• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN ( Evaluation of Kanci – Pejagan Toll Road Design ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN ( Evaluation of Kanci – Pejagan Toll Road Design ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VIII PENUTUP

TUGAS AKHIR

EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN

VI - 1

BAB VI PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan evaluasi lalu lintas jalan tol Kanci -

Pejagan, bahwa jalan ini memiliki angka pertumbuhan lalu lintas sebesar 4,10 %

untuk semua golongan kendaraan. Dan diperkirakan sampai tahun 2029, masih

bisa melayani lalu lintas dengan baik karena derajat kejenuhan jalan tol tersebut

hanya 0,448 jauh di bawah standar yang telah disyaratkan, yaitu sebesar 0,75. Hal

ini didukung oleh kapasitas jalan yang relatif besar yaitu 13.800 smp/jam.

2. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis terhadap trase jalan tol Kanci-Pejagan,

bahwa pekerjaan galian timbunan tanah tidak seimbang, lokasi sumber material

tanah timbunan juga terlalu jauh, sehingga kurang efektif bagi pelaksanaan

proyek. Dan juga jalan ini masih terdapat banyak tikungan yang sebaiknya bisa

dibuat menjadi jalan lurus dengan catatan panjang bagian jalan yang lurus

maksimal 3 Km, sehingga keselamatan dan keamanan pemakai jalan dapat

terpenuhi.

3. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan evaluasi geometrik jalan tol

Kanci-Pejagan, bahwa jalan ini menggunakan tipe tikungan Full Circle dan Spiral

Circle Spiral, yang telah memenuhi syarat tipe tikungan untuk jalan tol dan

memiliki superelevasi < 6%. Untuk alinyemen vertikal, jalan ini memiliki

kelandaian yang kecil karena lokasinya rata-rata berada di medan yang datar

dengan nilai kelandaian, yaitu < 5 %.

4. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan evaluasi struktur perkerasan jalan tol

Kanci-Pejagan, bahwa jalan ini menggunakan perkerasan beton prategang dengan

tebal 20 cm. Pada lapis pondasi digunakan Lean Concrete untuk menstabilkan

(2)

BAB VIII PENUTUP

TUGAS AKHIR

EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN

VI - 2

6.2 SARAN

1. Untuk proyek jalan tol Kanci-Pejagan ini, sebaiknya pekerjaan galian dan

timbunan seimbang, asalkan spesifikasi tanah hasil galian sesuai untuk timbunan

sehingga bisa efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Lokasi sumber material

timbunan juga harus sedekat mungkin dari lokasi proyek, diusahakan jangan

terlalu jauh.

2. Berdasarkan syarat tikungan untuk jalan tol yakni minimal Spiral-Circle-Spiral (

SCS ) maka pada alinyemen horizontal untuk jalan tol Kanci-Pejagan ini

sebaiknya menggunakan tipe tikungan SCS atau bila keadaan memungkinkan

maka lebih disarankan menggunakan Full Circle ( FC ) dengan superelevasi < 6

%, namun konsekuensi dari penggunaan tikungan FC adalah kebutuhan akan

lahan yang sangat luas sehingga sangat tepat apabila jalan dengan tipe tikungan

ini dibangun di daerah antar kota, dimana kebutuhan akan lahan masih dapat

terpenuhi. Sedangkan alinyemen vertikal jalan diusahakan sekecil dan sedatar

mungkin sehingga hal ini bisa memberi rasa aman dan nyaman bagi pengemudi.

3. Pada struktur perkerasan jalan tol Kanci-Pejagan ini seharusnya permukaan Lean

Concrete dibuat serata mungkin mengingat fungsinya sebagai pijakan/ landasan

pelat perkerasan beton prategang yang ada diatasnya.

4. Pada masa pengoperasian jalan tol Kanci-Pejagan ini, sebaiknya tetap

dilaksanakan pemeliharaan dan pengawasan secara berkala dan ketat sesuai

dengan kondisi di lapangan sehingga bisa mencapai umur rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya, mengingat jalan tol ini sangat penting bagi aksebilitas

dan jaringan transportasi utama dalam meningkatkan perekonomian suatu

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya yang harus menjadi perhatian pula adalah fisiknya, karena ada berbagai alternatif dengan fisik tersebut, yakni diperlukan lahan sangat luas untuk menunjukkan

Pada gambar 4.1 ditunjukan gambaran sel galvanik yang terbentuk dari sistem perlindungan katodik terhadap pentanahan peralatan grid-rod berbahan baja dengan anoda magnesium

UURI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723..

DAFTAR PESERTA &amp; PENGUJI UJIAN SIDANG SKRIPSI PRODI ILMU KOMUNIKASI FISIP UNTIRTA. Pembimbing

Pada gambar 4.1 ditunjukan gambaran sel galvanik yang terbentuk dari sistem perlindungan katodik terhadap pentanahan peralatan grid-rod berbahan baja dengan anoda magnesium

Modern bagi Mahasiswa Pengguna Youtube Uliviana Restu., S.Sos., M.I.Kom B Prof.Dr.H.A Sihabudin, M.Si Husnan Nurjuman., S.Ag., M.Si 11 6662110005 Fauzul Arisa Membangun Kreatifitas

pengkodean kanal di dalamnya mampu memberikan perbaikan kinerja sebesar 4 dB dibandingkan sistem CDMA tanpa penerapan pengkodean kanal. Jadi dengan kata lain sistem CDMA

Dalam mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif siswa terdapat dua materi yang berkaitan dengan