ABSTRAK
Kompetensi adalah suatu kemampuan yang dilandasi oleh ketrampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja serta penerapannya dalam melaksanakan tugas. Manajemen asfiksia bayi baru lahir merupakan pelayanan kebidanan yang harus dilakukan oleh bidan yang berkompeten yang memerlukan penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada situasi kritis.
Penelitian ini merupakan penelitian survei observasi yang bertujuan untuk menganalisis hubungan kompetensi bidan (pengetahuan dan sikap) terhadap penatalaksanaan manajemen asfiksia bayi baru lahir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Langsa yang berjumlah 68 orang. Dan seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini (Total Sampling). Pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi. Analisis data dilakukan dengan Uji Chi-Square pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan secara signifikan pengetahuan bidan (Ρ=0,000) dengan penatalaksanaan manajemen asfiksia bayi baru lahir. Dan ada hubungan sikap bidan (Ρ=0,047) dengan penatalaksanaan manajemen asfiksia bayi baru lahir. Variabel pengetahuan yang memiliki hubungan paling besar terhadap penatalaksanaan manajemen asfiksia bayi baru lahir dibandingkan dengan variabel sikap bidan.dengan nilai Exp(B) = 16,2.
Kesimpulan dan implikasi yang penting dalam penelitian ini adalah dapat diasumsikan bahwa pendidikan dan pelatihan penatalaksanaan manajemen asfiksia bayi baru lahir sangat mendukung dalam upaya peningkatan kompetensi bidan desa yang ada di wilayah kerja Dinas kesehatan Kota Langsa sehingga pelayanan kebidanan yang diberikan berkualitas dan kematian bayi karena asfiksia dapat dicegah.
ABSTRACT
Competence is a capability which is based on skill and knowledge, supported by work attitude and its implementation in carrying out a task. Asphyxia management of a new-born baby is a midwifery care which has to be done by a competent midwife who needs knowledge, attitude, and skill in any critical condition.
The research was an observational survey which was aimed to analyze the correlation between a midwife’s competence (knowledge and attitude) and the implementation of asphyxia management of a new-born baby. The population was 68 village midwives in the working area of the Health Service of Langsa, and all of them were used as the samples, taken by using total sampling technique. The data were gathered by conducting interviews, questionnaires, and observation and analyzed by using chi square test at the significance level of 95%.
The result of the research showed that there significant correlation between midwives’ knowledge (p = 0.000) and asphyxia management of a new-born baby. There was the correlation between midwives’ attitude (p = 0.047) and asphyxia management of a new-born baby. The variable of knowledge had more dominant correlation with asphyxia management of a new-born baby than the variable of attitude at Exp (β) = 16.2.
The conclusion and the important implication of the research were that it could be assumed that education and training of asphyxia management of a new-born baby highly supported the increase in village midwives’ competence in the working area of the Health Service of Langsa so that qualified midwifery care can be realized and infant death rate can be forestalled.