• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Dakwah di Asia Tenggara (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Dakwah di Asia Tenggara (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umat Islam merupakan penduduk mayoritas Asia Tenggara, menurut para ahli, islamisasi di kawasan ini berlangsung secara damai dan melalui proses panjang yang masih terus berlangsung sampai sekarang. Tidak banyak terjadi penaklukan secara militer, pergolakan politik, atau pemaksaan struktur kekuasaan dan norma-norma masyarakat dari luar negeri. Karena itu, tidaklah mudah untuk menjawab pertanyaan “bilamana”, “mengapa”, “darimana” dan “dalam bentuk apa” Islam mulai

menimbulkan dampak pada masyarakat-masyarakat Asia Tenggara untuk pertama kalinya. Sesungguhnya, kini kita mulai menyadari bahwa proses Islamisasi ini mungkin tidak mempunyai awal yang pasti, juga tidak berakhir. Islamisasi kawasan ini lebih merupakan suatu proses sinambung yang selain mempengaruhi masa kini, juga masa depan kita.

Selanjutnya kita dapat memperluas kompleksitas agama di kawasan ini melalui pengamatan bahwa Islam bukanlah agama besar pertama yang tumbuh subur di lahan subur Asia Tenggara. Sejarah agama di kawasan ini sendiri kompleks. Pertama Hindu, kemudian Budha, Islam dan belakangan Kristen, menawarkan model-model yang telah membentuk matriks budaya-agama pribumi selama ribuan tahun.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat diajukankan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penyebaran islam di Asia Tenggara?

2. Bagaimana Cara Masuknya Islam di Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam?

(2)

A. Proses Penyebaran Islam di Asia Tenggara

Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklukan Arab dan Turki.Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara.

Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.

Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah datang di daerah bagian Timur Asia dan Asia Tenggara.Sebagaimana dikemukakan diatas Selat Malaka sejak abad tersebut sudah mempunyai kedudukan penting.Karena itu, para pedagang dan mubaligh Arab dan Persia yang sampai di China Selatan juga menempuh pelayaran melalui Selat Malaka. Kedatangan Islam di Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir Budha, yang mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di Canton pada tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di sekitar daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut, dalam Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang menceritakan orang Ta-Shih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan Ho-Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).Dari sumber tersebut, ada dua sebutan yaitu Sse dan Ta-Shih.Menurut beberapa ahli, yang dimaksud dengan Po-Sse adalah Persia dan yang dimaksud dengan Ta-Shih adalah Arab.Jadi jelaslah bahwa orang Persia dan Arab sudah hadir di Asia Tenggara sejak abad-7 dengan membawa ajaran Islam.1

Cara masuknya Islam ke Asia Tenggara. 1. Saluran perdagangan

(3)

Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.

2. Saluran Perkaawinan

Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.

3. Saluran Pendidikan

(4)

4. Saluran Kesenian

Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.

B. MALAYSIA

Dalam sejarah keddah dikatakan bahwa islam masuk ke Malaysia pada tahun 1510 H, yang dibawa oleh ulama arab syekh Abdullah Yamani. Abdullah Yamani kemudian melakukan misi dakwahnya hingga akhirnya berhasil mengislamkan masyarakat keddah, raja, pejabat, dan keluarga istana. Pada masa itu dipegang oleh raja Prawangsa yang kemudian berganti nama dengan Sultan Muzafar Syakh. Sementara itu, posisi kebangkitan islam diMalaysia pelopori oleh masuknya paham-paham yang di ajarkan oleh kaum salaf yang di inspirasi oelh gerakan –gerakan luar, seperti Jalaluddin Al-Afgani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Dan pengaruhnya sangat terasa di negeri Malaysia.

Kebangkitan diMalaysia terus berkembang dengan da’i yang terdiri dari; kelompok-kelompok dakwah, partai politik islam, pemerintah, dan kerajaan. Sumber-sumber penyebaran islam atau dakwah islam dalam politik dan masyarakat islam dapat dijelaskan melalui perspektif sejarah realita sekarang yaitu;

Pertama, secara historis dapat dilihat sejak kelahiran koran reformis al-amin pada tahun 1906. Malaysia menyaksikan masa-masa aktivitas keislaman yang intensif pada tahun 30-an dan 40-an.

(5)

pemerintah Malaysia atas islam juga telah menjadikan dirinya sebagai alat dalam penyelenggaraan etos islam di Malaysia, dan hal inilah yang menguatkan dengan kebijakan yang sangat mendukung aktivitas keislaman di Malaysia.

Agam islam di Malaysia banyak diwarnai dengan debat-debat yang terdiri dari dua kelompok besar, yakni kelompok reformis (kaum muda) dan kelompok tradisionalis (kelompok tua). Dan inilah yang kemudian menambah khazanah pemikiran islam dinegeri Malaysia. Kedua kelompok ini adalah perkembangan dari local negeri Malaysia dalam artian peristiwa-peristiwa local yang mendorong mobilisasi peredaran umat muslim dalam skala yang besar, serta naiknya islam ke pusat masyarakat dan politik Malaysia. Pada tingkat local pemerintah Malaysia islam juga menjadi sebagai alat dalam penyelenggaraan etos islam diMalaysia.

Pada kemerdekaan Malaysia merupakan isu penting bagi kebijakan terhadap umat islam. Karena pada periode kemerdekaan Malaysia dakwah islam berlangsung secara bebas karena berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah yang sangat mendukung dalam melakukan dakwah. Dan sebagian besar kesultanan melayu berusaha mempertahankan sebuah departemen urusan agama meliputi tugas pembangunan masjid, pemberlakuan moral, dan hukum pidana islam, serta pengumpulan zakat. Pengajaran doktrin heretik (syirik) dapat dikenai hukuman, dan sejumlah peraturan dikeluarkan untuk menghukum jika tidak menunaikan shalat jum’at dan berpuasa. Pada masa kemerdekaan inilah islam dijadikan agama resmi pemerintah Malaysia. Umat muslim mendapat perlakuan istimewa dan dalam bidang mendapat izin khusus untuk mendirikan perusahaan tertentu dan berbagai jabatan didalam tugas-tugas publik. Dan sekolah-sekolah diwajibkan memberikan pelajaran agama islam walaupaun jumlah muslimnya minoritas.

(6)

penggunaan simbol-simbol keislaman , seperti mengenakan jilbab, serban, dan bentuk pakaian yang menunjukkan identitas keislaman.

Pada saat itu juga diadakan semarak diskusi atau seminar tentang ke islaman, dan masyarakat lebuh memperhatikan terhadap jenis makanan halal. Pola dakwah yang dikembangkan banyak berbentuk organisasi-organisasi keislaman. Hal ini terjadi lebih terkait dengan keterlibatan dan peran mahasiswa-mahasiswa didalam maupun diluar negeri, dan ternyata ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan social, politik dan keagamaan.

Organisai besar tersebut, seperti; ABIM (Angkatan Belia Islam Muda) yang didirikan pada tahun 1971 dipimpin oleh Anwar Ibrahim telah memberikan kontribusinya pada pembaharuan tingkat individual untuk melahirkan praktik islam yang sesuai denga Al-qur’an, dan pembaharu pada tingkat social untuk melahirkan sebuah pranata kolektif muslim yang adil. Dalam aksi dakwahnya organisasi ini mengonsentrasikan diri pada islamisasi individu, keluarga, umat, dan negara, serta mendidik generasi Malaysia yang bertakwa kepada Allah. Gerakan dakwahnya yang lain adalah melakukan usaha-usaha bersama untuk memberikan gambaran yang baik tentang islam untuk mengoreksi prasangka yang ada tentang islam, apakah itu dari kaum nonmuslim atau kaum muslim itu sendiri.

Di bidang politik adalah PAS (Partai Islam Se-Malaysia) yang didirikan pada tahun 1951 memainkan peran dakwah yang cukup berarti. Tujuan mereka adalah terbentuknya suatu negara islam, dimana islam tidak hanya sebatas praktik kehidupan pribadi, tetapi melingkup urusan-urusan politik dan ekonomi negara. PAS berhasil memenangkan pemilu dan memimpin di beberapa negeri.

(7)

arab, termasuk diantaranya pemisahan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki dalam majelis.

C. THAILAND

Thailand dikenal sebagai sebuah negara yang pandai menjual potensi pariwisata sekaligus sebagai salah satu negara agraris yang cukup maju di Asia Tenggara. Mayoritas penduduk Thailand adalah bangsa Siam, Tionghoa dan sebagian kecil bangsa Melayu. Jumlah kaum muslimin di Thailand memang tidak lebih dari 10% dari total 65 juta penduduk, namun Islam menjadi agama mayoritas kedua setelah Buddha. Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Kultur melayu sangat terasa di daerah selatan Thailand, khususnya daerah teluk Andaman dan beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Proses masuknya Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakuisisi kerajaan Pattani Raya (atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thai sebagai Pattani Darussalam). Pattani berasal dari kata Al Fattani yang berarti kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat itulah banyak lahir ulama dan cendekiawan muslim terkenal. Berbagai golongan masyarakat dari tanah Jawa banyak pula yang menjadi pengajar Al Qur’an dan kitab-kitab Islam berbahasa Arab Jawi. Beberapa kitab Arab Jawi sampai saat ini masih diajarkan di beberapa sekolah muslim dan pesantren di Thailand Selatan.

(8)

berdirinya kerajaan ayyuthaya sebagai pengganti kerajaan sukhothai setelah yang terakhir ini runtuh pada abad ke-14, islam telah memiliki kekuatan politik yang sangat besar. Perdagangan merupakan perintis proses islamisasi dan perkembangan politik kerajaan-kerajaan maritim di kepulauan di abad ke-15, 16, dan 17.

Perdaganganlah yang merupakan factor dominan yang mendekatkan islam dengan kerajaan ayyuthaya. Sekelompok islam lainnya, yang menjadi penduduk mayoritas di negeri Thailand sekarang tinggal di empat provinsi bagian selatan, yaitu Pattani, Yala, Naratiwat, dan Satul. Kelompok umat islam ketiga berasal dari sebelah utara, yang dikenal sebagai orang cina Ho. Meskipun jumlahnya tidak banyak mereka memiliki kontribusi yang sangat besar dalam perdagangan khususnya di provinsi chiangmai. Selain cina Ho, di utara juga terdapat

.

Gerakan dakwah yang terus dilakukan umat muslim di Thailand mengenai kebebasan dan otoritas beragam telah menghasilkan beberapa konsesi yang diberikan oleh pemerintah dan akhirnya terbentuk organisasi-organisasi islam yang menjadi corong kegiatan umat secara nasional yang mendapatkan legal dari pemerintah. Organisasi tersebut meliputi;

a) Kantor chularajamantori atau saikhul islam. Kantor ini dianggap sebagai kantor tertinggi masyarakat muslim Thailand. Kantor ini juga terdiri dari 26 provinsi yang memiliki banyak penduduk muslim. Chula yang dipilih harus mendapat persetujuan dan pengesahan dari raja.

b) Komite islam nasional, lembaga ini dimaksudkan sebagai lembaga tertinggi untuk urusan administrasi islam di Thailand. Komite ini terdiri dari 26 kepala komite islam provinsi.

c) Komite masjid, ini adalah komita setiap masjid yang diketuai oleh imam yang diseleksi dan dipilih oleh segenap anggota masyarakat sesuai dengan jumlah masjid yang ada di Thailand.

(9)

Pada perkembangan selanjutnya pemerintah Thailand lebih akomodatif dalam memberikan kebijakan kepada masyarakat muslim. Masyarakat diberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah. Pemerintah menyediakan dana untuk membantu masyarakat muslim dalam msalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kaum muslim juga diperbolehkan dalam melaksanakan dakwah, membentuk organisasi, dan mengelola penerbitan literatur keagamaan yang sekarang sedang tumbuh.

Meskipun demikian kaum muslim sendiri tidak bebas dari perpecahan. Ada empat kelompok yang mengklaim dirinya sebagai pihak yang mewakili kepentingan masyarakat muslim, yaitu;

1 Chularajamontri, sebuah yang didukung Negara 2 Kelompok modernis yang menerbitkan jurnal Al-jihad 3 Kelompok ortodoks yang menerbitkan Al-rabitah

4 Kelompok muslim melayu tradisonal di daerah selatan yang menentang kepemimpinan chularajamontri.

D. SINGAPURA

Total jumlah penduduk yang memeluk islam di singapura adalah 17% dari keseluruhan penduduk singapura. Sejak mereka dari federasi Malaysia pada tahun 1965 komunitas muslim singapura secara bertahap namun pasti telah terintegrasi ke dalam mainstream masyarakat singapura walaupun masih banyak memepertahankan identitas budayanya. Sebuah realitas bahwa orang melayu (secara cultur) merupakan kelompok besar dalam komunitas muslim di singapura pada umumnya terfokus pada etnis melayu, bukan etnis lain dari kaum muslim seperti, arab dan india. Secara ekonomi kaum muslim dikatakan kurang maju dengan penduduk yang lain. Berdasarkan keadaan demografi tersebut walaupun secara umum orang muslim singapura merupakan kaum minoritas, namun aktivitas gerakan dakwah disana berkembang secara dinamis.

(10)

mendirikan Gedung Peringatan Raja Faisol (King faisol Memorial Hall), mendirikan klinik pengobatan dan pusat hukum. Sementara itu, organisasi masyarakat muslim penting lainnya adalah Masyarakat Muslim Muallaf (Darul Arqom), yang merupakan organisasi dakwah yang utama di singapura.

Di samping itu juga berdiri lembaga dan organisasi keislaman seperti, Majelis Ulama Indonesia Singapura (MUIS), Himpunan Dakwah Islam Singapura (JAMIYAH), Majelis Pusat Organisasi-organisai Melayu, Majelis Pusat Anak-anak Muslim (MENDAKI), serta berita harian yaitu surat kabar untuk masyarakat muslim di singapura. Dari surat kabar inilah tulisan atau artikel kaum muslim dipublikasikan, dengan demikian banyak pemikiran atau fenomena umat terkini diinformasikan yang kemudian sedikit banyak telah mempengaruhi pemikiran dan perkembangan muslim singapura.

Pasca kemerdekaan di era 70-an terjadi kebangkitan muslim singapura. Hal ini dilatarbelakangi oleh negara singapura yang sedang mengalami modernisasi secara besar-besaran. Pada era 80-an komunitas muslim di singapura mulai perhatian terhadap peningkatan status sosial ekonomi secara memadai dalam profil yang tinggi. Gerakan dakwah ini mulai di arahkan untuk melakukan perbaikan dan bergeser ke prioritas-prioritas baru dalam menghadapi kebijakan pemerintah, dimana pemerintah singapura yang sedangmemasuki tangga teknologi sampai akhirnya menjadi salah satu “Negara-negara industri baru” (NIC’S). Gerakan organisasi ini juga menghimbau kepada pemimpin-pemimpin muslim (ulama) dan aktifitas-aktifitas yang beriorientasi islam agar menanggulangi status ekonomi mereka dalam kerangka dan prinsip-prinsip islam.

(11)

Gerakan dakwah yang terkait dengan masalah pendidikan, maka didirikan “Majelis Pendidikan Untuk Anak-anak” (MENDAKI), yang mengarahkan kegiatan pendidikan bagi anak-anak muslim. Dalam hal ini pemimpin muslim sangat berhasil dalam menarik dukungan yang besar dan bukan hanya dari perhimpunan atau kelompok-kelompok muslim tetapi juga pemerintah singapura. Kehadiran MENDAKI mempercepat kehadiran dan publikasi bahan-bahan dan karya-karya terkait dengan tema-tema pendidikan islam khususnya bagi minoritas muslim singapura.

MENDAKI menerbitkan seperti A. Collection of MENDAKI papers, suatu kompilasi dari 10 proyek yang mencakup bermacam-macam masalah yang berkaitan dengan pendidikan bagi kaum muslim sementara MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) menerbitkan jurnal yang pertama kali tentang masalah kaum muslim di singapura, fajar islam dimotori oleh Muhammad Husain Muthalib, media ini diterbitkan dengan tujtuan untuk memahami perkembangan social, ekonomi, politik, serta memberikan informasi mengenai dunia islam bagi kaum muslim singapura.

E. FILIPINA

Filipina adalah sebuah negara Republik dengan luas wilayah 114.830 mil dengan jumlah penduduk 49.139. 350 jiwa. Dilihat dari luas wilayahnya, maka Filipina tidaklah termasuk negara padat penduduk. Mayoritas penduduknya beragama Katolik yaitu, 85,8% dari keseluruhan jumlah penduduk. Islam 4%, Protestan 3,1%, Iglesiani Kristo 1,3%, Budhis 0,08%, dan lain-lain 20%. Iklim daerah Filipina adalah tropis yang hampir sama dengan semua yang terjadi di Asia Tenggara, namun Filipina mempunyai temperatur panas yang tinggi dan kurang berawan.

(12)

Spanyol dari Utara sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, akibatnya Islam tidak dapat memiliki kesempatan untuk berkembang secara penuh dan mendapatkan akarnya di bagian-bagian lain negara kecuali Filipina Selatan dan beberapa daerah pantai. Keadaan ini terus berlanjut sampai Filipina merdeka, kekuasaan baik secara politik, ekonomi dan sosial didominasi oleh kalangan Non-Muslim yang membuat warga muslim Filipina merasa terancam di negara sendiri dengan kebijakan pemerintah yang mengecilkan arti kelompok-kelompok minoritas.

Kondisi ini tidak membuat warga muslim Filipina tinggal berdiam diri, mereka menyadari keberadaannya sebagai bagian dari warga bangsa yang mempunyai hak yang sama, maka mereka melakukan kegiatan atau aktifitas yang

dapat menyadarkan kaum muslim.

Seorang ilmuan Muslim, Asiri Abu Bakar, menunjukkan faktor-faktor bangkitnya warga muslim Filipina: 1. Bertambahnya hubungan ulama dan para pendatang dengan muslim yang terpelajar dari dunia Arab; 2. bertambahnya jumlah warga Moro yang pergi naik haji; 3. bertambahnya kesempatan kesempatan melakukan studi di berbagai pusat Islam di seluruh dunia; 4. partisipasi aktif dalam berbagai pertemuan; 5. kembalinya ratusan pelajar Muslim dari luar negeri; 6. Semakin banyaknya didirikan madrasah-madrasah di daerah; 7. kedatanagan para pejabat dari dunia Islam ke Moro; 8. banyaknya konferensi pers internasional dan peliputan perang yang berlangsung di Mindanao serta kekejaman beberapa personel meliter di wilayah tersebut.

Kebangkitan tersebut dapat dilihat pula dari

1.dibayarkannya tunggakan perang Dunia II kepada beberapa Muslim yang memungkinkan mereka naik haji dan kemudian membangkitkan kesadaran Islam mereka;

(13)

3. didirikannya sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas swasta dan negeri di negara ini yang memberikan kuliah-kuliah dan gelar-gelar dalam studi Islam;

4. pemberontakan Moro, yang telah mengakibatkan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan Muslim.

(14)

untuk usaha dakwah Islam, menyelenggarakan sekolah minggu dan kursus-kursus bahasa Arab, dan banyak lagi yang lainnya.

Di samping itu, terdapat banyak sekolah madrasah yang didirikan oleh organisasi-organisasi Muslim terutama di provinsi-provinsi bagian selatan. Kemudian seorang tokoh terkenal Muslim Filipina, Peter Gordon Gowing, juga menyebutkan kelompok dakwah seperti tableegh Marawi City. Mereka ini adalah Shubba’anol Muslimeen Tableegh of Philippenes, Jama’at Tableegh, dan Islamic Tableegh of the Philippines. Organisasi-organisasi ini sedikit yang dapat diketahui karena kurangnya informasi yang lebih jauh mengenai eksistensi dan kegiatannya, kendati dari sisi distribusi keanggotaannya cukup luas. Hal yang tidak dapat dilewatkan mengenai organisasi-organisasi yang erat kaitannya dengan kebangkitan Islam di Filipina walaupun sangat terkait dengan posisi tawar –menawar antara umat Islam secara umum dengan pemerintah antara lain lahirnya Peranan Kementerian Urusan Muslim, yang di antara lain-lainnya, bertugas menyelenggarakan ibadat haji. Demikian pula Bank Amanah, sebuah bank Muslim yang berhubungan dengan kementerian, dan secra khusus didirikan untuk melaksanakan ketentuan Islam mengenai larangan riba. Didirikannya bank semacam ini sungguh merupakan suatu prestasi.

F. BRUNEI DARUSSALAM

Penduduk Brunei hanya berjumlah 370 ribu orang dengan pendapatan berkapitas e k i t a r 2 3 , 6 0 0 d o l l a r A m e r i k a a t a u s e k i t a r 2 2 5 j u t a r u p i a h , P e n d u d u k n y a 6 7 % beragama Islam, Budha 13%, Kristen 10% dan kepercayaan lainnya sekitar 10%.Islam adalah agama resmi kerajaan Brunei Darusalam yang dipimpin oleh Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-kini).

(15)

Sultan Abdul Momin (1852-1885), sedangkan mazhab lain dianggap sebagai kegiatan akademik saja.. Dengan demikian, maka Brunei Darussalam merupakan satu-satunya negara di dunia yang menetapkan dasar negara, tidak hanya Islam tetapi juga Ahlussunnah Wal Jamaah bermazhab Syafi’i. Islam masuk ke Brunei pada masa raja ke -5, Sultan Bolkiah (1485-1524) setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.

Awang Alak Betatar ialah raja Brunei yang pertama memeluk islam dengan gelar Paduka Seri Sultan Muhammmad Shah. Dia terkenal sebagia pengasas kerajaan islam di Brunei dan Borneo. Pedagang dari Cina yang pernah ke Brunei merekamkan beliau sebagai Ma-Ha-Mo-Sha. Beliau meninggal dunia pada 1402.2

Awang Alak menganut islam dari Syarif Ali, dikatakan, Syarif Ali adalah keturunan Ahlul Bait yang bersambung dengan kelurga Rasullah melalui cucu baginda, Saidina Hassan. Pendekatan dakwah yang dilakukan Syarif Ali tidak sekedar menarik hati Awang Alak, dakwahnya menambat hati rakyat Brunei. Dengan kebaikan dan sumbangan besarnya dalam dakwah islam di Brunei, beliau dinikahkan dengan puteri Sultan Muhammad Shah. Setelah itu beliau dilantik menjadi Sultan Brunei atas persetujuan pembesar dan rakyat setempat, Sebagai pemimpin agama dan ulama Syarif Ali gigih mendaulatkan agama islam. Diantaranya membina mesjid dan melaksanakan hukum islam dalam pentadbiran negara. Kegiatan membina mesjid ini dijadikan pusat kegiatan keagamaan dan penyebaran islam. Setelah tujuh tahun memerintah Brunei, pada 1432 Syarif Ali meninggal dunia dan dimakamkan di makam Diraja Brunei.

Perkembangan Islam semakin maju dan setelah pusat penyebaran dan kebudayaan islam Malaka jatuh ketangan Portugis (1511), sehingga banyak ahli agama islam pindah ke Brunei. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tersebut telah menyebabkan Sultan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hingga abad ke-17 sewaktu memperluas kekuasaanya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filiphina di sebelah utaranya.3

Kerajaan Brunei Darussalam adalah negara yang memiliki corak pemerintahan monarki konstitusional dengan Sultan yang menjabat sebagai kepala negara kepala pemerintahan, merangkup sebagai perdana mentri dan mentri pertahanan dengan dibantu oleh dewan penasehat kesultanan dan beberapa mentri yang dipilih dan diketahui oleh Sultan sendiri. Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya diturunkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15, ialah kepala negara serta pemerintahan Brunei. Islam benar-benar berfungsi sebagai pandangan hidup rakyat Brunei dan

satu-2 http://wikipedia.org/wiki/islam_di_Brunei

(16)

satunya ideologi negara. Umtuk itu di bentuk jabatan hal Ehwal agama yang bertugas menyebarkan paham islam.

Untuk kepentingan pemerintah agama islam, pada tanggal 16 September 1985, dilainkan pusat dakwah yang juga bertugas bertugas melaksanakan progra tugas dakwah serta pendidikan kepada pegawai-pegawai agama serta msyarakat luas dan pusat pemeran perkembangan dunia islam. Di Brunei orang-orang cacat dan anak yatim menjadi tanggungan negara. Seluruh pendidikan rakyat (dari taman pendidikan kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi) dan pelayanan kesehatan diberikan secara gratis.

Geliat keislaman di Brunei Darussalam jelas terlihat pada saat hari-hari besar islam. Tidak jauh berbeda dengan Indonesia seperti Maulid nabi Muhammad SAW, Nuzulul Qur'an dan isra' mi'raj. Pada setiap hari besar islam, pihak kesultanan Brunei selalu menyelenggarakan acara perayaan.(Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Di Brunei Darussalam) Bahkan, Sultan Hassanal Bolkiah selaku pemimpin negara mewajibkan para pegawai kerajaan untuk menghadiri peringatan tersebut. Proses pengembangan islam ini oleh pemerintah Brunei utamanya ditekankan pada bidang pendidikan. Langkah mengembangkan islam dalam sendi-sendi masyarakat di Brunei dilaksanakan dengan hati-hati agar proses itu berjalan seimbang. Proses pengislaman itu diatur sedemikian rupa hingga tidak memberikan dampak tragedi 2 September tidak begitu dirasakan diketahui langkah masyarakat Brunei.4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama islam masuk ke Asia Tenggara melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, dan kesenian. Memang berbeda dengan negara yang lain, yang mana

(17)

negara-negara lain islam masuk dengan melakukan penjajahan tetapi di Asia bukan melalui penjajahan, sehingga agama islam mudah di terima masyarakat Asia dan berkembang dengan cepat.

Di negara Asia Tenggara yang meliputi Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Brunai Darussalam pada umunya kebanyakan suku melayu dan bercorak hindu dan budha. Tetapi setelah kedatangan islam di Asia Tenggara mampu mengubah agama mereka walaupun tidak semuanya. Gerakan dakwah yang dilakukan di Asia Tenggara mengalami kesuksesan dalam berdakwah yang mana ketika di negara Malaysia islam banyak memberika kontribusi kepada masyarakat melayu, seperti mendirikan sekolah-sekolah yang mana dalam sekolah ini diwajibkan memberikan pelajaran agama islam.

Dakwah di Thailand juga islam membuahkan hasil yang mana pada waktu itu banyak tumbuh kegiatan islam di lingkungan pemerintah dengan menggunakan simbol-simbol islam dan pemerintah sangat mendukung dakwah yang dilakukan umat islam. Di Singapura juga dakwah islam berjalan dengan mulus dan dengan kehadiran islam di Singapura membuat pendidikan di Singapura mengalami banyak perubahan dan banyak juga berdiri organisasi-organisasi islam seperti MENDAKI, MUIS JAMIYAH dan lain-lain.

Di Filipina terbentuk organisasi Islam yang berskala Filipina adalah CONVISLAM atau “Converst to Islam”, didirikan pada 1954 secara aktif bergerak untuk kegiatan dakwah.

Di Brunei Darussalam Islam didakwakan oleh seorang raja yang bernama Seri Sultan Muhammmad Shah

DAFTAR PUSTAKA

A.S.Harahap, Sejarah Penyiaran Islam di Asia Tenggara.(Medan :islamiyah,1951)Hlm,20-21

(18)

Harjani Hefni, Lc, MA, Pengantar Sejarah Dakwah.( jakarta:kencana,2007) Hlm, 157-158

Sayful Muzani,Membangun dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:pustaka LP3S,1993),Hlm 114-115

Sudirman Tebba, Perkembangan Mutakhir Hukum Islam di Asia Tenggara, (Bandung; Mizan,1993),Hlm,118-119.

A.S.Harahap, Sejarah Penyiaran Islam di Asia Tenggara.(Medan :islamiyah,1951) Hlm,20-21

Wahyu Ilaihi, S.Ag, MA, Pengantar Sejarah Dakwah.(jakarta:kencana 2007) Hlm,156-157

Harjani Hefni, Lc, MA, Pengantar Sejarah Dakwah.( jakarta:kencana,2007) Hlm, 157-158

Sayful Muzani,Membangun dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, (Jakarta:pustaka LP3S,1993),Hlm 114-115

Referensi

Dokumen terkait

Thailand adalah negara kerajaan dengan ibu kota Bangkok.Thailand merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah negara Eropa.. Kepala negara Thailand

Pemerintah sesebuah kerajaan yang tertarik dengan agama Hindu-Buddha telah membawa masuk orang Brahmin India ke dalam negara untuk mempelajari agama Hindu-Buddha

Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai : ราชอาณาจจักรไทย Ratcha Anachak Thai; atau Prathēt Thai), yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris

Thailand adalah negara kerajaan dengan ibu kota Bangkok.Thailand merupakan satu- satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah negara Eropa.. Kepala negara Thailand

Beberapa usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia untuk memajukan dan menjadikan Perbankan Islam sejajar dengan bank konvensional, Perbankan Islam mengeluarkan 21 produk

Kunjungan ulama Muhammadiyah dan NU di Thailand Selatan dan beberapa upaya perdamaian di Filipina akan sangat positif tidak hanya bagi imej positif tentang Islam Indonesia, tetapi

Asia Tenggara yang meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina ini merupakan salah satu

Saat ini, Anggota ASEAN telah bertambah menjadi 10 Negara yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.