• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 1102397 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 1102397 Chapter 3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. MetodePenelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental. Sugiyono (2013, hal. 109) menyatakan bahwapre-ekperimental

karena bukan merupakan ekperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi variabel dependen. Hal ini terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.Selainitu, penelitianinitujuannyaadalahuntukmenlihatpengingkatankemampuanketerampilan

Desainpenelitian yang digunakandalam penelitian ini adalahOneGroup

Pretest-Posttest Design(Sugiyono, 2013, hal. 110).

DesaininidapatdigambarkanmelaluiTabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design Pretest Treatment Posttest

Dengan : Pretest

: Perlakuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik : Posttest

Sugiyono (2013, hal 110) menyatakan bahwa pada desain ini terdapat

(2)

lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakukan. Pretest keterampilan proses sains (KPS) dan penguasaan konsep dilakukan pada pertemuan pertama sebelum siswa mendapatkan pelakukan berupa pembelajaran fisikadengan pendekatan saintifik. Setelah pretest, siswa diberikan perlakukan pembelajaran dengan pendekatan saintifik selama tiga kali pertemuan dan pada pertemuan keempat siswa diberikan postest keterampilan proses sains (KPS) dan penguasaan konsep.

C. PopulasidanSampel

Populasidalampenelitianiniadalah seluruhsiswakelasX di salahsatu SMA di Kota bandung. Sedangkansampelpadapenelitian ini adalah seluruh siswa di kelas X MIA 4 sebanyak 31 siswa.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan diukur dan diteliti yaitu keterlaksanaan pembelajaran fisikadengan pendekatan saintifik, keterampilan proses sains siswa, dan penguasaan konsep siswa. Berikut definisi operasional untuk ketiga variabel tersebut,

1. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang

menggunakan proses-proses ilmiah dalam setiap tahapan pembelajarannya. Adapun tahapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik diukur dengan menggunkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa. Lembar observasi berbentuk daftar checklistyang dikembangkan berdasarkan tahapan-tahapan pendekatan saintifik.

2. Keterampilan proses sains siswamerupakansekumpulan

(3)

berkomunikasi, mengukur, menyimpulkan, klasifikasidanmemprediksi. Sedangkanketerampilan integral adalahketerampilan yang menggabungkanduaataulebihketerampilandasarcontohnyaberupakerampilan

mengidentifikasivariabel, merumuskanhipotesis,

menggambarkanhubunganantarvariabel, merancang, investigasi, bereksperimen, memperoleh data, mengorganisasi data dalamtabeldangrafik, investigasimenganalisisdan data mereka, merumuskan model, mendefinisikanvariabelsecaraoperasional,

memahamihubungansebabdanakibat. Padapenelitianini keterampilan proses sains ini diukur dengan menggunakan instrumentes keterampilan proses sains berbentuk pilihan ganda. Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan mengamati, memprediksi, merencanakan percobaan, menerapkan konsep, dan mengomunikasikan.

3. Penguasaan konsep siswamerupakan kemampuan siswa dalam memahami

makna secara ilmiah baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari. Indikatorpenguasaankonsep yang

dimaksuddalampenelitianinididasarkanpadatingkatankemampuankognitifTa

ksonomi Bloom Revisi yang meliputi C1 (mengingat), C2 (memehami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis).Penguasaan konsep diukur dengan instrumen tes berbentuk pilihan ganda.

E. ProsedurPenelitian

Secaraumumprosedurpenelitianterdiriatastigatahap, yaitutahappersiapan, tahappelaksanaandantahapakhir.

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut: a. Studi pendahuluan berupa studi lapangan

b. Studi litelatur c. Telaah kurikulum.

d. Penyusunan proposal penelitian dan seminar proposal penelitian e. Penentuan materi pokok bahasan.

(4)

g. Membuatinstrumenpenelitian,

men-judgementinstrumenpenelitiankepadadosen ahli. h. Memperbaikiinstrumenpenelitian.

i. Melakukanujicobainstrumenpenelitian.

j. Menganalisishasilujicobainstrumenpenelitianmeliputi, ujivaliditas, ujireliabilitas, tingkatkesukarandandayapembeda.

k. Memperbaikiinstrumenpenelitian.

l. Menentukan populasi dan sampel penelitian 2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaanpretest

b. Memberikantreatment (perlakuan)

berupapembelajaranfisikadenganpendekatan saintifik

c. Melakukan observasi keterlaksanaan pembelajaranfisika dengan pendekatan saintifik

d. Pelaksanaanposttest

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir adalah sebagai berikut: a. Mengolah data hasilpretest danposttestdan keterlaksanaan pembelajaran. b. Menentukan keterlaksanaan pembelajaran dan peningkatan keterampilan

proses sains siswa serta pengingkatan penguasaan konsep siswa. c. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian

(5)

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian

D. InstrumenPenelitian

Instrumenpenelitianadalahsuatualat yang

digunakanmengukurfenomenaalammaupunsosial yang diamati. Secaraspesifiksemuafenomenainidisebutdenganvariabel-variabelpenelitian

(6)

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan PembelajaranFisika dengan

Pendekatan Saintifik

Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur keterlaksanaan setiap tahapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada setiap pertemuan. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik berisi aktivitas-aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa yang disesuaikan dengan tahapan-tahapan pembelajaran dalam pendekatan santifik. Lembar observasi keterlasanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat dilihat pada Lampiran C.1.

2. Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains

Instrumen tes keterampilan proses sains digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah mendapatkan treatment

(7)

Tabel 3.2. Rincian Soal Tes Keterampilan Proses Sains

No Konteks

Aspek Keterampilan Proses Sains

Jumlah Mengamati Memprediksi Merencanakan

Percobaan

3. Instrumen Tes Penguasaan Konsep

Tes penguasaan konsepdigunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah mendapatkan treatment berupa pembelajaran fisikadengan menggunakan pendekatan saintifik (instrumen tes keterampilan proses sains dapat dilihat pada lampiran C.4. Instrumen tes penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban yang yang mengukur penguasaan konsep siswa pada aspek C1 (mengamati), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4 (menganalisis).

Tabel 3.3. Rincian Soal Tes Penguasaan Konsep

(8)

E. Analisis Uji Coba Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hal. 72) menyatakan bahwa sebuah tes yang dapat dikatakan sebagai alat pengukuran, harus memenuhi persyaratan tes, yang memiliki validitas, realibilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis.

1. Validitasbutirsoal

Validitasadalahsuatuukuran yang menunjukantingkat-tingkatkevalidansuatuisntrumenatautes. Suatutesdikatakan valid jikamengukurapabilatesitumengukurapa yang hendakdiukur (Arikunto, 2013, hlm. 80). Untukmengujivaliditastes, digunakanteknikkorelasiPearson Product Moment,

yaitu:

(Arikunto, 2013, hal. 87) Keterangan :

(9)

Reabilitaserathubungannyadengankepercayaan.

Suatutesdapatdikatakanmempunyaitarafkepercayaan yang

tinggijikatestersebutdapatmemberikanhasil yang tetap(Arikunto, 2013, hal. 100) UntukmencarirealibilitasmenggunakanrumusK-R. 20sebagaiberikut,

(Arikunto, 2013, hal. 115) Keterangan :

= realibilitas tes secara keseluruhan

= proporsi subjek yang menjawab item benar

Nilai r Interpretasi

0,800 – 1,000 Sangattinggi

3. Tingkat kesukaran

MenurutSuharsimi Arikunto (2013, hal. 222) soal yang baikadalahsoal yang

tidakterlalumudahatautidakterlalusukar. Soal yang

terlalumudahtidakmembuatsiswamengembangkanataumengasahkemampuan yang

(10)
(11)

Tingkat

Nilai Tingkat Kesukaran (P) Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar a yang pandai (berkemampuantinggi) dengansiswabodoh (berkemampuanrendah) (Arikunto, 2013, 22). DayaPembedaditentukandenganrumus,

(12)

=banyaknyasiswapadakelompokbawah yang menjawabsoaldenganbenar = banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknyapesertakelompokbawah

Dayapembedasetiapbutirsoaldiklasifikasikanmelaluikriteriaberikut. Tabel. 3.6Klasifikasidayapembeda

DayaPembeda (D) InterpretasiDayaPembeda

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,20 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,40 – 0,70 Baik (good)

0,70 – 1,00 Baiksekali (excellent)

(Arikunto, 2013, hal. 232)

5. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Hasilujiinstrumenbesertaanalisisnyauntukinstrumentesketerampilan proses sainsdaninstrumentespenguasaankonsep disajikanpadaTabel 3.7dan 3.9berikut.

Tabel 3.7. Data AnalisisUjiCoba InstrumenKeterampilan Proses Sains

(13)

No Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukatan Keputusan

Kategori Sangat Tinggi

Tabel 3.9. Data Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep

(14)

No Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukatan Keputusan

Kategori Sangat Tinggi

F. TeknikPengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data Keterlaksanaan Pembelajaran Pendekatan Saintifik

Data yang diperoleh merupakan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pengolahan data berupa menghitung persentase keterlaksanaan setiap tahap pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Berikut langkah- langkah pengolahan data tersebut,

1. Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” pada lembar observasi setiap

pengamat

2. Menghitung persentasi keterlasanaan pembelajaran dengan rumus,

(15)

Tabel 3.10. Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran Interval PersentaseKeterlaksanaan

Pembelajaran (%) Kategori

KP = 0 Taksatuaktivitas pun terlaksana

0 < KP < 25 Sebagiankecilaktivitasterlaksana

25 ≤ KP < 50 Hampirsetengahaktivitasterlaksana

KP = 50 Setengahaktivitasterlaksana

50 < KP < 75 Sebagianbesaraktivitasterlaksana

75 ≤ KP < 100 Hampirseluruhaktivitasterlaksana

KP = 100 Seluruhaktivitasterlaksana

(Riduwan dalam Muslim, 2014, hal. 98)

2. Pengolahan Data Hasil Tes Keterampilan Proses Sains danPenguasaan

Konsep

Data hasil tes keterampilan proses sains dan penguasaan konsep diperoleh dari data hasil pretest dan posttest. Adapun pengolahan data kedua tes ini adalah sebagai berikut.

a. Pemberikan Skor

Semua jawaban siswa baik di pretest maupun posttest diperika dan diberi skor. Setiap jawaban siswa yang benar diberi nilai satu dan jawaban yang salah atau tidak dijawab diberi nilai nol.

b. Menghitung Gaindan Gain Ternormalisasi

Gain adalahselisihantaraskorpretest denganskorposttest. Panggabean(Sonia, 2014, hal. 38)mengemukakanbahwaPerbedaanskorpretest danposttest

inidiasumsikansebagaiefekdaritreatment. Secaramatematisdituliskansebagaiberikut,

(16)

Keterangan,

: Rata-rata gain yang ternormalisasi

: Rata-rata skor posttest : Rata-rata skor pretest

Tabel 3.11. Nilai Gain yang dinormalisasi dan klasifikasinya

Nilai Gain Klasifikasi

Rendah

Sedang

Tinggi

Gambar

Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design
Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
Tabel 3.2. Rincian Soal Tes Keterampilan Proses Sains
Tabel. 3.6Kriteriatingkatkesukaran
+5

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka dipandang perlu melakukan

Program Layanan Dasar untuk Meningkatkan Pengelolaan Diri dalam Belajar (Academic Self Management) .... Hasil Penelitian

Disertasi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

Pelaksanaan pedoman nasional dan penetapan kebijakan provinsi di bidang pemahaman sejarah nasional, sejarah wilayah, sejarah lokal dan sejarah kebudayaan daerah..

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis praktikum dengan menerapkan asesmen tes lisan dapat

Hal ini dapat dilakukan dengan suatu wadah yang dikenal sebagai Website GrandPrix Motor, yaitu sebuah ajang balapan motor yang pada saat ini banyak menarik perhatian dari

iklan tersebut untuk membeli produk atau mengikuti informasi yang.. ditawarkan dari

Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola Basket Pada Siswa Atlet Dan Siswa Non Atlet Di SMAN 1 Batujajar.. Universitas Pendidikan Indonesia