• Tidak ada hasil yang ditemukan

71 TAHUN 20012 ( SPM PU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "71 TAHUN 20012 ( SPM PU)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 71 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN

PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI KUNINGAN,

Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Pemerintah Daerah menerapkan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri;

b.

bahwa untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal di Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor : 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, dalam rangka penerapannya perlu menetapkan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Kuningan yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

(2)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 15. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 17. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 68, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 70);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kuningan Nomor 27 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2011 Nomor 158 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 78);

19. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 13 Tentang 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan;

20. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 33 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya;

21. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 34 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Bina Marga;

(3)

Fungsi dan Uraian Tugas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah; 24. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan

Tata Naskah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN KUNINGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan; 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2.

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan. 3. Bupati adalah Bupati Kuningan.

4. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Kuningan tentang Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten Kuningan;

5. Urusan Wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara;

6. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial,ekonomi dan pemerintahan;

7. Pelayanan Dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat;

8. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal; 9. Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang yang selanjutnya disingkat SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal; 10. Pelayanan Dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah jenis pelayanan publik Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial,ekonomi dan pemerintahan;

11. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, dapat berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar;

(4)

14.

Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau sarana dan prasarana,kelembagaan,personil dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM Pemerintahan Dalam Negeri secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik;

15.

APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pasal 2

Maksud pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat ini adalah untuk mendukung penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat di Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat.

Pasal 3

Pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat bertujuan :

a. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam pembangunan yang dilengkapi sarana dan prasarana untuk pengembangan kehidupan ekonomi dan

Pengaturan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat berfungsi sebagai :

a. Alat untuk menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang harus dicapai Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya sebagai penyedia pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat;

b. Acuan dalam perencanaan program pencapaian target standar pelayananan minimal;

c. Tolok ukur untuk mengukur Kinerja Penyelenggaraan Urusan Wajib Daerah berkaitan dengan Pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat;

d. Dasar penentuan belanja publik dengan prioritas utama pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat berbasis anggaran kinerja;

e. Acuan prioritas Perencanaan Daerah dan prioritas pembiayaan APBD pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat; f. Alat monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan Urusan Wajib Bidang

Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Kuningan.

BAB III

RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT

Pasal 5

(5)

Pasal 6

Rencana Pencapaian SPM sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 berkaitan dengan Pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat yang meliputi Jenis Pelayanan beserta Indikator Kinerja dan Target Tahunan Tahun 2013 dan 2014 sebagaimana tercantum dalam Lampiran dimaksud pada Pasal 5 dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.

Pasal 8

Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM dilakukan oleh tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.

Pasal 9

Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud pada pasal 5 dilaksanakan sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan oleh Bupati

.

Pasal 10

Bupati bertanggung jawab dalam penyelenggaraan urusan wajib, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM.

BAB V

MEKANISME DAN KOORDINASI PELAKSANAAN RENCANA PENCAPAIAN SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN

RAKYAT

Pasal 11

Mekanisme dan koordinasi pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sebagai berikut : a. Penyelenggaraan Rencana Pencapaian SPM dilaksanakan oleh Dinas

Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya;

b. Perencanaan Pembangunan Daerah pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat tahun anggaran yang bersangkutan mengacu pada Rencana Pencapaian SPM yang telah ditetapkan dan menjadi prioritas bagi Daerah;

c. Melakukan sosialisasi, diseminasi, pelatihan penyelenggaraan SPM; d. Mengembangkan standar-standar teknis dalam pelayanan Pekerjaan

Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat;

e. Melakukan survei kepuasan masyarakat secara teratur terhadap pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM;

(6)

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu

Pembinaan

Pasal 12

(1) Bupati melaksanakan pembinaan atas pelaksanaan SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai rencana pencapaian SPM Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk pemberian Standar Teknis, Pedoman, Bimbingan Teknis, Pelatihan yang meliputi :

a. Perhitungan kebutuhan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM; b. Penyusunan Rencana Kerja dan Standar Kinerja pencapaian target

SPM;

c. Penilaian pengukuran kinerja pelaksanaan Rencana Pencapaian SPM;

d. Penyusunan Laporan Kinerja dalam penyelenggaraan pemenuhan Rencana Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat.

Bagian Kedua Pengawasan

Pasal 13

Bupati melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat.

BAB VII

EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 14

Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya melaksanakan evaluasi dan pelaporan pencapaian kinerja pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat sesuai Rencana Pencapaian SPM kepada Bupati.

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pasal 15

Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat untuk pencapaian target sesuai Rencana Pencapaian SPM dibebankan pada APBD dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

(7)

Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan

Pada tanggal 20 Desember 2012

BUPATI KUNINGAN,

Cap Ttd

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan

Pada tanggal 21 Desember 2012

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN KUNINGAN,

Cap Ttd

YOSEP SETIAWAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 111

Salinan ini sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA

KABUPATEN KUNINGAN

ANDI JUHANDI, SH Pembina

(8)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 71 TAHUN 2012 TANGGAL : 20 DESEMBER 2012

TENTANG : RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERUMAHAN RAKYAT, PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUNINGAN

RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2013 DAN 2014

BIDANG PERUMAHAN RAKYAT, PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

INDIKATOR KEMENPU

CAPAIAN

TARGET CAPAIAN KABUPATEN

KUNINGAN 2010

(%) 2011(%) (%)2012 (%)2013 2014(%)

1 2 3 4 5 6 7

A. SUMBER DAYA AIR

Prioritas utama penyediaan air untuk kebutuhan masyarakat :

a.

Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari

– hari. 100% 33,48% 37,65% 39,55% 41,40% 43,60%

b.

Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada system irigasi yang

sudah ada. 70% 70,62% 68,49% 69,06% 73,88% 74,50%

B. JALAN

a.

Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam

wilayah kabupaten/kota. 100% 93,15% 93,51% 93,84% 95,30% 100%

b.

Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu

melakukan perjalanan. 100% 54,8% 71,0% 82,0% 93,0% 100%

c.

Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan

selamat. 60% 32,9% 42,6% 48,4% 54,2% 60,0%

d.

Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan

selamat dan nyaman. 60% 47,0% 52,0% 54,0% 57,0% 60,0%

(9)

dengan kecepatan rencana.

C. AIR MINUM

-

Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipa dan terlindung dengan kebutuhan

pokok minimal 60 liter/orang/hari 12,56% 13,44% 15,24% 17.02% 18,74% D. PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN (SANITASI LINGKUNGAN

DAN PERSAMPAHAN)

a.

Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai 60% 55,78% 41,55% 47,35% 52,75% 60%

b.

Tersedianya sistem air limbah skala komunitas / kawasan / kota 5% 5,15% 1,57% 2,85% 4,25% 5%

c.

Tersedianya fisilitas pengurangan sampah di perkotaan 20% 2,5% 7,5% 8% 9,5% 11,5%

d.

Tersedianya system penanganan sampah di perkotaan 70% 69,21% 66,9% 70,2% 73,5% 76%

e.

Tersedianya system jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun.

50% 48,25% 32,75% 38,25% 43,65% 50%

E. PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

-

Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan 10 % 1,82% 1,82% 1,85% 1,88% 1,91%

F. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

a.

Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten/Kota 100% 98% 100% 100% 100% 100%

b.

Tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di

Kabupaten/Kota 100% 100% 100% 100% 100% 100%

G. JASA KONTRUKSI

a.

Penerbitan Ijin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK) dalam waktu 10 Hari kerja

setelah persyaratan lengkap 100% 100% 100% 100% 100% 100%

b.

Tersedianya Sistem Informasi jasa Kontruksi setiap Tahun 100% 100% 100% 100% 100% 100% H. PENATAAN RUANG

a. Informasi Penataan Ruang

Tersedianya Informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Kabupaten/Kota beserta rencana rincinya melalui Peta Analog dan Peta Digital Kecamatan dan Kelurahan

(10)

b. Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2(dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang

100% 28,57% 42,86% 57,15% 100% 100%

c. Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai Peraturan Daerah tentang RTR wilayah Kabupaten/Kota beserta

rencana rinciannya 100% 28,57% 42,86% 57,15% 100% 100%

d. Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang

pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja 100% 100% 100% 100% 100% 100% e. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah

kota/kawasan perkotaan 25% 0% 30,05% 0% 0% 37,52%

BUPATI KUNINGAN,

Cap Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Apabila perusahaan penjual memiliki tanggung jawab atas kerugian yang diderita pembeli piutang akibat debitur tidak bisa membayar (gagal bayar) maka disebut

Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Gresik kurang memperhatikan tentang masalah bahaya fly ash yang berceceran di sekitar lingkungan unit finish mill, jadi sejauh ini

Rencana Kerja (Renja) Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Tahun 2017 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Peraturan Bupati Siak Nomor 28 Tahun 2017 tentang Renstra

Ketentuan mengenai hal ini ada pengecualiannya, sebagaimana yang diatur dalam pasal 1337 KUHPerdata yaitu, dapat pula perjanjia diadakan untuk kepentingan pihak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peristiwa pergantian CEO terjadi praktik manajemen laba yang menaikkan laba (income increasing) periode akhir masa jabatan CEO lama

Rimpang kunyit yang diambil yaitu rimpang induk dan anakan dari tanaman kunyit umur 8-12 bulan, selanjutnya diukur berat kering dan kandungan metabolit sekundernya yaitu

Kuesioner Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kepala Keluarga Tentang Sanitasi Dasar dan Rumah Sehat di Lingkungan III Desa Perjuangan Pelabuhan Teluk Nibung Tanjungbalai

• Tekan tombol AUTO/SET untuk menyesuaikan secara otomatis gambar tampilan Anda ke pengaturan yang ideal. Bila hasilnya tidak memuaskan, sesuaikan posisi gambar dengan menggunakan