• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1106337 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1106337 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nova Achmad Faisal, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAM GAME TOURNAMENT ) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS 5 SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan temuan dalam penelitian mengenai penerapan model kooperatif

tipe Team Game Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA materi gaya di kelas V SDN X Sukajadi Bandung tahun ajaran

2014-2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Team

Game Tournament (TGT) harus dipersiapkan secara rinci, baik berkenaan

dengan materi ajar, kegiatan pembelajaran, media atau alat peraga dan

evaluasi pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar guru dan peneliti

benar-benar siap melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang

direncanakan. Terdapat empat langkah pembelajaran dalam penerapan

model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dan diharapkan

keempat langkah tersebut dapat muncul dalam setiap pelaksanaan

pembelajaran. Adapun langkah-langkah tersebut yaitu a) presentasi kelas,

b) membentuk team atau kelompok c) game tournament akademik d)

pemberian rekognisi atau penghargaan. RPP yang digunakan peneliti pada

setiap siklus senantiasa mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya, sehingga pada

setiap siklus RPP yang digunakan senantiasa mengalami perbaikan.

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Team

Game Tournament (TGT) membuat siswa lebih antusias dalam

melaksanakan pembelajaran, hal ini terjadi karena siswa belajar secara

berkelompok dan bekerjasama dalam menguasai materi pembelajaran,

karena penguasaan materi yang siswa miliki akan bermanfaat dalam

malaksanakan kegiatan game tournament. Dalam kegitan game

tournament seluruh siswa akan berlomba untuk meraih point atau skor

tertinggi untuk mendapatkan penghargaan dari guru atas prestasi yang

telah diraih dalam pembelajaran Team Game Tournament. Keaktifan

(2)

75

Nova Achmad Faisal, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAM GAME TOURNAMENT ) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS 5 SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang cukup signifikan, siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, siswa aktif bertanya apabila ada materi atau

kegiatan yang kurang dipahami, siswa aktif menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru, siswa aktif dalam mempresentasikan materi yang

diketahui, siswa aktif dalam menyampaikan pendapat dalam diskusi,

siswa aktif dalam menanggapi pendapat siswa dalam diskusi, dan siswa

aktif dalam mencatat mareri yang di sampaikan dalam presentasi kelas.

Pada penelitian ini keaktifan guru dalam membimbing, mengarahkan,

memotivasi dan memfasilitasi semakin meingkat dibanding pelaksanaan

pembelajaran pada umumnya dengan menggunakan metode ceramah.

3. Penerapan model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada materi gaya

di kelas V mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut

dapat dilihat dari peningkatan presentase rata-rata keaktifan siswa yang

telah mencapai ketuntasan minimal. Pada pra siklus presentase rata-rata

keaktifan siswa sebesar 20%, pada siklus I sebesar 59,82%, pada siklus II

sebesar 81,97%, dan pada siklus III sebesar 88,92%. Selain itu jika dilihat

dari pencapaian masing-masing indikator juga mengalami peningkatan

dari setiap siklusnya. Maka dari hasil tersebut dapat peneliti simpulkan

bahwa penerapan model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT)

terbukti efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

IPA materi gaya di kelas V SD.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas V SD sebagai

bahan untuk evaluasi atau tindak lanjut dari penerapan model kooperatif tipe

Team Game Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPA kelas V SD. Maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi

untuk siswa, guru dan sekolah serta pihak yang berkepentingan terhadap

(3)

76

Nova Achmad Faisal, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAM GAME TOURNAMENT ) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS 5 SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Bagi guru

a. Pada pelaksanaan pembelajaran IPA, hendaknya guru memperhatikan

tingkat perkembangan intelektual siswa untuk dijadikan acuan dalam

pemilihan pendekatan, media dan metode pembelajaran yang akan

digunakan. Selain itu hasil yang diperoleh hendaknya pelaksanaan

pembalajaran harus memperhatikan dan menekankan pada tahapan

maupun keaktifan siswa dalam memperoleh pengetahuan dalam

pembelajaran.

b. Membentuk kelompok secara heterogen dilihat dari tingkat koognitif,

tujuannya agar siswa yang tingkat koognitifnya tinggi mampu menjadi

tutor untuk temannya atau membantu memotivasi temannya untuk ikut

serta dalam kegiatan game tournament.

c. Membimbing dan mengarahkan siswa dalam melakukan kegiatan team

game tournament.

d. Mengoptimalkan diskusi untuk membahas hasil game.

e. Penggunaan model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dapat

diterapkan bukan hanya pada pelajaran IPA khususnya materi gaya tetapi

pada mata pelajaran dan materi lain dapat diterapkan untuk

meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.

f. Dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model kooperatif tipe Team

Game Tournament (TGT) diperhatikan kondisi dan kesiapan siswa dalam

menerima pembelajaran serta pemilihan kegiatan game tournament yang

sesuai dengan materi dan alokasi waktu.

g. Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

baik bagi siswa maupun bagi guru yang bersangkutan karena siswa akan

mudah menyukai sesuatu yang dianggap baru dan menarik, kemudian

setelah menyukai sesuatu akan mudah bagi siswa untuk memahami

materi yang diberikan.

2. Bagi sekolah

a. Hendaknya sekolah memfasilitasi ketersedian media pembelajaran yang

(4)

77

Nova Achmad Faisal, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT ( TEAM GAME TOURNAMENT ) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS 5 SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minimnya fasilitas yang tersedia akan sedikit menghambat

terselanggaranya proses pembelajaran.

b. Sekolah harus memfasilitasi siswa dengan sarana dan prasarana yang

cukup agar dalam proses pembelajaran, kemampuan siswa berkembang

lebih baik dan sekolah juga diharapkan untuk bersama-sama dengan guru

meningkatkan proses pembelajaran, baik dengan metode, media dan yang

lainnya, agar ketuntasan belajar siswa bisa tercapai.

3. Bagi peneliti lain

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model

kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dalam materi pelajaran

yang lain.

b. Perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan mengenai

penerapan model kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) yang

dilkukan peneliti sehingga kedepannya akan diperoleh hasil penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pengelolaan lingkungan airtanah agar terdapat keseimbangan antara persediaannya dengan tingkat kebutuhan kawasan kepariwisataan, berdasarkan analisis SWOT menunjukkan

SEGMEN BERITA REPORTER B BISNIS CAT MOBIL YANG TAK PERNAH

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai

Jika dikaji lebih dalam, hal ini dapat terjadi karena kepuasan perkawinan merupakan evaluasi subjektif yang dimiliki oleh pasangan suami isteri terhadap berbagai

Hukum Administrasi Negara adalah hukum tentang pengadministrasian Negara yaitu mengenai pemerintahan dan segala peraturan-peraturan di dalamnya serta bagaiman menjalankan fungsi

Pada hari ini, Senin tanggal Tiga Puluh bulan Maret tahun Dua Ribu Lima Belas, kami Kelompok Kerja (Pokja) Pekerjaan Konstruksi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pekerjaan Umum,

sampel dalam penelitian ini adalah metode times series design , yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan. kejelasan suatu keadaan yang

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melakukan komunikasi interpersonal/konseling kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan pokok-pokok bahasan