• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ING 1006757 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ING 1006757 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nunik Cendrakasih, 2015

The analysis of putins interpersonal meaning and politikal positioning in his speech recarding a referendum in Crimea

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF PU

TIN’S INTERPERSONAL MEANING AND

POLITICAL POSITIONING IN HIS SPEECH REGARDING

A REFERENDUM IN CRIMEA

Main Supervisor: Dadang Sudana, M.A., Ph.D.

This research aims to analyze the interpersonal meaning elements in Putin’s speech. Using a descriptive qualitative method and Halliday and Matthiessen’s (2004) theory of interpersonal meaning, the research also attempts to reveal Putin’s political positioning regarding a referendum in Crimea. The interpersonal meaning was identified through mood, modality, and personal pronoun system. The research findings reveal that through declarative mood (93.64%), Putin tends to convey information

regarding the referendum in Crimea. It is in line with Feng and Liu’s

(2010) research that the speaker uses declarative statements to express his ideas and opinions. It is revealed that Putin conveys his support for the Crimean referendum. In addition, different from the previous research which mostly use inclusive personal pronoun ‘we’, this research findings reveal that Putin mostly uses exclusive personal pronoun ‘we’ in addressing the listener. The use of exclusive personal pronoun ‘we’ strengthens Putin’s partiality as it serves as the defense for his support for the reunification of Crimea and Sevastopol with Russia. Thus, it is implied that Russia’s political position is to ratify the treaty of accession for the Republic of Crimea and the city of Sevastopol to be the new sovereign entities of the Russian Federation.

(2)

Nunik Cendrakasih, 2015

The analysis of putins interpersonal meaning and politikal positioning in his speech recarding a referendum in Crimea

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS MAKNA INTERPERSONAL DAN POSISI POLITIK PUTIN

DALAM PIDATONYA MENGENAI REFERENDUM DI KRIMEA

Pembimbing Utama: Dadang Sudana, M.A., Ph.D.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen interpersonal

meaning yang terdapat dalam pidato Putin. Dengan menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif dan teori interpersonal meaning yang

dikemukakan oleh Halliday dan Matthiessen (2004), penelitian ini juga berusaha untuk mengungkapkan posisi politik Putin berkenaan dengan referendum di Krimea. Makna interpersonal diidentifikasi melalui mood, modality, dan personal pronoun system. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Putin cenderung memberikan informasi mengenai referendum di Krimea melalui declarative mood yang muncul sebanyak 93.64%. Hal ini selaras dengan penelitian Feng dan Liu (2010) yang menyatakan bahwa pembicara menggunakan pernyataan deklaratif untuk mengekspresikan pemikiran dan pendapatnya. Terungkap pula bahwa Putin menyampaikan dukungannya untuk referendum di Krimea. Selain itu, berbeda dari hasil

penelitian sebelumnya yang lebih banyak menggunakan inclusive

personal pronoun ‘we’, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Putin

lebih banyak menggunakan exclusive personal pronoun ‘we’ untuk

berbicara dengan pendengar. Penggunaan personal pronoun ‘we’ yang

mengindikasikan ekslusivitas memperkuat sikap Putin yang memihak Krimea dalam pembelaannya mendukung reunifikasi Krimea dan Sevastopol dengan Rusia. Dengan demikian, secara tidak langsung, posisi politik Rusia adalah untuk mengesahkan perjanjian Republik Krimea dan kota Sevastopol sebagai bagian wilayah Federasi Rusia yang baru dan berdaulat.

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan laporan penjualan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah badan usaha untuk mengetahui tingkat pendapatan dalam jangka waktu tertentu, hal ini juga berlaku bagi

Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses fisis dan

Sari Bumi Raya Kudus, yang dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga kinerja pada perusahaan tersebut dapat berjalan dengan maksimal.. 1.3

(3) Apabila Surat Keterangan Pemanfaatan tempat Berjualan sudah berakhir dan bangunan pasar secara teknis masih layak dipergunakan untuk berdagang, maka pemegang hak

Jika dalam suatu sistem antrian terdapat satu atau lebih server yang tidak dapat melayani customer pada rentang waktu tertentu saat jam operasional, maka

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan tanah dengan mengurangi kemampuan plastisnya, meningkatkan kuat geser tanah, mengurangi potensi pengembangan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa kelayakan pengembangan buku cerita anak berbasis teori perkembangan moral Kohlberg pada mata

Di dalam teks SSKK kata penunjuk anaforis yang digunakan adalah éta, itu, kitu, dan sakitu seperti pada kalimat berikut ini:.. (1) disuruh nyokot ngadarat matyan nu