• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proporsi Maloklusi Dental pada Pasien Asimetri Mandibula yang Dirawat di Klinik Ortodonsia RSGMP FKG USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proporsi Maloklusi Dental pada Pasien Asimetri Mandibula yang Dirawat di Klinik Ortodonsia RSGMP FKG USU"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonsia Tahun 2017

Mega Silvia

Proporsi Maloklusi Dental pada Pasien Asimetri Mandibula yang Dirawat di Klinik Ortodonsia RSGMP FKG USU

IX+ 48 Halaman

Asimetri pada wajah dan lengkung gigi merupakan fenomena yang dapat ditemui hampir pada seluruh individu sehingga saat ini asimetri dengan batas-batas tertentu masih dianggap seimbang secara klinis dan dinilai normal. Asimetri wajah dapat terjadi pada bagian sepertiga atas, sepertiga tengah, dan sepertiga bawah wajah (asimetri mandibula). Prevalensi asimetri mandibula ditemukan paling tinggi dan dapat memengaruhi perawatan ortodonti. Maloklusi sebagai salah satu etiologi asimetri mandibula dapat mengakibatkan distribusi tekanan yang abnormal pada permukaan kondilus mandibula, terutama pada usia tumbuh kembang. Salah satu radiografi yang dapat digunakan untuk mendeteksi asimetri mandibula adalah radiografi panoramik (OPG) karena kondilus, ramus, korpus mandibula dan seluruh gigi geligi dapat terlihat. Evaluasi tinggi kondilus dilakukan dengan menggunakan metode Habets yang dimodifikasi oleh Kjellberg dan deteksi maloklusi dengan pemeriksaan model studi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi maloklusi dental pada pasien asimetri mandibula yang dirawat di klinik ortodonsia RSGMP FKG USU. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah rekam medik pasien berupa OPG dan model studi sebelum perawatan ortodonti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kelompok simetri pada pasien yang dirawat di klinik ortodonsia RSGMP FKG USU sebesar 56.6% (n=47) dan kelompok asimetri sebesar 43.4% (n=36) dengan proporsi crossbite sebesar 40.4% (n=19) pada kelompok simetri dan 41.7% (n=15) pada kelompok asimetri, proporsi openbite sebesar 12.8% (n=6) pada kelompok simetri 13.9% (n=5) pada kelompok asimetri, dan proporsi

(2)

deepbite pada kelompok simetri sebesar 29.8% (n=14) dan 22.2% (n=8) kelompok

asimetri. Klasifikasi hubungan molar pada pasien asimetri yaitu klas I sebesar 16.7% (n=6), klas II 8.3% (n=3), klas II subdivisi 33.3% (n=12), klas III 27.8% (n=10), dan klas III subdivisi 13.9% (n=5). Hasil penelitian ini menyimpulkan pada kelompok simetri dan asimetri, proporsi crossbite paling tinggi dibandingkan openbite dan deepbite serta klasifikasi hubungan molar klas II subdivisi paling banyak ditemukan

pada kelompok asimetri mandibula. Daftar Rujukan : 42 (1988-2016)

Referensi

Dokumen terkait

Akan  tetapi,  dengan  beroperasinya  The  Santai  secara  penuh,  serta  penerapan  strategi  pemasaran  yang  tepat  oleh  manajemen,  Perseroan  dapat 

[r]

Penulisan Ilmiah ini, membuat aplikasi untuk perhitungan fisika dengan materi gaya, cermin, dan pesawat sederhana dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic

ANALISIS SENSITIVITAS RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM AWAL DAN AKHIR TAHUN PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)..

Gigi yang fraktur dan gigi yang menyebabkan abses periapikal yang perlu dilakukan pencabutan adalah apabila sudah tidak dapat dilakukan perawatan endodontik atau bila

Ber dasar kan pengumpulan data ter kait dengan analisis SWOT, kebutuhan calon sar jana ekonomi syar iah IAIN Palangka Raya pada per bankan syar iah Kota Palangka Raya,

Semakin banyak produk cacat juga dapat menambah konsumsi bahan baku produksi hal tersebut dapat menyebabkan biaya produksi bertambah, untuk itu perlu dilakukan

JADI SETELAH DIISI, DIBAWA PADA SAAT PELATIHAN / KEGIATAN DIADAKAN, BUKAN DIEMAIL LAGI KEPADA PANITIA.. YANG DIEMAIL LAGI KEPADA PANITIA ADALAH FORMAT