• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah pak ROJALI PENELITIAN II.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah pak ROJALI PENELITIAN II.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENELITIAN AGAMA ISLAM II

Modern, Filsafat, Pendidikan, Tekstualitas, dan Sejarah Islam

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10 INDRI SYAHRAWATI DEDEK AMBARWATI DOSEN PENGAMPUH : Dr. H. Muhammad Rozali, MA

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)

ISI

Penelitian sebagai kegiatan ilmiah karena menggunakan metode keilmuan. Sedangkan metode ilmiah sendiri adalah usaha untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta, Sedangkan penelitian agama sendiri menjadikan agama sebagai objek penelitian yang sudah lama diperdebatkan. Disin akan dijelaskan mengenai beberapa model penelitian Agama Islam II yaitu mencakup pemikiran modern, Filsafat Islam, Pendidikan Islam, Tekstualitas, dan Sejarah Islam. Yang mana pemikiran modern mengungkapkan pemikiran dalam gerakan pembaruan , sehingga terdapat dualisme dalam kepemimpinan gerakan.

Kemudian filsafat islam membahas tentang Harun Nasution mencoba menyajikan tentang sejarah timbulnya pemikiran filsafat Islam yang dimulai dengan kontak pertama antara Islam dan ilmu pengetahuan serta falsafat Yunani. Kemudian pendidikan islam membahas tentang model problema tentang guru dan siswa. Dan sejarah islam membahas tentang perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam (Agama) dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda. perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda, perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda.

A. Pemikiran Modern

 Model Penelitian Deliar Noer

(4)

Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Delier Noer telah memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai peneliti sejarah, yang dalam hal ini sejarah modern islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secara akademis dapat di pertanggung jawabkan vasilitasnya. Peneliti tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahan tujuan, metode dan pendekatan serta kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian, namun secara keseluruhan berbagai aspek seharusnya ada dalam sebuah penelitian telah tertampung dalam penelitian yang dilakukan Delier Noer.

 Model penelitian H.A.R. Gibb

Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islam kelihatannya bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa islam adalah suatu agama yang hidup dan vital yang menyampaikan dakwah kepada hati, pikiran, dan suatu pedoman supaya hidup jujur , sungguh-sungguh dan takwa.

Untuk membuktikan tesisnya, H.A.R. Giib melakukan penelaan terhadap doktrin-doktrik ajaran islam sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran dan Al- Sunnah dan bukan dari sumber-sumber yang sudah tidak sejalan dengan doktrin tersebut. Dengan demikian, penelitian yang mencoba mendeskripsikan secara mendalam suatu objek dengan menggunakan data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedangkan pendekatan yang digunakan bersifat filosofis.

Terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam islam yang dilakukan Giib bersifat penelitian yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.1

B. Filsafat Islam

 Model M. Amin Abdullah

M. Amin Abdullah mengambil bidang penelitiannya pada masalah Filsafat Islam. Hasil penelitiannya ia tuangkan dalam bukunya berjudul the Idea of University Ethical Norm In Ghazali and Kant . Dilihat dari segi judulnya, penelitian ini mengambil metode penelitian

(5)

kepustakaan yang bercorak deskriptif, yaitu penelitian yang mengambil bahan – bahan kajianya pada berbagai sumber baik yang ditulis oleh tokoh yang diteliti itu sendiri (sumber primer), maupun sumber yang di tulis oleh orang lain mengetahui tokoh yang ditelitinya itu (sumber sekunder). Bahan-bahan tersebut selanjutnya diteliti keotentikannya secara seksama, diklasifikasikan menurut variabel yang ingin ditelitinya, dalam hal ini masalah etik, bandingkan antara satu sumber dengan sumber lainnya.

Selanjutnya dilihat dari segi pendekatan yang digunakan, M Amin Abdullah kelihatannya mengambil pendekatan studi tokoh dengan cara melakukan studi komparasi antara pemikiran kedua tokoh tersebut (al – Ghozali dan Immanuel Kant), Khususnya dalam bidang etika.

 Model Otto Horrassowitz, Majid Fakhry dan Harun Nasution

Dalam bukunya berjudul History of Muslim Philosophy yang diterjemahkan dan disunting oleh M. M. Syarif ke dalam bahasa Indonesia menjadi para Filosof Muslim, Otto Horrassowitz telah melakukan penelitian terhadap seluruh pemikiran filsafat Islam yang berasal dari tokoh-tokoh filosof abad klasik, yaitu al- Kondi, al-Razi, al-Farabi, Ibnu Miskawaih, Ibnu Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd dan Nasir al-Din al-usi. Dari al-Kindi dijumpai pemikiran filsafat tentang Tuhan , keterhinggaan, ruh dan akal. Dari Ibnu Tufail dikemukakan pemikiran filsafat tentang akal dan wahyu yang saling melengkapi, dikemas dalam novel fiktifnya berjudul Hay Ibnu Yaqzan yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.2

Tujuan risalah, doktrin tentang dunia, tuhan, kosmologi cahaya, epistomologi, etika, filsafat dan agama. Selanjutnya dari Ibnu Rusyd, dikemukakan pemikiran filsafat tentang hubungan filsafat dari agama, jalan menuju Tuhan, jalan menuju pengetahuan, jalan menuju ilmu, dan jalan menuju wujud, Nasir al-Din Tusi menemukakan pemikiran filsafat tentang akhlak nasiri, ilmu rumah tangga, politik sumber filsafat praktis, psikologi, metafisika, Tuhan, cretio exnihilo, kenabian, baik dan buruk, serta logika.

Melalui pendekatan tokoh, Harun Nasution mencoba menyajikan pemikiran filsafat berdasarkan tokoh yang ditelitinya yang dalam hal ini al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Ghozali dan Ibnu Rusyd. Sedangkan dengan pendekatan histories, harun Nasution mencoba menyajikan tentang sejarah timbulnya pemikiran filsafat Islam yang dimulai dengan kontak pertama antara Islam dan ilmu pengetahuan serta falsafat Yunani.

(6)

 Model Ahmad Fuad Al-Ahwani

Ahmad Fuad Al-Ahwani termasuk pemikir modern dari Mesir yang banyak mengkaji dan meneliti bidang filsafat Islam. Salah satu karyanya dalam bidang filsafat berjudul Filsafat Islam. Dalam bukunya ini ia selain menyajikan sekitar problem filsafat Islam juga menyajikan tentang zaman, dan filsafat yang berkembang di kawasan masyriqi dan maghribi. Di kawasan maghribi ia kemukakan nama al-Kindi, al-farabi, dan Ibnu Sina. Sedangkan di kawasan maghribi kemukakan Ibnu bajjah, Ibnu Tufail dan Ibnu Rusyd. Selain dengan mengemukakan riwayat hidup serta karya dari masing-masing tokoh filosof tersebut, juga dikemukakan tentang jasa dari masing-masing filosof tersebut serta pemikirannya dalam bidang filsafat.

Dengan demikian metode penelitian yang ditempuh Ahmad Fuad Al-Ahwani adalah penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang menggunakan bahan-bahan kepustakaan. Sifat dan coraknya adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan yang bersifat campuran, yaitu pendekatan histories, pendekatan kawasan dan tokoh. Melalui pendekatan histories, ia mencoba menjelaskan latar belakang timbulnya pemikiran filsafat dalam Islam. Sedangkan dengan pendekatan kawasan ia mencoba membagi tokoh-tokoh filosof menurut tempat tinggal mereka, dan dengan pendekatan tokoh, ia mencoba mengemukakan berbagai pemikiran filsafat sesuai dengan tokoh yang mengemukakannya.

Adapun untuk lebih jelas mengenai model penelitian pendidikan islam yaitu dengan beberapa contoh sebagai berikut:

C. Pendidikan Islam

 Model Penelitian Tentang problema Guru

Dalam usaha memecahkan problema guru, Himpunan Pendidikan Nasional (National Education Association) di Amerika Serikat pernah mengadakan penelitian tentang problema yang dihadapi guru secara nasional pada tahun 1968.

(7)

 Model Penelitian tentang Lembaga Pendidikan Islam

Salah satu penelitian yang berkenaan dengan pendidikan islam yang berkenaan dengan lembaga pendidikan islam adalah penelitian yang dilakukan oleh Karel A. steenbrink dalam bukunya yang berjudul Pesantren, Madrasah dan Sekolah Pendidikan Islam dalam Kurun Modern yang diterbitkan oleh LP3ES, Jakarta, tahun 1986.

Metode penelitian yang dilakukannya adalah pengamatan (observasi). Sedangkan objek pengamatannya adalah sejumlah pesantren yang berada di Jawa dan Sumatra.

 Model Penelitian Kultur Pendidikan Islam

Penelitian yang mengambil objek kultur pendidikan Islam khususnya yang ada di pesantren, antara lain yang dilakukan oleh Mastuhu dan Zamakhsyari Dhofir. Untuk mengenal model penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

 Model Penelitian Mastuhu

Penelitian yang bertemakan kultur pendidikan islam yang ada dipesantren dilakukan Mastuhu pada saat menulis disertai untuk program doktor. Penelitian dimaksud berjudul Dinamika Sistem Pendidikan pesantren yang diterbitkan oleh Indonesian Netherlands Coopration in Islamic Studies (INS) pada tahun 1994.3

D. Sejarah Islam

Islam muncul di Semenanjung Arab pada kurun ke-7 masehi apabila Nabi Muhammad S.A.W mendapat wahyu dari pada Allah S.W.T Selepas wafatnya Rasullullah S.A.W kerajaan

(8)

Islam berkembang sejauh Lautan Atlantik di Barat dan Asia Tengah di Timur. Lama-kelamaan umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.

Walau bagaimanapun kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umaiyyah, kerajaan Abbasiyyah, kerajaan Seljuk Turki Seljuk, kerajaan Uthmaniyyah Turki Uthmaniyyah, Empayar Moghul India, dan Kesultanan Melaka telah menjadi antara empayar yang terkuat dan terbesar di dunia. Tempat pembelajaran ilmu yang hebat telah mewujudkan satu Tamadun Islam yang agung. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli falsafah dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutamanya pada Zaman Keemasan Islam.

Dikalangan para ahli masih terdapat perbedaan disekitar permasalahan apakah studi islam (agama) dapat dimasukkan ke dalam bidang ilmu pengetahuan,mengingat sifat dan karakteristik antara ilmu pengetahuan dan agama berbeda, pada dataran studi Islam masih banyak terbebani oleh misi kagamaan yang bersifat memihak, romantis, dan apologis, sehingga kadar muatan analisis, kritis, medodologis, historis, empiris, terutama dalam m e n e l a a h t e k s - t e k s a t a u n a s k a h - n a s k a h k e a g a m a a n p r o d u k s e j a r a h t e r d a h u l u kurang begitu ditonjolkan, kecuali dalam lingkungan para peneliti tertentu yang masih sangat terbatas. 4

Dengan demikian secara sederhana dapat dekemukakan jawabannya bahwa dilihat dari segi normatif sebagaimana yang terdapat di dalam Alquran dan hadis, maka Islam merupakan agama yang tidak dapat diberlakukan kepadanya p a r a d i g m a i l m u

Perbedaan dalam melihat islam yang demikian itu dapat menimbulkan perbedaan dalam menjelaskan islam itu sendiri. Ketika islam dilihat dari sudut normative, islam merupakan agama yang di dalamnya berisi ajaran dengan urusan akidah dan muamalah, sedangkan ketika Islam

4 Abuddin, Nata. Metodologi Studi islam. Hal 38

(9)

dilihat dari sudut historis atau sebagaimana yang tampak dalam Islam tampil sebagai sebuah disiplin ilmu ( IslamicStudies ).6

(10)

E. Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat di simpulkan bahwa, Metodologi adalah ilmu cara- cara dan langkah- langkah yang tepat (untuk menganalisa sesuatu) penjelasan serta menerapkan cara. Studi Islam meliputi kajian agama islam dan tentang aspek-aspek keislaman masyarakat dan budaya muslim. Menurut pendapat para ulama objek Studi Islam meliputi islam sebagai doktrin dari Tuhan, substansi ajaran-ajaran islam dan interaksi sosial.

Adapun beberapa penelitian Agama Islam adalah sebagai Modern, Filsafat Islam, Pendidikan, dan Sejarah Islam. mendapatkan gambaran tentang agama islam secara luas, mendalam namun utuh, dan dinamis.

Ada beberapa pendekatan Studi Islam antara lain, pendekatan historis, filosofis,ilmiah doktriner dan normatif. Selain itu terdapat metode studi islam yaitu, metode ilmu pengetahuan,diakronis,sinkronis-analistis, Problem Solving (hill al-musykilat), Empiris, Deduktif (al-Manhaj al-Isthinbathiyah), dan Induktif (al-Manhaj al-Istiqraiyah)

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Rozak. 2008. Metodologi Studi Islam.Pustaka Setia : Bandung

Atho, Mudzahar.2007. Pendekatan Studi Islam. Pustaka Pelajar : Yogjakarta

Nasution, Khoiruddin.2009.Pengantar Studi Islam.Academia + Tazzafa : Jakarta

Mukti, Ali.1991.Metodologi Memahami Agama Islam. Bulan Bintang : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan MANDIRI INVESTA EQUITY ASEAN 5 PLUS yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

Oleh karena itu, di dalam Peraturan Pemerintah yang baru ini ditentukan dengan tegas adanya kemungkinan delegasi wewenang dari Instansi Yang Berwenang kepada Instansi lain

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa karakter- karakter yang memiliki hubungan linier antara lain tinggi tanaman saat vegetatif awal, tinggi tanaman hingga malai

Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah padat sebagai hasil sampingan proses pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi CPO yang dapat digunakan sebagai

Pengaruh dari multiple fuel options , (MFO) yang menghasilkan kurva pembangkitan piecewise berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan menyebabkan biaya

Hal ini menujukan bahwa pengaruh variabel independen (konsumsi, produksi, harga domesti, harga internasional, nilai tukar) terhadap variabel dependen (impor buah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan model PBL dengan media konkret dilakukan melalui lima langkah, yaitu: (a) orientasi masalah dengan bantuan media

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan konseling kelompok teknik bermain peran dalam analisis transaksional dalam meningkatkan keterampilan manajemen konflik