• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 0700667 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 0700667 Chapter3"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

31

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Menurut Abidin Yunus (2009, hal. 105) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara sederhana adalah:

Seperangkat proses penelitian yang dilakukan dengan jalan mengidentifikasi masalah melakukan sesuatu untuk memecahkannya, melihat keberhasilan pemecahan masalah tersebut dan jika belum memuaskan akan dilakukan beberapa pengulangan.

Menyimak penjelasan diatas, dapat penulis jabarkan bahwa pada proses penelitian tindakan kelas membutuhkan data-data yang akurat mengenai masalah di dalam kelas untuk menemukan apa yang harus dilakukan peneliti terhadap pemecahan masalah tersebut, sehingga masalah-masalah itu dapat ditanggulangi serta apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Menurut Susilo Herawati et al. (2008, hal. 2) Penelitian Tindakan Kelas merupakan “Penelitian refleksi yang dilaksanakan secara siklis (berdaur) oleh guru atau calon guru di dalam kelas”. Dikatakan demikian karena proses penelitian tindakan kelas dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan hasil belajar. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan kerjasama antar kepala sekolah, guru, dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dan telah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksi digunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian tujuan tindakan pembelajaran.

(2)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat self-evaluatif, yaitu kegiatan modifikasi praktis yang dilakukan secara kontinue, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perbaikan dalam praktiknya secara nyata; (4) bersifat luwes dan menyesuaikan; (5) memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empiris; (6) sasarannya bersifat situasional-spesifik untuk menyelesaikan masalah praktis. Sementara itu, subjek penelitiannya terbatas dan tidak representatif.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan untuk melihat hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran dan guru dapat mempraktekannya dalam pembelajaran mereka sendiri. Tujuan penelitian tindakan kelas menurut Susilo et al. (2008, hal. 8), diantaranya:

1. PTK dilaksanakan demi perbaikan dan atau peningkatan praktek pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban guru.

2. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru untuk menghadapi masalah aktual pembelajaran di kelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. 3. Dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru dan dosen sebagai

pendidik.

4. Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pengajaran (pembelajaran) melalui teknik-teknik pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah dan tingkat perkembangan peserta didik.

Jadi, tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu untuk memperbaiki kegiatan proses belajar mengajar secara berkesinambungan melalui teknik-teknik yang tepat sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini, diantaranya, menurut Susilo et al. (2008, hal. 9) antara lain sebagai berikut:

1. Guru dan calon guru dapat langsung memperbaiki praktek-praktek pembelajaran agar menjadi lebih baik dan efektif.

2. Guru dan calon guru dapat meneliti sendiri kegiatan praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas.

(3)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Guru dan calon guru dapat mencari cara atau prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan cara melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

5. Menumbuhkan budaya meneliti pada guru atau calon guru agar terjadi inovasi pembelajaran.

6. Meningkatkan keprofesionalan guru atau calon guru, terutama kemampuan dalam menjabarkan kurikulum sesuai dengan tuntutan lokal, sekolah, dan kelas.

7. Meningkatkan mutu pengajaran dan hasil belajar peserta didik berdasarkan temuan langsung dari kelas guru sendiri.

8. Mengembangkan kerja sama atau kolaborasi antar guru di sekolah itu dan guru-guru di sekolah lain dalam memecahkan masalah pengajaran dan pembelajaran.

9. Menumbuhkan kebiasaan guru atau calon guru melaksanakan pembelajaran yang berwawasan penelitian (learning through research).

10.Membiasakan guru atau pihak lain untuk memecahkan masalah dan merumuskan program pembelajaran berdasarkan temuan empiris yang kontekstual.

Rancangan berarti struktur, kerangka, bentuk, atau desain. Rancangan penelitian disebut juga rancang bangun penelitian, diartikan sebagai rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penentuan rancangan SPTK disesuaikan dengan jenis rancangan atau model penelitian tindakan kelas, terdiri atas jenis rancangan (a) Model Kurt Lewin, (b) Model Kemmis dan Mc Taggart, (c) Model Jhon Elliot, (d) Model Hopkins, dan (e) Model Mc Kernan.

(4)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observing, dan (4) refleksi atau reflecting. Lebih jelasnya disajikan pada gambar dibawah ini:

Merencanakan

Refleksi (Planning) Melakukan

Tindakan

(Reflecting) (Acting)

Mengamati (Observing)

Gambar 3.1. Rancangan PTK menurut Kurt Lewin

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian akan di laksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ciamis, Jalan Kh. Ahmad Dahlan No. 2 Ciamis. Penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama satu bulan (empat kali pertemuan atau tindakan) dan dikompilasi dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas 2 tindakan

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ciamis yang berjumlah 33 orang, terdiri atas 11 orang siswa putra dan 22 orang siswi putri. Adapun dipilihnya SMA Negeri 2 Ciamis sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Minimnya penggunaan media audio visual sebagai sarana pendukung pembelajaran, salah satunya pada pembelajaran permainan sepakbola.

2. Peneliti ingin melakukan perubahan dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.4 SMA Negeri 2 Ciamis pada pembelajaran permainan sepakbola. 3. Perizinan untuk penelitian lebih mudah didapat karena peneliti merupakan

(5)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. VariabelDan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah gejala yang bervariasi yang akan dijadikan obyek pengamatan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subyek. Lawan dari variabel adalah konstanta, yakni gejala yang kemunculannya bersifat tetap.Ada tiga variabel yang dikaji dalam PTK, yaitu variabel input, variabel proses, dan variabel output. Variabel input adalah subjek penelitian yang dijadikan sumber pengambilan data. Variabel proses adalah variabel tindakan yang diyakini dapat mempengaruhi atau menyebabkan perubahan dalam variabel output (dalam penelitian formal akademik biasanya disebut variabel bebas atau independent variable). Adapun variabel output adalah variabel yang perubahannya disebabkan karena pemberian tindakan pada variabel proses (dalam penelitian formal akademik biasanya disebut variabel terikat atau dependent variable).

Tiga variabel pokok yang dilibatkan dalam PTK ini, yaitu: 1. Variabel input: Siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis;

2. Variabel proses: Penerapan Media Audio Visual;

3. Variabel output: Hasil belajar keterampilan dasar permainan sepakbola (menendang, mengontrol, dan menggiring bola).

Definisi oprasional adalah definisi yang memiliki arti tunggal yang menjelaskan tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang menunjukan konsep tersebut.Untuk merumuskan definisi oprasional, maka definisi istilah dari variabel yang diteliti yang sudah dirumuskan harus diubah menjadi definisi operasional.

Ketiga jenis variabel di atas perlu dioprasionalisasikan agar dapat diukur, berikut definisi operasional setiap variabel:

(6)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, kemampuan ini mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.

3. Penguasaan keterampilan gerak adalah presentase skor tingkat penguasaan siswa dalam melakukan keterampilan gerak menendang, mengontrol, dan menggiring yang diukur dengan data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Langkah-Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Ide Awal

Pada ide awal peneliti mengidentifikasi masalah yang akan ditemukan dalam proses pembelajaran, identifikasi masalah tersebut dilakukan dengan cara observasi langsung pada siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

2. Temuan Analisis

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan dapat ditemukan masalah yaitu minimnya penggunaan media audio visual pada saat pembelajaran dan kurang aktifnya siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga peneliti memutuskan siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis untuk dijadikan objek penelitian.

3. Perencanaan

a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Ciamis.

Permintaan izin dapat diperoleh dari kepala sekolah, karena peneliti merupakan alumni dari SMAN 2 Ciamis.

b. Melakukan sosialisasi dengan siswa

Peneliti melakukan sosialisasi dengan siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis yang akan dijadikan subjek penelitian.

c. Observasi dan wawancara

(7)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KTSP dan silabus SMAN 2 Ciamis untuk mempelajari kompetensi dasar dari mata pelajaran Penjasorkes khususnya materi permainan sepakbola, setelah itu peneliti menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4. Impementasi a. Siklus 1

Pada siklus 1 dilakukan dengan 2 tindakan pembelajaran.Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat RPP pembelajaran permainan sepakbola tentang gerak menendang, mengontrol, dan menggiring bola dengan menerapkan media audio visual di kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

1) Tindakan 1

Pada tindakan 1 proses pembelajarannya yaitu pembelajaran permainan sepakbola tentang menendang, mengontrol, dan menggiring bola dengan menerapkan media audio visualselama pembelajaran berlangsung guru melakukan penilaian terhadap siswa dengan catatan lembar observasi.

2) Tindakan 2

Pada tindakan 2 masih samadengan tindakan 1 namun tayangan video lebih menarik lagi untuk meningkatkan antusias siswa.

b. Siklus 2 1) Tindakan 1

Pada tindakan 1 pada siklus 2 ini pembelajaran mempokuskan dan perbaikan pada rangkaian gerak menendang, mengontrol, dan menggiring bola.

2) Tindakan 2

(8)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Identifikasi Masalah

Perencanaan

Perencanaan Ulang 5. Penjelasan Kegagalan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada tindakan selanjutnya.

F. Prosedur Penelitian

Arikunto (2002:83) mengemukakan konsep poko penelitian tindakan dari empat komponen pokok yang menunjukan langkah langkah sebagai berikut (1) tahap perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi dan interpretasi, (4) tahap analisis dan refleksi.

Berdasarkan langkah langkah penelitian tindakan maka untuk mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Sesuai dengan prosedur umum penelitian yang misalnya dikemukakan oleh Yusuf (2007:42) setiap siklus tindakan memuat langkah langkah membuat rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Semua tahapan tersebut dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran permainan sepakbola.

Gambar 3.2

Satu siklus pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Yusuf (2007:15)

Aksi Refleksi

(9)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Atas dasar itu maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tindakan :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti adalah guru yang mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani, sedangkan observator adalah guru pendidikan jasmani dari Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ciamis.Peneliti dan observator bertugas menyiapkan rancangan program PTK mulai dari perencanaan tindakan sampai penyusunan laporan. Secara rinci beberapa langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan adalah:

a. Menyiapkan rencana program pembelajaran untuk setiap pertemuan atau tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan media audio visual dalam permainan sepakbola.

b. Menyiapkan alat dan perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan, baik untuk kepentingan simulasi maupun untuk pelaksanaan tindakan.

c. Menyusun dan mengembangkan instrumen atau alat pengumpul data, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: (a) menentukan indikator setiap variabel; (b) membuat format observasi; (c) membuat lembar wawancara untuk siswa; (d) menentukan target pencapaian sebagai kriteria ketuntasan minimal.

d. Melakukan simulasi pembelajaran untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang mungkin ada sebelum pelaksanaan tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana melakukannya.Skenario tindakan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam situasi yang aktual.Pada saat bersamaan kegiatan ini jiga disertai dengan kegiatan observasi dan interprestasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini sebagai berikut:

(10)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melakukan penilaian melalui lembar observasi untuk melihat kemampuan awal dari kompetensi dasar yang diharapkan.

c. Secara bersamaan dengan proses pembelajaran observer melaksanakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan rekan sejawat peneliti melakukan dokumentasi dengan mengambil foto pada setiap proses pembelajaran.

d. Menyusun rencana tindakan lanjutan sebagai upaya perbaikan hasil belajar.

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi dan evaluasi adalah tahap perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tahap ini ditujukan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. Proses perekaman data atau pengumpulan data dalam PTK ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, self report.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Langkah selanjtnya adalah melakukan analisis dan refleksi terhadap semua data yang diperoleh dari hasil observasi, sehingga diketahui apakah penelitian yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar dan penguasaan keterampilan gerak menendang, mengontrol, dan menggiring bola dalam pembelajaran permainan sepakbola atau sebaliknya.

Berikut di bawah ini adalah skenario pembelajaran siklus pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas:

Tabel 3.1

Skenario Penelitian Tiap Siklus

No Skenario Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan 1. Siklus I:

a.Planning (perencanaan) b.Act (pelaksanaan) c.Observe (pengamatan) d.Reflection (penerapan)

Pengenalan dan pemahaman tentang media

audiovisual dalam pembelajaran permainan

(11)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Skenario Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan

Penerapan media audio visual dalam siklus I:

a. Guru mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas/lapangan dan memperlihatkan tayangan video tentang teknik melakukan menendang, mengontrol, dan menggiring bola kepada siswa sebelum turun ke lapangan. b. Siswa turun ke lapangan untuk

melakukan pembelajaran teknik menendang, mengontrol, dan

menggiring bola secara berpasangan dan berkelompok yang telah dilihat sebelumnya di tayangan video. c. Guru membimbing siswa dengan

memberikan gambaran dasar dalam melakukan menendang, mengontrol, dan menggiring bola pada permainan sepakbola. Dan selalu melakukan

Penerapan hasil pengamatan pada siklus II berupa :

a. Guru kembali memperlihatkan tayangan video tentang teknik melakukan menendang, mengontrol, dan menggiring bola dengan video yang lebih menarik dari sebelumnya serta menambahkan video berupa

c. Guru lebih sering memberikan

bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(12)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Skenario Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan

3. Observasi Pengamatan dilakukan kepada :

1. Guru 2. Siswa

Pengamatan dilakukan kepada guru dan siswa berdasar pada bagaimana seorang guru dalam hal ini peneliti menerapkan media audio visual sebagai sarana pendukung pembelajaran permainan sepakbola yang dilakukan oleh observer, sedangkan siswa diobservasi oleh peneliti untuk mendapatkan data hasil penerapan media audio visual yang telah diberikan.

Penjelasan tiap siklus pada skenario penelitian diatas:

Siklus I :

a. Setelah mendapat gambaran kelas, perhatian dan aktivitas pembelajaran siswa tentang model pembelajaran penerapan media audio visual maka dilakukan tindakan ke-1.

b. Melakukan observasi proses pembelajaran terhadap guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.

c. Melakukan evaluasi hasil praktek mengenai pembelajaran penerapan media audio visualdengan format yang sudah dipersiapkan yaitu format pemantauan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kendala dari siklus ke-1.

d. Melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi dari pemantauan.

e. Pada refleksi ke-1 peneliti menentukan cara baru sebagai dasar perbaikan untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

Siklus II :

a. Penerapan media audio visual dengan format yang baru yaitu siswa terlebih dulu melihat tayangan video dalam melakukan teknik menendang, mengontrol, dan menggiring bola pada permainan sepakbola.

b. Melakukan observasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan oleh guru dan skiswa.

(13)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan format pemantauan, tujuannya adalah untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari cara siklus ke-1.

d. Melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi dan hasil pengamatan. e. Selalu melakukan penilaian secara subjektif melalui observasi pada saat

pembelajaran berlangsung.

f. Refleksi, menganalisis hal-hal yang tercatat maupun terekam dengan melakukan 2 siklus untuk dievaluasi dan diketahui apakah telah sesuai dengan yang diharapkan

G. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data

1. InstrumenPenelitian

a. Peneliti membuat lembar observasi untuk guru dan siswa yang bertujuan untuk melihat, mengamati dan mengetahui segala suatu hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran yaitu format yang berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan ketika berlangsungnya penerapan media audio visual dalam pembelajaran permainan sepakbola.Pada data hasil observasi dilakukan dengan menjumlahkan beberapa skor yang diperoleh dari hasil penilaian yang telah

dilakukan

Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4 1. Guru dapat mempengaruhi sikap siswa dalam

pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan

media audio visual

2. Guru selalu memberikan pujian kepada siswa yang berprestasi

3. Guru dapat mempengaruhi motivasi siswa dengan sarana pendukung media audio visual dalam pembelajaran

(14)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4 5. Guru menarik perhatian saat proses pembelajaran

6. Guru mampu memberikan contoh gerakan dengan baik

7. Guru mampu merangsang siswa untuk melakukan gerakan dengan baik

8. Guru memberikan pengetahuan tentang pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan media audio

visual

9. Guru mampu meningkatkan interaksi siswa

10. Guru selalu memberikan pemahaman cara berfikir kepada siswa

11. Guru mampu melakukan gerakan tentang pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan media audio

visual

12. Guru memberikan gambaran tentang keterampilan permainan sepakbola

13. Guru dapat mengelola kelas dengan baik

14. Guru dapat mengarahkan dan mengatur siswa dengan baik

15. Guru terlihat aktif dalam proses pembelajaran

* Pada lembar observasi yang ditujukan kepada guru peneliti dilakukan oleh guru penjas di SMAN 2 Ciamis. ( Drs. Nana Permana. )

Tabel 3.3

Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4 1. Siswa mengalami peningkatan sikap lebih baik dari

sebelumnya

2. Siswa mengalami peningkatan antusias dalam proses pembelajaran

3. Siswa termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran

(15)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4 5. Siswa terlihat gembira dalam proses pembelajaran

6. Siswa mampu melakukan gerakan sesuai dengan contoh yang diberikan

7. Siswa terangsang ingin melakukan gerakan yang dicontohkan

8. Meningkatnya pengetahuan siswa tentang pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan media audio visual

9. Siswa saling koreksi kesalahan dengan siswa lainnya

10. Siswa mengerti apa yang harus dilakukan pada situasi pembelajaran

11. Seluruh siswa dapat melakukan gerakan dengan baik

12. Siswa mengalami peningkatan keterampilan dalam bermain sepakbola

13. Siswa mengikuti peraturan yang diberikan guru

14. Siswa kreatif melakukan gerakan yang dicontohkan guru

15. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran

* Pada lembar observasi yang ditujukan kepada siswa dilakukan oleh guru peneliti. ( Mochamad Irfan Satriadi )

Tabel 3.4

LembarObservasi Siswa Kemampuan Gerak Dasar PermainanSepakbola

No Nama Siswa

Nilai

NA Kriteria Ket

Menendang Mengontrol Menggiring bola

1 AINUN NISA

2 AYU PRAMESTY

ISWANDARY

3 DADANG HERDIMAN

4 DESSY PURNAMASARI

(16)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Siswa Nilai NA Kriteria Ket

32 SUSAN DWI SEPTIANI

(17)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

4= Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Kategori penilaian

Skala 1-100 Huruf Kriteria

90-100 A Baik Sekali

76-89 B Baik

66-75 C Cukup

51-65 D Kurang

0-50 E Kurang Sekali

Sumber:Tes dan pengukuran 2007

b. Membuat lembar wawancara bagi guru dan siswa sebagai tambahan untuk mengumpulkan informasi dan data.

c. Membuat catatan lapangan, catatan lapangan adalah tulisan tentang semua kejadian proses pembelajaran berlangsung. Teknik ini digunakan untuk mengetahui kejadian-kejadian penting dalam proses pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan media audio visual.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu suatu kegiatan, pengamatan, atau penilaian secara langsung yang dilakukan peneliti sebagai guru dan juga observer yaitu mitra peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung dan bertujuan untuk mendapatkan data-data tentang suatu masalah yang muncul, sehingga diperoleh pemahaman sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh.

b. Catatan Lapangan

(18)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejadian-kejadian penting yang muncul sehingga pada saat pembelajaran berlangsung.

c. Wawancara

Penelitimembuat beberapa pertanyaan yang mengacu terhadap instrumen observasiuntuk siswa yang diteliti untuk memperoleh keseluruhan informasi yang diperlukan dan mencari solusi atas permasalahan penelitian yang dilakukan.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

a. Observasi

Bentuk pengukuran pada lembar observasi dengan pengskoran untuk nilai keterampilan teknik dasar permainan sepakbola dan menderskripsikan kegiatan yang dilakukan guru dan siswa secara subjektif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Catatan Lapangan

Pada data tersebut tidak dilakukan teknik pensekoran tetapi akan dinarasikan tentang semua kejadian proses pembelajaran berlangsung. c. Wawancara

Teknik pengolahan data pada lembar wawancara tidak dilakukan dalam penskoran tetapi dengan cara dideskripsikan (dalam hal gagasan).

2. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada aspek kegiatan penelitian. Penelitian juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan siswa dan siswa dengan teman yang lainnya. Kriteria dan ukuran keberhasilan tujuan penelitian ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa secara keseluruhan. Untuk mengetahui skor rata-rata

(19)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mencari skor rata-rata (X)

X = Σ� � Keterangan:

X = skor rata-rata yang dicari

X = skor keseluruhan

N = Jumlah siswa

Σ = jumlah

I. Validasi Data

Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tringulasi, member check, audit trail,dan expert opinion.

Tringulasimaksudnya adalah rumusan hipotesa tersebut divalidasi berdasarkan tiga sudut pandang yang berbeda dimana masing-masing sudut pandang mengakses data yang relevan dengan situasi proses pembelajaran (Nasution 1996:115). Ketiga sudut pandang tersebut adalah:

1. Peneliti sebagai pengajar (mengakses introspeksi diri terhadap pembelajaran yang sedang dan telah diselenggarakannya).

2. Siswa (mengakses reaksi terhadap apa saja dan bagaimana proses pembelajaran yang diberikan oleh peneliti sebagai pengajar).

3. Observer yaitu mitra peneliti (guru penjas) yang memberikan masukan terhadap proses pembelajaran yang disajikan oleh peneliti sebagai pengajar.

Member check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan

penelitian dengan mendiskusikannya dengan observer pada setiap akhir tindakan pembelajaran (Nasution 1996, hal. 114). Checklist dilakukan untuk memeriksa kebenaran antara pelaksana dan rencana tindakan sehingga dengan demikian diperoleh informasi tentang seluruh tindakan yang telah dilaksanakan beserta temuan-temuan selama dalam pelaksanaan tindakan.

Audit trail yaitu mengecek kebenara hasil penelitian dengan

(20)

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Expert opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan-temuan peneliti kepada pakar yang professional dalam bidang ini (Nasution 1996, hal. 116).Dalam hal ini penulis mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan.Interprestasi data dilakukan berdasarkan teori dan aturan normatife untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran permainan sepakbola melalui media audio visual.Interprestasi data tersebut meliputi keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan pada setiap akhir siklus sehingga dapat diperoleh generalisasi tentang manfaat media audio visual terhadap pembelajaran permainan sepakbola.

J. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Gambar

Gambar 3.1.
Gambar 3.2 Satu siklus pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Yusuf (2007:15)
Tabel 3.1 Skenario Penelitian Tiap Siklus
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa baik aspek kognitif, afektif maupun

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING BERFORMAT PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM AEROBIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDUNG..

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING BERFORMAT PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM AEROBIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BANDUNG..

Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolabasket (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X MIA 3 di SMA Negeri 9 Bandung)..

Adapun observasi yang akan peneliti lakukan adalah untuk memperoleh data mengenai tingkat partisipasi belajar siswa kelas X-1 di SMA Negeri 4 Cimahi dalam

Proses pengolahan data beriringan dengan proses pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan dan kualitatif dalm kerangka penelitian tindakan

pengajar yang terjun langsung untuk melaksankan pembelajaran dengan pendekatan bermain. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu tahapan yang

Maka dapat disimpulkan, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang melibatkan guru sebagai peneliti dalam meningkatkan dan memperbaiki masalah- masalah pada proses