• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh metode field trip berbantukan L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengaruh metode field trip berbantukan L"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Metode Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project

Based Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan

Ekosistem Pada Siswa Kelas X

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan

Disusun oleh :

Riska Riskiawati

063101121002

Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(2)

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Fieldtrip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X”. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat guna memenuhi tugas mata kuliah metode penelitian di Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyusun proposal ini. Bantuan dan dukungan yang telah diberikan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini dengan baik.

Semoga semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini dapat diterima oleh Allah SWT. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia.

(3)

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...2

C. Tujuan Penelitian ...2

D. Manfaat Penelitian ...3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ...5

B. Kerangka Berpikir ...11

C. Hipotesis ...12

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ...13

B. Desain Penelitian ...13

C. Definisi Operasional ...13

D. Subjek Penelitian ...15

E. Teknik Pengumpulan Data ...15

F. Teknik Analisis Data ...16

G. Waktu dan Tempat ...18

H. Instrumen Penelitian ...19

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya, dan majunya pendidikan ditentukan oleh manusianya. Oleh karena itu, pendidikan butuh pembelajaran yang efektif dan efesien. Pembelajaran di Indonesia sudah bukan berpusat pada guru, tetapi siswa diminta untuk menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru hanya memberikan garis besarnya. Di sini guru harus pintar dan kreatif dalam menemukan media pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa.Guru harus memiliki bekal kemampuan untuk dapat mendidik melalui kegiatan studi kependidikan.

Kurikulum tahun 2013 menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses agar mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Kegiatan pembelajaran biologi dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan, pengujian atau penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui tugas baca, wawancara narasumber, simulasi atau bermain peran, demonstrasi, dan lain-lain.

Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran. Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu metode saja. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna. Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai dengan baik.

(5)

biologi yang akan diajarkan. Sehingga pelajaran biologi yang selama ini umumnya dikenal membosankan dapat berubah menjadi belajar biologi merupakan belajar tentang mahluk hidup beserta fenomenanya yang menyenangkan dan bermakna. Hal ini menjadi tugas utama bagi seorang pendidik biologi untuk membuat inovasi dalam pembelajaran Biologi dengan memperhatikan metode dan pendekatan yang akan dipilih dan digunakan.

B. Rumusan Masalah 1. Rumusan Umum

Secara umum, penelitian ini merumuskan bagaimanakah Pengaruh Metode

Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X

2. Rumusan Khusus

Secara khusus penelitian ini merumuskan:

a. Apakah yang dimaksud dengan metode field trip ?

b. Apakah yang dimaksud dengan PJBL (Project Based Learning) ? c. Bagaimanakah penerapan metode field trip tersebut?

d. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan metode field trip ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang Pengaruh Metode Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning)

Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X.

2. Tujuan Khusus

 Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X semester 2.

 Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi kelas X semester 2.

 Menjelaskan definisi dan cara kerja dari metode pembelajaran field trip.  Menerapkan model pembelajaran PJBL sebagai alat bantu dalam proses

belajar mengajar.

 Merubah paradigma siswa bahwa mata pelajaran Biologi merupakan pelajaran yang membosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan.

(6)

D. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang hendak dicapai, penelitian ini juga mengharapkan adanya manfaat sebagai dampak tercapainya tujuan penelitian. Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagi Siswa

Salah satu manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu bermanfaat bagi siswa. Siswa yang dimaksud yaitu siswa yang menjadi subjek penelitian. Adapun manfaatnya bagi siswa antara lain:

 Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi.

 Mempermudah siswa dalam memahami materi yang dianggap sulit.

 Memberikan pengalaman baru dan unik dalam proses belajar mengajar.

2. Bagi Guru

Manfaat penelitian ini bagi guru antara lain yaitu:

 Menambah pengetahuan guru tentang metode field trip dan penerapannya dalam proses belajar mengajar.

 Memotivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

 Memotivasi guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu memberikan informasi mengenai salah satu permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan sekolah dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan serupa dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

4. Bagi Peneliti

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab kedua dalam proposal ini yaitu kajian pustaka. Kajian pustaka dalam penelitian ini meliputi: Kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Selengkapnya kajian pustaka dalam proposal ini dijelaskan sebagai berikut.

A. Kajian Teori

1. Metode Pembelajaran Field Trip

a. Definisi metode field trip

Metode dibedakan dengan pendekatan. Pendekatan (approach) lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode (method) lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. (Rustaman, 2013:107).

(8)

bukan sekedar rekreasi semata, akan tetapibelajar atau memperdalam suatu pelajaran denganmelihat kenyataannya.

Metode field trip dilaksanakan dengan mengajak siswa belajar diluar kelas dengan panduan guru melalui petunjuk dan tugas pelaksanaan kegiatan secara tertulis. Adanya petunjuk dan tugas yang jelas dari guru bertujuan agar kegiatan yang dilakukan di luar kelas dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana pembelajaran

Field trip dapat berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran, memacu pembelajaran individual, mengandung sapek sosial, aspek petualangan dan aspek lingkungan. Dengan field trip diharapkan dapat membuat siswa lebih nyaman dan senang ketika pembelajaran berlangsung dan dapat melatih siswa untuk menggunakan waktu secara efektif. Siswa menjadi lebih dekat dengan lingkungan yang cukup memberikan rangsangan rasa ingin tahu, siswa bermain sambil beajar, mengamati fenomena alam dan melaksanakannya.

Pada pelaksanaanya, metode field trip dapat digunakan untuk mengenal konsep baru yang belum diketahui siswa dan memperkuat gambaran yang diberikan dalam kelas. Field trip juga menekankan pada pengalaman belajar di luar kelas yang menawarkan pengalaman unik bagi siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia di sekitar.

Field trip menuntut guru untuk menyajikan sebuah desain pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa dalam sajian yang menyenangkan. Oleh karena itu, kreatifitas guru sangat diperlukan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip.

(9)

b. Langkah-langkah metode field trip

Metode field trip berguna bagi siswa untuk membantu memahami kehidupan nyata dalam lingkungan beserta segala permasalahannya. Dalam kunjungan ke lapangan atau objek, siswa diharapkan dpat menemukan konsep sendiri dari hasil eksplorasi dan pengamatan yang telah dilakukan. Agar penerapan metode field trip dapat dilakukan secara efektif, maka dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Persiapan

Guru harus mentapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, memperimbangkan pemilihan tehnik yang cocok, menentukan objek yang menarik dan sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan kepada siswa dan lamanya waktu kunjungan, pembagian tugas kepada siswa dan pembagian siswa dalam kelompok.

b. Perencanaan

Tempat yang menjadi tujuan akan dibicarakan bersama siswa dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi:

 Tujuan field trip

 Objek yang akan diamati

 Jumlah siswa yang ikut berpartisipasi dalam field trip

c. Pelaksanaan

(10)

model-model, diagram, seta alat-alat lain. Hasil pengamatan siswa dikumpulkan setelah waktunya selesai.

c. Kelebihan dan kekurangan metode field trip

Suatu metode atau pendekatan tidak lepas dari kekurangan maupun kelebihannya saat digunakan. Dengan melakukan karyawisata banyak hal yang akan diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah:

 Siswa dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai materi yang dipelajari dengan tanpa berlama-lama tinggal diruang kelas sehingga mereka tidak meras bosan untuk belajar.

 Siswa mampu menganalisis penerapan materi dalam kehidupan di sekitar mereka.

 Siswa mampu mengembangkan suatu teori dengan melihat kenyataan yang ada.

 Tanpa ada paksaan mereka termotivasi untuk teri=us belajar, karena dengan begitu mereka meras terbebaskan untuk berkreasi. Sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencoba teorinya kedalam praktek.

Penggunaan metode ini juga masih mempunyai keterbatasan yang

perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaannya dapat berhasil dan berdaya guna. Pembelajaran menggunakan teknik ini pastinya berada

diluar kelas, bahkan bisa jadi diluar sekolah. Oleh karena itu butuh waktu untuk berjalan meskipun tidak terlalu jauh, namun hal itu

memotong jatah waktu yang tersedia.

Selain itu, ketika menjumpai siswa yang sulit untuk diatur guru biasanya kesulitan dalam mengendalikan mereka, dengan kata lain

(11)

belajar, akan tetapi justru mereka menggunakan kesempatan tersebut untuk hal lain.

Metode field trip merupakan salah satu metode yang menuntut guru untuk menyajikan sebuah desain pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa dalam sajian yang menyenangkan. Oleh karena itu, kreatifitas guru sangat diperlukan dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode field trip. Dalam penggunaan metode ini guru harus memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi dilapangan, diantaranya adalah jarak dan kondisi siswa.

2. Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.

(12)

belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kagiatannya.

Jenis motivasi dalam belajar dibedakan menjadi dua jenis, masing-masing adalah motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya belajar karena ingin menguasai suatu konsep atau belajar ingin menjadi dokter. Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri. Misalnya belajar karena ingin mendapat peringkat satu agar mendapat hadiah dari orang tuanya.

Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik dalam Martinis Yamin (2006: 170) meliputi sebagai berikut:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarah perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Tinggi rendahnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran menurut Hamzah B. Uno (2006: 27) adalah :

1. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar.

2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

3. Motivasi menentukan ketekunan belajar.

(13)

interests, self-efficacy, volition, task values, confidence in learning, outcome expectancy and future time perspective”. Pendapat di atas menjelaskan motivasi dapat dilihat dari: minat, kemandirian, kemauan, nilai ulangan, kepercayaan diri dalam belajar, orientasi pada hasil, dan pandangan terhadap masa depan. Hamzah B. Uno (2006: 23) mengklasifikasikan indikator motivasi belajar sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4. Adanya penghargaan dalam belajar.

5. Adanya kegiataan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Biologi merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai serta tanggung jawab sebagai seorang warga negara yang bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Hasil belajar yang diharapkan dalam pembelajaran biologi meliputi pengetahuan ilmiah, keterampilan ilmiah, dan sikap ilmiah. Disamping itu melalui pembelajaran biologi dapat dikembangkan minat dan nilai-nilai. Agar hasil belajar termaksud dapat dicapai maka perlu dikembangkan pembelajaran biologi yang berpusat pada aktivitas siswa melalui pemberian pengalaman secara langsung.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran biologi adalah penerapan metode pembelajaran

field trip. Dalam penelitian ini untuk menerapkan metode pembelajaran field trip

(14)

Penerapan metode pembelajaran field trip dengan menggunakan bahan ajar Ekosistem, LKS berbasis PJBL akan meningkatkan pemahaman konsep, minat dan keterampilan ilmiah siswa.

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalu pengumpulan data (Sugiyono 2011:99)

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0: Metode pembelajaran field trip tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi dalam pokok bahasan ekosistem pada siswa kelas X.

(15)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu (Sukmadinata 2005 dalam Haryanto) . Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002 dalam Haryanto).

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).

B. Desain Penelitian

(16)

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penyusunan proposal penelitian ini dimaksud untuk menghindari perbedaan interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang dapat menimbulkan kerancuan dalam mengartikan judul, dan maksud dari penelitian, disamping itu juga sebagai penjelas secara redaksional agar mudah dipahami dan diterima oleh akal sehingga tidak terjadi dikotomi antara judul dan pembahasan dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul “Pengaruh Metode Field Trip Berbantukan LKS PJBL (Project Based Learning) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dalam Pokok Bahasan Ekosistem Pada Siswa Kelas X”, maka batasan pengertian diatas meliputi :

a. Pembelajaran dengan menggunakan metode field trip adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar kelas atau sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Field trip juga menekankan pada pengalaman belajar di luar kelas yang menawarkan pengalaman unik bagi siswa untuk menghubungkan materi pelajaran dengan dunia di sekitar. Siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.

b. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa pada angket untuk mengukur beberapa kriteria yang digunakan setelah proses pembelajaran. Motivasi belajar yang dimaksud merujuk pada motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno (2006: 23) yang mengklasifikasikan indikator motivasi belajar sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

(17)

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4. Adanya penghargaan dalam belajar.

5. Adanya kegiataan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

c. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa pada ranah kognitif pada konsep Ekosistem.

D. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah guru dan siswa SMA Kota Sukabumi. Sesuai dengan penjelasan awal, bahwa guru harus memiliki kreatifitas dan inovasi untuk menyampaikan materi pembelajaran agar siswa tidak meras jenuh dalam mendalami sebuah materi. Alasan subjek penelitian yang pertama adalah guru, karena yang mengatur segala macam proses pembelajaran adalah tugas seorang guru. Peran giri disini sangatlah penting, bagaimana cara seorang guru menjelaskan materi ajar dengan menggunakan metode yang efektif dan sesuai yang dapat membuat siswa memahami konsep dasar dan pengembangannya dari materi yang diajarkan.

Alasan memilih siswa sebagai subjek penelitian yang kedua disini adalah, karena siswa merupakan sasaran dan penentu keberhasialn apa yang sudah dikerjakan seorang guru. Apakah dengan metode yang telah diaplikasikan siswa mampu memahami materi yang diajarkan.

Diakhir pelajaran akan diasakan evalusi atau tes, yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami penjelasan dan penguasaan materi, selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menilai keberhasilan seorang guru dalam menjelaskan materi dan menerapkan metode pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

(18)

Wawancara terbuka, dokumentasi, observasi, dan tes. Berikut teknik-teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini.

a. Wawancara Terbuka

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual (Sukmadinata : 2006). Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan jenis wawancara bebas yang dilaksanakan tanpa menggunakan pedoman yang tersusun secara sistematis. Pedoman dari wawancara ini hanya garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara tidak terstruktur, responden bebas memberikan jawaban. Wawancara tidak terstruktur dalam penelitian ini dilakukan bersama guru SMA kelas X. Garis besar wawancara dalam penelitian ini antara lain mengenai: masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran Biologi, nilai KKM mata pelajaran Biologi, metode pembelajaran yang biasa diterapkan guru dalam proses pembelajaran.,

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dalam bentuk dokumen-dokumen. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data nama dan jumlah siswa yang menjadi anggota kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, data dokumentasi dalam yang akan digunakan dalam penelitian ini juga berupa daftar rekap nilai siswa, foto dan video proses kegiatan pembelajaran.

c. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata 2006:220). Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Dengan menggunakan metode field trip, penilaian aktivitas belajar siswa dilakukan dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa PJBL.

d. Tes

(19)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis data penelitian. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: Analisis tahap awal dan akhir. Secara lengkap analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis Tahap Awal

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang akan dianalisis.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Jika kedua kelas mempunya varian yang sama maka sampel tersebut dikatakan homolog. Untuk menguji kesamaan dua variabel, digunakan uji Barlett dengan menggunakan uji Chi Kuadrat (Chi-Square).

Karakteristik Chi‐Square:

a. Nilai Chi‐Square selalu positip.

b. Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu distribuai Chi-square dengan DK= 1,2,3,dst.

c. Bentuk Distribusi Chi‐Square adalah menjulur positip.

f0fe

(¿)²

fe

¿

x2

=¿

Di mana :

X2 = Nilai chi-kuadrat

Fe = Frekuensi yang diharapkan Fo = Frekuensi yang diperoleh/diamati

(20)

a. Analisis Data Deskriptif

 Analisis Lembar Kerja Siswa

Analisis lembar observasi ini digunakan untuk menganalisis aktivitas siswa. Penskoran lembar observasi ini dilakukan dengan rating scale, yaitu skor 1 untuk tidak baik, skor 2 untuk cukup baik, skor 3 untuk baik dan skor 4 untuk sangat baik.

 Menghitung Nilai Akhir Hasil Belajar

Menghitung nilai akhir hasil belajar siswa dengan rumus sebagai berikut.

Nilai Akhir=

LKS I+LKS II +2x nilai evaluasi

4

ketuntasan klasikal=

¿

nx100

Keterangan :

¿ = Jumlah siswa tuntas belajar individu

n = Jumlah total siswa

 Data Tanggapan Siswa

Data tanggapan siswa terhadapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara yang sama dengan data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

b. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah skor aktivitas pembelajaran

field trip pada pokok bahasan Ekosistem sebagai sumber belajar otentik berpengaruh terhadap skorpenguasaan materi. Perhitungan uji hipotesis menggunakan program SPSS.

G. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat penelitian ini akan dilakukan pada semester genap di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Sukabumi.

(21)

Instrumen yang akan dipakai pada penelitian ini adalah berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis proyek dengan pokok bahasan ekosistem. Adapun LKS nya adalah sebagai berikut.

LKS EKOSISTEM (KUADRAN)

Pokok Bahasan : Komponen Ekosistem dan Interaksi yang Terjadi di Dalamnya Tujuan : Siswa memahami komponen-komponen ekosistem dan mampu

menganalisis interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem tersebut.

Alat dan Bahan:

 Kuadran ukuran 1x1 m

 Tali rafia

 Meteran

 Alat tulis

 Kertas

 Kaca pembesar (lup)

Langkah Kerja:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Pergilah ke lingkungan sekitar sekolah dan sebarkan kuadran secara acak 3 kali ulangan.

3. Amati tiap komponen ekosistem yang terdapat dalam masing-masing kuadran.

4. Gunakan lup untuk mengamati objek yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.

5. Klasifikasikan komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan dalam komponen biotik dan abiotik.

6. Masukkan data yang telah kalian kumpulkan kedalam tabel hasil pengamatan seperti dibawah ini.

18

(22)

Bahan Diskusi :

 Dari komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan, adakah interaksi yang terjadi di dalamnya? Jika ada jelaskan!

 Bagaimana sifat interaksi yang terjadi antarakomponen ekosistem tersebut? Menguntungkan atau merugikan?

 Bagaimana tipe ekosistem yang kalian amati?

 Cari tipe-tipe ekosistem yang lain dari literatur!

 Jika salah satu komponenekosistem mengalami gangguan, atau bahkan musnah, apa yang akan terjadi pada ekosistem tersebut?

 Coba analisis kemungkinan-kemungkinanyang dapat terjadi!

 Bagaiman solusi kalian untuk mengatasi ketidak seimbangan yang terjadi pada suatu ekosistem?

 Presentasikan hasil pengamatan kalian depan kelas!

 Dari kegiatan diatas, susunlah laporan hasil pengamatan dengan format sebagai berikut:

 Judul

 Rumusan masalah

 Data hasil pengamatan

 Analisis data

 Pembahasan

 Kesimpulan

(23)

Haryanto. ”Metode Penelitian Kualitatif” (2014).

http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/ [5 Juli 2015]

Purwoko,Agung . “Pengembangan Model Investigative Field Work Dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Ekosistem Dan Interaksinya, Minat Dan Kerja Ilmiah Siswa”. Tesis. Semarang : Universitas Negeri Semarang.2007

Rustaman, Nuryani,Y,dkk.”Strategi Belajar Mengajar Biologi”. Jakarta : JICA common text book. 2003

Sahulekha, Dani. “Keefektifan Metode Field Trip Dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Bogares Kidul 02 Kabupaten Tegal”. Skripsi. Semarang: Univeritas Negeri Semarang. 2013.

Sukmadinata. “Metode Penelitian Pendidikan”.Bandung: Remaja Rosdakarya.2006

Sutama, I Made. “Penerapan Metode Field Trip Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Di Kelas VII A.3 Smp Negeri 1 Singaraja”. Jurnal. Bali : Universitas Pendidikan Ganesha.2014

Uno, B Hamzah. “OrientasiBaru dalam Psikologi Pembelajaran”. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2005.

Uno, B Hamzah. 2009. “Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif”. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Based on the important role of the green open space and due to the presence of UHI in urban areas, the objective of this research is to study the potency of green open

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian ini, maka penulis berkesimpulan bahwa pendidikan politik yang dilaksanakan oleh Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Utara

Pemberian pakan menggunakan enzim papain sesuai dengan dosis yang tepat dapat menentukan laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo.. Kerangka

Dengan adanya website ini penulis berharap dapat memenuhi keinginan para penggemar klub Intermilan di Indonesia untuk dapat mengetahui informasi dari tim kesayangannya. Untuk

Faktor bukan harga kurva permintaan bergerak kekanan, Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun atau

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan mengenai penggunaan model yang akan mempengaruhi kemampuan analisis siswa, juga

Jaringan PABX yang sudah dikembangkan dapat mengakses data dengan kecepatan 64 KBps jauh lebih cepat dari komunikasi Telepon PSTN atau sama cepat dengan pelayanan Integrated

Sedangkan untuk bisa mengasumsi kecepatan yang digunakan, terlebih dahulu masukkan data berupa titik-titik pos damkar, jaringan jalan, serta data titik api ( hotspot )