PELAJARAN IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : X / Semester 2
Tema : Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
Jumlah Pertemuan : 10 X 45 Menit (5 pertemuan)
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
3.2Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulis.
4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
Pertemuan Pertama
Subtema : Mencari Contoh Teks Anekdot Layanan Publik Jumlah Pertemuan : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mencari teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet.
2. Mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks,
partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman.
3. Membanding teks anekdot yang telah diidentifikasi dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 dan 2 (pelajaran 3).
4. Memodifikasi anekdot hasil kegiatan membandingkan berdasarkan kekurangidealan yang telah ditemukan dengan cara menata kembali urutan cerita, mengganti kata-kata, dan mengubah kalimat-kalimat yang ada.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mencari teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet.
2. Setelah menemukan teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman.
3. Setelah mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman, siswa dapat membanding teks anekdot yang telah diidentifikasi dengan anekdot yang telah dipelajari pada kegiatan 1 dan 2 (pertemuan sebelumnya).
4. Berdasarkan kekurangidealan yang telah ditemukan dari hasil kegiatan membandingkan, siswa dapat memodifikasi teks anekdot dengan cara menata kembali urutan cerita, mengganti kata-kata, dan mengubah kalimat-kalimat yang ada.
D. Materi
1. Contoh teks anekdot dan teks humor 2. Teknik menyusun perbandingan 3. Teknik memodifikasi teks anekdot
E. Metode
Pendekatan : Saintifik
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
1. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Tukar pendapat tentang struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman anekdot.
3. Mengsinergikan pengalaman siswa dengan contoh anekdot yang ditayangkan.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
Inti (70 menit)
1. Mengamati (membaca) teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet. 2. Menanya butir-butir penting terkait struktur teks, partisipan, ragam
bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman anekdot.
3. Mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman
4. Mendiskusikan persamaan teks anekdot yang telah diidentifikasi dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 dan 2 (pertemuan sebelumnya).
5. Mendiskusikan perbedaan teks anekdot yang telah diidentifikasi dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 dan 2 (pertemuan sebelumnya).
6. Menyampaikan dan menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas (mengomunikasikan).
7. Memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun (Mengasosiasi).
8. Memodifikasi anekdot hasil kegiatan diskusi kelas berdasarkan kekurangidealan yang telah ditemukan dengan cara menata kembali urutan cerita, mengganti kata-kata, dan mengubah kalimat-kalimat yang ada.
9. Menempel/memajang portofolio teks anekdot yang telah dimodifikasi. 10.Penguatan dari guru.
Penutup (10 menit)
1. Membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
4. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
G. Media dan Sumber Belajar Media
Majalah dan anekdot
Beragam contoh teks anekdot dan humor dari internet Sumber Belajar
Buku Teks Bahasa Indonesia SMA. Ekpresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta: Kemendikbud.
G. PENILAIAN
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis Tes uraian, menemukan persamaan dan
perbedaan teks anekdot dan humor dan Rambu-rambu jawaban
Tes Praktik Portofolio berupa teks anekdot, rubrik penilaian
Contoh Instrumen 1. Mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia.
2. Kesantunan dalam menggunakan
bahasa Indonesia.
3. Sikap tanggung jawab, peduli,
responsif untuk memodifikasi anekdot mengenai permasalahan hukum,
Menunjukkan ekspresi atau ungkapan senang, kagum.
Menunjukkan sikap yakin dan bangga terhadap keberadaan bahasa Indonesia
Selalu menggunakan bahasa Indonesia secara tertib.
2. Kesantunan
menggunakan
bahasa Indonesia menggunakan kata-kata halus seperti tolong, saya harap, menurut pendapat saya, dsb. Sebelum memberi tanggapan/menyela terlebih
dahulu meminta kesempatan kepada ketua kelompok/moderator
Mengerjakan tugas sesuai dengan pembagian kerja yang telah ditentukan dalam kelompok. Bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok
dan kelas.
Mengerjakan tugas individu secara mandari dalam kegiatan memodifikasi anekdot sesuai dengan tema permasalahan yang telah ditentukan.
Terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelas dengan mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Tes Uraian
1. Carilah teks anekdot bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak/internet!
2. Identifikasilah teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman. 3. Temukan persamaan teks tersebut dengan anekdot yang telah dipelajari
pada Kegiatan 1 dan 2 (pertemuan sebelumnya) dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman!
4. Temukan perbedaan kedua teks tersebut dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 dan 2 (pertemuan sebelumnya) dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman!
Tes Praktik
1) Tulislah topik yang berisi sindiran terhadap hukum dan politik yang berhubungan dengan perilaku pejabat (korupsi, suap, atau nepotisme), sosial (misalnya kenaikan bahan bakar minyak (BBM), ironi impor pangan, kekacauan atau kecurangan dalam ujian nasional), atau lingkungan (TPA yang tidak difungsikan, petugas kebersihan yang tidak ramah), atau yang lain dari teks anekdot yang telah ditemukan!
2) Temukan kekurangidealan yang terdapat dalam anekdot yang telah ditemukan!
3) Modifikasilah seperlunya dengan cara menata kembali urutan cerita, mengganti kata-kata, dan mengubah kalimat-kalimat yang ada.
Rubrik Penilaian Kemampuan Memodifikasi Teks Anekdot No
. Aspek Deskripsi Ya Tidak
1. Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi?
3. Keaktualan topik Apakah topik yang diangkat aktual?
4. Kemenarikan
anekdot Apakah aspek kelucuan dan sindiran/kritikan menyatu dan dipaparkan dengan tepat?
5 Keterpaduan
wacana Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan, ditandai oleh keterkaitan isi?
6. Kesalahan
struktur kalimat Apakah tidak ada kesalahan dalam struktur kalimat?
7. Ketepatan
penulisan ejaan dan tanda baca
Lampiran Contoh Anekdot tentang Lingkungan
Kebersihan Lingkungan
Seorang pengembara dari sebuah negeri Iran menaiki sebuah kapal dagang yang cukup besar yang akan melakukan perjalanan cukup jauh kearah timur. Qadafi nama pengembara tersebut ikut pelayaran kali ini untuk menjelajah dunia, dia ingin seperti yang dilakukan Ibnu Batutah. Menurutnya umat Islam harus menggapai kembali kejayaan masa lalunya sebagai gudang ilmuan dan pencetus teori peradaban modern. Dengan hobinya yang senang menjelajah dan menemukan pengalaman-pengalaman baru untuk dijadikan transkrip pengetahuan geo-sosio-kultural yang akan diceritakan pada dunia sebgai bukti kekuasaan Tuhan dalam penciptaan bumi beserta isinya. Teori Darwin yang merusak sendi kehidupan filosofis manusia yang juga diakui oleh ilmuan modern tentang spontanitas alam semesta tidak dapat diterimanya dari perspektif nilai religius dan nurani yang sehat. Perjalanannya kali ini membuktikan bahwa alam itu diciptakan dengan desain yang disengaja oleh Yang Maha Kuasa dengan berbagai karakteristik dan segala bentuk kesempurnaannya.
Perlahan kapal mulai beringsut meninggalkan dermaga diiringi terompet panjang sebagai tanda keberangkatan. Semua penumpang tampak sudah memasuki kabin kapal dengan aktivitas masing-masing. Cuaca hari itu cukup cerah, burung camar berlarian dilautan luas, langit hijau membentang di atas bentangan laut tengah yang membiru diwaktu dhuha. Alun lembut yang dibelah oleh laju kapal berkecipak kecil kedinding kapal, dermaga yang tadinya ramai oleh manusia berangsur memudar dan manusia seperti semut kecil yang beriringan pergi ke habitatnya semula.
Teluk Persia telah ditinggalkan dan sekarang kapal telah memasuki Samudera Hindia dengan laju yang cukup tenang. Sejauh ini perjalanan masih normal tanpa adanya halangan yang berarti. Sebagian besar penumpang sangat menikmati perjalanan ini karena bentangan laut yang maha luas termasuk Qadafi karena mereka telah memasuki timur jauh dan sebentar lagi akan mencapai daratan impian.
Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, tiba-tiba angin bertiup kencang diluar prediksi sebelumnya. Alun mulai bergelombang besar, kapal sedikit tergoncang, keganjilan ini dirasakan oleh semua penumpang dan nakhoda kapal. Tiupan angin berubah jadi badai yang cukup besar, alun pun berubah menjadi ombak yang menghempas dan mengenai dinding kapal, penumpang histeris, terasa dek kapal berderit nakhoda dan semua masinis bekerja keras tapi tidak membuahkan hasil sama sekali. Kapal mulai oleng ditengah deru badai dan gulungan ombak, keadaan semakin genting ketika sebuah ombak besar menerjang kapal dari samping, keseimbangan kapal tidak bisa dipertahankan dan tergolek dan pecah berkeping disusul tautan ombak yang memecah ditengah jeritan.
Pertemuan Kedua dan Ketiga
Subtema : Kerja Mandiri Membangun Teks Anekdot Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuaan ( 4 Jam Pelajaran )
A. Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1 Menulis teks anekdot untuk memecahkan permasalahan sosial, lingkungan,dan kebijakan publik dengan tahapan yang benar: orientasi^krisis^reaksi.
4.2Mengidentifikasi dan menggali maksud dan tujuan berbagai struktur teks dan bentuk bahasa lisan untuk menciptakan tujuan teks anekdot.
4.3Merencanakan dan menyiapkan sajian anekdot yang cocok dengan situasi kelas.
4.4Mengidentifikasi kohesi gramatikal dan leksikal, konjungsi waktu, perbandingan, dan sebab akibat yang tepat.
4.5Membuat ekspresi (metafor, personifikasi, dll.) dengan tepat dan indah dalam teks
anekdot.
4.6Membuat kata-kata dan kelompok kata yang sesuai dengan ekspresinya dalam teks anekdot.
4.7Melafalkan dan menulis kata-kata yang sesuai dengan ekspresinya dalam teks anekdot.
4.8 Memublikasikan teks anekdot yang telah dibuat melalui media atau forum komunikasi yang tersedia.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mencari teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet.
2. Setelah menemukan teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet, siswa dapat mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman.
3. Setelah mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman, siswa Siswa dapat menulis teks anekdot untuk memecahkan permasalahan sosial,lingkungan, dan kebijakan publik dengan tahapan yang benar: orientasi → krisis → reaksi.
4. Siswa dapat mengidentifikasi dan menggali maksud dan tujuan berbagai struktur teks dan bentuk bahasa lisan untuk menciptakan tujuan teks anekdot.
C. Materi Ajar
1. Contoh teks anekdot dan teks humor
“ Politisi Blusukan Bannjir “ 2. Teknik menyusun perbandingan
3. Teknik memodifikasi teks anekdot
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan scientific
Metode : Curah Pendapat,Diskusi, dan penugasan.
E. Langkah-langkah Pembelajaran
► Pertemuan ke-2
A. Kegiatan Awal ( 10 Menit )
1. Satu siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Melakukan refleksi. Misal: Menanyakan kesulitan yang dialami siswa yang dialami dalam proses pembelajaran.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
5. Memberi motivasi kepada siswa agar siap menerima materi pelajaran. 6. Siswa membentuk kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-6 siswa.
B. Kegiatan Inti ( 70 menit )
1. Mengamati (membaca) teks anekdot yang bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak atau internet.
2. Menanya butir-butir penting terkait struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman anekdot.
3. Mengidentifikasi perbedaan teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman
C. Penutup(10 menit)
1. Membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
3. Mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan selanjutnya, yaitu mencari teks anekdot tentang lingkungan sekolah.
4. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
A. Kegiatan Awal ( 10 Menit )
1. Satu siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Melakukan refleksi. Misal: Menanyakan kesulitan yang dialami siswa yang dialami dalam proses pembelajaran.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
5. Memberi motivasi kepada siswa agar siap menerima materi pelajaran. 6. Siswa membentuk kelompok,setiap kelompok beranggotakan 4-6 siswa.
B. Kegiatan Inti ( 70 menit )
1. Mendiskusikan persamaan teks anekdot yang telah diidentifikasi dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 (pertemuan sebelumnya).
2. Mendiskusikan perbedaan teks anekdot yang telah diidentifikasi dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 (pertemuan sebelumnya).
3. Menyampaikan dan menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas . 4. Memberi tanggapan, berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. 5. Mensinergikan anekdot hasil kegiatan diskusi kelas berdasarkan kekurangan yang
telah ditemukan dengan cara menata kembali urutan cerita, mengganti kata-kata, dan mengubah kalimat-kalimat yang ada.
6. Menempel/memajang portofolio teks anekdot yang telah dimodifikasi. 7. Penguatan dari guru.
C. Penutup(10 menit)
1. Membuat simpulan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih
lanjut.
3. Mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan selanjutnya, yaitu mencari teks anekdot tentang lingkungan sekolah.
4. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
F.Media dan Sumber Belajar
Media
Majalah dan anekdot
Beragam contoh teks anekdot dan humor dari internet Sumber Belajar
Buku Teks Bahasa Indonesia SMA. Ekpresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta: Kemendikbud.
G. PENILAIAN
Teknik Bentuk Instrumen Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis Tes uraian, menemukan persamaan dan perbedaan teks anekdot dan humor dan Rambu-rambu jawaban
Tes Praktik Portofolio berupa teks anekdot, rubrik penilaian
Contoh Instrumen 1. Mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia.
2. Kesantunan dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3. Sikap tanggung jawab, peduli, responsif untuk memodifikasi anekdot mengenai permasalahan hukum, sosial, politik, dan lingkungan.
Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek Deskripsi
1. Rasa syukur kepada Tuhan atas
keberadaan bahasa Indonesia
Menunjukkan ekspresi atau ungkapan senang, kagum. Menunjukkan sikap yakin dan bangga terhadap
keberadaan bahasa Indonesia
Selalu menggunakan bahasa Indonesia secara tertib.
2. Kesantunan dalam menggunakan bahasa Indonesia
Kalimat yang digunakan komunikatif
Diksi yang digunakan dalam diskusi menggunakan kata-kata halus seperti tolong, saya harap, menurut pendapat saya, dsb.
Sebelum memberi tanggapan/menyela terlebih dahulu meminta kesempatan kepada ketua
kelompok/moderator
Mengerjakan tugas sesuai dengan pembagian kerja yang telah ditentukan dalam kelompok.
Bekerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok dan kelas.
Mengerjakan tugas individu secara mandari dalam kegiatan memodifikasi anekdot sesuai dengan tema permasalahan yang telah ditentukan.
Terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelas dengan mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan.
alokasi waktu yang telah ditentukan.
Tes Uraian
1. Carilah teks anekdot bertema layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan di media cetak/internet!
2. Identifikasilah teks anekdot dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman.
3. Temukan persamaan teks tersebut dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 (pertemuan sebelumnya) dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman!
4. Temukan perbedaan kedua teks tersebut dengan anekdot yang telah dipelajari pada Kegiatan 1 (pertemuan sebelumnya) dilihat dari struktur teks, partisipan, ragam bahasa, serta ciri-ciri lain, seperti lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman!
Tes Praktik
1) Tulislah topik yang berisi sindiran terhadap hukum dan politik yang berhubungan dengan perilaku pejabat (korupsi, suap, atau nepotisme), sosial (misalnya kenaikan bahan bakar minyak (BBM), ironi impor pangan, kekacauan atau kecurangan dalam ujian nasional), atau lingkungan (TPA yang tidak difungsikan, petugas kebersihan yang tidak ramah), atau yang lain dari teks anekdot yang telah ditemukan!
2) Temukan hal yang tidak sesuai dalam teks anekdot yang telah ditemukan!
3) Susunlah kalimat dengan cara menata kembali urutan cerita, mengganti kata-kata, dan mengubah kalimat-kalimat yang ada.
Rubrik Penilaian Kemampuan Memodifikasi Teks Anekdot
No. Aspek Deskripsi Ya Tidak
1. Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi?
2. Kelengkapan isi Apakah teks memuat seluruh struktur isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)?
3. Keaktualan topik Apakah topik yang diangkat aktual? 4. Kemenarikan
anekdot Apakah aspek kelucuan dan sindiran/kritikan menyatu dan dipaparkan dengan tepat? 5 Keterpaduan
wacana Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan, ditandai oleh keterkaitan isi?
6. Kesalahan
struktur kalimat Apakah tidak ada kesalahan dalam struktur kalimat? 7. Ketepatan
penulisan ejaan dan tanda baca
Lampiran : Contoh teks anekdot
“ Politisi Blusukan Banjir “
Anekdot – Politisi Blusukan Banjir
January 18th, 2013
abdurrahman
Banjir yang melanda Jakarta menjadi ajang bagi para politisi melakukan kampanye terselubung. Mereka menggunakan stragegi blusukan ala Jokowi dan SBY. Secara diam-diam mereka mendatangi lokasi banjir, memberikan bingkisan, lalu kalau ada kesempatan menyisipkan kartu nama.
Politisi busukan eh… blusukan
Malam Jumat paling banyak politisi melakukan blusukan, termasuk Daming (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Daming mendatangi kampung tempat banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput, sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Daming juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Daming berusaha masuk ke tempat banjir, dan biyuur, dia menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Daming berusaha sekuat tenaga melawan arus, tapi tak berdaya, dia hanyut.
Untung regu penolong sangat sigap. Meski terseret cukup jauh, Daming masih bisa
diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Daming kaget karena orang yang ada di situ, semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ihlas”. Daming pingsan!
Pertemuan Keempat
Subtema : Bermonolog dengan Menggunakan Teks Anekdot
Jumlah Pertemuan : 2 x 45 Menit (1 Pertemuan)
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Selama dan setelah KBM, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menulis teks anekdot dengan tema lingkungan di sekitar sekolah atau tempat tinggal dalam bentuk monolog dengan benar.
2. Memilih kata-kata dan kelompok kata yang sesuai dengan ekspresinya dalam bentuk teks monolog anekdot .
3. Melafalkan teks monolog anekdot sesuai dengan ekspresinya dengan benar.
4. Mempublikasikan teks monolog anekdot yang telah dibuat melalui media atau forum komunikasi yang tersedia dengan benar.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menulis teks anekdot dengan tema lingkungan di sekitar sekolah atau tempat tinggal dalam bentuk monolog dengan benar.
2. Siswa dapat memilih kata-kata dan kelompok kata yang sesuai dengan ekspresinya dalam bentuk teks monolog anekdot .
3. Siswa dapat melafalkan teks monolog anekdot sesuai dengan ekspresinya dengan benar.
4. Siswa mempublikasikan teks monolog anekdot yang telah dibuat melalui media atau forum komunikasi yang tersedia dengan benar.
D. Materi
1. Contoh teks monolog anekdot
2. Contoh kata-kata yang digunakan dalam teks monolog anekdot
3. Teknik menulis teks anekdot
E. Metode
Pendekatan : Saintifik
F. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pendahuluan(10 menit)
1. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Salah satu perwakilan siswa melaporkan kehadiran siswa dalam kelas 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
4. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan
Inti ( 70menit )
1. Siswa membentuk kelompok diskusi di dalam kelas 2. Setiap kelompok menelaah contoh teks anekdot
3. Siswa menemukan kata-kata anekdot dalam contoh teks anekdot 4. Setiap kelompok mendiskusikan cara menyusun teks anekdot
5. Setiap kelompok membuat teks monolog anekdot dengan tema lingkungan di sekitar sekolah atau tempat tinggal .
6. Perwakilan kelompok melafalkan teks monolog anekdot sesuai dengan ekspresinya 7. Perwakilan dari beberapa kelompok memberikan tanggapan hasil presentasi kelompok. 8. Setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusi dalam bentuk portofolio tentang teks
monolog anekdot .
Penutup (10menit)
1. Siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil diskusi
2. Melakukan refleksi misalnya menanyakan kesulitan dalam proses pembelajaran 3. Salah satu siswamemimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar
G. Media dan Sumber Belajar Media
Teks Anekdot dari media surat kabar/ Internet
Sumber Belajar
Buku Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kemendikbud 2013
H. Penilaian
Teknik dan bentuk Instrumen
Observasi Lembar Pengamatan sikapdan rubrik
Test Tulis Test uraian, membuat teks monolog anekdot dengan tema lingkungan di sekitar sekolah atau tempat tinggal
Test Praktik Mempresentasikan teks monolog anekdot.
Contoh Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek Skor Catatan
1 2 3 Skor 3 jika memenuhi 3 kriteria
Skor 2 jika hanya memenuhi 2 kriteria Skor 1 jika hanya
memenuhi 1 kriteria 1 Mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
2 Kesantunan dalam menggunakan bahasa Indonesia
Rubrik Penilaian Sikap
No Aspek Deskripsi
1 Rasa sukur kepada Tuhan atas keberadaan
bahasa Indonesia Menunjukkan ekspresi atau ungkapan senang, kagum. Menunjukkan sikap yakin bangga
terhadap keberadaan Indonesia
Selalu menggunakan bahsa Indonesia secara tertib
2 Kesantunan dalam menggunakan bahasa
Indonesia Kalimat yang digunakan komunikatifDiksi yang digunakan dalam diskusi menggunakan kata - kata halus seperti tolong, saya harap, menurut pendapat saya dsb.
Sebelum memberi tanggapan / menyela terlebih dahulu meminta kesempatan kepada ketua
Test uraian
Kerjakan sesuai dengan petunjuk!
1. Buatlah teks anekdot dengan tema lingkungan di sekitar kalian dalam bentuk monolog. Setelah selesai dibuat, bacalah teks anekdot itu dihadapan teman-teman kalian.
2. Reaksi apa yang teman-teman kalian berkan? Mintalah pendapat teman-teman kalian tentang sesuai tidaknya atau baik buruknya pekerjaan yang kalian buat itu.
Test Praktik
1. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Rubrik Penilaian Presentasi Teks Monolog Anekdot No Aspek Penilaian Skor Rentangan
Nilai
Nilai Jumlah Catatan
1 Kesesuaian Tema dan isi 20 10-20
2 diksi 20 10-20
3 Struktur kalimat 20 10-20
4 gestur 20 10-20
5 mekanik 20 10-20
Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Anekdot
No Aspek Deskripsi Ya Tidak
1 Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi? 2 Kelengkapan isi Apakah teks memuat seluruh struktur
isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)? 3 Keaktualan topik Apakah topikyang diangkat aktual? 4 Kemenarikan anekdot Apakah aspek kelucuan dan
sindiran/kritikan menyetu dan dipaparkan dengan tepat
5 Keterpaduan wacana Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikuutnya berkaitan, ditandai oleh keterkaitan isi?
6 Kesalahan struktur kalimat
Apakah tidak ada kesalahan dalam struktur kalimat?
7 Ketepatan penulisan
Pertemuan Kelima
Subtema : Kerja Mandiri Membangun Teks Anekdot Jumlah Pertemuan : 2 x 1 Pertemuan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mensyukuri anugerahTuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2. Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menunjukkan tahapan dan langkah yang telah ditentukan. 3. Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur
kompleks, eksposisi dan negosiasi, baik lisan maupun tulisan.
4. Membuat teks eksposisi tentang konflik social, ekonomi, dan kebijakan public dengan tahapan yang benar: tesis, argument sepihak reiterasi/reiteration (penegasanulang).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan setelah KBM, peserta didik dapat membuat teks “bertema lingkungan sekolah dalam bentuk dialog” dengan benar.
2. Setelah membuat teks “bertema lingkungan sekolah dalam bentuk dialog” dengan benar. peserta didik dapat meragakan di hadapan teman-teman.
3. setelah meragakan teks “bertema lingkungan sekolah dalam bentuk dialog” dengan benar, peserta didik dapat merespon dan berpendapat baik dan buruknya.
E. Materi Pembelajaran
1. Berdialog dengan menggunakan teks anekdot 2. menunjukan tesk anekdot
3. teknik menulis teks anekdot
G. Metode Pembelajaran
Pendekatan: saintifik
H. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10)
1) Seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunkan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
2) Tukar pendapat tentang fungsi teks anekdot dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa indonesia setelah bertukar pendapat tentang teks anekdot.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Membuat kesepakatan kegiatan yang akan di lakukan. b. Kegiatan Inti (70 menit)
1) Mengamati contoh teks anekdot di buku ajar
2) Menanya butir-butir penting terkait struktur isi dan fitur bahasa teks anekdot
3) Membentuk kelompok dan membuat teks anekdot bertema lingkungan sekolah dalam bentuk dialog.
4) Memperagakan hasil kelompok membuat teks anekdot bertema lingkungan sekolah di depan kelas.
5) Menilai hasil dari teks anekdot dari hasil kelompok dan peragaannya.
c. Kegiatan penutup (10 menit)
1) melakukan refleksi, misalnya menannyakan kesulitan yang di alami siswa dalam membuat teks anekdot dan peragaanya.
2) Meminta para siswa untuk melanjutkan hasil penulisannya di luar jam pelajaran.
3) Seorang siswa memimpin berdoa untuk mengkahiri pelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4) Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
5) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
I. Penilaian
Teknik dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap
Tes tulis Membuat teks anekdot dalam bentuk drama, menemukan ciri-ciri anekdot dalam teks anekdot yang di buat siswa dalam bentuk drama.
Tes praktik Melihat penghayatan dan ekspresi dari hasil peragaan siswa dalam drama teks anekdot
Contoh intrumen
Lembar pengamatan sikap
No. Aspek 1 Skor2 3 Catatan
1 Mensyukuri keberadaan bahasa indonesia
Skor 3 jika memenuhi kriteria
Skor 2 jika hanya memenuhi 2 kriteria Skor 1 jika hanya
memenuhi 1 kriteria 2 Kesatuan dalam menggunakan bahasa
indonesia
Lembar penilaian tes tulis
No. Aspek Skor Catatan
1 2 3
1 Kepaduan bahasa, koheren dan koherensi Skor 3 jika memenuhi
ciri-ciri anekdot Skor 2 jika hanya
memenuhi 2 ciri-ciri anekdot
Skor 1 jika hanya memenuhi 1 ciri-ciri anekdot
Lembar penilaian praktek
No. Aspek Skor Catatan
1 2 3
1 Penghayatan dalam memerankan drama teks anekdot dengan tema lingkungan sekolah
Skor 3 jika memenuhi kriteria
Skor 2 jika hanya memenuhi 2 kriteria Skor 1 jika hanya
memenuhi 1 kriteria 2 Ekspresi dalam memerankan drama teks