• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LABORATORIUM BAHASA MULTIMED. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMANFAATAN LABORATORIUM BAHASA MULTIMED. docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA

DALAM PENGAJARANKEMAHIRAN BERBICARA

KELAS X DI SMA NEGERI 1 MALANG

Yusman M. Syatibi Nawawi

Yusuf Hanafi

Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) Jalan Semarang No 5 Malang

Email: yusman_poetra@ymail.com

Abstrak: Pengajaran kemahiran berbicara membutuhkan laboratorium bahasa multimedia sebagai media penunjangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang laboratorium bahasa multimedia sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pemanfaatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dan efektivitasnya dalam pengajaran berbicara di SMA Negeri 1 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laboratorium bahasa multimedia sudah digunakan dalam pengajaran berbicara, melalui pemanfaatan home theatre, televisi dan parabola, serta mic wireless clip on. Laboratorium bahasa multimedia terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa dalam kemahiran berbicara.

Kata kunci: pengajaran, laboratorium bahasa multimedia, berbicara.

Abstract: Teaching the skill of speaking needs language laboratory of multimedia as a media to support it.This research is aimed to knowing the utilization of the language laboratory of multimedia and effectiveness of utilization of the language laboratory of multimedia in teaching the skill of speaking at State Senior High School 1 of Malang. The results of the research shows that language laboratory of multimedia was used in teaching the skill of speaking. The facility that used in teaching the skill of speaking in language laboratory of multimedia are includes home theatre, television and paraboles, and mic wireless clip on. Language laboratory of multimedia can increase the learning motivation and students' achievement in teaching the skill of speaking.

Keywords: Teaching, language laboratory of multimedia, speaking.

(2)

:حاتفملا تاملك

ةراسسهم ،يوغللا لمعملا ،ميلعتلا

.املكلا

Di berbagai daerah, teknologi menjadi kebutuhan kehidupan masyarakat pada umumnya. Hampir seluruh aspek kehidupan berbasiskan teknologi,

khususnya teknologi komunikasi dan informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pengajaran yang bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, untuk mencapai suatu pendekatan baru pada peserta didik yang efektif. Hal ini menjadi suatu pertimbangan dalam hal pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia sebagai alat bantu untuk memahami materi-materi atau informasi yang akan disampaikan, agar para peserta didik dapat belajar dengan suasana yang

menyenangkan, dan lebih menarik serta dapat memahami dengan mudah, tepat, dan cepat.

Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari media konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan media modern audio visual berupa kaset, film, parabola televisi maupun alat peraga modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, praktik pengajaran dapat menghadirkan suasana menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Kegiatan belajar mengajar tentunya akan lebih efektif dan mudah diterima oleh peserta didik apabila materi yang disajikan menarik dan menyenangkan. Salah satu alat bantu media pengajaran adalah laboratorium bahasa karena dapat diterima oleh semua orang dengan mengabaikan tingkat pendidikan, usia, dan kecerdasan.

Soeparno (dalam Rosyidi, 2009:26) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan perpaduan dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dengan kata lain media adalah hardware yang telah diisi dengan perangkat lunak (software). Oleh karena itu, media sangat membantu proses pembelajaran, termasuk pengajaran bahasa Arab, agar terwujud tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, melalui bantuan fasilitas-fasilitas yang telah tersedia.

Seiring dengan perkembangan zaman dan munculnya persaingan global, setiap orang dituntut untuk menguasai teknologi dan informasi agar bisa

(3)

Kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya tidak bisa lepas dari penguasaan teknologi yang disampaikan melalui bahasa (Supriatna, 2002:1).

Menurut Effendy (2005:113), kegiatan berbicara yang sebenarnya merupakan kegiatan yang menarik dan ramai dalam kelas bahasa sering kali terjadi sebaliknya. Kegiatan berbicara menjadi kaku dan akhirnya macet. Ini terjadi mungkin karena penguasaan kosakata dan pola kalimat oleh siswa masih sangat terbatas. Namun demikian, kunci keberhasilan tersebut sebenarnya ada pada guru. Apabila guru dapat secara tepat memilih topik pembicaraan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dan memiliki kreativitas dalam

mengembangkan model-model pengajaran berbicara yang banyak sekali variasinya, tentu kemacetan tidak akan terjadi.

Ada berbagai macam media yang mewarnai dunia pendidikan dewasa ini, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu media yang berkembang saat ini yaitu media audio (dengar). Media audio adalah segala jenis media yang hanya dapat dinikmati oleh alat indera pendengar dan mampu menggugah imajenasi para pendengarnya. Pemanfaatan media (laboratorium bahasa) untuk menunjang tercapainya penguasaan keterampilan berbahasa dirasa tepat.

Di banyak negara, penggunaan laboratorium bahasa dalam pembelajaran bahasa asing telah menunjukkan keberhasilan yang cukup mengagumkan. Sedangkan di Indonesia penggunaan laboratorium bahasa lebih pada sekedar keyakinan bahwa laboratorium bahasa itu perangkat canggih. Oleh karena itu, penggunaan laboratorium bahasa diharapkan memberikan hasil yang lebih baik daripada tidak menggunakan laboratorium bahasa.

(4)

Beberapa peneliti sebelumnya telah membahas tentang pemanfaatan laboratorium bahasa, di antaranya skripsi Aniza dengan judul “Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran Istima’(Menyima’) di Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang ”, dan skripsi Olivia Renata dengan judul “Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Arab (istima’) kelas VIII di MTs An-Nur Bululawang Malang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara umum kondisi laboratorium bahasa dalam keadaan baik. Perangkat-perangkat keras dan lunak yang ada di laboratorium bahasa sudah memadai. Adapun dalam penggunaan laboratorium bahasa yaitu kemampuan siswa mengalami peningkatan dalam memahami materi dan menangkap pelajaran dengan mudah. Sedangkan hambatan-hambatan yang sering dialami yaitu

kesulitan dalam mengoprasikan peralatan, sebagian headset yang rusak dan kurangnya peralatan pada siswa (booth).

Laboratorium bahasa multimedia yang ada di SMA Negeri 1 Malang adalah salah satu teknologi baru yang dihadirkan sebagai perpaduan Smart Board Digital, internet dan parabola. Smart Board dengan tipe terbaru di laboratorium di SMA Negeri 1 Malang juga dilengkapi dengan Smart Notebook, yaitu semacam papan interaktif yang bersambung dengan monitor di meja siswa, sehingga laboratorium ini dinamai Laboratorim Bahasa Multimedia.

Maka dengan hal itu, laboratorium bahasa multimedia sangatlah praktis untuk meningkatkan kemahiran berbahasa siswa, khususnya siswa di SMA Negeri 1 Malang karena telah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang serba ada. Sebab kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang hanya mencukupkan atas kemampuan individunya saja, namun saling berkaitan dengan yang lain termasuk di dalamnya adalah alat bantu dalam kemampuan berbicara.

METODE PENELITIAN

(5)

faktual, dan akurat mengenai fakta-takta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti, karena itu penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa tersebut dilakukan secara sistematik dan lebih menekankan pada data faktual.

Menurut Arikunto (2003:291), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status atau gejala yang ada, yaitu keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan berupa data – data dari hasil observasi yaitu mengenai kondisi laboratorium bahasa multimedia, penggunaan laboratorium bahasa multimedia dalam pengajaran bahasa Arab, efektivitas pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia bagi siswa dalam pengajaran bahasa Arab, dan faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dalam pengajaaran bahasa Arab di SMA Negeri 1 Malang.

Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standart data yang ditetapkan. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: (1) Observasi; (2) Wawancara; (3) Tes; (4) Angket atau kuesioner; dan (5) Dokumentasi

Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif dengan langkah-langkah, yaitu: (1) Pengumpulan data (data collection); (2) Reduksi data (data reduction); (3) Penyajian data (data display); (4) Penyimpulan (conclution: drawing/verifying).Sedangkan Tahap-tahap mengumpulan data dalam penelitian ini melalui tiga tahap yaitu: (1) Tahap persiapan; (2) Tahap pengambilan data; dan (3) Tahap penyelesaian.

HASIL PENELITIAN

Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

(6)

hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Arab diketahuai, bahwa pelaksanaan pengajaran berbicara di laboratorium bahasa multimedia sering memperdengarkan materi kepada siswa melalui media yang berupa dialog

sederhana. Setelah siswa mendengarkan dengan seksama kemudian siswa diminta untuk menirukan, memahami dan melakukan dialog antara guru dan siswa, maupun siswa antar siswa. Dialog yang diperagakan oleh siswa berjalan dengan efisien. Hal tersebut karena didukung adanya tempat yang nyaman.

Home Theatre dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Home Theatre merupakan perangkat keras yang dimiliki SMA Negeri 1 Malang sebagai media pembelajaran. Home theatre adalah tempat atau ruangan untuk kegiatan acting atau tempat untuk menampilkan suatu pertunjukan. Oleh karena itu, demi kenyamanan dan kelancaran belajar siswa, maka Home theatre dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukungnya, seperti adanya Mic wireless clip on, lampu lighting , kamera studio, LCD, (support zoom dan rotation). Disamping itu, Home theatre yang ada di SMA Negeri 1 Malang terkadang juga difungsikan untuk pidato, rapat dewan guru, penyambutan tamu dan kegiatan-kegiatan yang memerlukan media tersebut.

Di dalam home theatre sering memfungsikan mic wireless clip on sebagai media pendukung kelancaran pengajaran kemahiran berbicara. Mic wireless clip on merupakan salah satu alat pengeras suara yang dapat dipergunakan tanpa adanya kabel. mic wireless clip on di dalam laboratorium bahasa multimedia yang dimiliki SMA Negeri 1 Malang dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti diskusi, drama, master of ceremony, dan pidato. Dengan menggunakan mic wireless clip on pengguna akan lebih nyaman dan bebas bergerak sesuai kebutuhan yang diperlukannya.

(7)

tersebut di depan (home theatre) dengan menggunakan mic wireless clip on sebagai media pendukungnya.

Televisi dan Parabola dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Televisi dan parabola selain sebagai media hiburan dan informasi juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan menggunakan televisi sebagai media pembelajaran maka kita bisa mendapatkan informasi langsung dan nyata, serta memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah bahkan berbagai negara.

Adapun monitor LCD TV di SMA Negeri 1 Malang berukuran 55 inci yang berhubung langsung dengan monitor yang ada di meja siswa, sehingga siswa lebih fokus pada apa yang telah diperlihatkan oleh pengajar. Dalam hal ini, Televisi dan parabola telah dipergunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang.

Acara televisi yang dipergunakan sebagai pengajaran kemahiran berbicara diantaranya: acara televisi yang menggunakan bahasa Arab, seperti berita dan film. Salah satu acara televisi yang digunakan sebagai media pengajaran adalah sejarah-sejarah Islam yang berkembang di Timur tengah. Guru dan siswa

bersama-sama menyaksikan dan memperhatikan acara televisi tersebut untuk mendapatkan informasi sekaligus untuk mengetahui lahjah (cara bicara orang Arab). Dan siswa mencatat kata atau kalimat yang tidak dipahami di acara televisi tersebut untuk ditanyakan kepada guru. Kemudian siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menceritakan ulang dengan menggunakan bahasa Arab sebagaimana yang telah disaksikan diacara televisi tersebut.

Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia Bagi Siswa dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

(8)

pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar bahasa Arab khususnya dalam kemahiran berbicara.

Sedangkan dari hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa diketahui, bahwa pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut diketahui dari hasil angket, yaitu dari jumlah 29 siswa, 6 siswa menyatakan sangat menigkat, 23 siswa manyatakan meningkat, 0 siswa menyatakan cukup meningkat, dan 0 siswa menyatakan tidak meningkat.

Peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pengajaran berbicara di laboratorium bahasa multimedia menujukkan kenaikan yang signifikan, hal tersebut dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada siswa, yaitu dari jumlah 29 siswa, 2 siswa menyatakan sangat meningkat, 24 siswa menyatakan meningkat, 2 siswa menyatakan cukup meningkat dan 0 siswa menyatakan tidak meningkat. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan guru dari hasil wawancara yang telah dilakukan.

Ketertarikan atau minat sisiwa dalam pengajaran berbicara di laboratorium bahasa multimedia sangat bagus, dan mayoritas siswa menyatakan tertarik ketika pengajaran berbicara dilaksanakan di laboratorium bahasa multimedia. Pernyataan siswa dari 29 siswa, 14 siswa menyatakan sangat menarik, 15 siswa menyatakan menarik, 0 siswa menyatakan kurang menarik, dan 0 siswa menyatakan tidak menarik. Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan siswa yang menyatakan kenyamanannya, 10 siswa menyatakan sangat nyaman, 18 menyatakan nyaman, 1 siswa menyatakan cukup nyaman, dan 0 siswa menyatakan tidak nyaman.

Selain wawancara dan angket, untuk mengetahui efektivitas, serta untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pengajaran berbicara perlu mengadakan tes pelaksanaan berbicara di dalam kelas dan di laboratorium bahasa multimedia.

Hasil rekapan tes yang dilaksanakan di dalam kelas sebagai berikut:

No Pengucapan dan intonasi Tingkat responsif Minat Belajar

1 A : 0 A : 0 A : 0

2 B : 15 B : 21 B : 18

3 C : 13 C : 8 C : 10

4 D : 1 D : 0 D : 1

(9)

Sedangkan hasil rekapan tes yang dilaksanakan di dalam

laboratorium bahasa multimedia sebagai berikut:

No Pengucapan dan Intonasi Tingkat Responsif Minat Belajar

1 A : 10 A : 5 A : 8

2 B : 17 B : 22 B : 21

3 C : 2 C : 2 C : 0

4 D : 0 D : 0 D : 0

Keterangan: angka-angka dalam tabel di atas menunjukkan jumlah siswa.

Dengan dua perbandingan hasil tes di atas menunjukkan bahwa tempat dan suasana berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar khususnya kemahiran berbicara.

PEMBAHASAN

Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Laboratorium bahasa multimedia digunakan untuk pengajaran bahasa Arab, termasuk di dalamnya kemahiran berbicara. Untuk pengajaran kemahiran berbicara sangatlah efektif dan nyaman apabila menggunakan laboratorium bahasa multimedia tersebut, selain peralatannya lengkap juga didukung oleh tempat yang kondusif, sehingga kegiatan belajar mengajar terasa tenang dan nyaman.

Pengajaran kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.

(10)

Disamping itu, dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa kegiatan dalam proses belajar mengajar bahasa Arab berbicara di laboratorium bahasa multimedia sangatlah membantu motivasi belajar siswa, menigkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbahasa.

Kegiatan-kegiatan yang dapat membatu siswa terhadap kemahiran

berbicara yang dijelaskan oleh (Effendy, 2005) yaitu melalui beberapa tahapan (a) latihan asosiasi dan identifikasi, (b) latihan pola kalimat (pattern practice, (c) latihan percakapan, (d) bercerita, (e) diskusi, (f) wawancara, (g) drama, dan (h) berpidato.

Dengan demikian, pengajaran bahasa Arab dalam kemahiran berbicara hendaknya juga bisa melakukan ke delapan tahapan tersebut, agar tingkat kemahian berbicara akan lebih meningkat.

Penggunaan dan tata tertib laboratorum bahasa multimedia di SMA Negeri 1 Malang diharuskan untuk ditaati oleh semua pihak yang menggunakannya, agar semua pihak dapat menggunakannya dengan tertib dan teratur. Namun melihat jadwal yang telah disusun, diketahui bahwa untuk pelajaran bahasa Arab hanya ada satu pertemuan dalam satu minggu untuk kelas X. Artinya kesempatan belajar bahasa Arab di laboratorium bahasa multimedia terlalu sedikit waktunya. Oleh karena itu, diperlukan jadwal tambahan pengguanaan, agar tujuan pengajaran dalam kemahiran berbicara bisa tercapai.

Home Theatre dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Home theatre akan memberikan sumbangsih terhadap pemahaman belajar siswa dan akan menghasilkan prestasi belajar siswa dalam pengajaran kemahiran berbicara apabila digunakan dengan benar.

(11)

Dengan demikian, penggunaan mic wireless clip on dapat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar, sehingga hasil yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran dapat diperoleh dengan maksimal.

Dengan kelengkapan fasilitas yang ada di home theatre seperti yang telah dipaparkan di atas dan pada bab sebulumnya, maka kegiatan belajar siswa kelas X (keterampilan) akan terasa mudah untuk dilakukannya. Adapun aktivitas siswa kelas X (keterampilan) yang dilaksanakan di home theatre tersebut, yaitu siswa diberi kesempatan untuk melakukan dialog sederhana dan mengekspresikannya. Dengan demikian, dapat menghasilkan antusiasme siswa kelas X (keterampilan) dalam belajar, serta lebih tenang dan nyaman daripada dilaksanakan di kelas.

Namun penggunaan home theatre kurang begitu maksimal untuk

pengajaran kemahiran berbicara kelas X (keterampilan) SMA Negeri 1 Malang, sebab kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan hanya terfokus pada kegiatan percakapan antar siswa. Padahal home theatre dapat digunakan untuk latihan pidato, drama, puisi, atau kegiatan lainnya yang dapat menghasilkan kemahiran dalam berbicara siswa.

Televisi dan Parabola dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Sejalan dengan kemajuan teknologi, guru dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang telah mempergunakan televisi dan parabola sebagai media penunjang pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar dalam pempergunakan media tersebut, siswa diharapkan setidaknya mampu untuk mengenali dan menirukan dialeg Arab (lahjah) yang telah dilakukan oleh penutur asli.

Kehadiran televisi ini dapat membantu meningkatkan kelancaran proses belajar mengajar pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Malang. Selain itu siswa akan merasa senang ketika menyaksikan suatu tayangan berbahasa Arab yang disiarkan langsung dari stasiun televisi Timur tengah. Di samping itu, tingkat pengetahuan siswa dalam mengenali lahjah (cara bicara orang Arab) dan kecakapan berbicara juga bertambah.

Meskipun hasil belajar dan antusiasme siswa bertambah dalam pengajaran kemahiran berbicara, namun kelemahan-kelemahan televisi sebagai media

(12)

lainnya yang begitu mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah. Apabila pembelajaran melalui televisi dilakukan dengan siaran langsung, maka yang pasti akan terjadi adalah kesulitan terintegrasikannya jadwal siaran pembelajaran di televisi dengan jadwal pembelajaran di sekolah. Dari sifatnya yang sentralistik ini, guru di sekolah sulit untuk mengontrol proses penyampaian pesannya.

Faktor yang Menghambat dan Mendukung Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia bagi Siswa dalam Pengajaran Berbicara

Peneliti merasa perlu untuk mencantumkan faktor penghambat dan faktor pendukung pada bab ini, agar menjadi suatu pertimbangan dalam memanfaatkan laboratorium bahasa multimedia untuk kemahiran berbicara.

Berdasarkan hasil observasi, kegiatan belajar mengajar di laboratorium bahasa multimedia tidak dapat berlangsung apabila ada gangguan listrik (padam). Mahalnya fasilitas yang ada dilaboratorium bahasa multimedia juga menghambat bagi pengajar untuk berkreasi dengan bebas, karena pengajar masih

menghawatirkan kerusakannya. Dan juga kadangkala pengguna laboratorium bahasa multimedia kesulitan dalam mengoprasikan peralatan. Oleh karena itu, pengajar atau pihak pengelolah dituntut bisa dan menguasai teknik khusus dan skill lebih dalam memanfaatkan laboratorium bahasa multimedia, agar proses belajar berjalan dengan lancar.

(13)

Selain itu, Dengan menggunakan laboratorium bahasa multimedia, pengajaran dapat dihubungkan pada pembelajaran online sehingga pengajaran bahasa Arab lebih cepat untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara siswa dan dapat mengenali penutur asli. Menggunakan komputer dan database sehingga pembelajaran dapat dikembangkan semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar mengajar, dan dapat menyimpan berbagai data untuk kepentingan pengembangan pembelajaran.

Efektivitas Pemanfaatan Laboratorium Bahasa Multimedia bagi Siswa dalam Pengajaran Kemahiran Berbicara

Dari uraian di atas, pengajaran di laboratorium bahasa multimedia dapat memberikan motivasi belajar siswa, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbahasa, hal ini karena ketenangan, kenyamanan, dan kefokusan dalam belajar dapat dirasakan oleh siswa.

Laboatorium bahasa mempunyai peran yang penting dalam pembelajaran karena dengan adanya laboratorium bahasa multimedia ketertarikan siswa pada pelajaran tersebut meningkat. Dengan demikian, fasilitas-fasilitas tersebut memungkinkan semua siswa untuk dapat melakukan latihan berbahasa secara intensif dan lebih fokus. Kegiatan belajar mengajar di laboratorium bahasa menjadikan suasana berbeda dibandingkan dengan belajar di kelas. Hal ini

dikuatkan oleh pernyataan Izzan (2007:195), laboratorium bahasa memungkinkan pelajar dapat melakukan latihan yang intensif dan efektif daripada di dalam kelas.

Selain itu, peralatan laboratorium bahasa multimedia dengan didesain secara maksimal dapat peningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Arab secara signifikan. Simulasi berbagai cara berkomunikasi dapat dilakukan oleh semua siswa. Motivasi belajar siswa meningkat setelah memanfaatkan

laboratorium bahasa multimedia karena pengajaran yang dilaksanakan di laboratorium bahasa multimedia tersebut jadi lebih bervariasi. Selain itu, mayoritas siswa menyatakan bahwa proses belajar mangajar di laboratorium bahasa multimedia sangat menarik. Oleh karena itu pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia sudah di fungksikan sebagaimana mestinya.

(14)

(reading), dan fungsi manajemen instruktur dalam mengatur kegiatan belajar mengajar. Artinya proses balajar mangajar di laboratorim bahasa multimedia lebih bervariasi dalam belajar, sehingga tujuan pembelajaran mudah untuk dicapai.

Sedangkan pengajaran yang dilaksanakan dalam kelas guru terbatas untuk menggunakan model pengajaran yang bervariasi, guru menyampaikan materi kepada semua siswa secara satu arah, bertanya kepada semua siswa atau secara satu persatu, guru dituntut bergerak secara aktif menjangkau seluruh penjuru kelas agar dapat lebih memperhatikan setiap siswa.

Atas perbedaan kelengkapan fasilitas di dalam laboratorium bahasa multimedia dan di dalam kelas dapat memberikan hasil belajar yang berbeda, apa bila pengajaran berbicara dilaksanakan di laboratorium bahasa tentunya akan mengantarkan kepada tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Selain itu, hasil tes menunjukkan bahwa penggunaan laboratorium bahasa multimedia dapat meningkatkan prestasi siswa, baik pengucapan dan intonasi, tingkat responsifnya, maupun minat belajar siswa, sebagaimana yang telah di jabarkan di bab sebelumnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(15)

menceritakan ulang dengan menggunakan bahasa Arab. Namun di dalam menggunakan media tidak semua bisa di manfaatkan dengan maksimal, hal ini dibuktikan dengan terbatasnya penggunaan home theatre. Selain itu, hambatan yang diketahui yaitu kesulitan mengoprasikan peralatan.

Pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar bahasa Arab khususnya dalam kemahiran berbicara. Bagitu juga diketahui dari hasil angket bahwa, pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia meningkatkan motivasi belajar siswa, pemahaman siswa, serta ketertarikan atau minat sisiwa dalam pengajaran berbicara. Selain itu, hasil tes menunjukkan adanya kemajuan bagi siswa dalam belajar bahasa Arab.

Saran-saran

Hasil penelitian ini menenjukkan bahwa pemanfaatan laboratorium bahasa multimedia di SMA Negeri 1 Malang terbukti secara efektif dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab. Dengan demikian peneliti berusaha memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaknya kepala sekolah mempertahankan sekaligus mengembangkan laboratorium bahasa multimedia baik dari pembangunan atapun fasilitas-fasilitasnya, sehingga hal tersebut akan dapat menjadikan laboratorium bahasa multimedia sebagai sarana pendidikan yang lebih nyaman, dan lebih

menyenangkan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

2. Hendaknya guru bahasa Arab mempertahankan proses belajar mengajar bahasa Arab dengan menggunakan laboratorium bahasa multimedia sebagai media pembelajaran, selain itu tetap meningkatkan kualitas personalnya sehingga memiliki kompetensi pada proses belajar mengajar, dan juga guru bersama siswa menggunakan chatting/dialog langsung dengan penutur asli melalui media yang sudah ada dan menggunakan home theatre dengan maksimal, sehingga kemampuan dalam percakapan dan pemahaman siswa lebih cepat meningkat.

(16)

beserta isinya, sehingga diharapkan laboratorium bahasa multimedia di SMA Negeri 1 Malang tetap bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR RUJUKAN

Ainin, Moh. 2001. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Surabaya. Hilal Pustaka.

Aniza. 2005. Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran Istima’ (Menyima’) Di Jurusan Sastra Arab Universitas Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka.

Effendy, Achmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi pembelajaran bahasa Arab. Bandung: Humaniora.

Renata, Olivia. 2008. Pemanfaatan Laboratorium Bahasa dalam Pembelajaran bahasa Arab (istima’) kelas VIII di Mts. An-nur Bululawang Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang.

Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media pembelajaran bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa; jamur endofit yang ditemukan pada sampel tanaman padi yang diambil di Desa Karang Tunggal dan

Sedangkan untuk proporsi pembagian pendapatan dan pembagian laba dari patungan dua perusahaan besar yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – institusi keuangan terbesar di Indonesia

Hanya orang-orang yang menjadi milik Kristus tidak perlu takut, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu,

Klon C3 yang berasal dari tegakan alam di kawasan plot konservasi genetik cendana di Watusipat, Gunungkidul menunjukkan hasil terbaik dalam induksi kalus

Karya tulis ini membahas tentang inovasi betuk dan fungsi sendok sebagai alat makan, dengan perubahan bentuknya sendok inovasi kami ini diharapkan dapat

Information technology is defined as technology processing and dissemination of data using hardware (hardware) and software (software), computer, communications, and

Berdasarkan data-data hasil pengujian dan perhitungan yang diperoleh, maka dapat disajikan pembahasan mengenai pengaruh putaran dan temperatur terhadap kekuatan tarik

Lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang menawarkan ide pentingnya menjaga moralitas. Menjadi salah satu agen yang dimiliki bangsa Indonesia dalam