• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inovasi Dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia Mega Mas Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Inovasi Dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia Mega Mas Medan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. UMKM menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang produktif. UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian pekerja, dan penggunaan modal usaha relatif sedikit serta teknologi yang digunakan cenderung sederhana (Dani, 2013).

UMKM masih memegang peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dengan Produk Domestik Bruto. Dengan memupuk UMKM diyakini akan dapat dicapai pemulihan ekonomi. UMKM sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat informal dan karena itu cenderung lebih mudah untuk dimasuki oleh pelaku-pelaku usaha yang baru (Gunadi, 2003).

(2)

Tabel 1.1

Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012 - 2013

Indikator

Tahun 2012 Tahun 2013 Perkembangan

Tahun 2012 - 2013

A. Usaha Mikro, Kecil,

Menengah

- Usaha Mikro

- Usaha Kecil

- Usaha Menengah

B. Usaha Besar

(3)

Keberhasilan usaha menurut Riyanti (2003:29), yaitu usaha kecil berhasil karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga memiliki energi yang melimpah serta dorongan dan kemampuan asertif. Suyanto (2010:179) berkaitan dengan faktor penentu keberhasilan usaha kecil, hasil penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil ditandai oleh inovasi, perilaku mau mengambil resiko. Keberhasilan usaha kecil disumbangkan oleh kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap pelayanan dan kualitas. Berbagai faktor penentu keberhasilan usaha kecil pada dasarnya adalah cerminan dari kemampuan usaha (pengetahuan, sikap dan keterampilan), pengalaman yang relevan, motivasi kerja dan tingkat pendidikan seseorang pengusaha.

(4)

terus-menerus dilakukan ini dapat dijadikan sebagai salah satu strategi perusahaan dalam mencapai keberhasilan usaha.

Seorang wirausaha harus belajar banyak tentang diri sendiri, kekuatan dan kelemahan datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri, kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar. Belajar dari pengalaman masa lampau dan pengalaman orang lain akan sangat membantu para wirausaha dalam menyalurkan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai hasil-hasil yang lebih positif dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang tidak kenal lelah. Menurut Siagian (dalam Anoraga, 2002:137), kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang besar.

(5)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti ingin mengetahui apakah faktor-faktor tersebut diatas juga mempengaruhi usaha dibidang kuliner. UMKM yang bergerak di bidang kuliner merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Usaha kuliner di Indonesia bukan hal yang diragukan lagi kesuksesannya, dengan bermodalkan keragaman sumber daya alam Indonesia yang cukup tinggi menjadikan usaha kuliner ini terus berkembang dari waktu ke waktu. Di samping itu, usaha kuliner adalah usaha yang tidak ada matinya karena makan adalah sebuah kebutuhan primer bagi manusia. Fenomena yang menarik yang terjadi di Kota Medan adalah semakin pesatnya UMKM yang bergerak di bidang kuliner, karena Kota Medan merupakan salah satu Kota yang kaya akan kuliner dengan inovasi dan juga ciri khas dari kuliner itu sendiri. (Www.bisnisukm.id)

Dengan ramainya pelaku UMKM di bidang kuliner, maka turut mendorong tingginya persaingan antar pelaku UMKM. Banyaknya pelaku UMKM di pasaran dengan segala macam keunggulan produk yang ditawarkan membuat konsumen semakin sulit dalam menentukan arah pembelian karena banyaknya pilihan yang ditawarkan (Lesmana, 2015). Karakteristik masyarakat Indonesia cenderung lebih mudah menyukai sesuatu yang baru dan unik, terlebih bila sering terekspose seperti contoh jajanan Korea, dan Thailand yang sedang booming (www.okezone.com)

(6)

kota-kota besar di berbagai negara di mana orang Tionghoa merantau dan kemudian menetap seperti di Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Asia Tenggara. (Www.wikipedia.com).

Komplek Asia Mega Mas Medan telah disulap mejadi pusat keramaian malam yang asik. Asia Mega Mas di Medan, Sumatera Utara mulanya hanyalah kawasan kumuh dengan petak-petak rumah susun yang tidak teratur. Tapi kini di malam hari, tempat itu telah menjadi surga bagi para penikmat kuliner. Pedagang makanan berupaya membuat makanan seunik mungkin. Kebanyakan mereka adalah anak-anak muda. Mereka mengkombinasikan jenis-jenis makanan yang tak biasa. Bagi pengunjung, membeli jajanan seperti ini tentu biasa saja dan hanya untuk lucu-lucuan saja. Tapi justru produk inovatif yang dilakukan anak muda disepanjang jalan di komplek Asia Mega Mas telah memicu perputaran uang yang luar bi

(7)

Terlihat bahwa wirausaha etnis Cina cenderung lebih sukses dan bertahan dibandingkan usaha yang didirikan oleh etnis Pribumi. Etnis Cina memiliki falsafah atau pandangan hidup, prinsip dan nilai-nilai hidup yang berbeda. Filosofi, prinsip dan nilai-nilai hidup yang dimiliki oleh masing-masing etnis ini mendorong perilaku mereka dalam berwirausaha agar menjadi saudagar yang sukses. Artinya filosofi, prinsip dan nilai-nilai hidup etnis Cina dan Pribumi yang berbeda akan menjadikan perilaku wirausahanya juga berbeda (Noviantari, 2015).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Inovasi dan Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada Pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia Mega Mas

Medan)”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik pertanyaan sebagai landasan penelitian ini, yaitu:

“Apakah inovasi dan jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada pelaku UMKM Kuliner Chinatown Asia Mega Mas?”

1.3Tujuan Penelitian

(8)

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini selain menambah wawasan pribadi juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi yang sedang peneliti ambil.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan menambah wawasan untuk mengetahui lebih jauh mengenai inovasi dan jiwa kewirausahaan.

3. Bagi Wirausaha

Penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran untuk meningkatkan inovasi dan jiwa kewirausahaan mereka demi keberhasilan usaha.

4. Bagi Akademisi

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3.3 Diagram jalur mengenai hubungan sub struktur 2 struktur modal, struktur kepemilikan dan free cash flow terhadap kebijakan

Masalah yang ada pada tata letak di bagian fabrikasi antara lain, aliran material bolak – balik (backtracking flow), material masuk dan keluar lewat satu pintu

JASA MARGA (Persero) Tbk,

Setelah mendapatkan hasil akhir dari proses pembobotan dengan menggunakan WRM dan WAQ, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pemilihan detail mapping tools yang tepat sesuai

Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 For the years ended December 31, 2013 and 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed

遭伽 曾蚤伽 皂蚤倩灶 赠侏 倮侔灶倮 泽佟灶 澡怎伽 凿藻 扎佻 贼俨 糟澡佴灶倮 澡佼灶倮 泽侉 赠侏 倮侔灶倮 憎俪 澡怎伽 凿藻 扎佻 贼俨.. 2 .把下 面 一共 三 画

Apakah menurut saudara/i Teh Gaharu ini memiliki warna yang sama dengan teh yang biasa Anda konsumsi?. Apakah menurut Anda warna Teh Daun Gaharu yang disajikan menarik untuk

Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan akan mempengaruhi efikasi di bidang kegiatan itu misalnya dalam proses belajar. Jika emosi seseorang sedang labil maka efikasi