• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Kesetan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan )"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perusahaan pada bidang industri pabrik kelapa sawit (PMKS) merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia dan mendukung pengaruh besar ekspor impor minyak hasil kelapa sawit yang ada di Indonesia. Terdapat banyak perusahaan kelapa sawit besar yang bergerak dalam mengelola hasil minyak CPO dari kelapa sawit yang terdapat di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan– perusahaan besar yang bersaing ketat dalam mengelola hasil kebun kelapa sawit demi mencapai target produksi minyak mentah dan mendapatkan minyak CPO yang bermutu tinggi. Oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan produktifitas dengan menggunakan alat–alat produksi yang semakin komplek. Semakin komplek peralatan peralatan kerja yang digunakan, maka semakin besar pula potensi bahaya kecelakaan kerja yang ditimbulkan apabila tidak dilakukan penangan dan pengendalian sebaik mungkin. Perusahaan dituntut agar lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan para karyawan, agar mereka dapat mampu mewujudkan tujuan dari perusahaan tersebut. Karena seorang karyawan berpengaruh penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan dan mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan.

(2)

Terkait masalah perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan kerja, perusahaan harus menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada perusahaan agar dapat meminimalisir terjadinya angka kecelakaan kerja pada saat perusahaan mengelola hasil produksinya dan menghindari kerugian yang besar terhadap perusahaan.

Didalam undang–undang Nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di perusahaannya. Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional tentang SMK3. Kewajiban tersebut dibuat untuk perusahaan karena apabila perusahaan tersebut mempekerjakan pekerja paling sedikit seratus (100) orang dan mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

(3)

keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja. Guna tercapainya tempat kerja dan lingkungan kerja yang aman, efesien dan produktif ( Cecep Triwibowo, 2013 ).

Berdasarkan permenaker no. 5 tahun 1996, agar suatu sistem manajemen K3 dapat diterapkan dengan baik pada suatu perusahaan, maka pihak perusahaan harus membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). P2K3 adalah badan pembantu ditempat kerja yang merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerja sama saling perhatian dan partisifatif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan. Data dari BPJS ketenagakerjaan akhir tahun 2015 menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. Salah satu penyebab kejadian ini adalah pelaksanaan dan pengawasan K3 yang belum maksimal, sekaligus perilaku masyarakat industri pada khususnya dan masyarakat pada umumnya belum optimal. Agar perusahaan mendapatkan produktifitas yang tinggi dan mencapai efesiensi yang tinggi, maka perusahaan sangat tergantung kepada sistem manajemen yang telah ditetapkan didalam peruasahaan dan kualitas pekerja yang baik.

(4)

kementrian dan kalangan masyarakat harus melakukan upaya–upaya konkrit terhadap pelaksanaan K3 dilingkungannya masing–masing, agar budaya K3 benar–benar terwujud disetiap tempat kerja dan masyarakat umum. Karena kualitas pekerja sangat berpengaruh terhadap korelasi yang erat dengan kecelakaan kerja dan kecelakaan kerja erat kaitannya dengan produktifitas yang akan dicapai oleh perusahaan.

Dalam suatu perusahaan penerapan sistem K3 merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi baik dalam pertimbangan ekonomi (efisiensi dan safety), maupun kepatuhan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh mentri ketenagakerjaan dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan. Mengingat tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi di indonesia yang berasal dari dunia kerja maka pemerintah mengeluarkan UU RI No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 87. Dalam UU tersebut mewajibkan setiap perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian dari manajemen perusahaan, dan apabila perusahaan tersebut tidak menerapkan SMK3 dalam manajemen perusahaannya maka akan diberikan sanksi yang berlaku sesuai UU tersebut.

(5)

perawatan pohon kelapa sawit) yang megahadapin potensi bahaya dalam pekerjaannya. Perusahaan ini termasuk dalam perusahaan besar yang memiliki resiko tinggi dalam bidang keselamatan dan kesehatan para karyawan saat mengelola minyak kelapa sawit yang akan diproduksi setiap harinya. Terlihat dari proses produksinya yang banyak menggunakan mesin–mesin berteknologi tinggi sehingga menimbulkan potensi bahaya yang cukup besar bagi karyawannya.

Seperti dalam beberapa bulan ditahun 2016 saja sering terjadi kecelakaan kerja pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina. Sudah tidak asing didengar ditelinga kita kecelakaan kerja yang terjadi diperusahaan BUMN khususnya yang bergerak dibidang produksi minyak kelapa sawit kerap terjadi, terutama dibagian lapangan atau pemanennya.

Tabel 1.1

Rata-rata Kecelakaan Kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina Perbaungan, Periode 2016

Tahun Bulan Jumlah rata-rata (karyawan) Bidang/profesi diperusahaan

2016

Januari 3 orang Lapangan/Pemanen

Februari 2 orang Lapangan/Pemanen

Maret 4 orang Lapangan/Pemanen

April 8 orang Lapangan/Pemanen dan Supir Truk

Mei 5 orang Lapangan/Pemanen

Juni 2 orang Lapangan/Pemanen

Juli 6 orang Lapangan/Pemanen dan Centeng

(6)

September 14 orang Lapangan/Pemanen dan pengolahan Oktober 5 orang Lapangan/Pemanen dan pengolahan November 2 orang Lapangan/Pemanen dan supir truk

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengaruh penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja terhadap loyalitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap loyalitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan kepada penulis

unntuk mengetahui tentang penerapan sistem manajemen K3 terhadap loyalitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan.

(7)

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Terbilang : Dua milyar tiga ratus tujuh puluh dua juta enam ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus lima belas rupiah. Demikian Pengumuman ini di sampaikan dengan

2 Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, mengarahkan dan membimbingnya agar anak terjaga dari hal-.. hal yang tidak baik yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi pestisida golongan karbamat dengan jenis karbofuran dan metomil di perairan Pantai Mlonggo, Kabupaten

Pada bagian awal perancangan dilakukan percobaan simulasi pemodelan statistik Design Expert dimana data diperoleh dari hasil simulasi pola medan magnet dan kerapatan fluks magnet

Penelitian ini hanya terbatas pada analisis permasalahan yang dianalisis untuk menentukan pengaruh variabel pengeluaran riil perkapita, angka melek huruf, angka

Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam analisis jalur dapat berupa.. pengaruh langsung maupun tidak

Hal ini terlihat dari hasil kuesioner yang menyatakan bahwa penggunaan PSIM membantu mahasiswa di Program Studi Teknik Elektro, UK Petra, Surabaya, untuk memahami

SEMINAR NASIONAL TEKNIK JALAN ke-2 (SNTJ-2) akan diselenggarakan pada tanggal 1 - 3 Oktober 2014 di Swiss-Belhotel Danum, Palangkaraya, Kalimantan Tengah oleh DPD HPJI Kalteng..