• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1003366 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1003366 Chapter1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah merupakan media manusia berpikir secara abstrak,

yang memungkinkan objek-objek faktual ditransformasikan menjadi

simbol-simbol abstrak. Selain itu juga, bahasa adalah medium tanpa batas

yang membawa segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan

pemahaman manusia. Oleh karena itu memahami bahasa akan

memungkinkan untuk memahami bentuk-bentuk pemahaman manusia.

Tidak hanya itu saja, dengan menggunakan bahasa, ilmu dan teknologi

dapat dikembangkan sehingga dapat membentuk serta mengembangkan

nilai-nilai moral dan kehidupan.

Bahasa merupakan salah satu budaya bagi manusia. Karena bahasa

diciptakan dan dikembangkan untuk memudahkan berkomunikasi dan

bersosialisasi. Oleh karena itu, melalui bahasa manusia dapat mengenal

suatu budaya. Sehingga bahasa dapat dikatakan sebagai alat penerus dan

pengembang kebudayaan.

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi. Dengan pembelajaran bahasa, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Selain itu juga, bahasa digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. (Depdiknas, 2009: 100).

Sebagaimana di negara-negara lain yang memiliki bahasa resminya

sendiri, maka di Negara Republik Indonesia pada tanggal 28 oktober 1928

diresmikan suatu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia yang seharusnya

adalah bahasa Melayu. Nama baru ini yaitu bahasa Indonesia bersifat

politis, sejalan dengan nama negara yang diidam-idamkan negara

indonesia dan satu bangsa bersatu yaitu bangsa Indonesia. Sebenarnya

(2)

secara perlahan-lahan tetapi terus menerus berkembang dengan tetap dan

mantap, dan pada waktu akhir-akhir ini menjadi demikian pesatnya,

sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi suatu bahasa baru. (Chaer,

2006:3).

Sebagai bahasa nasional/bahasa resmi Negara Republik Indonesia,

bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi diantara anggota bangsa yang

berbeda. Hal ini dikarenakan tidak mungkin komunikasi dapat dilakukan

dalam salah satu bahasa daerah dari anggota suku bangsa itu. Komunikasi

lebih mungkin dilakukan dalam bahasa Indonesia, maka akan terciptalah

perasaan “satu bangsa” diantara anggota suku-suku bangsa itu. (Chaer, 2006:4).

Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa pengantar pada setiap

macam sekolah serta bahasa penghubung antara setiap orang bangsa

Indonesia dengan yang lain, sehingga mempunyai fungsi sosial yang

sesungguhnya (Bakrie. 1981:4). Dengan adanya bahasa Indonesia sebagai

bahasa pengantar di sekolah ini akan memudahkan komunikasi antara guru

dan siswa ketika pembelajaran berlangsung.

Salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah adalah

Bahasa Indonesia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia

meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Keempat keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses berpikir

yang mendasari bahasa. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2009:2)

yang menyatakan bahwa:

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Setiap guru pada umumnya atau guru bahasa pada khususnya harus benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.

Keterampilan apapun tidak akan terwujud tanpa dasar-dasar

pengetahuan secara langsung dan tanpa latihan yang sungguh-sungguh.

Demikian juga halnya dengan keterampilan berbahasa, selain mengetahui

(3)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sungguh-sungguh. Hal ini perlu dilakukan agar semua aspek dalam

keterampilan berbahasa dapat terkuasai.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia

Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia

merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan

sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini

merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi

lokal, regional, nasional, dan global. (Depdiknas, 2009: 100).

Melalui pembelajaran bahasa Indonesia sejak dini, seorang anak

dibekali kemampuan dasar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Dengan pembelajaran bahasa Indonesia, seorang anak dapat

berkomunikasi sesuai dengan etika yang berlaku di masyarakat baik secara

lisan maupun tulis.

Bahasa yang harus dikembangkan tidak hanya dalam bentuk bahasa

lisan, namun juga bahasa tulis. Karena bahasa tulis pun memiliki peranan

yang sangat penting. Melalui tulisan,manusia dapat menuangkan segala

sesuatu yang ada dalam pikiran dan perasaannya.

Menulis merupakan kegiatan pengungkapan gagasan secara

tertulis, yang berbeda dengan kegiatan pengungkapan gagasan secara lisan.

Penulis bebas untuk mengekspresikan segala perasaannya ke dalam suatu

tulisan.

Sebagaimana kita ketahui, keterampilan menulis merupakan salah

satu keterampilan bahasa yang bersifat produktif dan sangat penting untuk

dikuasai, apalagi di zaman teknologi dan informasi saat ini. Karena

menulis merupakan salah satu keterampilan yang dapat meningkatkan

(4)

tujuan ke dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, agar maksud dan tujuan

tercapai dengan baik, seseorang harus memiliki kemampuan menulis

dengan baik. Menurut Tarigan (2008:4). “Dalam kehidupan modern ini

jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Dapat dikatakan

bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang

terpelajar atau bangsa yang terpelajar”.

Sehubungan dengan ini, Morsey (Tarigan, 2008:20) memandang

bahwa menulis merupakan salah satu cara untuk menyampaikan informasi

atau mempengaruhi orang lain mengenai suatu hal. Sebagaimana

dikemukakannya yaitu:

Tulisan digunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan serta mempengaruhi orang lain. Maksud dan tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh penulis yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jelas (mudah dipahami). Kejelasan tersebut bergantung pada pikiranm susunan/organisasi, penggunaan kata-kata, dan struktus kalimat yang tepat.

Tarigan (2008:20) berpendapat bahwa ”kemajuan suatu bangsa dan

negara dapat diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa

tersebut”. Maju atau tidaknya komunikasi tulis dapat dilihat dari hasil

tulisan yang terdapat di negara tersebut, baik bersifat regional, nasional,

maupun internasional. Tulisan tersebut dapat berupa artikel, jurnal,

makalah, buku, ataupun majalah.

Sayangnya, kemampuan menulis bangsa Indonesia sangat rendah

jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini ditandai dengan jumlah

artikel jurnal ilmiah yang ditulis oleh peneliti Indonesia yang masih

terbatas.

(5)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

262 publikasi yang dibuat oleh bangsa Indonesia. Nilai tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan pencapaian Korea Selatan

sebanyak 22271 artikel.

( http://faviandewanta.wordpress.com/2012/08/20/saudara-kembar-yang-berbeda-nasib-catatan-perjalanan-indonesia-dan-korea-selatan/). [11 Januari 2014].

Hal ini tidak jauh berbeda dengan fakta di lapangan yaitu di SD

Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Fakta

selama melakukan PLP di sekolah ini menunjukkan bahwa masih banyak

permasalahan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran menulis.

Dari hasil wawancara dengan siswa, pengamatan di kelas, serta diskusi

dengan guru kelas, ternyata siswa kurang tertarik untuk mengikuti

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis. Rata-rata

karangan siswa di bawah KKM. Beberapa hal yang diduga menjadi

penyebabnya yaitu:

1. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri pada kemampuannya.

Siswa merasa kurang mampu dalam memulai untuk menulis,

padahal sebenarnya mereka mampu, namun perlu ada bimbingan

yang lebih intensif dari guru.

2. Siswa belum terampil menggunakan kata-kata yang sesuai

dengan EYD. Ini terbukti dengan karangan yang dibuat siswa

ketika sebelum siklus. Masih banyak kata-kata yang digunakan

siswa dalam menulis karangan yang tidak sesuai dengan EYD.

Hal ini dikarenakan siswa kurang terbiasa menulis dengan

menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.

3. Siswa kesulitan memunculkan gagasan dalam menulis. Ketika

siswa disuruh untuk membuat suatu karangan mereka

kebingungan untuk memulainya, sehingga waktu pembelajaran

banyak tersita dalam hal ini.

4. Siswa belum terampil membuat kerangka karangan yang padu

dan efektif. Hal ini terlihat dari karangan yang dibuat oleh siswa

(6)

sama. Hal ini karena ketika membuat karangan siswa terbiasa

tidak membuat kerangka karangan terlebih dahulu.

5. Siswa belum terampil dalam menempatkan tanda baca.

Kebanyakan karangan yang dibuat siswa sebelum siklus kurang

tepat dalam penempatan tanda bacanya.

6. kurangnya menciptakan komunikasi arus balik atau komunikasi

dua arah dalam penyampaian materi pelajaran, dan kurangnya

memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengkomukasikan

hasil tulisannya. Biasanya guru kelas hanya meminta siswa

membuat karangan tanpa memeriksanya atau pun meminta siswa

membacakannya di depan kelas. Sehingga siswa kurang mengerti

karangan yang benar itu seperti apa bentuknya.

Padahal, menulis adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan

siapapun dapat mengekspresikan segala perasaannya ke dalam suatu

tulisan. Begitu pun dengan siswa, mereka dapat mengekspresikan segala

hal yang mereka pikirkan dan rasakan ke dalam sebuah tulisan.

Dalam mengajarkan keterampilan menulis diperlukan sebuah

kepekaan untuk mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien.

Maksud dari kepekaan dalam hal ini adalah mengenai kemampuan guru

dalam menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan.

Oleh karena itu, seorang guru haruslah profesional, guru harus memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik agar dapat menyampaikan bahan

ajar secara jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa sejalan dengan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Seorang guru harus dapat mengembangkan ilmu secara

profesional, ini berarti guru tidak hanya dituntut menguasai materi ajar

atau mampu menyajikan bahan ajar secara tepat tetapi juga harus mampu

menganalisis dan mengembangkan kegiatan mengajarnya. Kemampuan ini

berkaitan dengan kegiatan penelitian tindakan kelas yang merupakan

(7)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melaksanakan pembelajaran serta mampu menafsirkan hasil-hasil

penelitian tersebut bagi peningkatan mutu pembelajaran.

Berkenaan dengan PTK tersebut penulis ingin menerapkan suatu

pendekatan pembelajaran yang disebut pendekatan kontekstual yaitu

pendekatan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi

yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Diharapkan dengan

menggunakan pendekatan kontekstual keterampilan siswa dalam menulis

karangan deskripsi dapat meningkat.

Penulis memilih pendekatan kontekstual karena merasa pendekatan

ini yang cocok digunakan untuk penelitian yang akan dilakukan. Dengan

penerapan pendekatan kontekstual siswa dapat mengamati secara langsung

objek yang akan mereka tuliskan dalam karangan deskripsi. Berdasarkan

pengalaman penulis, karangan deskripsi lebih mudah dibuat ketika

mengamati secara langsung apa yang akan dideskripsikan. Begitu pun

dengan siswa, diharapkan mereka lebih mudah membuat karangan

deskripsi ketika mengamati secara langsung apa yang harus

dideskripsikan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis ingin berupaya

untuk melakukan penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri

Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di

atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah “bagaimana

(8)

pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat?”.

Dari permasalahan pokok tersebut, maka dirumuskan beberaapa

pertanyaan penelitian yang mengarahkan pada jawaban terhadap

permasalahan utama penelitian yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

3. Bagaimana peningkatan hasil kemampuan siswa dalam menulis

karangan deskripsi setelah diterapkan pendekatan kontekstual di kelas

IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung

Barat?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri

Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan

secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi

mengenai hal-hal berikut.

1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV

SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung

Barat.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV

SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung

(9)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil kemampuan

siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah diterapkan pendekatan

kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang dapat dirasakan dengan terselenggaranya penelitian

ini yaitu memberikan gambaran upaya meningkatkan kemampuan menulis

karangan deskripsi melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas IV

SD Negeri Cibeunying. Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat

memberikan manfaat dalam dua kerangka berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan akan mendapatkan penjelasan

tentang pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan hasil

belajar menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV.

b. Dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian

tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara

sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses

pembelajaran secara menyeluruh khususnya yang diarahkan

untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis.

c. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

pihak, diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi Siswa,

1) Membiasakan siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif.

2) Memupuk dan meningkatkan kegairahan serta kenyamanan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga

(10)

b. Bagi Guru

1) Guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya

secara profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi

diri, dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya.

Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan dari orang lain,

namun guru itu berperan sebagai perancang dan perbaikan

tersebut.

2) Guru memiliki kemampuan dalam memperbaiki proses

pembelajaran melalui kajian mendalam terhadap apa yang

terjadi di kelasnya, sehingga ia dapat melakukan suatu

yang bermakna bagi siswanya melalui proses pembelajaran

yang dilakukannya.

c. Bagi Sekolah dan Instansi Pendidikan Lainnya

1) Meningkatkan mutu isi, proses dan hasil pembelajaran di

sekolah.

2) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga

kependidikan lainnya.

3) Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan

sekolah dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu

pendidikan.

d. Bagi Peneliti,

1) Dapat meningkatan pemahaman dan penguasaan tentang

penggunaan pendekatan kontekstual dalam peningkatan

(11)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Memberikan wawasan dan pengalaman yang dapat

dijadikan bekal untuk menghadapi tugas di lapangan/dunia

kerja.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “

melalui penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia menulis karangan deskripsi maka keterampilan menulis siswa

akan meningkat”.

F. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan pada penerapan pendekatan kontekstual

untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas

IV SD. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami masalah

penelitian, maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan

masing-masing batasannya secara operasional dalam uraian berikut.

1. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang dipelajarai dengan dengan kehidupan

nyata siswa sehari-hari, baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, dan

masyarakat, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut

bagi kehidupannya. Dalam penelitian kali ini, yang dimaksud dengan

pendektan kontekstual adalah guru mengajak siswa ke dunia

luar/keluar kelas untuk mendeskripsikan objek yang diamati berupa

lingkungan sekitar sekolah. Dalam pelaksanaannya, guru melibatkan

semua komponen pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme,

menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan

(12)

2. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan suatu

keterampilan berbahasa tulis yang dikuasai seseorang dalam membuat

karangan atau tulisan mengenai penggambaran atau pemaparan suatu

objek secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pembaca

atau pendengar seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar,

mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis

melalui tulisannya itu. Dalam penelitian kali ini, keterampilan menulis

siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam membuat karangan

deskripsi yaitu mengenai kesesuaian objek, keterperincian objek,

kesesuaian tema dengan judul, struktur karangan, diksi, serta ejaan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Keterampilan Mengajar guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntsi Kelas VII Ips1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan beberapa permasalahan, yaitu: (1) apa yang diberitakan oleh surat kabar Kompas dan Media Indonesia terkait kasus

Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis akan membahas mengenai JARINGAN LAN PADA RENTAL TC COMPUTER yang salah satu tujuan LAN adalah mendapatkan keandalan tinggi dengan

Pengaruh tanaman di atas permukaan tanah memiliki dua fungsi, yaitu menghambat aliran air di permukaan tanah sehingga kesempatan berinfiltrasi lebih besar, dan dengan sistem

Pusat Pengkajian dan Penerapan Ilmu Teknik untuk Pertanian (CREATA), Lembaga Penelitian - Institut Pertanian Bogor, Bogor.. Saprianto dan

E-chemistry merupakan media pembelajaran elektronik kimia untuk tingkat SMA yang menyediakan bahan pembelajaran materi kimia dan latihan-latihan soal. Pada umumnya bnetuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor KB yang baik tentang hakekat program KB akan memengaruhi mereka dalam memilih metode/alat kontrasepsi yang akan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Perdiansyah 2014