iii
Ka t a Pen ga n t a r
Lapor an Kiner ja Instansi Pemer i ntah (LKjIP)
Kabupaten Klaten Tahun 2016 disusun sebagai
suatu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten
Klaten untuk mewujudkan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri Negara
Pemdayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Maksud dan tujuan Penyusunan LKj IP adalah untuk:
(a) meningkatkan akuntabilitas Kinerja OPD, (b) sebagai umpan balik peningkatan kinerja
instansi pemerintah, (c) mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab instansi, (d) mendorong OPD untuk
melaksanakan tata penyelenggaraan pemerintahan secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan, dan (e) menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga
dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta responsif terhadap issue yang berkembang.
Pengukuran capai an kiner ja Pemer i ntah Kabupaten Kl aten beserta analisis
dan evaluasi sangat penting sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja instansi
secara terus menerus guna menjamin berkelanjutan tata penyelenggaraan pemerintah
diukur dari pencapaian target indikator kinerja daerah yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021, serta untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten
Klaten Maju, Mandi r i dan Ber daya Saing.
Klaten, Maret 2017
iv
E k s ek ut if
S ummar y
Lapor an Kiner ja Instansi Pemer i ntah (LKjIP) Kabupaten Kl aten Tahun 2016
disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Review Atas Laporan Kinerja, di
mana Laporan kinerja instansi pemerintah merupakan bentuk transparansi dan
akuntabilitas pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan Kabupaten Klaten.
Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Kl aten Tahun 2016 mengacu pada
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016−2021, atau tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016−2021.
Lapor an kiner ja ini disusun dengan melakukan eval uasi atas hasi l
pengendal ian terhadap sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran sebagaimana
telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Klaten Nomor 34 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016−2021.
Ber dasar kan hasi l pengukuran kiner ja terhadap 15 (lima belas) sasaran
strategis dengan 48 (empat puluh delapan) Indikator Kinerja Sasaran yang terdiri dari 41
(empat puluh satu) indikator yang sifatnya progresif, dan 7 (tujuh) indikator yang sifatnya refresif. Dari masing−masing indikator diperoleh hasil:
A. Indikator Progresif, dengan hasil: a. Sebanyak 33 (tiga puluh tiga) Indikator Kinerja
sasaran atau sebanyak 80,49 % dengan kreteria Sangat Bai k, b. Sebanyak 3 (tiga)
atau sebanyak 7,32 % dengan kreteria Ti nggi, c. Sebanyak 1 (satu ) Indikator Kinerja
Sasaran atau sebanyak 2,44 % dengan kreteria Sedang, d. Sebanyak 1 (satu)
Indikator Kinerja Sasaran atau sebanyak 2,44 % dengan kreteria Rendah, dan e.
Sebanyak 3 (tiga) Indikator Kinerja Sasaran atau sebanyak 7,32 % dengan kreteria
v
a. Kreteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria sangat bai k, atau interval nilai
realisasi kinerja ≥ 90,1 sebanyak 33 (tiga puluh tiga), diantaranya :
6. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
7. Angka kelulusan SD/MI
24. Persentase kasus hubungan pekerja dan perusahaan tertangani
25. Persentase hasil inovasi masyarakat/ hasil krenova/ TTG yang dikembangkan
26. Persentase jalan dalam kondisi baik (%)
27. Persentase drainase dalam kondisi baik (%)
28. Luasan lahan irigasi dalam kondisi baik (%)
29. Rasio penanganan luasan kawasan kumuh perkotaan
30. Persentase ruang terbuka hijau publik kawasan perkotaan
31. Persentase kesesuaian pemanfatan ruang
32. Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
vi
b. Kreteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria tinggi, atau interval nilai
realisasi kinerja 75,1
≤
90 sebanyak 4 (empat), diantaranya :1. Persentase air minum layak
2. Rasio PMKS yang memperoleh bantuan sosial
3. Rasio anak yang memerlukan perlindungan khusus
c. Kreteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria sedang, atau interval nilai
realisasi kinerja 65,1 ≤ 75 sebanyak 1 (satu), diantaranya :
1. Persentase penanganan RTLH
d. Kreteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria rendah, atau interval nilai
realisasi kinerja 50,1 ≤ 65 sebanyak 1 (satu), diantaranya :
1. Persentase sanitasi penduduk yang terlayani sistem air limbah yang layak
e. Kreteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria sangat rendah, atau interval
nilai realisasi kinerja ≤ 50 sebanyak 3 (tiga), diantaranya :
1. Skor LKjIP
2. Persentase kenaikan nilai investasi (%) PMDN
3. Persentase kenaikan nilai investasi (%) PMA
B. Indikator Refresif, dengan hasil: a. Sebanyak 5 ( lima) indikator kinerja sasaran atau
sebanyak 71,43 % dengan kreteria Bai k (Ber hasil Menekan), b. Sebanyak 2 (dua )
indikator kinerja sasaran atau sebanyak 28,57 % dengan kreteria Tidak Bai k
(Melampaui Tar get yang di tetapkan), Adapun perincian atas hasil pengukuran
kinerja, sebagai berikut:
a. Kreteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria bai k, diantaranya:
vii
C. Disamping itu ada 1 (satu) indikator, baik target maupun realisasi masih 0 (kosong),
yakni indikator Persentase kenaikan desa tangguh bencana (desa).
Eval uasi atas data pendukung beser ta ber bagai per masal ahan yang