25
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya, hal ini berarti metode penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya, hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Adapun yang dimaksud dengan metode yang tepat ini sendiri seperti dikemukakan oleh Winarno Surakhmad
(1989, hlm. 31) “metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai
tujuan misalnya untuk menguji hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.
Dari kutipan diatas, dapat diartikan kembali bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan teknik dan alat-alat tertentu sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
teknik pengumpulan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode dalam penelitian inii adalah bersifat non eksperimen atau penelitian setelah terjadi fakta dengan tingkat eksplanasi asosiatif, penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) telah ada pada saat penelitian dilakukan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menurut sugiono (2012, hlm. 177) yang menyatakan “penelitian yang hanya melibatkan hubungan satu variabel atau membandingkan dengan kelompok lain”.
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karakteristik perubahan hubungan kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena melaui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, menurut Sugiyono (2012, hlm. 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya”. Maka dari itu, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola usia dini KU 14 PSBUM UPI
3.2.2 Sampel Penelitian
Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk menegangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi, menurut Sugiyono (2012, hlm. 82) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik random sampling, mengenai hal ini Hamid Darmadi (2012, hlm. 48), menyatakan random sampling merupakan teknik penentuan sampel acak adalah dimana elemen sampelnya ditentukan berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya dilakukan secara acak, sampel yang diperoleh dengan random sampling disebut random sampel. Berdasarkan penjelasan tersebut dalampenelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 17 atlet.
3.3 Desain Penelitian
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian pada gambar
r = Hubungan
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Ket:
X : Kebugaran Jasmani
Y : Percaya Diri
Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2
Langkah-Langkah Penelitian
Sumber : Arikunto (2002, hlm. 125)
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Instrumen Peneltian
Untuk pengumpulan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes kebugaran jasmani yaitu Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) dan angket sebagai alat pengumpul datanya.
3.4.1 Tes Kebugaran Jasmani (TKJI)
a. Tes Lari Cepat (Sprint) 50 Meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Alat dan fasilitas terdiri dari : Lintasan lari, Bendera, Peluit, Alat tulis, Stopwatch. Pelaksanaan tes lari 50 meter adalah sebagai berikut :
1. Sikap permulaan
Peserta berdiri dibelakang garis start. 2. Gerakan
Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk
lari. ( lihat gambar 1 )
Pada aba-aba “ Ya “ peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
dengan menempuh jarak 50 meter.
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Lari masih bisa diulang bila
Pelari mencuri start
Pelari tidak melewati garis finis
Pelari terganggu dengan pelari yang lain
4. Pengukur waktu
Pengukuran waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis
5. Pencatat hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jara 50 meter, dalam satuan waktu detik.
Waktu dicatat satu angka dibelakang koma.
Kriteria yang digunakan dalam tes lari sprint, berdasarkan kelompok umur, usia, dan jark tempuh, seperti terlihar pada tabel 3.1.
Umur 13 s/d 15 Tahun Nilai
Table 3.1 kriteria tes lari cepat.
b. Tes Pull Up
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah stopwatch, serbuk kapur atau magnesium karbonat, alat tulis
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4
1. Pelaksanaan angkat tubuh
Peserta berdiri dibawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala. ( lihat gambar 3.5 )
Sumber: Kemendiknas ( 2010 )
Gambar 3.5 2. Gerakan
Angkat badan hingga dagu melewati palang kemudian turunkan kembali seperti pada sikap permulaan namun siku sedikit ditekukan. Lakukan selama 60 detik.
3. Pencatat hasil
Gerakan yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna
Gerakan yang dicatat adalah jumlah angkatan yang dapat dilakukan
dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik
Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini, walaupun
telah berusaha diberi nilai 0 ( nol )
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Umur 13 s/d 15 Tahung Nilai
Putra Putri
16 ke atas 41 detik ke atas 5
11 - 15 22 – 40 detik 4
06 - 10 10 – 21 detik 3
02 - 05 03 – 09 detik 2
00 - 01 00 – 02 detik 1
Tabel 3.2 kriteria tes pull-up
c. Tes Baring Duduk (Sit-Up)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lantai, rumput yang rata dan bersih, stopwatch, alat tulis, matras.
1. Sikap Permulaan
Peserta berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut 900 , kedua tangan diletakan masing-masingdi samping telinga. ( lihat gambar 3.7 )
Petugas / peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.6
2. Gerakan
Pada aba-aba “ Ya “ peserta mengambil sikap duduk ( lihat gambar 3.7 ) sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan ( lihat gambar 3.7 ).
Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 60 detik.
Sumber : Kemendiknas ( 2010 ) Gambar 3.7
Catatan
Gerakan tidak dihitung jika kedua tangan tidak berada disamping telinga, kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk
yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.
Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini diberi nilai 0 ( nol ).
Kriteria yang digunakan dalam tes sit up berdasarkan kelompok umur, dan usia, seperti terlihat pada tabel 3.3.
Umur 13 s/d 15 Tahun Nilai
Putra Putri
38 ke atas 28 ke atas 5
28 – 37 kali 19 – 27 kali 4
19 – 27 kali 09 – 18 kali 3
08 – 18 kali 03 – 08 kali 2
00 – 07 kali 00 – 02 kali 1
Tabel 3.3 kriteria tes sit-up
d. Loncat Tegak (Vertical-Jump)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lantai, rumput yang rata dan bersih, stopwatch, alat tulis, matras
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Kemendiknas ( 2010 ) Gambar 3.8
1. Sikap permulaan
Ujung jari dari peserta diolesi dengan serbuk kapur. Peserta berdiri tegak
dekat dinding, jari kaki rapat, papan skalla berada disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. ( lihat gambar 3.9 )
Sumber : Kemendiknas ( 2010 ) Gambar 3.9
2. Gerakan
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Kemendiknas ( 2010 ) Gambar 3.10
3. Pencatatan hasil
Catat raihan tegak
Ketiga raihan loncatan dicatat
Raihan loncatan dikurangi raihan tegak
Ambil nilai selisih raihan yang tertinggi
Kriteria yang digunakan dalam tes vertical jump berdasarkan kelompok umur, dan usia, seperti terlihat pada tabel 3.4.
Umur 13 s/d 15 Tahun Nilai
Putra Putri
66 cm ke atas 50 cm keatas 5
53 – 56 cm 39 – 49 cm 4
42 – 52 cm 30 – 38 cm 3
31 – 41 cm 21 – 29 cm 2
Di bawah 31 cm Di bawah 21 cm 1
Tabel 3.4 kriteria tes vertical-jump
e. Lari Jarak Sedang
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan paru-jantung ( kardiovaskular ). Alat dan fasilitas yang digunakan adalah lintasan lari 1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri untuk kategori umur 13 s/d 15 tahun,
stopwatch, bendera start, peluit, tiang pancang, alat tulis. 1. Sikap permulaan
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdri, siap untuk lari.Pada aba-aba “ Ya “ peserta berlari menuju garis finis, menempuh jarak 1200 meter untuk putra dan 1000 meter untuk putri.
Catatan
Lari diulang bila ada pelari yang mencuri start dan ada pelari yang tidak melewati garis finish.
Sumber : Kemendiknas, (2010:21 ) Gambar 3.11
3. Pencatatan hasil
Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari
tepat melintas garis finis.
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Kemendiknas (2010 ) Gambar 3.12
Kriteria yang digunakan dalam tes lari jarak sedang berdasarka kelompok umur, dan jenis kelamin seperti terlihat pada tabel 3.5.
Umur 13 s/d 15 tahun Nilai
Putra Putri
Sd 3’04” Sd 3’08 5
3’05” –3’53” 3’07” –3’55” 4
3’54” –4’46” 3’56” –4’58” 3
4’47” –6’04” 4’59” –6’40” 2
Di bawah 6’04” Di bawah 6’40” 1
Tabel 3.5 kriteria tes lari jarak menengah
Untuk menentukan kategori kebugaran jasmani peserta didik, pelatih harus menjumlahkan semua nilai dari (5) item tes. Selanjutnya nilai dari ke lima (5) item tes tersebut, dicocokan dengan norma tes seperti terihat pada tabel 3.6.
No Jumlah Nilai Klasifikasi
1 22 – 25 Baik Sekali (BS)
2 18 – 21 Baik (B)
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 10 – 13 Kurang (K)
5 5 – 9 Kurang Sekali (KS)
Tabel 3.6 Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)
3.4.2 Angket
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai kepercayaan diri adalah dengan menggunakan kuisioner (angket). Menurut Sugiyono (2014, hlm. 142) “kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan acra memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Lebih lanjut Arikunto (2010,hlm.194) “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yangdigunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan pribadinya, atau hal yang diketahui”. Alasan penulis menggunakan angket dalam penelitian ini karena dapat memperoleh gambaran sesuai dengan apa yang terjadi melalui jawaban dari para responden dan memiliki keuntungan dalam penggunaannya. Arikunto (2010, hlm.195) menjelaslkan keuntungan angket yaitu:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak
malu-malu menjawab.
Dalam melakukan tes kepercayaan diri ini penulis menggunakan angket kepercayaan diri dalam skripsi Erwin Azhar Feriawan (2014) yang sudah di uji validitas dan reabilitasnya. Butir-butir pertanyaan angket kepercayaan diri dibuat berdasarkan aspek-aspek kepercayaan diri.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Kuisioner Kepercayaan Diri (Setelah Uji Kelayakan)
Variabel Aspek Indikator Pertanyaan ∑
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kepercayaan Diri
Optimis Optimis Saat Menghadapi
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dilanggar Oleh Lawan
Sumber: Erwin Azhar Feriawan (2014)
Angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Sedangkan penilaian jawaban responden mengenai pernyataan yang diberikan menggunakan skala likert, yaitu tipe skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Alternatif jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti pada tabel berikut
Tabel 3.8 Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot Nilai ( + ) ( - )
3.5Prosedur Pengolahan Data
Sesuai dengan rumusan masalah, hipotesis, dan jumlah variabel yang akan
diteliti, maka teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik korelasi dengan skor berpasangan dan korelasi ganda. Sesuai pendapat Nurhasan (2007, hlm.50) bahwa korelasi adalah “hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya”. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah :
Khalid Mawardi, 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengujian Hipotesis.