• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI (4)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH INFLASI TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI

(studi kasus bank indonesia)

Disusun oleh:

NAMA : PARAMITHA SARI DWI SAPUTRI

NIM

: 3011411084

KELAS : 6 AK 3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 INDENTIFIKASI MASALAH ... 3

1.3 RUMUSAN MASALAH ... 3

1.4 TUJUAN PENELITIAN ... 3

1.5 KEGUNAAN PENELITIAN ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

HIPOTESIS ... 4

2.1 KAJIAN PUSTAKA ... 4

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN ... 13

2.3 HIPOTESIS ... 14

(3)

iii

3.1 METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN ... 15

3.2 DEFINISI VARIABEL ... 15

3.3 POPULASI DAN SAMPEL ... 15

3.4 JENIS DATA DAN SUMBER DATA ... 16

3.5 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan

pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan.

(5)

2 barang dan jasa yang sama besarnya.

Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

Inflasi adalah sebuah keadaan perekonomian yang menunjukan

adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level) dan bersifat secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus barang dan arus uang yang di sebabkan oleh berbagai faktor.

(6)

3 harga di pasar domestik yang berakhir

dengan peningkatan inflasi pada perekonomian.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari judul di atas maka identifikasi masalahnya adalah:

1. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. Tingkat Inflasi di Indonesia.

3. Pengaruh inflasi terhadap

pertumbuhan ekonomi.

1.3 Rumusan Masalah

Dari judul di atas maka dapat di cari rumusan masalahnya adalah:

1. Seberapa besar tingkat inflasi di

indonesia?

2. Seberapa pesat pertumbuhan ekonomi

di Indonesia?

3. Seberapa besar pengaruh inflasi

terhadap pertumbuhan ekonomi.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar

tingkat inflasi.

2. Untuk mengetahui bagaimana

pertumbuhan ekonomi itu.

3. Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pengembangan tentang teori-teori yang sudah ada yang berkaitan dengan pengaruh Inflasi terhadap

pertumbuhan ekonomi.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA,

KERANGKA PEMIKIRAN,

HIPOTESIS

(7)

4 Inflasi adalah sebuah keadaan

perekonomian yang menunjukan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level) dan bersifat secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus barang dan arus uang yang di sebabkan oleh berbagai faktor.

Inflasi juga merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisis perekonomian selain pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, dan ekspor-inpor. Inflasi merupakan masalah yang sangat besar dalam perekonomian setiap negara dan merupakan suatu fenomena moneter yang selalu meresahkan negara karena kebijakan yang di ambil untuk mengatasi inflasi sering menjadi pisau permata dua yang akan berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi secara agregat. Diantaranya keseimbangan eksternal dan tingkat

bunga. Terjadinya guncangan dalam negri akan menimbulkan fluktuasi harga di pasar domestik yang berakhir dengan peningkatan inflasi pada perekonomian.

Inflasi merupakan variabel makro ekonomi selain pertumbuhan dan pengangguran. Semestinya inflasi mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah dalam hal menjaga tingkat kestabilannya. Karena sesungguhnya inflasi mencerminkan kestabilan nilai mata uang. Hal itu tercermin dari stabilitas tingkat harga yang kemudian berpengaruh terhadap realisasi pencapaiaan tujuan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

(8)

5 yang di perkirakan akan

mempengaruhi tingkat inflasi di negara kita. Hal ini berasal dari variabel domestik dan variabel eksternal. Variabel domestik berasal dari peningkatan jumlah uang beredar, terjadinya tekanan yang berasal dari permintaan maupun penawaran, GDP, tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah (seperti kenaikan harga BBM). Sementara variabel eksternal diantaranya berasal dari nilai tukar tingkat inflasi negara lain.

Saat ini inflasi yang terjadi di indonesia hanya di pengaruhi oleh naiknya harga minyak bumi di pasar internasional yang dapat mendorong lebih lanjut pengadaan sumber energi listrik dan bahan bakar untuk sebagaian besar pabrik-pabrik pengolahan. Bahkan di masa depan ancaman mengenai tingginya harga minyak bumi akan mengancam inflasi di negara kita akibat kelangkaan batu

bara dan gas yang mengakibatkan kenaikan biaya.

DAMPAK TERJADINYA INFLASI

a) Pengaruh inflasi terhadap

pertumbuhan ekonomi

(9)

6 positif yakni menciptakan lapangan

kerja baru. Inflasi baru berdampak negatif apabila nilainya lebih dari sepuluh persen.

Apabila inflasi yang terjadi diatas sepulu persen dan tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan nmasayarakat, maka akan menyebabkan daya beli masayarakat menurun. Yang pada akhirnya akan menurunkan petumbuhan ekonomi karena sesuai dengan rumus pertumbuhan ekonomi yakni Y = C + I + G + (X-M) jika C (konsumsi masayarakat) turunmaka akan menyebabkan penurunan Y yang akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

b) Pengaruh inflasi terhadap

hasil produksi

1. Hasil produksi akan meningkat jika

kenaikan harga barang lebih cepat daripada kenaikan gaji perkerja. Hal ini akan memberikan keuntungan

pengusaha menjadi lebih tinggi. Peningkatan keuntungan yang diperoleh pengusaha akan mendorong pengusaha memproduksi lebih banyak sehingga hasil produksipun meningkat.

2. Hasil produksi akan menurun jika

inflasi sudah terlalu tinggi (hiper inflation). Karena terjadi hiperinflasi, masayarakat tidak suka memiliki uang tunai, karena nilai uang rill yang dipegang semakin rendah. Daya beli uang menjadi rendah. Karena sebagian besar orang tidak mau memegang uang tunai. Sebagian pertukaran dilakukan dengan menggunakan cara barter. Hal ini membuat produsen tidak bersemangat memproduksi, sebab hasil produksi akan kurang laku, dan akibat selanjutnya produksi pun turun.

c) Pengaruh inflasi terhadap

(10)

7 Pada masa inflasi terjadi, para

pemilik modal lebih suka menanamkan modalnya dalam bentuk pembelian harta tetap, seperti tanah dan rumah. Pada masa inflasi ini, nilai barang akan terus mengalami kenaikan, sedangkan nilai uang atau daya beli uang akan terus menurun. Itulah yang menyebabkan para investro menanamkan modalnya dalam bentuk harta tetap.

d) Pengaruh inflasi terhadap

perdagangan internasional

Jika didalam negeri terjadi inflasi, maka produk dalam negeri akan lebih mahal dibandingkan barang luar negeri. Keadaan ini akan menyebabkan barang dalam negeri sulit bersaing dengan produk-produk luar negeri. Akibatnya, nilai ekspor kita akan lebih rendah daripada impor kita. Sehingga neraca perdagangan akan mengalami defisit. Dan defisit ini

akan menguras cadangan devisa negara.

Hal ini sama dengan yang terjadi di Indonesia saat ini yang tengah mengalami defisit neraca perdangan akibat nilai impor kita lebih tinggi daripada ekspor kita. Hal ini disebabkan oleh dua hal yakni harga barang luar negeri yang lebih muran dan kletidakmampuan memproduksi barang yang sama didalam negeri sendiri.

e) Pengaruh inflasi terhadap

pendapatan masayarakat

(11)

8 berpenghasilan tinggi dan tidak tetap

seperti para pengusaha. Mereka menganggao tidak terlalu dirugikan dengan keadaan seperti itu.

2.1.1 KEBIJAKAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK

MENGATASI INFLASI

YANG TINGGI

Ada beberapa instrumen kebijakan yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah inflasi disuatu negara, yakni melalui kebijakan fiskal dan moneter. Kebijakan fiskal dikeluarkan oleh pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian suatu negara melalui perubahan pengeluaran pemerintah, pajak, oprasi pasar, dan transfer payment. Sedangkan dalam kenijakan moneter, Bank Sentral mengeluarkan kebijakan dengan mengatur JUB (Jumlah Uang

Beredar), tingkat suku bunga, mengatur simpanan pokok perbankkan di BI dan sebagainya. Dalam hal mengatasi inflasi baik kebijakan moneter ataupun fiskal memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah ini. Disini penulis akan menjelaskan apa saja kebijakan yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah inflasi baik dari kebijakan fiskal maupun moneter, diantaranya :

1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan oprasi pasar

Oprasi pasar merupakan salah satu kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Ini dilakukan pemerintah agar inflasi yang terjadi bisa terkendali dan pada akhirnya ketika harga-harga stabil daya beli masyarakat bisa pulih kembali.

(12)

9 Pemberian bantuan secara

langsung berupa uang digunakan pemerintah sebagai kompensasi atas suatu kebijakan yang menyebabkan kenaikan harga barang secara umum (inflasi) seperti akibat kenaikan harga BBM kemarin. Pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai (BLSM) kepada masayarakat dengan tujuan uang tersebut bisa digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan lebih-lebih digunakan untuk kegiatan yang produktif.

Melakukan Impor

Kebijakan impor dilakukan pemerintah apabila harga barang didalam negeri sudah terlalu tinggi dan ketidak mampuan produsen (pemerintah & swasta) memproduksi ataupun mencukupi permintaan dalam negeri. Sehingga ditempuh cara impor untuk menstabilkan harga barang tersebut. Penulis ambil contoh ketika

harga kedelai dan daging sapi di daklam negeri naik akibat permintaan terlalu tinggi dan ketidak mampuan produsen menyediakannya maka pemerintah membuka kran impor untuk mestabilkan harga kedelai dan daging sapi. Kebijakan ini dinilai paling cepat untuk mengendalikan inflasi yang terlampau tinggi.

Pemberian insentif pajak

(13)

10

2. Kebijakan Moneter

Menaikkan suku bunga

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan inflasi adalah melalui kebijkan moneter, salah satunya adalah melalui pengaturan tingkat suku bunga (bunga kredit dan deposito). Tujuan menaikkan suku bunga pinjaman dan deposito adalah mengurangi jumlah uang beredar di masyarkat, karena semakin banyak orang memegang uang tunai maka semakin banyak uang yang dibelanjakan sehingga menyebabkan demand pull inflation.

Sehingga dengan dinaikkannya tingkat suku bunga kredit dan deposito maka jumlah uang yang beredar bisa ditekan, karena orang akan memilih menempatkan uang mereka di bank untuk memperoleh margin yang tinggi dari bunga tabungan dan deposito daripada memegang uang tunai. Dan orang akan berfikir dua kali untuk

meminjam uang ke bank karena bunga kredit yang terlalu tinggi.

Akibat dari bunga kredit yang terlalu tinggi bisa menurunkan iklim investasi di Indonesia, karena tingkat suku bunga merupakan faktor yang menentukan investasiI I = f(r) sehingga ketika tingkat bunga pinjaman naik menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut turun. Karena investasi merupakan salah satu faktor pertumbuhan sekonomi Y = C + G + I + (X-M) dan ketika investasi (I) turun maka akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi (Y) ikut trun juga. pertumbuhan tingkat bunga merupakan faktor yang memppengaruhi investasi I = f (r)

Meningkatkan simpanan

perbankkan di BI

(14)

11 otoritas moneter di Indonesia untuk

mengerem pertumbuhan kredit dan mengatur JUB di masyarakat. Bagaimana bisa simpanan bank di Bi bisa mempengaruhi jumlah kredit yang bisa disalurkan perbankkan, itu dikarenakan uang yang seharusnya digunakan bank untuk dipinjamkan ke investor harus disimpan di bank indonesia sehingga menurunkan jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankkan.

Menjual SBN

Menjual Surat Berharga Negara merupakan salah satu instrumen kebijakan untuk mengontrol JUB dimasyarakat. Mekanismenya adalah pemerintah menjual surat utang / SBN ke masyarakat dengan tujuan memperoleh dana segar dari masyarakat dan mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Selain untuk mengatur JUB di masyarakat dana segar yang diperoleh

pemerintah bisa digunakan untuk membiayai APBN pada tahun tersebut dan bisa dialokasikan kesektor-sektor produktif ataupun digunakan untuk mengendalikan inflasi seperti yang di jelaskan dalam bagian kebijakan fiskal.

(15)

12 seringkali lebih besar dari

pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.

Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki

definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.

Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara

sebagai “kemampuan negara itu untuk

menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang

(16)

13 Indikator yang digunakan

untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi

• Tingkat Pertumbuhan

PDB (Produk Domestik Bruto)

• Tingkat Pertumbuhan

PNB (Produk Nasional Bruto)

Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.

2.1.2 Sumber Kenaikan

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang

merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.

Kenaikan GDP dapat muncul melalui:

1. Kenaikan penawaran tenaga

kerja

Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau

sumber daya manusia

(17)

14 yang bernilai. Investasi dalam modal

sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

3. Kenaikan produktivitas

Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)

2.1.3 Perbedaan Pembangunan

Ekonomi dengan

Pertumbuhan Ekonomi

1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat

kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat

perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.

2. Pertumbuhan ekonomi

keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

2.1.4 Persamaan

Pembangunan Ekonomi

dengan Pertumbuhan

Ekonomi

1. Kedua-duanya merupakan

kecenderungan di bidang ekonomi.

2. Pokok permasalahan akhir adalah

besarnya pendapatan per kapita.

3. Kedua-duanya menjadi tanggung

jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.

4. Kedua-duanya berdampak kepada

kesejahteraan rakyat

(18)

15

1. Laju pertumbuhannya untuk

mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi

atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.

3. Sebagai dasar pembuatan prakiraan

bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga

kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651).

2.2 Kerangka Pemikiran

Inflasi adalah sebuah keadaan perekonomian yang menunjukan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level) dan bersifat secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus barang dan arus uang yang di sebabkan oleh berbagai faktor.

(19)

16 mengatasi inflasi sering menjadi pisau

permata dua yang akan berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi secara agregat. Diantaranya keseimbangan eksternal dan tingkat bunga. Terjadinya guncangan dalam negri akan menimbulkan fluktuasi harga di pasar domestik yang berakhir dengan peningkatan inflasi pada perekonomian.

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu

diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

(20)

17

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara teoritis yang perlu di uji kebenarannya secara empiris. Hipotesis dari penelitian ini diduga pengaruh Inflasi terhadap

pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Dengan asumsi Rumus : Y = a + bx

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang

Digunakan

Dari penelitian di atas maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan dengan variabel lain.

3.2 Definisi Variabel

Dari judul di atas, dalam penelitian ini ada dua variabel yang di teliti yaitu:

1. Variabel independen X, yaitu Inflasi adalah sebuah keadaan perekonomian yang menunjukan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level) dan bersifat secara terus-menerus.

(21)

18 bertambah dan kemakmuran

masyarakat meningkat.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan responden yang akan diteliti dan sampel merupakan sebagian dari populasi. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi.

3.4 Jenis Dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ada data kualitatif dan data kuantitatif.

3.4.2 Sumber Data

Data penelitian ini diperoleh dari berbagai media baik dari buku, maupun langsung melakukan observasi sehingga data yang diperoleh lengkap.

3.4.3 Teknik Pengumpulan

Data

1. Study Kepustakaan (Library

Research)

Dalam hal ini penulis mengumpulkan dan mempelajari buku-buku,

literatur-literatur serta data-data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Study Lapangan

Penulis mengadakan penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan taktik :

• Obsevasi (Peninjauan)

Yaitu suatu cara dengan mengamati secara langsung pada objek yang akan diteliti (sasaran).

• Interview (Wawancara)

(22)

19 cara mengadakan tanya jawab serta

tatap muka dan langsung dari pihak-pihak yang berwenang, yang ada hubungannya dengan objek yang sedang diamati dan diteliti.

3.5 Tempat dan Waktu

Penelitian

3.5.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan langsung ke Bank Indonesia yang beralamat di Jl. MH. Tamrin 2 Jakarta 10350 Indonesia.

3.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama dua minggu dari mulai persiapan, penelitian sampai penyusunan.

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuh

an-ekonomi-definisi-sumber.html

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makal

ah-pertumbuhan-ekonomi.html

http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/02/

makalah-pertumbuhan-ekonomi-definisi.html

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis

/2009/11/19/mudahnya-menghitung-pertumbuhan-ekonomi/

http://translate.google.co.id/translate?h

l=id&langpair=en|id&u=http://tutor2u.

(23)

20

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_1

Referensi

Dokumen terkait

Ekosistem padang lamun di Perairan Bandengan Jepara penting bagi biota akuatik khususnya epifauna. Kerapatan lamunakan mempengaruhi bahan organik yang digunakan oleh

dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan

Kelas VII.1 merupakan objek penelitian, alasan dipilihnya kelas VII.1 karena antusias siswa di kelas ini dalam bidang seni tari cukup tinggi, dapat dilihat dari jumlah siswa

Telah dilakukan studi eksperimental flapping wing sebagai mekanisme passive-variable pitch pada turbin 3 straight-blade tipe Darrieus untuk sudut pitch 10˚ dan

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penelitian mengenai prevalensi helmintiasis saluran pencernaan melalui pemeriksaan feses pada sapi di LPA Benowo-Surabaya

Invensi ini berhubungan dengan komposisi levonorgestrel untuk sediaan implan satu batang untuk penggunaan kontrasepsi keluarga berencana (KB) dalam bentuk implan

Adaptasi penglihatan pada hewan nokturnal khususnya terjadi di retina matanya, karena retina merupakan bagian dari mata yang berperan dalam melihat warna.. Dari

Tingkat akurasi metode multiple kernel support vector machine yang dihasilkan untuk data ekspresi gen leukimia yaitu 85% dan untuk data tumor usus besar sebesar