• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. manajemen strategic chapter 2 corporate governance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "b. manajemen strategic chapter 2 corporate governance"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Corporate Governance

(2)

Corporate Governance

Dalam Arti Sempit menurut FCGI (2004), corporate governance: Hubungan antara:

 Dewan Direksi

 Dewan Komisaris

 Manajemen Puncak

 Shareholders

(3)

Elemen Dasar Corporate Governance

Fairness : menjamin perlindungan terhadap hak-hak pemegan

saham

Transparency, diperlukannya disclosure informasi yang tepat

waktu, kecukupan, jelas dan dapat diperbandingkan

Accountability, kejelasan tentang peran dan tanggungjawab

untuk menjamin keselarasan antara kepentingan manajerial dengan kepentingan pemegang saham,

Responsibility, menjamin bahwa perusahaan memiliki

(4)

Struktur Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Dewan Direksi Dewan

Komisaris

[image:4.720.0.712.3.504.2]

Supervisi/ Pengawasan

Gambar.1 Gambar. 2

Struktur Corporate Governance 2-Tier Struktur Corporate Governance 1-Tier (Continental) (Anglo Saxon)

Sumber : FCGI (2004)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Dewan Direksi

Eksekutif Non

(5)

Badan dalam Corporate Governance

Dewan Komisaris. Dewan komisaris merupakan inti dari corporate

governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi

perusahaan, Dewan komisaris merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.

Komite-Komite Pembantu Dewan Komisaris

Komite Kompensasi/Remunerasi Untuk Badan Eksekutif

(Compensation/Remuneration Committee). bertanggungjawab untuk membuat rekomendasi kepada Dewan Direksi terhadap

keputusan-keputusan yang menyangkut remunerasi/kompensasi untuk Dewan Direksi dan kebijakan-kebijakan kompensasi lainnya

Komite Nominasi (Nomination/Governance Committee) untuk mengawasi

proses pencalonan komisaris dan direksi

Komite Audit. untuk memberikan suatu pandangan tentang masalah

(6)

Tanggung Jawab Dewan

 Menentukan strategi korporasi, arah, misi atau visi

 Mengangkat dan memberhentikan CEO dan manajemen

puncak

 Mengendalikan, memonitor dan mensupervisi manajemen

puncak

 Mereview dan menyetujui penggunaan sumber daya

 Memperhatikan kepentingan pemegang saham

Peran Dewan Dalam Manajemen Strategik :

Memonitor

Mengevaluasi dan mempengaruhi

(7)

Continuum Dewan Direksi

Derajat Keterlibatan Dalam Manajemen Strategik

Rendah Tinggi

(8)

Teori Keagenan

Permasalahan muncul dalam suatu organisasi karena agen (manajemen puncak) tidak bersedia untuk menanggung

tanggung jawab atas keputusan yang mereka buat kecuali jika mereka memiliki sejumlah saham yang substantial di

perusahaan

Codetermination

:

keterlibatan karyawan perusahaan dalam dewan direksi
(9)

Tanggung Jawab Manajemen Puncak

 Menyediakan kepemimpinan eksekutif

 Me-manage proses perencanaan strategis

Kepemimpinan eksekutif:

 Mengartikulasikan tujuan yang memberikan inspirasi

 Bertindak sebagai role model

 Mengkomunikasikan standar yang tertinggi dan menunjukkan

(10)

Tanggung Jawab Bisnis

Pemegang Kepentingan (Stakeholders) Perusahaan:

Perorangan atau kelompok yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian kepentingan atau tujuan perusahaan

`Ekonomi (Keharusan)

Hukum (Seharusnya)

Ethical (Sebaiknya)

(11)

Relatifisme Moral

 Menyatakan bahwa moral sangat relatif / bergantung pada

standar personal, sosial atau budaya

Kohlberg’s Tingkat Perkembangan Moral :

 Preconventional : terkait dengan diri sendiri

 Conventional : terkait dengan hukum dan norma

 Principled : terkait dengan nilai-nilai universal

Pendekatan Dasar Dalam Perilaku Etis

 Utilitarian

 Hak Individual

(12)

Bentuk Corporate Governance

Manajemen

Entrepreneurship

Manajemen

Partnership

Manajemen

Chaos

Manajemen

Marionette

D

er

aj

at

K

et

er

li

b

at

an

O

le

h

M

an

aj

em

en

P

u

n

ca

k

Rendah

Gambar

Gambar.1Gambar. 2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan GCG , Bank Muamalat tidak hanya berpedoman pada ketentuan dan peraturan yang mengatur tentang. pelaksanaan GCG sebagaimana disebutkan di atas,

Hasil pengujian asumsi klasik di atas menunjukkan bahwa model regresi layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden, berdasar pada ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 02 Tahun 1960 mengenai syarat formal dari suatu