21
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Susunan Tahapan Rancangan Sistem Kontrol suhu
Dalam pembuatan sistem kontrol suhu pada alat
penetasan telur disusunlah beberapa tahapan rancangan
guna mempermudah penyelesaian sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dimaksud di sini yaitu
pengumpulan data dengan cara membaca dan
membandingkan di dalam buku, internet dan artikel –
artikel yang terkait dengan penelitian perancangan
sistem kontrol suhu untuk alat penetas telur ayam.
b. Metode Interview
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara
langsung kepada pihak terkait.
2. Perancangan skema rangkaian sistem kontrol suhu
Dalam tahap perancangan skema rangkaian ini penulis
menggunakan software aplikasi yaitu Express PCB untuk menggambar jalur rangkaian, di sini dibutuhkan ketelitian
dan pemahaman atau logika dan nilai seni desain yang
bagus, jika ada salah satu jalur ada yang tidak tersambung
dengan baik maka alat tidak akan bekerja, jalur gambar
fungsi setiap komponen – komponen elektronika yang
dibutuhkan.
3. Pencetak Jalur Rangkaian ke PCB dan Pengeboran
Pada tahap ini akan dilakukan pencetakan atau
penyablonan dari skema rangkaian yang sudah digambar
ke PCB dan nantinya akan dilarutkan menggunakan
bahan – bahan seperti HCL + H2O2 + air mineral. Setelah
itu mulai untuk pengeboran PCB untuk meletakkan kaki –
kaki komponen elektronika yang dibutuhkan.
4. Persiapan Alat dan Bahan
Dalam tahap ini bertujuan untuk memudahkan
pelaksanaan terhadap pembuatan sistem kontrol suhu
untuk penetasan telur ayam, agar perhitungan biaya alat
dan bahan dapat diperhitungankan dengan benar.
5. Pemasang dan Menyoldir Komponen pada PCB
Dalam tahap ini pemasangan dan penyoldiran
komponen ke PCB dengan alat bantu tenol dan solder
berfungsi untuk menyambungkan kaki – kaki komponen
ke jalur PCB.
6. Perancangan Program Pengontrol Suhu
Dalam tahap ini membuat coding menggunakan
software CVAVR, penggunakan pemrograman bahasa C
dan memasukkan program tersebut ke dalam
yaitu AVR Downloder yang digunakan untuk
menampilkkan perintah program ke dalam LCD.
7. Pembuatan Incubator dan Penataan Hardware
Pembuatan incubator untuk penetasan telur ayam
dengan bentuk yang sederhana dan penataan Hardware
pengontrol suhu dalam mega incubator agar berfungsi
dengan baik dan menarik untuk dilihat.
3.2 Perancangan Alat
Proses perancangan rangkaian ini dibagi menjadi dua
tahapan yaitu permodelan rangkaian dan pengumpulan
bahan.
3.2.1 Pemodelan rangkaian
Pemodelan rangkaian adalah pembuatan model jalur
rangkaian yang akan dibuat yaitu berupa rangkaian sistem
kontrol suhu berbasis mikrokontroler. Model rangkaian
dicari dari modul referensi dan buku yang didesain kembali
menggunakan software bernama Express PCB. Adapun rangkaian sistem kontrol suhu berbasis mikrokontroler
Gambar 3.1 Skema Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu Blok 1
Gambar 3.2 Desain Jalur Rangkaian Monitoring
R1 R2
Skema Rangkaian Blok 1
Gambar 3.3 Skema Jalur Rangkaian Monitoring
Suhu Blok 2
Gambar 3.4 Desain Jalur Rangkaian Monitoring
3.2.2 Pengumpulan Bahan
Setelah selesai menggambar blok rangkaian mulailah
mengumpulkan informasi dan bahan – bahan. Komponen
elektronika kami beli di Semarang.
Alat dan Bahan Solder Multitester Tenol
ATMega32
LCD 2 x 16 Crystal 11,0592 Relay
Transistor Resistor Kapasitor Dioda
Gambar 3.5 Pemasangan Komponen ke PCB
3.3 Flowchat Sistem kontrol Suhu Mesin Penetas Telur Ayam
Daya Listrik
ON
Mengatur batas Maxsimum suhu untuk penetasan telur OFF
Suhu > 39 ˚ C
FAN dan ALARM menyala YA
TIDAK LAMPU DALAM
INKUBATOR mati
Reset
Pada flowchat diatas bisa dijelaskan jalannya Sistem
Pengontrolan Suhu Penetasan Telur adalah sebagai
berikut :
a. Sistem pertama kali dijalankan dengan menekan
tombol saklar ON atau OFF sebagai daya listrik. b. Sistem meminta untuk mengatur batas maxsimum
suhu berguna untuk pengontrol suhu dalam proses
penetasan telur, dalam sistem ini penulis membuat batas maxsimum suhu sampai dengan 100˚ C.
c. Jika suhu maxsimum sudah ditentukan, semisal suhu lebih dari (>) 39˚C, maka FAN atau kipas dan alarm akan otomatis bekerja, FAN berguna untuk membuang panas yang berlebih dalam incubator,
alarm berguna untuk memberi tanda bahwa suhu
didalam incubator terlalu panas untuk penetasan
telur.
d. Sebaliknya lampu dalam incubator menyala jika
suhu dalam incubator berada pada titik normal tidak
melebihi batas maksimum suhu yang telah
ditentukan, ini berfungsi untuk memanaskan atau