• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterbukaan Diri Terapis Perempuan Kepada Publik: Studi Kasus Manajemen Privasi Komunikasi Terapis Perempuan di Odyseus SPA Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterbukaan Diri Terapis Perempuan Kepada Publik: Studi Kasus Manajemen Privasi Komunikasi Terapis Perempuan di Odyseus SPA Semarang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. Lampiran Hasil Wawancara

a. Identitas Narasumber: Nama : Vira Usia : 29 tahun Asal : Semarang Jabatan : Wakil Achieve

1) Sudah berapa lama bekerja sebagai terapis? Sudah 5 tahun mas kerja ini.

2) Bagaimana awal mula bekerja sebagai terapis?

Saya ditawari oleh teman saya mas, direkomendasikan gitu.

3) Apa yang dirasakan pertama kali ketika bekerja sebagai

terapis?

Awal mula saya bekerja sebagai terapis itu saya takut dan grogi, dikarenakan baru pertama kali sebagai bekerja sebagai ini dan citranya sudah tidak bagus di masyarakat

4) Siapa saja yang mengetahui pekerjaan anda sebagai terapis? Saat saya bekerja sebagai terapis tidak ada yang mengetahui, mereka hanya tahu saya bekerja di Hotel, suami, anak, keluarga serta lingkungan tempat saya tinggal tidak ada yang mengetahui saya bekerja sebagaia terapis, yang mengetahui hanya teman-teman di tempat kerja saya.

5) Kenapa hanya diberitahu kepada mereka?

Soalnya citranya udah kurang bagus duluan, merea kurang paham soal terapis tahunya pijet dan udah jelek duluan, Mas.

6) Bagaimana mereka atau teman bisa bertanya tentang pekerjaan anda?

(2)

7) Bagaimana reaksi mereka saat mengetahui pekerjaan anda sebagai terapis.

Biasa aja mas, kan sama kerjaanya

8) Apakah Anda Sering menghabiskan wkatu dengan teman di luar jam kerja? Dan apa saja yang dilakukan?

Saya sering menghabiskan waktu dengan teman kerja, biasanya kai pergi makan saat jam istirahat kantor, pergi malam bersama, jalan jalan bersama , karaoke dan merayakan ulang tahun teman kerja 9) Seberapa anda dekat dnegan rekan kerja anda?

Buat saya, mereka sudah seperti keluarga kedua mereka, jika saya presentasekan kira-kira 95% saya dekat dengan mereka.

10) Menurut anda hal privasi atau bersifat pribadi itu apa saja

mbak?

Tentang pasangan itu menurut saya privasi mas. kaya aib gitu ya mas hahaha

11) Apakah topik yang anda katakan sebagai privasi sering anda

bagikan ke rekan kerja anda?

Tapi kalau dengan teman kerja saya tetap terbuka, seperti yang saya katakan kalau teman di tempat kerja sudah seperti keluarga sendiri, apalagi dengan Mbak Retno (salah satu narasumber terapis) saya pasti cerita semuanya mas.

12) Kapan atau pada situasi apa biasnaya anda membagikan informasi tersebut?

Jam istirahat, sambil makan biasanya sambil share, kalau pas lagi perlu banget ya via telpon atau ngajakin jalan keluar.

13) Bagaimana proses dalam membagikan informasi tersebut? Biasanya saya coba cari waktu yang pas mas, kalau semisal di tempat kerja gak bisa saya biasanya telpon mas.

14) Apakah ada hal yang anda takuti jika rekan kerja anda mengetaui hal privasi anda?

(3)

15) Dalam membagikan informasi privasi anda memikirkan resikonya atau tidak?

Paling reaksinya mereka sih mas, kalau moodnya pas jelek saya mending diem dulu beda kalau moodnya pas bagus.

16) Apakah ada cerita yang tidak diketahui oleh rekan kerja anda, yang anda tidak share ke rekan kerja?

(4)

b. Identitas Narasumber: Nama : Retno Usia : 37 tahun Asal : Semarang Jabatan : Achieve

1) Sudah berapa lama bekerja sebagai terapis?

Sudah sejak tahun 2009, jadi kurang lebih 8 tahun mas saya sudah bekerja sebagai terapis.

2) Bagaimana awal mula bekerja sebagai terapis?

Saya ditawari oleh teman saya yang sebelumnya sudah bekerja sebagai terapis mas, gak yang ngelamar sendiri gitu ada rekomendasi dari teman.

3) Apa yang dirasakan pertama kali ketika bekerja sebagai terapis?

Takut mas awalnya, soalnya di dalem ruangan Cuma sendiri, berdua sama klien. Apalagi kan imagenya yang dimasyarkat kurang bagus juga kan jadi agak takut Cuma lama lama ya menikmati sih mas gak semenakutkan seperti yang dibilang di media.

4) Siapa saja yang mengetahui pekerjaan anda sebagai terapis? Teman saja ya sih mas, itupun yang dekat. Kalo keluarga emang sengaja gak diberitahu.

5) Kenapa hanya diberitahu kepada mereka?

soalnya citranya udah kurang bagus duluan, wawasan mereka tentang terapis kurang, mereka lebih mengerti dengan pijet tidak mengetahui apa itu terapi, padahal kan SPA itu kan untuk pengobatan mas bukan yang aneh-aneh, hanya dikarenakan prostitusi berkedok SPA jadinya kena semua. Saya akhirnya lebih memilih untuk menceritakan pekerjaan saya ya paling dengan team-teman yang dekat atau dengan orang-orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang SPA

6) Bagaimana mereka atau teman bisa bertanya tentang pekerjaan anda?

(5)

7) Bagaimana reaksi mereka saat mengetahui pekerjaan anda sebagai terapis?

Ketika di jawab reaksi mereka beragam, ada yang biasa saja tetapi ada yang agak gimana gitu, tapi itu sih hak mereka, yang penting saya gak melakukan yang aneh-aneh selama saya lurus – lurus aja kerjanya mas.

8) Apakah Anda Sering menghabiskan wkatu dengan teman di luar jam kerja? Dan apa saja yang dilakukan?

Saya lumayan sering menghabiskan wakttu dengan teman saya di luar jam kerja, biasanya kita ya pergi makan bersama kalau istirahat, pergi makan malam bersama, nyanyi (karaoke) dan merayakan ulang tahun teman

9) Seberapa anda dekat dnegan rekan kerja anda?

Sangat dekat mas, sudah seperti keluarga ke dua saya. Saya curhat ke mereka juga, berbagi gitu. kalau pas berkumpul biasanya hal-hal umum, seperti berita selebriti, berita-berita yang lagi ada di televisi, internet, seputar anak, yang lucu lucu biar gak stress

10) Menurut anda hal privasi atau bersifat pribadi itu apa saja mbak?

Tentang pasangan itu menurut saya privasi mas.

11) Apakah topik yang anda katakan sebagai privasi sering anda bagikan ke rekan kerja anda?

Kalau soal yang ebrbau privasi sih biasanya saya pilah – pilah, ga semua saya bagikan serta merta kepada rekan kerja, hal privasi buat saya itu ya hubungan dengan pasangan. Saya biasanya kalau mau curhat dipikir dulu mas, dipertibangkan resikonya, pantas gak sih buat saya bagikan, kalau semisal tidak apa apa yang saya cerita tetapi kalau memang terlalu berisiko saya keep sendiri mas, dekat bukan berarti terlalu membuka diri tetap ada batasan batasannya mas..

12) Kapan atau pada situasi apa biasnaya anda membagikan informasi tersebut?

Jam istirahat, sambil makan biasanya sambil share, kalau pas lagi perlu banget ya via telpon atau ngajakin jalan keluar.

(6)

14) Apakah ada hal yang anda takuti jika rekan kerja anda mengetaui hal privasi anda?

Pastinya ada ya mas, ga mungkin enggak.

15) Dalam membagikan infromasi privasi anda memikirkan resiko nya atau tidak?

Pasti dipikirkan mas, gak mungkin enggak. Macem macem resikonya yang dipikran, kaya kalau cerita respon mereka gimana ya atau solusinya mereka gimana ya, atau malah memperburuk hubunngan kami.

16) Apakah ada crita yang tidak diketahui oleh rekan kerja anda, yang anda tidak share e rekan kerja?

Pastinya ada mas, sama seperti yang tadi saya bilang kalau gak semua hal saya ceritakan. Biasanya tentang pasangan, kalau Cuma ribut ribut biasa sih saya bisa share ke tteman, tapi kalau udah yang agak serius sih enggak.

17) Bagaimana dengan klien mbak, biasanya topik apa jika bicara dengan klien?

Kalo sama klien biasanya topik seputar pekerjaan, sudah berapa lama bekerja, sbeelum di sini dimana, sudah menikah atau belum, anaknya berapa, teruss mengenai massage apa saja yang baik gitu gitu mas

18) Berarti mbak Retno menceritakan salah satu hal privasi dari diri mbak, apakah tidak beresiko mbak?

(7)

2. Hasil Pengamatan

Saat para terapis datang kerja dan berjalan di lorong back office hotel, mereka biasanya bersama teman yang memiliki pekerjaan sama. Mereka menuju locker room untuk mengganti pakaian mereka dengan seragam kerja. Ketika mereka berpapasan dengan staff dan karyawan hotel mereka cenderung untuk mendudukan wajah atau hanay sekedar memberi sebuah senyum sekedarnya. Ketika bertemu dengan directur of room atau human resources department merea hanya memberi salam sekedarnya dan terjadi komunikasi basa basi seperti “baru berangkat mbak?” atau “shift siang mbak?”

Saat istirahat jam makan siangpun, jarang sekali mereka membaur dengan staff dan karyawan hotel. Mereka cenderung untuk makan semeja dengan rekan kerjanya. Peneliti dan beberapa staff hotel sempat satu meja dengan para terapis, disitu para terapis merasa agak kurang nyaman, mereka mengecilkan suara mereka saat bercerita denga temannya. Peneliti dan teman sempat beberapa kali mengajak berbicara “Mbak, gabung, ya?” lalu ditimpali oleh salah seorang staff “Sudah istirahat, Mbak? Masuk siang atau pagi mbak?”

Referensi

Dokumen terkait

Adapun sanksi terhadap PIHAK KEDUA sebagai penerimaan bantuan, apabila penerima bantuan tidak mempergunakan dan atau menyalahi penggunaan dana bantuan tidak sesuai dengan

Demikian pengumuman ini untuk di ketahui umum dan apabila ada pihak-pihak yang keberatan dengan terbitnya pengumuman ini dapat mengajukan keberatannya. SEKAYU, 03

Oleh yang demikian, perkara yang akan dibincangkan di dalam penulisan ini adalah lebih memfokuskan kepada isu dan cabaran dari aspek sumber manusia, globalisasi, imbuhan,

N Highest and lowest mean foot skin temperature during a stable period of at least one hour in relation to abdominal and ambient temperature with the neonate lying in its cot or

Analisis ekspektasi pihak berkepentingan iaitu guru yang dibimbing (GDB), pihak pentadbir di sekolah (Guru Besar dan Pengetua) dan Pegawai Pejabat Pendidikan Daerah telah

Kompleksitas yang terlibat dalam beroperasi di Negara-negara berbeda dan mempekerjakan kategori karyawan yang berbeda kebangsaan adalah suatu variable kunci yang

Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan

Alhamdulillahhirobbil’aalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Hubungan