ii
ABSTRAK
Pola tidur remaja yang irregular, sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis, gaya hidup, dan gangguan siklus sirkadian bangun-tidur akibat pengaruh perubahan hormon melatonin saat pubertas menyebabkan prevalensi gangguan tidur remaja sekitar 25-40%. Seiringan dengan hal tersebut, kejadian gizi berlebih pada remaja usia 16-18 tahun mengalami peningkatan menjadi 7,3% di tahun 2013, dengan 1,6 % mengalami obesitas dan 5,7% mengalami kelebihan berat badan(overweight).
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan gangguan tidur. Metode penelitian ini analitik dengan desain crossectional, yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Padang Panjang mulai Juli sampai Agustus 2014. Untuk menilai gangguan tidur digunakan kuesioner PSQI, jika total score di atas 5 responden dinyatakan mengalami gangguan tidur. Dan untuk penilaian status gizi dilihat dari nilai BMI berdasarkan umur yang diplotkan dalam kurva z-score WHO.
Hasil penelitian responden dengan status gizi normal yang tidak memiliki gangguan tidur yaitu sebanyak 36 orang (67,9%) sedangkan yang memiliki masalah gangguan tidur sebanyak 16 orang (34,0%). Pada responden dengan status gizi lebih mayoritas adalah memiliki gangguan tidur yaitu sebanyak 31 orang (66,0%) dan yang tidak mengalami gangguan tidur sebanyak 17 orang (32,1%). Dari uji pearson chi-square didapat nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara status gizi dan gangguan tidur.
Kata Kunci : gangguan tidur, status gizi, remaja
iii
ABSTRACK
Adolescent sleep pattern is irregular, affect by psychological condition, lifestyle, and wake-sleep circadian rhythm disturbance caused by melatonin changes in puberty. Prevalence of adolescent sleep disorder is 25-40%. And prevalence of overweight and obesity is increasing to 7,3% in 2013, obesity 1,6% and overweight 5,7%. This study analyzed the relation between nutritional status and sleep disorder for adolescent.
This was analytic study with cross-sectional design. Research was done at SMA Negeri 1 Kota Padang Panjang , from July till Agustus 2014. PSQI is used to determine the sleep disorder, cut off point is 5, if total score is above 5 it means a sleep disorder. this study collected atropomethric data, which were Body Mass Index and to interoperated nutritional status we used WHO z-score BMI/age.
Result of this study was thirty six adolescent with normo-nutrition
haven’t sleep disorder(67,9%), and sixteen found with sleep disorders(34,0%).
Thirty one obese and overweight adolescent found with sleep disorder (66,0%) and seventeen haven’t sleep disorder(32,1%). P value = 0,001 (p < 0,05).
This study showed there is a relation between nutritional status and sleep disorder.
Keyword : sleep disorder, nutrition status, adolescent