• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KEPALA RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG TAHUN 2006 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KEPALA RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG TAHUN 2006 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Asri Sumiyati
  • Pengajar:
    • Dra. Ayun Sriatmi, M. Kes
    • Meidiana Dwidiyanti, S. Kp, MSc
    • Dr. Sudiro, MPH. Dr. PH
  • Sekolah: Universitas Diponegoro
  • Mata Pelajaran: Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Topik: Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Kepala Ruang Rawat Inap Di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang Tahun 2006
  • Tipe: tesis
  • Tahun: 2006
  • Kota: Semarang

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya kinerja Kepala Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Penelitian ini berfokus pada peran Kepala Ruang sebagai manajer lini pertama yang bertanggung jawab atas proses keperawatan. Tantangan yang dihadapi oleh rumah sakit dalam memberikan pelayanan berkualitas di tengah kompetisi yang ketat juga diuraikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Kepala Ruang, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini mencakup pentingnya pelayanan keperawatan dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan memiliki tantangan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Kepala Ruang berperan penting dalam mengelola dan mengawasi pelayanan keperawatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kepala Ruang.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kepala Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Hal ini penting untuk memahami berbagai aspek yang mempengaruhi kinerja dan efektivitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kepala Ruang Rawat Inap. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi peningkatan kinerja Kepala Ruang dan pelayanan keperawatan secara keseluruhan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini membahas berbagai teori dan konsep yang mendasari penelitian, termasuk pelayanan keperawatan, manajemen keperawatan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Penelitian sebelumnya yang relevan juga diulas untuk memberikan konteks dan dasar bagi penelitian ini. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam analisis data dan interpretasi hasil.

2.1. Pelayanan Keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan yang berkualitas dapat meningkatkan kepuasan pasien dan hasil kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Kepala Ruang untuk mengelola pelayanan keperawatan dengan baik agar dapat memenuhi standar yang ditetapkan.

2.2. Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat Inap

Manajemen keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Kepala Ruang memiliki tanggung jawab untuk mengelola sumber daya keperawatan dan memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar yang berlaku. Manajemen yang efektif dapat meningkatkan kinerja tim keperawatan.

2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Berbagai faktor seperti pengetahuan, persepsi kepemimpinan, sistem kompensasi, dan motivasi dapat mempengaruhi kinerja Kepala Ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kinerja Kepala Ruang di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini menjelaskan desain penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis statistik untuk mengevaluasi hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpul data diharapkan dapat memberikan informasi yang valid dan reliabel.

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mengumpulkan data dari Kepala Ruang di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Desain ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan antara variabel dalam satu waktu tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Ruang di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, dengan jumlah total 22 Kepala Ruang. Sampel diambil secara purposive untuk memastikan bahwa responden memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan penelitian.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup mengenai pengetahuan, persepsi kepemimpinan, sistem kompensasi, dan motivasi. Kuesioner ini dirancang untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kepala Ruang secara komprehensif.

IV. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara beberapa faktor dengan kinerja Kepala Ruang. Analisis data menggunakan uji Fisher Exact dan uji korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa pengetahuan, persepsi kepemimpinan, sistem kompensasi, dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pengelolaan sumber daya manusia di rumah sakit.

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, yang merupakan rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap yang memiliki berbagai tantangan dalam pelayanan keperawatan. Gambaran umum lokasi ini penting untuk memahami konteks penelitian.

4.2. Hasil Analisis Univariat

Analisis univariat menunjukkan karakteristik responden, termasuk usia, pendidikan, dan pengalaman kerja. Data ini memberikan informasi dasar yang penting untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kepala Ruang.

4.3. Hasil Analisis Bivariat

Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan, persepsi kepemimpinan, sistem kompensasi, dan motivasi dengan kinerja Kepala Ruang. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kinerja dan perlu diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya manusia di rumah sakit.

V. PEMBAHASAN

Pembahasan ini menginterpretasikan hasil penelitian dalam konteks teori yang ada. Hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan kinerja Kepala Ruang dijelaskan secara mendalam, serta implikasi dari temuan penelitian untuk praktik manajerial di rumah sakit. Pembahasan ini juga membandingkan dengan penelitian sebelumnya untuk menegaskan keunikan dan kontribusi penelitian ini.

5.1. Pembahasan Analisis Bivariat

Pembahasan mengenai hasil analisis bivariat menyoroti pentingnya pengetahuan dan persepsi kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja Kepala Ruang. Pengetahuan yang baik dan persepsi positif terhadap kepemimpinan dapat mendorong Kepala Ruang untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa terdapat hubungan signifikan antara beberapa faktor dengan kinerja Kepala Ruang. Saran untuk Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kepala Ruang serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam pengelolaan sumber daya manusia.

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan, persepsi kepemimpinan, sistem kompensasi, dan motivasi memiliki hubungan signifikan dengan kinerja Kepala Ruang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan di bidang tersebut dapat berdampak positif pada kinerja pelayanan keperawatan.

6.2. Saran

Saran bagi Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang adalah untuk mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi Kepala Ruang, serta memperkuat sistem kompensasi dan supervisi untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan keperawatan.

Referensi Dokumen

  • Manajemen ( Handoko, T. H. )

Gambar

Gambar. 2.1  Kerangka Model Perilaku dan Kinerja dari Gibson
Gambar 2.2 Kerangka Teori
Gambar 3.1 Kerangka Konsep.
Tabel 4.2  Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang berjudul faktor- faktor yang berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Khusus

Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan

Komunikasi terapeutik memegang peranan sangat penting dalam pelayanan keperawatan, karena komunikasi terapeutik merupakan kegiatan mutlak dan menentukan bagi

Selain itu juga,menurut Perpres No.12/2013 ,bahwa tertanggal 1 januari 2014,pemenuhan kesehatan bagi masyarakat golongan 3/C akan menjadi gratis pada beberapa rumah

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Menurut asumsi peneliti, kepuasan pasien yang dirasakan selama di rawat inap di ruang kelas III Rumah Sakit Bhayangkara Palu tentunya juga tidak terlepas dari

Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Daerah Madani Palu belum memiliki pemahaman yang benar akan komunikasi terapeutik, belum pernah diadakannya suatu sosialisasi terkait

Oleh sebab itu hendaknya pihak rumah sakit tidak mengabaikan peranan fasilitas pasien dirumah sakit yang sangat penting artinya bagi pasien dan perawat dalam