• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan Jalan Media Saat ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menentukan Jalan Media Saat ini"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Menentukan Jalan Media Kita Saat ini

1

Oleh Arif Saifudin Yudistira*)2

Salah satu pilar demokrasi di negeri ini adalah media. Ketika media dinamis, maka secara tidak langsung bisa kita lihat demokratisasi di lingkungan tersebut akan mengikuti dalam kedinamisan. Mengapa kita membutuhkan media saat ini?. Media memberi satu fungsi yang cukup signifikan di era saat ini. Akan tetapi informasi dan arus teknologi yang bergerak begitu cepatnya sampai saat ini membuat manusia tak mampu mengendalikan percepatan yang ditimbulkan.

Signifikansi dari perkembangan dan percepatan tersebut membuat manusia begitu cepat menciptakan perubahan bahasa, sebut saja bahasa-bahasa teknologi apple3 dimaknai

sebagai I pad. Padahal dulu kita memaknai apple sebagai buah apel. Roger fidler mengatakan : “Transformasi media komunikasi yang biasanya ditimbulkan akibat hubungan timbal-balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan dan politik serta berbagai inovasi social dan teknologi”4

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Roger Fidler diatas, mediamorfosis dipengaruhi oleh tekanan persaingan dan juga politik. Politik tetap tak bisa dilepaskan bagaimana media dan tehnologi berkembang. Dunia teknologi yang maju menuntut percepatan arus informasi pun begitu cepat sebagaimana yang terjadi di Negara-negara maju. Mulai dari perfileman, industry komunikasi dan periklanan, sampai pada industry media cetak dan elektronik.

Politik dan media, dulu dan kini

Politik bisa memberikan pengaruh besar akan bagaimana media dan informasi berkembang di negeri ini. Misalnya saja kebijakan menteri komunikasi dan informasi menutup akses porno di setiap situs. Tjipta Lesmana Wartawan kompas waktu itu pun mengatakan tentang relasi pers dan politik. “Kalau masyarakat sakit,pers akan ketularan sakit pula. Sebaliknya, kalau setiap individu memperoleh keleluasaan untuk berkembang dalam aktifitasnya di segala bidang, pers pun akan tumbuh subur. Dari sekian banyak system kemasyarakatan yang berlaku, system politik niscaya yang paling mempengaruhi kehidupan pers”5

Di negeri ini pers tentu sudah tak asing jelas-jelas berpengaruh terhadap politik kekuasaan. Di jaman orde baru pers ibarat politik yang memegang panglima, sebab pers ditujukan untuk mendukung dan mewujudkan cita-cita revolusi. Hampir semua kekuatan

1 Makalah disampaikan pada diskusi diklat LPM balance tanggal 28 oktober 2011. Tawang

mangu.untuk selanjutnya kajian dalam makalah ini mengkhususkan pada persoalan “media” yakni media cetak.

2 Alumnus LPMF FIGUR UMS, sedang akan bergiat di LPM CENDEKIA IMM

3 Tehnologi baru yang dimanfaatkan dalam hape Black berry atau Ipad yang

ditemukan(dipimpin) steve jobs

4 Pengertian mediamorfosis yang diungkapkan oleh roger fidler, cek mediamorfosis,

bentang 2003.

5 Cek Lesmana, 20 tahun kompas profil pers dewasa ini,hal 9. Cipta Erwin Rika Pers

(2)

rakyat diarahkan kesana semua. Maka tak heran jika ada pers yang melawan politik kerakyatan maka akan mendapatkan sangsinya.

Misal saja yang pernah dialami oleh Rosihan anwar pimpinan pedoman yang menginginkan kebebasan pers. Justru menandatangani kesepakatan “dokumen kesetiaan” di tahun 1960. Yang isinya akan mendukung secara aktif kebijaksanaan politik dan pemerintah6.

Ini berbeda dengan rekannya mochtar lubis dari indonesia raya dan tasrif dari abadi.

Kemudian, di masa orde lama kita mengenal penertiban pers yang tak sepakat dengan revolusi akan ditindak. “Saya ingin agar berita yang disiarkan itu tidak objektif,melainkan jelas-jelas berfihak pada revolusi kita dan menghantam musuh-musuh kita”7.

Ketika masa orde lama pemerintah menjadi lokomotif revolusi dengan jalan memaksa media untuk mendukung revolusi. Maka di orde lama, media pun mendapati bayang-bayang ketakutan. Di masa orde baru politik adalah pembangunan adalah panglima. Hingga muncul politik no,pembangunan yes.8Rosihan anwar mantan pimpinan redaksi pedoman (dibredel

74). Ia menyatakan kepesimisannya tentang kemerdekaan pers. “Kalau saya jawab ada kemerdekaan pers tentu kalian akan beranggapan saya bohong. Jadi pada kalian tokoh-tokoh mahasiswa saya mau terbuka. Kemerdekaan pers di indonesia sekarang ini terlepas”9

Tarzia Vittachi pemimpin redaksi Asia News Service 1971 menulis : “Betapa seringnya pemerintah di Negara-negara sedang berkembang menggunakan dalih keamanan nasional untuk menutupi praktek buruk yang dilakukannya atau pelanggaran terhadap hak azazi manusia. Dan pers acap kali menjadi korban dari kebijakan “demi keamanan nasional” tadi.10 Maka politik adalah alat paling mulus untuk memenjarakan para insane pers, akan

tetapi tidak persnya yang kemudian mengambil langkah alternative dan langkah strategis. Media seperti ini bisa dilihat dari “TEMPO” yang mensiasati untuk diam dan mendukung orde baru, hingga ia tak dibredel.

Politik adalah alat dan jalan bagi kekuasaan pemerintah untuk mengkondisikan pers sebagaimana pers yang dalam bahasa orde baru “pers yang bertanggungjawab”. Maka pers adalah alat bagi politik kekuasaan, jika tidak mau maka pemberedelan atau bahkan pembubaran adalah hal yang sering dilakukan. Maka kita tak melihat pers ataupun hal-hal yang bertentangan dengan suhartoisme. Sebut saja puisi-puisi lekra dan karya-karya anak-anak komunis, pram adalah korban dari politik orde baru.

Ketika masa orde baru dan orde lama kita mengenal hubungan yang sering bersinggungan, akan tetapi di masa reformasi utamanya pada periode SBY kita akan menemukan hubungan pers dan politik akan begitu beriringan dan sejalan meski tak kentara. Di masa SBY kita melihat pers sangat akrab dan kerab memperoleh penghargaan dari

6 Cek di Sejarah pembredelan pers dan surat kabar di indonesia, erward.c.smith,agustus

69. Lihat juga IPI report(Ikatan Pers indonesia)bulletin bulanan,januari 1961-agustus 1961dan september 1966.hal.1.

7 Indonesian observer, 15 oktober 1962.

8 Lesmana, Tjipta Di 20 tahun kompas profil pers dewasa ini.erwin-rika press Jakarta.hal

196 hal.209.

9 Berita utama kompas 21 mei 1976 atau Lihat juga di Lesmana, Tjipta Di 20 tahun

(3)

pemerintah. Begitupun sebaliknya, Pers belum menggigit dalam memberitakan dan terkesan ngambang dalam sikap. Kita tak lagi mendengar pers yang total memberikan kritik dan media penyampai suara rakyat di era ini. Maka tak heran, kita justru semakin bingung dan pusing diakibatkan berbagai pemberitaan dengan angle berbeda-beda.

Memahami karakter mediamorfosis

Bentuk-bentuk media komunikasi yang ada harus berubah dalam menanggapi kemunculan medium baru-satu-satunya pilihan lain adalah mati-11 Maka media yang tidak

mampu mengikuti dan mengembangkan diri dan bertahan diri, media tersebut tak lama. Dulu Koran tampil dengan tampilan sederhana dan beberapa halaman saja, saat ini sampai 40 halaman lengkap dengan berbagai fitur yang mencolok, mengikatkan pada dunia industry dan tak lepas dari dominasi pasar.

Beberapa prinsip media morfosis menurut roger ada 6 diantaranya :12

1. Koevolusi dan koeksistensi : Semua bentuk media komunikasi hadir dan berkembang bersama dalam system yang adaptif dan kompleks yang terus meluas bentuk-bentuk baru mempengaruhi perubahan bentuk yang lain.

2. Metamorfosis : bentuk media baru muncul, yang lama cenderung beradaptasi dan terus berkembang bukan mati.

3. Pewarisan : Mewarisi bentuk-bentuk sebelumnya.

4. Kemampuan bertahan : memiliki kemampuan beradaptasi dan berkembang adalah pilihan untuk tidak mati.

5. Peluang dan Alasan : Media baru tidak diadopsi secara luas lantaran keterbatasan-keterbatasan teknologi itu sendiri. Pasti selalu ada kesempatan dan alasan-alasan social dan politik yang mendorong teknologi media baru berkembang.

6. Pengadopsian yang tertunda.

Dengan memahami yang dirumuskan Roger tadi, kita bisa merumuskan dan membaca fenomena media morfosis yang terjadi saat ini. Maka menentukan jalan media kita saat ini adalah tidak larut dalam arus perkembangan media saat ini, tapi juga tidak terlampau cuek dengan berabagai teknologi dan media yang muncul saat ini. Artinya media kita saat ini perlu memperhatikan peluang dan tantangan yang dihadapinya ketika menghadapi komunitas masyarakat yang serba cepat jenuh namun penuh dengan riuh informasi dan media baru.

Media kita saat ini menjadi media yang tiba-tiba berubah dalam waktu bahkan sedetik, meriwayatkan berbagai gagasan dalam waktu yang cepat berubah. Maka buku adalah alternative untuk menjembatani realitas media yang sementara dan terkesan klise ini. Sedangkan hal lain adalah menentukan media kita sendiri dengan kekhasan kita sendiri dengan tetap memperhatikan para pembaca dan juga para actor yang mempengaruhi. Misalnya penguasa, pelaku bisnis dan juga lingkungan masyarakat kita. Sekian pemantik diskusi saya. Mari kita temukan gagasan kita disini.

11 Fidler, Roger. Mediamorfosis, bentang Yogyakarta. 2003 hal. 36.

Referensi

Dokumen terkait

Penyajian diagram linkaran (pie chart) data lembar observasi karakter kejujuran siswa dari kelas kontrol yang menggunakan materi ajar PAI berbasis model pembelajaran

Berdasarkan hasil perhitungan klasifikasi data training dengan model decision tree menggunakan algoritma c4.5 yang dievaluasi dengan confusion matrix menghasikan angka

Tujuan penelitian ini adalah pengujian secara in vivo untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) sebagai imunostimulan untuk pencegahan

Tujuan kajian ini adalah untuk menentukan beberapa parameter fiziko-kimia air larut resap dari tapak pelupusan sampah Sungai Sedu, Banting, Selangor dan menentukan isyarat

Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan: 1) prosedur penilaian, 2) relevansi penilaian dengan tujuan dan 3) pemanfaatan hasil penilaian di TK Negeri Pembina Kecamatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Aiptu Yadi Rahayu yang menjabat sebagai Kepala Team III Unit Reskrim Polsek Cicendo Motif pelaku melakukan tindak pidana kejahatan

Metodologi penelitian ini terdiri dari 6 tahapan yaitu penelitian awal, desain sampling, penyusunan dan penyebaran kuesioner, analisis perilaku konsumen roti atau

Demikian yang dilakukan oleh warga belajar kaum perempuan program pelatihan pengelolaan sampah di Rumah Pintar Nur Aini, bahwa dengan melakukan kegiatan yang