaya transportasi lokal, konsumsi, upah,

dan jasa profesi harus mengikuti batas kewajaran.

c. Bunga bank/jasa giro akibat adanya dana di

(14)

9. Larangan Penggunaan Dana BOS SMA

a. Disimpan untuk dibungakan.

b. Dipinjamkan kepada pihak lain.

c. Membeli Sofware untuk pelaporan keuangan BOS SMA atau Sofware sejenis.

d. Kegiatan yang bukan prioritas sekolah dan perlu biaya besar.

e. Membayar iuran kegiatan yg diselenggarakan oleh UPTD.

f. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru

(15)

Lanjutan Larangan

h. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi

siswa/guru untuk kepentingan probadi (bukan inventaris).

i. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan

berat.

j. Membangun Gedung/ruangan baru.

k. Membeli LKS dan bahan/peralatan yang

tidak mendukung proses pembelajaran.

l. Menanamkan saham.

m. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai

sumber lain.

n. Membiayai keg. Penunjang yg tidak

(16)

Lanjutan Larangan

o. Membiayai kegiatan dalam rangka

mengikuti pelatihan/sosialisasi terkait BOS SMA yg diselenggarakan lembaga di luar SKPD pendidikan pusat/provinsi maupun kabupaten.

p. Membayar honorarium kepada guru dana

(17)

10. Mekanisme Pengadaan

Barang/Jasa di Sekolah

1. Mengunakan prinsip keterbukaanm

ekonomis dalam menentukan barang/jasa dan tempat pembelian.

2. Kegiatan yang tidak mek. lelang dgn cara

membandingkan penawaran dgn harga pasar dan melakukan negosiasi.

3. Dengan mek. Lelang procurement dan

e-prochasing (e-catalogue).

4. Menggunakan mek. Pembayaran non tunai. 5. Memperhatikan kualitas barang/jasa,

(18)

Lanjutan Pengadaan Barang/Jasa

6. Membuat laporan singkat tertulis tentang

penetapan penyedia barang/jasa.

7. Diketahui oleh komite sekolah.

8. Pemeliharaan dan perawatan sarpras

(19)

11. Pencatatan Barang Inventaris

BI yang telah dibeli wajib dicatat berupa penerimaan, penyimpanan dan penggunaan. Sekolah negeri menjadi aset pemerintah sekolah swasta menjadi aset yayasan. Terdiri :

1. Penerimaan : BI yang diterima harus sesuai

dengan SPK dan pesanan, sesaui diterima jika tidak sesuai ditangguhkan dan diberi catatan.

2. Penhimpanan dan penggunaan : Seluruh BI

dicatat dalam buku inventaris berfungsi untuk melihat kuantitas barang yang

(20)

12. Monitoring dan Supervisi

Komponen yang dimonitor antara lain :

a. Alokasi dana sekolah penerima bantuan b. Penyaluran dan penggunaan dana

c. Pelaksanaan program BOS SMA

d. Penerapan kebijakan Fee waive dan

discount fee

e. Pelayanan dan penanganan pengaduan f. Pelaporan, kesesuaian perencanaan dan

realisasi.

(21)

13. Pelaporan dan

Pertanggungjawaban Keuangan

Pelaporan Tingkat Sekolah :

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(Formulir BOS-K1 dan BOS-K2)

b. Pembukuan

c. Realisasi penggunaan dana tiap sumber

dana (formulir BOS-K7)

d. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana

BOS SMA (Formulir BOS-K7a)

e. Opname Kas (Formulir BOS-K7b) dan BAP

Kas (formulir BOS-K7c)

(22)

14. Pengawasan, Pemeriksaan dan

Sanksi

a. Pengawasan

1)Pengawasan melekat oleh pimpinan

masing-masing instansi

2)Pengawasan fungsional (Irjen

Kementerian, Inspektorat provinsi dan kab/kota

3)Pengawasan oleh BPKP 4)Pengawasan oleh BPK

5)Pengawasan oleh masyarakat dalam

(23)

Lanjutan Pengawasan

b. Sanksi

1) Penerapan sanksi kepegawaian 2) Penerapan TPTGR

3) Penerapan proses hukum 4) Penundaan pencairan dana

5) Pemblokiran dan penghentian sementara

(24)

FUNGSI INSPEKTORAT DALAM

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

Tugas dan Fungsi Inspektorat DIY (Perdais DIY Nomor 3 Th 2015) :

Tugas Inspektorat :

 Melakukan Pengawasan terhadap

(25)

Fungsi Inspektorat :

 Penyusunan program kerja;

 Perumusan kebijakan dan fasilitasi

pengawasan;

 Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan

penilaian tugas pengawasan;

 Pengawasan terhadap pelaksanaan urusan

pemerintahan daerah;

 Pengawasan pelaksanaan urusan

keistimewaan;

 Pembinaan atas penyelenggaraan

pemerintahan Kabupaten/Kota, dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Kabupaten/Kota;

 Penyusunan laporan pelaksannaan tugas

Inspektorat; dan

(26)

Mekanisme Pemeriksaan

Aspek dalam pemeriksaan reguler adalah

tugas fungsi, keuangan, SDM, Sarpras dan SPI.

Pemeriksaan Khusus.

Pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Permendagri Nomor 4 tahun 2008 :

Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah.

Dalam Reviu atas LKPD melihat 2 unsur yaitu

(27)

B. Permasalahan

 Berdasarkan pengamatan di lapangan, serta

(28)

Permasalahan

(Lanjutan)

 Para penanggungjawab sekolah memandang

prosedur pelaporan dan

(29)

C. Mekanisme pertanggungjawaban

Sistem penganggaran berbasis kinerja menuntut kepatuhan dari hulu ke hilir dari

proses perencanaan sampai

(30)

D. Temuan pengelolaan dana BOS

tidak akuntabel

a. Konsumsi UN/UAS  (makan & minum). Nilai

nominal di RKAS dengan SPJ berbeda), tidak ada daftar hadir penerima konsumsi, kwitansi tidak wajar, tanggal di kwitansi dengan tanggal pelaksanaan tidak sesuai.

b. Biaya praktek ujian renang. Nilai nominal

tidak sesuai, les renang 3 juta tidak ada tiket masuk berapa, yang ikut berapa, hanya glondongan saja.

c. Pembelian bahan buku bacaaan dengan

(31)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

d. Rapat pembelian buku. Daftar hadir kosong

dan berita acara tidak ada.

e. Penggandaan naskah soal ujian sekolah.

Tanggal penawaran penggandaan soal naskah, penerimaan naskah soal dan pelaksanaan tidak sesuai.

f. Honorarium tenaga honorer. Jumlah

penerimaan tidak wajar, honor kepala sekolah, guru dan satpamnya sama.

g. Pembelian rak buku. Kwitansi dari penyedia

(32)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

h. Sebagian besar tidak mencantumkan kode

mata anggaran, nomor bukti tidak ada, sehingga susah dilacak.

i. Ketidaksesuaian antara buku kas umum

dengan bukti pengeluaran.

j. Banyak pengeluaran yang tidak ada

kwitansinya.

k. Jumlah anggaran ATK dan FC di RKAS

(33)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

l. Ada 2 nota dalam sekali pembelanjaan yang

dipertanyakan, karena nota lembar pertama total jumlahnya salah, jumlah nota 2 ditulis ke nota 1 begitupun sebaliknya.

m. PPN 10% dari alat tulis ATK dan dicatat

dalam nota toko.

n. Dalam nota tidak dilengkapi dengan

tanggal.

o. Tanda tangan dalam daftar hadir

dipertanyakan.

p. Dimungkinkan manipulasi dalam buku kas

(34)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

q. Pencairan anggaran tidak sesuai dengan

aliran kas.

r. Bendahara memegang uang kas melebihi

ketentuan (dilihat BA penutupan Kas).

s. Dalam juknis menyebutkan, bahwa uang

lelah guru yang bertugas di luar jam mengajar hanya menyebut batas kewajaran, tidak ada regulasi tentang batas kewajaran (tidak sesuai SHBJ).

t. Dalam juknis disebutkan bahwa BOS boleh

(35)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

u. Triwulan I: kwitansi No.15 nota pendukung

tidak bertanggal, dan nama pembeli.

v. Kwitansi No. 16 dan No,17, kwitansi tidak

ada materai dan tidak ada nota pendukungnya.

w. Pencairan dari Bank tidak masuk dalam buku

kas umum.

x. Di dalam kas umum ada pinjaman dari

keuangan sekolah dan tidak jelas pengembaliannya.

y. Saldo di buku kas umum hampir selalu nol.

z. Saldo April 18 juta. Tapi bulan Mei ada nota

(36)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

z. Pembayaran pajak di bulan Mei atas transaksi

di bulan Januari.

aa. Bentuk nota dan tulisan sama, tapi stempel

berbeda-beda.

ab. Daftar hadir siswa komplit/tidak ada yang

absen, dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk gurunya.

ac. Daftar hadir tidak sesuai dengan periode

laporan.

ad. Penggelembungan volume (tidak sesuai

dengan jumlah peserta. Misal daftar hadir: 30 orang, 2 kali kegiatan, tapi pembelian konsumsinya 139 box itu (23 Oktober).

ae. Barang yg dibeli kurang spesifik dituliskan

(37)

Temuan pengelolaan dana BOS tidak

akuntabel

(lanjutan)

af. Nota yang tidak lazim: penggandaan LKS

Remedial No.6 (triwulan IV) sebesar Rp. 2.311.000,- Penggandaan LKS remedial untuk 40 kali kegiatan dengan seluruh siswa. (biasanya memang untuk semua siswa, sekalian remedial seluruh siswa).

ag. Ekstrakurikuler bahasa Inggris dobel honor,

satu untuk guru 3 orang, satunya untuk narasumber. Daftar hadirnya 18, honornya 20 kali. Sekali hadir 75 kali.

ah. Pengadaan barang jumlah tidak sesuai antara

(38)

Dari 33 fakta di atas dapat di ambil 4

contoh sebagai berikut : 

1. Biaya praktek ujian renang. Nilai nominal

tidak sesuai, les renang 3 juta tidak ada tiket masuk berapa, yang ikut berapa, hanya glondongan saja.

2. Pembelian bahan bangunan. SPJ pada

kwitansi nama toko merujuk toko bangunan akan tetapi isi kwitansi (transaksi) berupa foto kopi.

3. Rapat pembelian buku. Daftar hadir kosong

dan berita acara tidak ada.

4. Terkait dengan pelaporan pajak, dan

(39)

Permasalahan

(40)

Permasalahan

(Lanjutan)

Terlepas dari kekeliruan sistem atau kualitas sumber daya manusianya, temuan tersebut akan mempengaruhi proses berikutnya, yaitu

pelaporan dan

pertanggungjawaban.   Penanggungjawab

(41)

Rujukan Pertangungjawaban Dana

BOS

(42)
(43)

D. Alternatif Pemecahan Masalah

 Pasal 1 UU 15 tahun 2004 dijelaskan bahwa Tanggung Jawab Keuangan Negara merupakan kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan transparan, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

(44)

Alternatif Pemecahan Masalah

(Lanjutan)

Dikemukakan oleh Hapwood dan Tomkins juga Elwood yang diterjemahkan oleh Mahmudi dalam bukunya”Manajemen Sektor Publik”, bahwa:

”Dimensi akuntabilitas yang harus

dipenuhi oleh lembaga-lembaga publik tersebut antara lain: 

1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran 2. Akuntabilitas Manajerial

3. Akuntabilitas Program 4. Akuntabilitas Kebijakan

(45)

Alternatif Pemecahan Masalah

(Lanjutan)

(46)

Alternatif Pemecahan Masalah

(Lanjutan)

(47)

Kesimpulan :

 Dalam sebuah sistem, semua komponen

pasti terkait.   Perlu ketelitian dalam membuat kebijakan yang memiliki dampak langsung terhadap sistem.  Dana BOS menjadi topik pembicaraan seru pada lembaga-lembaga pendidikan, serta insan yang terkait.  Kita tidak bisa memandang bahwa Dana BOS hanya masalah yang terkait dengan sekolah atau pendidikan.  Faktanya, proses penyalurannya memberi dampak terhadap laporan keuangan pemerintah.

 Kedepan perlu dirancang pengaturan yang

(48)

Selesai

Referensi

Dokumen terkait

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penyesuaian akibat

Berdasarkan luasan area tutupan rumput laut dan luas kawasan perairan Ujung Genteng yang disurvai pada saat penelitian, yaitu sekitar 203 ha, dapat di- estimasi kontribusi

Pada saat menjalankan fungsi penyembunyian, perangkat lunak menerima masukan yaitu berkas audio MP3, pesan rahasia berupa file ataupun string yang langsung diketikkan pada

bahwa “dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”. Pada penelitian

sintilasi ionosfer per tahunnya menunjukkan pola dua puncak yang menandakan kemunculan tertinggi terjadi pada bulan-bulan ekuinok, puncaknya berada pada bulan Maret

Melihat dari pentingnya fungsi Waduk Gonggang tersebut, maka sangat perlu diadakan kajian ulang untuk evaluasi keamanan Waduk Gonggang dari banjir yang direncanakan (Q

[r]

Analisis data dilakukan dengan cara (1) membaca dan memahami novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy, (2) membuat sinopsis novel Cinta Suci Zahrana