• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN GADAI DI PERUM PEGADAIAN CABANG JEKULO KUDUS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN GADAI DI PERUM PEGADAIAN CABANG JEKULO KUDUS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN GADAI

DI PERUM PEGADAIAN CABANG JEKULO KUDUS

DESSIANA DEWI ANGGRAINY

ABSTRAK

Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan salah satu upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur. Dalam rangka memelihara kesinambungan pembangunan tersebut, yang para pelakunya meliputi baik pemerintah maupun masyarakat sebagai orang perseorangan dan badan hukum, sangat diperlukan dana dalam jumlah yang besar. Dengan meningkatnya kegiatan pembanguna, meningkat juga keperluan akan tersedianya perkreditan. Mengingat pentingnya kedudukan dana perkreditan tersebut dalam proses pembangunan, sudah semestinya jika pemberi dan penerima kredit serta pihak lain yang terkait mendapat perlindungan melalui suatu lembaga hak jaminan yang kuat dan yang dapat pula memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang berkepentingan. Salah satu lembaga jaminan yang sangat pesat perkembangannya dan banyak peminatnya adalah pegadaian yang memberikan pinajaman dengan jaminan melalui proses yang mudah dan cpat. Dengan didirikannya pegadaian, masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang yang berharga dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan.Tujuan penelitian ini adalah ; untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan gadai di perum pegadaian cabang jekulo kudus, untuk mengetahui apabila benda yang digadaikan ternyata benda sewaan, untuk mengetahui apabila benda yang digadaikan ternyata benda curian, untuk mengetahui apabila benda yang digadaikan ternyata milik pihak ketiga.

Penelitian ini dilakukan di Perum Pegadaian Cabang Jekulo Kudus dengan subyek penelitian meliputi Kepala Perum Pegadaian Cabang Jekulo Kudus, Staf bagian penaksir Perum Pegadaian Cabang Jekulo Kudus dan salah satu nasabah Pegadaian ( Pihak Pemberi Gadai ) Cabang Jekulo Kudus. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis Empiris, yaitu penelitian hukum dengan cara pendekatan fakta yang ada dengan jalan mengadakan penelitian di lapangan kemudian dikaji dan ditelaah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang terkait sebagai acuan untuk memecahkan masalah. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lapangan dengan jalan wawancara, data sekunder yang diperoleh dengan metode studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang penarikan kesimpulannya secara deduktif. Dan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa : terjadinya gadai di Perum Pegadaian Cabang Jekulo Kudus adalah dengan perjanjian gadai dan penyerahan benda gadai; apabila benda gadai merupakan benda sewaan maka pemilik dapat meminta kembali barangnya dengan cara membayar debitor ke Perum Pegadaian; apabila benda gadai merupakan benda curian pemilik yang kehilangan atau kecurian benda dapat menuntut kembali benda miliknya yang telah digadaikan oleh orang lain dalam jangka waktu 3 tahun; apabila benda gadai merupakan milik pihak ketiga selama sepengetahuan pemiliknya maka tidak ada masalah.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

pembenan pnjaman uang dengan lamnan benda bergerak kepada masyarakal golongan ekonomi lemah ke bawah Hal lu dlaiur dalam pasaL3 bulr (1) dan pasa 5 bltrr {2)a

Pelaksanaan Pasal 1152 KUHPer Jika Disebutkan Bahwa Pemberi Gadai Tidak Boleh Meguasai Barang Gadai.Proses pelaksanaan perjanjian gadai di Persero Pegadaian adalah sebagai

3.3 Upaya Penyelesaian yang Dilakukan Pihak Perum Pegadaian Cabang Tegalboto Kabupaten Jember Dalam Mengatasi Nasabah Kredit Angsuran Sistem Gadai (Krasida)

kemudian diinformasikan kecalon peminjam, 5) jika calon peminjam setuju maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan nasabah memperoleh pinjaman dengan surat bukti

[r]

dalam hal ia memilih menjual objek jaminan fidusia melalui menjual atas kekuasaan sendiri dengan mohon bantuan Kantor Lelang atau Balai Lelang untuk menjual objek jaminan

a) Nasabah mengaku dan menerima penetapan besarnya taksiran barang jaminan, uang pinjaman, dan tarif uang sewa modal, sebagaimana yang dimaksud pada halaman depan dan Surat

Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang lebih rendah dari pada nilai taksiran yang telah dilakukan pada awal pemberian pinjaman kepada nasabah