• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENULISAN MATA KULIAH KESARJANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENULISAN MATA KULIAH KESARJANAAN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

2014

PANDUAN

PENULISAN

MATA

KULIAH

KESARJANAAN

(2)

TIM PENYUSUN (Edisi 2011)

Pengarah : Prof. Dr. Ir. H. R.A. Muthalib, M.S. (Dekan Fakultas Peternakan) Penanggung Jawab : Ir. Darlis, M.Sc., Ph.D.

(Pembantu Dekan I Fakultas Peternakan)

Ketua : Ir. Adrizal, M.Sc., Ph.D.

Anggota Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si.

Dr. Ir. Adriani, M.Si. Dr. Ir. Ardi Novra, M.P. Dr. Ir. Suparjo, M.P. Ir. Fatati, M.P.

TIM REVISI (Edisi 2014)

Ketua : Dr. Ir. Noferdiman, MP.

Sekretaris : Heru Handoko, S.Pt., M.Si.

Anggota : Dr. Ir. Muhammad Afdal, M.Phil.

Ir. Farizal, MP. Ir. Iskandar, MP.

(3)

KATA PENGANTAR

Mahasiswa tahap akhir program kesarjanaan (S1) Fakultas Peternakan Universitas Jambi, wajib mengontrak dan melaksanakan mata kuliah kesarjanaan. Mata kuliah tersebut meliputi Farm Experience (FE), Skripsi, Seminar, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tiga mata kuliah yang disebutkan pertama dikelola oleh Fakultas, sedangkan mata kuliah KKN dikoordinir langsung oleh Universitas melalui Badan Pelaksana KKN. Mata kuliah kesarjanaan yang dikelola oleh Fakultas merupakan rangkaian kegiatan yang berawal dari penyusunan usulan (Skripsi) dan berujung pada penulisan laporan (Skripsi dan FE), serta makalah Seminar. Agar penulisan usulan dan laporan tersebut seragam, maka diperlukan suatu pedoman/panduan penulisan. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya tertib administrasi yang berdasarkan azas kebersamaan di kalangan Sivitas Akademika, khususnya mahasiswa. Pedoman ini disusun oleh Tim Fakultas Peternakan Universitas Jambi berdasarkan SK Dekan Fapet UNJA No: 76/H21.5/DT/2011, yang beranggotakan wakil dari Jurusan Produksi Ternak (dan Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan), dan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Pengalaman akademik Tim yang beragam kiranya dapat membuat suatu panduan penulisan yang tidak hanya mampu mencirikan Fakultas tetapi juga memenuhi kaidah keilmiahan yang Universal. Seiring berjalannya waktu dan adanya pengembangan institusi, maka dirasa perlu untuk dilakukan perbaikan terutama dalam struktur dan sistematika penyajiannya. Berdasarkan SK Dekan No. 23/UN21.5/DT/2014 tanggal 26 Maret 2014, tentang Tim Revisi Panduan Penulisan Mata Kuliah Kesarjanaan Fakultas Peternakan Universitas Jambi, maka Panduan Penulisan Mata Kuliah Kesarjanaan Fakultas Peternakan (Edisi Revisi) ini mulai diberlakukan sejak pengesahannya oleh Dekan. Isi panduan telah diperkaya oleh masukan dari segenap Sivitas Akademika Fakultas Peternakan sebelum menjadi bentuk seperti sekarang ini.

Kepada Tim Penyusun, semua unsur Pimpinan, Ketua Jurusan, dan Sivitas Akademika, saya mengucapkan terima kasih. Kami berharap bahwa panduan ini dapat berperan seperti tujuan yang diembannya.

Jambi, April 2014 Dekan,

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I. PENJELASAN UMUM ... 1

1.1. Mata Kuliah Kesarjanaan ... 1

1.2. Farm Experience ... 1

1.3. Usulan Penelitian dan Skripsi ………... 2

1.4. Makalah Seminar ………... 2

BAB II. FORMAT PENGETIKAN, PENGGANDAAN DAN PENJILIDAN .... 2.1. Format Umum Pengetikan ... 4

2.2. Penggandaan dan Penjilidan ... 11

BAB III. SISTEMATIKA PENULISAN ……… 13

3.1. Farm Experience ……… 13

3.2. Usulan Penelitian ………... 32

3.3. Laporan Penelitian (Skripsi) ……….. 46

3.4. Makalah Seminar ... 69

(5)

BAB I

PENJELASAN UMUM

1.1. Mata Kuliah Kesarjanaan

Mata kuliah kesarjanaan merupakan kelompok mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa guna penyelesaian studi di Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Jambi (UNJA). Kelompok mata kuliah yang dimaksud terdiri atas: Farm Experience

(FE; 2 sks), Kuliah Kerja Nyata (KKN; 3 sks), Skripsi (4 sks) dan Seminar (2 sks), sehingga secara keseluruhan mata kuliah kesarjanaan berjumlah 11 sks. Mata kuliah kesarjanaan hanya ditawarkan kepada mahasiswa yang sudah merampungkan keseluruhan mata kuliah tatap muka wajib Fakultas dan wajib Program Studi (minimal telah lulus mata kuliah Metode Penelitian), serta mata kuliah minat/pilihan (atau telah menyelesaikan minimal 133 sks). Dengan demikian, untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan (S.Pt.), mahasiswa Fakultas Peternakan wajib menyelesaikan minimal 144 sks (maksimal dua mata kuliah tatap muka bernilai D/D+, tanpa nilai E), dan dinyatakan lulus pada ujian mata kuliah kesarjanaan.

1.2. Farm Experience

Farm Experience (FE) adalah kegiatan praktek kerja lapang atau magang untuk mendapatkan pengalaman praktis terkait teori/ilmu (peternakan) yang ditempuh selama kuliah. Kegiatan FE bisa dilakukan pada perusahaan/industri peternakan, kelompok peternak, dan Fapet Farm yang disesuaikan dengan tema/topik yang diinginkan mahasiswa atas persetujuan pembimbing. Farm Experience merupakan salah satu upaya yang dilakukan Fakultas untuk meningkatkan kapasitas afektif dan motorik mahasiswa Fapet UNJA. Pelaksanaan FE tersebut dimaksudkan agar mahasiswa kelak dalam kehidupan bermasyarakat tidak hanya memiliki kemampuan akademis dan professional, tetapi juga memiliki pengalaman praktis yang dapat menerapkan, mengembangkan, serta meyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang peternakan.

Perencanaan kerja yang sistematis, hendaknya telah disusun oleh mahasiswa dan disetujui oleh dosen pembimbing sebelum pelaksanaan FE. Format penyusunan rencana kerja tidak baku, namun berisi pedoman kerja (seperti jadwal kerja, jenis/macam data yang dikoleksi/diobservasi, dan teknik pengolahan data) agar pelaksanaan FE menjadi efisien, efektif, dan tepat arah.

(6)

1.3. Usulan Penelitian dan Skripsi

Usulan Penelitian (UP) adalah dokumen tertulis awal dari rangkaian pelaksanaan suatu penelitian. Sebagai dokumen perencanaan, UP harus disiapkan oleh mahasiswa secara sistematis menurut format ilmiah agar bisa dipertanggungjawabkan di depan komisi dosen penguji. Oleh sebab itu dokumen ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, khususnya dalam hal pemilihan topik penelitian. Konsultasi dengan pembimbing penelitian dan studi literatur yang mendalam adalah strategi menyusun UP yang baik. Pada prinsipnya format UP hampir menyerupai Skripsi, kecuali pada Bab Pendahuluan (yang menguraikan rumusan masalah, hipotesis, tujuan, dan manfaat secara detil) dan Bab Materi dan Metode (yang tidak harus menyebutkan waktu secara pasti). Ringkasan yang merupakan bagian dari Skripsi juga tidak diperlukan dalam penyusunan UP. Bila penyusunan/penulisan UP dilakukan secara matang dan elaboratif, muaranya adalah kemudahan penyelesaian laporan penelitian (Skripsi).

Setelah UP disetujui oleh komisi, maka dimulailah suatu penelitian. Data hasil pengamatan kemudian dihimpun (tabulasi) dan diolah, baik secara deskriptif ataupun statistik sesuai metode/rancangan penelitian yang termuat dalam UP untuk menyusun suatu laporan. Laporan inilah yang disebut Skripsi, yakni suatu karya tulis mahasiswa hasil penelitian (eksperimen ataupun survei) yang pelaksanaannya mengacu pada UP. Skripsi ini pulalah yang harus dipertanggungjawabkan di depan komisi penguji, dan bila dinyatakan lulus maka mahasiswa akan dianugerahi gelar Sarjana Peternakan. Adapun format Skripsi secara garis besar tersusun atas ringkasan, daftar isi, pendahuluan, materi dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran, dan daftar pustaka.

1.4. Makalah Seminar

Pelaksanaan Seminar dilakukan sebelum skripsi dipertahankan di depan sidang komisi. Makalah Seminar dapat disusun berdasarkan hasil penelitian ataupun hasil studi literatur. Jika makalah seminar disusun berdasarkan hasil penelitian, maka ia dapat sekaligus merupakan latihan awal penyampaian hasil bahasan atas laporan penelitian (Skripsi). Ini akan menjadi bahan masukan untuk perbaikan laporan Skripsi. Jika makalah Seminar disusun melalui studi literature, maka ia merupakan studi komprehensif terhadap isu tertentu yang sebagian/seluruh datanya diperoleh melalui data sekunder (misalnya data di perpustakaan).

Format makalah seminar yang disusun dari hasil penelitian/skripsi hampir mirip dengan format Skripsi itu sendiri. Hanya saja makalah Seminar tidak memuat Bab

(7)

Tinjauan Pustaka secara khusus melainkan tergabung sebagai bagian Bab Pendahuluan. Dengan demikian, ketika menyusun bagian pendahuluan untuk makalah Seminar, isinya haruslah lebih komprehensif dengan didukung referensi yang sangat memadai. Hal ini untuk membangun hipotesis yang kuat/argumentatif sehingga tujuan dilakukannya penelitian menjadi sangat terlihat beralasan. Materi yang dibahas dalam makalah Seminar tidak harus sebanyak materi di dalam laporan Skripsi. Dengan kata lain, materi makalah Seminar boleh mengambil sebagian saja dari materi/variabel yang dibahas dalam Skripsi. Bila makalah Seminar disusun dari hasil studi literatur, maka formatnya tersusun atas Abstrak, Pendahuluan (memuat isu dan topik yang hendak dibahas), Hasil dan Pembahasan (memuat beberapa sub-bab topik bahasan), Kesimpulan (dan Saran), dan Daftar Pustaka.

(8)

BAB II

FORMAT PENGETIKAN, PENGGANDAAN DAN PENJILIDAN

2.1. Format Umum Pengetikan

1. Naskah karya ilmiah (Usulan Penelitian, Skripsi, laporan FE, dan makalah Seminar) harus diketik (komputer) menggunakan Bahasa Indonesia Baku (EYD) dengan huruf Times New Roman 12.

2. Gunakan jarak pengetikan 1,5 spasi antar baris; dan 1 spasi untuk penulisan makalah Seminar, judul gambar, judul tabel, daftar pustaka, dan judul lampiran.

3. Gunakan kertas ukuran A4 berat 70 - 80 gram warna putih.

4. Batas pengetikan (margin) kiri 4 cm, sedangkan margin kanan, atas, dan bawah 3 cm.

5. Halaman naskah diisi penuh (rata kanan) mulai dari kiri atas sampai kanan bawah, kecuali jika ada hal-hal khusus seperti gambar, tabel, dan lampiran. 6. Sampul kulit luar (hard cover untuk skripsi dan soft cover untuk laporan FE)

dibuat menggunakan kertas buffalo warna coklat, dijilid menyatu dengan bagian belakang tanpa sambungan isolasi.

7. Alinea baru dimulai pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri. Jika harus melakukan pemenggalan alinea karena keterbatasan halaman, perlu diperhatikan bahwa penggalan alinea yang terpisah halaman tersebut paling sedikit memuat dua baris kalimat.

8. Penulisan angka, rumus kimia, dan lambang yang memulai suatu kalimat harus ditulis dengan kata/kalimat.

9. Penulisan angka dan satuan.

a. Pakailah angka untuk: tanggal, nomor halaman, persentase dan waktu.

Contoh: 10 Maret 2014; halaman 235; 27%; pukul 06:00 WIB b. Jumlah dan satuan ukuran sebaiknya dinyatakan dalam angka dan

singkatan.

Contoh: 10 kg (kecuali bila satuan itu tidak didahului oleh suatu jumlah, misalnya: bobot badan diukur dengan satuan kilogram). Titik di belakang satuan tidak perlu (contoh: 5,50 mm; 10 mL; 120 mg/dL; 5 mM; 55 g; 3.450 kkal/kg; dan seterusnya).

(9)

c. Untuk bilangan yang lebih kecil dari sepuluh dan bila menggunakan kata-kata terdiri dari satu kata maka gunakanlah kata-kata.

Contoh: tujuh ekor kambing; sembilan responden.

Untuk bilangan sepuluh atau lebih besar, jika menggunakan kata-kata lebih dari satu kata gunakanlah angka (contoh: 10 ekor ayam). d. Apabila menggunakan serangkaian angka, walaupun menggunakan

bilangan yang kecil dari sepuluh gunakanlah angka. (contoh: setiap periode pengamatan dilakukan pemotongan 3 ekor domba kastrasi dan 3 ekor domba yang tidak dikastrasi).

e. Bilangan yang bernilai besar boleh dieja sebagian agar lebih mudah dibaca (misal; bilangan 15.000.000 menjadi 15 juta).

f. Untuk menyatakan satu desimal gunakanlah tanda koma, ribuan atau kelipatan ribuan gunakan tanda titik (misal: 1.000; 1.000.500; dan seterusnya).

Untuk memisahkan angka yang tidak punya satuan gunakanlah titik koma (;) dan diberi jarak dua ketukan untuk penulisan berikutnya (misalnya: 1; 2; 3; 4; dan seterusnya).

Untuk penulisan angka yang memiliki satuan, gunakan tanda koma (,).

contoh: 10 g, 5 kg, 25 cm, dan seterusnya. g. Kata Pinjaman dan Serapan

Kata asing yang dipinjam tidak berubah ejaannya, dicetak dengan huruf miring atau di antara dua tanda petik tunggal, misal finisher

atau 'finisher'.

Penggantian ejaan kata serapan (yang berasal dari istilah kata asing) agar tidak terlalu jauh dari ejaan asalnya (seperti: object menjadi objek, particle menjadi partikel, evaluation menjadi evaluasi).

Penggunaan kata asing sebaiknya tidak dipaksakan, terlebih jika padanannya dalam bahasa Indonesia sudah lazim digunakan, seperti

feed additive atau feed supplement dapat digunakan istilah pakan tambahan atau imbuhan pakan.

Penulisan nama ilmiah atau nama latin hendaknya ditulis sesuai dengan aturan dalam penulisan taksonomi (misal: Oriza sativa L;

(10)

digarisbawahi. Jika harus ditulis berulang-ulang, nama genusnya boleh disingkat, misal O. sativa atau L. acidophilus.

2.1.1. Penulisan Judul Bab dan Sub Judul Bab

1. Judul bab harus ditulis menggunakan huruf kapital dan cetak tebal. Penempatan penulisannya diatur simetris tanpa diakhiri dengan tanda titik (.). Baris pertama setelah judul berjarak 3 spasi dengan sub judul berikutnya. 2. Judul sub bab ditulis di samping kiri, diberi nomor sesuai dengan nomor bab

serta nomor urut kemunculannya dalam tulisan (misal: 1.1., 1.2., ...), Penulisan judul sub bab menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata (kecuali kata penghubung dan kata depan) dan dicetak tebal, tanpa diakhiri dengan tanda titik (.). Penulisan huruf pertama alinea baru pada bagian sub bab dimulai pada ketukan ke enam, dengan jarak spasi 1,5.

3. Untuk mempertegas jarak antar sub bab, gunakan jarak spasi 2. Untuk mempertegas jarak antar sub-sub bab dengan bab selanjutnya, diberi jarak spasi 3.

2.1.2. Penomoran, Penulisan Judul Tabel, Grafik dan Gambar

1. Nomor halaman menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12, ditempatkan di sebelah kanan bawah.

2. Angka Romawi kecil (i, ii, iii, ...) digunakan untuk penomoran halaman prakata/kata pengantar sampai halaman sebelum bab pendahuluan.

3. Bagian utama dan bagian akhir laporan (FE, Skripsi, dan makalah Seminar), mulai dari halaman pendahuluan sampai halaman akhir menggunakan angka Arab (1, 2, 3, ...) sebagai nomor halaman.

4. Judul tabel ditulis di bagian atas tabel rata kiri, dan jarak dari teks sebelumnya 1 spasi ke tabel yang bersangkutan. Setiap tabel diberi nomor menggunakan angka Arab (1, 2, 3, ...).

(11)

Contoh:

Tabel 3. Pengaruh pemberian ekstrak daun paku dalam ransum terhadap bobot hidup, karkas dan lemak abdomen ayam broiler pada umur 35 hari.

Peubah Perlakuan

EKP-0 EKP-1 EKP-2 EKP-3

Bobot hidup (g/ekor) Karkas (%)

Lemak abdomen (%) 3,26±0,32a 2,53±0,30b 2,18±0,26b 1,78±0,22c Keterangan: Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). EKP-0: tanpa pemberian ekstrak daun paku; EKP-1: pemberian ekstrak 0,5 g/kg dalam air minum; EKP-2: pemberian ekstrak 1,0 g/kg dalam air minum; EKP-3: pemberian ekstrak 1,5 g/kg dalam air minum.

5. Kolom-kolom tabel diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara kolom yang satu dengan kolom yang lainnya cukup jelas (gunakan insert tabel pada MS-Word), sedangkan garis yang dimunculkan adalah garis pembuka, garis kepala dan garis penutup.

6. Pada pembuatan tabel, judul harus ditulis dengan jelas demikian pula satuan data yang ditampilkan.

7. Jika kolom tabel lebih lebar dari lebar kertas, sehingga harus membuat memanjang (landscape), maka bagian atas tabel harus diletakan di sebelah kiri.

8. Singkatan yang digunakan dalam tabel harus dilengkapi dengan keterangan di bagian bawah tabel. (Informasi tambahan yang terkait dengan data pada tabel, dapat pula dicantumkan sebagai keterangan tabel, misalnya: sumber data sekunder pada laporan FE). Jika penulisan keterangan terdiri dari beberapa baris kalimat, diperkenankan menggunakan huruf Times New Roman ukuran 10, dengan jarak spasi 1,5.

9. Jarak penulisan teks selanjutnya (judul sub bab, atau alinea baru) adalah sebesar 2 spasi dengan tabel/keterangan tabel.

10. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan jarah 1,5 spasi dari gambar tersebut. Jika penulisan judul gambar terdiri dari lebih dari satu baris kalimat, ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12, dengan jarak spasi 1).

(12)

11. Penempatan gambar diberi jarak 2 spasi setelah teks sebelumnya. Demikian pula dengan penulisan teks (judul sub bab, atau pada alinea baru) selanjutnya setelah judul gambar, diberi jarak 2 spasi (lihat contoh).

Gambar 1. Berat badan, konsumsi, dan konversi ransum ayam pedaging komersial (umur 0-42 hari)

2.1.3. Penulisan Pustaka untuk Sitasi dan Penyitiran

1. Penulisan nama pengarang/penulis yang digunakan sebagai sumber sitasi/pustaka di dalam teks Skripsi (termasuk Bab Tinjauan Pustaka untuk KI/UP/Laporan FE) yang terdiri atas satu orang cukup ditulis nama belakang (keluarga/marga)nya saja, lalu diikuti tanda koma, spasi, dan tahun penulisan. Misalnya: Faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain ... (Suparjo, 2010).

Apabila penulis terdiri atas hanya dua orang, maka nama belakang/marga kedua orang tersebut ditulis dengan menggunakan kata sambung “dan” lalu diikuti tanda koma, spasi, dan tahun. Misalnya: Prosedur analisis .... dilakukan sesuai .... (Ahmad dan Ginting, 2012).

2. Jika penulisnya lebih dari dua orang maka cukup ditulis nama belakang/marga penulis pertama saja dengan disertai et. al. (tanpa cetak

(13)

miring) lalu tanda koma, spasi, dan tahun. Misalnya: Penelitian ini memperkuat hasil sebelumnya (Albert et al., 2006).

3. Jika dua atau lebih penulis memiliki nama keluarga yang sama pada tahun yang sama, maka setelah penulisan tahun yang diikuti dengan huruf “a”, koma tanpa spasi, dan “b”.

2.1.4. Penulisan dalam Penyusunan Daftar Pustaka

1. Jarak pengetikan dalam daftar pustaka adalah 1 spasi, dan masuk 6 ketuk ke dalam setelah teks baris pertama.

2. Jarak pengetikan antar penulis/sumber kepustakaan adalah 1,5 spasi.

3. Penulisan nama di dalam daftar pustaka, harus dicantumkan semua nama penulis secara lengkap sesuai dengan aslinya (tidak boleh hanya ditulis penulis pertama saja ditambah et al).

4. Penulisan nama pengarang/penulis sumber sitasi/pustaka yang terdiri atas satu orang cukup ditulis nama belakang (keluarga/marga)nya saja, diikuti inisial (singkatan) nama belakang/keluarga (ditulis menggunakan huruf kapital, apabila inisial terdiri dari dua atau tiga karakter huruf bisa ditulis dengan pemisahan menggunakan tanda titik tanpa spasi (lihat contoh) titik, spasi, tahun penulisan.

5. Apabila penulis terdiri atas hanya dua orang, maka setelah penulisan inisial (huruf kapital) nama keluarga penulis pertama, titik, spasi, maka berikutnya langsung ditulis “dan” (kalau artikel kutipan Bahasa Indonesia) atau “and" (kalau artikel kutipan Bahasa Inggris), inisial penulis ke dua (huruf kapital), titik, spasi, nama keluarga, titik, spasi, tahun penulisan.

6. Apabila penulis terdiri atas tiga sampai lima orang, semuanya dicantumkan pada kepustakaan. Untuk penulis yang berjumlah lima orang, maka setelah penulisan inisial (huruf kapital) nama keluarga penulis pertama, titik, koma, spasi, maka berikutnya ditulis inisial penulis ke dua (huruf kapital), titik, spasi, nama keluarga, koma, spasi, dilanjutkan dengan inisial penulis ke tiga (huruf kapital), titik, spasi, nama keluarga, koma, spasi, inisial penulis ke empat (huruf kapital), titik, spasi, nama keluarga, diikuti kata “dan” (kalau artikel kutipan Bahasa Indonesia) atau “and" (kalau artikel kutipan Bahasa Inggris), inisial (huruf kapital) nama penulis ke lima, titik, spasi, nama keluarga, titik, spasi, dan tahun.

(14)

Kata “dan” atau “and” ditulis sebagai kata sambung antara initial (huruf kapital) penulis terakhir dengan nama keluarga penulis sebelumnya.

7. Apabila penulis berjumlah lebih dari lima orang, maka cukup ditulis: nama belakang (keluarga/marga)nya, diikuti inisial (huruf kapital), titik, koma, spasi, “et al.” (tanpa tanda petik), titik, tahun.

Contoh penulisan pustaka dari Jurnal:

Zumbado, M.E. 1999. Chemical composition, digestibility and metabolizable energy content of different fat and oil by-product. Appl Poult Res 8:263–271.

Omojola, A.B., and A.O.K. Adesehinwa. 2007. Performance and carcass characteristics of broiler chickens fed diets supplemented with graded levels of Roxazyme G®. Int Poult Sci 6:335–339.

Guiltbault, L.A., J.G. Lussier, and F. Grasso. 1992. Interrelationship of hormonal and ovarian responses in superovulated response heifers pretreated with FSH-P at the beginning of the estrous cycle. Theriogenology 37:1027–1040.

Olanrewaju, H.A., J.L. Purswell, S.D. Collier, and S.L. Branton. 2010. Effect of ambient temperature and light intensity on physiological reactions of heavy broiler chickens. Poult Sci 89:2668–2677.

Sakomura, N.K., F.A. Longo, E.O. Oviedo-Rondon, C. Boa-Viagem, and A. Ferraudo. 2005. Modeling energy utilization and growth parameter description for broiler chickens. Poult Sci 84:1363–1369.

Contoh penulisan pustaka dari buku teks:

Schaible, P.J. 1970. Poultry Feeds and Nutrition. The Avi Publishing Company, Inc., Wesport, Born, Connecticut.

Lawrie, R.A. and D.A. Ledward. 2006. Lawrie’s Meat Science. 7th

Edition. CRC Press. Boca Raton Boston New York Washington, DC.

Contoh penulisan pustaka dari buku terjemahan:

Salisbury, G.W. and N.Z. Van Demaek. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Terjemahan: R. Djanuar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Contoh penulisan pustaka dari buku yang ada editornya:

Whitton, G.C. 1976. Energy Metabolism. In: P.D. Sturkie (Ed). Avian Physiology. Springer Verlac, NewYork, Berlin. page:23–25.

Kiarie, E. and C.M. Nyachoti. 2010. Bioavailability of Calcium and Phosphorus in Feedstuffs for Farm Animals. In: D.M.S.S. Vitti and E. Kebreab (Eds).Phosphorus and Calcium Utilization an Requirements in Farm Animals. CABI Publishing, Wallingford, U.K.

(15)

Contoh penulisan pustaka dari prosiding dan buletin:

Sartika, T., R.H. Mulyono, S.S. Mansyoer, T. Purwadaria, B. Gunawan, A.G. Nataamijaya, dan K. Diwyanto. 1997. Penentuan jarak genetik pada ayam lokal melalui polimorfisme protein darah. Hal. 479-486 dalam: Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Jilid II. Puslitbang Peternakan, 20–22 Oktober 1997. Bogor.

Arifin, M. 1997. Kiat Menekan Konversi Pakan pada Ayam Broiler. Poultry Indonesia (Edisi Januari) 203:11–12.

8. Penulisan untuk pustaka yang berasal dari internet, perlu ditambahkan informasi alamat web-post nya serta tanggal dan tahun pengunduhan.

Contoh:

Barendse, W. 2001. DNA Markers for Meat Tenderness. Patent Publication Number WO02064820. http://ep.espacenet.com/. Diunduh 9 Pebruari 2004.

9. Bila pustaka berasal dari skripsi/tesis/disertasi, ditulis sebagai berikut: Contoh:

Yani, A. 2007. Analisis dan Simulasi Distribusi Suhu Udara pada Kandang Sapi Perah Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Putsakum, M. 2007. The Relationship of Diet, Stress, Intestinal Nitric Oxide Production, and Intestinal Microflora in Chickens. Dissertation. Department of Food Science, Nutrition, and Health Promotion. Mississippi State University. Mississippi, USA.

2.2. Penggandaan dan Penjilidan

1. Penggandaan proposal/laporan/makalah seminar dilakukan setelah laporan disetujui oleh pembimbing.

2. Penggandaan dilakukan menggunakan kertas HVS 70-80 g dan dibuat sebanyak 6 eksemplar (sesuai keperluan), dan kemudian dijilid.

3. Selain makalah seminar, semua jenis laporan KI dijilid rapi (sampul hard cover untuk skripsi dan soft cover untuk laporan FE).

4. Laporan FE dijilid seperti jilid buku (tanpa lak ban) menggunakan kertas karton coklat (lembar depan dan belakang). Pada sampul/lembar depan dikopikan semua teks yang tertera pada Lembar Judul.

5. Proposal penelitian dijilid biasa menggunakan lembar plastik transparan sebagai sampul depan dan kertas karton coklat sebagai sampul/lembar belakang.

(16)

6. Skripsi dijilid hard cover (depan dan belakang) warna coklat. Pada sampul/lembar depan dicetak semua teks yang tertera pada Lembar Judul. 7. Untuk keperluan dokumen kearsipan, soft copy Skripsi (format *doc dan

*pdf) dalam bentuk satu keping CD (compact disk) disampaikan ke perpustakaan Fakultas.

(17)

BAB III

SISTEMATIKA PENULISAN

3.1. Farm Experience (FE)

Pada prinsipnya, bagian-bagian dari laporan FE terdiri atas bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Lembar judul, lembar pengesahan, bab, dan sub bab dari keseluruhan bagian inilah yang menyusun format utuh sebuah laporan FE.

3.1.1. Bagian Awal

Bagian awal laporan FE terdiri atas: Lembar Judul Lembar Pengesahan Prakata Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Pada hampir semua jenis laporan termasuk FE, tabel atau gambar atau keduanya merupakan bagian isi FE. Oleh sebab itu, Daftar Tabel, atau Daftar Gambar, atau keduanya menjadi perlu.

Lembar Judul (Sampul)

Lembar judul adalah lembar pertama laporan FE. Lembar ini memuat judul laporan, nama dan nomor mahasiswa, lambang Unja, nama Fakultas, dan Tahun penulisan laporan. Pada bagian atas judul ditulis Laporan Farm Experience. Judul hendaknya dibuat singkat, jelas, tetapi cukup menjelaskan/menggambarkan kegiatan yang dilakukan. Pengaturan judul teks laporan FE (maksimal 20 kata) disusun seimbang sehingga tampak rapi jika dilihat dari setiap batas tepi (marjin) halaman. Jika teks judul disusun atas lebih lebih dari satu baris kalimat/frase (format piramida terbalik), pemenggalan kalimat per baris haruslah bermakna, tidak putus pada kata sambung. Teks judul yang dimuat pada halaman judul sekaligus menjadi teks judul untuk sampul laporan.

(18)

Lembar Pengesahan

Lembar Pengesahan adalah lembar ke dua dari laporan FE. Lembaran ini memuat judul FE, nama dan nomor mahasiswa, nama dan NIP pembimbing (dan tanda tangan pembimbing sebagai tanda persetujuan), serta nama dan NIP Ketua Program Studi (serta tanda tangannya) sebagai orang yang mengetahui.

Prakata

Prakata merupakan lembar ke tiga dari laporan FE, yang diberi nomor halaman (i). Narasi prakata diawali dengan uraian singkat tentang kegiatan FE. Selanjutnya adalah ucapan/rasa syukur penulis kepada Yang Kuasa dan ucapan terima kasih kepada pihak yang terlibat langsung dalam proses pengambilan data, penulisan laporan, dan penyedia sarana/prasarana kegiatan FE. Penulis dapat juga menyampaikan harapan akan saran dan kritik dari pembaca untuk perbaikan. Prakata hendaknya bisa mengantar pembaca kepada alur cerita yang akan dibahas. Akhir dari prakata (pada bagian kanan halaman), ditulis nama kota, bulan dan tahun, serta nama, dan tanda tangan penulis.

Daftar Isi

Halaman selanjutnya adalah Daftar Isi, memuat informasi menyeluruh tentang pokok-pokok pikiran (bab, sub-bab, dan sub sub-bab) yang dimuat dalam laporan FE. Penomoran bab menggunakan huruf Romawi, sedangkan untuk sub-bab dan sub sub-bab memakai huruf Arab secara berurutan.

Daftar Tabel

Setelah Daftar Isi maka halaman berikutnya adalah Daftar Tabel. Daftar ini memuat tabel (secara berurutan), diikuti judul setiap tabel dan halaman tabel sesuai dengan kemunculannya dalam laporan. Daftar tabel hanya dibuat jika di dalam naskah terdapat lebih dari satu tabel (Lampiran 1).

Daftar Gambar

Menyusul Daftar Tabel adalah halaman Daftar Gambar. Seperti halnya Daftar Tabel, Daftar Gambar memuat informasi tentang judul gambar dan posisi halaman kemunculannya dalam naskah laporan. Grafik, maket, peta, skema, dan foto-foto kegiatan termasuk kategori gambar. Daftar Gambar hanya dibuat jika gambar dalam laporan lebih dari satu (Lampiran 2).

(19)

Daftar Lampiran

Bagian awal Laporan FE diakhiri dengan Daftar Lampiran. Daftar lampiran sebenarnya tidak harus ada dalam laporan FE jika lampiran memang tidak ada atau tidak diperlukan. Jika diperlukan maka halaman ini berisi nomor berikut judul lampiran secara berurutan sesuai kemunculannya dalam laporan. (Lampiran 3).

3.1.2. Bagian Utama

Bagian utama laporan FE sedikitnya terdiri atas empat (4) bab utama, yakni: Pendahuluan

Prosedur Kerja

Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran.

Masing-masing bab yang menyusun laporan FE dapat terdiri dari beberapa sub bab (dengan atau tanpa sub-sub bab). Berikut ini adalah rincian dan penjelasan bab dan sub-bab sebagaimana dimaksud adalah:

BAB I . PENDAHULUAN

Pendahuluan ditulis sebagai bab tersendiri yang setidaknya memuat latar belakang, tujuan, dan manfaat FE.

1.1. Latar Belakang

Bagian ini mengidentifikasi dan menguraikan permasalahan dengan jelas dan selengkap mungkin (didukung data kuantitatif) sesuai dengan tema yang diangkat. Uraian tentang tempat magang/observasi baik itu berupa kelompok tani/usaha ataupun perusahaan/industri perlu disampaikan dalam sub bab Latar Belakang ini.

1.2. Tujuan

Penulisan tujuan sebaiknya dalam bentuk kalimat (alinea), kecuali tujuan yang ingin dicapai lebih dari 3 hal, maka dibuat nomor sesuai tujuan kegiatan. Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan FE yang dilakukan. Tujuan seyogyanya menggambarkan sesuatu yang ingin diketahui melalui kegiatan FE.

(20)

1.3. Manfaat

Penulisan rincian manfaat sebaiknya dalam bentuk kalimat (alinea). Bila manfaat yang hendak disampakan lebih dari 3 hal, maka ia dapat dibuat bernomor secara berurutan sesuai prioritas manfaat. Manfaat merupakan spesifikasi sumbangan kegiatan FE terhadap kegunaan praktis, baik sebagai sumbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun sumbangan terhadap pengayaan pengalaman dan wawasan mahasiswa.

BAB II. PROSEDUR KEGIATAN

Oleh karena mahasiswa tidak melakukan penelitian secara khusus pada kegiatan FE, maka Bab Prosedur Kegiatan memberi informasi lebih rinci mengenai pelaksanaan dan tahapan kerja selama kegiatan FE. Selain tentunya memuat Sub Bab Tempat dan Waktu, penekanan bab ini adalah pada prosedur atau tahapan kerja selama kegiatan FE. Bab ini juga memuat Sub Bab Analisis Data, sebagai informasi tentang data yang menjadi fokus pengamatan sesuai tema pada judul laporan FE.

2.1. Tempat dan Waktu

Sub bab ini memuat penjelasan tentang tempat/lokasi dan waktu/lamanya pelaksanaan FE. Waktu yang dimaksud dalam konteks FE adalah sejak dimulainya turun lapang hingga selesai (tidak termasuk waktu untuk penyusunan laporan).

2.2. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dimaksud adalah uraian tentang semua tahapan/rutinitas kegiatan selama pelaksanaan FE. Tahapan ini secara rinci menjelaskan serangkaian kegiatan secara berurutan. Sub Bab ini dapat juga memuat tentang jenis/macam data yang dikoleksi atau diamati hingga ke cara koleksi/observasi data beserta alat ukurnya. Dalam hal ini juga termasuk informasi tentang materi pendukung lainnya yang digunakan.

2.3. Analisis Data

Sub Bab Analisis Data memuat uraian tentang cara pengolahan data hasil pengamatan/pengukuran untuk penyusunan laporan FE. Pengolahan data dapat berupa analisis statistik maupun deskriptif (perataan nilai pengamatan, persentase, interval, skala, dan skor).

(21)

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab Hasil dan Pembahasan dapat dipisah menjadi Bab Hasil dan Bab Pembahasan. Jika ini yang dipilih maka Bab Pembahasan menjadi Bab yang ke-4. Jika hasil dan pembahasan digabungkan maka isi nya memuat hasil observasi ataupun pengukuran ataupun wawancara lalu diikuti dengan pembahasan. Pembahasan di sini maksudnya adalah elaborasi (tanggapan/pandangan) penulis terhadap hasil observasi, lalu membandingkan hasil tersebut dengan apa yang sebaiknya/seharusnya. Bab ini sebaiknya dimulai dengan Sub Bab Kondisi Umum, lalu diikuti dengan beberapa sub bab topik bahasan lainnya.

3.1. Kondisi Umum

Sub bab ini menjelaskan mengenai kondisi dan situasi lokasi/tempat dilakukannya kegiatan FE. Informasi tentang sejarah berdirinya perusahaan/usaha, struktur organisasi, sarana dan prasarana (difokuskan pada hal yang terkait dengan tema magang), dan sumberdaya yang dimiliki. Penting juga untuk disebutkan kegiatan/produk utama perusahaan dan produk yang terkait dengan produk/aspek yang menjadi target magang. Akan sangat baik jika narasi tentang kondisi umum lokasi/perusahaan tempat magang dibarengi dengan ulasan, komparasi, dan analisis atau pandangan penulis dalam mengamati kondisi perusakaan tersebut.

Sebaiknya tabel ataupun gambar disajikan dalam teks sebagai pendukung ketika menyajikan uraian atau bahasan mengenai kondisi umum. Hal ini sangat baik untuk memperkuat pemahaman penulis dan juga pembaca.

3.2. Topik I (… diisi dengan topik yang ingin dibahas paling awal)

3.3. Topik II (… diisi dengan topik yang ingin dibahas berikutnya; lalu dapat dilanjutkan dengan topik-topik lain bergantung pada luasnya bahasan kegiatan)

3.4. Topik Berikutnya

Topik-topik ini menjelaskan pokok-pokok bahasan utama yang diperlukan untuk mendekati tujuan kegiatan FE sesuai rencana kerja yang dibuat. Topik bahasan yang mirip sebaiknya disatukan sehingga bahasan pada setiap topik menjadi lebih padat dan komprehensif.

(22)

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab Kesimpulan dan Saran diurai menjadi Sub Bab Kesimpulan dan Sub Bab Saran agar lebih tegas memperlihatkan rumusan opini penulis mengenai jawaban dari tujuan yang dibangun (pada Bab Pendahuluan) serta saran atas temuan.

4.1. Kesimpulan

Sub Bab Kesimpulan memuat pernyataan akhir yang berkaitan dengan hasil dan pembahasan FE sesuai dengan judul FE. Dengan kata lain, kalimat kesimpulan sekaligus adalah jawaban/dari tujuan yang hendak dicapai.

4.2. Saran

Saran sebaiknya berkaitan dengan ruang lingkup FE yang dilakukan untuk perbaikan di masa datang.

2.1.3. Bagian Akhir

Bagian akhir dari FE terdiri atas: Daftar Pustaka

Lampiran (Bila tidak diperlukan maka lampiran dapat dihilangkan). DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka memuat seluruh nama/referensi yang muncul dalam teks laporan FE mulai dari Pendahuluan hingga Hasil dan Pembahasan. Sebaliknya, semua nama pengarang yang tertulis dalam daftar Pustaka harus ada di dalam teks. Daftar Pustaka disusun secara alfabetis, berdasarkan inisial nama keluarga dari pengarang pertama suatu tulisan/referensi. Sumber pustaka diutamakan dari jurnal, laporan penelitian, dan buku. Rasio antara jurnal atau laporan penelitian dengan buku teks adalah 40:60. Sekitar 25% sumber pustaka haruslah yang diterbitkan/ditulis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (kecuali untuk situasi khusus).

LAMPIRAN

Bagian ini digunakan untuk menyajikan keterangan atau informasi tambahan berupa data, denah lokasi, gambar, atau keterangan lain yang berfungsi sebagai kelengkapan uraian yang telah disajikan dalam bagian utama laporan FE. Pada lampiran juga harus disertakan surat keterangan telah

(23)

melaksanakan FE yang diketahui (tanda tangan dan stempel) oleh penanggung jawab/pemilik lokasi kegiatan FE.

(24)

Contoh format lembar judul Laporan Farm Experience

LAPORAN

FARM EXPERIENCE

TATALAKSANA PEMELIHARAAN SAPI BALI DI FAPET FARM

UNIVERSITAS JAMBI

OLEH

MUHAMMAD MALIK

E1A 002012

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

(25)

Contoh format Lembar Pengesahan Laporan Farm Experience

TATALAKSANA PEMELIHARAAN SAPI BALI DI FAPET FARM UNIVERSITAS JAMBI

Oleh

MUHAMMAD MALIK E1A 002012

Telah Diuji Dihadapan Tim Penguji

Pada Hari Senin, tanggal 1 April 2014, dan dinyatakan Lulus Ketua : ...

Anggota : 1. ... 2. ...

Mengetahui: Menyetujui:

Ketua Jurusan/Program Studi Pembimbing

Dr. Ir. Ketua, M.Sc.agr. Dr. Ir. Pembimbing, M.S.

(26)

Contoh format Prakata Laporan Farm Experience PRAKATA

Kegiatan magang (Farm Experience) ini dilakukan di Farm Fakultas Peternakan selama satu bulan (Juni-Juli, 2013). Tema yang penulis pilih berkenaan dengan…... Aspek ini sangat penting mengingat …. Banyak sekali pengalaman yang penulis peroleh dari kegiatan ini, terutama … Selama kegiatan penulis dibantu oleh ….. Rampungnya kegiatan dan laporan ini juga berkat bantuan ……Kepada mereka semua, penulis mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan Yang Mahakuasa membalas mereka dengan pahala. Kepada Allah SWT penulis bersyukur, dan mudah-mudahan laporan magang ini dapat memberikan informasi yang krusial bagi perbaikan kegiatan serupa di masa datang demikian juga bagi perkembangan farm yang bersangkutan.

Jambi, 1 April 2014 dto

(27)

Contoh format Daftar Isi Laporan Farm Experience DAFTAR ISI

Halaman PRAKATA ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan ... 2 1.3. Manfaat ... 3 BAB II. PROSEDUR KEGIATAN ... 4 2.1. Tempat dan Waktu ... 4 2.2. Prosedur Kerja ... 4

2.3. Analisis Data ………. 6

BAB. III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 7 3.1. Kondisi Umum (tuliskan Nama/Lokasi Pelaksanaan FE) ... 7 3.2. Sistem Pemberian Pakan pada Sapi Bali ... 9 3.3. Sistem Perkandangan Sapi Bali ... 11 3.4. Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali selama Farm Experience ... 13 3.5. Sistem Sanitasi dan Pencegahan Penyakit ... 15 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 17 4.1. Kesimpulan ... 17 4.2. Saran ... 17 DAFTAR PUSTAKA ... 18 LAMPIRAN ... 19

(28)

Contoh format tabel yang dimuat dalam teks Laporan Farm Experience Tabel 1. Populasi sapi potong di peternakan Kelompok Tani Tunas Makmur

No Kelompok Ternak Jenis Kelamin Jumlah

Jantan Betina

— (ekor) 

1. Dewasa 10 12 22

2. Remaja 12 10 22

(29)

Contoh format gambar yang dimuat dalam teks Laporan Farm Experience

PENGARAH DEKAN FAKULTAS

PETERNAKAN

PENANGGUNG JAWAB Dr. Ir. Gushairiyanto, M.Si

KETUA PELAKSANA Dr. Yatno, S.Pt,. M.Si SEKRETARIS drh. Anie Insulistiyowati, M.P ANGGOTA 1. Ir. Darlis, M.Sc,. Ph.D 2. Dr. Ir. Suryono, M.Si

3. Dr. Ir. Nurhayati, M.Sc. Agr 4. Ir. Darmawan, M.P

5. Dr. Ir. Abdul Azis, M.Si 6. Dr. Ir. Endri Musnandar, M.S 7. Ir. H. Maksudi, M.Sc., Ph.D

Gambar 1. Struktur organisasi Fapet Farm Universitas Jambi (SK Dekan No: 88/UN21.5/KP/2013

(30)

Contoh isi (bagian utama dan akhir) Laporan Farm Experience BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... ... 1.2. Tujuan ... ... 1.3. Manfaat ... ...

(31)

BAB II

PROSEDUR KEGIATAN

1.1. Tempat dan Waktu

... ... 1.2. Prosedur Kerja ... ... 1.3. Analisis Data ... ...

(32)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Kondisi Umum (tuliskan Nama/Lokasi Pelaksanaan FE)

... ... 3.2. Topik I ... ... 3.3. Topik II ... ...

(33)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ... ... 4.2. Saran ... ...

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Adrizal, Suparjo dan Nelson. 2010. Pelatihan Meracik Ransum Berbasis Dedak-Singkong untuk Ayam Kampung Bantuan Pemerintah pada Kelompok Tani Kota Jambi. Laporan Pengabdian pada Masyarakat. Universitas Jambi, Jambi.

Aini, I. 2012. Diseases in rural family chickens in South-East Asia. International Network for Family Poultry Development (INFDP), FAO. Rome. Disease The scope and effect of family poultry. http://www.fao.org/ag/againfo/themes/en/ infpd/documens/econf_scope.html. Diunduh 20 Desember 2012.

Ginting, M. 2003. Adopsi Sistem Pertanian Terpadu: Studi Kasus Komunitas Program Pemberdayaan Masyarakat Riau, PT Riau Andalan Pulp and Paper di Desa Tambak, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Thesis Magister Pascasarjana Universitas Indonesia. Jakarta.

(35)

Lampiran 1. Kuesioner data responden

KUESIONER MANAJEMEN PAKAN AYAM

Nama peternakan………... Alamat:... Tahun berdiri……. Pemilik:

Pribadi/Koperasi/PT/CV/……….. Jml karyawan: …… Produk utama: ………….

No Pertanyaan Lingkari salah satu jawaban/tulis langsung 1 Kepemilikan ternak dan model usaha:

a. Asal ternak? Lokal Luar kota

b. Jenis ternak Kampung Ras

c. Tipe ayam Pedaging/Jantan Petelur/Betina Campur

d. Jumlah ayam sekarang Jantan: ………… ekor; Betina: ………… ekor; Remaja/Anak: …... ekor

e. Model usaha Mandiri Kemitraan ...

f. Lama/periode pelihara ...minggu ...bulan ...tahun 2 Asal pakan/ransum dan formula:

a. Formula pakan Komersial Racik sendiri ...

b. Asal pakan/bahan Poultry shop Usah sendiri Mitra

c. Jumlah order/

kebutuhan

...kg/bulan .../3 bulan ...

d. Recording pakan Pakan masuk Pakan sisa Pakan terbuang

e. Pakan sisa Digunakan kembali dibuang ....

3 Ransum dan Pemberiannya

a. Frekuensi pemberian 1 kali 2 kali 3 kali

b. Pakan sisa Digunakan kembali Dibuang ...

4 ...

(36)

3.2. USULAN PENELITIAN (UP)

Usulan Penelitian merupakan dokumen awal dari rencana penelitian untuk menghasilkan sebuah skripsi. Oleh karena itu, format penyusunan UP harus disusun seperti layaknya naskah ilmiah yang memuat bagian awal, utama, dan akhir.

3.2.1. Bagian Awal

Bagian awal UP terdiri atas: Lembar Judul Lembar Pengesahan Daftar Isi

Daftar Tabel (alternatif) Daftar Gambar (alternatif) Daftar Lampiran (alternatif) Lembar Judul (Sampul)

Lembar judul yang sekaligus merupakan sampul memuat (dalam satu halaman) judul usulan penelitian, lambang UNJA, nama dan nomor mahasiswa, nama Fakultas dan Universitas, serta bulan dan tahun penulisan. Pada bagian paling atas ditulis Usulan Penelitian. Judul dibuat singkat, jelas, tetapi cukup menjelaskan/menggambarkan kegiatan yang dilakukan (maksimal 20 kata) dan ditulis dalam baris kalimat berbentuk piramida terbalik. Pengaturan teks disusun seimbang sehingga tampak rapi jika dilihat dari setiap batas tepi (margin) halaman.

Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan memuat judul usulan penelitian, nama dan nomor mahasiswa, persetujuan pembimbing utama dan pendamping dan diketahui oleh Ketua Jurusan. Tuliskan juga NIP masing-masing pembimbing dan Ketua Jurusan/Program Studi. Setelah UP dievaluasi, diperbaiki (kalau terdapat revisi), dan disetujui oleh komisi penguji, usulan diperbanyak dan dijilid serta dibubuhkan tanda tangan pembimbing dan Ketua Jurusan/Program Studi.

(37)

Daftar Isi

Daftar isi memuat semua batang tubuh UP. Format daftar isi UP mirip format daftar isi laporan FE dengan beberapa penambahan sub bab, misalnya perumusan masalah dan hipotesis.

Daftar Tabel

Daftar tabel dibuat hanya jika di dalam naskah (bagian utama) UP terdapat penyajian informasi dalam format tabel lebih dari satu (1) tabel.

Daftar Gambar

Daftar gambar dibuat hanya jika terdapat lebih dari satu (1) gambar di dalam naskah (bagian utama) UP.

Daftar Lampiran

Daftar lampiran dibuat hanya jika terdapat lebih dari satu (1) lampiran di bagian akhir naskah UP.

3.2.2. Bagian Utama

Bagian utama dari usulan penelitian (UP) terdiri atas 3 bab, yakni: Pendahuluan

Tinjauan Pustaka Materi dan Metode BAB I. PENDAHULUAN

Pendahuluan ditulis sebagai bab tersendiri yang setidaknya memuat latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, hipotesis, tujuan, dan manfaat penelitian. Pada dasarnya fungsi pendahuluan adalah sebagai pengantar informatif tentang materi yang akan diteliti dan justifikasi terhadap permasalahan yang diteliti, tujuan, dan manfaat penelitian.

1.1. Latar Belakang

Bagian ini memuat argumen (alasan) sehingga penelitian perlu dilakukan. Setelah dimulai dengan penjelasan umum, informasi berikutnya yang perlu ada adalah penyajian fakta-fakta yang terkait langsung dengan penelitian, dan lalu ditutup dengan informasi mengenai kesenjangan (gap) antara fakta dan kondisi ideal terkait topik penelitian. Tentu saja untuk setiap pernyataan spesifik

(38)

memerlukan dukungan sumber referensi yang relevan, baik capaian terdahulu, riset yang sedang dikembangkan, dan harapan di masa datang. Di sinilah sebenarnya terselip informasi mengenai urgensi, orisinilitas, dan kebaruan (novelty) sebuah penelitian sehingga nanti bisa dirumus ulang pada sub bab Identifikasi dan Perumusan Masalah. Penutup uraian pada latar belakang adalah urgensi penelitian atau bisa juga berupa pernyataan verbal tentang tujuan umum penelitian (statement of purpose).

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang termuat pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi satu atau lebih permasalahan yang hendak dipaparkan. Hal ini bisa ditulis ulang secara lebih ringkas dalam sub bab ini, sehingga bisa dirumuskan dalam kalimat utuh. Identifikasi dan rumusan masalah hanya bisa dinyatakan secara lebih jelas apabila latar belakang penelitian ditulis dengan informatif dengan dukungan referensi yang memadai. Rumusan masalah sebaiknya terdiri atas 2‒3 kalimat saja, singkat dan informatif.

Contoh:

Perkembangan akar sobekan rumpun suatu jenis rumput unggul dapat dipercepat dengan pemberian hormon pertumbuhan (sintetis ataupun alami), namun elaborasi potensi sumber hormon alami, misalnya ekstraksi rebung, belum banyak dilaporkan, khususnya terhadap Setaria.

1.3. Hipotesis

Penyusunan suatu hipotesis akan menjadi lebih mudah dilakukan apabila rumusan masalah dan informasi tentang tujuan sudah tertuang dalam latar belakang. Hipotesis adalah pernyataan singkat dari jawaban sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti. Disebut sementara karena hipotesis bersifat rasional/logis sebagai hasil berfikir deduktif, atau masih berupa a priori yang belum tentu benar. Oleh karenanya, suatu hipotesis perlu diuji secara empirik (misalnya melalui penelitian). Deduksinya sudah diperoleh dari alur atau kerangka pemikiran yang diungkapkan dalam latar belakang penelitian. Sebaiknya penulisan hipotesis menggunakan kata-kata yang tegas.

(39)

Misalnya:

“Penambahan zat A di dalam ransum dapat meningkatkan absorpsi protein”. Bukan sebaliknya, “Pemakaian zat A kemungkinan berpengaruh terhadap absorpsi protein”. Seringkali pula sebuah hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan statistik seperti H0 dan H1 sebagai berikut:

H0: Pemberian ekstrak daun paku hingga level 1,5% dalam air minum tidak

meningkatkan kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler.

H1: Pemberian ekstrak daun paku hingga level 1,5% dalam air minum akan

meningkatkan kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler. 1.4. Tujuan

Pernyataan atau pencantuman tujuan suatu penelitian dapat saja dilakukan pada akhir paragraf pada Sub Bab Latar Belakang. Namun, bila tujuan tersebut harus dibuat pada sub bab tersendiri (Sub Bab Tujuan) maka rumusan tujuan dapat ditulis ulang dan bahkan harus lebih spesifik.

1.5. Manfaat

Bagian ini menjelaskan tentang manfaat penelitian, baik bagi perkembangan keilmuan, pengembangan institusi/lembaga, penambahan informasi, ataupun khalayak masyarakat/industri. Jika manfaat penelitian tidak terlalu banyak, sebaiknya keseluruhan manfaat diuraikan dalam bentuk kalimat. Sebaliknya, bila manfaat penelitian cukup banyak maka sebaiknya ditulis bernomor urut.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan kristalisasi pendapat peneliti terdahulu yang sejalan atau bertentangan, atau berbagai pendapat yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam menetapkan metode pendekatan yang digunakan peneliti. Kutipan dalam tinjauan pustaka dapat dilakukan terhadap seluruh isi bacaan atau merupakan sinopsis dari keseluruhan pemikiran dalam sumber bacaan tersebut yang diuraikan dengan pemikiran sendiri. Urutan penyajian informasi (sub bab-sub bab) pada Tinjauan Pustaka dapat mengacu kepada informasi penting yang termuat dalam judul penelitian dan kata kuncinya (kata kunci ini nanti akan menjadi bagian dari penulisan Ringkasan pada laporan penelitian/Skripsi). Hal yang perlu diperhatikan oleh penulis/peneliti adalah untuk menghindari

(40)

penulisan 1 paragraf 1 kalimat. Sebaiknya, sebuah paragraf terdiri sedikitnya atas dua kalimat. Disamping itu, setiap pernyataan spesifik harus diikuti dengan sumber referensi. Jurnal adalah sumber referensi yang paling relevan. Bila dalam satu paragraf terdapat beberapa kalimat yang bersumber pada satu referensi, sebaiknya awal kalimat pada paragraf yang bersangkutan sudah harus menjelaskan sumber referensi tersebut.

Misalnya:

Adrizal et al. (2011) menjelaskan tiga cara yang paling efektif mitigasi ammonia pada peternakan ayam broiler. Cara yang pertama adalah…... (dan seterusnya). BAB III. MATERI DAN METODE

Bab ini memuat informasi tentang tempat dan waktu, bahan dan peralatan, metode (rancangan) penelitian, dan analisis statistik. Kedua sub bab terakhir ini dapat pula dikombinasikan dalam satu sub bab.

3.1. Tempat dan Waktu

Tempat yang dimaksud adalah tempat dilaksanakannya penelitian atau wilayah/daerah dimana data diambil, sedangkan waktu mengacu pada lama waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut (tidak termasuk pelaporan dan ujian).

3.2. Materi dan Peralatan

Materi dan peralatan yang dimaksud adalah bahan atau materi yang digunakan langsung untuk penelitian. Khusus untuk peralatan, sebaiknya tidak dirinci satu-satu namanya, melainkan dikaitkan langsung dengan prosedur/metode pelaksanaan penelitian maupun analisis laboratorium.

Misalnya:

Daun singkong dicacah halus dengan mesin pemotong dan digiling dengan

hammer mill serta diayak dengan mesin Rotap Sieve Shaker menggunakan saringan ukuran mesh 1.0 mm. Selanjutnya, daun singkong giling dicampur dengan bahan ransum lainnya menggunakan mixer.

3.3. Metode

Penulis perlu menjelaskan kategori penelitian, misalnya apakah penelitian tersebut berupa eksperimen atau survei atau simulasi. Jika penelitian

(41)

berupa eksperimen, detail perlakuan yang digunakan, ulangan atau kelompok, unit percobaan, jumlah materi per unit adalah hal-hal penting yang perlu diungkapkan secara verbal. Penjelasan tentang ruang lingkup dan batasan-batasan penelitian, termasuk juga dengan teknik sampling adalah hal penting dalam penelitian survei. Setelah itu, penulis perlu mencantumkan peubah (data/variabel) yang diamati atau diukur. Pada tahap berikutnya adalah penjelasan prosedur kerja secara rinci untuk setiap metode pengamatan ataupun analisis laboratorium/bengkel yang dilakukan (bila prosedur terlalu panjang, cukup ringkasannya saja, dan detilnya dicantumkan dalam lampiran). Nama-nama alat yang digunakan terkait prosedur/protokol harus disisipkan.

3.4. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang tepat hanya bisa dihasilkan bila elemen-elemen perlakuan dan objek penelitian dipahami dengan baik. Pada penelitian ekperimen, rancangan penelitian harus dicantumkan secara tegas beserta model matematiknya.

3.5. Peubah yang Diamati

Semua peubah yang diamati dimuat pada sub bab ini disertai dengan batasan-batasannya.

3.6. Analisis Data

Analisis adalah perhitungan dan pengukuran terhadap data berdasarkan alat analisis yang digunakan. Analisis data dapat dilakukan melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan analisis kualitatif dapat dilakukan dengan cara deskriptif atau menggunakan metode statistik nonparametrik, sedangkan analisis secara kuantitatif menggunakan statistik parametrik sesuai dengan model matematik yang dicantumkan pada rancangan penelitian. Pemilihan alat analisis yang tepat dapat memberikan keterangan yang benar terhadap data tersebut, sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat memberikan jawaban yang baik terhadap hipotesis penelitian.

(42)

3.2.3. Bagian Akhir

Bagian akhir UP terdiri atas: Daftar Pustaka Lampiran (alternatif) DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka memuat semua referensi yang disebutkan dalam UP. Penulisan daftar pustaka harus memberi petunjuk identitas secara lengkap (judul, penulis dan penerbit). Penulisan dilakukan sesuai abjad (berurutan) berdasarkan nama keluarga mengacu format jurnal terkait. Rasio porsi jurnal dan buku teks sedikitnya 50:50. Sekitar 25% dari referensi harus keluaran sepuluh tahun terakhir. Cara penulisan referensi baik di dalam teks ataupun daftar pustaka dijelaskan pada Bab Format Pengetikan.

LAMPIRAN

Bila ada cukup banyak informasi terkait dengan protokol analisis atau informasi lainnya yang tidak begitu urgen (misalnya denah/lay out, peta, kuesioner, dan lain lain) sebaiknya informasi ini diletakkan sebagai lampiran.

(43)

Contoh format lembar judul (sampul) Usulan Penelitian USULAN PENELITIAN

POTENSI PENGGUNAAN EKSTRAK TANAMAN PAKU DALAM RANSUM AYAM BROILER TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAGING

OLEH MUHAMMAD MALIK E1A 002012 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI MARET 2014

(44)

Contoh format lembar Pengesahan Usulan Penelitian USULAN PENELITIAN

POTENSI PENGGUNAAN EKSTRAK TANAMAN PAKU DALAM RANSUM AYAM BROILER TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAGING

OLEH

MUHAMMAD MALIK E1A 002012

Menyetujui:

Pembimbing Utama

Dr. Ir. Pembimbing Utama, M.Si. NIP. …

Mengetahui:

Ketua Jurusan/Program Studi Pembimbing Pendamping

Dr. Ir. Ketua, M.Sc.agr. Dr. Ir. Pembimbing Anggota, M.S.

(45)

Contoh format Daftar Isi Usulan Penelitian

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... ii DAFTAR GAMBAR ... iii DAFTAR LAMPIRAN ... iv BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 2 1.3. Hipotesis ... 3 1.4. Tujuan ... 4 1.5. Manfaat ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……… 6

2.1. Sub Bab Pertama ... 6 2.2. Sub Bab Kedua ... 7

2.3. Sub Bab Berikutnya ……….. 8

BAB. III. MATERI DAN METODE ... 9

3.1. Tempat dan Waktu ……… 9

3.2. Materi dan Peralatan ………. 9

3.3. Metode ………... 9

3.4. Rancangan Penelitian ……… 11

3.5. Peubah yang Diamati ... 12 3.6. Analisis Data ... 13 DAFTAR PUSTAKA ... 14 LAMPIRAN ... 16

(46)

Contoh isi (bagian utama dan akhir) Usulan Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... ...

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

... ... 1.3. Hipotesis ... ... 1.4. Tujuan ... ... 1.5. Manfaat ... ...

(47)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dapat Dirinci menjadi Sub Bab 1

... ...

2.2. Dan Seterusnya Sesuai Kata Kunci atau Parameter yang Diukur

... ...

(48)

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu

... ...

3.2. Materi dan Peralatan

... ... 3.3. Metode ... ... 3.4. Rancangan Penelitian ... ...

3.5. Peubah yang Diamati

... ...

3.6. Analisis Data

... ...

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Jones, P.J., M. Raeini-Sarjaz, F.Y. Ntanios, C.A. Vanstone, J.Y. Feng and W.E. Parsons. 2000. Modulation of plasma lipid levels and cholesterol kinetics by phytosterol versus phytostanol esters. J. Lipid Res. 41: 297-705.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Terjemahan: K. Padmawinata. Edisi ke-6. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Viveros, A., C. Centeno, I. Arija and A. Brenes. 2007. Cholesterol-lowering effects of dietary lupin (Lupinus albus var Multolupa) in chicken diets. Poult. Sci. 86:2631-2638.

dst...

LAMPIRAN

Jika ada silahkan dilampirkan (lihat contoh Lampiran pada penulisan Skripsi)

(50)

3.3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI)

Laporan Penelitian (LP) atau Skripsi merupakan tulisan ilmiah hasil penelitian. Isinya merupakan jawaban/solusi atas masalah penelitian yang diidentifikasi penulis. Format penulisan skripsi terdiri atas 3 (tiga) bagian, yaitu bagian awal, utama, dan akhir. Sebagian besar format LP mirip dengan format UP, namun lebih rinci. Ringkasan, lembar pernyataan, riwayat hidup dan prakata, adalah tambahan informasi dalam Skripsi, demikian juga lembar pengesahan yang lebih lengkap.

3.3.1. Bagian Awal

Bagian awal Skripsi terdiri atas: Lembar Judul (Sampul) Ringkasan Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Riwayat Hidup Prakata Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Lembar Judul (Sampul)

Format penulisan judul hingga nama Fakultas dan Universitas mirip dengan penulisan hal yang sama pada UP. Hanya saja, kata Usulan Penelitian dihilangkan dan diganti dengan Skripsi dan diposisikan di bawah judul Skripsi. Penempatan lambang UNJA di bagian bawah Nama dan NIM penulis.

Ringkasan

Ringkasan merupakan ulasan singkat dari penelitian, dimulai dari uraian singkat permasalahan dan tujuan (alinea pertama), materi dan metode (alinea ke dua), hasil (spesifik) sebagai alinea ke tiga, dan pada alinea ke empat memuat kesimpulan serta implikasinya. Ringkasan sebaiknya tidak melebihi satu halaman. Fungsinya adalah memberikan gambaran ruang lingkup dan esensi penelitian tanpa harus membaca naskah seluruhnya. Semua uraian dinyatakan dalam kalimat dan angka, bukan tabel atau gambar. Pada lembar Ringkasan

(51)

dituliskan judul, nama penulis dan pembimbing. Pada bagian bawah (catatan kaki) dituliskan sebutan pembimbing (utama dan pendamping tanpa gelar). Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan memuat: judul Skripsi, nama penulis, nomor mahasiswa dan tanda pengesahan dari pembimbing serta diketahui oleh ketua Jurusan dan Fakultas (Pembandu Dekan I).

Lembar Pernyataan

Dalam rangka meningkatkan kualitas hasil penelitian dan untuk kegunaan publikasi, penulis perlu membuat pernyataan bahwa Karya Ilmiah (Skripsi) yang ditulis adalah asli. Keperluan membuat pernyataan ini dilandaskan pada kenyataan ditemukannnya beberapa kasus tentang penjiplakan karya ilmiah.

Riwayat Hidup

Riwayat hidup memuat informasi mengenai jati diri singkat dari penulis, antara lain tempat dan tanggal lahir, keterangan orang tua dan keluarga, keterangan singkat mengenai pendidikan dan/atau karir akademik (jika ada). Prakata

Prakata sebaiknya diawali dengan ulasan singkat mengapa penelitian ini dilakukan agar pembaca siap dan bisa menangkap isu yang hendak disampaikan. Selanjutnya isi prakata dapat diteruskan dengan ucapan rasa syukur kepada Yang Mahakuasa, ucapan terima kasih kepada orang tua, dan rekan/pihak yang turut terlibat secara langsung dan tidak langsung yang membantu penulis sejak dari perencanaan penelitian sampai dengan penyusunan naskah skripsi. Walaupun demikian, sebaiknya ungkapan terima kasih tidak memakan porsi yang terlalu besar dari keseluruhan cerita prakata. Harapan penulis terhadap saran dan kritik dari pembaca juga dapat disampaikan. Pada akhir prakata pada bagian kanan bawah, dituliskan nama tempat, bulan, dan tahun (disesuaikan dengan pelaksanaan ujian), dan kemudian di bagian bawahnya lagi dicantumkan nama penulis dan tanda tangan asli.

(52)

Daftar Isi

Daftar isi merupakan lembaran informasi menyeluruh tentang pokok-pokok yang dibuat dalam naskah skripsi, digunakan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung mengetahui tentang isi dari tiap bab atau sub bab. Daftar isi memuat judul bab secara berurutan. Setiap bab dapat diikuti beberapa sub bab dan sub-sub bab dengan nomor halamannya.

Daftar Tabel

Jika dalam naskah skripsi terdapat lebih dari satu table tabel maka daftar table perlu dibuat. Daftar tabel memuat nama judul tabel secara berurutan berserta nomor halamannya (Lampiran 1).

Daftar Gambar

Semua gambar (grafik, bagan, skema dan foto) yang dimuat dalam LP harus tertera dalam daftar gambar (lihat contoh pada Lampiran 2).

Daftar Lampiran

Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran berisikan urutan lampiran dan nomor halamannya. Biasanya daftar lampiran pada skripsi berupa hasil perhitungan/analisis statistik parametrik atau non parametrik (Lampiran 3).

3.3.2. Bagian Utama

Bagian utama dari laporan penelitian (LP) atau skripsi terdiri atas: Pendahuluan

Tinjauan Pustaka Materi dan Metode Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran BAB I. PENDAHULUAN

Fungsi pendahuluan adalah sebagai pengantar informatif tentang materi penelitian (skripsi) secara menyeluruh yang disusun secara sistematik dan terarah, sehingga memberikan gambaran dan justifikasi yang jelas terhadap permasalahan yang diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian, landasan dan alur

(53)

pemikiran. Bab Pendahuluan disusun dalam beberapa sub bab yang memuat latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang yang ditulis dalam UP sebelumnya dapat disalin ulang dan dipertajam di LP. Pada prinsipnya bagian ini memuat argumentasi peneliti tentang situasi dan kondisi yang ada saat ini sehingga timbul suatu tantangan, tuntutan dan peluang untuk dilakukan suatu penelitian. Arti pentingnya penelitian tersebut harus dijelaskan secara tegas sehingga dapat melandasi alur pemikiran dan justifikasi bahwa penelitian yang dimaksud layak untuk dilakukan dan memiliki landasan ilmiah. Orisinilitas atau kebaharuan (novelty) penelitian perlu dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan atau diteliti oleh pihak lain, atau dinyatakan secara tegas perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian yang pernah dilaksanakan. Perbedaan tersebut dapat berupa metode atau prosedur yang digunakan dalam penelitian. Uraian permasalahan yang dikemukakan dapat memberikan gambaran alur pemikiran sehingga urgensi dari penelitian dapat diungkapkan lebih tegas. Dukungan informasi yang bersumber dari berbagai publikasi penelitian sebelumnya, atau teori dasar yang mendukung penelitian diperlukan sehingga dapat menghasilkan pemikiran baru. Adapun yang dimaksud dengan pemikiran baru, dapat berupa perombakan terhadap pendekatan (metode) lama berupa modifikasi atau penyempurnaan, atau gabungan dari kedua hal tersebut.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan pada LP dapat mengutip kembali atau hasil elaborasi tujuan yang ditulis pada UP.

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada LP dapat mengutip kembali atau hasil elaborasi manfaat penelitian yang ditulis pada UP.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Keseluruhan atau sebagian sub topik yang ditulis dalam Tinjauan Pustaka pada UP dapat disalin ulang dan dielaborasi menjadi sub topik dalam

(54)

Tinjauan Pustaka pada LP. Selain lebih elaboratif, sub topik tambahan sangat mungkin diperlukan untuk meningkatkan kualitas tinjauan pustaka LP. Kutipan dalam tinjauan pustaka dapat dilakukan terhadap seluruh isi bacaan atau merupakan sinopsis dari keseluruhan pemikiran dalam sumber bacaan tersebut yang diuraikan dengan pemikiran sendiri. Hal ini untuk menghindarkan kesalahan dalam interpretasi atau tafsir dari fakta yang disampaikan peneliti terdahulu. Selain itu, penulis tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta tetapi juga menganalisis fakta tersebut secara kritis dan logis serta menghubungkan dengan permasalahan sehingga dapat menjadi landasan kerangka atau konsep yang digunakan dalam penelitian. Sumber acuan (referensi) yang dimuat harus disertai dengan nama penulis dan tahun publikasi. Perlu diperhatikan bahwa pustaka yang digunakan sedapat mungkin dari pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah.

BAB III. MATERI DAN METODE

Bila semua detil materi dan metode yang sudah dicanangkan dalam UP dilaksanakan dalam penelitian dan akan dilaporkan dalam LP, maka materi dan metode tersebut dapat disalin ulang menjadi materi dan metode LP. Pada dasarnya sub bab nya dapat terdiri atas materi dan peralatan, metode, serta rancangan penelitian dan analisis data.

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Jika tempat dan waktu belum secara tegas disebutkan dalm UP maka pada LP, informasi tersebut sudah harus jelas disebutkan.Tempat yang dimaksud adalah tempat dilaksanakannya penelitian atau wilayah/daerah dimana data diambil, sedangkan waktu mengacu pada lama waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut. Sebaiknya minimal informasi bulan dan tahun hingga selesai kegiatan penelitian tersebut dicantumkan. Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan, analisis laboratorium dan data penelitian serta penulisan skripsi tidak perlu dicantumkan pada bagian ini.

(55)

3.2. Materi dan Peralatan Penelitian

Informasi yang sama pada UP dapat disalin ulang dan disesuaikan. 3.3. Metode Penelitian

Informasi yang sama pada UP dapat disalin ulang dan disesuaikan. 3.4. Rancangan Penelitian

Informasi yang sama pada UP dapat disalin ulang dan disesuaikan. 3.5. Peubah yang Diamati

Informasi yang sama pada UP dapat disalin ulang dan disesuaikan. Catatan:

Berbeda dengan penelitian eksperimen, maka untuk penelitian survei/lapangan yang bersifar non eksperimen, pada Bab Materi dan Metode memuat informasi objek yang diamati atau ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, serta peubah yang diamati.

Objek yang Diamati atau Ruang Lingkup Penelitian

Sub bab ini memuat keterangan tentang objek yang diamati dan responden serta ruang lingkup wilayah penelitian (wilayah populasi). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Pada bagian ini perlu dijelaskan mengenai cara-cara pengambilan contoh (teknik sampling) dengan lebih dulu mengidentifikasi satuan unit pengamatan yang menjadi objek penelitian, ukuran populasi (sampling frame) dan justifikasi terhadap ukuran sampel atau jumlah unit sampel yang akan diamati, serta prosedur analisis data yang digunakan.

Peubah yang Diamati

Bagian ini perlu memuat penjelasan tentang batasan-batasan atau asumsi penelitian.

3.6. Analisis Data

Gambar

Gambar 1.  Berat  badan,  konsumsi,  dan  konversi  ransum  ayam  pedaging  komersial (umur 0-42 hari)
Gambar 1. Struktur organisasi Fapet Farm Universitas Jambi  (SK Dekan No: 88/UN21.5/KP/2013
Tabel 1. Kandungan nutrien, bahan terlarut (%) dan pH substrat

Referensi

Dokumen terkait

SEKOLAH PA§CASARJANA.. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

fujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi agar pembaca dapat menemukan dengan mudah sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan

karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain yang telah.. disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian

merupakan hasil karya penulis sendiri. Sumber informasi yang berasal atau yang dikutip dari hasil karya penulis lain baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan

Didalam teks KKP, pengutipan pada sumber informasi dapat merupakan bagian kalimat dengan halaman yang dinyatakan dalam tanda kurung nama penulis, tahun dan nomor

Setiap sumber data pustaka baik dalam teks maupun catatan kaki, selain disebutkan sumbernya dalam teks, harus dicantumkan pula dalam daftar pustaka pada akhir karangan.... Catatan

Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama dari semua (tiga) penulis itu dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk

Sumber informasi yang diperoleh dari penulis lain yang telah dipublikasikan yang disebutkan dalam teks skripsi ini, telah dicantumkan dalam Daftar Pustaka sesuai dengan norma, kaidah