• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kuat Tekan Beton dan Pengaruh Serapan Air dengan Objek Beton Bata (Paving Block), dari Variasi Komposisi Penambahan, Bahan Serat Fiber Polymeric, Polypropylene (Plastik Mutu Tinggi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kuat Tekan Beton dan Pengaruh Serapan Air dengan Objek Beton Bata (Paving Block), dari Variasi Komposisi Penambahan, Bahan Serat Fiber Polymeric, Polypropylene (Plastik Mutu Tinggi)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DAN PENGARUH SERAPAN AIR DENGAN OBJEK BETON BATA (PAVING BLOCK), DARI VARIASI KOMPOSISI PENAMBAHAN, BAHAN SERAT FIBER POLYMERIC,

POLYPROPYLENE (PLASTIK MUTU TINGGI)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Oleh:

ARDIAN ACHMAD ARIS SETYO D 100 110 083

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS KUAT TEKAN BETON DAN PENGARUH SERAPAN AIR DENGAN OBJEK BETON BATA (PAVING BLOCK) DARI VARIASI KOMPOSISI PENAMBAHAN, BAHAN SERAT FIBER POLYMERIC,

POLYPROPYLENE (PLASTIK MUTU TINGGI)

Abstrak

Paving block merupakan bahan dasar dari semen yang digunakan sebagai

bahan beton bata penutup tanah dari beberapa rangkaian dalam satuan m² untuk setiap penjualanya, paving block memiliki banyak variasi dari bentuk, warna, co-rak kualitas dan kekuatanya. pada Kuat tekan beton normal dalam setiap penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas setiap penelitian guna memperbaiki mutu beton normal, dari penelitian ini di harapakan dapat mengetahahui nilai rata rata kuat tekan pada paving block dari beberapa variasi penambahanan dengan bahan tambah serat jenis polymeric fiber polypropylene (plastik mutu tinggi) dari beberapa variasi perbandinganya yaitu antara 0% s/d 5%. yang bisa menghasilkan kenaikan kuat tekan sekitar 2% , Dari hasil pengujian kuat tekan paving bock diperoleh kuat tekan rata-rata yaitu 35,140 MPa dengan bahan tambah campuran 0%, pada tahap percobaan yang kedua dengan penamba-han 1,25 % serat fiber (polypropylene) paving block mengalami kenaikankan sebesar 36.720 MPa, dengan adanya kenaikan kuat tekan sebesar 1,85% hal ini menunjukan ada perbedaan di penambahan serat fiber yang ada pada paving

block, dalam pencampuran serat fiber (plastic) pengaruh kuat tekan dan

perbe-daanya dengan beton normal (pencarian berdasarkan perbandinganya) karena kuat lentur di bagian tarik beton berserat fiber memiliki kekuatan dan daya yang lebih dengan bahanya memiliki daya ikat dan sifatnya yang homogen yang dimiliki yang di cari apakah ada bedanya dengan beton normal dengan sifatnya yang getas. dan mutu dalam jangka panjangnya di banding dengan bahan lainya (abu kayu,serat kulit kelapa,abu sekam).

Kata kunci : beton, kuat tekan, paving block, serat fiber polypropylene, serapan Abstract

Paving block is the base material of cement used as concrete brick material covering several series in m² for each seller, paving block has many variations of shape, color, quality and strength. in normal concrete compressive strength in each study improve the quality and quality of each study in order to improve the quality of normal concrete, from this study in the hope to know the average value of compressive strength on the paving block of some variation of the addition with fiber-added materials type polymeric fiber polypropylene (high quality plas-tics) from several variations in comparison between 0% s / d 5%.From the test results, the compressive strength of paving bock was obtained by compressive strength of 35,140 MPa with 0% mixed additives, in the second experiment stage with the addition of 1.25% fiber fiber (polypropylene) paving block increased by 36.720 MPa, there is a difference in the addition of fiber in the paving block, in the mixing of fiber (plastic) the influence of compressive strength and the differ-ence with normal concrete (search based on comparison) because of the flexural strength in the fibrous concrete tensile fiber has more power and power with the

(6)

2

leverage has its binding and homogeneous properties are in search of whether it makes any difference to normal concrete with its brittle nature. and quality in the long term compared with other materials (wood ash, coconut fiber, husk ash). Keywords: absorption, concrete, compressive, fiber polypropylene fiber, paving block, strength

1. PENDAHULUAN

Paving block adalah bata beton dengan bahan dasar campuran dari semen

dan pasir dengan dimensi tertentu dan di cetak sedemikian rupa sebagai penutup permukaan tanah atau pengeras permukaan tanah, komposisi bahan dari paving

block dibuat dari semen Portland/semen tipe lain sebagai bahan perekat hidrolis

dan sejenisnya, air sebagai pelumas dalam campuran yang akan di jadikan pasta antara pasir dan semen atau tambahan bahan lainya. Dari berbagai jenis alterna-tive penutup permukaan tanah, Paving block memiliki banyak variasi dari ben-tuk, ukuran, warrna, corak dan tekstur permukaan, serta kekuatanya.

Semen yaitu biasa disebut dengan bahan utama dari sebuah campuran adukan mortar yang terdiri dari pasir semen dan kerikil, dalam beton yang mem-iliki sifat mengikat dan mengeras pada beton. Pada saat semen di campur dengan air, semen akan bereaksi yang biasa disebut proses hidrasi. Reaksi kimia yang ada terdiri dari berbagai jenis kimia yaitu trikalsium silikat(C3S) dan kalsium silikat

(C2S) semen dan menghasilkan kalsium silikat hibrat (CSH), panas, dan kalsium

hidroksida(Ca(OH)2). (Ca(OH)2)yang di hasilkan membuat beton menjadi keras

dan kuat. Sehingga tidak larut ke dalam air.

Penambahan serat fiber polymeric, polypropylene yaitu jenis serat (plastik mutu tinggi), yang akan di tambahkan pada beton untuk mengetahui nilai kuat tekan pada paving block dari variasi penambahan dengan jumlah yaitu (0-5%).2.

2. METODE

Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan serapan pada setiap kualitas dan mutu beton yang akan di uji dengan cara analisis data data yang telah di peroleh, Dengan objek paving block dengan penambahan serat fiber

(7)

3

Cara pembuatan paving block yang digunakan Dengan Metode Mekanis: cara/metode ini biasa disebut dengan metode press. Cara kerja pembuatan paving

block dengan cara metode mekanis membutuhkan mesin pembuatan paving block

yang harganya tidak murah.

Gambar. 1 Prinsip Kerja Metode Mekanis

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil kuat tekan paving block dan serapan dengan bahan penambahan bahan serat fiber polymeric, polypropylene.yang sudah di uji dari data data yang sudah di peroleh, dapat dilihat hasilnya pada tabel 1 dan gambar 2

Tabel.1 Hasil kuat tekan Paving Block

Umur (hari) Kode B.Kering (kg) Luas (mm2) Beban (Kn) Kuat tekan (Mpa) Kuat tekan Rata-rata (Mpa) 28 PN 2.525 20000 698 34.900 35.140 2.665 20000 711 35.550 2.680 20000 719 35.950 2.700 20000 689 34.450 2.680 20000 697 34.850 P.1 2.475 20000 756 37.800 36.720 2.665 20000 770 38.500 2.550 20000 756 37.800 2.665 20000 660 33.000 2.665 20000 730 36.500 P.2 2.270 20000 700 35.000 33.730 2.315 20000 633 31.650

(8)

4 2.215 20000 723 36.150 2.370 20000 680 34.000 2.370 20000 637 31.850 P.3 2.215 20000 642 32.100 32.780 2.135 20000 650 32.500 2.235 20000 669 33.450 2.345 20000 665 33.250 2.225 20000 652 32.600 P.4 2.220 20000 587 29.350 29.180 2.170 20000 606 30.300 2.175 20000 557 27.850 2.223 20000 570 28.500 2.220 20000 598 29.900

Gambar 1 Grafik rata-rata kuat tekan paving block

Hasil kuat tekan paving block diperoleh kuat tekan rata-rata yaitu 35,140 (MPa) dengan bahan tambah campuran serat fiber (polypropylene) 0%, pada tahap percobaan yang kedua dengan penambahan 1,25%, yaitu sebesar 36,720 (MPa), Dan hasil pengujian paving block tahap ke 3 dengan penambahan serat fiber (

(9)

pol-5

ypropylene) 2,5%, paving block mengalami penurunan 1,41% dari paving block

normal dengan hasil kuat tekan sebesar 33,730 (MPa). Pada tahap pengujian ke 4, dengan penambahan serat fiber (polypropylene) 3,75% Paving Block menghasikan kuat tekan sebesar 32,780 (MPa).Dan dengan penambahan campuran 5% serat

fiber (polypropylene) turun menjadi 29,180 (MPa).

Tabel 2 Hasil penyerapan air pada paving block Umur (hari) Kode B.Basah (gr) B.Kering (gr) Serapan air Rata rata Serapan 28 PN 2.960 2.770 6.859 6.53 2.970 2.780 6.835 2.980 2.795 6.619 2.940 2.770 6.137 2.905 2.735 6.216 P.1 2.750 2.600 5.769 5.57 2.740 2.590 5.792 2.742 2.600 5.462 2.727 2.585 5.493 2.812 2.670 5.318 P.2 2.770 2.660 4.135 4.25 2.680 2.570 4.280 2.684 2.575 4.233 2.789 2.670 4.457 2.749 2.640 4.129 P.3 2.700 2.634 2.506 2.82 2.724 2.650 2.792 2.717 2.640 2.917 2.712 2.635 2.922 2.662 2.585 2.979

(10)

6 P.4 2.660 2.590 2.703 2.62 2.570 2.510 2.390 2.655 2.595 2.312 2.560 2.500 2.400 1.885 1.825 3.288

Hasil pengujian serapan air yang dapat dilihat dari grafik di atas. pada

pav-ing block diperoleh penyerapan air pada campuran 0% (tanpa penambahan serat

polypropylene) mencapai 6,533. Pada paving block campuran 1,25% dengan

penambahan serat fiber (polypropylene) mengalami penurunan menjadi 5,567% Sedangkan pada paving block campuran 2,5% penambahan serat fiber

polymer-ic,polypropylene mengalami penurunan sebesar 1,32% menjadi 4,273%. Pada

paving block campuran 3,75% mengalami penurunan sebesar 1,43% dari pa-ving

block dengan campuran 5% memperoleh penyerapan air sebesar 2,619%.

Gambar 3. Grafik penyerapan air pada paving block

Hasil serapan air yang dapat dilihat dari grafik di atas. pada paving block campuran 0% (tanpa penambahan serat polypropylene) mencapai 6,533. Pada

pav-ing block campuran 1,25% dengan penambahan serat fiber (polypropylene)

(11)

7

penambahan serat fiber (polypropylene) mengalami penurunan sebesar 1,32% menjadi 4,273%. Pada paving block campuran 3,75% mengalami penurunan sebe-sar 1,43% dari pa-ving block dengan campuran 5% memperoleh penyerapan air sebesar 2,619%.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Dari Penelitian sudah dilakukan dan di dapat data-data yang diperoleh dan di analisis kuat tekan beton dan sera pan airnya dalam penggunaan bahan tambah dalam karakter bahan serat fiber polymeric, polypropylene dapat disimpulkan se-bagai berikut:

Dari penelitian ini tahap tahap pengujian kuat tekan dalam setiap paving

block yang di uji memiliki batas kuat tekan yang sudah di tentukan sebelumnya

dari dasar mutu paving, dapat kita ketahui pengaruh antara paving normal dan paving dengan penabahan serat fiber polypropylene dengan perubahan perubahan yang ada. Paving block normal termasuk mutu A yang digunakan untuk mutu jalan..

Kuat tekan maksimal yang di dapat dalam penelitian ini terdapat pada penambahan serat sebesar 1,25% serat,polymeric, polypropylene yaitu sebesar 36,720 (MPa), naik sebesar 1,58% yang dihasilkan oleh kekuatan ikat serat fiber

polypropylene yangbersifat homogen dalam proses pencampuranya.

Pengaruh penambahan serat fiber polypropylene dalam campuran paving

block pada penambahan serat 0%, 1,25%, 2,5%, 3,75% dan 5% serat fiber sangat

berpengaruh terhadap daya serap airnya yang makin berkurang dalam level variasi penambahan untuk (“paving block”), dikarenakan memiliki sifat kedap terhadap air.hal ini menunjukan pengaruh yang dapat dilihat dari segi pemanfaatanya nanti

(“serat fiber polypropylene”).

4.2Saran

Dalam hal pembahasan pembahasan materi di atas peneliti berharap untuk membahas pokok permasalahan pada objek yang digunakan yaitu (Paving block), perlu adanya saran dari sebagai berikut :

(12)

8

Perlu adanya pengujian jenis serat yang digunakan agar dapat diketahui karakteristik serat yang di pakai, Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk mencoba dari berbagai macam serat lain agar dapat diketahui perbedaan dari be-berapa jenis serat, Perlu adanya pengurangan variasi serat yang lebih agar lebih jelas dalam tahapan penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Bonardo P : Sifat dasar semen.

Murdock, L.J.;et al. 1999. Bahan dan Praktek Beton. Edisi ke-4. Erlangga. Jakarta S. Scott J, 2001. Serat fiber polypropylene sebagai bahan campuran beton selama bertahun- tahun.1996. Standar Nasional Indonesia 03-0691-1996: Bata Beton (Paving Block). Dewan Standarisasi Nasional

SNI 03-1750-1990 Bentuk dan ukuran agregat halus

SNI 03-0691-1996: Bata Beton (Paving Block). Dewan Standarisasi Nasional SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standarisasi

Na-sional.

Tjokrodimuljo, K., 1992. Teknologi Beton. Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, K., 1996, “Teknologi Beton”, Yogyakarta

Gambar

Gambar 3. Grafik penyerapan air pada paving block

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Maka untuk meningkatkan performa dan semangat kerja aparatur pemungut pajak, melalui Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah

Penghitungan statistika juga dilakukan untuk menghitung ada tidaknya penurunan perilaku inatensi partisipan setelah sama sekali tidak diberikan perlakuan apapun

Sebelum sistem dikembangkan, para pengguna sistem informasi penilaian rumah sehat kesulitan dalam mengakses informasi terkait dari hasil penilaian rumah sehat seperti persentase

Pengaruh stres kekeringan, pada umumnya cenderung meningkatkan kandungan prolina daun pada semua tanaman tembakau yang diuji (non-transgenik dan transgenik P5CS),

Berkaitan dengan wan prestasi di bidang penjualan kios sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, sebenarnya dalam perjanjian jual-beli juga banyak terdapat perjanjian baku

interaksi sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia ketika.. kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah,

Sulawesi Selatan dalam upaya mencapai visi pembangunan yang telah.. ditetapkan dalam kurun waktu 2008-2013