• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GOLAH AN KAKAO

Beberapa fakt or penyebab m ut u kakao beragam yang dihasilkan adalah m inim nya sarana pengolahan,lem ahnya pengawasan m ut u sert a penerapan t eknologi pada seluruh t ahapan proses pengolahan bij i kakao rakyat yang t idak berorient asi pada m ut u.

Krit eria m ut u bij i kakao yang m eliput i aspek phisik, cit a rasa dan kebersihan sert a aspek keseragam an dan konsist ensi sangat dit ent ukan oleh perlakuan pada set iap t ahapan proses produksinya. Tahapan proses pengolahan dan spesifikasi alat dan m esin yang digunakan yang m enj am in kepast ian m ut u harus didefinisikan secara j elas.

Selain it u pengawasan dan pem ant auan set iap t ahapan proses harus dilakukan secara rut in agar t idak t erj adi penyim pangan m ut u, karena hal dem ikian sangat diperhat ikan oleh konsum en, disebabkan bij i kakao m erupakan bahan baku m akanan at au m inum an.

Proses pengolahan buah kakao m enent ukan m ut u produk akhir kakao, karena dalam proses ini t erj adi pem bent ukan calon cit arasa khas kakao dan pengurangan cit a rasa yang t idak dikehendaki, m isalnya rasa pahit dan sepat .

Pe m e r a m a n Bu a h .

• Pem eram an buah bert uj uan, m em peroleh keseragam an kem at angan buah sert a m em udahkan pengeluaran bij i dari buah kakao.

• Buah dim asukan kedalam keranj ang rot an at au sej enisnya disim pan dit em pat yang bersih dengan alas daun – daunan dan perm ukaan t um pukan dit ut up dengan daun-daunan .

• Pem eram an dilakukan dit em pat yang t eduh, sert a lam anya sekit ar 5- 7 hari ( m aksim um 7 hari) .

Pe m e ca h a n Bu a h

• Pem ecahan at au pem belahan buah kakao dim aksudkan unt uk m endapat kan bij i kakao, pem ecahan buah kakao harus dilakukan secara hat i- hat i, agar t idak m elukai at au m erusak bij i kakao.

• Pem ecahan buah kakao dapat m enggunakan pem ukul kayu at au m em ukulkan buah sat u dengan buah lainnya, harus dihindari kont ak langsung bij i kakao dengan benda – benda logam , karena dapat m enyebabkan warna bij i kakao m enj adi kelabu.

• Bij i kakao dikeluarkan lalu dim asukan dalam em ber plast ik at au wadah lain yang bersih, sedang em pulur yang m elekat pada bij i dibuang.

Fe r m e n t a si

(2)

Fe r m e n t a si de n ga n k ot a k / pe t i fe r m e n t a si

o Bij i kakao dim asukkan dalam kot ak t erbuat dari lem baran papan yang berukuran panj ang 60 cm dengan t inggi 40 cm ( kot ak dapat m enam pung ± 100 kg bij i kakao basah) set elah it u kot ak dit ut up dengan karung goni/ daun pisang.

o Pada hari ke 3 ( set elah 48 j am ) dilakukan pem balikan agar ferm ent asi bij i m erat a. o Pada hari ke 6 bij i- bij i kakao dikeluarkan dari kot ak ferm ent asi dan siap unt uk dij em ur.

Fe r m e n t a si m e n ggu n a k a n k e r a n j a n g ba m bu

o Keranj ang bam bu t erlebih dahulu dibersihkan dan dialasi dengan daun pisang baru kem udian bij i kakao dim asukan ( keranj ang dapat m enam pung ± 50 kg bij i kakao basah)

o Set elah bij i kakao dim asukan keranj ang dit ut up dengan daun pisang.

o Pada hari ke 3 dilakukan pem balikan bij i dan pada hari ke 6 bij i- bij i dikeluarkan unt uk siap dij em ur.

Pe r e n da m a n da n Pe n cu cia n .

Tuj uan perendam an dan pencucian adalah m enghent ikan proses ferm ent asi dan m em perbaiki kenam pakan bij i. Sebelum pencucian dilakukan perendam an ± 3 j am unt uk m eningkat kan j um lah bij i bulat dengan kenam pakan m enarik dan warna coklat cerah. Pencucian dapat dilak ukan secara m anual ( dengan t angan) at au m enggunakan m esin pencuci. Pencucian yang t erlalu bersih sehingga selaput lendirnya hilang sam a sekali, selain m enyebabkan kehilangan berat j uga m em buat kulit bij i m enj adi rapuh dan m udah t erkelupas. Um unya bij i kakao yang dicuci adalah j enis edel sedangkan j enis bulk t ergant ung pada perm int aan pasar.

Pe n ge r in ga n

Pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan dengan m enj em ur, m em akai m esin pengering at au kom binasi keduanya. Pada proses pengeringan t erj adi sedikit ferm ent asi lanj ut an dan kandungan air m enurun dari 55- 60 % m enj adi 6- 7 % , selain it u t erj adi pula perubahan- perubahan kim ia unt uk m enyem purnakan pem bent ukan arom a dan w arna yang baik.

Suhu pengeringan sebaiknya ant ara 55- 66 º c dan w akt u yang dibut uhkan bila m em akai m esin pengering ant ara 20- 25 j am , sedang bila dij em ur wakt u yang dibut uhkan ± 7 hari apabila cuaca baik,t et api apabila banyak huj an penj em uran ± 4 m inggu. Bila bij i kurang kering pada kandungan air diat as 8% bij i m udah dit um buhi j am ur.

Sor t a si Bij i.

Sort asi Bij i Kakao Kering dim aksudkan unt uk m em isahkan ant ara bij i baik dan cacat berupa bij i pecah, kot oran at au benda asing lainya sepert i bat u, kulit dan daun- daunan. Sort asi dilakukan set elah 1- 2 hari dikeringkan agar kadar air seim bang, sehingga bij i t idak t erlalu rapuh dan t idak m udah rusak, sort asi dilakukan dengan m enggunakan ayakan yang dapat m em isahkan bij i kakao dengan kot oran- kot oran.

Pe n ge m a sa n da n Pe n yim pa na n Bij i

• Bij i kakao dikem as dengan baik didalam wadah bersih dan kuat , biasanya m enggunakan karung goni dan t idak dianj urkan m enggunakan karung plast ik.

• Bij i kakao t idak disim pan dalam sat u t em pat dengan produk pert anian lainnya yang berbau keras, karena bij i kakao dapat m enyerap bau- bauan t ersebut .

(3)

St andar Nasional I ndonesia ( SNI ) Bij i Kakao ( SNI 01 – 2323 – 2000)

N o. Ka r a k t e r ist ik M u t u I M u t u I I Su b St a n da r

1. Jum lah bij i/ 100 gr * * * * * *

2. Kadar air, % ( b/ b) m aks 7,5 7,5 > 7,5

3. Berj am ur, % ( b/ b) m aks 3 4 > 4

4. Tak Ter fer m ent asi % ( b/ b) m aks 3 8 > 8

5. Berserangga, ham pa, berkecam bah, % ( b/ b) m ak s 3 6 > 6

6. Bij i pecah, % ( b/ b) m aks 3 3 3

7. Benda asing % ( b/ b) m ak s 0 0 0

8. Kem asan kg, net t o/ kar ung 62,5 62,5 62,5

Ke t e r a nga n :

* Revisi Sept em ber 1992

* Ukuran bij i dit ent ukan oleh j um lah bij i per 100 gr.

• AA Jum lah bij i per 100 gram m aksim um 85

• A Jum lah bij i per 100 gram m aksim um 100

• B Jum lah bij i per 100 gram m aksim um 110

• C Jum lah bij i per 100 gram m aksim um 120

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Surface and subsurface oceanic variability observed in the eastern equatorial Indian Ocean during three consecutive Indian Ocean dipole events: 2006 -

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI KABUPATEN BANDUNG BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) pada Materi Pelestarian lingkungan

bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 8 dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut diatas, saudara tidak dapat hadir atau tidak dapat menunjukkan dokumen asli untuk melakukan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia jasa yang memenuhi persyaratan dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

yang ditujukan kepada Pokja III ULP Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mulai tanggal 15 s.d 19 Agustus. 2013, pada

a. Koordinasi dengan KPUD dalam penyusunan jadwal kampanye dilaksanakan secara sinergi dan berkelanjutan. Dalam penyusunannya melibatkan aparat Kepolisian, sehingga dapat